KELOMPOK 7
CITRA PURNAMA ULANDARI
MOH. KIN ALFARIZI
TAUFIKURRAHMAN
Kanker Endometrium
.
hiperplasia. Tipe ini berdiferensiasi baik minimal invasif, sehingga mempunyai prognosis yang baik
◦ Tipe 2 Estrogen dependen
◦ Yang termasuk kanker endometrium tipe II adalah :high-grade endometrioid cancer uterine papillary serous
carcinomaterine clear cell carcinomaTerdapat lokasi dimana kanker endometrium sering terjadi yaitu fundus,
tuba danisthmus.
Anatomi Fisiologi
Etiologi dari kanker endometrium saat ini belum diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan
etiologi dari kanker endometrium diantaranya ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa rangsangan estrogen yang berlebihan dan terus menerus dapat menyebabkan kanker endometrium.
Berikut ini beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan kanker Endometrium sbb;
Endometrium adalah jaringan yang sangat dinamis pada wanita usia reproduksi. Perubahan pada
endometrium terus menerus terjadi sehubungan dengan respon terhadap perubahan hormon, stromal dan
vascular dengan tujuan akhir agar nantinya uterus sudah siap saat terjadi pertumbuhan embrio pada
kehamilan.
Berikut ini beberapa faktor resiko yang bisa meningkatkan munculnya
kanker endometrium :
Faktor resiko reproduksi dan menstruasi.
Usia menarche dini kurang dari 12 tahun
Hormon
Kontrasepsioral
Tamoksifen
Obesitas
Faktor diet
Kondisi medis
Merokok
1. Faktor genetik
Manifestasi Klinis
◦ Keluhan utama yang dirasakan pasien kanker endometrium adalah perdarahan pasca menopause bagi pasien.
Keluhan keputihan merupakan keluhan yang paling banyak menyertai keluhan utama.
◦ Gejalanya bisa berupa sbb;
◦ - Perdarahan rahim yang abnormal
◦ - Siklus menstruasi yang abnormal
◦ - Perdarahan diantara 2 siklus menstruasi (pada wanita yang masih mengalami menstruasi)
◦ - Perdarahan vagina atau spotting pada wanita pasca menopause.
◦ - Perdarahan yang sangat lama, berat dan sering (pada wanita yang berusia diatas 40tahun)
◦ - Nyeri perut bagian bawah atau kram panggul
◦ - Keluar cairan putih yang encer atau jernih (pada wanita pasca menopause)
◦ - Nyeri atau kesulitan dalam berkemih
◦ - Nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
Pathway
Intervensi Keperawatan
po k7
ok 7 om
m p Kel
Kelo