Anda di halaman 1dari 19

NAMA KELOMPOK 1

NI LUH PUTU EKA MARYATI (15.321.2402)


NI NYOMAN RAI PUSPITA SARI (15.321.2410)
NI PUTU SUARTINI (15.321.2415)
NI WAYAN EKA KUSUMAWATI (15.321.2416)
KOMANG HENY SULISTIAWATI (15.321.2424)
DEFINISI
Kanker Payudara
adalah sel-sel yang
berubah dan tumbuh
melebihi kontrol yang
berasal dari sel kelenjar,
saluran kelenjar dan
jaringan payudara.
PENYEBAB KANKER PAYUDARA

Berikut beberapa faktor risiko kanker payudara


menurut beberapa ahli :
Jenis kelamin
Usia
Faktor genetik
Faktor hormonal
Keturunan
Ras dan etnik
Pernah menderita penyakit payudara bukan kanker
Pernah menderita kanker payudara
PENYEBARAN KANKER PAYUDARA

Terjadinya penyebaran melalui saluran limf


dan darah. Kelenjar supraklavikula kadang-
kadang menjadi tempat utama penyebaran,
tetapi kelenjar ini baru terkena hanya setelah
kelenjar aksilaris dan mamaria interna terkena.
Akhirnya terjadi penyebaran ke tempat yang lebih
distal, dengan kelainan metastatik di hampir
semua organ atau jaringan di tubuh. Lokasi yang
disukai adalah pam, tulang, hati, dan kelenjar
serta yang lebih jarang otak, limpa, dan hipofisis.
Kanker Payudara
TREND & ISSUE
KANKER PAYUDARA
Kanker payudara merupakan salah satu penyebab
tertinggi kematian manusia selain kanker mulut
rahim (serviks). Kasus ini dapat terjadi pada pria
dan wanita. Wanita beresiko terkena kanker
payudara lebih tinggi daripada pria. Tercatat
sebanyak 1,7 juta wanita didiagnosis mengidap
penyakit tersebut. Tidak mengherankan jika
kanker payudara menjadi salah satu faktor
kematian tertinggi, khususnya bagi wanita. Setiap
tahun 2 dari 10.000 wanita di dunia diperkirakan
mengalami kanker payudara
Setiap tahun lebih dari 250,000 kasus baru kanker
payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang lebih
175,000 di Amerika Serikat. Tahun 2000 diperkiran
700,000 meninggal karena kanker payudara. Kanker
payudara merupakan penyebab kematian kedua di
dunia. Berdasarkan survai kesehatan nasional tahun
2001 dan sistem informasi RS tahun 2006, kanker
merupakan penyebab kematian kelima di Indonesia.
Kanker payudara merupakan kasus terbanyak dari
seluruh kasus kanker.
Menurut rencana, PT Bio Farma
akan menjual obat biosimilar untuk
pengidap kanker payudara dengan
harga Rp7,5 juta per dosis. Dengan
obat yang akan dipasarkan oleh Bio
Farma pada 2019, keluarga dari
pasien kanker payudara cukup
mengalokasikan dana buat
pengobatan sebesar 30 persen-nya.
Menurut Project Integration
Manager of Product Development
Division PT Bio Farma (Persero),
Erman Tritama, dikarenakan
biosimilar berbeda dari vaksin, obat
untuk pasien kanker payudara ini
hanya bisa diproduksi oleh
perusahaan yang memegang paten.
"Hak paten perusahaan tersebut akan habis pada 2019.
Perusahaan di negara lain juga bersiap-siap
meluncurkan produknya. Kita harus cepat, dan satu-
satunya menyaingi dengan harga murah," katanya di
Bandung, Senin (20/3/2017). Selama ini pengidap
kanker payudara harus merogoh kocek Rp25 juta untuk
satu dosis biosimilar. Setidaknya, pengidap kanker
payudara harus menjalani lima kali terapi. Biayanya bisa
sampai Rp125 juta.
Sementara PT Bio Farma (Persero) berencana
membanderol obat biosimilar ini dengan harga sekitar
Rp7,5 juta per dosis. "Target produksinya sama, 20 juta
dosis per tahun, dengan kebijakan harga 30% dari harga
yang dibanderol produsen saat ini," ujar Erman. Erman
menyebut Indonesia harus bersiap dan sesegera mungkin
meluncurkan produk biosimilar kanker payudara tersebut.
Agar perusahaan lain tidak menjualnya lebih dulu dengan
harga yang lebih mahal. Keunggulan obat biosimilar
ketimbang obat kimia adalah minim efek samping dan
mudah dicerna oleh tubuh si pasien kanker payudara,
karena basisnya yang terbuat dari molekul-molekul
makhluk hidup.

Anda mungkin juga menyukai