A. Pengkajian
1. Faktor agama dan falsafah hidup
Agama yang dianut oleh masyarakat di Kampung Naga adalah Islam. Mereka
ujian dari Allah SWT dan mereka mengobati masalah kesehatannya secara
seduhan air gula merah yang tidak boleh diserut terlebih dahulu. Ritual
pernikahan yang selalu dilakukan hanya akad nikah saja tidak diadakan resepsi
pernikahan. Jika ada yang menikah lalu meninggalkan Kampung Naga itu
An. H. Kebiasaan makan pada bayi dan anak tergantung orang tua masing-
tergantung dari keputusan orang tua. Persepsi penyebab sakit yang mereka
percaya adalah karena aktivitas sehari-hari yang berlebihan dan kebersihan diri
1
yang kurang. Jika ada anak yang demam biasanya masyarakat Kampung Naga
hanya mengobatinya dengan bawang merah yang dicampur dengan minyak lalu
persepsi yang berbeda dalam memberikan ASI pertama kali, yaitu mereka
susu basi dan anak usia empat sampai enam bulan telah disuapin tepung beras
merah. Mereka secara turun-menurun meyakini bahwa bayi tidak boleh dibawa
keluar rumah sebelum berumur tiga hari. Untuk perawatan tali pusat dilakukan
seperti biasa yaitu dengan cara menutupnya dengan kain kassa atau perawatan
oleh bidan sebagai tenaga kesehatan yang tedekat, sementara dahulu ketika
belum ada tenaga kesehatan yang masuk ke Kampung Naga perawatan tali
pusat dilakukan secara tradisional dengan menyembur tali pusat bayi dengan
cairan dari hasil Nyeupah, jika tali pusat sudah terlepas maka pusar bayi diolesi
oleh abu dari tungku atau Hawu. Tetapi sekarang tidak boleh lagi dilakukan
karena sudah ada sosialisasi dari Bidan. Berbeda dengan budaya pada
bukan pada saat baru dilahirkan, jumlah domba yang digunakan saat Aqiqah
sama seperti pada umumnya yaitu dua ekor domba untuk laki-laki dan satu ekor
domba untuk perempuan, Aqiqah ini bersifat wajib untuk dilaksanakan. Untuk
Sirkumsisi atau Khitanan, dilakukan oleh mantri secara masal oleh yang mampu
2
masuk ke Kampung Naga, sirkumsisi dilakukan secara tradisional dengan
berkeyakinan bahwa patilasan atau bekas tempat ibadah tidak boleh didirikan
pajak, mengikuti program ASI eksklusif, mengikuti kegiatan posyandu dan taat
dan Klinik Bidan, tetapi tempatnya jauh dari Kampung Naga. Bila ada yang
Paraji yang ada di Kampung Naga akan tetapi persalinan tetap dilakukan di
Bidan.
5. Faktor ekonomi
Ny. A adalah seorang petani sedangkan An. H adalah pemandu wisata atau tour
guide. Suami Ny. A sudah meniggal dan dulunya berprofesi sebagai petani.
kunjungan juga ditemukan ada beberapa orang anak yang pulang dari Sekolah
Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Karena di Kampung Naga
3
tidak terdapat sarana pendidikan, maka mereka bersekolah di atas kampung.
di kampung naga tidak ada listrik sama sekali jadi bila ada yang ingin mengisi
baterai HP harus ke saung karena hanya tempat tersebut yang dialiri listrik,
kampung naga pergi ke saung. Di kampung naga terdapat toilet yang digunakan
langsung ke kolam.
8. Analisa adata
4
yang basi
3. Ny.A mengatakan di kampung
Data Objektif :
1. Tidak terdapat media
koran
2. Tidak terdapat media promosi
kesehatan di lingkungan
kampung naga
3. Terdapat kandang ayam yang
tinggal Ny.A
2. Data Subjektif : Kurangnya petugas Kurangnya
1. Ny.A mengatakan jika anak
kesehatan terhadap monitoring dari
demam ditangani dengan
dalam mengatasi petugas kesehatan
menggunakan honje atau
masalah kesehatan di terhadap
combrang burung atau dengan
lingkungan kampung kebiasaan
bawang merah yang dicampur
naga masyarakat
dengan minyak lalu
5
dibalurkan ke seluruh tubuh kampung naga
Data Objektif :
1.Tidak terdapat petugas kesehatan
pengobatan pertolongan
kesehatan
kesehatan ditimbulkan
6
2. Kurangnya monitoring dari 2 3 2 3 4 14 C. Kecukupan ilm
Keterangan Pembobota
1 : Sangat rendah
2 : Rendah
3 : Cukup
4 : Tinggi
5 : Sangat tinggi
7
C. Rencana Asuhan Keperawatan
Standar/Kriteri
No Prioritas Tujuan Strategi Aktivitas P.Jawab Waktu Tempat Biaya Sasaran
a
1. Kurangnya Setelah Penyuluhan 1. Penyuluhan Ketua 3 hari Kampung1. Konsumsi 3x3 Aspek Kognitif: Masyarakat
Naga Standar:
pengetahuan dilakukan promosi tentang STIKep hari = 1.Penyebab sakit Kampung
Rp 2.500.000
berhubungan tindakan kesehatan sehat-sakit PPNI 2. Alat dan agar Naga
2. Penyuluhan
dengan keperawatan Jawa persiapan = masyarakat
manfaat
kurangnya masyarakat Barat Rp 500.000 menjaga
kolostrum
informasi Kampung 3. Penyuluhan kesehatan
8
-Tahu 3.Makan pada
-Tahu tahapan
manfaat perkembangan
kolostrum
-Tahu
tahapan
makan
pada bayi
2 Kurangnya Setelah Diskusi 1. Penelitian Ketua 1 bulan Kampung Penelitian = Aspek Kognitif Masyarakat
Rp 1.500.000 Standar:
monitoring dilakukan dan dan STIKep Naga 1. Manfaat dan Kampung
9
kebiasaan (Pertahankan, combrang burung mengatasi
yang penggunaan
digunakan
masyarakat
kampung
Naga dengan
kriteria hasil:
-Tahu
10
manfaat
combrang
burung
terhadap
kesehatan
(demam)
-Tahu
manfaat
buih gula
merah
terhadap
kesehatan
(demam)
11