Anda di halaman 1dari 15

Asuhan Keperawatan Pada Tn.

R
Dengan Resiko Perilaku Kekerasan

Oleh :
Ulpa Pitriana
Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama : Tn. R
Jenis Kelamin: Laki-laki
Umur : 29 Tahun
Suku Bangsa : Melayu
Pekerjaan : Swasta

B. Alasan Masuk
Klien masuk RSJ karena mengalami putus obat dengan gejala
mudah marah, mengacau orang lain dan melakukan perilaku
kekerasan pada ibu kandungnya.
C. Faktor Predisposisi
Keluarga klien mengatakan klien pernah mengalami
gangguan jiwa sebelumnya. Klien pernah di rawat di
RSJ sebanyak kali. Tetapi pengobatan sebelumnya
tidak berhasil karena klien putus obat. Klien pernah
melakukan tindakan kriminal yaitu menculik anak kecil
saat klien berusia 21 tahun . Saat ini klien sudah
membaik klien jarang marah dan mengamuk. Keluarga
sangat cemas dengan keadaan klien saat ini.
•D.  Pemeriksaan fisik
1. Tanda vital
Tekanan darah : 120/60 mmhg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,8
Respirasi : 20x/menit

2. Ukur :
Berat badan : 60 kg
Tinggi badan : 165 cm
Klien tidak ada keluhan fisik
Konsep Diri
a. Citra tubuh
Klien mengatakan menyukai tubuhnya kecuali pipinya karena di pipi klien ada bekas luka.

b. Identitas diri
Klien sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak. Klien dahulu bekerja sebagai karyawan
swasta sekarang klien tidak bekerja lagi.

c. Peran
Sekarang saya tidak bisa bekerja lagi dan beraktivitas seperti orang yang lainnya

d. Ideal diri
Klien berharap agar bisa cepat sembuh dan cepat pulang kerumah karena ingin minta maaf pada
orang-orang yang sudah menjadi korban kemarahannya.

e. Harga diri
Klien mengatakan merasa tidak di hargai karena mertua klien mengatakan klien tidak dapat
memberikan cucu aki-laki sebegai penerus keluarga.

 Masalah keperawatan : resiko perilaku kekerasan


Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan bahwa kedua anaknya merupakan orang –
orang yang berarti baginya.

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat


Klien jarang bersosialisasi dengan kelompok /masyarakat

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain


Klien mengatakan dirinya tidak aktif di masyarakat. Karena
klien hanya ingin fokus pada anak-anaknya dan takut melukai
orang lain jika rasa ingin marahnya kambuh.
Status Mental
1. Penampilan : klien tampak rapi , rambut tersisir rapi dan
menggunakan pakaian sewajarnya
2. Pembicaraan : saat diajak berbicara klien berbicara dengan cepat
dan sering mendominasi pembicaraan dan sedikit memberi
kesempatan orang lain untuk berbicara
3. Aktivitas motorik : klien tampak gelisah
4. Afek / emosi : emosi klien cepat tersulut, sensitive dan mudah
tersinggung
5. Interaksi selama wawancara : klien mudah tersinggung saat diajak
bicara , sehingga harus hati-hati dalam memilih topik pembicaraan
6. Daya tilik diri : menyalahkan hal-hal diluar dirinya, klien sadar
bahwa dirinya telah berbuat salah karena berperilaku kekerasan
dan merasa menyesal akan tetapi klien tidak tahu tujuannya
kenapa ia dibawa ke RSJ.
 Diagnosa Medis : Skizofrenia
 Terapi Medik :
- CPZ : 100 mg 2x1 di malam hari
- Haloperidol 5 mg 2x1 di pagi dan malam hari
- Trihexypenidyl 2x1 pagi hari
Analisa Data
Data Masalah
Ds : Resiko perilaku
- Keluarga mengatakan klien putus obat dengan gejala mudah kekerasan
marah, mengacau orang lain dan melakukan perilaku kekerasan
pada ibu kandungnya.
- Keluarga mengatakan cemas dengan keadaan klien saat ini.
Do :
- Pandangan tajam
- Wajah agak merah
Ds : Resiko menciderai diri,
- Klien mengatakan tidak bisa menahan emosi dan rasa marah orang lain dan
yang dirasakan rasanya ingin memukul orang lain lingkungan.
- Klien mengatakan pernah memukul ibu kandungnya
Do:
- Pandangan tajam
- Klien tampak mudah tersinggung
Pohon Masalah
Resiko tinggi menciderai diri sendiri orang lain dan lingkungan

Resiko perilaku kekerasan

Gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran gangguan


pemeliharaan kesehatan

Isolasi sosial : menarik diri defisit perawatan


diri

Gangguan konsep diri: harga diri rendah kronis

Koping individu tidak efektif


Nursing Care Planning
Diagnosa Noc Nic
Resiko Tujuan : setelah dilakukan tindakan 1. Mengkaji tanda dan gejala resiko
perilaku keperawatan diharapkan perilaku kekerasan
kekerasan 1. Kognitif , klien mampu : 2. Menjelaskan proses terjadinya resiko
- Menyebutkan penyebab resiko perilaku perilaku kekerasan
kekerasan 3. Latih klien untuk melakukan relaksasi
- Menyebutkan tanda dan gejala resiko 4. Latih klien untuk berbicara dengan
perilaku kekerasan baik
- Menyebutkan akibat yang ditimbulkan 5. Latih deeskalasi secara verbal maupun
- Menyebutkan cara mengatasi resiko tertulis
perilaku kekerasan 6. Latih klien untuk melakukan kegiatan
2. Psikomotor , klien mampu : ibadah
- Mengendalikan resiko perilaku kekerasan 7. Latih klien patuh minum obat dengan 8
dengan relaksasi benar
- Berbicara dengan baik 8. Bantu klien mengendalikan resiko
- Melakukan deeskalasi perilaku kekerasan jika klien
- Melakukan kegiatan ibadah mengalami kesulitan
- Patuh minum obat dengan 8 benar 9. Diskusikan manfaat yang didapat
3. Afektif , klien mampu : setelah latihan mengendalikan resiko
- Merasakan manfaat dari latihan yang perilaku kekerasan
dilakukan 10. Berikan pujian pada klien saat mampu
- Membedakan perasaan sebelum dan sesudah mempraktekkan latihan mengendalikan
latihan. resiko perilaku kekerasan.
Catatan Perkembangan
Diagnosa Implementasi Evaluasi
Resiko Menjalankan Sp 1 S:
perilaku 1. Memperkenalkan diri - klien mengatakan benci/kesal
kekerasan P: “perkenalkan bapak nama saya ulpa dengan orang lain
saya mahasiswa stikes Hi” - Klien mengatakan ingin marah
2. Membina hubungan saling percaya dan ingin memukul orang lain
P: “ bapak jangan takut disini bapak aman O:
bersama saya” - Klien tampak tidak bisa
3. Melakukan pengkajian identitas klien, mengontrol perilaku kekerasan
tanda dan gejala resiko perilaku - Klien tampak melotot
kekerasan , penyebab, kemampuan - Pandangan klien tajam
mengatasinya dan akibatnya - Klien mudah tersinggung
P: “ apa yang bapak rasakan hari ini, bisa A : Sp 1 teratasi sebagian
bapaka ceritak kepada saya “ P: lanjut sp 2, evaluasi sp 1
4. Mengevaluasi kegiatan
P: “ bagaimana pak , apa yang bapak
rasakan setelah kita berbincang-bincang “
5. Membuat rencana tindak lanjut
P: “ mari kita masukkan dalam rencana
kegiatan hari ini”
Catatan Perkembangan
Diagnosa Implementasi Evaluasi
Resiko Menjalankan Sp 2 : S:
perilaku 1. Menanyakan kabar hari ini - Klien mengatakan senang sudah
kekerasan P : “ bagaimana kabarnya hari ini pak “ berbincang-bincang dan klien
2. Mengevaluasi kegiatan sebelumnya senang bisa mndapat teman baru
P : “ apakah bapak masih merasa ingin untuk ngobrol
marah dan merasa ingi melukai orang - Klien mengatakan mengerti
lain “ dengan apa yang sudah diajarkan
3. Melakukan tindakan latihan tarik - Klien mengatakan sedikit lebih
nafas dalam dan pukul bantal tenang sudah melakukan latihan
P : “ jika rasa marah / rasa ingin tarik nafas dan dan pukul bantal
memukul orang lain muncul bapak bisa O:
melakukan cara tarik nafas dalam/ - Klien tampak kooperatif
memukul bantal “ - Klien bisa mengulangi tindakan
4. Mengevaluasi tindakan yang sudah yang sudah di ajarkan
diajarkan A: Sp2 teratasi sebagian
P : “ bisakah bapak mengulangi apa P : lanjut sp3, evaluasi sp 1 dan 2
yang sudah saya ajari “
5. Membuat rencana tindak lanjut
P : “ mari kita masukkan latihan hari ini
ke jadwal harian bapak “.
Catatan Perkembangan
Diagnosa Implementasi Evaluasi
Resiko Menjalankan Sp 3 S:
perilaku 1. Menanyakan kabar hari ini - klien mengatakan sudah
kekerasan P : “bagaimana kabarnya hari ini pak “ sedikit tenang
2. Mengevaluasi kegiatan sebelumnya
O:
P :” bagaimana pak, apakah latihan tarik nafas
- Klien kooferatif
dalam dan pukul bantal sudah bapak lakukan “
3. Memberikan reinforcement positif - Klien bisa mengulangi
P:” coba bapak lakukan sekarang, waah bagus tindakan
sekali ya pak “ - Klien tampak ada kontak mata
4. Melakukan latihan berbicara dengan baik dan dengan perawat
deeskalasi secara verbal maupun tertulis A : Sp 3 teratasi Sebagian
P:” bapak bisa melakukan cara ini jika bapak P : Lanjut Sp 4, Evaluasi Sp 1,2
ingin meminta / menolak sesuatu dengan cara dan 3.
yang baik“
5. Mengevaluasi kegiatan
P:”apakah bapak bisa mengulang apa yang sudah
saya ajarkan”
6.Memberikan reinforsement positif
P:” wah bagus sekali “
7. Membuat rencana tindak lanjut
P:” mari kita masukkan kegiatan hari ini dalam
jadwal harian bapak “
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai