Anda di halaman 1dari 21

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

(MAKALAH ASKEEP ENDOCARDITIS)

Kelompok 4

Disusun Oleh:

1. Septi Melinda sari 205140036


2. Fadella seftana puspita 205140038
3. Muhammad halalludin 205140034
4. Sausan istiviona 205140036

UNIVERSITAS MITRA INDONESIA

FAKULTAS KESEHATA TAHUN 2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan
rahmat dan hidayahNya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Makalah yang berjudul Endokarditis ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
keperawatan medikal bedah 2021. 

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini tanpa adanya bimbingan, dorongan,


motivasi, dan doa, makalah ini tidak akan terwujud. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembacanya khususnya mahasiswa dan masyarakat umum.

Akhir kata penulis menyadari makalah ini masih banyak kesalahan, baik dalam
penulisan maupun informasi yang terkandung didalam makalah ini, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik maupun saran yang membangun demi perbaikan dan
kesempurnaan dimasa yang akan datang.

Bandar Lampung, November 2021

Penulis

i
Daftar isi

Kata pengantar..................................................................................................i
Daftar isi...........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................1
1.2 rumusan masaklah .....................................................................................2
1.3 tujuan..........................................................................................................2
1.4 manfaaat......................................................................................................2
BAB II KONSEP MEDIS................................................................................3
2.1 definisi........................................................................................................3
2.2 etiologi........................................................................................................4
2.3 patofisiolo...................................................................................................5
2.4 tanda dan gejala..........................................................................................6
2.4.1 gejala klinis..............................................................................................7
2.5 pemeriksaan penunjang..............................................................................8
2.6 penata laksana.............................................................................................9
2.7 komplikasi ..................................................................................................11
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN............................................................13
3.1 pengkajian...................................................................................................13
3.2 diagnosa keperawatan.................................................................................15
3.3 intervensi.....................................................................................................15
BAB IV PENUTUP..........................................................................................
4.1kesimpulan...................................................................................................17
4.2 saran............................................................................................................17
Daftar puataka...................................................................................................21

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme
pada endokard atau katub jantung. Infeksi endokarditid biasanya terjadi pada
jantung yang telah mengalami kerusakan. Penyakit ini didahului dengan
endokarditis, biasanya berupa penyakit jantung bawaan, maupun penyakit
jantung yang didapat. Dahulu Infeksi pada endokard banyak disebabkan oleh
bakteri sehingga disebut endokariditis bakterial. Sekarang infeksi bukan
disebabkan oleh bakteri saja, tetapi bisa disebabkan oleh mikroorganisme lain,
seperti jamur, virus, dan lain-lain.

Endokarditis tidak hanya terjadi pada endokard dan katub yang telah mengalami
kerusakan, tetapi juga pada endokar dan katub yang sehat, misalnya
penyalahgunaan narkotik perintravena atau penyakit kronik. Perjalanan penyakit
ini bisa; akut, sub akut, dan kronik, tergantung pada virulensi mikroorganisme
dan daya tahan penderita. Infeksi subakut hampir selalu berakibat fatal,
sedangkan hiperakut/akut secara klinis tidak pernah ada, karena penderita
meninggal terlebih dahulu yang disebabkan karena sepsis. Endokarditis kronik
hampir tidak dapat dibuat diagnosanya, karena gejalanya tidak khas.

Etiologi

Endokarditis paling banyak disebabkan oleh streptokokus viridans yaitu


mikroorganisme yang hidup dalam saluran napas bagian atas. Sebelum
ditemuklan antibiotik, maka 90 95% endokarditis infeksi disebabkan oleh
strptokokus viridans, tetapi sejak adanya antibiotik streptokokus viridans 50%
penyebab infeksi endokarditis yang merupakan 1/3 dari sumber infeksi.
Penyebab lain dari infeksi endokarditis yang lebih patogen yaitu stapilokokus
aureus yang menyebabkan infeksi endokarditis subakut, Penyebab lainnya
adalah stertokokus fekalis, stapilokokus, bakteri gram negatif aerob/anaerob,
jamur, virus. ragi, dan kandida.

Faktor-faktor predisposisi dan faktor pencetus.

Faktor predisposisi diawali dengan penyakit-penyakit kelainan jantung dapat


berupa penyakit jantung rematik, penyakit jantung bawaan, katub jantung

1
prostetik, penyak jantung sklerotik, prolaps katub mitral, post operasi jantung,
miokardiopati hipert
1.2 rumusan masalah
Bagaimana landasan teori dan asuhan keperawatan dari endokarditis?
1.3 tujuan
 Mengetahui penyakit-penyakit pada system cardiovaskuler khususnya penyakit"
endokarditis"
 Mengetahui asuhan keperawatan yang dilakukan terhadap pasien dengan
Endocarditis
 Memenuhi tugas mata kuliah keperawatan medical bedah
1.4 manfaat
 BagiMahasiswa
Sebagai bahan materi pembelajaran mahasiswa khususnya dalam format
asuhan keperawatan kardiovaskuler tentang materi endokarditi
 BagilnstitusiPendidikan
Pembuatan kasus pembelajaran mahasiswa dapat memacu inovasi dan daya
piker kritis mahasiswa dalam memecahkan masalah keperawatan
kardiovaskuler.

2
BAB II
KONSEP MEDIS

2.1 DFINISI
Endokarditis adalah suatu infeksi pada lapisan endokard jantung (lapisan
yang paling dalam dari otot jantung) akibat infeksi kuman
mikroorganisme yang masuk. Biasanya secara normal selalu ada kuman
yang komensal di permukaan luarnya. Pada lapisan ini didapatkan adanya
lesi spesifik, berupa vegetasi, yang merupakan masa dengan ukuran yang
bervariasi, yang terbentuk platelet, fibrin, mikroba, dan sel-sel inflamasi
saling berkaitan satu sama lain. Di dalam jantung, tempat yang paling
sering terkena proses endokerditis infeksi adalah katup jantung namun
proses endokarditis dapat pula mengenai sisi septal defect (misalnya pa
atrial defect, ventricular septal defect), arteriovenois shunt, arterioterial
(patent dustus arterious) atau koartasio aorta, endokarditis dibagi menjadi
dua, yaitu endokarditis infektif dan endokarditis bakterialis.

Endokarditis infektif adalah infeksi pada endokardium (selaput jantung) dan


katub jantung. Endokarditis infektif dapat terjadi secara tiba-tiba dan dalam
beberapa hari bisa berakibat fatal (endokarditis infektif akut) atau bisa terjadi
secara bertahap dan tersamar dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan
(endokarditis infektif subakut).
Ada 2 macam endokarditis bacterialis (EB) yaitu: pertama adalah EB akut,
apabila masa inkubasinya berlangsung kurang dari empat minggu. Kedua
adalah Endokarditis baktrialis subakut/ kronis, berlangsungnya lebih dari 4
minggu, biasa disebut Endokarditis Bakterilis lanta atau special lenta.

2.2 ETIOLOGI
Mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit ini paling banyak adalah
streptococcus viridans untuk endokarditis subakut, dan staphylococcus aureus
untuk endokarditis infektif akut.
Etiologi lain adalah streptococcus faecealis, streptococcus dan staphylococcus
lain, bakteri gram negative acrob dan anaerob, jamur, virus dan candida.

Factor predisposisi adalah :


1. Kelainan katub jantung, terutama penyakit jantung reumatik, katub aorta
bikuspidalis, prolabs katub mitral dengan regurgitasi, katub buatan,
katub yang floppy pada sindrom marfan

3
2. Tindakan bedah gigi orofaring yang baru

3. Tindakan atau tindakan pada saluran urogenital atau saluran napas

4. Pecandu narkotika intravena sentral

5. Pemberian nutrisi penetral yang lama.

6. Penyebab lainnya misalnya: riket burette, brucella abortus.

2.3 PATOPISIOLOGI
Terjadinya endokarditis reumatik disebabkan langsung oleh demam reumatik
suatu penyakit sistemik yang disebabklan oleh infeksi streptococcus group A.
Demam reumatik mempengaruhi persendian menyebabkan poli artritis.
Kerusakan jantung dan lesi sendi bukan akibat infeksi atau secara langsung
dirusak oleh organisme tersebut.
Kerusakan jantung dan lesi sendi bukan akibat infeksi, artinya jaringan tersebut
tidak mengalami infeksi atau secara langsung dirusak oleh organisme tersebut,
namun hal ini merupakan fenomena sensívitas atau reaksi, yang terjadi sebagai
respons terhadap streptokokus hemolitikus. Lekosit darah akan tertimbun pada
jaringan yang terkena dan memben nodul, yang kemudian akan diganti dengan
jaringan parut. Miokardium tentu saja terlibat dalam proses inflamasi ini;
artinya, berkembanglah miokarditis rematik yang sementara melemahkan tenaga
kontraksi jantung. Demikian pula pericardium juga terlibat; artinya, juga terjadi
perikarditis rematik selama perjalanan akut penyakit. komplikasi miokardial dan
pericardial tersebut biasanya tanpa meninggalkan gejala sisa yang serius. Namun
sebaliknya endokarditis rematik mengakibatkan efek samping kecatatan
permanen.

Endokarditis rematik secara anatomis dimanifestasikan dengan adanya


tumbuhan kecil yang transparan, yang menyerupai manik dengan ukuran sebesar
kepala jarum pentul, tersusun dalam deretan sepanjang tepi bilah katup. Manik-
manik kecil tadi tidak tampak berbahaya dan dapat menghilang tanpa merusak
bilah katup, namun yang lebih sering mereka dapat menimbulkan efek serius.
Mereka menjadi awal terjadinya suatu proses yang secara bertahap menebalkan
bilah-bilah katup, menyebabkanya menjadi memendek dan menebal dibanding
yang normal, sehingga tak dapat menutup dengan sempurna. Terjadilah
kebocoran, suatu keadaan yang disebut regurtasi katup. Tempat yang paling
sering mengalami regurtasi katup adalah katup mitral.

Pada pasien lain, tepi bilah katup yang meradang menjadi lengket satu sama lain,
mengakibatkan stenosis katup, yaitu penyempitan lumen katup. Sebagian kecil
pasien dengan demam reumatik menjadi sakit berat dengan gagal jantung yang

4
berat, disritmia serius, dan pneumonia rematik. Pasien ini harus dirawat diruang
perawatan intensif.

Kebanyakan pasien sembuh dengan segera dan biasanya sempurna. Namun,


meskipun pasien telah bebas dari gejala, masih ada beberapa efek residual
permanen yang tetap tinggal yang sering menimbulkan deformitas katup
progresif. Beratnya kerusakan jantung, atau bahkan keberadaannya, mungkin
tidak tampak pada pemerikasaan fisik selama fase akut selama ini. Namun,
kemudian bising jantung yang khas untuk stenosis katup, regurgitasi atau
keduanya dapat terdengar pada auskultasi dan pada beberapa pasien, bahkan
dapat terdeteksi adanya thriil pada saat palpasi. Miokardium biasanya dapat
mengkompensasi defek katup tersebut dengan baik sampai beberapa waktu
tertentu. Selama miokardium masih bias mengkompensasi, pasien masih dalam
keadaan sehat. Namun cepat atau lambat, miokardium gagal jantung akan
muncul, apabila terjadi dekompensasi.

1. Efek destruktif local, akibat infeksi intrakardiak


2. 2 Embolisasi yang berasal dari organ lain
3. Baterimi
4. Reaksi antibody pada orbanisme penyebab infeksi

Port d'entrée (tempat masuk/ tinggalnya kuman) antara lain di tonsil, gigi,
farinks, intestium, traktus urogenetalia. Melalui peredaran darah maka
bakteri melekat pada katub jantung yang rusak maupun endokardium,
kemudian terbentuk sllatu thrombus + fibrin dan didalamnya bakteri-bakteri
tersebut berkumpul dan berkembang biak. Begitu pula dalam tindakan-
tindakan bedah urologis (sistokopi), partus/ abortus, cabut gigi dapat
menyebabkan endokarditis.

2.4 TANDA DAN GEJALA

Sering pasien tidak mengetahui dengan jelas sejak kaluhan penyakitnya timbul. Pada
beberapa pasien, manifestasi penyakit menjadi jelas sesudah cabut gigi, infeksi saluran
nafas atau tindakan lain. Keluhan umum yang sering diderita adalah demam, lemah,
letih, lesu, keringat malam banyak, anoreksia, berat badan menurun dan sakit sendi. Bila
terjadi emboli akan timbul keluhan seperti paralisis, sakit dada, sakit perut, hematuria,
buta mendadak, sakit pada jari tangan, dan kaki dan sakit pada kulit.

5
2.4.1 Gejala klinis
Endokarditis bervariasi dari yang ringan sampai yang berat Endokarditis sub
akut

Gejala timbul kurang lebih dua minggu sesudah inkubasi. Keluhan penderita
seperti keluhan infeksi yang umum antara lain panas yang terlalu tinggi, sakit
kepala, nafsu makan kurang, lemas, berat badan turun. Timbulnya gejala
karena komplikasi seperti gagal jantung, gagal emboli pada organ tubuh yang
terkena misalnya gejala neorologi, sakit dada, sakit diperut kiri atas, hematuria,
tanda iskemia diekstremitas. Endokarditis akut

Gejala timbul lebih berat dalam waktu yang lebih singkat Tanda-tanda yang
dapat dilihat pada endokarditis bermacam macam. Pasien merupakan gejala
yang paling umum pada endokarditis. Pada pemeriksaan fisik jantung sering
ditemukan adanya bising tidak menghilangkan kemungkinan adanya
endokarditis.

Tanda-tanda karena kelainan vaskuler seperti:

1. ptechiae, bercak pada kulit atau mukosa yang kelihatanpucat.


2. splinter hemoraghes bercak kemerahan dibawah kulit.
3. osler node, nodus berwarna gelap yang menonjol dan sakit, terdapat
pada kulit, tangan atau kaki, terutama pada ujung jari kaki
4. janeway lesion, bercak kemerahan pada telapak tangan atau kaki,
tanda-tanda pada mata berupa ptekie konjungtiva, perdaarahan,
kebutaan, tanda endoflamitis.
Semua tanda-tanda yang disebutkan
diatas tidak selalu ada pada penderita endokarditis.

Elektrokardiogram tergantung dari kelaian dasar pada penyakit jantung.


Adanya gangguan konduksi menunjukkan kemungkinan terjadi abses atau
endokarditis.Gambaran foto roentgen tergantung dari kelainan dasar pada
jantung. Bila ada gagal jantung akan ditemukan pembesaran jantung. Dan
tanda terdengar diparu.

2.5 PEMERIKSA PENUNJANG


 Laboratorium
Leukosit dengan jenis netrofil, anemia normokrom normositer, LED
meningkat, immunoglobulin serum meningkat, uji fiksasi anti gama globulin
positf, total hemolitik komplemen dan komplemen C3 dalam serum menurun,
kadar bilirubin sedikit meningkat.

6
Pemeriksaan umum urine ditemukan maka proteinuria dan hematuria secara
mikroskopik. Yang penting adalah biakan mikro organisme dari darah. Biakan
harus diperhatikan darah diambil tiap hari berturut-turut dua / lima hari diambil
sebanyak 10 ml dibiakkan dalam waktu agak lama (1-3 minggu) untuk mencari
mikroorganisme yang mungkin berkembang

agak lambat. biakkan bakteri harus dalam media yang sesuai. NB: darah
diambil sebelum diberi antibiotik. Biakan yang positif uji resistansi terhadap
antibiotic.

Ekokardiografi

Diperlukan untuk:

melihat vegetasi pada katub aorta terutama vegetasi yang besar (> 5 mm)

melihat dilatasi atau hipertrofi atrium atau ventrikel yang progresif

mencari penyakit yang menjadi predisposisi endokarditis ( prolap mitral,


fibrosis, dan calcifikasi katub mitral)

penutupan katub mitral yang lebih dini menunjukkan adanya destrruktif katub
aorta dan merupakan indikasi untuk melakukan penggantian katub.

> Pemeriksaan (EKG) menunjukkan adanya iskemia, hipertropi, blok

konduksi, disritmia (elevasi ST), PR depresi.

2.6 PENATA LAKSAN


1. Medis

1) Tirah baring
2) Farmakoterapi antibiotik (penisilin, streptomisin
vankomisin,gentamisin)
3) Penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotic intravena
dosis tinggi selama minimal 2 minggu. Pemberian antibiotik saja tidak
cukup pada infeksi katub buatan. Mungkin perlu dilakukan pembedahan
jantung untuk memperbaiki atau mengganti katub yang rusak dan
membuang vegetasi. Sebagai tindakan pencegahan, kepada penderita
kelainan katub jantung, setiap akan menjalani tindakan gigi maupun
pembedahan sebaiknya diberikan antibiotik.

7
Pengobatan akan berhasil baik bila dimulai sedini mungkin, obat tepat (terutama
sesuai dengan uji resistensi) valid, dan waktu yang cukup. Pengobatan empiris
untuk endokarditis akut adalah dengan nafisilin 2g/ 4 jam, ampisilin 2g/ 4 jam
dan gntamisin 1,5 mg/kg BB 8/

jam. Sedangkan untuk endokarditis sub akut cukup dengan ampisilin dan
gematisin. Pada orang dewasa atau anak-anak dengan endokarditis disertai
kelainan jantung reumatik dan bawaan dapat diberi pinisilin G 2,4-6 juta
unit/hari diteruskan selama 4 minggu. Penisilin diberi secara parenteral selama
2 minggu dan selanjutya diberi parenteral atau oral (penisislin V). dap[at
ditambahkan streptomicyn 0,5 mg tiap 12 jam selama 2 minggu. Pada orang
tua atau wanita setelah tindakan stentri dan ginekologis dapat diberi penisilin G
1,2-2,4 juta unit/ hari parenteral ditambah gentamicyn 3-5 mg/ kg BB yang
dibagi dalam 2-3 dosis. Ampisilin dapat dipakai dengan dosis 6-12 g sehari.
Lama pengobatan minimal 4-6 minggu. Bila kuman resisten terhadap penisilin,
dapat dipakai sefalotin 1,5 g tiap 3 jam iv atau nafsin 1,5 g tiap 4 jam, oksasilin
12g/ hari atau vankomisin tiap 6 jam atau eritromisin 0,5 g tiap 8 jam.
Endokarditis yang disebabkan oleh jamur biasanya fatal, doberikan amfotetisin
B 0,5-1,2 mg/ hari iv dan flurositosin 150 mg/kg BB per oral.

Resiko mortalitas dan morbiditas tinggi pada tindakan bedah yang terlalu awal,
Tapi apabila pembedahan terlambat dilakukan, pasien dapat meninggal karena
hemidinamik yang buruk atau komplikasi berat. Indikasi bedah adalah gagal
jantung yang tidak dapat diatasi dengan obat-obatan, septikimia yang tidak
berespon dengan pengobatan antibiotik, perluasan infeksi intrakardiak,
endokarditis pada lesi jantung bawaan, dan endokarditis karena jamur.

Profilaksis antibiotik diperlukan pada tindakan memungkinkan terjadinya


bakterimia, yang misalnya operasi atau pencabutan gigi, American heart
association merekomendasikan pemberian amoksisilin 3g secara oral pada 1
ajm sebelum prosedur, diikuti 1,5g pada 6 jam setelah dosis inisial. Bila pasien
alergi terhadap penisilin, dapat diberiakan 800mg klindamisin oral 1 ajm
sebelum prosedur, diikuti pemberian berikutnya 6 jam setelah dosis inisial.

2. Keperawatan
Tindakan keperawatan diberikan berdasarkan kewenangan dan tanggung
jawab perawat secara profesional sebagaimana terdapat dalam standar
praktek keperawatan yaitu: Independent, Dependent, Interdependent.

8
2.7 KOMPLIKASI
A. Komplikasi Endokarditis:
Diantara berbagai manifestasi klinik dari endokarditis komplikasi
neurologi merupakan hal yang penting karena sering terjadi, merupakan
komplikasi neurologik. Dapat melalui 3 cara:

1. penyumbatan dari pembuluh darah oleh emboli yang berasal


dari vegetasi endokardial
2. infeksi meningen, jaringan otak, dinding pembuluh darah
karena septik emboli atau bakterimia
3. reaksi immunologis
Melalui mekanisme tersebut dapat menyebabkan:

11 infark atau infark berdarah


2. pendarahan intra serebral, SAB, perdarahan subdural
3. prose desak ruang, seperti abses atau mycotic aneurysma
4. perubahan fungsi otak karena berbagai factor

Bila terjadi emboli akan akan mengakibatkan:


a. Gejala neurologik fokal bila mengenal hanya satu pembuluh
darah
b. dari satu pembluh darah tergantung dari istemianya apakah
dapat membaik sebelum terjadi kerusakan yang permanen maka
gejalanya mirip TIA, atau bila berlanjut menyebabkan kerisakan
jaringan otak dan terjadi proses supurasi.
Hal tersebut mengakibatkan:
1. septik atau septic meningitis
2. abses, mikro abses otak
3. meningoensefalitis
Bila dinding arteri atau vasa vaserum terkena maka akan terjadi aneurisma,
yang akan mengakibatkan pecahnya pembuluh darah yang
bersangkutan. Berbagai factor yang dapat menimbulkan kelainan neurologis
yaitu: Hipoksia, ganguan metabolisme, pengaruh obat-obatan, pengaruh toksis
dari infeksi systemic, reaksi imunitas terhadap pembuluh darah, proliferatif
endarteritis

9
B. Komplikasi dapat terjadi disemua organ bila terjadi emboli infektif
1. Gagal jantung
Komplikasi yang paling sering ditemukan adalah gagal jantung
sedang sampai berat dan kemtian terjadi 85% dari 95 kasus

2. Emboli
Emboli terjadi pada 13-35% endokarditis infektif subakut dan 50
60% pada penderita endokarditis akut. Emboli arteri sering terjadi
pada otak, paru, arteri koronaria, limpa, ginjal ekstrimitas, usus,
mata dll.
3. Aneurisma nekrotik
Terjadi pada 3-5% endokarditis infektif dan akan mengalami
perdarahan
4. Gangguan neurologik Ditemukan pada 40-50% endokarditis infektif.
Ganguan bisa. berupa, gangguan kesadaran, gangguan jiwa (psikotik)
meningo ensepalitis steril. Kelainan pada pembuluh darah otak 80%
disebabk

10
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 PENGKAJIAN

 Data Demografi/ identitas


o Umur (usia tua)
o Murmur jantung
o Aritmia
o tekanan darah mneingkat
o Nadi perifer cenderung lemah
o Intoleransi aktivitas
o Suku bangsa
o Pekerjaan
o Pekerja beraT
o Stress tinggi
o Lingkungan/ tempat tinggal
o Mempengaruhi pola hidup dan konsumsi makanan

 Pengkajian data dasar


1) Riwayat atau adnya factor-factor resiko:
o Penyakit jantung bawaan
o Riwayat bedah jantung
o Pemakaian obat-obatan intravena yang sembarangan
o Prosedue diagnosa kardiovaskuler sebelumnya yang bersifat invasive
o
2) Pemerisaan fisisk berdasarkan pengkajian status kardiovaskuler dan survei umum
kemungkinan menunjukkan:
o Tiga kelompok besar anemia, demam intermitten dan murmur systole (dengan
stenosis aorta infusiensi tricuspid atau infusiensimitral) atau murmur diastolic
(dengan isufiensi aorta stenosis trikuspid atau stenosis mitral)
o Atralgia
o Anoreksia dan kehilangan berat badan
o Lelah
o Spelenomegali
o Lesi vaskuler

 Nodus osler (nyeri, adanya nodul merah dikulit)

11
 Lesi janeways (datar, tidak ada nyeri, bintik-bintik merah yang ditemukan ditelapak
kaki dan ditelapak tangan yang menjadi pusat karena tekanan)
o Ptekia
o Gejala gagal jantung
3) Pemeriksaan diagnostik
o Kultur darah positif untuk infeksi organisme
o □ JDL menunjukkan leukositosis, Hb, hematokrit, dan SDM dibawah batas normal
o Laju sedimen eritrosit (ESR) meningkat, menggambarkan adanyaperadangan
o Urinelasis AU menunjukkan hematuria dan proteunaria positif
o Sinar X dada mendeteksi gagal jantung kongestif dan hipertropi
o JDL: dapat menunjukkan infeksi akut/ kronis anemia
o Kultur darah: dilakukan untuk mengisolasi bakteri, virus, dan jamur penyebab

LED: umumnya meningkat

Titer ASO: peninggian pada demam reumatik (kemungkinan pencetus)

Titer ANA: positif pada penyakit antoniummisal:SLE (kemungkinan pencetus)

Perikardiosintesis: cairan pericardial dapat diperiksa untuik etiologi, infeksi, seperti


bakteri, tuberkolosis, infeksi virus, atau jamur, SLE, penyakit rheumatoid,
keganasan

4) Kajian perasaan pasien dan masalah-masalah tentang kondisi sesudah gangguan


kardiopulmonal

3.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN

5) Nyeri (akut) dapat dihubungkan dengan inflamasi endokardium

1) Curah Jantung menurun b/d kontraksi otot jantung menurun

2) Gangguan pemenuhan nutrisi b/d malaise

3) Hipertermi b/d reaksi inflamasi

4) Intoleransi aktivitas dapat berhubungan dengan iskemia

5) Kurang pengetahuan b/d defisit informas

3.3 INTERVENSI
1. Nyeri akut b/d inflamasi endokardium

12
Tujuan Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x24jam, klien menyatakan
nyeri berkurang
Kriteria hasil:
1) Skala nyeri berkurang
2) Grimes (-)

3) TTV normal : TD= 110/80, RR = 16-24x/menit, T = 36,5-37 C, N =


60-100x/menit

INTERVENSI/ TINDAKAN
Mandiri:
Selidiki keluhan nyeri dada, perhatikan awitan dan faktor pemberat atau
penurun.
Perhatikan
penunjuk
nonverbal dari ketidak nyamanan.
Misalnya: berbaring dengan diam atau gelisah, tegang otot, menangis.
Berikan lingkungan yang tenang dan tindakan kenyamanan. Misalnya: perubahan
posisi, gosokan punggung, penggunaan kompres panas/ dingin, dukungan emosional,
berikan aktivitas hiburan yang yang tepat Kolaboratif:
Berikan obat-obat sesuai indikasi: agen nonsteroid mis, indometasin (indocin); ASA
(aspirin), antipiretik mis; ASA/ asetaminofen (Tylenol) steroid Berikan oksigen indikasi
suplemen sesuai

 RASIONAL
Nyeri perikarditis secara khas terletak subternal dan dapat menyebar keleher dan
punggung. Namun ini berbeda dari iskemia miokard/ nyeri infrak, pada nyeri
ini menjadi memburuk pada inspirasi
dengan duduk tegak membungkuk
dalam, gerakan, atau berbaring dan hilang Catatan: nyeri dada dapat atau
mungkin menyertai endokarditis dan miokarditis, tergantung adanya iskemia.
Tindakan ini dapat menurunkan emosional tidak pasien.Mengarahkan kembal

13
iperhatian memberikan gangguan dalam tingkat aktivitas individu. Dapat
menghilangkan nyeri, menurunkan respon inflamasi
Untuk menurunkan demam dan meningkatkan kenyamanan.
Dapat diberikan untuk gejala yang lebihberat Memaksimalkan ketersediaan untuk
ambilan ketidaknyamanan iskemia. Untuk oksigen menurunkan tentang dengan

2. Curah jantung, penurunan, b/d kontraksi jantung menurun


Tujuan setelah dilakuakn asuhan keperawatan 2x24jam, curah jantung
Adekuat Kriteria hasil : Akumulasi cairan dalam kantung pericardia (perikarditis)
berkurang Tidak ada Stenosis/ insufisiensi katup kontriksi fungsi ventrikel adekuat
Degenerasi otot jantung

 INTERVENSI/TINDAKAN
Mandiri:
Pantau frekuensi/ irama jantung
Auskultasi bunyi jantung. Perhatikan
jarak/ muffled tonus jantung, murmur, gallop S3 dan S4.
Dorong tirah baring dalam posisi semi fowler.
Berikan tindakan kenyamanan, missal: gosokan punggung dan perubahan posisi, dan
aktivitas hiburan dalam
toleransi jant
Dorong penggunaan teknik menejemen
stres, missal: bimbingan imajinasi,
latihan pernafasan. Selidikit nadi cepat, hipotensi, penyempitan tekanan nadi,
peningkatan CVP/ DVJ, perubahan tonus jantung, penurunan tingkat kesadaran.
Kolaborasi: Berikan oksigen suplemen.
Berikan obat-obatan sesuai indikasi, missal: digitalis, diuretic.
Antibiotik/ antimikroba intravena
Bantu dalam perikardiosentesis darurat. Siapkan pasien untuk pembedahan, bila
diindikasikan.

14
RASIONAL
Takikardia dan disritmia dapat terjadi saat jantung Curahnya berupaya untuk
berespons meningkatkan pada demam hipoksia, dan asidosis karena iskemia.
Memberikan deteksi dini dari terjadinya komplikasi, missal: jantung. Menurunkan
GJK, kerja mrmaksimalkan curah jantungtamponadajantungMeningkatkan relaksasi
dan mengarahkan kembali perhatian.Perilaku mengontrol elaksasi, jantung.yang
bermanfaat ansietas, menurunkan untuk meningkatkan beban kerja
Manifestasi klinis dari tamponade jantung yang dapat terjadi pada perikarditis bila
akumulasi cairan/ eksudat dalam kantung
pericardia membatasi pengisian dan curah jantung.
Manivestasi klinis dari GJK yang dapat menyertai endokarditis (infeksi/ disfungsi
katup) atau miokarditis (disfungsi otomiokard akut)Meningkatkan ketersediaan
oksigen untuk fungsi miokard dan untuk menurunkan efek metabulisme anaerob, yang
terjadi sebagai akibat dari hipoksia dan asidosis. Dapat diberikan untuk meningkatkan
kontraktilitas miokard dan menurunkan kerjajantung miokarditis pada adanya
Diberikan untuk mengatasi patogen yang GJK

3. Gangguan perfusi jaringan b/d malaise, tubuh kekurangan oksigen Tujuan setelah
dilakuakn asuhan keperawatan 3x24jam, perfusi jaringan adekuat
Kriteria hasil :
1) Oksigen dalam keadaan normal
2) Tidak ada tanda-tanda sianosis
3) Tidak ada embolisasi sistemik

15
INTERVENSI/ TONDAKAN

Mandiri

Observasi ekstrimitas pembekakan, eritmia. terhadap

Perhatikan nyeri tekan/ nyeri, tanda hormone positif.

Observasi hematuria, disertai dengan nyeri punggung/ pinggang, oliguria.

Perhatikan keluhan nyeri pada abdomen kiri atas yang menyebar ke bahu kiri,
nyeri tekan local, kekakuan abdominal.Tingkatkan tirah baring dengan tepat.
Dorong latihan aktif/ Bantu dengan rentang gerak sesuai toleransi.

Kolaborasi: Berikan/penutupmemicu antiembolisme sesuai indikasi. Berikan


antikoagulan, contoh: heparin, warfarin (coumadin).Tes gas darah

16
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Endokarditis merupakan infeksi pada lapisan endokard jantung ( lapisan yang paling
dalam dari otot jantung) akibat infeksi kuman/ mikroorganisme yang masuk. Pada
lapisan ini didapat adanya lesi spesifik, berupa vegetasi, yang merupakan masa
dengan ukuran yang bervariasi, yang terbentuk platelet, fibrin, mikroba, dan sel-sel
inflamasi saling berkaitan satu sama lain. Di dalam jantung, tempat yang paling sering
terkena proses endokerditis infeksi adalah katup jantung namun proses endokarditis
dapat pula mengenai sisi septal defect (misalnya pada atrial defect, ventricular septal
defect), arteriovenois shunt, arterioterial (patent dustus arterious) atau koartasio aorta,
endokarditis dibagi menjadi dua, yaitu endokarditis infektif dan endokarditis
bakterialis.
4.2 SARAN
Endocarditis merupakan infeksi dari mikroorganisme. kapan terjangkit miokarditis itu
tidak bisa ditebak. tapi yang pasti ada baiknya kalau kita selalu memeriksakan
kesehatan jantung kita secara berkalah agar kita bisa mengetahui jika ada gangguan
pada jantung.

17
DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth J. 2001. Buku Saku Patofisiologi. EGC. Jakarta.


Doenges, Marilynn E.Moorhouse, Mary Frances. 2002. Rencana Asuhan
Keperawatan. EGC. Muttaqin, Arif. 2009. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien
dengan Gangguan Sistem Kardiovasculer. Jakarta: Salemba Medika

18

Anda mungkin juga menyukai