Kelompok 4
Disusun Oleh:
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan
rahmat dan hidayahNya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Makalah yang berjudul Endokarditis ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
keperawatan medikal bedah 2021.
Akhir kata penulis menyadari makalah ini masih banyak kesalahan, baik dalam
penulisan maupun informasi yang terkandung didalam makalah ini, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik maupun saran yang membangun demi perbaikan dan
kesempurnaan dimasa yang akan datang.
Penulis
i
Daftar isi
Kata pengantar..................................................................................................i
Daftar isi...........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................1
1.2 rumusan masaklah .....................................................................................2
1.3 tujuan..........................................................................................................2
1.4 manfaaat......................................................................................................2
BAB II KONSEP MEDIS................................................................................3
2.1 definisi........................................................................................................3
2.2 etiologi........................................................................................................4
2.3 patofisiolo...................................................................................................5
2.4 tanda dan gejala..........................................................................................6
2.4.1 gejala klinis..............................................................................................7
2.5 pemeriksaan penunjang..............................................................................8
2.6 penata laksana.............................................................................................9
2.7 komplikasi ..................................................................................................11
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN............................................................13
3.1 pengkajian...................................................................................................13
3.2 diagnosa keperawatan.................................................................................15
3.3 intervensi.....................................................................................................15
BAB IV PENUTUP..........................................................................................
4.1kesimpulan...................................................................................................17
4.2 saran............................................................................................................17
Daftar puataka...................................................................................................21
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Endokarditis tidak hanya terjadi pada endokard dan katub yang telah mengalami
kerusakan, tetapi juga pada endokar dan katub yang sehat, misalnya
penyalahgunaan narkotik perintravena atau penyakit kronik. Perjalanan penyakit
ini bisa; akut, sub akut, dan kronik, tergantung pada virulensi mikroorganisme
dan daya tahan penderita. Infeksi subakut hampir selalu berakibat fatal,
sedangkan hiperakut/akut secara klinis tidak pernah ada, karena penderita
meninggal terlebih dahulu yang disebabkan karena sepsis. Endokarditis kronik
hampir tidak dapat dibuat diagnosanya, karena gejalanya tidak khas.
Etiologi
1
prostetik, penyak jantung sklerotik, prolaps katub mitral, post operasi jantung,
miokardiopati hipert
1.2 rumusan masalah
Bagaimana landasan teori dan asuhan keperawatan dari endokarditis?
1.3 tujuan
Mengetahui penyakit-penyakit pada system cardiovaskuler khususnya penyakit"
endokarditis"
Mengetahui asuhan keperawatan yang dilakukan terhadap pasien dengan
Endocarditis
Memenuhi tugas mata kuliah keperawatan medical bedah
1.4 manfaat
BagiMahasiswa
Sebagai bahan materi pembelajaran mahasiswa khususnya dalam format
asuhan keperawatan kardiovaskuler tentang materi endokarditi
BagilnstitusiPendidikan
Pembuatan kasus pembelajaran mahasiswa dapat memacu inovasi dan daya
piker kritis mahasiswa dalam memecahkan masalah keperawatan
kardiovaskuler.
2
BAB II
KONSEP MEDIS
2.1 DFINISI
Endokarditis adalah suatu infeksi pada lapisan endokard jantung (lapisan
yang paling dalam dari otot jantung) akibat infeksi kuman
mikroorganisme yang masuk. Biasanya secara normal selalu ada kuman
yang komensal di permukaan luarnya. Pada lapisan ini didapatkan adanya
lesi spesifik, berupa vegetasi, yang merupakan masa dengan ukuran yang
bervariasi, yang terbentuk platelet, fibrin, mikroba, dan sel-sel inflamasi
saling berkaitan satu sama lain. Di dalam jantung, tempat yang paling
sering terkena proses endokerditis infeksi adalah katup jantung namun
proses endokarditis dapat pula mengenai sisi septal defect (misalnya pa
atrial defect, ventricular septal defect), arteriovenois shunt, arterioterial
(patent dustus arterious) atau koartasio aorta, endokarditis dibagi menjadi
dua, yaitu endokarditis infektif dan endokarditis bakterialis.
2.2 ETIOLOGI
Mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit ini paling banyak adalah
streptococcus viridans untuk endokarditis subakut, dan staphylococcus aureus
untuk endokarditis infektif akut.
Etiologi lain adalah streptococcus faecealis, streptococcus dan staphylococcus
lain, bakteri gram negative acrob dan anaerob, jamur, virus dan candida.
3
2. Tindakan bedah gigi orofaring yang baru
2.3 PATOPISIOLOGI
Terjadinya endokarditis reumatik disebabkan langsung oleh demam reumatik
suatu penyakit sistemik yang disebabklan oleh infeksi streptococcus group A.
Demam reumatik mempengaruhi persendian menyebabkan poli artritis.
Kerusakan jantung dan lesi sendi bukan akibat infeksi atau secara langsung
dirusak oleh organisme tersebut.
Kerusakan jantung dan lesi sendi bukan akibat infeksi, artinya jaringan tersebut
tidak mengalami infeksi atau secara langsung dirusak oleh organisme tersebut,
namun hal ini merupakan fenomena sensívitas atau reaksi, yang terjadi sebagai
respons terhadap streptokokus hemolitikus. Lekosit darah akan tertimbun pada
jaringan yang terkena dan memben nodul, yang kemudian akan diganti dengan
jaringan parut. Miokardium tentu saja terlibat dalam proses inflamasi ini;
artinya, berkembanglah miokarditis rematik yang sementara melemahkan tenaga
kontraksi jantung. Demikian pula pericardium juga terlibat; artinya, juga terjadi
perikarditis rematik selama perjalanan akut penyakit. komplikasi miokardial dan
pericardial tersebut biasanya tanpa meninggalkan gejala sisa yang serius. Namun
sebaliknya endokarditis rematik mengakibatkan efek samping kecatatan
permanen.
Pada pasien lain, tepi bilah katup yang meradang menjadi lengket satu sama lain,
mengakibatkan stenosis katup, yaitu penyempitan lumen katup. Sebagian kecil
pasien dengan demam reumatik menjadi sakit berat dengan gagal jantung yang
4
berat, disritmia serius, dan pneumonia rematik. Pasien ini harus dirawat diruang
perawatan intensif.
Port d'entrée (tempat masuk/ tinggalnya kuman) antara lain di tonsil, gigi,
farinks, intestium, traktus urogenetalia. Melalui peredaran darah maka
bakteri melekat pada katub jantung yang rusak maupun endokardium,
kemudian terbentuk sllatu thrombus + fibrin dan didalamnya bakteri-bakteri
tersebut berkumpul dan berkembang biak. Begitu pula dalam tindakan-
tindakan bedah urologis (sistokopi), partus/ abortus, cabut gigi dapat
menyebabkan endokarditis.
Sering pasien tidak mengetahui dengan jelas sejak kaluhan penyakitnya timbul. Pada
beberapa pasien, manifestasi penyakit menjadi jelas sesudah cabut gigi, infeksi saluran
nafas atau tindakan lain. Keluhan umum yang sering diderita adalah demam, lemah,
letih, lesu, keringat malam banyak, anoreksia, berat badan menurun dan sakit sendi. Bila
terjadi emboli akan timbul keluhan seperti paralisis, sakit dada, sakit perut, hematuria,
buta mendadak, sakit pada jari tangan, dan kaki dan sakit pada kulit.
5
2.4.1 Gejala klinis
Endokarditis bervariasi dari yang ringan sampai yang berat Endokarditis sub
akut
Gejala timbul kurang lebih dua minggu sesudah inkubasi. Keluhan penderita
seperti keluhan infeksi yang umum antara lain panas yang terlalu tinggi, sakit
kepala, nafsu makan kurang, lemas, berat badan turun. Timbulnya gejala
karena komplikasi seperti gagal jantung, gagal emboli pada organ tubuh yang
terkena misalnya gejala neorologi, sakit dada, sakit diperut kiri atas, hematuria,
tanda iskemia diekstremitas. Endokarditis akut
Gejala timbul lebih berat dalam waktu yang lebih singkat Tanda-tanda yang
dapat dilihat pada endokarditis bermacam macam. Pasien merupakan gejala
yang paling umum pada endokarditis. Pada pemeriksaan fisik jantung sering
ditemukan adanya bising tidak menghilangkan kemungkinan adanya
endokarditis.
6
Pemeriksaan umum urine ditemukan maka proteinuria dan hematuria secara
mikroskopik. Yang penting adalah biakan mikro organisme dari darah. Biakan
harus diperhatikan darah diambil tiap hari berturut-turut dua / lima hari diambil
sebanyak 10 ml dibiakkan dalam waktu agak lama (1-3 minggu) untuk mencari
mikroorganisme yang mungkin berkembang
agak lambat. biakkan bakteri harus dalam media yang sesuai. NB: darah
diambil sebelum diberi antibiotik. Biakan yang positif uji resistansi terhadap
antibiotic.
Ekokardiografi
Diperlukan untuk:
melihat vegetasi pada katub aorta terutama vegetasi yang besar (> 5 mm)
penutupan katub mitral yang lebih dini menunjukkan adanya destrruktif katub
aorta dan merupakan indikasi untuk melakukan penggantian katub.
1) Tirah baring
2) Farmakoterapi antibiotik (penisilin, streptomisin
vankomisin,gentamisin)
3) Penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotic intravena
dosis tinggi selama minimal 2 minggu. Pemberian antibiotik saja tidak
cukup pada infeksi katub buatan. Mungkin perlu dilakukan pembedahan
jantung untuk memperbaiki atau mengganti katub yang rusak dan
membuang vegetasi. Sebagai tindakan pencegahan, kepada penderita
kelainan katub jantung, setiap akan menjalani tindakan gigi maupun
pembedahan sebaiknya diberikan antibiotik.
7
Pengobatan akan berhasil baik bila dimulai sedini mungkin, obat tepat (terutama
sesuai dengan uji resistensi) valid, dan waktu yang cukup. Pengobatan empiris
untuk endokarditis akut adalah dengan nafisilin 2g/ 4 jam, ampisilin 2g/ 4 jam
dan gntamisin 1,5 mg/kg BB 8/
jam. Sedangkan untuk endokarditis sub akut cukup dengan ampisilin dan
gematisin. Pada orang dewasa atau anak-anak dengan endokarditis disertai
kelainan jantung reumatik dan bawaan dapat diberi pinisilin G 2,4-6 juta
unit/hari diteruskan selama 4 minggu. Penisilin diberi secara parenteral selama
2 minggu dan selanjutya diberi parenteral atau oral (penisislin V). dap[at
ditambahkan streptomicyn 0,5 mg tiap 12 jam selama 2 minggu. Pada orang
tua atau wanita setelah tindakan stentri dan ginekologis dapat diberi penisilin G
1,2-2,4 juta unit/ hari parenteral ditambah gentamicyn 3-5 mg/ kg BB yang
dibagi dalam 2-3 dosis. Ampisilin dapat dipakai dengan dosis 6-12 g sehari.
Lama pengobatan minimal 4-6 minggu. Bila kuman resisten terhadap penisilin,
dapat dipakai sefalotin 1,5 g tiap 3 jam iv atau nafsin 1,5 g tiap 4 jam, oksasilin
12g/ hari atau vankomisin tiap 6 jam atau eritromisin 0,5 g tiap 8 jam.
Endokarditis yang disebabkan oleh jamur biasanya fatal, doberikan amfotetisin
B 0,5-1,2 mg/ hari iv dan flurositosin 150 mg/kg BB per oral.
Resiko mortalitas dan morbiditas tinggi pada tindakan bedah yang terlalu awal,
Tapi apabila pembedahan terlambat dilakukan, pasien dapat meninggal karena
hemidinamik yang buruk atau komplikasi berat. Indikasi bedah adalah gagal
jantung yang tidak dapat diatasi dengan obat-obatan, septikimia yang tidak
berespon dengan pengobatan antibiotik, perluasan infeksi intrakardiak,
endokarditis pada lesi jantung bawaan, dan endokarditis karena jamur.
2. Keperawatan
Tindakan keperawatan diberikan berdasarkan kewenangan dan tanggung
jawab perawat secara profesional sebagaimana terdapat dalam standar
praktek keperawatan yaitu: Independent, Dependent, Interdependent.
8
2.7 KOMPLIKASI
A. Komplikasi Endokarditis:
Diantara berbagai manifestasi klinik dari endokarditis komplikasi
neurologi merupakan hal yang penting karena sering terjadi, merupakan
komplikasi neurologik. Dapat melalui 3 cara:
9
B. Komplikasi dapat terjadi disemua organ bila terjadi emboli infektif
1. Gagal jantung
Komplikasi yang paling sering ditemukan adalah gagal jantung
sedang sampai berat dan kemtian terjadi 85% dari 95 kasus
2. Emboli
Emboli terjadi pada 13-35% endokarditis infektif subakut dan 50
60% pada penderita endokarditis akut. Emboli arteri sering terjadi
pada otak, paru, arteri koronaria, limpa, ginjal ekstrimitas, usus,
mata dll.
3. Aneurisma nekrotik
Terjadi pada 3-5% endokarditis infektif dan akan mengalami
perdarahan
4. Gangguan neurologik Ditemukan pada 40-50% endokarditis infektif.
Ganguan bisa. berupa, gangguan kesadaran, gangguan jiwa (psikotik)
meningo ensepalitis steril. Kelainan pada pembuluh darah otak 80%
disebabk
10
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 PENGKAJIAN
11
Lesi janeways (datar, tidak ada nyeri, bintik-bintik merah yang ditemukan ditelapak
kaki dan ditelapak tangan yang menjadi pusat karena tekanan)
o Ptekia
o Gejala gagal jantung
3) Pemeriksaan diagnostik
o Kultur darah positif untuk infeksi organisme
o □ JDL menunjukkan leukositosis, Hb, hematokrit, dan SDM dibawah batas normal
o Laju sedimen eritrosit (ESR) meningkat, menggambarkan adanyaperadangan
o Urinelasis AU menunjukkan hematuria dan proteunaria positif
o Sinar X dada mendeteksi gagal jantung kongestif dan hipertropi
o JDL: dapat menunjukkan infeksi akut/ kronis anemia
o Kultur darah: dilakukan untuk mengisolasi bakteri, virus, dan jamur penyebab
3.3 INTERVENSI
1. Nyeri akut b/d inflamasi endokardium
12
Tujuan Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x24jam, klien menyatakan
nyeri berkurang
Kriteria hasil:
1) Skala nyeri berkurang
2) Grimes (-)
INTERVENSI/ TINDAKAN
Mandiri:
Selidiki keluhan nyeri dada, perhatikan awitan dan faktor pemberat atau
penurun.
Perhatikan
penunjuk
nonverbal dari ketidak nyamanan.
Misalnya: berbaring dengan diam atau gelisah, tegang otot, menangis.
Berikan lingkungan yang tenang dan tindakan kenyamanan. Misalnya: perubahan
posisi, gosokan punggung, penggunaan kompres panas/ dingin, dukungan emosional,
berikan aktivitas hiburan yang yang tepat Kolaboratif:
Berikan obat-obat sesuai indikasi: agen nonsteroid mis, indometasin (indocin); ASA
(aspirin), antipiretik mis; ASA/ asetaminofen (Tylenol) steroid Berikan oksigen indikasi
suplemen sesuai
RASIONAL
Nyeri perikarditis secara khas terletak subternal dan dapat menyebar keleher dan
punggung. Namun ini berbeda dari iskemia miokard/ nyeri infrak, pada nyeri
ini menjadi memburuk pada inspirasi
dengan duduk tegak membungkuk
dalam, gerakan, atau berbaring dan hilang Catatan: nyeri dada dapat atau
mungkin menyertai endokarditis dan miokarditis, tergantung adanya iskemia.
Tindakan ini dapat menurunkan emosional tidak pasien.Mengarahkan kembal
13
iperhatian memberikan gangguan dalam tingkat aktivitas individu. Dapat
menghilangkan nyeri, menurunkan respon inflamasi
Untuk menurunkan demam dan meningkatkan kenyamanan.
Dapat diberikan untuk gejala yang lebihberat Memaksimalkan ketersediaan untuk
ambilan ketidaknyamanan iskemia. Untuk oksigen menurunkan tentang dengan
INTERVENSI/TINDAKAN
Mandiri:
Pantau frekuensi/ irama jantung
Auskultasi bunyi jantung. Perhatikan
jarak/ muffled tonus jantung, murmur, gallop S3 dan S4.
Dorong tirah baring dalam posisi semi fowler.
Berikan tindakan kenyamanan, missal: gosokan punggung dan perubahan posisi, dan
aktivitas hiburan dalam
toleransi jant
Dorong penggunaan teknik menejemen
stres, missal: bimbingan imajinasi,
latihan pernafasan. Selidikit nadi cepat, hipotensi, penyempitan tekanan nadi,
peningkatan CVP/ DVJ, perubahan tonus jantung, penurunan tingkat kesadaran.
Kolaborasi: Berikan oksigen suplemen.
Berikan obat-obatan sesuai indikasi, missal: digitalis, diuretic.
Antibiotik/ antimikroba intravena
Bantu dalam perikardiosentesis darurat. Siapkan pasien untuk pembedahan, bila
diindikasikan.
14
RASIONAL
Takikardia dan disritmia dapat terjadi saat jantung Curahnya berupaya untuk
berespons meningkatkan pada demam hipoksia, dan asidosis karena iskemia.
Memberikan deteksi dini dari terjadinya komplikasi, missal: jantung. Menurunkan
GJK, kerja mrmaksimalkan curah jantungtamponadajantungMeningkatkan relaksasi
dan mengarahkan kembali perhatian.Perilaku mengontrol elaksasi, jantung.yang
bermanfaat ansietas, menurunkan untuk meningkatkan beban kerja
Manifestasi klinis dari tamponade jantung yang dapat terjadi pada perikarditis bila
akumulasi cairan/ eksudat dalam kantung
pericardia membatasi pengisian dan curah jantung.
Manivestasi klinis dari GJK yang dapat menyertai endokarditis (infeksi/ disfungsi
katup) atau miokarditis (disfungsi otomiokard akut)Meningkatkan ketersediaan
oksigen untuk fungsi miokard dan untuk menurunkan efek metabulisme anaerob, yang
terjadi sebagai akibat dari hipoksia dan asidosis. Dapat diberikan untuk meningkatkan
kontraktilitas miokard dan menurunkan kerjajantung miokarditis pada adanya
Diberikan untuk mengatasi patogen yang GJK
3. Gangguan perfusi jaringan b/d malaise, tubuh kekurangan oksigen Tujuan setelah
dilakuakn asuhan keperawatan 3x24jam, perfusi jaringan adekuat
Kriteria hasil :
1) Oksigen dalam keadaan normal
2) Tidak ada tanda-tanda sianosis
3) Tidak ada embolisasi sistemik
15
INTERVENSI/ TONDAKAN
Mandiri
Perhatikan keluhan nyeri pada abdomen kiri atas yang menyebar ke bahu kiri,
nyeri tekan local, kekakuan abdominal.Tingkatkan tirah baring dengan tepat.
Dorong latihan aktif/ Bantu dengan rentang gerak sesuai toleransi.
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Endokarditis merupakan infeksi pada lapisan endokard jantung ( lapisan yang paling
dalam dari otot jantung) akibat infeksi kuman/ mikroorganisme yang masuk. Pada
lapisan ini didapat adanya lesi spesifik, berupa vegetasi, yang merupakan masa
dengan ukuran yang bervariasi, yang terbentuk platelet, fibrin, mikroba, dan sel-sel
inflamasi saling berkaitan satu sama lain. Di dalam jantung, tempat yang paling sering
terkena proses endokerditis infeksi adalah katup jantung namun proses endokarditis
dapat pula mengenai sisi septal defect (misalnya pada atrial defect, ventricular septal
defect), arteriovenois shunt, arterioterial (patent dustus arterious) atau koartasio aorta,
endokarditis dibagi menjadi dua, yaitu endokarditis infektif dan endokarditis
bakterialis.
4.2 SARAN
Endocarditis merupakan infeksi dari mikroorganisme. kapan terjangkit miokarditis itu
tidak bisa ditebak. tapi yang pasti ada baiknya kalau kita selalu memeriksakan
kesehatan jantung kita secara berkalah agar kita bisa mengetahui jika ada gangguan
pada jantung.
17
DAFTAR PUSTAKA
18