Sumber : Artikel Mengenal Klorokuin dan Avigan untuk Terapi COVID-19. Universitas Gadja
Mada. 22 Maret 2020
• Apa terapi yang dianjurkan untuk pasien COVID 19?
o Sampai saat ini, belum ada terapi yang pasti dan direkomendasikan
untuk COVID-19, karena memang penyakitnya masih baru.
o Karena COVID-19 disebabkan karena infeksi virus, maka terapi kuratif
untuk COVID-19 adalah menggunakan antivirus.
o Namun demikian, semua antivirus yang digunakan dalam terapi COVID-
19 di hampir semua negara masih berupa trial and error. Beberapa di
antaranya mengacu pada terapi antivirus yang digunakan pada saat
terjadi epidemi SARS dan MERS beberapa tahun yang lalu, misalnya
menggunakan lopinavir, ritonavir, ribavirin, oseltamivir, dll.
Sumber : Artikel Mengenal Klorokuin dan Avigan untuk Terapi COVID-19. Universitas Gadja
Mada. 22 Maret 2020
• Apa terapi yang dianjurkan untuk pasien COVID 19?
o Sampai saat ini, belum ada terapi yang pasti dan direkomendasikan
untuk COVID-19, karena memang penyakitnya masih baru.
o Karena COVID-19 disebabkan karena infeksi virus, maka terapi kuratif
untuk COVID-19 adalah menggunakan antivirus.
o Namun demikian, semua antivirus yang digunakan dalam terapi COVID-
19 di hampir semua negara masih berupa trial and error. Beberapa di
antaranya mengacu pada terapi antivirus yang digunakan pada saat
terjadi epidemi SARS dan MERS beberapa tahun yang lalu, misalnya
menggunakan lopinavir, ritonavir, ribavirin, oseltamivir, dll.
Sumber : Artikel Mengenal Klorokuin dan Avigan untuk Terapi COVID-19. Universitas Gadja
Mada. 22 Maret 2020
• Apa terapi yang dianjurkan untuk pasien COVID 19?
o Sampai saat ini, belum ada terapi yang pasti dan direkomendasikan
untuk COVID-19, karena memang penyakitnya masih baru.
o Karena COVID-19 disebabkan karena infeksi virus, maka terapi kuratif
untuk COVID-19 adalah menggunakan antivirus.
o Namun demikian, semua antivirus yang digunakan dalam terapi COVID-
19 di hampir semua negara masih berupa trial and error. Beberapa di
antaranya mengacu pada terapi antivirus yang digunakan pada saat
terjadi epidemi SARS dan MERS beberapa tahun yang lalu, misalnya
menggunakan lopinavir, ritonavir, ribavirin, oseltamivir, dll.
Sumber : Artikel Mengenal Klorokuin dan Avigan untuk Terapi COVID-19. Universitas Gadja
Mada. 22 Maret 2020
• Apa terapi yang dianjurkan untuk pasien COVID 19?
o Sampai saat ini, belum ada terapi yang pasti dan direkomendasikan
untuk COVID-19, karena memang penyakitnya masih baru.
o Karena COVID-19 disebabkan karena infeksi virus, maka terapi kuratif
untuk COVID-19 adalah menggunakan antivirus.
o Namun demikian, semua antivirus yang digunakan dalam terapi COVID-
19 di hampir semua negara masih berupa trial and error. Beberapa di
antaranya mengacu pada terapi antivirus yang digunakan pada saat
terjadi epidemi SARS dan MERS beberapa tahun yang lalu, misalnya
menggunakan lopinavir, ritonavir, ribavirin, oseltamivir, dll.
Sumber : Artikel Mengenal Klorokuin dan Avigan untuk Terapi COVID-19. Universitas Gadja
Mada. 22 Maret 2020
• Apa terapi yang dianjurkan untuk pasien COVID 19?
o Sampai saat ini, belum ada terapi yang pasti dan direkomendasikan
untuk COVID-19, karena memang penyakitnya masih baru.
o Karena COVID-19 disebabkan karena infeksi virus, maka terapi kuratif
untuk COVID-19 adalah menggunakan antivirus.
o Namun demikian, semua antivirus yang digunakan dalam terapi COVID-
19 di hampir semua negara masih berupa trial and error. Beberapa di
antaranya mengacu pada terapi antivirus yang digunakan pada saat
terjadi epidemi SARS dan MERS beberapa tahun yang lalu, misalnya
menggunakan lopinavir, ritonavir, ribavirin, oseltamivir, dll.
Sumber : Artikel Mengenal Klorokuin dan Avigan untuk Terapi COVID-19. Universitas Gadja
Mada. 22 Maret 2020
• Apa terapi yang dianjurkan untuk pasien COVID 19?
o Sampai saat ini, belum ada terapi yang pasti dan direkomendasikan
untuk COVID-19, karena memang penyakitnya masih baru.
o Karena COVID-19 disebabkan karena infeksi virus, maka terapi kuratif
untuk COVID-19 adalah menggunakan antivirus.
o Namun demikian, semua antivirus yang digunakan dalam terapi COVID-
19 di hampir semua negara masih berupa trial and error. Beberapa di
antaranya mengacu pada terapi antivirus yang digunakan pada saat
terjadi epidemi SARS dan MERS beberapa tahun yang lalu, misalnya
menggunakan lopinavir, ritonavir, ribavirin, oseltamivir, dll.
Sumber : Artikel Mengenal Klorokuin dan Avigan untuk Terapi COVID-19. Universitas Gadja
Mada. 22 Maret 2020
• Apa terapi yang dianjurkan untuk pasien COVID 19?
o Sampai saat ini, belum ada terapi yang pasti dan direkomendasikan
untuk COVID-19, karena memang penyakitnya masih baru.
o Karena COVID-19 disebabkan karena infeksi virus, maka terapi kuratif
untuk COVID-19 adalah menggunakan antivirus.
o Namun demikian, semua antivirus yang digunakan dalam terapi COVID-
19 di hampir semua negara masih berupa trial and error. Beberapa di
antaranya mengacu pada terapi antivirus yang digunakan pada saat
terjadi epidemi SARS dan MERS beberapa tahun yang lalu, misalnya
menggunakan lopinavir, ritonavir, ribavirin, oseltamivir, dll.
Sumber : Artikel Mengenal Klorokuin dan Avigan untuk Terapi COVID-19. Universitas Gadja
Mada. 22 Maret 2020
• Apa terapi yang dianjurkan untuk pasien COVID 19?
o Sampai saat ini, belum ada terapi yang pasti dan direkomendasikan
untuk COVID-19, karena memang penyakitnya masih baru.
o Karena COVID-19 disebabkan karena infeksi virus, maka terapi kuratif
untuk COVID-19 adalah menggunakan antivirus.
o Namun demikian, semua antivirus yang digunakan dalam terapi COVID-
19 di hampir semua negara masih berupa trial and error. Beberapa di
antaranya mengacu pada terapi antivirus yang digunakan pada saat
terjadi epidemi SARS dan MERS beberapa tahun yang lalu, misalnya
menggunakan lopinavir, ritonavir, ribavirin, oseltamivir, dll.
Sumber : Artikel Mengenal Klorokuin dan Avigan untuk Terapi COVID-19. Universitas Gadja
Mada. 22 Maret 2020
• Apa terapi yang dianjurkan untuk pasien COVID 19?
o Sampai saat ini, belum ada terapi yang pasti dan direkomendasikan
untuk COVID-19, karena memang penyakitnya masih baru.
o Karena COVID-19 disebabkan karena infeksi virus, maka terapi kuratif
untuk COVID-19 adalah menggunakan antivirus.
o Namun demikian, semua antivirus yang digunakan dalam terapi COVID-
19 di hampir semua negara masih berupa trial and error. Beberapa di
antaranya mengacu pada terapi antivirus yang digunakan pada saat
terjadi epidemi SARS dan MERS beberapa tahun yang lalu, misalnya
menggunakan lopinavir, ritonavir, ribavirin, oseltamivir, dll.
Sumber : Artikel Mengenal Klorokuin dan Avigan untuk Terapi COVID-19. Universitas Gadja
Mada. 22 Maret 2020
Bagaimana terapi COVID 19 di Indonesia ?
Di Indonesia, belum ada panduan yang pasti di dalam mengatasi COVID-
19, dan hanya mengandalkan sediaan yang ada, misalnya oseltamivir
yang saat ini banyak digunakan dalam mengatasi COVID-19. Dengan
telah mulai meredanya wabah COVID-19 di China, maka Indonesia
mencoba mengacu pada China mengenai obat-obat yang digunakan,
diantaranya adalah klorokuin dan Avigan.
Sumber : Artikel Mengenal Klorokuin dan Avigan untuk Terapi COVID-19. Universitas Gadja
Mada. 22 Maret 2020
Bagaimana terapi COVID 19 di Indonesia ?
Di Indonesia, belum ada panduan yang pasti di dalam mengatasi COVID-
19, dan hanya mengandalkan sediaan yang ada, misalnya oseltamivir
yang saat ini banyak digunakan dalam mengatasi COVID-19. Dengan
telah mulai meredanya wabah COVID-19 di China, maka Indonesia
mencoba mengacu pada China mengenai obat-obat yang digunakan,
diantaranya adalah klorokuin dan Avigan.
Sumber : Artikel Mengenal Klorokuin dan Avigan untuk Terapi COVID-19. Universitas Gadja
Mada. 22 Maret 2020
Bagaimana terapi COVID 19 di Indonesia ?
Di Indonesia, belum ada panduan yang pasti di dalam mengatasi COVID-
19, dan hanya mengandalkan sediaan yang ada, misalnya oseltamivir
yang saat ini banyak digunakan dalam mengatasi COVID-19. Dengan
telah mulai meredanya wabah COVID-19 di China, maka Indonesia
mencoba mengacu pada China mengenai obat-obat yang digunakan,
diantaranya adalah klorokuin dan Avigan.
Sumber : Artikel Mengenal Klorokuin dan Avigan untuk Terapi COVID-19. Universitas Gadja
Mada. 22 Maret 2020
Bagaimana terapi COVID 19 di Indonesia ?
Di Indonesia, belum ada panduan yang pasti di dalam mengatasi COVID-
19, dan hanya mengandalkan sediaan yang ada, misalnya oseltamivir
yang saat ini banyak digunakan dalam mengatasi COVID-19. Dengan
telah mulai meredanya wabah COVID-19 di China, maka Indonesia
mencoba mengacu pada China mengenai obat-obat yang digunakan,
diantaranya adalah klorokuin dan Avigan.
Sumber : Artikel Mengenal Klorokuin dan Avigan untuk Terapi COVID-19. Universitas Gadja
Mada. 22 Maret 2020
Bagaimana terapi COVID 19 di Indonesia ?
Di Indonesia, belum ada panduan yang pasti di dalam mengatasi COVID-
19, dan hanya mengandalkan sediaan yang ada, misalnya oseltamivir
yang saat ini banyak digunakan dalam mengatasi COVID-19. Dengan
telah mulai meredanya wabah COVID-19 di China, maka Indonesia
mencoba mengacu pada China mengenai obat-obat yang digunakan,
diantaranya adalah klorokuin dan Avigan.
Sumber : Artikel Mengenal Klorokuin dan Avigan untuk Terapi COVID-19. Universitas Gadja
Mada. 22 Maret 2020
Bagaimana terapi COVID 19 di Indonesia ?
Di Indonesia, belum ada panduan yang pasti di dalam mengatasi COVID-
19, dan hanya mengandalkan sediaan yang ada, misalnya oseltamivir
yang saat ini banyak digunakan dalam mengatasi COVID-19. Dengan
telah mulai meredanya wabah COVID-19 di China, maka Indonesia
mencoba mengacu pada China mengenai obat-obat yang digunakan,
diantaranya adalah klorokuin dan Avigan.
Sumber : Artikel Mengenal Klorokuin dan Avigan untuk Terapi COVID-19. Universitas Gadja
Mada. 22 Maret 2020
Bagaimana terapi COVID 19 di Indonesia ?
Di Indonesia, belum ada panduan yang pasti di dalam mengatasi COVID-
19, dan hanya mengandalkan sediaan yang ada, misalnya oseltamivir
yang saat ini banyak digunakan dalam mengatasi COVID-19. Dengan
telah mulai meredanya wabah COVID-19 di China, maka Indonesia
mencoba mengacu pada China mengenai obat-obat yang digunakan,
diantaranya adalah klorokuin dan Avigan.
Sumber : Artikel Mengenal Klorokuin dan Avigan untuk Terapi COVID-19. Universitas Gadja
Mada. 22 Maret 2020
Bagaimana terapi COVID 19 di Indonesia ?
Di Indonesia, belum ada panduan yang pasti di dalam mengatasi COVID-
19, dan hanya mengandalkan sediaan yang ada, misalnya oseltamivir
yang saat ini banyak digunakan dalam mengatasi COVID-19. Dengan
telah mulai meredanya wabah COVID-19 di China, maka Indonesia
mencoba mengacu pada China mengenai obat-obat yang digunakan,
diantaranya adalah klorokuin dan Avigan.
Sumber : Artikel Mengenal Klorokuin dan Avigan untuk Terapi COVID-19. Universitas Gadja
Mada. 22 Maret 2020
Bagaimana terapi COVID 19 di Indonesia ?
Di Indonesia, belum ada panduan yang pasti di dalam mengatasi COVID-
19, dan hanya mengandalkan sediaan yang ada, misalnya oseltamivir
yang saat ini banyak digunakan dalam mengatasi COVID-19. Dengan
telah mulai meredanya wabah COVID-19 di China, maka Indonesia
mencoba mengacu pada China mengenai obat-obat yang digunakan,
diantaranya adalah klorokuin dan Avigan.
Sumber : Artikel Mengenal Klorokuin dan Avigan untuk Terapi COVID-19. Universitas Gadja
Mada. 22 Maret 2020
Apa itu Klorokuin ?
Sumber : Vincent MJ, Bergeron E, Benjannet S, Erickson BR, Rollin PE, Ksiazek TG, Seidah NG,
Nichol ST. , 2006, Virol J. 2005 Aug 22;2:69.
Klorokuin dan Covid 19
Sumber : Vincent MJ, Bergeron E, Benjannet S, Erickson BR, Rollin PE, Ksiazek TG, Seidah NG,
Nichol ST. , 2006, Virol J. 2005 Aug 22;2:69.
Klorokuin dan Covid 19
Sumber : Vincent MJ, Bergeron E, Benjannet S, Erickson BR, Rollin PE, Ksiazek TG, Seidah NG,
Nichol ST. , 2006, Virol J. 2005 Aug 22;2:69.
Klorokuin dan Covid 19
Sumber : Vincent MJ, Bergeron E, Benjannet S, Erickson BR, Rollin PE, Ksiazek TG, Seidah NG,
Nichol ST. , 2006, Virol J. 2005 Aug 22;2:69.
Klorokuin dan Covid 19
Sumber : Vincent MJ, Bergeron E, Benjannet S, Erickson BR, Rollin PE, Ksiazek TG, Seidah NG,
Nichol ST. , 2006, Virol J. 2005 Aug 22;2:69.
Klorokuin dan Covid 19
Sumber : Vincent MJ, Bergeron E, Benjannet S, Erickson BR, Rollin PE, Ksiazek TG, Seidah NG,
Nichol ST. , 2006, Virol J. 2005 Aug 22;2:69.
Klorokuin dan Covid 19
Sumber : Vincent MJ, Bergeron E, Benjannet S, Erickson BR, Rollin PE, Ksiazek TG, Seidah NG,
Nichol ST. , 2006, Virol J. 2005 Aug 22;2:69.
Bagaimana mekanisme kerja Klorokuin?
•Selain yang sudah diketahui bahwa klorokuin meningkatkan
pH endosomal yang menghambat replikasi virus (Al Bari, 2017),
obat ini nampaknya berinteraksi dengan reseptor angiotensin-
converting enzyme 2 (ACE2) selular.
•Avigan adalah nama paten dari obat favipiravir, yang juga dikenal
sebagai T-705, Avigan sendiri merupakan suatu obat antivirus yang
dikembangkan oleh Toyama Chemical Jepang dengan aktivitas
melawan banyak virus RNA. Obat ini merupakan
turunan pyrazinecarboxamide
• Di Jepang, obat ini awalnya dikembangkan sebagai obat flu. Pada
Februari 2020, Favipiravir digunakan di Cina untuk percobaan
pengobatan penyakit COVID-19 (novel coronavirus) yang muncul.
Apa itu Avigan?
•Avigan adalah nama paten dari obat favipiravir, yang juga dikenal
sebagai T-705, Avigan sendiri merupakan suatu obat antivirus yang
dikembangkan oleh Toyama Chemical Jepang dengan aktivitas
melawan banyak virus RNA. Obat ini merupakan
turunan pyrazinecarboxamide
• Di Jepang, obat ini awalnya dikembangkan sebagai obat flu. Pada
Februari 2020, Favipiravir digunakan di Cina untuk percobaan
pengobatan penyakit COVID-19 (novel coronavirus) yang muncul.
Apa itu Avigan?
•Avigan adalah nama paten dari obat favipiravir, yang juga dikenal
sebagai T-705, Avigan sendiri merupakan suatu obat antivirus yang
dikembangkan oleh Toyama Chemical Jepang dengan aktivitas
melawan banyak virus RNA. Obat ini merupakan
turunan pyrazinecarboxamide
• Di Jepang, obat ini awalnya dikembangkan sebagai obat flu. Pada
Februari 2020, Favipiravir digunakan di Cina untuk percobaan
pengobatan penyakit COVID-19 (novel coronavirus) yang muncul.
Apa itu Avigan?
•Avigan adalah nama paten dari obat favipiravir, yang juga dikenal
sebagai T-705, Avigan sendiri merupakan suatu obat antivirus yang
dikembangkan oleh Toyama Chemical Jepang dengan aktivitas
melawan banyak virus RNA. Obat ini merupakan
turunan pyrazinecarboxamide
• Di Jepang, obat ini awalnya dikembangkan sebagai obat flu. Pada
Februari 2020, Favipiravir digunakan di Cina untuk percobaan
pengobatan penyakit COVID-19 (novel coronavirus) yang muncul.
Apa itu Avigan?
•Avigan adalah nama paten dari obat favipiravir, yang juga dikenal
sebagai T-705, Avigan sendiri merupakan suatu obat antivirus yang
dikembangkan oleh Toyama Chemical Jepang dengan aktivitas
melawan banyak virus RNA. Obat ini merupakan
turunan pyrazinecarboxamide
• Di Jepang, obat ini awalnya dikembangkan sebagai obat flu. Pada
Februari 2020, Favipiravir digunakan di Cina untuk percobaan
pengobatan penyakit COVID-19 (novel coronavirus) yang muncul.
Apa itu Avigan?
•Avigan adalah nama paten dari obat favipiravir, yang juga dikenal
sebagai T-705, Avigan sendiri merupakan suatu obat antivirus yang
dikembangkan oleh Toyama Chemical Jepang dengan aktivitas
melawan banyak virus RNA. Obat ini merupakan
turunan pyrazinecarboxamide
• Di Jepang, obat ini awalnya dikembangkan sebagai obat flu. Pada
Februari 2020, Favipiravir digunakan di Cina untuk percobaan
pengobatan penyakit COVID-19 (novel coronavirus) yang muncul.
Apa itu Avigan?
•Avigan adalah nama paten dari obat favipiravir, yang juga dikenal
sebagai T-705, Avigan sendiri merupakan suatu obat antivirus yang
dikembangkan oleh Toyama Chemical Jepang dengan aktivitas
melawan banyak virus RNA. Obat ini merupakan
turunan pyrazinecarboxamide
• Di Jepang, obat ini awalnya dikembangkan sebagai obat flu. Pada
Februari 2020, Favipiravir digunakan di Cina untuk percobaan
pengobatan penyakit COVID-19 (novel coronavirus) yang muncul.
Apa itu Avigan?
•Avigan adalah nama paten dari obat favipiravir, yang juga dikenal
sebagai T-705, Avigan sendiri merupakan suatu obat antivirus yang
dikembangkan oleh Toyama Chemical Jepang dengan aktivitas
melawan banyak virus RNA. Obat ini merupakan
turunan pyrazinecarboxamide
• Di Jepang, obat ini awalnya dikembangkan sebagai obat flu. Pada
Februari 2020, Favipiravir digunakan di Cina untuk percobaan
pengobatan penyakit COVID-19 (novel coronavirus) yang muncul.
Fakta terkait Avigan dan Covid 19
• Pada 17 Maret 2020, pejabat Cina menyatakan bahwa obat itu efektif dalam meng
obati COVID di Wuhan dan Shenzhen. Dilaporkan bahwa pasien yang diberi Avigan
di Shenzen menjadi negatif terhadap virus SARS-CoV2 setelah 4 hari, dibandingkan
yang tidak menggunakan obat tersebut yang memerlukan waktu 11 hari untuk me
njadi negatif virus corona.
• Pemeriksaan menggunakan X-ray juga menunjukkan perbaikan paru yang signifika
n pada 91 % pasien yang menggunakan favipiravir, dibandingkan hanya 62% pada
pasien yang tidak menggunakan obat tersebut.
• Dokter di Jepang juga sudah menggunakan obat tersbeut untuk COVID-19. Namun
demikian, pihak Kementrian Kesehatan Jepang menyatakan bahwa obat tersebut n
ampaknya kurang efektif untuk mereka yang gejalanya lebih berat.
Fakta terkait Avigan dan Covid 19
• Pada 17 Maret 2020, pejabat Cina menyatakan bahwa obat itu efektif dalam meng
obati COVID di Wuhan dan Shenzhen. Dilaporkan bahwa pasien yang diberi Avigan
di Shenzen menjadi negatif terhadap virus SARS-CoV2 setelah 4 hari, dibandingkan
yang tidak menggunakan obat tersebut yang memerlukan waktu 11 hari untuk me
njadi negatif virus corona.
• Pemeriksaan menggunakan X-ray juga menunjukkan perbaikan paru yang signifika
n pada 91 % pasien yang menggunakan favipiravir, dibandingkan hanya 62% pada
pasien yang tidak menggunakan obat tersebut.
• Dokter di Jepang juga sudah menggunakan obat tersbeut untuk COVID-19. Namun
demikian, pihak Kementrian Kesehatan Jepang menyatakan bahwa obat tersebut n
ampaknya kurang efektif untuk mereka yang gejalanya lebih berat.
Fakta terkait Avigan dan Covid 19
• Pada 17 Maret 2020, pejabat Cina menyatakan bahwa obat itu efektif dalam meng
obati COVID di Wuhan dan Shenzhen. Dilaporkan bahwa pasien yang diberi Avigan
di Shenzen menjadi negatif terhadap virus SARS-CoV2 setelah 4 hari, dibandingkan
yang tidak menggunakan obat tersebut yang memerlukan waktu 11 hari untuk me
njadi negatif virus corona.
• Pemeriksaan menggunakan X-ray juga menunjukkan perbaikan paru yang signifika
n pada 91 % pasien yang menggunakan favipiravir, dibandingkan hanya 62% pada
pasien yang tidak menggunakan obat tersebut.
• Dokter di Jepang juga sudah menggunakan obat tersbeut untuk COVID-19. Namun
demikian, pihak Kementrian Kesehatan Jepang menyatakan bahwa obat tersebut n
ampaknya kurang efektif untuk mereka yang gejalanya lebih berat.
Fakta terkait Avigan dan Covid 19
• Pada 17 Maret 2020, pejabat Cina menyatakan bahwa obat itu efektif dalam meng
obati COVID di Wuhan dan Shenzhen. Dilaporkan bahwa pasien yang diberi Avigan
di Shenzen menjadi negatif terhadap virus SARS-CoV2 setelah 4 hari, dibandingkan
yang tidak menggunakan obat tersebut yang memerlukan waktu 11 hari untuk me
njadi negatif virus corona.
• Pemeriksaan menggunakan X-ray juga menunjukkan perbaikan paru yang signifika
n pada 91 % pasien yang menggunakan favipiravir, dibandingkan hanya 62% pada
pasien yang tidak menggunakan obat tersebut.
• Dokter di Jepang juga sudah menggunakan obat tersbeut untuk COVID-19. Namun
demikian, pihak Kementrian Kesehatan Jepang menyatakan bahwa obat tersebut n
ampaknya kurang efektif untuk mereka yang gejalanya lebih berat.
Fakta terkait Avigan dan Covid 19
• Pada 17 Maret 2020, pejabat Cina menyatakan bahwa obat itu efektif dalam meng
obati COVID di Wuhan dan Shenzhen. Dilaporkan bahwa pasien yang diberi Avigan
di Shenzen menjadi negatif terhadap virus SARS-CoV2 setelah 4 hari, dibandingkan
yang tidak menggunakan obat tersebut yang memerlukan waktu 11 hari untuk me
njadi negatif virus corona.
• Pemeriksaan menggunakan X-ray juga menunjukkan perbaikan paru yang signifika
n pada 91 % pasien yang menggunakan favipiravir, dibandingkan hanya 62% pada
pasien yang tidak menggunakan obat tersebut.
• Dokter di Jepang juga sudah menggunakan obat tersbeut untuk COVID-19. Namun
demikian, pihak Kementrian Kesehatan Jepang menyatakan bahwa obat tersebut n
ampaknya kurang efektif untuk mereka yang gejalanya lebih berat.
Fakta terkait Avigan dan Covid 19
• Pada 17 Maret 2020, pejabat Cina menyatakan bahwa obat itu efektif dalam meng
obati COVID di Wuhan dan Shenzhen. Dilaporkan bahwa pasien yang diberi Avigan
di Shenzen menjadi negatif terhadap virus SARS-CoV2 setelah 4 hari, dibandingkan
yang tidak menggunakan obat tersebut yang memerlukan waktu 11 hari untuk me
njadi negatif virus corona.
• Pemeriksaan menggunakan X-ray juga menunjukkan perbaikan paru yang signifika
n pada 91 % pasien yang menggunakan favipiravir, dibandingkan hanya 62% pada
pasien yang tidak menggunakan obat tersebut.
• Dokter di Jepang juga sudah menggunakan obat tersbeut untuk COVID-19. Namun
demikian, pihak Kementrian Kesehatan Jepang menyatakan bahwa obat tersebut n
ampaknya kurang efektif untuk mereka yang gejalanya lebih berat.
Fakta terkait Avigan dan Covid 19
• Pada 17 Maret 2020, pejabat Cina menyatakan bahwa obat itu efektif dalam meng
obati COVID di Wuhan dan Shenzhen. Dilaporkan bahwa pasien yang diberi Avigan
di Shenzen menjadi negatif terhadap virus SARS-CoV2 setelah 4 hari, dibandingkan
yang tidak menggunakan obat tersebut yang memerlukan waktu 11 hari untuk me
njadi negatif virus corona.
• Pemeriksaan menggunakan X-ray juga menunjukkan perbaikan paru yang signifika
n pada 91 % pasien yang menggunakan favipiravir, dibandingkan hanya 62% pada
pasien yang tidak menggunakan obat tersebut.
• Dokter di Jepang juga sudah menggunakan obat tersbeut untuk COVID-19. Namun
demikian, pihak Kementrian Kesehatan Jepang menyatakan bahwa obat tersebut n
ampaknya kurang efektif untuk mereka yang gejalanya lebih berat.
Bagaimana mekanisme kerja Avigan?
• Al-Bari M, 2017, Targeting endosomal acidification by chloroquine analogs as a promising strategy for the tre
atment of emerging viral diseases, Pharma Res Per, 5(1), 2017, e00293, doi:10.1002/prp2.293
• Du X dan Qu C, 2020, Guidance for Corona Virus Disease 2019: Prevention, Control, Diagnosis and Manageme
nt, People’s Medical Publishing House, China
• Fox R, 1996,
Anti-malarial drugs: possible mechanisms of action in autoimmune disease and prospects for drug developm
ent,
Lupus. 1996 Jun; 5 Suppl 1:S4-10.
• Vincent MJ, Bergeron E, Benjannet S, Erickson BR, Rollin PE, Ksiazek TG, Seidah NG, Nichol ST. , 2006, Virol J. 2005 Aug 2
2;2:69.
• Ikawati, Zulies.2020. Mengenal Klorokuin dan Avigan untuk Terapi COVID-19. Farmasi Universitas Gaja Mada. Yogyakarta