OBJECTIVE
Ihya Dzaky Athoullah
2013010032
ANATOMI DAN FISIOLOGI
SISTEM REPRODUKSI
ANATOMI DAN FISIOLOGI
SISTEM REPRODUKSI
PERUBAHAN FISIOLOGI
KEHAMILAN
. Perubahan pada sistem reproduksi
a. Vagina dan Vulva
b. Serviks
c. Ovarium
d. Payudara
Mola parsial
mungkin ada residu janin yang dapat diidentifikasi
triploid
GEJALA
perdarahan vagina pada trimester pertama, yang biasanya karena jaringan molar memisahkan
dari desidua, mengakibatkan perdarahan.
hiperemesis (mual dan muntah parah), yang disebabkan oleh tingginya tingkat hormon hCG
yang beredar dalam aliran darah.
preeklamsia
TATALAKSANA
Tatalaksana Umum Tatalaksana Khusus
Lakukan evakuasi dengan menggunakan Aspirasi Vakum
Kasus ini tidak boleh ditatalaksana pada Manual (AVM) dan kosongkan isi uterus secara cepat.
Pastikan tersedia tiga tabung AVM yang siap dipakai karena
fasilitas kesehatan dasar, ibu harus dirujuk banyaknya jaringan yang dievakuasi. Aspirasi vakum
elektrik lebih diutamakan bila tersedia.
ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
Sementara proses evakuasi berlangsung, pasang infus
Jika serviks tertutup, pasang batang oksitosin 10 unit dalam 500 ml NaCl 0.9% atau RL dengan
kecepatan 40-60 tetes/menit untuk mencegah perdarahan.
laminaria selama 24 jam untuk Ibu dianjurkan menggunakan kontrasepsi hormonal bila
mendilatasi serviks. masih ingin memiliki anak, atau tubektomi bila ingin
menghentikan kesuburan
Siapkan darah untuk transfusi, terutama Selanjutnya ibu dipantau:
Pemeriksaan HCG serum setiap 2 minggu.
pada mola berukuran besar. Bila hasil HCG serum terus menetap atau naik dalam 2 kali
pemeriksaan berturut-turut, ibu dirujuk ke rumah sakit rujukan
tersier yang mempunyai fasilitas kemoterapi.
HCG urin yang belum memberi hasil negatif setelah 8 minggu
juga mengindikasikan ibu perlu dirujuk ke rumah sakit rujukan
tersier
KLASIFIKASI ABORTUS
Abortus menurut terjadinya dibedakan menjadi:
Abortus spontan
Abortus provokatus
Abortus medisinalis
Abortus kriminalis