( Antepartum Hemoragic)
Oleh Kelompok 1 :
Dewi Astuti (113063C1221005)
Februanto (113063c1221009)
Linang Anggraini (113063C1221012)
Siska Wulandari (113063c1221019)
Perdarahan antepartum adalah Perdarahan jalan lahir setelah
kehamilan 22 minggu
PLASENTA PREVIA
1. Sectio caesaria
Prinsip utama tindakan sectio caesaria 2. Partus pervaginam
adalah menyelamatkan jiwa ibu. Dilakukan pada kasus placenta previa lateralis
Sedangkan tujuan utama tindakan sectio atau marginalis pada multipara dan anak
caesaria adalah: sudah meninggal atau premature.
Melahirkan janin dengan segera
Menghindari kemungkinan robekan
uterus
Meminimalkan terjadinya robekan
pada tempat implantasi placenta
Solutio Plasenta
Solusio plasenta (abruption
plasenta atau accidental
haemorage) adalah terlepasnya
plasenta yang letaknya normal
pada korpus uteri setelah
kehamilan 20 minggu atau
sebelum janin lahir
AKPER HKBP BALIGE
Epideimologi
Insidennya 1 dalam 77-89 persalinan
Slava dalam penelitiannya melaporkan insidensi solusio
plasenta di dunia adalah 1% dari seluruh kehamilan.
RSCM didapat angka 2% atau 1 dalam 50 persalinan.
Etiologi
1. Idiopatik
2. Multifaktorial
Faktor kardiovaskuler
Faktor trauma
Faktor usia ibu
hematoma subkorionik
Uterus
Gejala klinis
Nyeri pada perut terus menerus
Nyeri tekan pada uterus
Perdarahan pervaginam, darah berwarna
kehitam hitaman
DJJ tidak terdengar lagi
Air ketuban mungkin telah berwarna
merah
Klasifikasi
Solusio plasenta ringan Solusio plasenta sedang
yang tidak berdarah banyak akan dengan gejala sakit terus menerus lalu perdarahan
pervaginan.
menyebabkan perdarahan Dinding uterus teraba tegang terus menerus dan nyeri
pervaginan berwarna kehitaman tekan sehingga bagian-bagian janin susah diraba
dan sedikit. bunyi jantung janin susah didengar. Walaupun perdarahan
pervaginam dapat sedikit, tetapi perdarahan sebenarnya
Perut terasa agak sakit atau terus mungkin telah mencapai 1000 ml.
menerus agak tegang. Ibu mungkin telah jatuh ke dalam syok, demikian pula
janinnya yang jika masih hidup mungkin telah berada
Bagian janin masih mudah diraba dalam keadaan gawat
Solusio plasenta berat
Plasenta telah lepas dari dua pertiga
permukaan
Biasanya ibu telah jatuh dalam
keadaan shock dan janinnya telah
meninggal.
Uterus teraba sangat tegang seperti
papan dan sangat nyeri.
komplikasi
Syok hemoragik
Gagal ginjal
Kelainan pembekuan darah disebabkan oleh
hipofibrinogenemia.
Apoplexi uteroplacenta (Uterus Couvelaire)
Komplikasi pada janin
Fetal distress
Gangguan pertumbuhan/perkembangan
Hipoksia dan anemia
Kematian
penanganan
Konservatif Aktif
SC (sectio)
Bila solusio plasenta derajat ringan
Penyulit :
Kelahiran bisa ditunda bila janin
Hipovolemia
masih immatur
Kelainan pembekuan darah
Perbaiki keadaan hipovolemia,
anemia dan hipoksia ibu.
Asuhan keperawatan
Pengkajian Fokus : (biodata pasien dan suami, nama, umur, keluhan utama)
Riwayat kesehatan, riwayat obstetri, riwayat kehamilan dan persalinan,
Pemeriksaan fisik : pemeriksaan TTV
Insfeksi : terdapat strie gravidarum
Palpasi : pemeriksaan leopoid
Perkusi : reflek lutut
Auskultasi : bunyi DJJ
Pemeriksaan penunjang seperti hasil dari lengkap terutama Hb dan
trombosit
Diagnosa Keperawatan & Intervensi
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1 D.012 Risiko hipovolemia Setelah dilakukan tindakan Observasi:
berhubungan dengan keperawatan 1x24 jam diharapkan - Periksa tanda dan gejala hipovolemia
perdarahan : - Monitor intake dan output cairan
1. Keseiimbangan cairan Terapeutik
elektrolit terpenuhi - Hitung kebutuhan cairan
2. Nutrisi terpenuhi - Berikan posisi modified trendelenburg
- Berikan asupan caiaraqn oral
- Fasilitasi istirahat dan tidur.
Edukasi
- Anjurkakan memperbanyak asupann cairan oral
- Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian cairan iv isotonis ( Nacl, Rl)
- Koloborasi pemberian produk darah
Implementasi Keperawatan
Manuaba G.B.I. (2010).ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan KB: Edisi II. EGC.Jakarta
PPNI, 2017. Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) edisi 1 cetakan II. DPP PPNI. Jakarta
PPNI, 2018. Standart Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) edisi 1 cetakan II. DPP PPNI. Jakarta
PPNI, 2019. Standart Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) edisi 1 cetakan II. DPP PPNI. Jakarta
Gangguan Pembekuan Darah saat Kehamilan
Definisi
pembekuan adalah terjadinya kelainan dalam pembentukan pembekuan darah dimana
hal ini berhubungan dengan trombosit dan faktor-faktor pembekuan darah.
Abnormalitas yang merupakan predisposisi seseorang mengalami perdarahan dapat
disebabkan oleh pembuluh darah, trombosit, dan setiap faktor koagulasi plasma, fibrin
atau plasmin .
Etiologi
Abnormalitas sistem pembekuan yang muncul sebelum persalinan yang berupa
hipofibrinogenemia familial dapat saja terjadi, tetapi abnormalitas yang didapat biasanya
yang menjadi masalah. Hal ini dapat berupa DIC yang berhubungan dengan solusio
plasenta, sindroma HELLP, IUFD, emboli air ketuban dan sepsis.
Manifestasi Klinis