a. Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium
Hb menurun oleh karena kehilangan darah, infeksi, uremia, gros atau micros
hematuria
Lukositosis bila terjadi infeksi sekunder dan terdapat pus dan bakteri dalam
urine
RFT normal
Lymphopenia (N = 1490-2930)
2. Radiology
- excretory urogram biasanya normal, tapi mungkin dapat menunjukkan tumornya.
- Retrograde cystogram dapat menunjukkan tumor
- Fractionated cystogram adanya invasi tomor dalam dinding buli-buli
- Angography untuk mengetahui adanya metastase lewat pembuluh lymphe
3. Cystocopy dan biopsy
- cystoscopy hamper selalu menghasilkan tumor
- Biopasi dari pada lesi selalu dikerjakan secara rutin.
4. cystologi
Pengecatan sieman/papanicelaou pada sediment urine terdapat transionil cel daripada
tumor
b. Terapi
1. Operasi
a) reseksi tranurethral untuk single/multiple papiloma
b) Dilakukan pada stage 0,A,B1 dan grade I-II-low grade
c) Total cystotomy dengan pegangkatan kel. Prostate dan urinary diversion untuk :
- transurethral cel tumor pada grade 2 atau lebih
- aquamosa cal Ca pada stage B-C
2. Radioterapy
- Diberikan pada tumor yang radiosensitive seperti undifferentiated pada grade III-
IV dan stage B2-C.
- RAdiasi diberikan sebelum operasi selama 3-4 minggu, dosis 3000-4000 Rads.
Penderita dievaluasi selam 2-4 minggu dengan iinterval cystoscopy, foto
thoraks dan IVP, kemudian 6 minggu setelah radiasi direncanakan operasi.
Post operasi radiasi tambahan 2000-3000 Rads selam 2-3 minggu.
3. Chemoterapi
Obat-obat anti kanker :
a. citral, 5 fluoro urasil
b. topical chemotherapy yaitu Thic-TEPA, Chemotherapy merupakan paliatif. 5-
Fluorouracil (5-FU) dan doxorubicin (adriamycin) merupakan bahan yang
paling sering dipakai. Thiotepa dapat diamsukkan ke dalam Buli-buli sebagai
pengobatan topikal. Klien dibiarkan menderita dehidrasi 8 sampai 12 jam
sebelum pengobatan dengan theotipa dan obat diabiarkan dalam Buli-buli
selama dua jam.
2. Mitomycin C hipertermia
Sebuah rejimen kombinasi dari MMC intravesika dan hipertermia (HT) buli-
buli yang-diinduksi-microwave untuk kanker buli-buli Ta/T1 pertama kali
diperkenalkan di tahun 1995, dan analisis endoskopis dan histologis
menunjukkan bahwa kombinasi ini dapat memicu nekrosis dari tumor sel
transisional [32]. Sebuah RCT kecil yang membandingkan MMC-HT versus
MMC semata telah menunjukkan peningkatan angka DFS yang signifikan
setelah 10 tahun [33]. Sebuah tinjauan sistematis menunjukkan adanya
pengurangan relatif sebesar 59% pada angka kekambuhan NMIBC bila
diberikan terapi MMC-HT, dibandingkan dengan pemberian MMC semata;
akan tetapi, tinjauan ini terbatas hanya pada sejumlah kecil RCT yang tersedia.
Penulis memperkirakan bahwa di masa yang akan datang, MMC-HT mungkin
dapat menjadi terapi standar untuk pasien-pasien dengan risiko tinggi
kekambuhan tumor, pasien yang tidak dapat dilakukan sistektomi radikal, dan
pasien yang dikontraindikasikan mendapatkan terapi BCG [34].
3. Gemcitabine intravesika
Sistektomi radikal terbuka (ORC) saat ini merupakan terapi baku emas untuk
MIBC dan untuk NMIBC rekuren risiko tinggi. Idealnya, seluruh pasien
dengan MIBC seharusnya mendapatkan kemoterapi neo ajuvan berbasis-
platinum [38,39]. ORC memiliki angka komlikasi peri-operatif sebesar 25
hingga 62% [40]. Oleh karena itu, teknik invasif minimal pada sistektomi
radikal sedang dikembangkan.
Akan tetapi, RCT yang membahas perbedaan antara RARC dengan ORC masih
terlalu sedikit. Beberapa diantaranya masih dalam proses penelitian, meliputi
uji CORAL (Randomized Control Trial of Open, Robotic and laparoscopic
Radical Cystectomy) [54], sebuah pengujian di Pusat Kesehatan Texas
Universitas Texas, Amerika Serikat (Open Versus Robotic-Assisted Radical
Cystectomy: A Randomised Trial) [55], dan uji BOLERO (Bladder Cancer:
Open Versus Laparoscopic or Robotic Cystectomy) di Universitas Cardiff,
Inggris [56]. Keluaran jangka panjang dari kohort pertama pada pasien yang
menjalani RARC akan diterbitkan sekitar 1-2 tahun lagi.
e. Mempertahankan buli-buli
Strategi untuk mempertahankan buli-buli juga sedang dikembangkan. Sebuah
uji fase III kemoterapi (fluorouracil plus mitomycin) yang digabungkan dengan
radioterapi menunjukkan perbaikan setelah 2 tahun dibandingkan dengan
radioterapi semata, dan juga menurunkan angka penyelamatan sistektomi,
dengan fungsi buli-buli jangka panjang yang baik. Data jangka panjang dari
RUmah Sakit Umum Massachusetts, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa
modalitas terapi gabungan dalam bentuk pemberian bersamaan kemoterapi
cisplatin dan radioterapi setelah TURBT maksimal memberikan respon yang
sangat baik dan berhasil mempertahankan buli-buli pada lebih dari 70% pasien,
dan juga memberikan angka bertahan hidup jangka panjang yang dapat
dibandingkan dengan sistektomi kontemporer. Akan tetapi, sejumlah protokol
yang berbeda digunakan pada pusat penelitian ini, dan oleh karena itu rejimen
terapi yang optimal masih belum jelas. Namunm penelitian-penelitian ini
menyatakan bahwa pendekatan ini dapat menjadi alternatif yang sesungguhnya
dari pembedahan radikal pada pasien-pasien tertentu dengan kanker yang
invasif-ke-otot.