Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAJEMEN KEPERAWATAN
“Gambaran Implementasi Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan di Ruangan
Rawat dan Puskesmas”
Tugas ini disusun guna memenuhi tugas 1 Manajemen Keperawatan

Dosen Pengampu: Dr. Yulastri Arif, S.Kp., M.Kep

Disusun Oleh:

Kelompok 7

Miftahul Hilmi Sanur 2011312002


Intan Dwi Putri 2011312032
Resty Noer Syafitri 2011313002
Monica Lestari 2011311019
Rahmi Aulia Adrul 2011311013

KELAS A1 2020
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG

2023

1
KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis ingin menyampaikan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah “Gambaran Implementasi
Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan di Ruangan Rawat dan Puskesmas” ini dengan
baik, lancar, dan tepat waktu. Kami juga menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah Manajemen Keperawatan, ibu Dr. Yulastri Arif, S.Kp., M.Kep, yang
telah memberikan materi dan membimbing kami pada topik pertemuan kali ini. Makalah ini
dibuat sebagai penugasan terkait Manajemen Keperawatan. Dalam makalah ini membahas
gambaran implementasi kepemimpinan dan manajemen Keperawatan di ruangan rawat dan
Puskesmas.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata belum sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun sangat kami perlukan untuk lebih berkembang
kedepannya.

Padang, 21 Februari 2023

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1

1.2 Tujuan Penulisan.............................................................................................................1

BAB II TINJAUAN TEORI......................................................................................................2

2.1 Implementasi Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan di Ruang Rawat dan


Puskesmas..............................................................................................................................2

2.2 Telaah Jurnal....................................................................................................................3

a. Jurnal 1...........................................................................................................................3

b. Jurnal 2...........................................................................................................................6

c. Jurnal 3...........................................................................................................................8

d. Jurnal 4.........................................................................................................................10

BAB III PENUTUP..................................................................................................................13

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................13

3.2. Saran..............................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kepemimpinan adalah proses penempaan karakter atau tranformasi internal dalam diri
seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan outcome dari proses
panjang dalam diri seseorang yang dipengaruhi lingkungannya. Ketika seseorang menemukan
visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk
bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan
pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam
organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin. Kepemimpinan
sesungguhnya tidak ditentukan oleh pangkat atau jabatan seseorang. Kepemimpinan adalah
sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau
menjadi pemimpin, baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarga, bagi lingkungan pekerjaan,
maupun bagi lingkungan sosial dan bahkan bagi negerinya.

Manajemen keperawatan merupakan pelimpahan pekerjaan melalui anggota staf


keperawatan untuk memberikan pelayanan asuhan keperawatan secara profesional. Pelaku
manajemen keperawatan atau manajer keperawatan diharapkan mampu menjalankan fungsi
manajemen meliputi: merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengevaluasi sarana
dan prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang
efektif dan efisien bagi individu, keluarga, dan masyarakat.

Untuk itu makalah ini akan menelaah berbagai jurnal tentang gambaran implementasi
kepemimpinan dan manajemen keperawatan di ruang rawat dan puskesmas.

1.2 Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui gambaran implementasi kepemimpinan dan manajemen


keperawatan di ruang rawat dan puskesmas.

1
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Implementasi Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan di Ruang Rawat dan


Puskesmas
Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan keperawatan melalui upaya staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada
pasien, keluarga, dan masyarakat.
Saat ini perawat professional mengemban peran penting dalam praktik keperawatan
mengenai kepemimpinan dan managemen keperawatan, terlepas dari apapun aktivitas yang
mereka lakukan Kepemimpinan dan managemen adalah dua hal yang berbeda, namun saling
terkait. Kepemimpinan didefinisikan sebagai "proses mempengaruhi orang lain". Manajemen
tidak hanya meliputi kepemimpinan, tetapi juga koordinasi dan integrasi sumber daya melalui
perencanaan. pengorganisasian, pengkoordinasikan, pengarahan, dan pengendalian untuk
mencapai tujuan dan objek spesifik dari institust (Huber. 2000). Pemimpin berfokus pada
SDM sedangkan manajer berfokus pada struktur
Perawat dapat mengemban peran kepemimpinan dalam lingkungan kerja. mereka, dan
komunitas mereka, meskipun mereka memiliki atau tidak memiliki posisi kepemimpinan
yang ditetapkan Sebagai pemimpin di tempat kerja (puskesmas), mereka dapat membantu
dalam perbaikan kualitas perawatan klien
Sebagai pemimpin di profesi, perawat tidak hanya dapat membantu perbaikan
perawatan klien, tetapi juga perbaikan lingkungan kerja perawat. Karena pengetahuan dan
ketrampilan khususnya, perawat dapat mengemban tugas memimpinnya di komunitas,
membantu perubahan yang meningkatkant kesejahteman fisik, psikologis, dan sosial dalam
masyarakat sebagai satu kesatuan dan sebagai seorang manager dan pemberi perawatan khen,
perawat mengkoordinasikan berbagai professional perawatan kesehatan dan layanan mereka
untuk membantu klien mendapatkan hasil akhir yang mereka inginkan.

2
2.2 Telaah Jurnal
a. Jurnal 1

Judul Evaluasi Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan Terhadap Kinerja


Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Ibu dan Anak
Zainab Pekan Baru
Publish Jurnal Journal of Healtcare Technology and Medicine
Penulis Nidia Wahyuni Defriani , Mappeaty Nyorong , Ramadhani Syafitri
Nasution
Metode Penelitian penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian
deskriftif korelatif asosiatif. Penelitian asosiatif adalah (hubungan)
adalah suatu penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara
dua variabel atau lebih
Waktu Penelitian bulan April sampai November Tahun 2021
Tempat Penelitian RSIA Zainab Pekanbaru khususnya pada ruang rawat inap
Tujuan untuk mengetahui gaya kepemimpinan kepala ruangan, kinerja

3
perawat pelaksana dan pengaruh gaya kepemimpinan kepala ruangan
terhadap kinerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap RS Ibu dan
Anak Zainab Pekanbaru
Hasil - Gaya Demokratis
Hasil penelitian berdasarkan jawaban perawat pelaksana terhadap
pernyataan pada lembar kuesioner tentang gaya kepemimpinan
demokratis yang diterapkan kepala ruang di tujuh ruang rawat inap
setelah dilakukan perhitungan secara statistik diketahui bahwa (75%)
perawat pelaksana menyatakan kepala ruang menerapkan gaya
demokrasi. Hal ini dibuktikan dari pernyataan responden bahwa Karu
berdiskusidengan perawat pelaksana dalam hal menentukan tujuan
ruangan, jika perawat pelaksana mengalami masalah pekerjaan, bila
ada perencanaan metode baru dalam pemberian Askep, bila ada
perawat pelaksana terlambat, dan bila ada tugas yang perlu
dilegasikan. Berbagai jenis kepemimpinan memiliki kelebihan dan
kelemahan. Semua gaya kepemimpinan dapat dipilih untuk digunakan
tergantung dari situasi dan kondisiyang ada. Implementasi gaya
kepemimpinan lebih didasarkan pada situasi kondisi serta kemampuan
dari seluruh anggota yang ada dalam organisasi. Pemilihan tipe
kepemimpinan yang terbaik untuk sebuah situasi yang ada sangat
dipengaruhi oleh berbagai banyak faktor, antara lain kesulitan atau
kompleksitastugas yang diberikan, banyaknya waktu yang tersedia
untuk penyelesaian tugas, ukuran kelompok kerja, pola komunikasi
dalam kelompok, latarbelakang pendidikan dan pengalaman, dan
kebutuhan akan kebebasan, informasi dan prestasi
- Gaya Partisipatif
Hasil penelitian berdasarkan jawaban perawat pelaksana terhadap
pernyataan pada lembar kuesioner setelah dilakukan perhitungan
secara statistik diketahui bahwa (76,7%) perawat pelaksana
menyatakan kepala ruang menerapkan gaya partisipatif. Pemimpin
yang efektif dalam menerapkan gaya tertentu dalam kepemimpinannya
terlebih dahulu harus memahami siapa bawahan yangdipimpinnya,
mengerti kekuatan dan kelemahan bawahannya, dan mengerti

4
bagaimana caranya memanfaatkan kekuatan bawahan untuk
mengimbangi kelemahanyang mereka miliki. Istilah gaya adalah cara
yang dipergunakan pimpinan dalam mempengaruhi para pengikutnya
- Gaya Otoriter
Hasil penelitian berdasarkan jawaban perawat pelaksana terhadap
pernyataan pada lembar kuesioner setelah dilakukan perhitungan
secara statistik diketahui bahwa(71,7%) perawat pelaksana
menyatakan kepala ruang menerapkan gaya otoriter.. Pemberian
pelayanan keperawatan merupakan suatu kegiatan yang komplek dan
melibatkan berbagai individu. Agar tujuan keperawatan tercapai
diperlukan kegiatan dalam menerapkan keterampilan kepemimpinan
oleh karena itu, kepemimpinan timbul sebagai hasil sinergis berbagai
keterampilan mulai dari administratif (perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian, pengawasan), keterampilan teknis (pengelolaan,
pemasaran, dan teknis prosedural), dan keterampilan interpersonal
- Gaya Bebas Tindak
Hasil penelitian berdasarkan jawaban perawat pelaksana terhadap
pernyataan pada lembar kuesioner setelah dilakukan perhitungan
secara statistik diketahui bahwa bahwa (61,7%) perawat pelaksana
menyatakan kepala ruang menerapkan gaya bebas tindak. Hal ini
dibuktikan dari pernyataan responden bahwa hanya sebagian kecil saja
menyatakan gaya bebas tindak diterapkan kepala ruang
Saran Rumah sakit agar meningkatkan pengawasan terhadap pelayanan
kesehatan secara menyeluruh terutama pelayanan asuhan keperawatan
di ruang rawat inap. Agar memberikan kesempatan kepada kepala
ruang dan perawat pelaksana menambah pengetahuan melalui
berbagai seminar atau pelatihan baik denganmengirim ke luar rumah
sakit atau di lingkungan rumah sakit

5
b. Jurnal 2

Judul Pengaruh gaya kepemimpinan kepala puskesmas terhadap kinerja


tenaga kesehatan di puskesmas peureulak barat
Publish Jurnal Jurnal JUMANTIK Vol. 5 No. 1 Des 2019 – Mei 2020
Penulis Usman, Muhammad Badiran , Iman Muhammad
Metode Penelitian Desain penelitian menggunakan motode Survei Analitik yaitu meneliti
bagaimana dan mengapa fenomena terjadi yang kemudian
menganalisa hubungan antara fenomena tersebut sehingga dapat
diketahui sejauh mana faktor resiko berpengaruh terhadap suatu
kejadian.
Waktu Penelitian Bulan Juli tahun 2018 sampai dengan bulan Desember 2018
Tempat Penelitian Puskesmas Peureulak Barat Kabupaten Aceh Timur
Tujuan untuk mengetahui Pengaruh gaya kepemimpinan kepala puskesmas
terhadap kinerja tenaga kesehatan di puskesmas peureulak barat
Hasil - Gaya kepemimpinan transformasional

6
Menurut hasil wawancara pada kepala Puskesmas menunjukkan
bahwa gaya kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh
terhadap kinerja tenaga kesehatan. Hal ini dikarenakan pemimpin
transformasional menginspirasi para pengikut untuk
mengenyampingkan kepentingan pribadi mereka demi kebaikan
organisasi dan pemimpin transformasional mampu memiliki pengaruh
yang luar biasa pada diri para pengikut. Mengubah kesadaran para
pengikut dengan cara membantu orang lain memandang masalah lama
dengan cara yang baru dan dapat mengsinspirasikan para pengikut
untuk bekerja keras guna mencapai tujuan-tujuan bersama. Dalam
stimulasi intelektual, pemimpin transformasional meningkatkan
kesadaran pengikut akan permasalahan dan memengaruhi para
pengikut untuk memandang masalah dari perspektif yang baru. Dalam
hal ini gaya kepemimpinan transformasional juga tidak selalu
digunakan, namun gaya ini digunakan pada saat menegur tenaga
kesehatan pada saat melakukan kesalahan dalam menyelesaikan
pekerjaan dan memberikan perhatian kepada petugas kesehatan dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Gaya kepemimpinan ini bertujuan agar
kepala puskesmas dapat menyampaikan teguran dan arahan yang tidak
menyinggung perasaan petugas kesehatan dan menciptakan suasana
kerja yang harmonis

- Gaya kepemimpinan situasional


Menurut hasi wawancara kepala Puskesmas, kepemimpinan
situasional memiliki pengaruh terhadap kinerja tenaga kesehatan. Hal
ini dikarenakan pemimpin dapat menjadi seorang panutan yang dapat
ditiru perilakunya, terkadang pemimpin tersebut dapat menjadi
seorang teman dimana tenaga kesehatan dapat berkomunikasi dua arah
secara terbuka Maka dari itu diperlukan kerjasama antara pemimpin
dengan bawahan maupun kerjasama tim yang akan meningkatkan
kualitas kerja perusahaan dengan lebih baik lagi dari waktu ke waktu

- Gaya kepemimpinan transaksional

7
Digunakan pada saat memberikan arahan dan bimbingan pada tenaga
kesehatan yang belum memahami secara jelas tugas yang akan
dilakukan serta memberikan kritik yang membangun pada saat tenaga
kesehatan memiliki hasil kerja yang kurang memuaskan
Saran Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang
kualitas kepemimpinan yang maksimal untuk meningkatkan kualitas
kinerja tenaga kesehatan di Puskesmas sehingga dapat dijadikan dasar
untuk mengambil suatu kebijakan lebih lanjut

c. Jurnal 3

Judul Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan Terhadap Kinerja


Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Bekasi
Publish Jurnal MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P-ISSN: 2655-2728

8
E-ISSN: 2655-4712 Volume 1, Nomor 1, Januari 2019
Penulis Kiki Deniati, Putri Yanti
Metode Penelitian ini menggunakan desain penelitian Survey Analitik dengan
Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dimana penelitian ini dilakukan
dalam satu waktu
Waktu Penelitian 12 – 25 Juni 2018
Tempat Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi
Penelitian
Tujuan Untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan terhadap
kinerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Bekasi Tahun 2018
Hasil -Gaya Kepemimpinan Demokrasi
Dari data yang didapatkan gaya kepemimpinan yang diterapkan adalah
gaya kepemimpinan demokrasi sebanyak 76,67 % dengan kinerja yang
baik sebanyak 70 % (42 responden) dan kinerja kurang baik sebanyak 6,67
% (4 responden).
Gaya kepemimpinan demokrasi merupakan kemampuan dalam
mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan serta kemampuan menghargai sifat dan
kemampuan setiap staf (Kontesa, 2014). Menurut Analisa peneliti banyak
perawat pelaksana yang kinerjanya baik dengan gaya kepemimpinan
demokratis diterapkan oleh kepala ruangan, karena di dalam gaya
kepemimpinan demokratis ini kepala ruangan akan memberikan
kesempatan kepada perawat pelaksana untuk memberikan pendapatnya dan
mendiskusikan suatu masalah secara Bersama-sama. Perawat pelaksana
akan merasa dihargai karena pendapatnya diterima dan didengarkan oleh
kepala ruangan.

-Gaya Kepemimpinan Otoriter


Hasil penelitian berdasarkan jawaban perawat pelaksana terhadap
pernyataan pada lembar kuesioner setelah dilakukan perhitungan secara
statistik diketahui bahwa 23,33 % memilih gaya kepemimpinan otoriter
dengan kinerja yang baik sebanyak 1,66 % (1 responden) dan kinerja

9
kurang baik sebanyak 21,67% (13 responden).
Gaya kepemimpinan otoriter berpusat pada pemimpin/ manajer.
Manajer/pimpinan merasa lebih mengetahui dan lebih mampu daripada
bawahannya.perawat pelaksana.

Dari hasil yang diperoleh, didapatkan gaya kepemimpinan yang sering


dipakai kepala ruangan adalah demokrasi. Dimana semangat kerja perawat
pelaksana tinggi dengan gaya kepemimpinan demokrasi. Dalam penelitian
ini terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan dengan
kinerja perawat

Saran Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang gaya
kepemimpinan yang baik agar dapat terus mempertahankan dan
meningkatkan semangat kerja perawat pelaksana didalamnya.

10
d. Jurnal 4

Judul Kepemimpinan Kepala Ruang Dalam Pelaksanaan Strategi


Manajemen Konflik
Publish jurnal JIM FKEP UNSIYAH Volume III No. 4 2018
Penulis Yulia dan Noraliyatun Jannah
Metode penelitian Deskriptif eksploratif dengan desain cross sectional study. Dengan
metode purposive sampling sebanyak 84 orang responden.
Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang terdiri dari 23 item
pertanyaan terkait strategi manajemen konflik berbentuk skala
guttman.
Waktu penelitian 11 Juli – 15 Juli 2018
Tempat penelitian Ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh.
Tujuan Untuk mengetahui gambaran kepemimpinan kepala ruang dalam
pelaksanaan strategi manajemen konflik di Rumah Sakit Umum

11
Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
Hasil - Kepemimpinan kepala ruang dalam pelaksanaan strategi
manajamen konflik di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh berada pada kategori
terlaksana (56,0%)
- Pelaksanaan strategi kompromi kepala ruang di ruang rawat
inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. ainoel Abidin Banda
Aceh berada di kategori terlaksana (57,1%)
- Pelaksanaan strategi kompetisi kepala ruang di ruang rawat
inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. ainoel Abidin Banda
Aceh berada di kategori terlaksana (52,4%)
- Pelaksanaan strategi akomodasi kepala ruang di ruang rawat
inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. ainoel Abidin Banda
Aceh berada di kategori terlaksana (52,4%)
- Pelaksanaan strategi smoothing(melembutkan) kepala ruang
di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. ainoel
Abidin Banda Aceh berada di kategori terlaksana (61,9%)
- Pelaksanaan strategi menghindar kepala ruang di ruang rawat
inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. ainoel Abidin Banda
Aceh berada di kategori tidakn terlaksana (73,8%)
- Pelaksanaan strategi kolaborasi kepala ruang di ruang rawat
inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. ainoel Abidin Banda
Aceh berada di kategori terlaksana (66,7%)
Saran manajemen rumah sakit hendaknya meningkatkan fungsi
kepemimpinan kepala ruang sebagai upaya meningkatkan kinerja
perawat pelaksana dan memberikan kesempatan untuk mengikuti
pelatihan mengenai kepemimpinan dan manajemen konflik guna
meningkatkan produktivitas kepala ruang dalam bekerja dan
menyelesaikan masalah

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan keperawatan melalui upaya staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada
pasien, keluarga, dan masyarakat. Konsep dasar manajemen keperawatan adalah manajemen
partisipatif yang berlandaskan kepada paradigma keperawatan yaitu manusia. perawat,
kesehatan dan lingkungan dengan merumuskan kerangka konsep menjadi kerangka kerja
untuk menunjang praktek keperawatan dan merupakan keyakinan dasar dari tim perawatan
Keberhasilan manajemen keperawatan dalam mengelola suatu organisasi keperawatan
dapat dicapai melalui upaya penerapan prinsip-prinsip manajemen keperawatan Fungsi dan
Peran manajemen keperawatan perencanaan. pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan
Pengendalian

3.2. Saran
Kami berharap agar pembaca, khususnya mahasiswa dapat mengerti dan memahami
dengan baik tentang gambaran implementasi kepemimpinan dan manajemen di Ruang Rawat
dan Puskesmas agar menjadi pedoman kedepannya bagi kita sebagai
mahasiswa keperawatan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Diah Natalisa, Harby R. Wiralaga. 2012. Implementasi Kepemimpinan Dalam Manajemen.


Jurnal Kolegial Volume 1 Nomor 2 Juli-Desember 2013

Deniati, Kiki dan Putri Yanti. 2019 “Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan
Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Bekasi”. Manuju: Malahayati Nursing Journal 01, no. 1:90-98.

Nidia Wahyuni Defriani, M. N. 2022. Evaluasi Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan


Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Ibu dan
Anak. Journal of Healtcare Technology and Medicine Vol. 8 No. 1 April 2022, 183-
189.

Usman, M. B. 2020. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Puskesmas Terhadap Kinerja


Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Peureulak Barat. Jurnal JUMANTIK Vol. 5 No. 1
Des 2019 – Mei 2020 , 23-33.

Yulia, Noraliyatun Jannah. 2018. Kepemimpinan Kepala Ruang Dalam Pelaksanaan Strategi
Manajemen Konflik. JIM FKEP UNSIYAH Volume III No. 4 2018

14

Anda mungkin juga menyukai