MANAJEMEN KEPERAWATAN
“Gambaran Implementasi Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan di Ruangan
Rawat dan Puskesmas”
Tugas ini disusun guna memenuhi tugas 1 Manajemen Keperawatan
Disusun Oleh:
Kelompok 7
KELAS A1 2020
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2023
1
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis ingin menyampaikan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah “Gambaran Implementasi
Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan di Ruangan Rawat dan Puskesmas” ini dengan
baik, lancar, dan tepat waktu. Kami juga menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah Manajemen Keperawatan, ibu Dr. Yulastri Arif, S.Kp., M.Kep, yang
telah memberikan materi dan membimbing kami pada topik pertemuan kali ini. Makalah ini
dibuat sebagai penugasan terkait Manajemen Keperawatan. Dalam makalah ini membahas
gambaran implementasi kepemimpinan dan manajemen Keperawatan di ruangan rawat dan
Puskesmas.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata belum sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun sangat kami perlukan untuk lebih berkembang
kedepannya.
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
a. Jurnal 1...........................................................................................................................3
b. Jurnal 2...........................................................................................................................6
c. Jurnal 3...........................................................................................................................8
d. Jurnal 4.........................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................13
3.2. Saran..............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kepemimpinan adalah proses penempaan karakter atau tranformasi internal dalam diri
seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan outcome dari proses
panjang dalam diri seseorang yang dipengaruhi lingkungannya. Ketika seseorang menemukan
visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk
bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan
pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam
organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin. Kepemimpinan
sesungguhnya tidak ditentukan oleh pangkat atau jabatan seseorang. Kepemimpinan adalah
sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau
menjadi pemimpin, baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarga, bagi lingkungan pekerjaan,
maupun bagi lingkungan sosial dan bahkan bagi negerinya.
Untuk itu makalah ini akan menelaah berbagai jurnal tentang gambaran implementasi
kepemimpinan dan manajemen keperawatan di ruang rawat dan puskesmas.
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
2
2.2 Telaah Jurnal
a. Jurnal 1
3
perawat pelaksana dan pengaruh gaya kepemimpinan kepala ruangan
terhadap kinerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap RS Ibu dan
Anak Zainab Pekanbaru
Hasil - Gaya Demokratis
Hasil penelitian berdasarkan jawaban perawat pelaksana terhadap
pernyataan pada lembar kuesioner tentang gaya kepemimpinan
demokratis yang diterapkan kepala ruang di tujuh ruang rawat inap
setelah dilakukan perhitungan secara statistik diketahui bahwa (75%)
perawat pelaksana menyatakan kepala ruang menerapkan gaya
demokrasi. Hal ini dibuktikan dari pernyataan responden bahwa Karu
berdiskusidengan perawat pelaksana dalam hal menentukan tujuan
ruangan, jika perawat pelaksana mengalami masalah pekerjaan, bila
ada perencanaan metode baru dalam pemberian Askep, bila ada
perawat pelaksana terlambat, dan bila ada tugas yang perlu
dilegasikan. Berbagai jenis kepemimpinan memiliki kelebihan dan
kelemahan. Semua gaya kepemimpinan dapat dipilih untuk digunakan
tergantung dari situasi dan kondisiyang ada. Implementasi gaya
kepemimpinan lebih didasarkan pada situasi kondisi serta kemampuan
dari seluruh anggota yang ada dalam organisasi. Pemilihan tipe
kepemimpinan yang terbaik untuk sebuah situasi yang ada sangat
dipengaruhi oleh berbagai banyak faktor, antara lain kesulitan atau
kompleksitastugas yang diberikan, banyaknya waktu yang tersedia
untuk penyelesaian tugas, ukuran kelompok kerja, pola komunikasi
dalam kelompok, latarbelakang pendidikan dan pengalaman, dan
kebutuhan akan kebebasan, informasi dan prestasi
- Gaya Partisipatif
Hasil penelitian berdasarkan jawaban perawat pelaksana terhadap
pernyataan pada lembar kuesioner setelah dilakukan perhitungan
secara statistik diketahui bahwa (76,7%) perawat pelaksana
menyatakan kepala ruang menerapkan gaya partisipatif. Pemimpin
yang efektif dalam menerapkan gaya tertentu dalam kepemimpinannya
terlebih dahulu harus memahami siapa bawahan yangdipimpinnya,
mengerti kekuatan dan kelemahan bawahannya, dan mengerti
4
bagaimana caranya memanfaatkan kekuatan bawahan untuk
mengimbangi kelemahanyang mereka miliki. Istilah gaya adalah cara
yang dipergunakan pimpinan dalam mempengaruhi para pengikutnya
- Gaya Otoriter
Hasil penelitian berdasarkan jawaban perawat pelaksana terhadap
pernyataan pada lembar kuesioner setelah dilakukan perhitungan
secara statistik diketahui bahwa(71,7%) perawat pelaksana
menyatakan kepala ruang menerapkan gaya otoriter.. Pemberian
pelayanan keperawatan merupakan suatu kegiatan yang komplek dan
melibatkan berbagai individu. Agar tujuan keperawatan tercapai
diperlukan kegiatan dalam menerapkan keterampilan kepemimpinan
oleh karena itu, kepemimpinan timbul sebagai hasil sinergis berbagai
keterampilan mulai dari administratif (perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian, pengawasan), keterampilan teknis (pengelolaan,
pemasaran, dan teknis prosedural), dan keterampilan interpersonal
- Gaya Bebas Tindak
Hasil penelitian berdasarkan jawaban perawat pelaksana terhadap
pernyataan pada lembar kuesioner setelah dilakukan perhitungan
secara statistik diketahui bahwa bahwa (61,7%) perawat pelaksana
menyatakan kepala ruang menerapkan gaya bebas tindak. Hal ini
dibuktikan dari pernyataan responden bahwa hanya sebagian kecil saja
menyatakan gaya bebas tindak diterapkan kepala ruang
Saran Rumah sakit agar meningkatkan pengawasan terhadap pelayanan
kesehatan secara menyeluruh terutama pelayanan asuhan keperawatan
di ruang rawat inap. Agar memberikan kesempatan kepada kepala
ruang dan perawat pelaksana menambah pengetahuan melalui
berbagai seminar atau pelatihan baik denganmengirim ke luar rumah
sakit atau di lingkungan rumah sakit
5
b. Jurnal 2
6
Menurut hasil wawancara pada kepala Puskesmas menunjukkan
bahwa gaya kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh
terhadap kinerja tenaga kesehatan. Hal ini dikarenakan pemimpin
transformasional menginspirasi para pengikut untuk
mengenyampingkan kepentingan pribadi mereka demi kebaikan
organisasi dan pemimpin transformasional mampu memiliki pengaruh
yang luar biasa pada diri para pengikut. Mengubah kesadaran para
pengikut dengan cara membantu orang lain memandang masalah lama
dengan cara yang baru dan dapat mengsinspirasikan para pengikut
untuk bekerja keras guna mencapai tujuan-tujuan bersama. Dalam
stimulasi intelektual, pemimpin transformasional meningkatkan
kesadaran pengikut akan permasalahan dan memengaruhi para
pengikut untuk memandang masalah dari perspektif yang baru. Dalam
hal ini gaya kepemimpinan transformasional juga tidak selalu
digunakan, namun gaya ini digunakan pada saat menegur tenaga
kesehatan pada saat melakukan kesalahan dalam menyelesaikan
pekerjaan dan memberikan perhatian kepada petugas kesehatan dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Gaya kepemimpinan ini bertujuan agar
kepala puskesmas dapat menyampaikan teguran dan arahan yang tidak
menyinggung perasaan petugas kesehatan dan menciptakan suasana
kerja yang harmonis
7
Digunakan pada saat memberikan arahan dan bimbingan pada tenaga
kesehatan yang belum memahami secara jelas tugas yang akan
dilakukan serta memberikan kritik yang membangun pada saat tenaga
kesehatan memiliki hasil kerja yang kurang memuaskan
Saran Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang
kualitas kepemimpinan yang maksimal untuk meningkatkan kualitas
kinerja tenaga kesehatan di Puskesmas sehingga dapat dijadikan dasar
untuk mengambil suatu kebijakan lebih lanjut
c. Jurnal 3
8
E-ISSN: 2655-4712 Volume 1, Nomor 1, Januari 2019
Penulis Kiki Deniati, Putri Yanti
Metode Penelitian ini menggunakan desain penelitian Survey Analitik dengan
Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dimana penelitian ini dilakukan
dalam satu waktu
Waktu Penelitian 12 – 25 Juni 2018
Tempat Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi
Penelitian
Tujuan Untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan terhadap
kinerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Bekasi Tahun 2018
Hasil -Gaya Kepemimpinan Demokrasi
Dari data yang didapatkan gaya kepemimpinan yang diterapkan adalah
gaya kepemimpinan demokrasi sebanyak 76,67 % dengan kinerja yang
baik sebanyak 70 % (42 responden) dan kinerja kurang baik sebanyak 6,67
% (4 responden).
Gaya kepemimpinan demokrasi merupakan kemampuan dalam
mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan serta kemampuan menghargai sifat dan
kemampuan setiap staf (Kontesa, 2014). Menurut Analisa peneliti banyak
perawat pelaksana yang kinerjanya baik dengan gaya kepemimpinan
demokratis diterapkan oleh kepala ruangan, karena di dalam gaya
kepemimpinan demokratis ini kepala ruangan akan memberikan
kesempatan kepada perawat pelaksana untuk memberikan pendapatnya dan
mendiskusikan suatu masalah secara Bersama-sama. Perawat pelaksana
akan merasa dihargai karena pendapatnya diterima dan didengarkan oleh
kepala ruangan.
9
kurang baik sebanyak 21,67% (13 responden).
Gaya kepemimpinan otoriter berpusat pada pemimpin/ manajer.
Manajer/pimpinan merasa lebih mengetahui dan lebih mampu daripada
bawahannya.perawat pelaksana.
Saran Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang gaya
kepemimpinan yang baik agar dapat terus mempertahankan dan
meningkatkan semangat kerja perawat pelaksana didalamnya.
10
d. Jurnal 4
11
Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
Hasil - Kepemimpinan kepala ruang dalam pelaksanaan strategi
manajamen konflik di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh berada pada kategori
terlaksana (56,0%)
- Pelaksanaan strategi kompromi kepala ruang di ruang rawat
inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. ainoel Abidin Banda
Aceh berada di kategori terlaksana (57,1%)
- Pelaksanaan strategi kompetisi kepala ruang di ruang rawat
inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. ainoel Abidin Banda
Aceh berada di kategori terlaksana (52,4%)
- Pelaksanaan strategi akomodasi kepala ruang di ruang rawat
inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. ainoel Abidin Banda
Aceh berada di kategori terlaksana (52,4%)
- Pelaksanaan strategi smoothing(melembutkan) kepala ruang
di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. ainoel
Abidin Banda Aceh berada di kategori terlaksana (61,9%)
- Pelaksanaan strategi menghindar kepala ruang di ruang rawat
inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. ainoel Abidin Banda
Aceh berada di kategori tidakn terlaksana (73,8%)
- Pelaksanaan strategi kolaborasi kepala ruang di ruang rawat
inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. ainoel Abidin Banda
Aceh berada di kategori terlaksana (66,7%)
Saran manajemen rumah sakit hendaknya meningkatkan fungsi
kepemimpinan kepala ruang sebagai upaya meningkatkan kinerja
perawat pelaksana dan memberikan kesempatan untuk mengikuti
pelatihan mengenai kepemimpinan dan manajemen konflik guna
meningkatkan produktivitas kepala ruang dalam bekerja dan
menyelesaikan masalah
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan keperawatan melalui upaya staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada
pasien, keluarga, dan masyarakat. Konsep dasar manajemen keperawatan adalah manajemen
partisipatif yang berlandaskan kepada paradigma keperawatan yaitu manusia. perawat,
kesehatan dan lingkungan dengan merumuskan kerangka konsep menjadi kerangka kerja
untuk menunjang praktek keperawatan dan merupakan keyakinan dasar dari tim perawatan
Keberhasilan manajemen keperawatan dalam mengelola suatu organisasi keperawatan
dapat dicapai melalui upaya penerapan prinsip-prinsip manajemen keperawatan Fungsi dan
Peran manajemen keperawatan perencanaan. pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan
Pengendalian
3.2. Saran
Kami berharap agar pembaca, khususnya mahasiswa dapat mengerti dan memahami
dengan baik tentang gambaran implementasi kepemimpinan dan manajemen di Ruang Rawat
dan Puskesmas agar menjadi pedoman kedepannya bagi kita sebagai
mahasiswa keperawatan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Deniati, Kiki dan Putri Yanti. 2019 “Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan
Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Bekasi”. Manuju: Malahayati Nursing Journal 01, no. 1:90-98.
Yulia, Noraliyatun Jannah. 2018. Kepemimpinan Kepala Ruang Dalam Pelaksanaan Strategi
Manajemen Konflik. JIM FKEP UNSIYAH Volume III No. 4 2018
14