Kelompok 5
Kelas A1 2020
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan makalah “Gambaran Implementasi
Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan di Ruangan Rawat dan Puskesmas" ini
dalam waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada
rasulullah SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang
benderang.
Penulis pun menyadari bahwa susunan pembuatan makalah ini belum mencapai
hasil yang sempurna. Oleh karena itu, kritikan dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga makalah ini dapat
membantu pembaca dalam mengupas imajinasi mengenai hal-hal yang masih belum
diungkapkan terkait gambaran implementasi kepemimpinan dan manajemen keperawatan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................5
1.3 Tujuan....................................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN TEORI................................................................................................................6
2.1 Manajemen Keperawatan.......................................................................................................6
2.2 Model Asuhan Keperawatan..................................................................................................7
2.3 Penerapan Kepemimpinan dan Manajemen pada Pelayanan Keperawatan di Ruang Rawat
Puskesmas...........................................................................................................................10
BAB III TELAAH JURNAL.............................................................................................................14
3.1 Jurnal I.................................................................................................................................14
3.2 Jurnal II................................................................................................................................16
3.3 Jurnal III..............................................................................................................................17
3.4 Jurnal IV..............................................................................................................................22
BAB IV PENUTUP............................................................................................................................26
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................................26
4.2 Saran....................................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN
2. Metode Tim
Metode ini menggunakan tim yang terdiri atas anggota yang berbeda-beda
dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien. Perawat
ruangan dibagi menjadi 2-3 tim/grup yang terdiri atas tenaga profesional, teknikal,
dan pembantu dalam satu kelompok kecil yang saling membantu. Metode ini
memungkinkan pemberian pelayanan keperawatan yang menyeluruh, mendukung
pelaksanaan proses keperawatan, dan memungkinkan komunikasi antartim,
sehingga konflik mudah diatasi dan memberi kepuasan kepada anggota tim.
Namun, komunikasi antaranggota tim terbentuk terutama dalam bentuk konferensi
tim, yang biasanya membutuhkan waktu, yang sulit untuk dilaksanakan pada
waktu-waktu sibuk. Hal pokok dalam metode tim adalah ketua tim sebagai perawat
profesonal harus mampu menggunakan berbagai teknik kepemimpinan, pentingnya
komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana keperawatan terjamin, anggota
tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim, model tim akan berhasil bila
didukung oleh kepala ruang.
3. Metode primer
4. Metode kasus
Pada model MAKP tim digunakan secara kombinasi dari kedua sistem.
Menurut Ratna S. Sudarsono (2000) penetapan sistem model MAKP ini didasarkan
pada beberapa alasan :
Yang akan dibahas berikut ini adalah penerapan kepemimpinan dan manajemen
keperawatan di ruang rawat Puskesmas sebagai upaya kesehatan perseorangan. UKP
adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan
untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan (PMK No. 75 tahun 2014). Menurut
PMK No. 75 tahun 2014. UKP tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk:
a. Rawat jalan
d. Home care
Untuk menyelenggarakan berbagai UKP dan UKM yang sesuai dengan azas
puskesmas, perlu ditunjang oleh manajemen puskesmas yang baik. Manajemen
puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja seacara sistematis untuk
menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien. Rangkaian kegiatan tersebut
membentuk fungsi-fungsi manajemen. Ada tiga fungsi manajemen puskesmas yang
dikenal dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan
pertanggungjawaban (KMK No. 128 tahun 2004). Fungsi manajemen tersebut
dilasanakan oleh seorang manajer.
Dalam menyelanggarakan pembangunan kesehatan puskesmas juga memiliki
visi, misi, dan tujuan. Puskemas dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas untuk
menjalankan visi, misi, dan tujuan tersebut. Kepala Puskesmas bertanggungjawab atas
seluruh kegiatan di Puskesmas. Dalam melaksanakan tanggungjawabnya, kepala
Puskesmas sebagai seseorang yang menjalankan peran kepemimpinan merencanakan
dan mengusulkan kebutuhan sumber daya Puskesmas kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota (PMK No. 75 tahun 2014).
Organisasi puskesmas disusun oleh dinas kesehatan kabupaten/kota
berdasarkan kategori upaya kesehatan dan beban kerja Puskesmas. Organisasi
Puskesmas paling sedikit terdiri atas (PMK No. 75 tahun 2014):
a. Kepala Puskesmas
3.1 Jurnal I
Hasil/temuan penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yusnilawati dkk,
menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara kinerja
perawat dengan metoda tim.
Kelebihan jurnal - Terdapat kesesuaian antara tujuan jurnal dengan kesimpulan
yang didapatkan.
- Metode dan desain penelitian yang lengkap dan jelas.
- Pada penulisan pendahuluan, sudah memuat latar belakang
penelitian yang ditulis dengan ringkas dan padat.
- Pada pembahasan sudah baik, yaitu hasil penelitiannya dijelas
satu persatu.
- Daftar pustaka yang digunakan juga terbaru, rata-rata 10 tahun
terakhir.
3.2 Jurnal II
Tahun 2021
3.4 Jurnal IV
Judul : Pengaruh Fungsi Manajemen Kepala Bidang Keperawatan
Terhadap Penerapan Patient Safety Culture di Ruang Rawat
Inap RS Akademis Jaury Jusuf Putera Makassar
- Jurnal tersebut sudah menjelaskan pembahasan dengan baik dengan membandingkan hasil
penelitian mereka dengan hasil penelitian orang lain, disertai dengan alasan alasan
berdasarkan teori memperkuat hasil pembahasan penelitian mereka
- Jurnal tersebut sudah memaparkan bagaimana hal seharusnya dilakukan pada setiap fungsi
manajemen oleh kepala bidang keperawatan, disertai saran kepadan kepala bidang
keperawatan rumah sakit yang mereka teliti.
Kekurangan Jurnal
- Tidak dijelaskan oinstruman apa yang mereka gunakan dalam mengukur kelima
variable
- Kriteria inklusi yang diterapkan dalam memilih sampel juga tidak dijelaskan secara
rinci.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari jurnal yang ditelaah terlihat bahwa kepemimpinan dan manajemen perawat
berdampak pada asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat itu sendiri. Setiap aspek
kepemimpinan mempunyai efek tersendiri baik itu bagi perawat, pasien , maupun keluarga.
gaya kepemimpinan yang di terapkan seorang manajer pun akan mempengaruhi bagaimana
perawat akan melaksananakan asuhan keperawatan yang efektif kepada pasien.
Fungsi manajemen perencanaan, pengendalian, pengorganisasian, pengaturan,
pengarahan, dan pengendalian saling bersinergi untuk mencapai tujuan yang diinginkan, jika
salah satu aspek lain tidak terpenuhi maka asuhan keperawatan yang diberikan tidak sesuai
yang diharapkan. Selain itu, perawat juga menjadi fasilitator dalam komunikasi yang efektif
antara bawahan dan atasan, mereka juga menerapkan kolaborasi. Perawat sebagai fasilitator
dalam mebentuk struktur organisasi yang efektif dan memimpin dengan transformasional
4.2 Saran
Hayati, Endang Pertiwiwati, Santi. 2022. Hubungan Fungsi Manajemen Kepala Ruang
dengan Penerapan Keselamatan Pasien.Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan,Vol 5 No 2
https://journal.ppnijateng.org/index.php/jkmk/article/view/1810/736
Chamorro,Zarallo ,dkk. 2021. Leadership as a Facilitator of Evidence Implementation by
Nurse Managers: A Metasynthesis. Western Journal of Nursing Research Vol.44
Issue 6 Hal 1-15. https://doi.org/10.1177/01939459211004905
Armon, Batara,Nurlinda (2021). Pengaruh Fungsi Manajemen Kepala Bidang Keperawatan
Terhadap Penerapan Patient Safety Culture di Ruang Rawat Inap RS Akademis
Jaury Jusuf Putera Makassar. Journal of Muslim Community Health (JMCH) 2022.
Vol. 3, No. 1. Page 68-82. https://doi.org/10.52103/jmch.v3i1.786
https://stikessantupaulus.e-journal.id/JWK/article/download/69/49
KMK No. 128 tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas.
PMK No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.