Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN

KEPERAWATAN
PADA LANSIA
DENGAN PPOK
Dosen Pengampu : Gusti Sumarsih,
S.Kp.,M.Biomed.

KELOMPOK 3
ANGGOT
A:
1. Diyan R. Kurnia 2011312074

2. Monica Lestari 2011311019

3. Odelia Sabrina Visandri


2011312011

4. Rahmi Aulia Adrul


2011311013

5. Verra Oktavia 2011311025


01
KONSEP
Konsep PPOK pada
Lansia
MANIFESTASI KLINIS
PPOK Batuk yang sangat produktif, puruken, dan
01 mudah memburuk oleh iritan-iritan inhalan,
udara dingin, atau infeksi.

Terperangkapnya udara akibat hilangnya


02 elastisitas paru menyebabkan dada
mengembang.

03 Dispnea atau sesak napas.

Takipnea adalah pernapasan lebih cepat dari


04 keadaan normal dengan frekuensi lebih dari
24 kali permenit
Hipoksia, hipoksia merupakan keadaan
kekurangan oksigen di jaringan atau tidak
05 adekuatnya pemenuhan kebutuhan oksigen
seluler.
PENATALAKSANAAN
PPOK
BRONKODILATO ANTI
R INFLAMASI
Bronkodilator Untuk penggunaan jangka
merupakan pengobatan panjang pada PPOK stabil
simtomatik utama pada hanya bila ujisteroid
PPOK. positif.
TERAPI
ANTIBIOTIK OKSIGEN
Sebagian besar Biasannya di berikan pada
eksaserbasi akut pasien hipoksia yang timbul
PPOK disebabkan pada waktu tidur atau waktu
oleh infeksi MUKOLI latihan
TIK
. Hanya digunakan
sebagai pengobatan
simtomatikbila tedapat
dahak yang lengket dan
kental.
PPOK PADA
LANSIA
Kasus gangguan pernapasan yang paling banyak
ditemui pada lansia adalah Penyakit Paru
Obstruktif Kronis (PPOK)dengan penyebab utama
rokok dan polutan lainnya.Penyakit Paru Obstruktif
Kronis (PPOK) dapat menyebabkan
batukdisertaiwheezing/ mengi yang
berkepanjangan.Wheezingmerupakan bunyisiulan
bernada tinggi akibat aliran udara yang melalui
saluran nafas yangsempit, yang terjadi saat
ekspirasi.
02
ASKEP
Asuhan Keperawatan
Pada Lansia dengan
PPOK
PENGKAJIAN nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama,
IDENTITAS suku, bangsa, pendidikan, pekerjaan,
tanggal masuk rumah sakit, diagnosa medis,
nomor registrasi
KELUHAN Biasanya pasien PPOK mengeluh sesak
UTAMA nafas dan batuk yang disertai sputum

Biasanya pasien PPOK mengeluhkan sesak


RKS napas, kelemahan fisik, batuk yang disertai
dengan adanya sputum
Biasanya ada riwayat paparan gas
berbahaya seperti merokok, polusi udara,
RKD gas hasil pembakaran dan mempunyai
riwayat penyakit seperti asma

Biasanya ditemukan ada anggota keluarga


RKK
yang mempunyai riwayat alergi (asma)
POLA FUNGSIONAL GORDON

1. Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat


2. Pola nutrisi dan metabolism
3. Pola eliminasi
4. Pola istirahat dan tidur
5. Pola aktivitas dan Latihan
6. Pola persepsi dan konsep diri
7. Pola sensori kognitif
8. Pola hubungan peran
9. Pola penanggulangan stress
10. Pola reproduksi seksual
11. Pola tata nilai dan kepercayaan
Pemeriksaan
fisik 5. Pemeriksaan hidung
I: hidung simetris, tidak ada sianosis, tidak ada
1. Pemeriksaan kepala pernafasan cuping hidung, terpasang NGT
I: pada kepala tidak ada lesi dan rambut tidak mudah patah P: tidak ada nyeri tekan sinus
P: tidak teraba udem 6 Pemeriksaan mulut dan faring
2. Pemeriksaan wajah I: bibir simetris, mukosa bibir kering
I: wajah simetris kiri dan kanan, tampak pucat, dan tidak ada 7 Pemeriksaan leher
lesi I: tidak ada pembesaran vena jugularis
P: tidak ada udem P: tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar
3. Pemeriksaan mata tiroid
I: konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor 8 Pemeriksaan thorak
P: tidak teraba udem palpebra I: simetris kiri dan kanan, penggunaan otot bantu pernafasan
4. Pemeriksaan telinga P: premitus dada kanan sama dengan dada kiri melemah
I: simetris kiri dan kanan, tidak ada lesi, tidak ada cairan P: sonor
atau darah yang keluar dari lubang telinga A: bronkial, ronchi +/+, wheezing -/-
1) 9. Pemeriksaan sistem kardiovaskuler
2) I: ictus cordis tidak terlihat
3) P: ictus cordis teraba
4) P: pekak di batas-batas jantung
5) A: irama jantung reguler
6) 10. Pemeriksaan abdomen
7) I: perut simetris
8) P: hepar tidak teraba
9) P: timpani
10) A: bising usus normal
11) 11. Pemeriksaan genetalia
12) I: genitalia bersih, dan terpasang kateter
13) 12. Pemeriksaan integument
14) I: turgor kulit kurang baik, warna kulit pucat
15) 13. Pemeriksaan anggota gerak/ ekstremitas
16) I: terpasang IVFD NaCl 0,9 % di tangan kiri , CRT >2 detik, akral teraba
dingin
17) P: teraba udem pada ekstremitas atas dan bawah
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pengukuran Pemeriksaan
fungsi paru radiologi
thoraks

Pemeriksaan sputum,
Analisa
pemeriksaan garam
gas darah
kuman/ kultur
adannya infeksi

Pemeriksaa
n
laboratoriu
m
DIAGNOSA
KEPERAWATAN

01 02 03
Bersihan jalan nafas tidak Gangguan pertukaran gas Pola nafas tidak efektif b.d
efektif b,d adanya sekresi b.d PCO2 Meningkat d.d hambatan jalan nafas d.d
yang tertahan d.d sputum pola nafas abnormal penggunaan otot bantu
berlebih pernafasan
NO SDKI SLKI SIKI

1 Bersihan jalan Setelah dilakukan Tindakan Manajemen jalan napas


nafas tidak  Observasi
keperawatan 2x24 jam
efektif b,d - Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, dan usaha nafas).
adanya sekresi diharapkan bersihan jalan
yang tertahan - Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mrngi, wheezing, ronkhi kering)
napas meningkat, dengan
d.d sputum - Monitor sputum (jumlah, warna, dan aroma)
berlebih kriteria hasil :  Terapeutik
• Batuk efektif meningkat - Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust, jika trauma
• Produksi sputum menurun servical)
• Mengi menurun - Posisikan semi fowler atau fowler

• Wheezing menurun - Berikan minum hangat


- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
• Dispnea menurun
- Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik
• Ortopnea menurun
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
• Sulit berbicara menurun - Berikan oksigen, jika perlu
• Sianosis menurun  Edukasi
• Gelisah menurun - Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak ada kontraindikasi
• Frekuensi napas membaik - Ajarkan Teknik batuk efektif

• Pola napas membaik  Kolaborasi


- Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu
NO SDKI SLKI SIKI
Setelah dilakukan Tindakan Pemanntauan Respirasi
2 Gangguan
keperawatan 2x24 jam  Observasi
pertukaran
diharapkan pertukaran gas - Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya napas
gas b.d
meningkat, dengan kriteria - Monitor pola napas (mis. Bradipnea, takipnea, hiperventilasi,
PCO2
hasil : kussmaul, Cheyne-stokes, biot, ataksik)
Meningkat
• Tingkat kesadaran - Monitor kemampuan batuk efektif
d.d pola
meningkat - Monitor adanya produksi sputum
nafas
• Didpnea menurun - Monitor adanya sumbatan jalan napas
abnormal
• Bunyi napas tambahan - Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
menurun - Aukskultasi bunyi napas
• Takikardia menurun - Monitor saturasi oksigen
• Pusing menurun - Monitor nilai AGD
• Diaforesis menurun - Monitor nilai x-ray toraks
• Gelisah menurun  Terapeutik
• Napas cuping hidung - Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
menurun - Dokumentasi hasil pemantauan
• PCO2 membaik  Edukasi
• PO2 membaik - Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
• Pola napas membaik - Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
• Warna kulit membaik
NO SDKI SLKI SIKI
Setelah dilakukan Tindakan Manajemen jalan napas
3 Pola nafas keperawatan 2x24 jam
tidak efektif  Observasi
diharapkan pola napas - Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, dan usaha nafas).
b.d membaik, dengan kriteria hasil - Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mrngi, wheezing,
hambatan : ronkhi kering)
jalan nafas
• Dispnea menurun - Monitor sputum (jumlah, warna, dan aroma)
d.d
penggunaan
• Penggunaan otot bantu  Terapeutik
napas menurun - Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift
otot bantu • Pemanjangan fase (jaw-thrust, jika trauma servical)
pernafasan ekspirasi menurun - Posisikan semi fowler atau fowler
• Ortopnea menurun - Berikan minum hangat
• Pernapasan cuping - Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
hidung menurun
- Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik
• Pernapasan pursed-lip
menurun - Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
• Frekuensi napas membaik - Berikan oksigen, jika perlu
• Kedalaman napas  Edukasi
membaik - Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak ada kontraindikasi
• Kapasitas vital membaik - Ajarkan Teknik batuk efektif
• Diameter anterior-  Kolaborasi
posterior membaik - Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika
perlu
S : - Klien mengatakan sesak berkurang
O : - Produksi sputum menurun
EVALUASI
- Penggunaan otot bantu pernapasan menurun
- Pernapasan cuping hidung menurun
- Tidak ada bunyi nafas tambahan
- Frekuensi dan pola napas membaik
A : Masalah keperawatan teratasi
P : - Intervensi dihentikan jika masalah keperawatan
teratasi
- Intervensi keperawatan dilanjutkan, jika masalah
keperawatan belum teratasi
- Kolaborasi dengan dokter dan ahli gizi mengenai
terapi
farmakologi dan diet
THANKS
Do you have any questions?
addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com
CREDITS: This presentation template
was created by Slidesgo, including icons
by Flaticon, and infographics & images
by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai