Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA AGREGAT LANSIA DENGAN

PERMASALAHAN ‘’ DI RT I/RW II KELURAHAN PISANG KECAMATAN PAUH

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas preklinik Keperawatan Komunitas

Dosen Pembimbing ; Dr. Ns. Rika Sabri, M. Kes., Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh ;

Kelompok C

Kelas 1A 2020

Intan Dwi Putri 2011312032 Mila Gustia 2011312065


Aqsa Rahmadani 2011312038 Hania Safiira 2011312068
Farah Salsabila Annisa 2011312041 Fitri Rahmayani Asnur 2011312071
Nadhira Aliya Putri 2011312047 Diyan R Kurnia 2011312074
Rifka Putri Khairuna 2011312050 Atikah Salsabila Deyra 2011312080
Tio Rivaldi 2011312041 2011312059 Resty Noer Syafitri 2011313002

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang karena dengan berkah, rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah tentang ‘’ ini dengan baik. Penulis juga berterima kasih
kepada Ibu Dr. Ns. Rika Sabri, M. Kes., Sp.Kep.Kom, selaku dosen pembimbing preklinik
Keperawatan Komunitas yang telah membimbing dalam proses penyusunan makalah dengan
sangat baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas preklinik Keperawatan
Komunitas, Ilmu Keperawatan, Universitas Andalas.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita semua mengenai asuhan keperawatan komunitas pada
agregat usia lansia, khususnya dengan permasalahan ‘’. Semoga dalam memberikan asuhan
keperawatan komunitas nantinya, kita dapat menerapkan dan mengaplikasikan ilmu
pengetahuan tersebut dengan baik.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat banyak


kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis mohon kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Padang, 18 November 2022

Kelompok C

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................................1

1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................................................1

1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................................................................1

BAB II ASUHAN KEPERAWATAN...................................................................................................3

BAB III PENUTUP.............................................................................................................................15

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................................15

3.2 Saran..............................................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut WHO (1974) komunitas didefinisikan sebagai kelompok social yang
ditentukan oleh batas wilayah, nilai keyakinan dan minat yang sama serta adanya
saling mengenal dan berinteraksi antara anggota masyarakat yang satu dengan yang
lainnya. Salah satu kelompok khusus dalam komunitas adalah kelompok khusus
agregat lansia. Lansia meliputi usia pertengahan yaitu usia 45-59 tahun, usia lanjut
elderly 60-74 tahun, usia lanjut old 75-90 tahun dan sangat tua diatas 90 tahun lansia
merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Terdapat 3 aspek yang harus
dipertimbangkan, yaitu biologis (penduduk lansia mengalami proses penuaan secara
terus menerus ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik. Secara ekonomi
penduduk lansia dipandang sebagai beban dibanding sumber daya.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana proses asuhan keperawatan komunitas pada agregat lansia

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum

Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai asuhan


keperawatan kesehatan komunitas pada agregat lansia

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengkajian komunitas pada agregat lansia


b. Untuk mengetahui diagnosa komunitas pada agregat lansia
c. Untuk mengetahui intervensi komunitas pada agregat lansia

1.4 Manfaat Penelitian


Semoga dengan adanya makalah ini, baik pembaca maupun penulis mampu
memahami dengan baik terkait asuhan keperawatan kesehatan komunitas pada agregat
lansia. Sebagai calon perawat, diharapkan mahasiswa keperawatan mampu

1
menerapkannya dalam melakukan asuhan keperawatan berbasis komunitas pada agregat
lansia dengan baik dan benar.

2
BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN

2.1. Pengkajian

A. Data inti komunitas


1) Demografi
Jumalah penduduk di RT 01/RW 02 Pisang adalah 450 orang dengan
141 KK. Untuk jumlah lansianya adalah 14 orang. Lansia laki-laki berjumlah
empat orang sedangkan lansia perempuan berjumlah sepuluh orang.
2) Etnis
Kebanyakan para lansia adalah orang pribumi/asli penduduk di RT
01/RW 02 Kelurahan Pisang. Mereka juga ada yang hanya tinggal sendirian dan
ada yang bersama anak, menantu dan cucunya.
3) Nilai, kepercayaan dan agama
Para lansia semua beragama islam. Mereka sering beribadah ke
masjid/musholla dekat rumah. Sebagian ada yang mempunyai kegiatan sosial
seperti KWT (Kelompok Wanita Tani), Majlis Ta’lim, dsb

B. Data Subsistem
1) Lingkungan Fisik
Kebanyakan rumah para lansia bersih. Jenis Rumah permanen
berdinding bata namun beberapa ada yang dari kayu. Para penduduk RT 01
mengelola sampah dengan cara dibakar karena tidak ada petugas yang
mengambil sampah. Di lingkungan ini juga tidak ada polusi dikarenakan tidak
adanya pabrik.
2) Pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial
RT 01 tidak memiliki fasilitas pelayanan kesehatan. Sehingga,
kebanyakan para lansia pergi berobat ke klinik terdekat dari RT 01, ada juga
yang ke Puskesmas terdekat.
3) Ekonomi

3
Para lansia kebanyakan sudah tidak bekerja lagi. Mereka hanya
mengandalkan bantuan dari anak dan menantunya namun beberapa ada yang
masih berladang/bertani.
4) Keamanan dan transportasi
Transportasi umum yang terdapat di RT 01 hanya ada angkutan kota,
selebihnya mereka hanya menggunakan kendaraan pribadi. Untuk di
lingkungan RT 01 tidak ada siskamling maupun ronda malam.
5) Politik dan pemerintahan
Di lingkungan RT 01 setiap bulannya sudah diterapkan posyandu lansia
yang didadakan oleh Puskesmas Pauh
6) Komunikasi
Kebanyakan para lansia berbicara menggunakan bahasa daerah
7) Pendidikan
Rata-rata pendidikan para lansia adalah tamatan SD, namun ada juga
yang sarjana
8) Rekreasi
Kebanyakan para lansia menghabiskan waktunya di rumah bersama
anak dan cucunya masing-masing.

C. Pengkajian Metode Wawancara dan Angket

Hasil wawancara dengan lansia Terdapat 11 dari 14 lansia yang berada di


lingkungan RT 01 RW 02 Kel. Pisang
memiliki berbagai masalah kesehatan,
diantaranya 3 orang yang mengalami
hipertensi, 2 lansia yang menderita
kolesterol, 1 orang menderita asam urat, 1
orang menderita rematik, 1 orang menderita
maag, 1 orang menderita asam lambung dan
rematik, 1 orang menderita hipertensi dan
DM, 1 orang menderita asma dan kolesterol,
dan 3 diantaranya memiliki pola hidup yang

4
baik.

Perawatan kesehatan
5 dari 14 lansia tidak mengontrol pola
makannya, sehingga menyebabkan
munculnya masalah kesehatan

Pelayanan kesehatan

RT 01 tidak memiliki fasilitas pelayanan


kesehatan. Sehingga, kebanyakan para lansia
pergi berobat ke klinik dan rs terdekat dari
RT 01, ada juga yang ke Puskesmas terdekat,
seperti ke puskesmas pauh

Sosial
Mayoritas lansia hanya berdiam diri di rumah
diakibatkan keterbatasan fisiknya, namun
lansia masih bisa berkomunikasi baik dengan
orang-orang di lingkungan sekitarnya

Rekreasi
Para lansia banyak menghabiskan waktu
luangnya dengan istirahat di rumah dan
berkumpul dengan anak cucu

Perilaku kesehatan
Sebagian besar lansia tidak menjaga pola
makanannya, dikarenakan kurang
pengetahuan tentang penanganan
penyakitnya. Didapatkan penyakit yang di
derita lansia pada RT 1 RW 2 sbb:
1. Hipertensi = 21,42 %
2. asam urat = 7,14 %

5
3. rematik = 7,14%
4. asam lambung = 7, 14%
5. asam lambung dan rematik = 7,14 %
6. lansia sehat = 21, 42%
7. kolesterol 14,28 %
8. hipertensi dan DM = 7,14 %
9. asma dan kolesterol 7,14 %

Pengetahuan
Sebagian besar lansia tidak mengetahui
bagaimana penanganan atas penyakit yang di
deritanya, dikarenakan tidak adanya
pelayanan Kesehatan terdekat
Pengetahuan baik = 28,57 %
Pengetahuan sedang = 21,42 %
Pengetahuan kurang = 50%

Tindakan kesehatan
1. Kebiasaan pola makan yang baik 28,57
%
2. Pasien tidak menjalani pengobatan 14,28
%
3. Pasien memeriksakan Kesehatan ke rs /
faskes terdekat jika sakit 57,14 %

2.2. Diagnosa

No Masalah A B C D E F G H I J K Total Prioritas


Kesehatan

1. Koping 4 3 5 4 3 3 4 4 3 3 3 39 2

6
Komunitas
Tidak
Efektif

2. Defisit 4 5 5 4 3 3 4 4 3 3 2 40 1
Kesehatan
Komunitas

3. Kesiapan 4 3 5 4 3 3 4 4 3 3 2 38 3
Peningkatan
Manajemen
Kesehatan

ANALISA DATA ETIOLOGI DIAGNOSA

Tanda Mayor Hambatan akses ke Defisit Kesehatan


DS : (tidak tersedia) pemberi pelayanan Komunitas
DO : kesehatan dan keterbatasan
- Terjadi masalah kesehatan sumber daya
yang dialami komunitas
- Terdapat faktor risiko
fisiologis dan atau psikologis
yang menyebabkan anggota
komunitas menjalani
perawatan
Tanda Minor
DS : (tidak tersedia)
DO :
- Tidak tersedia program
untuk meningkatkan
kesejahteraan komunitas
- Tidak tersedia program
untuk mencegah masalah

7
kesehatan komunitas

Tanda Mayor Ketidakadekuatan sumber Koping Komunitas Tidak


DS : Mengungkapan daya untuk pemecahan Efektif
ketidakberdayaan komunitas masalah dan tidak adanya
DO : system masyarakat
- Komunitas tidak
memenuhi harapan
anggotanya
Tanda Minor
DS : Mengungkapkan kerentanan
komunitas
DO :
- Partisipasi masyarakat
kurang
- Tingkat penyakit
masyarakat meningkat

Tanda Mayor Kesiapan Peningkatan


DS : Mengekspresikan keinginan Manajemen Kesehatan
untuk mengelola masalah
kesehatan dan pencegahannya
DO : Pilihan hidup sehari-hari
tepat untuk memenuhi tujuan
program kesehatan
Tanda Minor
DS : Menggambarkan
berkurangnya faktor risiko
terjadinya masalah kesehatan
DO : Tidak ditemukan adanya
gejala masalah kesehatan atau
penyakit yang tidak terduga

8
2.3. Intervensi

SDKI SLKI SIKI

Defisit Kesehatan Komunitas Status Kesehatan Pengembangan Kesehatan


b.d. Hambatan akses ke Komunitas (L.12109) Masyarakat (I.14548)
pemberi pelayanan kesehatan
Ekspektasi : Meningkat Tindakan
dan keterbatasan sumber
daya (D.0110) Kriteria Hasil : Observasi

Definisi: Terdapat masalah  Ketersediaan program a. Identifikasi masalah


kesehatan atau faktor risiko promosi kesehatan atau isu kesehatan
yang dapat mengganggu meningkat (5) dan prioritasnya.
kesejahteraan pada suatu  Ketersediaan program Mengidentifikasi
kelompok. proteksi kesehatan masalah atau isu
meningkat (5) kesehatan yang
banyak dialami oleh
lansia saat ini

Terapeutik

a. Libatkan anggota
masyarakat untuk
meningkatkan
kesadaran terhadap
isu dan masalah
kesehatan yang
dihadapi.
Melibatkan anggota
masyarakat dengan
berdiskusi bersama
mahasiswa terkait
upaya meningkatkan

9
kesadaran terhadap
isu dan masalah
kesehatan yabg
sedang dihadapi saat
ini.

Koping Komunitas Tidak Status Koping Komunitas Edukasi Kesehatan


Efektif b.d. (L.09089) (I.12383)
Ketidakadekuatan sumber
Ekspektasi : Membaik Tindakan
daya untuk pemecahan
masalah dan tidak adanya Kriteria Hasil Observasi
system masyarakat (D. 0095)
 Keberdayaan a. Identifikasi kesiapan
Definisi: Pola adaptasi komunitas meningkat dan kemampuan
aktivitas komunitas dan (5) menerima informasi.
penyelesaian masalah yang  Perencanaan Mengidentifikasi
tidak memuaskan untuk komunitas meningkat kesiapan dan
memenuhi tuntutan atau (5) kemampuan lansia
kebutuhan masyarakat.  Pemecahan masalah dalam menerima
komunitas meningkat informasi terkait
(5) kesehatannya.

 Sumber daya
Terapeutik
komunitas meningkat
(5) a. Sediakan materi dan

 Partisipasi media pendidikan

masyarakat kesehatan.

meningkat (5) Menyediakan materi


dan media pendidikan
 Insiden kesehatan
kesehatan, seperti
dalam komunitas
power point dan
menurun (5)
poster yang berisi
materi terkait pola
hidup sehat lansia dan

10
video demonstrasi
senam lansia.
b. Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan.
Menjadwalkan
pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
dengan lansia.
c. Berikan kesempatan
untuk bertanya.
Memberikan lansia
kesempatan untuk
bertanya terkait
materi yang
disampaikan yaitu
pola hidup sehat
dimasa lansia.

Edukasi

a. Memberikan edukasi
kesehatan terkait:
1. Macam-macam
penyakit pada
lansia (Kolesterol,
DM, Asam urat)
2. Penyebab
terjadinya
penyakit
3. Cara pencegahan
penyakit
4. Tips lansia
bahagia

11
Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan Edukasi Proses Penyakit
Manajemen Kesehatan (L.12104) (1.12444)
(D.0112)
Ekspektasi : Meningkat Tindakan
Definisi : Pola pengaturan
Kriteria Hasil Observasi
dan pengitegrasian program
kesehatan ke dalam  Melakukan tindakan  Identifikasi kesiapan
kehidupan sehari-hari yang untuk mengurangi dan kemampuan
cukup untuk memenuhi factor risiko menerima informasi
tujuan kesehatan dan dapat meningkat (5)
Klien dalam keadaan
ditingkatkan  Menerapkan program
tenang dan
perawatan meningkat
pengedukasi bisa
(5)
membangn
 Aktivitas sehari-hari
kepercayaan dan
efektif memenuhi
suasana yang
tujuan kesehatan
kondusif dengan klien
meningkat (5)
 Verbalisasi kesulitan Terapeutik
dalam menjalani
 Sediakan materi dan
program
media pendidikan
perawatan/pengobata
kesehatan.
n menurun (5)
Materi harus
disesuaikan dengan
kemampuan lansia
dimana media yang
diberikan seperti
tulisan harus besar
sehingga para lansia
tidak kesulitan dalam
membaca karna
semakin
bertambahnya usia

12
maka juga mengalami
penurunan fungsi
organ, salah satunya
mata. Dan media
yang digunakan tidak
membosankan.

 Berikan kesempatan
untuk bertanya

Memberikan
kesempatan bertanya
merupakan suatu hal
yang bisa membuat
seseorang terbuka
sehingga nantinya
sesuatu yang menjadi
penyebab penyakit
bisa dicegah

Edukasi

 Jelaskan penyebab
dan faktor risiko
penyakit

Faktor risiko
penyebab penyakit
salah satunya yang
dapat dikontol adalah
makanan, BB ideal,
stress. Dengan
mengetahuinya
penyakit dapat
dicegah dan tidak

13
terjadi komplikasi

Pencegahan kolestrol
dengan tidak
memakan 
Gorengan, Lemak
jenuh (Santan kelapa,
daging kemasan),
Lemak trans
( margarin, minyak
kelapa), jeroan, kulit
(Ayam, sapi, kikil),
telur ayam, makanan
cepat saji), dan udang

Pencegahan diabetes
mellitus dengan tidak
memakan  Tinggi
karbohirat (Nasi
putih, terigu, roti,
kentang goreng,
Lemak jenuh dan
trans, buah kering
(kismis) dan
kalengan, minuman
manis

Pencegahan asam urat


dengan tidak
memakan  Sayuran
hijau, seafood
(kerang, ikan teri,
sarden, tuna, tiram,
udang, lobster,
kepiting) daging

14
merah, daging
ungags, jeroan,
minuman manis dan
alcohol, susu tinggi
lemak

 Ajarkan cara
meredakan atau
mengatasi gejala yang
dirasakan

Hidup BAHAGIA di
Masa Lansia dengan
 BB berlebih
dihindari, Aturlah
makanan dengan gizi
seimbang, Hindari
factor risiko penyakit,
Agar terus produktif
lakukan kegiatan atau
hobi yang
bermanfaat, Gerak
badan teratur, Iman
dan takwa
ditingkatkan, Awasi
dengan melalukan
pemeriksaan
kesehatan rutin

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Secara umum tujuan dari keperawatan kelompok khusus agregat lansia yaitu
meningkatkan kemampuan dan derajat kesehatan kelompok untuk dapat menolong diri
mereka sendiri dan tidak terlalu bergantung pada pihak lain. Untuk pemberian asuhan
keperawatan tetap dimulai dari pengkajian hingga evaluasi. Kelompok khusus lansia
merupakan sekelompok masyarakat yang karena keadaan fisik, mental maupun social
dan ekonomi perlu mendapatkan bantuan, bimbingan, pelayanan kesehatan dan asuhan
keperawatan karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan mereka dalam memelihara
kesehatan dan keperawatan terhadap mereka sendiri.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di
atas.

16
DAFTAR PUSTAKA
Program Posyandu Lansia. https://golantang.bkkbn.go.id/program-posyandu-lansia. Diakses
16 November 2022

Peran Posyandu Lansia dalam Menjaga Kualitas Hidup Orang Lanjut Usia.
https://www.sehatq.com/artikel/peran-posyandu-lansia-dalam-menjaga-kualitas-hidup-para-
senior. Diakses 16 November 2022

17

Anda mungkin juga menyukai