Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI KELURAHAN BAGAN TIMUR KECAMATAN BANGKO

ROKAN HILIR RIAU

TAHUN 2020

Oleh

SEKAR ANAK AMPUN

1907149010170

PROGRAM STUDI NERS

STIKes YARSI SUMBAR BUKITTINGGI

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT, atas karunia dan

limpahan rahmat-Nya sehingga kelompok dapat menyelesaikan tugas asuhan

keperawatan komunitas yang berjudul “Asuhan Keperawatan di kelurahan

bagan timur kecamatan bangko kabupaten rokan hilir riau tahun 2020”.

penulis menyadari bahwa makalah ilmiah ini belum lah sempurna oleh karena itu

penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari berbagai

pihak demi kesempurnaan makalah ilmiah ini.

Selama proses pembuatan makalah ilmiah ini penulis tidak terlepas dari

peran dan dukungan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini kelompok

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan

membimbing dalam menyelesaikan makalah ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam membuat makalah ilmiah ini masih

banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis

mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun, untuk kesempurnaan

makalah ilmiah ini. Dengan segala kerendahan hati, semoga makalah ilmiah ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama sekali bagi penulis.

Bukittinggi, November 2019

penulis

i
2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum

2. Tujuan Khusus

D. Manfaat

1. Bagi Peneliti

2. Bagi Institusi Pendidikan

3. Bagi Lahan Penelitian


3

BAB II

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN

Disebuah desa nelayan Muara Buaya terdapat kelompok nelayan sebagai nelayan

yang tidak mempunyai perahu untuk melaut sehingga mereka menjadi penyewa perahu

setiap hari untuk berlayar mencari ikan, rata- rata kehidupan nelayan disana sangat

memprihatinkan karena kebutuhan ekonomi yang semakin berat. Desa Muara Buaya

dihuni oleh 80 KK dan terdiri dari 536 jiwa. Di Desa Muara Karang sudah ada 1

puskesmas. Pada bulan Oktober 2009 ini, musim panas dan jarang sekali ada hujan

sehingga sumur- sumur penduduk banyak yang berkurang airnya, bahkan ada yang

kering. Penghasilan masyarakat disana hanya cukup untuk memberi makan sehari- hari

keluarganya. Mereka termasuk keluarga pra sejahtera. Puskesmas yang ada hanya ada 2

orang dokter, dokter gigi dan umum , perawat kesehatan masyarakat hanya 1 orang, 1

orang perawat lainnya. Masyarakat disana banyak yang menderita diare karena kurang air

dan rata- rata penduduk tidak ber-KB, kurang olahraga, makan makanan yang kurang

bergizi, ada sebuah SD dan SMP. Agar anak- anak dapat sekolah tetapi banyak anak- anak

yang setelah lulus SD tidak meneruskan sekolah karena mereka harus membantu orang

tua bekerja, untuk anak laki-laki membantu ayahnya mencari ikan dan untuk anak

perempuan membantu ibu membuat ikan asin. Ibu- ibu disana belum terbiasa membawa

anaknya untuk imunisasi.

Data demografi yang ditemukan dari Puskesmas adalah ibu hamil sebanyak 70

orang, kebanyakan pada bumil ini sudah mempunyai anak lebih dari dua orang. Keluhan

yang disampaikan oleh pihak puskesmas adalah bumil di daerah ini sangat jarang
4

berkunjung untuk pemerikasaan ANC dan masih ada juga bumil yang melahirkan tidak

dengan petugas kesehatan meskipun angkanya hanya sekitar 2%. Anak umur balita

sekitar 100 orang, anak yang usia sekolah sekitar 100 orang. Kasus yang sering diteukan

apada anak balita adalah diare dan ISPA. Terkait angka imunisasi pencapaiannya sangat

jauh dari target pencapaian puskesmas. Sedangkan untuk usia remaja pada daerah ini

berkisar antara 80 orang. Pada umumnya remaja di daerah ini sudah merokok karena dari

hasil survey puskesmas mencatat penyebabnya dalah perilaku orang tua yang juga

merokok, pendidikan orang tua dan remaja yang kurang. Lansia sekitar 80 orang. Untuk

lansia sekitar 45% menderita hipertensi dan 25% menderita rematik. Kegiatan sehari –

hari lansia adalah sebagai nelayan juga, pada umumnya mereka ikut membantu keluarga

dalam mencari ikan bagi yang laki – laki dan membuat ikan asin bagi yang wanita. Lansia

di daerah ini tidak mempunyai perkumpulan khusus seperti posyandu ataupun majelis

ta’lim dikarenakan kesibukan mereka dalam membantu keluarga untuk mencukupi

kebutuhan ekonomi. Makanya mereka sangat jarang mempunyai waktu laung untuk

datang ke puskesmas untuk cek kesehatan, mereka akan datang ke puskesmas jika kondisi

kesehatannya sudah tidak bisa lagi untuk beraktifitas.

Data lingkungan yang terobservasi tidak terdapatnya persediaan air minum, kerana

masyarakat hanya mengharapka air hujan untuk sumber air minum, kondisi rumah

nelayan yang berada dipinggir pantai sehingga mereka tidak memerlukan MCK pribadi.

Pembuangan sampah biasanya masyarakat membuang ke laut atau hanya menumpuk

sampah di belakang rumah kenudian di bakar


5

B. ANALISA DATA

a. Core/ inti yang mempengaruhi komunitas

1. Sejarah

Untuk sejarah komunitas berdasarkan kasus diatas belum terkaji

2. Demografi

Desa Muara Buaya dihuni oleh 80 KK dan terdiri dari 536 jiwa. Data demografi

yang ditemukan dari Puskesmas adalah ibu hamil sebanyak 70 orang, kebanyakan

pada bumil ini sudah mempunyai anak lebih dari dua orang.

3. Etnis

Untuk etnis komunitas berdasarkan kasus diatas belum terkaji

4. Nilai dan keyakinan

Untuk nilai dan keyakinan komunitas berdasarkan kasus diatas belum terkaji

b. Delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas (Betty Neuman)

1. Perumahan :

Berdasarkan kasus diatas di desa tersebut terdapat 59 KK terdiri dari 400 jiwa.

2. Pendidikan :.

Di masyarakat Desa Muara Buaya terdapat sarana pendidikan, seperti Sekolah

Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, namun masyarakat di Desa Muara

Buaya ini khusunya anak-anak di Desa tersebut setelah lulus dari SD mereka

tidak melanjutkan sekolah lagi. Dikarenakan, mereka harus membantu orang

tua bekerja, untuk anak laki-laki membantu ayahnya mencari ikan dan untuk

anak perempuan membantu ibu membuat ikan asin.


6

3. Keamanan dan transportasi:

Di desa nelayan muara buaya terdapat kelompok nelayan sebagai nelayan yang

tidak mempunyai perahu untuk melaut sehingga mereka menjadi penyewa

perahu setiap hari untuk berlayar mencari ikan. Jadi, sarana dan prasarana yang

ada di desa nelayan muara kurang memadahi.

4. Politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan kesehatan :

Masyarakat di wilayah Desa muara Buaya, masih belum maksimal

mendapatkan kebijakan yang menguntungkan. Pendidikan di wilayah Desa

Muara Buaya, Sara dan Prasana yang tersedia belum memadai. Dan di desa

tersebut jika dilihat dari bidang kesehatan, puskesmas sudah tersedia hanya saja

tenaga kesehatan yang tersedia masih kurang.

5. Pelayanan kesehatan dan sosial

Di desa muara kurang sudah ada 1 puskesmas.Puskesmas yang ada hanya 2

orang dokter, dokter gigi dan dokter umum. Perawat kesehatan masyarakat

hanya 1 orang, 1 orang bidan dan 1 orang perawat lainnya. Pelayanan

kesehatan kurang memadai, hanya ada satu perawat kesehatan masyarakat dan

1 perawat di Puskesmas.

6. Sistem komunikasi :

Sarana komunikasi yang digunakan di wilayah Desa Muara Buaya untuk

mengetahui informasi-informasi melalui televisi. Namun televisi yang tersedia

terbatas.

7. Ekonomi :.
7

Rata-rata kehidupan nelayan di sana sangat memprihatinkan karena kebutuhan

ekonomi yang semakin berat. Penghasilan masyarakat disana hanya cukup

untuk memberikan makan sehari-hari keluarganya. Mereka termasuk keluarga

pra sejahtera.

8. Rekreasi :

Sarana rekreasi di Desa Muara Buaya ini belum tersedia. Masyarakat di daerah

tersebut dapat menghilangi rasa stress mereka dengan pemandangan pesisir.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Tingginya angka kejadian diare berhubungan dengan : Kurangnya pengetahuan

masyarakat tentang penyebab diare

2. Ketidakmampuan masyarakat untuk memenuhi gaya hidup yang sehat berhubungan

dengan kurangnya informasi

3. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi dan KB berhubungan

dengan kurangnya sosialisasi dari petugas kesehatan

D. INTERVENSI KEPERAWATAN

E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


8

BAB III
PEMBAHASAN

A. PENGKAJIAN
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. INTERVENSI
D. IMPLEMENTASI
E.
9

BAB IV
PENUTUP
10

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai