Disusun Oleh :
Afiq Wahyu Aji Santoso (113119046)
Krishna Gilang Permana (113119053)
Rangga Trisadita (113119042)
Suci Kria Larasati (113119008)
Nita Nur Indah Ningsih (113119016)
Sulis Setiyoningsih (113119041)
Endah Ariyani (113119012)
Rizkia Halimatusyadiyah (113119032)
Ganda Tri Mulyani (113119033)
Isnaeni Mukharomah (113119051)
A. INTI KOMUNITAS
1. Demografi dan Statistik Vital
a. Riwayat atau sejarah
- Tahun berdiri
Awal mula terbentuknya Dusun Jatisari bernama Dungwaru , tetapi
karena masih masuk Jangrana namanya diganti Jatibungkus yang diambil
dari sebuah penembahan. Karena sering terjadi kecelakaan di Jalan Raya
tepatnya didepan selipan sering memakan korban,maka masyarakat
sepakat mengadakan syukuran untuk mengganti nama Dusun tersebut
menjadi Jatisari.
- Nilai mistis
Di Desa Kuripan memiliki cerita mistis seperti jaman dahulu, ada
sebuah panembahan yang bernama Jatibungkus yang juga adalah sebuah
nama Desa Jatisari. Tepatnya Jatibungkus dauhulu sebelumnya berada
didepan bengkel. Ceritanya dahulu ada sebuah pohon jati berbunga
terbungkus seperti kobis, sedangkan secara keseluruhan tidak hanya
Jatibungkus saja yang menjadisejarah mistis di kuripan, tetapi ada
beberapa lagi seperti panembahan sumur gemuing, makan syamsudin,
panembahan seng dan panembahan pring bambu.
- Bagunan permanen
Kebanyakan warga Desa Kuripan Dusun Jatisari RW 09 dan RW 10
bangunan rumahnya permanen. Dengan prosentase 96 % baik dan 4 %
buruk.
- Perkenbangan kondisi masyarakat baik fisik, kebiasaan, masalah
kesehatan yang ada, pergeseran pola atau gaya hidup
Perkembangan kondisi pada masyarakat Desa Kuripan Dusun Jatisari
RW 09 RW 10, dahulunya rumah masyarakat Dusun Jatisari adalah terbuat
dari bambu dan sekarang sudah menjadi tembok permanen. Kebiasaan
pada masyarakat Desa Kuripan Dusun Jatisari pada pagi hari mereka pergi
ke sawah dan bekerja. Dan sore hari ba’da ashar sudah berada dirumah.
Dan pada malam hari sudah bersantai dirumah. Kebanyakan pada
masyarakat Dusun Jatisari kondisi fisiknya sering merasa lelah karena
terlalu banyak aktivitas pada pagi dan siang hari. Masalah kesehatan yang
paling banyak menonjol pada warga yaitu asam urat dengan jumlah yang
beresiko 17 orang dengan presentase 13 %. Pergeseran pola atau gaya
hidup pada warga dusun jatisari dahulu dalam beraktivitas tidak
menggunakan alat transportasi, tetapi sekarang sebagian masyarakat sudah
menggunakan alat transportasi seperti motor atau sepeda.
b. Demografi
Sebagian besar masyarakat Dusun Jatisari berusia 40 tahun keatas
yang mayoritas berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 61 orang dengan
prosentase 67,8 %, yang berkategori lansia. Paling banyak sudah menikah
dengan jumlah 80 orang dengan prosentase 91,1 %. Mayoritas berpendidikan
SD dengan jumlah 50 orang dengan prosentase 55,6 %. Yang beresiko
mengalami masalah kesehatan asam urat yaitu berjumlah 17 orang dari 90
orang dengan prosentase 13 %.
c. Statistik vital
Pada masyarakat Dusun Jatisari dengan masalah kesehatan meninggal
akibat kurang nutrisi, TB, dan HIV tidak ada.
d. Budaya
- Budaya atau keyakinan yang bertentangan dengan kesehatan
Meskipun banyak tempat mistis yang ada, namun masyarakat setempat
tidak mempercayai tempat tersebut sebagai tempat penyembuhan. Tetapi
masyarakat dusun jatisari masih mempercayai pengobatan melalui dukun,
dukun tali dan dukun obat.
- Kebiasaan masyarakat yang merugikan : merokok, minum alkohol
Pemuda-pemudi di Dusun Jatisari jarang kumpul melakukan kegiatan
yang negatif contohnya mengkonsumsi minuman keras, tetapi hanya
kumpul-kumpul biasa.
- Tingkat aktivitas masyarakat
Sebagian besar masyarakat pada pagi hingga pukul 16.00 WIB bekerja
dan mulai santai pukul 16.30 WIB
e. Keyakinan dan nilai
- Agama yang dianut
Sebagian besar masyarakat Dusun Jatisari RW 9 dan RW 10 menganut
agama islam
- Memanfaatkan sarana ibadah
Sebagian masyarakat Dusun Jatisari menggunakan masjid dan
mushola sebagai sarana ibadah
- Kegiatan keagamaan
Keguatan yang biasa dilakukan masyarakat Dusun Jatisari adalah
yasinan setiap malam jum’at, muslimatan setiap 2 minggu sekali pada hari
jum’at.
- Norma yang berlaku dimasyarakat
Masyarakat masih sangat menghormati para sesepuh seperti Kyai dan
tokoh masyarakat
- Kayakinan atau nilai yang sesuai dan tidak sesuai dengan kesehatan
Meskipun banyak tempat mistis yang ada, namun masyarakat setempat
tidak mempercayai tempat tersebut sebagai tempat penyembuhan. Tetapi
masyarakat dusun jatisari masih mempercayai pengobatan melalui dukun,
dukun tali dan dukun obat.
B. SUB SYSTEM MASYARAKAT
1. Lingkungan
Rumah pada masyarakat Desa Kuripan Dusun Jatisari menggunakan
bahan permanen dengan presantase 96 % kategori baik, dengan kualitas
udara yang baik, terdapat tumbuhan disekitar rumah, seperti pohon
pisang, kelapa, mangga dan waru. Walaupun banyak tumbuhan disekitar
rumah warga, kebersihan sangat terjaga dan sampah organic dan non
organic hamper tidak terdapat disekitar rumah. Terdapat binantang
peliharaan ayam, burung dara, bebek dan kambing. Sumber air warga
sebagian besar menggunakan sumur bor, sumur dan beberapa
menggunakan PAM dengan kondisi air jernih dan sebagian kecil berbau
dengan presentase 72 % kategori kurang baik. Cuaca di Dusun Jatisari
cukup cerah. Di daerah ini jauh dari pabrik denagn udara cukup baik dan
terdapat banyak toko kelontong
2. Pelayanan kesehatan dan sosial
a. Layanan fasilitas kesehatan
Di Desa Kuripan Dusun Jatisari terdapat fasilitas kesehatan
yaitu Puskesmas Kesugihan 2
b. Jenis pelayanan kesehatan
Dari wawancara yang sudah dilakukan kepada sebagian
masyarakat Dusun Jatisari mereka mengatakan bahwa saat ini belum
ada upaya promosi kesehatan (promotif) tentang kesehatan.
c. Sistem akses pelayanan kesehatan
Di Dusun Jatisari untuk akses pelayanan kesehatannya sudah
cukup memadai karena ada puskesmas pembantu yang memudahkan
masyarat untuk berobat karena Puskesmas Kesugihan 2 aksesnya
cukup jauh dari tempat warga.
h. Pendidikan
Untuk masyarakat Dusun Jatisari rata-rata berpendidikan SD
dengan prosentase 55,6 % dengan jumlah 50 orang.
4. Komunikasi
a. Sarana komunikasi
Sarana komunikasi kebanyakan besar menggunakanmedia
elektronik handphone untuk bertukar kabar.
b. Cara mendapatkan informasi dan bentuk informasi
Dengan cara elektronik (handphone, televise, radio), non
ekeltronik (personal), kentongan.
c. Strategi komunikasi yang digunakan
Warga melakukan rutinitas seperti yasinan, muslimatan, kerja
bakti guna sebagai strategi komunikasi untuk meningkatkan
solidaritas antar warga
d. Media yang digunakan
Elektronik (handphone, televise, radio), non ekeltronik
(personal), kentongan
5. Rekreasi
Masyarakat Dusun Jatisari jarang untuk rekreasi bersama
6. Fasilitas rekreasi
Terdapat kolam renang Tirta. Sebagian masyarakat mengatakan jika
mempunyai waktu istirahat dirumah dan menghabiskan waktu
bercengkrama dengan keluarga dirumah.
1. Analisa Data
NO DATA MASALAH
Resiko penyakit asam - Resiko myalgia atau - Dari hasil skrinning myalgia atau
urat asam urat asam urat yang sudah dilakukan
menunjukkan hasil 17 orang dengan
prosentase 13 % beresiko untuk
mengalami penyakit myalgia atau
asam urat
Resiko penyakit - Resiko penyakit - Dari hasil skrinning hipertensi
hipertensi hipertensi yang sudah dilakukan menunjukkan
hasil 11 orang dengan prosentase 12,2
% beresiko untuk mengalami penyakit
hipertensi
KETERSEDIAAN
MASALAH SUMBER
NO A B C D E F G
KESEHATAN
H I J K L Jumlah
Resiko 28
penyakit asam
1 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 2 3
urat
Resiko 30
penyakit
2 2 2 2 4 4 2 3 2 2 2 2 3
hipertensi
1 Perilaku 37
kesehatan
3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 4 3 3
cenderung
beresiko
(DBD)
4 Ketidakefektifa 2 3 3 3 4 2 2 2 3 3 2 3 32
n manajemen
kesehatan
keluarga
Jumlah 127
Keterangan :
A : Sesuai dengan peran perawat momunitas
B : Sesuai dengan program pemerintah
C : Sesuai dengan intervensi pendidikan kesehatan
D : Resiko terjadi
E : Resiko parah
F : Minat masyarakat
G : Kemudahan untuk diatasi
H : Tempat
I : Dana
J: Waktu
K : Fasilitas
L : Petugas
Pengisian Skor
1 : Sangat rendah
2 : Rendah
3 : Cukup
4 : Tinggi
5 : Sangat tinggi
INTERVENSI
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI