Anda di halaman 1dari 4

A.

Judul Jurnal

PEMANFAATAN HALAMAN RUMAH DENGAN CARA MEMBUAT KAMPUNG


ORGANIK GUNA MENDEKATKAN MASYARAKAT DESA RANTE ANGIN DENGAN
PASAR

B. Abstrak
Pemanfaatan halaman rumah dengan cara membuat kampung organik guna mendekatkan
masyarakat desa Rante Angin. Tujuan pengabdian ini untuk
C. Latar Belakang Masalah
Desa Rante Angin dulunya bernama Ulupadang yang berasal dari suku Toraja, Ulu
Padang yang berarti kepala hamparan padang rumput disertai dengan hembusan angin yang
kencang, dimana penghuni awal daerah ini adalah suku Tolaki dan Padoe. Seiring berjalannya
waktu, pendatang mulai masuk kewilayah ini. Dimulai oleh Suku Toraja dan Bugis. Pada zaman
kedatuan Luwu untuk mengusir Suku Tolaki. Kedatuan Luwu mengutus Suku Rongkong untuk
membantu Suku Padoe mengusir Suku Tolaki dan suku Tolaki keluar dari wilayah ini.
Pada masa penjajahan, wilayah ini masuk dalam wilayah perjuangan Onder Afdeling
Malili dan pada masa pemberontakan DI/TII wilayah ini menjadi salah satu basis perjuangan
Kahar Muzakkar. Pada zaman kemerdekaan, wilayah ini sudah menjadi Dusun Lambatu dibawa
naungan Desa Loeha, dan pada tahun 2010 wilayah ini mekar menjadi Desa dan bernama Desa
Rante Angin yang terdiri dari dua Dusun yakni Dusun Rante Angin sebagai pusat pemerintahan
Desa dan Dusun lambatu.
Penanaman desa Rante Angin sendiri digagas dan diusulkan oleh salah satu tokoh
masyarakat pada masa itu yang bernama H.B Indar. Istilah Rante Angin diambil dari perjalanan
beliau ketika menempuh jenjang pendidikan disalah satu daerah di Sulawesi Tenggara, tempat
asal salah satu tokoh masyarakat tersebut, terdapat kampong yang juga bernama Rante Angin.
Maka dari nama itulah nama desa Rante Angin dicetuskan sebagai nama desa administratif yang
digunakan hingga saat ini.
Jumlah penduduk desa Rante Angin pada tahun 2016-2020 yaitu pada tahun 2016
berjumlah 1221, untuk 2017 berjumlah 1479, 2018 berjumlah 1655, 2019 berjumlah 1859 dan
tahun 2020 berjumlah 1945. Adapun jumlah penduduk berdasarkan pembagian dusun tahun 2020
yaitu untuk Dusun Lambatu berjumlah 504 dan untuk Dusun Rante Angin berjumlah 1441.
Berdasarkan tingkat pendidikan komposisi penduduk Rante Angin adalah sebagai berikut. Jumlah
penduduk yang BELUM SEKOLAH sebanyak 119 jiwa. Penduduk yang sedang menjalani masa
SEKOLAH DASAR sebanyak 137 orang. Yang sedang menjalani masa SEKOLAH SLTP
sebanyak 86 orang. Jumlah penduduk yang menjalani masa SEKOLAH SLTA tercatat sebanyak
68 orang. Penduduk yang sedang menjalani masa kuliah di PERGURUAN TINGGI terdapat
sebanyak 67 orang. Berdasarkan tingkatan pendidikan yang sudah selesai, penduduk Desa Rante
Angin yang tamat SD adalah sebanyak 227 orang, tamat SLTP sebanyak 138, tamat SLTA
sebanyak 100 orang. Dan yang telah menamatkan PERGURUAN TINGGI dengan gelar D3
sebanyak 4 orang, S1 sebanyak 27 orang, dan S2 sebanyak 2 orang.
Pemanfaatan lahan pekarangan rumah dapat menjadi bagian penting dalam mendukung
ketahanan pangan. Hal ini dikarenakan kebutuhan pangan masyarakat secara kuantitas dan
kualitas bisa terpenuhi dengan baik. Stok pangan yang bergizi dan aman secara berkala bisa
dipenuhi dari kebun/pekarangan rumah. Pemanfaatan lahan pekarangan bisa dilakukan sesuai
keinginan/selera kita. Tanaman yang cocok untuk ditanam di lahan pekarangan rumah adalah
jenis tanaman hortikultura. Mulai dari sayuran, buah-buahan, dan obat-obatan. Tanaman bisa
ditanam secara langsung atau bisa juga dengan menggunakan media polybag. Penanaman, waktu
penanaman yang baik adalah pagi atau sore hari dengan sedikit sinar matahari, jumlah tanaman
per polybag bisa disesuaikan dengan selera/kebutuhan. Namun akan tetapi sebaiknya per polybag
diberi 1 tanaman saja agar pertumbuhannya bisa maksimal. Siram bibit yang telah dipindah
tanam dua kali sehari yaitu setiap pagi dan sore hari (atau sesuai kebutuhan) hingga tanaman
beradaptasi.
Kampung organik merupakan kampung yang dalam kehidupan rutin sehari-hari,
penduduknya melestarikan alam lingkungan dengan baik dan benar, baik itu lingkungan biotik,
abiotik, ekonomi, sosial dan budaya masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari di kampung
organic, warga masyarakat membudidayakan sistem pertanian organik dalam skala rumah tangga
dan skala kawasan. Masyarakatnya juga sudah mengelola penampung air berupa lubang resapan
dalam tanah untuk dimanfaatkan dalam sistem pertanian yang dikelola mereka dan
memanfaatkannya untuk cadangan air tanah. Dalam kehidupan masyarakat di kampung organic,
ibu-ibu dapat membantu kepala keluarga dengan melakukan penghematan anggaran belanja
rumah tangga, dengan cara memanfaatkan hasil pertanian organik yang memiliki nilai gizi yang
tinggi, makanan alami yang beragam dan makanan yang aman bagi kesehatan tubuh.

D. Tujuan Pengabdian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengembangkan pembuatan kampung organik di desa rante angin.
2. Untuk
E. Metode Pelaksanaan Pengabdian
1. Pra Kegiatan dan Survei Lokasi
Tim pengabdian melakukan survei di Desa Rante Angin Kec. Towuti Kab. Luwu Timur.
Tim pengabdian melakukan rancangan pemberdayaan masyarakat sebagai tindakan awal
dalam menyusun rancangan pemberdayaan masyarakat dalam implementasi nilai-nilai
pertanian. Selain itu, tim pengabdian juga menyusun pemberdayaan masyarakat yang
mengikutsertakan pemerintah desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pendidikan dan
tokoh pemuda. Pada kegiatan survei tim pengabdian dari UIN Alauddin Makassar selama tiga
hari melakukan koordinasi bersama dengan dengan pihak-pihak yang telah diikut sertakan
sesuai dengan bidangnya masing-masing.
2. Sosialisasi Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
Tim pengabdian masyarakat UIN Alauddin Makassar melalui KKN Angkatan 66
Kecamatan Towuti melaksanakan sosialisasi dalam bentuk pemanfataan halaman rumah
dengan cara membuat kampung organik guna mendekatkan masyarakat desa rante angin.
3. Seminar Perkenalan Program Masyarakat
Tim pengabdian masyarakat UIN Alauddin Makassar memaparkan pemanfaatan
halaman rumah dengan cara membuat kampung oganik guna mendekatkan masyarakat desa
rante angin. Seminar perkenalan program dilaksanakan di desa Rante Angin secara formal
dan dihadiri oleh kepala desa, badan permusyawaratan desa, kepada dusun, ketua RT, tokoh
agama, tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, tokoh kesehatan, T.P. PKK dan karang taruna.
Tim pengabdian masyarakat UIN Alauddin Makassar melaksanakan seminar program
di aula kantor Desa Rante Angin dengan membahas proker kerja kami kedepannya.
4. Lokasi dan Waktu
Adapun lokasi dan waktu kegiatan pengabdian masyarakat 14 Oktober - 7 November
2021 di Desa Rante Angin.
F. Hasil dan Pembahasan
1. Sosialisasi program pemberdayaan masyarakat
Tim pengabdian masyarakat UIN Alauddin Makassar melaksanaan sosialisasi
pemberdayaan masyarakat dalam bentuk implementasi pemanfaatan halaman rumah dengan
cara membagikan bibit sayur serta polybag kepada seluruh masyarakat desa Rante Angin.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara kunjungan disetiap rumah dengan cara memberikan
arahan terkait dengan cara penanaman sayur yang benar tanpa menggunakan bahan kimia dan
berbagai jenis pestisida.

Gambar Sosialisasi dan Pembagian Bibit Sayur di Desa Rante Angin

Pada kegiatan sosialisasi ini, tim pengabdian masyarakat mempertegas terkait dengan
agenda dan tata cara pemanfaatan halaman rumah guna mendekatkan masyarakat desa Rante
Angin dengan pasar. Hal tersebut dilaksanakan karena kelima desa yang berada di pesisir
Danau Towuti tidak ada pasar terkhusus di desa Rante Angin itu sendiri. Setiap rumah
diminta untuk melakukan penanaman sayur secara serentak dihalaman rumah dengan
memanfaatkan alat dan bahan yang telah dibagikan.

2. Pemberdayaan masyarakat dalam penanaman sayur organik


Tim pengabdian masyarakat dalam bentuk implementasi pemanfaatan pekaranagan
rumah masyarakat di desa Rante Angin melibatkan ibu-ibu rumah tangga dan T.P. PKK desa
Rante Angin Kec. Towuti Kab. Luwu Timur. Pemanfaatan pekarangan rumah untuk budidaya
tanaman organik baik sayur-sayuran ataupun tanaman obat keluarga (Toga) perlu
ditingkatkan kembali. Pemanfaatan pekarangan jika dikelola secara intensif sesuai dengan
potensinya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga serta
dapat memberikan sumbangan pendapatan bagi keluarga (Yulida, 2012). Selain itu, tim
pemberdayaan masyarakat juga mengaplikasikan barang bekas untuk pembuatan
hidroponik. Hidroponik menjadi salah satu jenis budidaya tanaman yang dapat dilakukan
tanpa menggunakan lahan pertanian. Hidroponik merupakan aktivitas pertanian yang
dijalankan dengan bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah. Berdasarkan
mediumnya kultur air. Kultur air adalah metode hidroponik dengan menggunakan air
sebagai medium atau substratnya. Media organik yang dapat digunakan misalnya arang
sekam, serbuk gergaji, sabut kelapa dan lain-lain. Menggunakan media organik memiliki
kelebihan diantaranya kemampuan menyimpan air dan nutrisi tinggi (Oktariana, 2017).

G. Simpulan
H. Ucapan Terima Kasih
I. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai