Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PERBAIKAN MATA KULIAH

PERTANIAN BERLANJUT

ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI

Olivia suryani (195040101111048)

Kelas U

PROGRAM STUDI
AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

2021
Resume Jurnal 1

2018

Pendahuluan pada jurnal yang dipaparkan menjelaskan bahwa Indonesia yang memiliki
keragaman budaya, selain budaya sosial dan kehidupan bermasyarakatnya, hal ini juga
berpengaruh pada budaya dalam pertaniannya. Budaya dalam pertanian ini dapat dilihat dari
budidaya tanamannya dan kearifan lokal yang digunakan dalam mengolah lahan dalam
pertaniannya. Seperti budaya pertanian yang ada di Jawa Barat, tepatnya di Cianjur yang
memiliki budaya pertaniannya sendiri yaitu dalam aktivitas bercocok tanam. Masyarakat di
Cianjur ini disebut dengan Bunisari yang memiliki cara budidaya dengan menggunakan
perpaduan dalam pertaniannya. Sehingga, hal ini menjadi hal yang khusus dalam proses
budidaya dalam pertanian di Cianjur. Tujuan yang diharapkan dari jurnal ini adalah untuk
mengetahui secara lebih luas mengenai dinamika pada pandangan hidup masyarakat di Cianjur
atau disebut Bunisari.
Dalam metode yang digunakan dalam penelitian jurnal dilakukan di Jawa Barat,
Kabupaten Cianjur, tepatnya di Desa Bunisari. Menggunakan metode sejarah yang ditelusuri
melalui wawancara pada masyarakat desa, juga disertakan dengan survei dari beberapa bahan
bacaan sebagai pelengkap data. Setelah itu, data akan diolah dengan cara deskriptif yang
memiliki ciri - ciri penilaiandari rendah, sedang, hingga tinggi. Dari pembahasan penelitian
tersebut, maka dapat diketahui bahwa karakter yang dimiliki oleh Desa Bunisari mempunyai
empang untuk membudidayakan ikan secara sederhana. Hal ini disebabkan di daerah tersebut,
kaya akan perairan, sehingga untuk budidaya ternak dan agrarisnya sangat baik dan cocok
untuk tanaman yang membutuhkan banyak air seperti padi.
Konsep menggunakan perpaduan dalam pertaniannya dalam mengolah pertanian padi
ini juga dibarengi dengan pemeliharaan ikan di lahan tersebut, yang biasa dikenal dengan
"Minapadi". Dengan adanya cara perpaduan tersebut, masyarakat di desa Bunisari menjadi
memiliki pendapatan yang lebih tinggi dan menjadi dikenal oleh masyarakat luar yang
memiliki kualitas beras yang berkualitas dan wangi. Dalam pengolahan menggunakan
perpaduan ini, mereka menggunakan ikan mas sebagai perpaduan dengan tanaman padi yang
dibudidayakan tersebut. Masyarakat di desa Bunisari juga masih kental dengan adanya ritual
antara Hindu dan agama Islam sebagai tanda syukur dari penghasilan budidaya yang tinggi.
Sehingga, sejak dahulu hingga kini, perpaduan pertanian yang disebut dengan "Minapadi" ini
terus - menerus digunakan di Jawa Barat.
Resume jurnal 2

2020

Pada pendahuluan jurnal penelitian yang sudah dibaca, menjelaskan bahwa Indonesia
yang merupakan kaya akan agrarisnya memiliki berbagai macam model ketika melakukan
penggarapan lahan / bercocok tanam dengan cara yang berbeda - beda sesuai dengan
lingkungan sosial dan juga budaya di daerah tertentu. Sehingga, dengan hal tersebut dapat
membuat pertanian menjadi berjalan terus - menerus untuk waktu kedepannya. Berbagai maca
hal dalam penggarapan lahan tersebut sesuai dengan tradisi yang telah dianut oleh
masyarakatnya, nilai budaya yang terkandung dalam masyarakat juga diperhatikan untuk
pengolahan lahan dan budidaya. Salah satunya adalah Bilalang yang merupakan desa yang
memiliki suatu kearifan lokal yang berasal dari budaya setempat. Sehingga, penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui berbagai macam aktivitas masyarakat desa adalam pengolahan
lahan atau bercocok tanam dengan kearifan dan budaya lokal.
Untuk metode yang digunakan dalam penelitian jurnal tersebut adalah dilakukan di desa
Bilalang pada tahun 2019. Penelitian ini memiliki data utama dan sekunder yang perlu
dilakukan tindakan lebih lanjut berupa pengamatan langsung dan wawancara menggunakan
sistem snowball. Hasil yang didapatkan dari pembahasan penelitian tersebut adalah di desa
Bilalang mempunyai beberapa kearifan lokal yang menjadi kebiasaan petani, yaitu melakukan
penggarapan lahan dan saat akan melakukan penanaman akan melihat langit untuk
memperhatikan wujud bulannya. Selain itu, jenis tanaman hutan dan perkebunan juga ditanam
pada lahan desa Bilalang karna untuk hutan dapat dijadikan aset dalam jangka panjang untuk
kedepannya baik untuk lingkungan maupun perekonomian. Begitupula pada perkebunannya,
yang dapat memberi manfaat berupa keuntungan pada petani Bilalang ketika memasuki jangka
sedang, namun beberapa tanaman juga dapat dijadikan profit ketika masih jangka pendek,
bahkan semua hasil dari perkebunan dan hutan dapat digunakan dalam memenuhi kebutuhan
hidup berupa makanan.
Resume jurnal 3

2019
Pendahuluan pada jurnal penelitian yang sudah dibaca menjelaskan bahwa di daerah
Kalimantan Selatan terdapat masyarakat di desa Banjar yang terbagi menjadi 3 kelompok
berdasarkan dengan wilayah tempat tinggal penduduk dan budaya di kelompok tersebut. 3
kelompok tersebut yaitu; Hulu yang berada pada dataran tinggi pegunungan, Kuala adalah
hkelompok yang tinggal di wilayah perairan sungai muara, dan Banyu juga adalah kelompok
masyarakat yang tinggal di daerah mayoritas perairan. Namun, hanya masyarakat kelompok
Kuala yang masih menggunakan budaya secara turun - temurun untuk mengolah pertanian
untuk berkelanjutan terus - menerus. Dalam kelompok masyarakat ini mengolah kebun kelapa
dengan menggunakan sistem surjan dan handil yang sudah ada secara turun -temurun sebagai
adat dalam mengelola lahan pertanian dengan kecerdasan dan kearifan lokal terkandung dalam
sistem tersebut, sehingga masyarakat dapat meningkatkan kesejahteraannya dan
memperbanyak jenis tanaman. Sehingga, adanya penelitian ini adalah dilakukan untuk
berusaha meningkatkan kepintaran masyarakat lokal dan dalam cara pengolahan lahannya di
Tamban Mekar Sari Pal 16 dengan sistem surjan handil.
Dalam metode yang digunakan untuk penelitian tersebut adalah dari cara kualitatif dan
deskriptif dari cara pengelolaan masyarakat dengan sistem handil surjan. Dengan data yang
digunakan berasal dari pemilihan wilayah di Kuala yaitu desa Tamban Mekar Sari Pal 16
dengan melakukan juga kunjungan langsung dan wawancara di masyarakat wilayah penelitian.
Untuk hasil dari jurnal yang sudah dibahas, dapat diketahui bahwa penduduk Tamban Mekar
Sari Pal 16 dapat menggunakan teknologi dalam pengelolaan lahan pertanian yang memadukan
sistem surjan dan handil. Hal ini sudah ada sejak turun - temurun yang terus dilestarikan dan
digunakan oleh masyarakat tersebut dalam pertaniannya. Sistem perpaduan tersebut sangat
baik untuk digunakan dalam pengelolaan lahan pertanian karna dapat dengan mudah digunakan
juga oleh masyarakat ataupun penduduk baru dari luar wilayah tersebut. Hasil panen yang
dihasilkan juga sangat melimpah dan meningkatkan pendapatan. Sehingga, sistem sosial dan
ekonomi di wilayah ini terus meningkat karna terjadi adanya keseimbangan antara
pertumbuhan masyarakat dan keberlanjutan pertanian pada ketahanan pangan.

Anda mungkin juga menyukai