Anda di halaman 1dari 8

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM UNTUK PENINGKATAN

EKONOMI MASYARAKAT
Ryan Tammi Maninggih 200210204176
Kelas B, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember
Email : ryantammi125@gmail.com

Abstract
Peningkatan ekonomi merupakan suatu hal yang sepenuhnya harus dilakukan guna memberikan
kesejahteraan pada masyarakat. Mayoritas daerah perdesaan digunakan untuk pertanian dan
penduduk adalah petani sehingga memiliki potensi yang cukup untuk mengeluarkan produk sumber
daya dengan kearifan lokal yang bernilai ekonomis dan bernilai jual diantaranya singkong, pisang
dan ubi jalar. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memajukan ekonomi masyarakat dengan cara
memanfaatkan sumber daya lokal yang ada di wilayah sekitar untuk diolah menjadi penganan yang
bernilai jual tinggi dan menumbuhkan semangat berwirausaha kepada masyarakat pedesaan.
Pengelolaan sumber daya alam dengan memanfaatkan hasil sumber daya alam lokal seperti
pisangg, singkong, dan ubi jalar menjadi berbagai macam makanan dan berdampak pada
peningkatan ekonomi masyarakat. Metode yang digunakan berupa penyuluhan, pelatihan,
pendampingan dan pengolahan singkong, pisang dan ubi jalar untuk dijadikan produk penganan.
Hasil pelaksanaan menunjukkan adanya peningkatan kesadaran peserta pelatihan untuk
memanfaatkan sumber daya lokal dan berwirausaha serta manajemen usaha yang baik untuk
meningkatkan ekonomi masyarakat. Hal ini terlihat dari antusias para peserta untuk
mengaplikasikan hasil pelatihannya dan melanjutkan kegiatan tersebut setelah selesai program
pengabdian ini.
Keywords: Sumber Daya Alam, Ekonomi, Masyarakat, Lokal, Pengolahan.
1. PENDAHULUAN
Potensi lokal adalah kekayaan alam, banyak masalah pembangunan. Seringkali
budaya dan sumber daya manusia yang fokusnya adalah pada kemiskinan dan
dimiliki daerah. Potensi alam suatu pengangguran. Pengangguran erat
wilayah bergantung pada kondisi kaitannya dengan minimnya kesempatan
geografis, iklim, dan bentang alam kerja di perkotaan akibat urbanisasi besar-
wilayah tersebut. Kondisi alam yang besaran dan suboptimal pemanfaatan
berbeda tersebut menimbulkan perbedaan sumber daya alam yang melimpah di
dan karakteristik daerah di setiap daerah. perdesaan. Untuk mengurangi tingkat
Keunikan bentang alam, perilaku dan pengangguran penduduk usia kerja
budaya masyarakat, serta kesejahteraan Indonesia, diperlukan keterampilan yang
masyarakat membentuk segitiga interaksi diperlukan untuk mengelola sumber daya
yang saling terkait. alam yang tidak diolah di daerah
Oleh karena itu, pemanfaatan dan pedesaan. Sumber daya alam memegang
pengembangan potensi daerah di daerah peranan penting dalam kehidupan
memerlukan perhatian terhadap ketiga manusia.
faktor tersebut. Sebagai negara kepulauan Sumber daya alam berbagai
dengan berbagai jenis suku, budaya dan masyarakat Indonesia tidak hanya
bentang alam, Indonesia memiliki potensi memiliki nilai ekonomi, tetapi juga
wilayah yang sangat kaya. Sebagai negara kepentingan sosial, budaya dan politik.
berkembang, Indonesia juga memiliki Hasil pertanian di beberapa daerah tidak
berkembang dengan baik dan tidak Teknik pengumpulan data merupakan
memiliki nilai tambah sehingga langkah yang paling utama dalam
mengakibatkan kesejahteraan penduduk penelitian, karena tujuan utama dari
menurun. Dikarenakan masih rendahnya penelitian adalah untuk mendapatkan
mutu sumber daya manusia masyarakat data. Pengumpulan data dapat dilakukan
lokal menyebabkan hasil pertanian tidak dalam berbagai setting, berbagai sumber,
dapat dikelola secara mandiri. Jika dan berbagai cara. Dalam penelitian
masyarakat mengelola hasil sumber daya kualitatif, teknik pengumpulan data
alam setempat dengan baik dan disertai dilakukan dengan observasi
dengan promosi yang memadai maka (pengamatan), wawancara (interview),
dapat menjadi produk makanan yang kuisisoner (angket), dokumentasi, dan
dapat diminati oleh masyarakat lain dan gabungan keempatnya.
bahkan kota-kota lain. Padahal, bila Dari berbagai macam teknik
diolah dengan baik, produk tersebut pengumpulan data tersebut, peneliti
memiliki nilai jual tinggi dan dapat menggunakan teknik pengumpulan data
mengangkat taraf ekonomi masyarakat yang berupa observasi, wawancara, dan
lokal. sosialisasi. Dalam pelaksanaan kegiatan
Hanya sedikit pisang dan umbi- dilakukan survey awal untuk melihat
umbian yang ditanam, kemudian hanya kondisi di lapangan dan sosialisasi
untuk satu jenis makanan ringan seperti kesiapan responden, observasi
keripik pisang dan umbi-umbian. Pisang (pengamatan), dan wawancara
dan umbi-umbian dapat diolah dengan (interview). Responden dalam kegiatan
makanan olahan yang dapat dikonsumsi, yaitu ibu rumah tangga di Kelompok
baik oleh anak-anak maupun orang Usaha Sragen dan Kelompok Usaha
dewasa. Adapun kandungan vitamin Muda.
dalam pisang yang dapat mencegah
penyakit jantung, hipertensi, dan 3. HASIL PENELITIAN
mengatasi anemia. Kandungan dalam Sebelum pelaksanaan kegiatan
singkong adalah karbihidrat, protein dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan,
serat. Sedangkan ubi jalar mengandung diadakan diskusi dengan Kepala Desa
kalium, oksidan, magnesium serta dapat Kabandungan dan kepala Desa Mekar
mengurangi risiko diabetes, nyeri sendi Jaya Kecamatan Kabandungan Kabupaten
dan kanker pada usus. Sukabumi serta calon peserta kegiatan
Pengetahuan ini harus dipahami oleh pengabdian, untuk mengetahui kondisi
masyarakat agar bersemangat dalam umum masyarakat dan potensi alam desa.
membudidayakan, mengolah dan Selanjutnya dilakukan pengamatan
mengkonsumsi makanan tersebut serta kondisi di lapangan dan calon peserta
mengembangkan menjadi sebuah usaha yang akan mengikuti kegiatan ini.
yang berkelanjutan. Untuk kelanjutan Sosialisasi tentang tujuan, manfaat dan
usaha tersebut tentunya dibutuhkan rencana kegiatan dilakukan melalui
manajemen yang baik dari pelaku usaha. pertemuan yang dihadiri oleh masyarakat
beserta ketua kelompok usaha Desa
2. METODE PENGAMBILAN DATA Kabandungan dan Desa Mekar Jaya
Kecamatan Kabandungan Kabupaten produk makanan berawal dari pengolahan
Sukabumi. nugget singkong.
Bahan-bahan dan peralatan untuk
a. Pelaksanaan Kegiatan pembuatan nugget singkong disiapkan
Metode yang digunakan berupa terlebih dahulu, mulai dari telur, daging
ceramah, berdiskusi dengan kelompoknya ayam fillet, tepung tirigu dan bumbu-
dan praktek, sehingga komunikasi terjalin bumbu, lalu dicampur dan diolah menjadi
dengan baik antara pelatih dan peserta. nugget siap saji. Untuk pembuatan stick
Peserta antusias mengikutinya dengan ubi jalar, donut singkong dan bolu
berbekal pengalaman sehari-hari peserta. singkong sama seperti pembuatan nugget,
Penyuluhan diawali dengan materi bahan yang berbeda tentunya untuk setiap
tentang arti pentingnya mengelola sumber jenis makanan dan peralatan. Semua
daya lokal dijadikan produk makanan persedian disiapkan terlebih dahulu
agar bernilai jual tinggi, sehingga seperti bahan-bahan, dan peralatan yang
ekonomi masyarakat akan terbantu. akan di pakai untuk mengolah bahan
Materi pendampingan dan pelatihan makanan. Lalu dimasak, dikemas dan siap
diawali dengan pengolahan produk untuk dihidangkan. Sementara untuk
penganan. pembuatan dendeng daun singkong agak
Hasil pelatihan dipraktekkan, untuk lebih berbeda dan waktunya juga agak
pertama kali yang dipraktekkan adalah lebih lama dibanding penganan di atas.
olahan dari singkong dan ubi jalar. Bahan dasarnya adalah daun singkong
Singkong diolah menjadi donut, nugget, mudah agar bagus olahan hasil
dan bolu, sementara daun singkong diolah makanannya. Lalu daun singkong direbus
menjadi dendeng, serta ubi jalar diolah hingga empuk setelah itu diperas airnya
menjadi stick dan keripik. Selanjutnya agar kadar air lebih sedikit, lalu daun
pelatihan pengolahan pisang menjadi singkong dicacah setelah itu dicampurkan
donut, bolu dan kerupuk kulit pisang. dengan bumbu-bumbu dikukus. Setelah
Setelah pelatihan pengolahan produk dikukus angkat, dinginkan, potong-potong
penganan dilanjutkan dengan pelatihan lalu dijemur setelah agak kering digoreng.
dan membangun semangat wirausaha bagi Pada materi Manajemen Usaha para
masyarakat, pelatihan manajemen peserta diberi pengetahuan cara
pemasaran, manajemen keuangan dan mengelola usaha dan pendapatan. Para
dasar akuntansi. peserta dengan semangat mengikuti dan
mendengarkannya. Dengan demikian
b. Penyuluhan dan Pelatihan peserta pelatihan dapat menganalisis
Materi pelatihan diberikan adalah usahanya, dan memperolehan dari
teknik pengolahan produk penganan dari komoditas yang diusahakannya. Materi
singkong, pisang dan ubi jalar dimulai pelatihan yang diberikan pertama kali
dari pengolahan donut singkong, nugget adalah tentang kewirausahaan,
singkong, stick ubi jalar, dendeng daun dimaksudkan supaya peserta lebih
singkong, bolu singkong dan bolu pisang. termotivasi lagi untuk berwirausaha, dan
Aplikasi dari pelatihan pengolahan dengan wirausaha maka perserta bisa
menambah wawasan dan menginovasi dilakukan oleh peserta pelatihan. Hasil
produknya sendiri. pengolahan produk penganan tersebut
diharapkan dapat dijual di daerah sekitar
c. Pelatihan Produk Olahan Makanan ataupuan ke luar daerah.
dari Singkong dan Ubi jalar 5. Bolu Lapis Singkong
1. Donat Singkong Produk ini diolah masih dari bahan
Pelatihan pembuatan donat singkong dasar singkong, sehingga menjadi produk
diawali dengan mempersiapkan bolu lapis singkong.
bahanbahan dan peralatan. Setelah itu 6. Kerupuk Kulit Pisang
mulai mencampur dan menguleni adonan Pembuatan produk kerupuk kulit
tersebut. Praktek ini masih dalam tahap pisang dilakukan dengan tujuan untuk
pembuatan donutnya saja belum sampai memanfaatkan limbah kulit pisang yang
pada pemberian topping yang lebih berada di sekitar lingkungan, diakibatkan
menarik dan bisa bersaing dengan produk oleh banyaknya produksi pada pisang,
donut lainnya. seperti keripik pisang. Sehingga kulit
2. Nugget Singkong pisang terbuang dan hanya menjadi
Produk selanjutnya adalah pelatihan limbah.
pembuatan nugget singkong. Nugget 7. Bolu Pisang
adalah makanan favorit anak-anak, hanya Produk ini diolah masih dari bahan
saja nugget yang sudah ada, harganya dasar pisang, sehingga menjadi produk
mahal. Dengan mengolah singkong bolu pisang. Dampak dari hasil pelatihan
menjadi nugget akan mengganti nugget ini, para peserta lebih mengetahui
yang sudah ada sekarang ini, dan mengelola sumber daya lokal seperti
harganya relatif terjangkau dengan rasa singkong, pisang dan ubi jalar menjadi
yang tidak kalah dengan nugget yang berbagai macam penganan dan tentunya
sudah ada. Produk ini diolah dari bahan bernilai jual tinggi, sehingga mampu
dasar singkong, sehingga menjadi produk meningkatkan ekonomi masyarakat di
Nugget Singkong. desa tersebut
3. Dendeng Daun Singkong
Dendeng daun singkong diolah dari d. Pelatihan materi
bahan dasar daun singkong yang diberi 1. Pelatihan Manajemen Pemasaran
inovasi baru dari versi dendeng yang Pelatihan ini dimaksudkan supaya
biasanya dari daging sapi menjadi peserta dapat memahami inovasi dalam
dendeng yang berbahan pokok daun produk, menetapkan harga, melakukan
singkong, sehingga dapat di produksi promosi supaya produk dikenal oleh
menjadi dendeng daun singkong. konsumen baik di dalam maupun di luar
4. Stick Ubi Jalar daerah dan bagaimana mendistribusikan
Selanjutnya adalah pembuatan stick produk agar produk segera sampai ke
ubi jalar. Pembuatannya menggunakan tangan konsumen. Pelatihan ini
bahanbahan yang mudah diperoleh. dilaksanakan dari jam 13.00- 15.00.
Pembuatan stick ubi jalar dilakukan Ada beberapa cara yang dapat
setelah pelatihan donut dan nugget. dilakukan, yakni :
Pengolahan produk penganan tersebut
1) Menggali informasi langsung dari pemanfaatan sumber daya lokal yang
masyarakat sasaran melalui diskusi hasilnya dapat diolah menjadi berbagai
kelompok yang terfokus. Dalam hal macam produk penganan, serta
ini perlu diadakan suatu dipasarkan ke wilayah sekitar juga dapat
pertemuan/diskusi khusus antara dikonsumsi keluarga. Selain itu peserta
kelompok masyarakat sasaran dengan lebih banyak mengetahui olahan dari
fasilitator/penyuluh. Perlunya singkong, pisang dan ubi jalar, sehingga
pelatihan biasanya terkait dengan dapat berbagi ilmu dengan yang lainnya.
permasalahan yang dihadapi oleh Setelah mendapatkan pelatihan,
kelompok dalam melaksanakan berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi
kegiatannya. pendapatan peserta menjadi meningkat.
2) Menggali informasi melaui kegiatan Singkong, pisang dan ubi jalar yang telah
Pengkajian Desa Secara diolah menjadi berbagai macam penganan
Partisipatif/Participatory Rural harganya menjadi naik yang dapat dilihat
Appraisal (PRA). Melalui pelaksanaan pada Tabel 1.
PRA yang dilanjutkan dengan Tabel 1 Biaya produksi dan harga jual
pembuatan rencana-rencana setiap jenis penganan
peningkatan kegiatan di tingkat
kelompok dapat diperoleh informasi No Jenis Biaya Harga
kebutuhan pelatihan yang berasal dari Panganan Produksi Jual (1
masyarakat sendiri. (1 kg)/Rp kg)/Rp
3) Menggali informasi melalui 1 Bolu 20.000,00 30.000,00
wawancara dengan beberapa tokoh 2 Donut 26.000,00 40.000,00
masyarakat/anggota kelompok 3 Stick Ubi 15.000,00 30.000,00
tani/masyarakat, disertai dengan 4 Dendeng 22.000,00 35.000,00
pengamatan langsung terhadap daun
kondisi masyarakat/kelompok singkong
tersebut. 5 Nugget 35.500,00 50.000,00
4) Penelitian konvensional singkong
yang dilakukan oleh ahli. Melalui
penelitian terhadap masyarakat Hasil kegiatan lainnya adalah
yang bersangkutan yang meningkatnya kemampuan peserta dalam
mencakup tingkat pengetahuan mengelola usahanya, pencatatan keuangan
dan tingkat keterampilan menjadi rapi, dapat menyusun laporan
masyarakat dalam melakukan keuangan secara sederhana, mengelola
usahanya yang berkaitan dengan keuangan, dapat menciptakan varian rasa
kehutanan dapat diperoleh dari produk, distribusi produk, serta lebih
informasi mengenai kebutuhan bersemangat dalam berwirausaha.
pelatihan.
4. PEMBAHASAN
2. Indikator Hasil dan Manfaat Kegiatan tersebut berdampak pada
Hasil dan manfaat dari pelatihan ini peningkatan semangat baru dalam
antara lain para peserta sudah menerapkan merencanakan hidup menuju ke
kehidupan yang lebih baik untuk diri Sebaiknya kegiatan ini mengarah
sendiri dan lingkungannya, serta kepada peningkatan kemampuan
memberikan pengetahuan dari peserta berwirausaha dan pengelolaan usaha,
tentang keterampilan pengolahan produk sehingga sumber daya lokal yang ada
penganan yang berbahan dasar singkong, selain dari singkong, pisang dan ubi juga
pisang dan ubi jalar. Sebelum kegiatan dapat dimanfaatkan menjadi produk baik
ini, sebagian besar peserta belum makanan maupun yang lainnya, yang
memanfaatkan singkong, pisang dan ubi dapat dipasarkan kepada konsumen
jalar secara baik. sehingga mempunyai nilai jual yang lebih
Peserta belum mengetahui bahwa tinggi tidak hanya di daerah sekitar tetapi
singkong, pisang dan ubi jalar dapat juga ke luar daerah sehingga jangkauan
diolah menjadi berbagai macam pemasaran menjadi luas. Akan lebih baik
penganan. Hasil dari penyuluhan dan lagi apabila dijadikan produk khas dari
pelatihan ini menjadikan peserta dapat desa tersebut. Dengan demikian akan
memanfaatkan sumber daya lokal dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
menambah pendapatan dan hasil panen
singkong, pisang dan ubi jalar bisa diolah 5. REFERENSI
sendiri menjadi beragam produk pangan Suharto, R. B. 2015. SUMBER
yang bernilai jual tinggi. Hasil pelatihan DAYA ALAM UNTUK
juga bisa meningkatkan pengetahuan ibu KESEJAHTERAAN PENDUDUK
rumah tangga untuk mengelola usahanya LOKAL Studi Analisis Dampak
supaya lebih berkembang. Pertambangan Batu Bara Di Empat
Masalah yang dihadapi dari kegiatan Kecamatan Area Kalimantan Timur
ini adalah rendahnya kemampuan dalam Indonesia.
mendesain kemasan, serta pencetakan http://jurnal.ut.ac.id/index.php/jom/arti
kemasan. Pencetakan kemasan selain cle/view/178/163. [Diakses pada 7
tidak ada perusahaan percetakan yang Desember 2021].
berkualitas tinggi sehingga akan
berpengaruh pada biaya produksi. Suhartono. S. 2013. DESENTRALISASI
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi, PENGELOLAAN SUMBER DAYA
penyuluhan dan pelatihan ini ALAM UNTUK MEWUJUDKAN
menunjukkan bahwa adanya peningkatan KESEJAHTERAAN
kesadaran dari peserta pelatihan untuk MASYARAKAT. DIH, Jurnal Ilmu
memanfaatkan sumber daya lokal yang Hukum. 9 (18): 110-121.
dapat diolah menjadi produk penganan,
serta penumbuhan motivasi Paramita, M. 2018. Peningkatan Ekonomi
kewirausahaan, pencatatan keuangan, Mayarakat melalui Pemanfaatan
pemasaran produk dan pengelolaan Sumber Daya Lokal.
keuangan dalam usaha. Hal ini terlihat https://ojs.unida.ac.id/QH/article/view/
dari minat peserta untuk mengaplikasikan 1186. [Diakses pada 8 Desember
hasil penyuluhan dan pelatihan serta 2021].
melanjutkan kegiatan ini sampai selesai.
Djula, B. 2013. SUMBER DAYA
ALAM DAN PERTUMBUHAN
EKONOMI.
https://repository.ung.ac.id/get/simlit_r
es/1/366/Sumber-Daya-Alam-dan-
Pertumbuhan-Ekonomi.pdf. [Diakses
pada 7 Desember 2021].

Anda mungkin juga menyukai