PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perguruan Tinggi sebagai pusat pemeliharaan dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi bertujuan untuk mendidik mahasiswa agar berjiwa
penuh pengabdian serta semangat untuk meneliti dan memiliki sikap tanggung
jawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan Negara. Kiprah Perguruan
Tinggi dan mahasiswa bagi usaha pembangunan nasional perlu ditingkatkan
peranannya sesuai dengan kebutuhan saat ini dan masa mendatang.
Salah satu bagian penting problem pembangunan yang perlu mendapatkan
perhatian serius dan partisipasi dari Perguruan Tinggi adalah pemberdayaan
masyarakat yang meliputi pendidikan, ekonomi, kesehatan, lingkungan dan
infrastruktur yang dirasakan masih sangat tertinggal jika dibandingkan dengan
negara lain. Inilah yang mendorong pentingnya dilakukan kerjasama dengan
pihak Perguruan Tinggi dan pemerintah dalam hal penanganan berbagai
permasalahan tersebut.
Berangkat dari latar belakang tersebut harapannya KKN dapat menjadi
strategi untuk mempercepat pembangunan di Jawa Tengah pada khususnya dan
di Indonesia pada umumnya. KKN yang kami lakukan ini merupakan KKN
alternatif yang meliputi beberapa program yakni Posdaya. Posdaya adalah forum
komunikasi, silaturahmi, advokasi, penerangan dan pendidikan, sekaligus wadah
kegiatan penguatan fungsi keluarga secara terpadu. Apabila memungkinkan
Posdaya bisa dikembangkan sebagai wadah pelayanan keluarga secara terpadu,
utamanya pelayanan kesehatan, pendidikan, wirausaha, dan pengembangan
lingkungan yang memudahkan keluarga berkembang secara mandiri.
1
Tempat KKN kami adalah Kelurahan Ngijo. Ngijo merupakan salah satu
kelurahan di mana keterampilan berwirausaha warganya masih tergolong kurang
(rendah) dalam memanfaatkan dan mengoptimalkan potensi yang ada. Ini dapat
dilihat dari masih minimnya usaha rumah tangga dan industri kreatif di desa
tersebut. Padahal di sekitar Kelurahan Ngijo ini ditemukan banyak sumberdaya
yang memiliki potensi ekonomis jika mampu dimanfaatkan dengan baik.
Ketidakmampuan dalam memanfaatkan potensi yang ada tersebut dikarenakan
kurangnya keterampilan dan pengetahuan warga. Sebenarnya banyak potensi
yang tersedia di Kelurahan Ngijo berupa aneka sumberdaya tanaman misalnya
tanaman obat dan buah serta sumberdaya hewani misalnya budidaya lele.
Salah satu contoh tanaman obat yang sering dijumpai dipekarangan warga
yaitu jahe, kencur dan lengkuas. Pada umumnya, masyarakat hanya
mengkonsumsi jahe, kencur maupun lengkuas dicampurkan sebagai bumbu
masak maupun olahan obat saja. Padahal jahe, kencur dan lengkuas dapat diolah
secara optimal menjadi beberapa alternatif makanan ringan ataupun lauk yang
menyehatkan dalam bentuk olahan modern berupa stik tiga rasa “Stigsa” (jahe,
kencur dan lengkuas) yang tidak hanya untuk konsumsi sendiri tetapi dapat
optimalkan warga sebagai nilai jual produk olahan khas Kelurahan Ngijo.
Selain tanaman obat (jahe, kencur dan lengkuas), Kelurahan Ngijo
merupakan komoditas penghasil buah diantaranya buah nangka. Hal ini juga
kurang dioptimalkan oleh warga untuk mengolah buah nangka tersebut agar lebih
bernilai jual. Buah nangka hanya dijual dalam bentuk mentah (berupa buah)tetapi
dikarenakan banyaknya hasil panen buah nangka melebihi kebutuhan buah
nangka di pasaran sehingga banyak buah yang membusuk dan terbuang sia-sia,
akibat dari dampak tersebut warga Kelurahan Ngijo memperoleh pendapatan
minim dari hasil penjualan buah nangka. Untuk memecahkan persoalan tersebut
maka buah nangka hendaknya dioptimalkan dengan bentuk olahan lain yang
akan menghasilkan nilai jual yang lebih menguntungkan melalui pemanfaatan
buah nangka menjadi dodol nangka sebagai jajanan khas Kelurahan Ngijo.
2
Dengan melimpahnya bahan baku tersebut maka dapat dikembangkan suatu
peluang usaha baru melalui pembuatan alternatif makanan ringan yang murah
dan bergizi, sehingga dapat menjadi salah satu peluang usaha warga Ngijo untuk
menambah penghasilan warganya.
Disamping tanaman obat dan buah nangka, potensi yang belum
dioptimalkan di Kelurahaan Ngijo berupa ikan lele. Sebagian warga Kelurahan
Ngijo merupakan petani ikan lele, tetapi hanya untuk dijual tanpa diolah.
Pemanfaatan ikan lele dapat diolah menjadi abon sebagai lauk yang bergizi.
Dengan melimpahnya bahan baku tersebut maka dapat dikembangkan suatu
peluang usaha baru melalui pembuatan alternatif makanan ringan ataupun lauk
yang murah dan bergizi, sehingga dapat menjadi salah satu peluang usaha warga
Kelurahan Ngijo untuk menambah penghasilan.
Kondisi geografis Kelurahan Ngijo yang cukup menunjang dalam segi
pertanian dan perkebunan menarik perhatian tim KKN untuk mengupayakan
pengoptimalan dalam bidang lingkungan. Dalam bidang lingkungan ini yaitu
pembuatan pupuk bokasi cair sebagai media pemupukan. Komposing atau
pemupukan menggunakan bokasi cair adalah media pemupukan yang ramah
lingkungan, dimana di dalam penggunaan pupuk bokasi cair tersebut dicampur
dengan bahan-bahan organik lainnya atau sampah-sampah organik seperti
dedaunan yang kering. Dengan satu kegiatan yakni pembuatan pupuk bokasi
tersebut, disamping dapat menyuburkan tanah juga dapat menjaga keindahan
serta kebersihan lingkungan Kelurahan Ngijo.
Di samping peningkatan ekonomi dan lingkungan, hal lain yang perlu
diperhatikan adalah peningkatan kualitas pendidikan bagi anak-anak SD di
kelurahan Ngijo. Hal ini disebabkan karena warga kelurahan Ngijo memiliki
hambatan dalam pemenuhan kebutuhan yang menunjang untuk meningkatkan
mutu pendidikan. Dengan dibentuknya sanggar belajar tersebut diharapkan warga
Ngijo terutama anak-anak usia SD dapat memanfaatkannya untuk memperkaya
diri tentang ilmu pengetahuan yang dikemas dalam bentuk-bentuk permainan.
3
Berdasarkan hal-hal yang telah dijelaskan di atas maka kami tertarik untuk
mengajukan usulan tentang pemberdayaan masyarakat melalui program
peningkatan keterampilan wirausaha dengan pembuatan Stik Tiga Rasa “Stigsa”
(Jahe, Kencur dan Lengkuas),Dodol Nangka, Abon Lele dan Pembuatan Pupuk
Bokasi cair serta Pengembangan Bimbingan Belajar bagi anak-anak SD.
Kegiatan akan dilaksanakan oleh tim KKN Alternatif Unnes di Kelurahan Ngijo
Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang. Kegiatan ini merupakan serangkaian
kegiatan yang ditujukan pada masyarakat dan anak-anak untuk menambah
pengetahuan, keterampilan serta meningkatkan sumber daya manusia di
kelurahan tersebut dengan saling bekerjasama antara tim KKN dengan warga
untuk menyukseskan pelaksanaan program kegiatan yang telah disusun.
B. TUJUAN DAN TARGET
Tujuan yang ingin dicapai dalam program ini yaitu :
1. Melatih masyarakat Kelurahan Ngijo agar dapat mengolah tanaman obat
(jahe, kencur dan lengkuas), buah nangka dan ikan lele untuk menambah
pendapatan masyarakat.
2. Membekali masyarakat agar memiliki keterampilan berwirausaha dengan
memanfaatkan potensi alam yang ada di daerahnya utamanya tanaman obat
(jahe, kencur dan lengkuas), buah nangka dan ikan lele.
3. Memanfaatkan bokasi cair sebagai media kompos yang ramah lingkungan.
4. Meningkatkan minat belajar anak-anak SD melalui bimbingan belajar dan
taman baca.
Target yang ingin dicapai dalam kegiatan KKN Alternatif ini adalah :
1. Masyarakat Kelurahan Ngijo dapat mengolah tanaman obat (jahe, kencur dan
lengkuas), buah nangka dan ikan lele untuk menambah pendapatan
masyarakat.
4
2. Terciptanya usaha mikro keluarga dengan memanfaatkan potensi alam yang
ada di daerahnya utamanya tanaman obat (jahe, kencur dan lengkuas), buah
nangka dan ikan lele.
3. Masyarakat dapat memanfaatkan pupuk bokasi cair sebagai media kompos
yang ramah lingkungan.
4. Anak-anak SD semakin berminat belajar dengan adanya bimbingan belajar
dan taman baca.
C. MANFAAT
Manfaat dari KKN Alternatif di Kelurahan Ngijo Kecamatan Gunung
Pati Kota Semarang adalah :
1. Terciptanya usaha baru melalui pengolahan tanaman obat (jahe, kencur dan
lengkuas), buah nangka dan ikan lele untuk menambah pendapatan
masyarakat.
2. Terlatihnya warga KelurahanNgijo dalam mengolah tanaman obat (jahe,
kencur dan lengkuas), buah nangka dan ikan lele untuk melangsungkan usaha
rumah tangga yang dirintis.
3. Masyarakat Kelurahan Ngijo dapat memanfaatkan pupuk bokasi cair menjadi
kompos yang ramah lingkungan.
4. Anak-anak semakin berminat untuk membaca dan belajar melalui taman baca.
5
BAB II
PERENCANAAN PROGRAM KERJA
6
dan Abon Lele melalui
internet
3. Kesehatan
a. Posko Kesehatan Kurniasih
b. Senam Konservasi Abdul Malik Ridho
c. Penyuluhan Pemanfaatan
Evi Nurul Hayati
Tanaman Obat-obatan
d. Penyuluhan Kesehatan
Reproduksi Remaja melalui Hani Rosyidah
Konseling Sebaya
4. Lingkungan dan infrastruktur
a. Pengadaan Tempat Sampah Ulil Albab
b. Pengembangan Pupuk
Jefry Latu H.
Bokasi cair
c. Penanaman Pohon Ahmad Faris Y.
d. Peningkatan Kebersihan
Edwindhana M.P
Lingkungan
7
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
8
Ngijo untuk lebih bisa mengoptimalkan
program microsoft office, agar memudahkan
dalam pembuatan atau pengelolaan surat-surat
tugas Kelurahan Ngijo.
Dampak jangka panjang:
Perangkat Desa Kelurahan Ngijo dapat
menggunakan program Microsoft Office
dengan baik sehingga dapat memudahkan
pekerjaan yang berkaitan dengan surat
menyurat kantor Kelurahan Ngijo.
Tindak lanjut:
Hasil dari pelatihan program Microsoft Office
yang diberikan pada perangkat desa digunakan
untuk bisa memberikan pemahaman tentang
program Microsoft Office agar bisa
memanfaatkan Microsoft Office dengan baik
sehingga akan lebih memudahkan pekerjaan
khususnya dalam hal pembuatan surat dan
sebagainya. Dengan harapan, setelah adanya
pelatihan tersebut, perangkat desa akan lebih
cepat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
Yang melanjutkan:
Karang taruna
2 Penyelenggaraan Waktu: 29 Oktober-5 Desember 2013
Bimbingan Belajar Tempat:
Selasa, rabu, kamis Posko RW 1 (14.30-
16.00)
9
Sabtu SDN 2 Ngijo (10.00-11.30)
Sasaran:
Pelajar kelas 6 SD di lingkungan RW 1 dan
yang bersekolah di SDN 2 Ngijo
Relevansi kegiatan:
Kegiatan bimbingan belajar ini sangat relevan
dilaksanakan karena banyak siswa-siswi kelas 6
SD yang masih bingung untuk menghadapi
UAN. Keberadaan bimbingan belajar Cemara
yang di design semenarik mungkin tetapi
mengena sangat membantu Dengan cara
mengajar yang menyenangkan ini, diharapkan
siswa lebih tertarik terhadap materi yang
diberikan dengan menggunakan contoh real
dalam kehidupan sehari-hari.
Akseptabilitas:
Baik siswa-siswi, guru, dan orang tua murid
sangat terbuka dan membantu jalannya program
bimbingan belajar ini. Mereka sangat antusias
sehingga jalinan kerja sama yang sangat
kooperatif membantu kelancaran pelaksanaan
program. Pihak sekolah pun sangat senang bisa
kami bantu dalam mengajar materi-materi UAN
dengan rumus cepat dan mudah di hafal oleh
siswa.
Partisipasi masyarakat:
siswa-siswi SDN 2 Ngijo sangat antusias dalam
10
mengikuti bimbingan belajar ini. Terdapat
sekitar 7 siswa tetap yang mengikuti bimbingan
belajar ini. Sedangkan, ada beberapa siswa
yang hanya datang beberapa kali ketika kami
mengadakan kegiatan ini di posko. Tidak hanya
itu, bimbingan belajar kami juga dilaksanakan
di sekolah setiap hari sabtu dan sekita 22 siswa
yang ikut berpartisipasi aktif didalamnya.
Kegunaan:
Di lihat dari aspek pendidikan, program
bimbingan belajar ini sangat membantu siswa
melatih dan menambah pengetahuan untuk
memahami materi pelajaran, khususnya untuk
UAN. Program ini juga menawarkan beberapa
tips dan trik menjawab soal UAN, contohnya
dengan menggunakan akrinim yang
memudahkan siswa untuk menghafal.
11
ini akan tetap bisa mendapat tips dan trik dari
kami dan kami bisa menjawab pertanyaan-
pertanyaan mereka melalui SMS sebagai tindak
lanjut kami.
Yang melanjutkan:
Meskipun nantinya program bimbingan belajar
ini tidak akan di laksanakan lagi di
posko/sekolah, ini sudah menjadi komitmen
kami untuk tetap peduli dengan pendidikan
sehinggan kami akan tetap berintraksi dengan
warga dengan memanfatakan teknologi seperti
dengan SMS.
12
Masyarakat khususnya anak-anak di wilayah
tersebut sangat senang dengan program rumah
pintar yang kami adakan.
Partisipasi masyarakat:
Dalam pengadaan Rumah pintar ini masyarakat
sangatantusias karena mendukung program
pendidikan yang ada di wilayah tersebut
Kegunaan:
Program rumah pintar tersebut tersebut dapat
membantu meningkatkan pengetahuan dan
wawasan warga kelurahan Ngijo.
13
B. BIDANG EKONOMI
Pada bidang ekonomi program kerja yang terlaksana antara lain pelatihan
pembuatan abon lele, dodol nangka dan stik tiga rasa (Stigsa) serta Pemasaran produk
“Stigsa” Stik Herbal, Dodol Nangka dan Abon Lele melalui internet.
NO PROGRAM KERJA PELAKSANAAN
1 Pelatihan pembuatan Waktu: Minggu, 3 November 2013
abon lele Tempat: kediaman ibu Nariyah RT 4 RW 1 Ngijo
Sasaran: ibu-ibu PKK RT 4 RW 1 Ngijo
Relevansi kegiatan:
Beberapa warga dukuh rejosari (RT 4) memiliki
peternakan lele dan wacananya dari pengurus
dukuh akan menggalakan peternakan lele di dukuh
Rejosari.
Guna menaiikkan nilai jual dan ketahanan maka
lele perlu diolah menjadi makanan lainnya agar
lebih tahan lama seperti dibuat abon lele.
Penjualan abon lele juga memiliki keuntungan
yang cukup tinggi karena harga abon lainnya
cukup tinggi.
Akseptabilitas:
ibu-ibu RT 4 menerima positif dan cukup antusias
dengan adanya demo pembuatan abon lele.
Partisipasi masyarakat:
Yang berpartisipasi ibu-ibu PKK RT 4
Kegunaan:
meningkatkan nilai jual lele, menambah
pengetahuan warga mengenai pemanfaatan lele
Dampak jangka panjang:
14
ada usaha rumahan di dukuh rejosari dalam
pembuatan lele
Tindak lanjut:
Abon lele dapat menjadi makanan khas rejosari
dengan dijadikan usaha kecil bagi setiap rumah
tangga.
Yang melanjutkan:
Ibu-ibu PKK
2 Pelatihan pembuatan Waktu: minggu, 10 november 2013
dodol nangka Tempat: rumah RT 3 RW 1
Sasaran: ibu-ibu PKK RT 3 RW 1 Ngijo
Relevansi kegiatan:
dukuh rejosari (RT 3) memiliki hasil bumi yang
banyak yaitu buah nangka. Buah ini kebanyakan
dijual ketika masih muda dan saat sudah matang.
Harga dipasaran pun menjadi murah ketika sedang
musim nangka dan banyak nangka yang busuk
karena tidak termanfaatkan. Guna menaiikkan
nilai jual dan ketahanan maka buah nangka perlu
diolah menjadi makanan lainnya agar lebih tahan
lama seperti dibuat dodol nangka. Kebanyakan
ibu-ibu RT 3 merupakan ibu rumah tangga dan
setelah urusan rumah tangga selesai biasanya tidak
ada kegiatan, sehingga kemungkinan untuk
membuat dodol sangat dinilai positif dan dapat
menambah nilai ekonomi keluarga
Akseptabilitas:
ibu-ibu RT 3 menerima positif demo pembuatan
15
dodol nangka
Partisipasi masyarakat:
ibu-ibu yang hadir berjumlah 22 orang
Kegunaan:
meningkatkan nilai jual nangka, menambah
pengetahuan warga mengenai pemanfaatan nagka
Dampak jangka panjang:
ada usaha rumahan di dukuh rejosari dalam
pembuatan dodol nangka
Tindak lanjut:
tidak hanya nangka yang dimanfaatkan menjadi
dodol, melainkan buah lainnya yang menjadi buah
khas rejosari seperti pisang, rambutan dan durian
juga dapat dimanfaatkan.
Yang melanjutkan:
ibu-ibu dukuh rejosari
3 Pelatihan pembuatan Waktu : Minggu, 24 November
stik tiga rasa 2013
Relevansi kegiatan:
Dukuh rejosari (RT 5) memiliki kebun berupa
tanaman obat. Guna melakukan inovasi dalam
produk makanan maka dibuatlah stik tiga rasa.
Akseptabilitas:
ibu-ibu RT 5 menerima positif dan cukup antusias
16
dengan adanya demo pembuatan stik tiga rasa.
Partisipasi masyarakat:
Kegunaan :
17
saat pelatihan pembuatan blog, dimana ini
merupakan pengetahuan baru bagi peserta.
Partisipasi masyarakat:
Peserta adalah remaja karang taruna
Kegunaan:
Untuk meningkatkan pemahaman tentang
pengelolaan media pemasaran tersebut, diadakan
sosialisasi tentang bagaimana memasarkan produk
lewat media yang sudah dibuat dan pelatihan
pembuatan blog.
Dampak jangka panjang:
produk olahan khas Ngijo agar dikenal oleh
masyarakat luas yang kemudian dapat
meningkatkan ekonomi warga Ngijo.
Tindak lanjut:
media pemasaran yang telah dibuat (email
(kknunnes2013@gmail.com), Blog INKRELO
Industri Kreatif Lokal Ngijo
(http://ngijohomemade.blogspot.com), Facebook
Page (http://www.facebook.com/inkrelo), dan
twitter (http://www.twitter.com/inkrelo) ) untuk
dikelola secara penuh oleh karangtaruna.
Yang melanjutkan:
Karang taruna IKRAR
C. KESEHATAN
18
Pada bidang kesehatan program kerja yang terlaksana antara lain Posko
Kesehatan, Senam Konservasi, Penyuluhan Pemanfaatan Tanaman Obat-
obatan, dan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja melalui Konseling
Sebaya
NO PROGRAM KERJA PELAKSANAAN
1 Posko kesehatan Waktu : 16 November 2013
Tempat : POSYANDU PUJI LESTARI
Sasaran : Masyarakat RW 1 Ngijo
Relevansi kegiatan :
Masyarakat RW 1 Ngijo di dominasi oleh lansia.
Lansia rentan terhadap penyakit karena sudah
menurunnya fungsi organ tubuh, namun mereka
kurang memperhatikan kesehatan mereka karena
tempat berobat seperti puskesmas lokasinya jauh
dari tempat tinggal meraka serta masih
jarangnya dokter di lingkungan masyarakat
Ngijo, sehingga membutuhkan peningkatan
dibidang kesehatan melalui posko kesehatan
yang meliputi pemeriksaan gula darah, asam
urat, tekanan darah, berat badan dan tinggi
badan serta tes buta warna.
Akseptabilitas :
Warga dukuh Rejosari sangat antusias untuk
memperoleh pengobatan gratis.
Partisipasi Masyarakat :
Masyarakat yang hadir berjumlah 24 orang
Kegunaan :
Meningkatkan kesehatan masyarakat RW 1
19
Ngijo
Dampak Jangka Panjang :
Melalui Posko Kesehatan masyarakat RW 1
Ngijo tahu tingkat kesehatannya sehingga akan
menjaga kesehatannya.
Tindak Lanjut:
Melalui Posko Kesehatan masyarakat RW 1
Ngijo dapat memeriksakan kesehatannya secara
gratis dan ini dapat dilanjutkan di Posyandu Puji
Lestari
Yang Melanjutkan :
Kader Posyandu Puji Lestari Rejosari
2 Senam konservasi Waktu: kamis sore dan minggu pagi
Tempat: Rumah warga
Sasaran: lansia dan ibu-ibu
Relevansi kegiatan:
Pentingnya menjaga kebugaran tubuh terutama
untuk para lansia dan ibu-ibu RW 1 agar bisa
menjaga kesehatan guna melakukan aktifitas
sehari-hari.
Akseptabilitas:
Para lansia sangat antusias dalam melakukan
senam, sedangkan ibu-ibu kurang antusias
dengan adanya senam aerobik dengan instruktur
yang sudah disiapkan.
Partisipasi masyarakat:
Diikuti oleh para lansia dan ibu-ibu RW 1 Ngijo
Kegunaan:
20
Dapat memfasilitasi para lansia dan ibu-ibu
warga Kelurahan Ngijo untuk mengisi waktu
luang, serta menyalurkan minat olahraga
mereka.
Dampak jangka panjang:
- Para lansia mampu menjaga kebugaran
dan kesahatan di usia mereka yang sudah
mulai senja.
- Ibu-ibu dapat mengoptimalkan
kemampuan berolahraga, serta dapat
menyalurkan bakat dalam hal olahraga (senam
Aerobik)
Tindak lanjut:
Hasil dari senam lansia dan senam aerobic yang
diadakan untuk ibu-ibu serta lansia warga
kelurahan Ngijo, yaitu untuk menjaga kebugaran
serta kesehatan mereka. Dengan tetap
sehat,mereka akan mampu melaksanakan segala
macam aktifitas di setiap rutinitas keseharian
mereka.
Disamping itu juga sebagai salah satu sarana
untuk menyalurkan kegemaran atau hobi
mereka.
Yang melanjutkan:
Kader Posyandu
3 Penyuluhan Waktu : Sabtu, 16 November 2013 pada pukul
Pemanfaatan Tanaman 09.00 hingga pukul 10.30
Obat-obatan
Tempat : di rumah ibu Siswati tepatnya RT 5
21
RW 2 dukuh Rejosari kelurahan Ngijo
Sasaran : Masyarakat RW 1
Relevansi kegiatan :
Akseptabilitas:
Partisipasi masyarakat :
Kegunaan:
22
Reproduksi Remaja ke-4)
melalui Konseling
Pukul : 20.30-22.00 WIB
Sebaya
Tempat : Rumah Bp. Sugino (PAUD
PELANGI), RT 05 RW 01 Ngijo, Gunung Pati,
Semarang.
Relevansi kegiatan :
Akseptabilitas :
Partisipasi Masyarakat :
23
mendapatkan partisipasi masayarakat secara
aktif khususnya untuk anggota karang taruna.
Kegunaan :
Tindak Lanjut :
24
tempat belajar, dll
Relevansi kegiatan:
Dengan pelaksanaan program pengadaan tempat
sampah, masyarakat sadar akan kebersihan
lingkungan di tempat-tempat umum dan
mewujudkan Desa Ngijo menjadi desa yang
bersih dan sehat.
Akseptabilitas:
Partisipasi masyarakat:
Kegunaan:
Tujuan utama pelakasaanan program
penanaman tempat sampah ini agar masyarakat
dapat membuang sampah sesuai pada tempatnya
berdasarkan jenis sampah, seperti halnya
sampah Organik (sampah berasal dari tumbuh-
25
tumbuhan) dan Non-Organik (sampah kertas
maupun plastic).
Dampak jangka panjang:
Setelah pelaksanaan program ini, masyarakat
akan tahu betapa pentingnya kebersihan
lingkungan serta betapa bergunanya sampah-
sampah yang sudah mereka buang berdasarkan
jenisnya. Untuk ke depannya masyarakat Ngijo
tidak lagi membuang sampah sembarangan atau
bahkan membakarnya melain mereka dapan
memanfaatkan sampah untuk diolah kembali.
Tindak lanjut:
Setelah masyarakat Ngijo membuang sampah
pada tempatnya, untuk selanjutnya mereka
dapat memanfaatkan sampah tersebut. Untuk
sampah Organik yang berasal dari tumbuhan,
mereka dapat memanfaatkannya untuk diolah
kembali menjadi pupuk dan berguna untuk
kebun mereka karena sebagian besar
masyarakat Ngijo mempunyai kebun.
Kemudian, untuk sampah kertas dan plastik
dapat dipilah lagi untuk di olah kembali menjadi
barang yang yang bermanfaat.
Yang melanjutkan:
Setelah selesainya KKN di desa Ngijo, untuk ke
depannya masyarakat Ngijo dapat secara
mandiri dan seterusnya melaksanakan program
ini setelah ditinggal oleh mahasiswa KKN
26
UNNES.
2 Pengembangan pupuk Waktu :Minggu, 08 Desember 2013
bokasi cair
Tempat :Rumah ketua RT 2 RW 1 Ngijo
Relevansi kegiatan:
Akseptabilitas:
Partisipasi masyarakat :
Kegunaan :
27
berprofesi sebagai petani
28
Dampak jangka panjang:
Ngijo menjadi kelurahan yang sadar akan
kebersihan lingkungan.
Tindak lanjut:
Program ini bisa dilanjutkan setiap saat oleh
warga dalam bentuk kerjabakti.
Yang melanjutkan:
Warga sekitar
4. Penanaman pohon Waktu: Jumat, 6 Desember 2013 jam 07.00
WIB.
Relevansi Kegiatan :
Akseptabilitas :
29
Partisipasi masyarakat:
Kegunaan:
Tindak lanjut :
Yang melanjutkan :
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PEMBENTUKAN POSDAYA
Pembentukan Posdaya Cemara di Kelurahan Ngijo RW 01 RT 05
dilatar belakangi banyaknya Ibu-Ibu yang berkumpul pada pagi hari
menjemput anaknya sepulang mengikuti pembelajaran di PAUD Pelangi dan
sore hari Ibu-Ibu berkumpul untuk menemani anaknya mengikuti
31
pembelajaran anaknya di Pos Paud Anak Kreatif. Selain itu Posyandu Puji
Lestari yang sebagai pusat kegiatan masyarakat di RW 1 khususnya warga RT
05 juga bertempat di Pos Paud Anak Kreatif. Adanya karang taruna Pemuda
Rejosari (IKRAR) yang sering mengadakan berbagai kegiatan pemuda masih
dalam lingkungan Posyandu.
Berdasarkan hal tersebut maka mahasiswa selaku pelaksana KKN
Alternatif tahap II Universitas Negeri Semarang berinisiatif untuk membentuk
Posdaya sebagai pusat kegiatan bagi masyarakat RW 1 terutama RT 05.
Pembentukan Posdaya diharapkan dapat memberikan manfaat bagi ibu-ibu
tersebut sembari menunggu anak-anaknya mengikuti pembelajaran di PAUD
Pelangi dan Pos Paud Anak Kreatif.
Posdaya yang dibentuk bernama Posdaya Cemara “Cerdas, Mandiri
dan Sejahtera” yang meliputi bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan dan
lingkungan/infrastruktur. Dengan adanya Posdaya Cemara diharapkan dapat
meningkatkan kesejahteraan warga Ngijo melalui progam-program yang
meliputi keempat bidang tersebut.
1. BIDANG PENDIDIKAN
a. Relevansi Kegiatan
Dalam kegiatan ini masyarakat RW 1 Kelurahan Ngijo sudah sedikit
memahami mengenai pentingnya pendidikan wajib belajar 9 tahun. Namun,
untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi, yaitu jenjang perguruan tinggi,
32
masyarakat belum begitu memahaminya. Selain itu, terdapat satu
permasalahan yang masih harus dicarikan solusinya. Mata pencaharian warga
Dusun ini tidak hanya didominasi oleh warga laki-laki tetapi juga oleh ibu-ibu
warga. Hal tersebut sedikit banyak menyebabkan peluang waktu untuk
membimbing putra-putri mereka dalam memahami mata pelajaran di Sekolah
menjadi lebih sedikit. Oleh karena itu, bimbingan belajar diharapkan dapat
menjadi sarana yang dapat meminimalisasi permasalahan tersebut.
b. Akseptabilitas
Kesadaran dan keterampilan warga masyarakat akan pentingnya pendidikan
dapat dikatakan cukup, namun perlu adanya peningkatan pengetahuan melalui
penyuluhan. Baik pada bidang material dan spiritual.
c. Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat dalam hal ini sudah sangat baik, hal ini dapat dilihat
dari banyaknya siswa SD yang mengikuti program ini.
d. Kegunaan
Dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Kelurahan Ngijo RW 1,
khususnya pada pendidikan wajib belajar 9 tahun, pendidikan informal
(melalui taman baca) dan pendidikan pada usia lanjutan meskipun tidak secara
signifikan.
33
pendidikan lanjutan dan bimbingan belajar dari lembaga kelurahan,
pemerintah daerah, generasi muda dan tokoh masyarakat.
g. Yang Melanjutkan
Yang melanjutkan program ini adalah remaja sebagai generasi muda, warga
masyarakat dengan dibantu oleh perangkat desa serta tokoh masyarakat.
Pihak-pihak tersebut telah ada secara terstruktur dalam pembentukan Posdaya
Cemara Dusun Rejosari, khususnya pada koordinator bidang pendidikan.
2. BIDANG EKONOMI
a. Relevansi Kegiatan
Dalam kegiatan ini masyarakat Kelurahan Ngijo memiliki sumberdaya seperti
buah, tanaman obat dan peternakan lele menjadi salah satu hasil produksi
yang khas di kelurahan Ngijo.
b. Akseptabilitas
Dengan diadakannya program ini diharapkan warga dapat lebih bisa
memanfaatkan hasil bumi apapun menjadi produk yang memiliki nilai
ekonomis tinggi sehingga dapat menjadi tambahan penghasilan.
b. Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat dalam hal ini sangat besar, hal ini terlihat dari
banyaknya warga masyarakat yang ikut membantu dalam pelaksanaan
program ini.
c. Kegunaan
Dapat membantu tambahan penghasilan bagi warga yang sudah memiliki
pekerjaan tetap dan menambah lapangan pekerjaan bagi para warga yang
masih menganggur.
d. Dampak Jangka Panjang
Dengan adanya penyuluhan ini warga Kelurahan Ngijo bisa mengelola hasil
bumi yang ada disekelilingnya sehingga bisa menghasilkan inovasi produk
34
makanan khas Ngijo yang bisa menjadi icon dan juga menjadi nilai tambah
dalam pendapatan warga Kelurahan Ngijo.
e. Tindak Lanjut
Perlu adanya kontrol program ini demi terciptanya keberlanjutan program ini.
f. Yang Melanjutkan
Yang melanjutkan program ini adalah ibu-ibu rumah tangga dengan dibantu
oleh kader PKK.
3. BIDANG KESEHATAN
a. Relevansi Kegiatan
Warga Dukuh Rejosari sangat antusias dalam mengikuti semua kegiatan
dalam bidang kesehatan. Hal ini terbukti dengan banyaknya warga yang
datang.
b. Akseptabilitas
Masyarakat menjadi lebih semangat untuk memeriksakan balita dan lansia
yang ada di Kelurahan Ngijo RW 1.
c. Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat dalam hal ini lumayan besar, hal ini terlihat dari cukup
banyaknya warga masyarakat yang mengikuti setiap program posko
kesehatan, penyuluhan tanaman TOGA, senam pra lansia serta posyandu
balita dan lansia yang diselenggarakan.
d. Kegunaan
Dapat meningkatkan kesehatan warga yang ada di Kelurahan Ngijo RW 1
dengan adanya program posyandu balita dan lansia serta senam pra lansia.
e. Dampak Jangka Panjang
Dengan diadakan posko kesehatan, penyuluhan tanaman TOGA maka para
warga yang akan terjaga kesehatannya dan mengetahui tanaman-tanaman
yang dapat digunakan untuk obat herbal untuk menjaga kesehatan warga.
Senam pra lansia akan terus dilaksanakan karena semakin banyak
35
peminatnya.Karena banyaknya jumlah pra lansia yang ada di Kelurahan Ngijo
RW 1.
f. Tindak Lanjut
Perlu kontrol program ini demi terciptanya keberlanjutan program ini.
g. Yang Melanjutkan
Yang melanjutkan program ini adalah kader-kader kesehatan yang ada dengan
pengawasan dan bimbingan dari Lurah.
c. Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat yang dalam hal ini diwakili para penggerak PKK.
d. Kegunaan
Dapat mempermudah masyarakat dalam pemilahan sampah antara organic dan
anorganik.
e. Dampak Jangka Panjang
36
Dapat memberikan kesadaran untuk mengoptimalkan pengolahan sampah
berdasarkan jenisnya baik organic maupun anorganik.
f. Tindak Lanjut
Perlu perawatan, pemeliharaan dan pengembangan program ini demi
terciptanya keberlanjutan program ini.
g. Yang Melanjutkan
Pihak yang melanjutkan program ini adalah pengurus PosdayaPuji Lestari
yang telah dibentuk mahasiswa KKN di Kelurahan Ngijo RW 1 beserta tokoh
masyarakat terutama ibu-ibu PKK RW maupun RT yang terbukti sangat aktif.
C. PROGRAM KONSERVASI
Program konservasi berupa penanaman pohon yang dilaksanakan pada hari
Minggu tanggal 1 Desember 2013 serentak bersama kelompok KKN alternatif
lain di Ngijo simbolis pada saat acara Festifal Ngijo dan hari Jumat tanggal 6
Desember 2013 dilakukan di RW 1 Ngijo.
37
melakukan penanaman pohon sebanyak 2 pohon. Lokasi penanaman pohon
disesuaikan dengan memperhatikan kawasan hijau daerah sasaran sehingga
penanaman yang dilakukan memberikan dampak langsung kepada lingkungan
yang masih kering.
Dalam program konservasi ini terdapat 56 bibit pohon yang ditanam yang
terdiri atas 40 bibit pohon sengon, 10 bibit pohon rambutan dan 6 bibit pohon
jambu. Penanaman pohon dilaksanakan di sekitar lokasi pelaksanaan KKN yaitu
di kantor Kelurahan Ngijo dan RW 01 (RT 01-05). Lokasi penanaman pohon
sesuai dengan kondisi lingkungan pelaksanaan KKN Alternatif melalui
konsultasi dengan pihak terkait (warga/ ketua RT) yang mengetaui kondisi
lingkungan pelaksanaan KKN.
Pelaksanaan progam konservasi dimulai pada acara Festival Ngijo 2013
tanggal 1 Desember 2013. Program konservasi secara simbolis dilaksanakan
penanaman pohon oleh mahasiswa KKN Alternatif dan Kepala Kelurahan Ngijo
di sekitar kantor Kelurahan Ngijo. Kemudian pelaksanaan penanaman pohon
oleh mahasiswa KKN Alternatif secara serempak dilaksanakan pada hari Jumat
tanggal 6 Desember 2013 di kawasan RW 01 yang mencakup RT 01, RT 02, RT
03, RT 04 dan RT 05.
Program konservasi ini merupakan program yang jangka panjang untuk dapat
memperoleh hasilnya. Program konservasi ini membuktikan bahwa mahasiswa
Unnes sebagai mahasiswa Universitas Konservasi memelopori dan ikut
mensukseskan program penghijauan lingkungan di Indonesia. Penanaman pohon
yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN diharapkan dapat memberikan dampak
positif kepada kelestarian lingkungan di masa yang akan datang.
38
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Dari hasil observasi dan pelaksanaan program kerja KKN Alternatif di
Kelurahan Ngijo RW 1, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang yang
39
dilaksanakan selama 45 hari sejak tanggal 25 Oktober 2013 sampai dengan 8
Desember 2013, maka dapat kami tarik simpulan sebagai berikut :
1. Keberhasilan suatu program kerja KKN ditunjang oleh beberapa faktor, antara
lain :
a. Program yang disusun sesuai dengan situasi dan kondisi daerah setempat.
b. Perencanaan program yang disiapkan dengan matang.
c. Kedisiplinan kerja dan kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan
masyarat setempat.
d. Evaluasi secara periodik dengan pihak yang berwenang (kelurahan, Dosen
Pembimbing Lapangan dan masyarakat).
2. Pelaksanaan program kerja di bidang fisik maupun non fisik di Kelurahan
Ngijo secara keseluruhan berjalan lancar. Masyarakat dapat mengambil
manfaatnya, serta dapat mengatasi hambatan-hambatan yang ada karena
adanya partisipasi masyarakat, perangkat desa dan pemuka masyarakat. Hasil
yang dapat ditinjau langsung adalah sikap, mental dan kesadaran masyarakat
untuk memberdayakan diri mereka.
3. Dengan adanya Kegiatan KKN Alternatif, maka ada beberapa manfaat yang
didapat, yaitu:
a. Bagi Mahasiswa, mendapatkan pengalaman baik fisik maupun mental,
dapat menambah, membantu, berpartisipasi pada masyarakat desa dalam
hal menemukan dan memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
b. Bagi Masyarakat, memperoleh bantuan tenaga dan pemikiran serta
motivasi untuk melaksanakan pembangunan masyarakat.
c. Bagi institusi,memperoleh umpan balik dari hasil integrasi antara
mahasiswa dan masyarakat.
B. SARAN
Dari hasil laporan yang telah kami susun, maka sebagai pertimbangan
kami mengajukan beberapa saran yaitu:
40
1. Bagi Tim Satgas KKN UNNES
Tim Satgas KKN UNNES pada umumnya telah melaksanakan tugasnya
dengan baik, namun ada beberapa saran yang ingin kami sampaikan
sehubungan dengan kegiatan KKN UNNES tahap II 2013
a. Materi pembekalan sedapat mungkin bersifat detail untuk setiap lokasi
KKN, terutama mengenai keadaan desa lokasi KKN secara spesifik.
b. Bimbingan dan monitoring mahasiswa hendaknya dilakukan intensif untuk
lebih meningkatkan motivasi mahasiswa selama KKN.
2. Bagi Masyarakat
a. Masyarakat hendaknya mengerti bahwa kegiatan KKN bukan hanya untuk
kepentingan mahasiswa saja tetapi kepentingan masyarakat desa setempat,
mahasiswa hanya sebagai motivator yang membantu memecahkan
masalah.
b. Hendaknya masyarakat mengetahui dan mengerti maksud dan tujuan KKN.
3. Bagi mahasiswa peserta KKN
a. Menggunakan waktu pembekalan sebaik mungkin.
b. Mempergunakan waktu orientasi dan observasi untuk menidentifikasi
masalah-masalah yang timbul di masyarakat, dan mendekatkan diri dengan
masyarakat agar partisipasi masyarakat dalam tiap kegiatan cukup tinggi.
c. Dalam penyusunan program hendaknya disesuaiakan dengan situasi dan
kondisi lokasi kegiatan, pertimbangan dana, tenaga dan waktu yang
tersedia.
d. Lebih meningkatkan disiplin diri dalam kegiatan KKN.
e. Menjalin kerjasama yang baik antar mahasiswa KKN merupakan faktor
yang penting untuk menunjang keberhasilan program KKN.
41