Biodata Informan:
Yang menjadi potensi bagi masyarakat di dusun tersebut adalah bidang pertanian
sehingga program penyuluhan APD petani dan pembuatan komposter dianggap penting
untuk menunjang kegiatan pertanian yang dilakukan masyarakat. Adapun program konseling
air minum rumah tangga untuk menambah pengetahuan masyarakat tentang proses
pengolahan air minum yang benar sehingga layak dikonsumsi. Program pemberdayaan
masyarakat tersebut diharapkan mampu memberikan beberapa manfaat bagi masyarakat di
dusun tersebut, antara lain: pertama, program tersebut dapat meringankan beban hidup
masyarakat dan membuat kehidupan menjadi lebih maju. Kedua, program tersebut dapat
menambah pengalaman, wawasan dan SDM yang unggul. Ketiga, program tersebut dapat
menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Keempat, program tersebut mampu
meningkatkan pendapatan masyarakat di sektor pertanian serta menghemat pengeluaran dan
tenaga.
Bentuk intervensi yang dilakukan dalam program-program tersebut antara lain:
penyuluhan tentang APD petani dan bahaya penggunaan pestisida melalui media video,
membentuk kader komposter yang terdiri dari pemuda setempat yang bersedia dan mampu
melakukan pembuatan komposter, mengumpulkan sampah organik di setiap rumah sebagai
bahan pembuatan pupuk kompos sehingga mampu mengurangi jumlah sampah rumah
tangga, serta mengunjungi setiap rumah warga untuk memberikan sosialisasi mengenai
pengolahan air minum yang baik kepada masyarakata yaitu dengan cara memasak air sampai
mendidih (suhu 100ºC) untuk mengilangkan bakteri dan zat berbahaya dalam air.
Masyarakat Dusun Bilaya sangat tertarik mengikuti setiap rangkaian kegiatan dalam
program-program tersebut karena masyarakat berharap program-program tersebut dapat
memberikan sejumlah manfaat bagi masyarakat dusun Bilaya. Berdasarkan evaluasi program
yang dilakukan, dari tiga program yang dilaksanakan terdapat satu program yang tidak
mencapai target, yaitu program konseling air minum rumah tangga dimana target dalam POA
adalah 80% dari masyarakat mampu mengolah air minum dengan baik, tetapi hasil evaluasi
menunjukkan bahwa kurang dari 80% masyarakat yang mau mengolah air minumnya dengan
alasan tidak terbiasa karena selama ini masyarakat hanya mengonsumsi air yang diperoleh
dari sumur bor kemudian disimpan di dalam kendi dan didiamkan selama 1 hari. Berdasarkan
kunjungan terakhir yang dilakukan informan, masyarakat di Dusun Bilaya sudah mau
mencoba menggunakan pupuk kompos dalam kegiatan pertaniannya dan sebagian besar
petani sudah menggunakan APD ketika melakukan kegiatan pertanian meskipun terdapat
beberapa petani yang belum menggunakan APD dengan lengkap.