Anda di halaman 1dari 8

Pastabiq : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat

Vol. 0, No. 0, Bulan, Tahun, pp. 00–00


ISSN 0000-0000 (print) | ISSN 0000-0000 (online)
PENINGKATAN PENDAPATAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI
PENYULUHAN KEWIRAUSAHAAN DAN PELATIHAN PEMBUATAN
TEMPE DI DESA UNDRUS BINANGUN KECAMATAN KADUDAMPIT
KABUPATEN SUKABUMI
1
Diana Lutfiany*, 2Nanda Sri Rahayu*, 3Aris Fauzin
1
Institut Madani Nusantara, Sukabumi,Indonesi
2
Institut Madani Nusantara, Sukabumi, Indonesia
3
Institut Madani Nusantara, Sukabumi, Indonesia
*email : lutfianydiana@gmail.com, serinanda133@gmail.com, arisfau@gmail.com
Info Artikel Abstract

Diajukan: - This community service is focused on providing skills to make tempe to the
Diterima: - participants, most of whom are housewives. Tempe was chosen because it is a
Diterbitkan: - food with high nutritional content and affordable prices, and is consumed by
various groups of people. In addition, the process of making tempeh is quite
Keywords: easy to do and only requires simple equipment. This activity was carried out
Workshop,Skill, on Saturday, August 20, 2022 at the Majlis Al-Muhajirin which is located in
Processedproduct; the village of Kadupugur 1 Rt.18 Rw.08 Undrus Binangun Village, Kec.
Tempeh Kadudampit Kab. Sukabumi. The participants of this activity were 15 people
Kata Kunci: and some of them were housewives and PKK women.
Counseling emphasizes the nutritional value and economic value of tempeh
Pelatihan,keterampilan, which is higher than soybeans. The economic value of tempe can be increased
produk olahan tempe, again by processing tempeh into other processed products. Therefore,
processed tempe products have the potential as a business opportunity. Based
on the results of observations and interviews, the participants participated in
the entire series of activities with enthusiasm and enthusiasm. After the
counseling and training, the participants had the knowledge and skills to
make and process tempeh. In addition, this activity made some participants
start thinking and considering starting a business in order to earn additional
income.
Abstrak
Pengabdian kepada masyarakat ini difokuskan pada pemberian
keterampilan membuat tempe kepada para peserta yang sebagian besar
adalah ibu-ibu rumah tangga. Tempe dipilih karena merupakan makanan
dengan kandungan gizi yang tinggi dan harga yang terjangkau, serta
dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Selain itu, proses
pembuatan tempe cukup mudah dilakukan dan hanya membutuhkan
peralatan yang sederhana. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu
tanggal 20 Agustus 2022 bertempat di Majlis Al-Muhajirin yang terletak di
desa Kadupugur 1 Rt.18 Rw.08 Desa Undrus Binangun, Kec. Kadudampit
Kab. Sukabumi. Peserta kegiatan ini berjumlah 15 orang dan beberapa
diantaranya adalah ibu rumah tangga dan ibu-ibu PKK.
Penyuluhan menekankan pada nilai gizi dan nilai ekonomi tempe yang
lebih tinggi dari kedelai. Nilai ekonomi tempe dapat ditingkatkan lagi
dengan mengolah tempe menjadi produk olahan lainnya. Oleh karena itu,
produk olahan tempe memiliki potensi sebagai peluang bisnis.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, para peserta mengikuti
seluruh rangkaian kegiatan dengan penuh semangat dan antusias. Setelah
penyuluhan dan pelatihan, para peserta memiliki pengetahuan dan
keterampilan membuat dan mengolah tempe. Selain itu, kegiatan ini
membuat beberapa peserta mulai berpikir dan mempertimbangkan untuk

Pastabiq : Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 1


Peningkatan Pendapatan Ekonomi Masyarakat. ...
Lutfiany, Sri Rahayu

memulai bisnis agar bisa mendapatkan penghasilan tambahan.

Pendahuluan
Pertanian merupakan sumber pendapatan utama bagi masyarakat yang tinggal
di Desa Undrusbinangun. Kesempatan kerja yang tidak memadai dengan pertumbuhan
penduduk merupakan masalah yang sering mempengaruhi kemampuan masyarakat
untuk menghidupi diri sendiri, menurut rencana pembangunan daerah Kabupaten
Sukabumi. Upaya peningkatan kesempatan kerja melalui dukungan usaha kecil dan
pemberian kredit sebagai modal pengembangan usaha, khususnya di bidang
perdagangan, merupakan aspek lain dari pembangunan desa yang harus diperhatikan.
Dalam hal ini, desa Undrusbinangun harus mampu menggali berbagai peluang
untuk mendorong peningkatan taraf ekonomi masyarakat karena masih tingginya
angka kemiskinan desa. Dari sisi pertumbuhan ekonomi dan sosial budaya, kekayaan
sumber daya alam Desa Undrusbinangun sangat bermanfaat.
Tempe sebagian besar diproduksi menggunakan biji kedelai dan dibuat dari
usaha rumahan atau usaha kecil. Pembuatan tempe dari kedelai di Indonesia, baik
dengan teknik modern maupun konvensional, pada dasarnya adalah sesuatu yang
sangat mirip. Perbedaannya terletak pada cara biji kedelai dikeluarkan.
Biji kedelai untuk dijadikan tempe harus sempurna dari kulit ari yang masih
menempel pada biji. Umumnya pengupasan kulit ari pada biji kedelai dengan cara
menyiram biji kedelai terlebih dahulu dalam suatu wadah. Dengan cara disiram, kedelai
akan menahan banyak air sehingga menjadi besar ukurannya, kemudian kedelai
digelembungkan, didiamkan sampai hangat kemudian biji kedelai dimasukkan ke dalam
kaleng plastik besar dan diinjak-injak menggunakan tenaga manusia. kaki, kemudian
dicuci dengan air beberapa kali sampai kulit ari yang hanyut hilang. Pembuangan sekam
kedelai secara konvensional ini memiliki kekurangan, antara lain, dalam hal waktu
interaksi ini menghabiskan sebagian besar hari, dan dari sudut pandang kebersihan dan
kesehatan siklus ini sangat tidak higienis. Penting untuk mendorong inovasi dan
peralatan untuk evakuasi kulit kedelai yang cepat, sempurna, dan bersih (Wisnujati,
2016).
Tempe adalah makanan yang diproduksi dengan menggunakan biji kedelai
matang atau beberapa bahan tambahan lainnya dengan menggunakan beberapa jenis
kapang Rhizopus, misalnya Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (bentuk
roti), atau Rh. arrhizus (Wisnujati, 2016)
Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia membuat kebutuhan pangan
masyarakat meningkat. Namun demikian, meningkanya kebutuhan pangan tidak
dibarengi dengan peninkatan produksi pangan, sehingga hal ini membuat harga pangan
melonjak. Hal yang bisa dilakukan masyarakat di antaranya adalah dengan
meningkatkan pendapatan ekonomi untuk mengimbangi meningkatnya harga-harga
kebutuhan. Dengan meningkatnya pendapatan ekonomi, diharapkan masyarakat akan
tetap mampu memenuhi kebutuhannya walaupun harga-harga melonjak naik.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan sebagai rencana aksi untuk mengatasi
masalah dan kebutuhan masyarakat adalah dengan mengadakan pelatihan kepada
masyarakat untuk membuat tempe. Dengan adanya kegiatan pelatihan pembuatan
tempe ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan
pendapatan ekonomi masyarakat. Meningkatnya pendapatan ekonomi dimaksud bisa
dilihat dari sisi kalitatif maupun kuantitatif.
Peningkatan pendapatan ekonomi dari sisi kuantitatif menurut Aris Fauzin
(2019: 408) bisa dilaihat dari ditunjukkan pada angka-angka dalam laporan keuangan
Pastabiq : Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 2
Peningkatan Pendapatan Ekonomi Masyarakat. ...
Lutfiany, Sri Rahayu

pada aspek profitabilitas (keuntungan). Sedangkan dari sisi kualitatif bisa dilihat dari
meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dipaparkan di atas, maka mahasiswa Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Institut Madani Nusantara Sukabumi mengadakan penyuluhan dan
pelatihan pembuatan tempe ibu-ibu PKK dan ibu-ibu masyarakat di Desa
Undrusbinangun Sukabumi dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat
pedesaan di masa meningkatkan bahan pangan. Diharapkan kegiatan ini dapat
membangun informasi, kemampuan, dan kerja atas bantuan keuangan pemerintah
daerah.

Metode dan Pelaksanaan Kegiatan


Sasaran penyuluhan dan pelatihan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan
Pembuatan tempe dengan perwakilan ibu-ibu PKK dan ibu-ibu rumah tangga
masyarakat sekitar di Desa Undrusbinangun kampung Kadupugur 1. Penyuluhan
kewirausahaan dan pelatihan pembuatan tempe merupakan salah satu kegiatan
pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan oleh bidang Ekonomi.
kegiatan ini dilakukan melalui tahap persiapan, pelaksanaan.
Persiapan dilakukan dengan meminta izin kepada kepala desa untuk melakukan
kegiatan penyuluhan dan pelatihan, pihak desa mengijinkan dan menyarankan untuk
melakukannya di dusun kadupugur 1 Rt.18 Rw 08, pembentukan panitia, komunikasi
dengan narasumber, serta penyediaan alat dan bahan yang akan digunakan. Panitia
dibagi menjadi beberapa bagian : panitia acara menentukan susunan acara, penitia
konsumsi untuk menyediakan makanan dan minuman untuk acara panitia dan peserta,
panitia sarana untuk menyediakan alat dan bahan yang diperlukan. Panitia
mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan, sedangkan untuk bahan dipersiapkan
oleh narasumber. Kegiatan ini dilakukan dalam satu hari, namun kami terus berupaya
untuk memastikan bahwa para peserta memiliki pengetahuan yang memadai terkait
dalam berwirausaha dan pembuatan tempe (Sugata et al., 2022).
Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan penyuluhan dan diikuti dengan pelatihan.
Penyuluhan meliputi penjelasan tentang bagaimana yang harus dilakukan dalam
berwirausaha, cara pembuatan tempe serta alat dan bahan yang harus disiapkan.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari sabtu, 20 Agustus 2022, bertempat di Majlis
Al-Muhajirin yang berlokasi di kampung kadupugur 1 Rt.18 Rw.08 Desa Undrus
Binangun Kec. Kadudampit Kab. Sukabumi. Peserta kegiatan berjumlah 15 orang dan
sebagian merupakan ibu-ibu rumah tangga dan ibu-ibu PKK.
Pengumpulan dan analisis data dilakukan secara kualitatif melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Di akhir kegiatan, dilakukan penyerahan alat dan bahan
untuk membuat tempe kepada perwakilan ibu-ibu PKK dan ibu-ibu rumah tangga.

Hasil dan Pembahasan


Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan
pada hari senin, 01 Agustus 2022. Lokasi yang digunakan pada kegiatan ini di Kp.
Kadupugur 1, Desa Undrus Binangun Kec. Kadudampit Kab. Sukabumi. Langkah
pertama kegiatan PKM ini dimulai dari survei di Desa Undrus Binangun. Adapun hasil
dari survei yaitu masyarakat Undrus Binangun sebagian besar mata pencaharian
penduduknya adalah petani yang mayoritas memeluk agama Islam dan juga memiliki
Pastabiq : Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 3
Peningkatan Pendapatan Ekonomi Masyarakat. ...
Lutfiany, Sri Rahayu

kepatuhan terhadap adat dan tradisi.


Tabel 1: Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
NO Mata Pencaharian Jumlah (orang)
1 PNS 20
2 TNI/PORLI 8
3 Karyawan Swasta 34
4 Tani 450
5 Pertukangan 114
6 Buruh Tani 674
7 Pensiunan 10
8 Jasa 36
9 Pemulung 3
10 Transportasi dan Pergudangan 123
11 Dan Lain-Lain 46
Hasil wawancara dengan sekretaris desa beliau mengatakan bahwa:
“Sebagian besar pekerjaan penduduk Desa Undrusbinangun adalah di Industri pertanian.
Permasalahan yang sering muncul berkaitan dengan mata pencaharian penduduk adalah
tersedianya lapangan pekerjaan yang kurang memadai dengan perkembangan penduduk
sebagaimana tertuang dalam perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Sukabumi.
Upaya peningkatan kesempatan kerja melalui dukungan usaha kecil dan pemberian
pinjaman sebagai modal pengembangan usaha, khususnya di bidang perdagangan,
merupakan faktor lain yang perlu diperhatikan dalam pembangunan desa.
Tim PKM kami memutuskan untuk menyelenggarakan seminar UMKM dengan
tema “Penyuluhan dan Pelatihan Kewirausahaan Pembuatan Tempe” sebagai hasil dari
perdebatan di atas. Keberhasilan seminar ini selanjutnya dapat meningkatkan
kesejahteraan ekonomi rumah tangga.
Kegiatan dilakukan pada hari sabtu, 20 Agustus 2022, di majlis Al-Muhajirin
yang berlokasi di kampung kadupugur 1 Rt.18 Rw.08 Desa Undrus Binangun Kecamatan
Kadudampit Kab. Sukabumi. Kegiatan diselergarakan dalam waktu 2 jam. Susunan
kegiatan terdiri dari pembukaan, pembacaan cv pemateri, penyuluhan, pelatihan, serta
penutupan yang dilakukan dengan foto bersama. Kegiatan penyuluhan berlangsung
selama 30 menit. Narasumber menjelaskan mengenai pentingnya menjadi seorang
pengusaha, hal apa saja yang harus dipersiap dalam memulai wirausaha, karena Jumlah
wirausahawan di suatu negara dapat digunakan untuk mengukur kesehatan
ekonominya. Ini bisa menjadi tolak ukur pembangunan ekonomi bangsa jika cukup
banyak pemilik usaha dan UMKM yang tangguh (Sunarmintyastuti et al., 2021).
Pelatihan dilakukan setelah penyuluhan, sebelum pelatihan pemateri
menjelaskan alat-alat, bahan dan proses pembuatan tempe. Adapun alat dan bahan
pembuatan tempe, seperti baki, plastik/daun, gayung, kompor gas, mesin penggiling,
kacang kedelai, ragi, pisau/tusuk gigi, dan lain sebagainya. Pada kegiatan penyuluhan
ini ada dua materi yaitu materi pengembangan kewirausahaan dan proses pembuatan
tempe, serta potensi pendapatan yang dapat dihasilkan.
Dalam pelatihan panitia menyiapkan kacang kedelai sebanyak 3 kg. karena
kegiatan ini hanya dilakukan satu hari. kacang kedelai yang digunakan pada waktu
Pastabiq : Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 4
Peningkatan Pendapatan Ekonomi Masyarakat. ...
Lutfiany, Sri Rahayu

pelatihan sudah diproses sebelumnya. Kacang kedelai direndam kurang lebih 10 menit
menggunakan air dingin, direbus selama 30 menit, kemudian ditiriskan dan di rendam
dengan air biang selama 12 jam, ditiriskan kembali dan disiram menggunakan air
bersih, kacang kedelai dikupas dari kulitnya. Kemudian, kacang kedelai yang telah
dikupas di rebus kembali. Setelah direbus kacang kedelai dicampuri ragi secukupnya
dan diaduk secara merata.
Untuk membuat tempe, peserta terlebih dahulu melubangi plastik dengan
ditusuk dibagian atas dan bawah menggunakan pisau/tusuk gigi. Hal ini dilakukan
karena proses fermentasi ragi tempe membutuhkan udara. Karena ragi tempe, yang
dikategorikan sebagai jamur, lebih menyukai lingkungan yang lembab dan gelap, serta
dalam penyimpanan tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung. Kemudian
campuran kedelai dan ragi dimasukkan ke dalam cetakan plastik dengan bentuk yang
telah ditentukan (Sugata et al., 2022).
Pembuatan tempe biasanya memakan waktu dua hingga tiga hari. Warna putih
pada tempe menunjukkan terbentuknya miselia kapang yang mengikat biji kedelai
sehingga membentuk struktur yang tebal. Akibatnya, setelah miselium putih yang
tumbuh tersebar merata dan kedelai telah memadat, proses pembuatan tempe biasanya
dihentikan (Sugata et al., 2022).
Setelah pelatihan selesai, panitia memberikan penjelasan singkat mengenai
analisis biaya sederhana, termasuk perhitungan modal dan harga jual, untuk
memberikan gambaran bagi peserta yang berniat memulai usaha skala rumah tangga.
Kegiatan diakhiri dengan foto bersama serta penyerahan alat dan bahan untuk
pembuatan tempe dan produk olahannya kepada perwakilan ibu-ibu PKK dan ibu-ibu
rumah tangga.
Secara umum, pencapaian tindakan peserta memberikan respon yang baik
terhadap narasumber. Hal ini terlihat dari kuatnya dialog yang terjadi antara
narasumber dengan para peserta. Peserta penyuluhan tampak cukup antusias dalam
bertanya dan kritik selama proses debat (Sugata et al., 2022). Kegiatan penyuluhan dan
pelatihan pembuatan tempe di majlis Al-muhajirin berlangsung dengan baik dan lancar.

Gambar 1. Gambar 2.
Observasi mengenai UMKM Meminta Izin Ke pihak desa untuk pelaksanaan
Sumber : WaGrup KKN kegiatan Seminar UMKM
Sumber : WaGrup KKN

Pastabiq : Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 5


Peningkatan Pendapatan Ekonomi Masyarakat. ...
Lutfiany, Sri Rahayu

Gambar 3.
Kegiatan Penyuluhan Kewirausahaan
Sumber : WaGrup KKN

gambar 4.
Pelatihan Pembuatan Tempe
Sumber : WaGrup KKN

Pastabiq : Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 6


Peningkatan Pendapatan Ekonomi Masyarakat. ...
Lutfiany, Sri Rahayu

Gambar 5. Gambar 6.
Hasil Pelatihan Pembuatan Tempe Foto Bersama
Sumber : WaGrup KKN Sumber : WaGrup KKN

Gambar 7.
Proses Pembuatan & Analisis Biaya
Sumber : Jurnal Pelatihan Pembuatan Tempe Dan Produk Olahannya

Simpulan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa penyuluhan kewirausahaan
dan pelatihan pembuatan tempe di majlis Al-muhajirin dusun Kadupugur 1 Rt.18 Rw.08
berlangsung dengan baik dan lancar serta peserta sangat antusias dalam mengikuti
kegiatan tersebut. Melalui kegiatan ini diharapkan peserta bisa meningkatkan
kesejahteran ekonomi keluarga melalui pertanian dan berwirausaha.

Daftar Pustaka
Fauzin, Aris. Reinterpretasi Makna Profit Pada Bank Syariah. (2019). Makalah
disampaikan dalam INTERNATIONAL CONFERENCE ON ISLAMIC CIVILIZATIONS
(ICIC). Reformulating Models of Religiousity in the Era of Industry Revolution 4.0.
Poceeding Book. Universitas Negeri Jakarta
Sugata, M., Lucy, J., Rosa, D., Samantha, A., Susanti, A. I., & Pinontoan, R. (2022).
Pelatihan Pembuatan Tempe Dan Produk Olahannya Di Kelurahan Bencongan
Kabupaten Tangerang. Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1),
164. https://doi.org/10.24198/kumawula.v5i1.36277
Sunarmintyastuti, L., Prabowo, H. A., Hermanto, H., Sandiar, L., Suprapto, H. A., Rizkiyah,
N., Widiyarto, S., & Abdillah, A. (2021). Penyuluhan Pembelajaran Kewirausahaan
Untuk Siswa Smp. Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat,
2(3), 858–864. https://doi.org/10.31004/cdj.v2i3.2634
Wisnujati, A. (2016). Penerapan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Mesin Pengupas Kulit
Ari Kedelai Jenis Screw Pada Industri Kecil Tempe. Teknoin, 22(1).
https://doi.org/10.20885/teknoin.vol22.iss1.art2

Pastabiq : Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 7


Peningkatan Pendapatan Ekonomi Masyarakat. ...
Lutfiany, Sri Rahayu

Pastabiq : Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 8

Anda mungkin juga menyukai