Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Pengabdian Bina Ukhuwah.

Vol 2 Nomor 2 (2020)

Pengolahan Keripik Pare Untuk Menambah Pendapatan Kelompok Ibu-Ibu


Majelis Ta’lim Kelurahan Lanna Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa

Author
St. Sukmawati , Sitti Rahmi Razak2
1*

Email
stsukmawati.s@umi.ac.id1*

Afiliasi
1*,2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muslim Indonesia

Abstrak: Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini merupakan salah satu bagian
dari Tri Dharma Pergurunan Tinggi yang harus dilaksanakan oleh civitas akademik
khususnya bagi tenaga pendidik (dosen). Kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian
ini adalah Pengolahan Keripik pare bagi ibu-ibu kelompok majelis ta’lim Kelurahan
Lanna, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa untuk menambah pendapatan
mereka. Kegiatan ini mendapat dukungan dari Bapak Kepala Kelurahan dan ibu
ketua PKK Kelurahan Lanna sehingga para ibu-ibu majelis ta’lim diharap aktif
dalam kegiatan ini. Dengan mengikuti kegiatan ini diharapkan ibu-ibu majelis ta’lim
dapat memanfaatkan bahan-bahan yang mudah diperoleh untuk dibuat kripik sebagai
camilan. Kripik Pare ini dapat dijual sebagai oleh-oleh dari Kelurahan Lanna,
Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa.

Kata Kunci: Kripik Pare, Pendapatan

1. Pendahuluan

Analisis situasi yang telah dilaksanakan merupakan upaya untuk menggali


informasi, potensi dan kendala yang ada sebagai bahan acuan untuk merumuskan
program kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang akan dilakukan. Kami
tim peneliti terlebih dahulu melakukan observasi guna inventarisasi keadaan lokasi
sasaran mitra dan kehidupan yang dihadapi masyarakat kelurahan Lanna. Harapan
dari kegiatan observasi tim dapat gambaran mengenai kondisi lingkungan dan
mengenal masyarakat sekitar dan hasil dari pengamatan tersebut dijadikan acuan
untuk penyusunan program PKM. Salah satu diantaranya terletak pada bidang
ekonomi, sekurang-kurangnya mencakup tingkat penghasilan yang rendah, tingkat
peran serta dan kemampuan bersaing yang rendah dalam pengolahan sumber-sumber
ekonomi, tingkat pengangguran, keterbatasan kemampuan dalam mengelola kegiatan
bisnis, ketidakmerataan kemakmuran dan kesejahteraan hidup yang semakin tajam,
dan lain-lain sebagainya. Problematika ekonomi masyarakat ini terbungkus rapi dan
tersembunyi dibalik wajah kemiskinan dan ketidakberdayan.
Persoalannya sekarang adalah bagaimana atau dengan cara apa problematika
ekonomi masyarakat itu dapat dipecahkan? Apakah usaha-usaha memecahkan
problematika ekonomi masyarakat dapat diwujudkan? Apabila konsep ekonomi
masyarakat disandingkan dengan pembangunan nasional, make pengertiannya
34| Sukmawati & Rahmi Razak
Jurnal Pengabdian Bina Ukhuwah. Vol 2 Nomor 2 (2020)
menurut Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) adalah menjadi “pembangunan
dari oleh, dan untuk rakyat yang dilaksanakan dalam semua aspek kehidupan bangsa”.
Selanjutnya visi ekonomi kerakyatan tercermin dalam undang-undang dasar 1945
Pasal 27 (2) bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan. Ini berarti bahwa ekonomi rakyat yang pokok adalah
penyediaan lapangan kerja serta mewujudkan taraf hidup yang layak bagi seluruh
warga negara. Dengan demikian ekonomi rakyat mempunyai misi yang luhur untuk
mengupayakan perekonomian bangsa yang selalu berpihak kepada kepentingan rakyat
banyak.
Untuk itu semua bentuk usaha yang ada seperti UKM, koperasi, dan
sebagainya dapat berjalan dan berperan aktif dalam kegiatan ekonomi rakyat. Salah
satu bentuk usaha dalam menjalankan ekonomi rakyat yang selama ini telah
dikembangkan adalah usaha kecil menengah (UKM), sebab dalam usaha ini
mempunyai fungsi kerakyatan yaitu:
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi masyarakat
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan.
2. Menciptakan kemandirian berusaha, membuka lapangan kerja, sehingga dapat
membawa perubahan mendasar dalam ekonomi keluarga.
3. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Sehubungan dengan hal tersebut, menarik untuk dikaji dan ditelaah bahwa
sebagian masyarakat baik di perkotaan maupun di pedesaan perlu dilibatkan untuk
memberdayakan potensi ekonomi, sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya
manusia tersebut.
Kelurahan Lanna Kecamatan Parang Loe Kabupaten Gowa merupakan desa
yang memiliki potensi, baik potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusia.
Potensi sumber daya manusia meliputi : pegawai, pedagang, petani dan ibu rumah
tangga. Potensi sumber daya manusia tersebut yaitu pegawai, pedagang, petani dan
ibu rumah tangga sangat perlu diberi bekal pengetahuan dan keterampilan. Selain
untuk menambah wawasan, juga menambah sumber-sumber pendapatan dan
konsumsi makanan yang dibutuhkan. Program kegiatan pengabdian kepada
masyarakat bagi dosen Universitas Muslim Indonesia mencoba melakukan mitra
dengan pihak pondok pesantren dalam rangka pembuatan jenis makanan keripik bagi
pegawai, pedagang, petani dan ibu rumah tangga, sekaligus memberi pengetahuan dan
keterampilan berbasis Ipteks yang nantinya pihak pegawai, pedagang, petani dan ibu
rumah tangga diharapkan memiliki keterampilan pengolahan keripik sebagai salah
satu ciri makanan khas di kelurahan tersebut.
Program pengabdian kepada masyarakat yang akan dilakukan di Kelurahan
Lanna, Kecamatan Parang Loe, Kabupaten Gowa untuk membantu meningkatkan
keterampilan cara pengolahan keripik pare dengan penerapan teknologi tepat guna
yang selama ini belum pernah dilakukan, selain sebagai sumber bahan makanan, juga
dapat menjadi salah satu sumber menambah pendapatan. Program kegiatan
pengabdian kepada masyarakat yang akan dilakukan di Kelurahan Lanna, Kecamatan
Parang Loe, Kabupaten Gowa ini melalui modal kemitraan yang kegiatannya adalah
pengolahan keripik pare dengan pertimbangan :

35| Sukmawati & Rahmi Razak


Jurnal Pengabdian Bina Ukhuwah. Vol 2 Nomor 2 (2020)
1. Memberdayakan potensi pegawai, pedagang, petani dan ibu rumah tangga
melalui aksi program pengolahan keripik pare yang dapat memberi nilai
ekonomi dan nilai sosial.
2. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini perlu dilakukan untuk menjawab
tantangan dan permasalahan yang dihadapi masyarakat terutama masyarakat
Kelurahan Lanna, Kecamatan Parang Loe, Kabupaten Gowa yaitu tantangan
dibidang ekonomi.
3. Perlu membangkitkan minat dan gairah masyarakat Kelurahan Lanna,
Kecamatan Parang Loe, Kabupaten Gowa sebagai mitra untuk mengembangkan
unit usaha kecil-menengah (UKM) berbasis Ipteks, sekaligus diharapkan dapat
menjadi ciri makanan khas Kelurahan Lanna
Berdasarkan uraian di atas, maka kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini,
diharapkan pada permasalahan yang harus dijawab :
1. Program pengabdian kepada masyarakat mengenai pengolahan keripik pare
Kelurahan Lanna, Kecamatan Parang Loe, Kabupaten Gowa belum pernah
dilakukan namun memiliki potensi untuk meningkatkan keterampilan, nilai
konsumsi, dan pendapatan.
2. Hasil pengolahan keripik pare akan mengalami kendala, terutama dari aspek
pemasaran

1. Aspek Pemasaran
Hal terpenting yang terkait dengan hasil pengolahan keripik pare ini adalah
pemasarannya. Oleh karena itu hasil pengolahan keripik pare ini dapat dipasarkan
secara luas, baik pada sekitar Kelurahan Lanna, Kecamatan Parang Loe, Kabupaten
Gowa maupun diluar wilayah Kabupaten Gowa. Pemasarannyapun sangat mudah,
baik di toko-toko kue, warung makan, pasar tradisional, super market, maupun
tempat-tempat lain.
2. Bahan yang digunakan
Bahan yang digunakan dalam pengolahan keripik pare ini sangat mudah
diperoleh, dan harga bahan-bahannya terjangkau.

36| Sukmawati & Rahmi Razak


Jurnal Pengabdian Bina Ukhuwah. Vol 2 Nomor 2 (2020)

2. Metode Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada Kelurahan Lanna
Kecamatan Parang Loe Kabupaten Gowa sebagai mitra dapat dilakukan dengan
menggunakan metode sebagai berikut :
a. Metode Sosialisasi
Metode ini digunakan dengan tujuan mendatangi Kelurahan Lanna
Kecamatan Parang Loe Kabupaten Gowa sebanyak 2 kali kunjungan dan
menyampaikan maksud dan tujuan serta rencana kegiatan pengabdian kepada
masyarakat melalui kegiatan pengelolaan keripik pare.
b. Metode ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai cara pengolahan
keripik pare, serta manfaat yang diperoleh baik dari aspek konsumsi maupun
dari aspek pendapatan Metode Penyuluhan
c. Metode Praktek-Penyuluhan
Metode dilakukan dengan memprakte kkan secara langsung tentang cara
membuat keripik pare. Setiap anggota yang hadir diharapkan dapat mengetahui cara
membuat keripik pare dengan tahap-tahap (proses) sebagai berikut :
a. Menyiapkan seluruh bahan dan peralatan yang dieperlukan
b. Mempraktekkan atau memperagakan cara pengolahan keripik pare yang
meliputi :
▪ Buah Pare yang sudah dibersihkan dan diiris-iris tipis direndam dengan air,
garam dan penyedap sasa kurang lebih 30 menit.
▪ Setelah 30 menit pare yang sudah direndam dicuci bersih dan ditiriskan,
▪ Tepung terigu,tepung tapioka/maizena,telur, air secukupnya dan bumbu
yang sudah dihaluskan dicampur jadi satu.
▪ Pare yang sudah ditiriskan dimasukkan ke dalam adonan ( no 3 ), lalu siap
untuk digoreng satu persatu
▪ Setelah matang siap utnuk dihidangkan.

d. Rencana Kegiatan
Berdasarkan uraian di atas, maka program pengabdian yang akan dilakukan
diuraikan sebagai berikut:
Tahapan Pertama: Memberi penyuluhan, penjelasan tentang cara pengolahan
keripik pare, terutama kaitannya pemasaran, konsumsi, dan
pendapatan.
Tahapan Kedua: Memberi pelatihan atau praktek cara mengolah (membuat)
keripik pare. Diharapkan semua peserta yang ikut dalam kegiatan
ini sudah bisa mempraktekkan cara membuat keripik mata sapi.
Tahap Ketiga: Melakukan monitoring dan evaluasi pada kelompok masyarakat
sasaran yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Tujuannya untuk mengetahui kemandirian masyarakat sasaran
dalam membuat (mengolah) keripik pare.
37| Sukmawati & Rahmi Razak
Jurnal Pengabdian Bina Ukhuwah. Vol 2 Nomor 2 (2020)

3. Hasil dan Pembahasan


Pare Pahit (Momordica Charantia) merupakan salah satu jenis tanaman yang
merupakan anggota keluarga dari mentimun (Cucurbitaceae). Pare pahit biasanya
tumbuh di daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Oleh karena itu, Pare pahit
memiliki beberapa sebutan di tiap daerah. Di daerah Jawa Barat buah pare disebut
dengan nama Paria, sedangkan di daerah Sumatera disebut pepare, di Sulawesi
Selatan buah ini disebut juga dengan paria dan di Eropa buah ini disebut dengan nama
Bitter Mellon. Pare adalah salah satu tumbuhan merambat yang mudah ditemukan
di negara tropis seperti Indonesia. Meski cukup melimpah, sayuran satu ini tidak
begitu diminati karena rasa pahit yang terkandung di dalamnya.
Jika anda mendengar nama pare pahit, pasti yang ada dalam pikiran anda
adalah rasanya yang pahit dan tidak enak untuk dimakan. Sebagian besar orang
enggan untuk memakan pare pahit dikarenakan rasanya. Namun, ternyata ada
banyak manfaat pare pahit yang baik untuk kesehatan tubuh kita.

Gambar 1. Buah Pare


Pare merupakan sumber vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan vitamin K yang
baik. Buah pahit ini, sebenarnya memiliki banyak khasiat yang manis bagi kesehatan
anda. Tes laboraturium awal menunjukkan bahwa senyawa fitokimia tertentu yang
terkandung dalam buah pare, mungkin efektif dalam pengobatan infeksi HIV.
Banyaknya manfaat pare pahit tidak terlepas dari kandungan zat-zat nutrisi yang ada
di dalamnya. Dalam 100 gram pare pahit mengandung gizi dan nutrisi yang tertera
pada tabel berikut (Sumber: USDA National Nutrient data base):

38| Sukmawati & Rahmi Razak


Jurnal Pengabdian Bina Ukhuwah. Vol 2 Nomor 2 (2020)

Tabel 1. Kandungan Nutrisi Pare Pahit


Kandungan Nilai gizi Persentase RDA
Energi 17 Kcal <1%
Karbohidrat 3.70 g 3%
Protein 1.00 g 2%
Lemak total 0,17 g 0,5%
Kolesterol 0 mg 0%
Serat makanan 2,80 g 7%
Vitamin
Folat 72 mcg 18%
Niacin 0,400 mg 2,5%
Asam pantotenat 0,212 mg 4%
Pyridoxine 0,043 mg 3%
Riboflavin 0,040 mg 3%
Thiamin 0,040 mg 3,5%
Vitamin A 471 IU 16%
Vitamin C 84 mg 140%
Elektrolit
Sodium 5 mg <1%
Kalium 296 mg 6%
Bahan galian
Kalsium 19 mg 2%
Tembaga 0,034 mg 4%
Besi 0,43 mg 5%
Kandungan Nilai gizi Persentase RDA
Magnesium 17 mg 4%
Manggan 0,089 mg 4%
Seng 0,80 mg 7%
Phyto-nutrisi
Karoten-ay 190 mcg -
Karoten-a 185 g
Lutein-zeaxanthin 170 mcg
*RDA adalah angka kecukupan gizi perhari
Selain meningkatkan kesehatan tubuh, nutrisi di dalam pare juga cocok bagi
mereka yang menginginkan kulit cantik alami.
Manfaat Pare untuk Kecantikan
1. Menangkal Radikal Bebas
Mengonsumsi seporsi pare akan memenuhi 54 persen kebutuhan tubuh akan
vitamin C. Manfaat pare adalahVitamin C yang terkandung di dalam pare akan
meningkatkan kemampuan tubuh untuk menangkal radikal bebas. Manfaat pare bisa
mengurangi resiko kanker kulit dan kerusakan sel.
2. Membantu Produktivitas Kolagen di dalam Tubuh
Vitamin C yang terkandung di dalam pare akan membantu kesehatan

39| Sukmawati & Rahmi Razak


Jurnal Pengabdian Bina Ukhuwah. Vol 2 Nomor 2 (2020)
pembuluh dan peredaran darah. Kesehatan pembuluh darah merupakan unsur penting
bagi produksi kolagen. Sementara kolagen adalah protein penting untuk menjaga
keremajaan sel kulit
3. Menjadikan Kulit Sehat dan Cantik
Manfaat pare vitamin-vitamin yang terkandung di dalam pare dapat membantu
kulit dalam pemulihan dari penyakit seperti eczema dan psoriasis. Manfaat pare selain
itu pare juga memiliki kemampuan untuk memurnikan darah, menjadikan kulit bebas
toksin. Inilah kunci kulit yang sehat bercahaya dan bebas jerawat.
4. Mengobati Ruam Kemerahan Karena Sengatan UV
Air rebusan pare atau jus pare segar merupakan pendingin kulit yang baik.
Keduanya cukup efektif untuk menenangkan kulit yang iritasi karena sengatan sinar
ultra violet.
Manfaat Pare Bagi Kesehatan Tubuh
1. Meningkatkan kesehatan pencernaan
Meskipun pare termasuk buah yang rendah kalori, tapi buah ini kaya akan
serat, vitamin, dan mineral. Serat makanan membantu pencernaan yang baik dan
gerakan peristaltik makanan dan limbah yang lancar melalui sistem pencernaan.
Manfaat pare baik untuk menghilangkan gangguan pencernaan dan mencegah
sembelit. Selain itu, kandungan charantin yang tinggi mampu membantu
meningkatkan serapan glukosa dan sintesis glikogen, yang dapat membantu
menurunkan berat badan berlebih dengan mengurangi penyimpanan sel-sel lemak.
2. Mengobati masalah kulit
Senyawa antifungi dan antibakteri yang ada dalam pare melawan banyak
infeksi kulit termasuk kurap, kudis, dan bahkan psoriasis. Pare menghentikan aktivitas
guanylate cyclase yang dapat memperburuk psoriasis.
3. Membantu mengobati HIV dan Herpes
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa komposisi fitokimia pada pare dapat
menghambat aktivitas virus human immunodeficiency. Pare memberikan efek
tambahan dalam kombinasi dengan pengobatan AIDS. Selain itu, penelitian juga
menunjukkan bahwa pare, dengan sifat antivirus, dapat membantu mengobati pasien
dengan herpes simpleks virus-1 (HSV-1), dan mencegah penyebaran plak herpetik
pada orang lain.
4. Meningkatkan kesehatan tulang dan penyembuhan luka
Manfaat pare juga mengandung vitamin K, yang merupakan nutrisi penting
dalam mengatur pembekuan darah normal. Vitamin K juga membantu menyebarkan
kalsium ke seluruh tubuh, dengan demikian dapat meningkatkan kepadatan tulang dan
mengurangi risiko mengalami patah tulang.
5. Melawan sel kanker
Manfaat pare lainnya terkait dengan kemampuannya dalam melawan sel-sel
kanker. Penelitian mengungkapkan bahwa pare memiliki sifat antikanker dan
berpotensi digunakan sebagai agen pembasmi berbagai jenis kanker, seperti kanker
payudara, usus besar, prostat, hati, dan kanker darah. Namun penelitian tersebut baru
sebatas penelitian di laboratorium. Efek antikanker dalam manfaat pare ini belum
banyak diteliti secara klinis sehingga khasiatnya sebagai pelawan kanker pada

40| Sukmawati & Rahmi Razak


Jurnal Pengabdian Bina Ukhuwah. Vol 2 Nomor 2 (2020)
manusia masih perlu dikaji lebih lanjut.
Program PKM dengan tujuan untuk membantu mengatasi permasalahan yang
dihadapi kelompok mitra (kelompok majelis ta’lim). Pelaksanaan program PKM pada
kelompok mitra pembuatan kripik pare dengan pendekatan penyuluhan dan pelatihan.

Penyuluhan
Sebelum dilakukan pelatihan terlebih dahulu dilakukan kegiatan penyuluhan.
Dalam kegiatan ini dilakukan dengan penyuluhan yaitu bagaimana mentransfer
inovasi pada anggota kelompok mitra (kelompok majelis ta’lim) untuk menambah
pengetahuan sehingga terjadi perubahan kognitif. Artinya pola pikir yang dirubah
terlebih dahulu untuk memudahkan pelaksanaan program PKM yang dapat dilihat
pada Gambar 2.

Gambar 2. Ketua dan anggota TIM


Pada Gambar 2, memberikan penyuluhan atau penjelasan kepada mitra
sekaligus pelatihan tentang produk yang akan dibuat. Pembuatan kripik pare ini
diharapkan dari hasil pembuatan kripik ini dapat dijual sebagai oleh-oleh sehingga
dapat menambah pendapatan ibu-ibu majelis ta’lim di kelurahan Lanna, Kecamatan
Parangloe, Kabupaten Gowa.

Tahap Pelatihan
Proses Pembuatan Kripik Pare
Pada tahap ini, kelompok mitra (ibu-ibu majelis ta’lim) diberikan pelatihan
pembuatan kripik pare dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Menyiapkan bahan-bahan dan wadah yang diperlukan, kemudian buah pare
dipotong dua dan dikeluarkan bijinya lalu dipotong bisa menggunakan pisau bisa
dengan alat potong sehingga menyerupai lingkaran cincin, setelah selesai pare
direndam dengan air garam dan air kapur sirih selama kurang lebih 30 menit.

41| Sukmawati & Rahmi Razak


Jurnal Pengabdian Bina Ukhuwah. Vol 2 Nomor 2 (2020)

Setelah 30 menit pare dibilas dengan air bersih sebanyak 3 kali, selanjutnya
direndam lagi dengan air panas selama kurang lebih 5 menit, lalu ditiriskan. Proses
berikutnya membuat bumbu basah, yang terdiri dari tepung beras,tepung
maizena,danbumbu yang dihaluskan ( bawang putih, kemiri, ketumbar, lombok kecil )
, santan, telur, bumbu penyedap (royco ayam ) dan air 105 cc. Semua bahan dicampur
jadi satu lalu dimasukkan buah pare.

Tahap selanjutnya kita buat campuran tepung kering terigu dan maizena
dicampur lalu pare yang sudah dicampur dengan bumbu dimasukkan satu persatuke
tepung kering sampai terlumuri dengan tepung kering dan siap untuk digoreng.
Sebelumnya kita sudah memanaskan minyak sampai panasnya kurang lebih 150
derajat.

42| Sukmawati & Rahmi Razak


Jurnal Pengabdian Bina Ukhuwah. Vol 2 Nomor 2 (2020)

Proses penggorengan dilakukan sampai betul-betul matang atau samapi garing.

Hasil kripik Pare yg sudah siap untuk dikemas.


Proses Pengemasan
Setelah proses pembuatan kripik pare selesai selanjutnya diberikan pelatihan
pengemasan dan pemberian label. Proses pengemasan ini perlu agar mitra dapat
mengetahui wadah yang bagaimana sebaiknya yang digunakan untuk mengemas agar
terlihat menarik. Kemasan yang digunakan bisa dari plastik gula yang bening
(transparan) atau wadah yang lain (aluminium foil). Setelah pengemasan selesai lalu

43| Sukmawati & Rahmi Razak


Jurnal Pengabdian Bina Ukhuwah. Vol 2 Nomor 2 (2020)
diberi label. Sebaik lebel didisain dengan tulisan, nama produk dan gambar yang
menarik.

Kripik pare

Pengemasan dengan
aluminium foil

Pemberian Label

Bagan 2: Proses pengemasan kripik

Gambar 4. Hasil Kripik Pare Yang Sudah Dikemas

Gambar 5, Ketua dan Anggota Tim dengan ibu-ibu majelis ta’lim dalam
pelatihan dengan membawa hasil pelatihan

44| Sukmawati & Rahmi Razak


Jurnal Pengabdian Bina Ukhuwah. Vol 2 Nomor 2 (2020)
Kegiatan ini melibatkan mitra secara langsung dan disaksikan oleh ibu Ketua
majelis ta’lim mulai dari persiapan, penyediaan sarana tempat pelatihan, sampai
terlaksananya kegiatan tersebut. Tanya jawab, diskusi pada waktu pelatihan dan
demonstrasi telah dilakukan dalam rangka peningkatan pemahaman dan keterampilan
mitra terhadap keberhasilan usaha pengolahan kripik pare yang siap dipasarkan.
Mitra sangat merespon pelatihan pengolahan kripik mata sapi ini. Menurut
Mitra baru kali ini ada pelatihan dan demontrasi pembuatan kripik pare dan berjanji
akan mempraktekkannya, serta mencoba untuk dipasarkan dilingkungan kelurahan
Lanna,Kecamatan Parangloe,Kabupaten Gowa sebagai oleh-oleh.

Foto bersama Ibu Ketua majelis Ta’lim dan anggota serta tim pelaksana PKM
di Kelurahan Lanna,Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa.

4. Kesimpulan
Setelah program PKM ini dilakukan maka mitra (ibu-ibu kelompok majelis
ta’lim ) dapat mengetahui bahwa keripik pare yang bahan bakunya adalah buah pare
bisa dimodifikasi dengan bentuk lain selain hanya dijadikan sayur yang sering kita
konsumsi khususnya di Sulawesi Selatan lebih dikenal dengan nama sayur pariah
kambu. Kripik pare ini dapat dikelolah dengan mudah sebagai camilan yang baru
kali ini diadakan di Kelurahan Lanna,Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa. Kripik
pare ini selain bermanfaat camilan pendamping teh atau kopi dapat juga dibuat oleh-
oleh yang dapat menambah pendapatan ibu-ibu majelis ta’lim.
Masih perlu pengadaan oven (alat pemanggang ) untuk memanggang agar
minyak yang dikandung pada saat penggorengan bisa kering. Perlu cara atau media
45| Sukmawati & Rahmi Razak
Jurnal Pengabdian Bina Ukhuwah. Vol 2 Nomor 2 (2020)
dalam memasarkan produk kripik pare ini. Perlu dilakukan PKM berikutnya berkaitan
dengan tahap Pendampingan , Tahap Monitoring dan Evaluasi.

5. Ucapan Terima kasih


Tim Pelaksana mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Muslim
Indonesia, Ketua lembaga pengabdian Masyarakat Universitas Muslim Indonesia
atas dukungan pendanaan kegiatan melalui program Pengabdian masyarakat
dengan Program kemitraan Pemerintah Kabupaten Gowa dan mitra kelompok
majelis Taklim Karunia desa Lanna Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa

6. Daftar Pustaka

Adisasmita, R. Dasar-Dasar Ekonomi Wilayah, P.T. Graha Ilmu, Yogyakarta. 2005.


Alexandre (2009). Kemiskinan selama Transisi: bukti Dari Survai rumah Tangga di
Ukraria.
Amin Rais, 2005.Kemiskinan dan Kesenjangan di Indonesia, Penerbit Aditya Media,
Yogyakarta.
Arief R. Karseno, 2002. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Lokalitas
Dalam Perspekti Ekonomi, Lembaga Pengabdian Masyarakat UGM. Joggakarta.
Arraiyah,2007. Menoropong fenomena Kemiskinan: Telaah Persfektif Al-Qur’an.
Penerbit Pustaka Pelajar.
Asrie Hamzah Muhammad,2010.Kemiskinan dan Strategi Pengentasannya .Disertasi
Pascasarjana Fakultas Ekonomi universitas Brawijaya Malang.
Badan Pusat Statistik (BPS). Kabupaten Gowa Dalam Angka Tahun 2015. BPS:
Kabupaten Gowa. 2105.
Badan Pusat Statistik .Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Sulawesi Selatan 2010-
2014,
BPS: Provinsi Sulawesi Selatan. 2015. Pengentasannya.Disertasi Pascasarjana Fakultas
Ekonomi universitas Brawijaya Malang.
Badan Pusat Statistik (BPS). Kabupaten Gowa Dalam Angka Tahun 2015. BPS:
Kabupaten Gowa. 2105.
Badan Pusat Statistik Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Sulawesi Selatan
2010-2015, BPS: Provinsi Sulawesi Selatan. 2016

46| Sukmawati & Rahmi Razak

Anda mungkin juga menyukai