Anda di halaman 1dari 104

PROPOSAL

KULIAH KERJA NYATA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN-PPM)


MANDIRI
(KELURAHAN KEDUNGPANE KECAMATAN MIJEN)

OPTIMALISASI POTENSI DAERAH WISATA KAMPUNG LABU


MELALUI GREEN ECONOMY UNTUK KEMANDIRIAN MASYARAKAT
KELURAHAN KEDUNGPANE KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG

PENGUSUL
1 Dr. Emmy Budiartati, M.Pd./195601071986012001 (DPL)
2 Mohammad Ilham/1401416249/PGSD ( Ketua)
3 Amilia Putri Widyowati/1401416178/PGSD (Sekretaris)
4 Isfina Amalia/7101416233/Pend. Ekonomi (Bendahara)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2019
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...........................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
RINGKASAN.......................................................................................................16
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................17
1. 1 ANALISIS KEADAAN WILAYAH......................................................17
1.1.1 Kondisi Warga.................................................................................18
1. 2 PERSOALAN YANG ADA DI MASYARAKAT.................................23
BAB 2 SOLUSI DAN TARGET LUARAN.......................................................24
2.1 SOLUSI...................................................................................................24
2.2 KHALAYAK SASARAN PROGRAM..................................................43
2.3 TARGET LUARAN................................................................................45
BAB 3 METODE PELAKSANAAN..................................................................47
3.1 METODE PELAKSANAAN..................................................................47
3.2 BERKELANJUTAN PROGRAM..........................................................53
BAB 4 PEMBIAYAAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM....55
BAB 5 PENUTUP.................................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................59
LAMPIRAN..........................................................................................................60
Lampiran 1. Tim Pelaksana...............................................................................60
Lampiran 2.Peta Lokasi.....................................................................................61
Lampiran 3.Surat Ijin dari Desa........................................................................62
Lampiran 4.Form Tematik Desa........................................................................63
Lampiran 5.Usulan Progam Kerja.....................................................................65
Lampiran 6. Format Instrumen Mapping...........................................................78
RINGKASAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu kegiatan intrakurikuler yang


memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bentuk pengabdian
masyarakat yang bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar dan bekerja
kepada masyarakat serta merupakan proses pendewasaan dan kemandirian secara
sistematis bagi mahasiswa agar siap menjalani kehidupan secara bertanggung
jawab.
Program kerja KKN Alternatif UNNES Kelurahan Kedungpane disusun
berdasarkan hasil observasi di daerah Kelurahan Kedungpane dan wawancara
bersama Lurah, Ketua RW, serta Ketua kelompok masyarakat seperti PKK,
Pokdarwis dan warga yang menjalankan usaha di sekitar kelurahan yang berada di
bawah naungan Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen. Hasil tersebut
disesuaikan dengan permasalahan dan kebutuhan yang ada di dalam Kelurahan
Kedungpane.
Program kerja yang disusun mengacu pada judul “Optimalisasi Potensi
Daerah Wisata Kampung Labu Melalui Green Economy Untuk Kemandirian
Masyarakat Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen Kota Semarang”. Green
economy atau ekonomi hijau adalah sebuah rezim ekonomi yang meningkatkan
kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosisal, cirinya adalah penilaian langsung
kepada moral alami dan jasa ekologis sebagai nilai ekonomi dan akuntansi biaya,
dimana biaya yang diwujudkan ke masyarakat dapat ditelusuri kembali dan
dihitung sebagai kewajiban, kesatuan yang tidak membahayakan. Selain itu,
program kerja KKN Kelurahan Kedungpane mengacu pada petunjuk teknis KKN
alternatif dalam bab ketentuan program. Yang mencakup bidang pendidikan,
bidang ekonomi, bidang kesehatan, dan bidang lingkungan. Untuk program di
bidang pendidikan meliputi kegiatan pendidikan karakter, kedungpane ceria, child
health education. Untuk bidang ekonomi meliputi manajemen pemasaran,
packaging product, dan pelatihan pembuatan kripik labu. Untuk bidang kesehatan
terdiri dari tes kesehatan, perilaku hidup bersih dan sehat, jalan sehat bersama
masyarakat dan donor darah. Untuk bidang lingkungan yaitu ada mempercantik
kelurahan, mapping desa, penanaman labu, penyuluhan pupuk organik, dan
grand design.
Pelaksanaan program kerja mendapat dukungan penuh dari masyarakat
sekitar. Serta masyarakat akan ikut berpartisipasi aktif sehingga program kerja
dapat berjalan dengan lancar. Dengan adanya program dari KKN UNNES
diharapkan dapat memecahkan masalah dan menjadi solusi yang ada di dalam
Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen Kota Semarang.
BAB 1 PENDAHULUAN

1. 1 ANALISIS KEADAAN WILAYAH


Kelurahan Kedungpane merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di
Kecamatan Mijen Kota Semarang. Kelurahan ini memiliki luas daerah 583,06
Ha. Bagian utara Kelurahan Kedungpane berbatasan dengan Kelurahan
Bambangkerep Kecamatan Ngaliyan, bagian selatan dan bagian barat
berbatasan dengan Kelurahan Jatibarang dan Kelurahan Pesantren Kecamatan
Mijen, sedangkan bagian timur berbatasan dengan Kelurahan Kedungpane
Kecamatan Mijen.
Jumlah total penduduk di Kelurahan Kedungpane sebesar 7960 jiwa yang
terdiri dari 2505 kepala keluarga dengan 3978 laki-laki dan 3982 perempuan.
Mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai karyawan perusahaan
swasta sebanyak 2147 orang dan sebagai buruh tani sebanyak 398 orang.
Sedangkan ibu rumah tangga di Kelurahan Kedungpane juga termasuk banyak
yaitu 830 orang.
Kelurahan Kedungpane memiliki potensi yang sangat besar khususnya
dari sektor usaha jasa dan perdagangan sejumlah 78 unit dan 80 jenis produk
yang diperdagagangkan, serta pariwisata sebagai salah satu potensi yang bisa
menjadi pemasukan ekonomis untuk masyarakat Kelurahan Kedungpane juga
belakangan ini baru dibangkitkan sebagai sumber ekonomi masyarakat
setempat. Pengembangan sektor tersebut merupakan aset kelurahan yang
sangat besar serta berpengaruh pada tingkat kemakmuran masyarakat.
Kegiatan KKN ini memberikan pendidikan, pelatihan, dan pendampingan
untuk mengembangkan program yang terbagi menjadi empat sektor yaitu
pendidikan, ekonomi, kesehatan serta lingkungan, Sasaran dalam program
KKN ini adalah masyarakat Kelurahan Kedungpane terutama Pemilik Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), ibu-ibu PKK, pemuda dan anak-anak,
penyelenggara Pemerintah kelurahan, organisasi masyarakat, pelajar-pelajar
sekolah serta kelompok ternak dan tani di Kelurahan Kedungpane.
1.1.1 Kondisi Warga
Mengacu pada 4 bidang program pemberdayaan masyarakat melalui
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Allternatif 2B Kelurahan Kedungpane, yakni
Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan, serta Lingkungan. Maka beberapa potensi
yang kami petakan antara lain:

A. PENDIDIKAN
Jenis pendidkan di Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen terbagi
menjadi dua, yaitu pendidikan umum dan pendidikan khusus. Pada pendidikan
umum Kelurahan Kedungpane memiliki 3 paud, 5 TK, 5 SD, 2 SLTP, dan 2
SLTA. Untuk pendididkan khususnya adalah TPQ. Dilihat dari tingkat
pendidikan di Kelurahan Kedungpane untuk SD (421 jiwa), SLTP (1007
jiwa), dan SLTA (1604 jiwa) dari 7960 jiwa yang berada di Kelurahan
Kedungpane. Kelurahan yang bisa dikatakan memiliki jenjang pendidikan
yang lengkap. Namun permasalahan yang dihadapi di bidang pendidikan
tentunya sangat beragam mulai dari sifat dan karakter siswa yang pada era
sekarang sangat memprihatinkan seperti kurang menghargai orangtua bahkan
sampai pergaulan bebas yang menjadikan kenakalan tersebut menghambat
dari proses pendidikannya.
Permasalahan yang ada pada bidang pendidikan di Kelurahan
Kedungpane meliputi, masih kurangnya bimbingan belajar untuk siswa yang
sedang menempuh pendidikan. Masalah lain yang dihadapi yaitu kesadaran
belajar yang kurang karena adanya gadget dimana anak-anak pada tingkat SD,
SMP, SMK cenderung lebih tertarik bermain gadget dibandingkan untuk
mengulas kembali pelajaran yang telah diajarkan di sekolah. Bahkan anak-
anak usia sekolah dasar sudah banyak yang merokok dan sudah menjadi hal
yang biasa di lingkungannya. Selain itu kesadaran orang tua untuk menuntun
anak-anaknya untuk belajar juga masih kurang.

B. EKONOMI
Masih besarnya angka penduduk yang berusia 18-56 tahun yang belum
atau tidak bekerja sebanyak 258 orang dan yang di atas 56 tahun sebanyak 898
orang serta ibu-ibu di Kelurahan Kedungpane yang tidak memiliki pekerjaan
atau ibu rumah tangga sebanyak 830 jiwa, sejatinya jika ada kegiatan
ekonomis yang bisa dilakukan untuk orang-orang yang berusia diatas 56 tahun
atau ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Kedungpane masyarakatnya sangat
antusias. Terbukti dari aktifnya ibu-ibu PKK yang membuat kerajinan-
kerajinan tangan yang memiliki nilai ekonomis jika dikembangkan lagi. Mata
pencaharian penduduk Kelurahan Kedungpane yang rata-rata sebagai
karyawan perusahaan swasta dan buruh tani ini juga memungkinkan mereka
untuk melakukan kegiatan sampingan misalnya keterampilan wirausaha
berupa kerajinan tangan atau olahan-olahan rumah lainnya. Hasil wirausaha
tersebut dapat menunjang peningkatan ekonomi warga Kelurahan Kedungpane
dan didukung dengan banyaknya masyarakat Kedungpane yang memiliki 78
unit usaha toko/kios.
Kelurahan Kedungpane memiliki berbagai potensi yang dapat
dikembangkan di berbagai bidang terutama bidang ekonomi dan pariwisata.
Pada bidang ekonomi, masyarakat sudah mulai mengembangkan beberapa
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berupa usaha pembuatan
opak, bir pletok, dan jahe instan. Namun usaha tersebut belum sampai ke
pasaran yang lebih luas. Hal tersebut dikarenakan kurangnya publikasi
promosi dan packaging yang menarik konsumen luar daerah. Oleh karena itu
masalah tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan publikasi promosi olahan
semakin luas dan membuat packaging menjadi lebih menarik konsumen
sehingga dapat memperoleh nilai jual yang tinggi.
Pada bidang pariwisata, Kelurahan Kedungpane telah menjadi desa
wisata yang cukup menarik para wisatawan lokal. Salah satu destinasi wisata
yang terkenal di Kelurahan Kedungpane adalah waduk Jatibarang. Untuk
Kelurahan Kedungpane sendiri memiliki 3 jalur akses menuju ke waduk. Dari
kawasan RW 01 dengan nama Jatimulyo, namun akses melalui kawasan ini
belum banyak diketahui oleh masyarakat luar Kelurahan Kedungpane. Akses
jalan menuju waduk dapat juga dari kawasan RW 02 dengan nama Jamalsari,
untuk Waduk di Jamalsari sudah lama dibuka untuk umum dan menjadi pusat
obyek wisata waduk utama di Kelurahan Kedungpane untuk saat ini sehingga
banyak masyarakat luar Kelurahan Kedungpane sudah mengetahuinya.
Terlebih di kawasan Waduk di Jamalsari melewati kampung labu, dimana
kampong labu adalah simbol kampung tematik yang ada di Kelurahan
Kedungpane serta di sekitar waduk terdapat beberapa spot foto yang menarik
para wisatawan dengan berbagai bentuk yang bertuliskan bukit cinta dan
berada dibawah bukit dengan langsung dapat menyentuh air waduknya,
disitulah terdapat spot untuk memancing yang bisa dilakukan wisatawan..
Selain itu dapat di akses melalui RW 03 dengan nama Dawuhmakmur, namun
sepertihalnya pada RW 01, akses jalan ini belum banyak diketahui oleh
masyarakat luar Kelurahan Kedungpane.

C. KESEHATAN
Jumlah penduduk yang tinggal di Kelurahan Kedungpane sebesar
sebesar 7960 jiwa yang terdiri dari jenjang umur balita sampai di atas umur 75
tahun. Masalah lain yang timbul adalah masyarakat Kelurahan Kedungpane
masih belum memiliki adanya kesadaran tentang pentingnya kesehatan,
banyak warga yang sudah berumur di atas 50 tahun di RW 03 kerap
mengeluhkan sakit diabet dan hipertensi terutama pada pola makan dan
kurangnya informasi tentang menjaga kesehatan tubuh di usia tua. Selain itu
untuk fasilitas kesehatan yang ada di Kelurahan Kedungpane masih kurang,
terbukti dari tidak adanya puskesmas di Kelurahan Kedungpane yang ada
hanya posyandu disetiap RW saja dan hanya ada dua tempat praktik dokter
dan satu tempat bidan yang membutuhkan biaya lebih jika ingin berobat di
tempat tersebut, jika warga ingin berobat warga harus pergi ke Kecamatan
Ngaliyan atau Mijen, dengan adanya puskemas disana dapat membuat
masyarakat yang berobat bisa dengan biayanya lebih terjangkau. Dan
dikarenakan tidak adanya Puskesmas maka menyebabkan kurangnya program-
program yang mendukung kesehatan warga Kelurahan Kedungpane itu
sendiri. Jika hal tersebut terus dibiarkan akan menjadi penyebab salah satu
menurunnya tingkat kesehatan masyarakat di Kelurahan Kedungpane. Ketika
kesehatan masyarakat di Kelurahan Kedungpane menurun, maka akan
mempengaruhi berbagai bidang lainnya yang ada di Kelurahan Kedungpane.
Oleh karena itu diperlukan tindakan berupa program atau fasilitas kesehatan
yang lebih baik lagi guna menunjang kesehatan masyarakat Kedungpane.

D. LINGKUNGAN
Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia
dibawah kecamatan. Kelurahan merupakan unit pemerintahan terkecil yang
setingkat dengan desa. Namun sangat di sayangkan administrasi dan tata ruang
di dalam Kelurahan Kedungpane sudah baik tetapi jika di lihat dari luar
kelurahan yang sebagai ikon utama desa kurang menarik karena gersang dan
butuh penataan ulang, untuk itu perlu adanya perbaikan dibidang infrastuktur
terutama di lingkungan sekitar Kelurahan Kedungpane, seperti pembuatan
taman di halaman dan mural pada dinding Gedung Serba Guna Kelurahan
Kedungpane untuk mempercantik kelurahan.
Melihat juga kondisi alam Kelurahan Kedungpane yang potensial
menjadi desa wisata, pengembangkan Desa Wisata Kedungpane yang
bertujuan untuk memberdayakan dan mengarahkan masyarakat untuk dapat
mengoptimalkan pengelolaan lokasi wisata Kelurahan Kedungpane sangat
diperlukan sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Pada
ranah infrastruktur juga Kelurahan Kedungpane memperlukan tempat
informasi atau petunjuk arah untuk mempermudah masyarakat mengetahui
tempat wisata di kedungpane. Melihat juga realita adanya kesulitan mencari
informasi terkait Kelurahan Kedungpane di internet. Walaupun Kelurahan
Kedungpane sudah mempunyai web namun web tersebut belum menjelaskan
secara luas mengenai potensi yang dimiliki Kelurahan Kedungpane. Sehingga,
masyarakat luas yang ingin mengetahui Kelurahan Kedungpane pun akan
kesulitan. Padahal, pada saat ini semua informasi dapat diakses melalui
internet. Hal ini menandakan bahwa Kelurahan Kedungpane bisa dikatakan
masih kurang dalam hal memperkenalkan diri ke dunia luar melalui sosial
media atau internet. Maka dari itu perlu adanya penambahan konten terkait
potensi Kelurahan Kedungpane di web kelurahan, dan sosial media berupa
facebook, instagram serta sosial media yang lainnya yang berguna sebagai
pusat informasi yang ada di Kelurahan Kedungpane. Penambahan konten
tersebut juga dapat menjadi kegiatan pemasaran produk olahan yang ada di
Kelurahan Kedungpane dan pemasaran dilakukan dengan menggunakan
media sosial tersebut.

1. 2 PERSOALAN YANG ADA DI MASYARAKAT


Berdasarkan identifikasi masalah yang ada di atas, dapat dirumuskan beberapa
masalah pada KKN ini, yaitu
1. Bagaimana membentuk karakter siswa yang sesuai dengan pancasila
melalui pendidikan ?
2. Bagaimana mengoptimalkan daerah wisata kampong labu dalam
meningkatkan kemandirian masyarakat ?
3. Bagaimana mengoptimalkan sumber daya masyarakat dalam
meningkatan kreatifitas dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Kedungpane yang sudah ada?
4. Bagaimana memberdayakan masyarakat untuk mengelola potensi
pariwisata yang ada di Kelurahan Kedungpane?
5. Bagaimana mengoptimalkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan
Kelurahan Kedungpane untuk menjadi kelurahan yang bersih dan indah?
6. Bagaimana mengelola limbah perternakan yang memiliki nilai ekonomis
pada Kelurahan Kedungpane?
7. Bagaimana mewujudkan masyarakat yang sehat dan tangguh untuk
generasi penerus Kelurahan Kedungpane?
8. Bagaimana cara Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ikut andil
untuk berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan terutamannya
terhadap sampah plastik?
9. Bagaimana cara menarik masyarakat luas untuk mengetahui potensi yang
dimiliki Kelurahan Kedungpane dari kemandirian ekonomi dan
pariwisata?
10. Bagaimana mewujudkan pelayanan kelurahan yang prima yang di dukung
sarana prasarana yang ada dan pelayanan cepat untuk masyarakat?
BAB 2 SOLUSI DAN TARGET LUARAN

2.1 SOLUSI
Berdasarkan kondisi di wilayah Kedungpane dan mengacu pada
empat bidang program pemberdayaan masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Allternatif 2B Kelurahan Kedungpane, yaitu Pendidikan, Ekonomi,
Kesehatan, dan Lingkungan maka solusi yang kami tawarkan antara lain :

2.1.1 Bidang Pendidikan


Pendidikan merupakan upaya untuk membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, pendidikan
merupakan upaya untuk membekali peserta didik agar memiliki kemampuan
yang dapat bermanfaat bagi dirinya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Pendidikan berbanding lurus dengan kemajuan
suatu negara. Semakin baik pendidikan di suatu negara, maka akan semakin
maju pula negara tersebut. Hal ini dikarenakan proses pendidikan yang baik
akan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga
dapat membangun negaranya menjadi lebih baik.
Penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah sebagaimana tercantum
dalam Peraturan Pemerintah nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan pendidikan bertujuan membangun landasan bagi
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang: 1) beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan
berkepribadian luhur, 2) berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif, 3) sehat,
mandiri, dan percaya diri, dan 4) toleran, peka sosial, demokratis, dan
bertanggung jawab. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
tujuan pendidikan Indonesia tidak hanya mengedepankan aspek kognitif,
namun juga menyentuh aspek sikap dan psikomotor. Dilihat dari aspek
kognitf, tujuan pendidikan Indonesia ialah untuk mendidik peserta didik agar
memiliki pengetahuan yang luas dan cerdas. Selanjutnya, dilihat dari aspek
psikomotor atau keterampilan, pendidikan Indonesia bertujuan untuk
mendidik peserta didik agar memiliki keterampilan yang bermanfaat bagi
dirinya di masyarakat. Adapun jika dilihat dari aspek sikap, tujuan pendidikan
Indonesia ialah untuk membentuk peserta didik menjadi warga negara yang
memiliki sikap sesuai dengan nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia.
a. Pendidikan Karakter (PENDEKAR)
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter
kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Disamping itu,
pendidikan karakter dimaknai sebagai suatu perilaku warga sekolah yang
dalam menyelenggarakan pendidikan harus berkarakter.
Dalam kaitan tersebut, pendidikan nilai kebangsaan atau dewasa ini
dikenal dengan pendidikan karakter menjadi amat penting. Karena melalui
kegiatan tersebut nilai-nilai kebangsaan akan tersosialisasi sistimatis dan
diterima semua kalangan utamanya peserta didik sebagai generasi muda
bangsa; pendidikan karakter sebagai wujud implementasi sosialisasi nilai-nilai
luhur budaya bangsa, adalah format penguatan yang sistematis dan terencana.
Semakin kuat seseorang memiliki dasar pertimbangan nilai kebangsaan,
semakin kuat pula kecenderungan untuk tumbuh dan berkembang menjadi
warga masyarakat yang baik, dan pada titik kulminasinya secara individual
maupun kolektif akan memegang teguh nilai budaya.
Melalui kegiatan Pendidikan Karakter, TIM KKN akan membuatnya
menjadi pendidikan yang menyenangkan dan dapat dengan mudah dipahami
siswa, sehingga siswa akan lebih mudah menerapkan tentang karakter
kebangsaan. Kegiatan ini bertujuan dengan diharapkan dapat meningkatkan
moral dan akhlak bagi siswa.

b. Kedungpane Ceria (PaneNceri)


Kedungpane Ceria merupakan suatu program lomba yang dikhususkan
untuk anak-anak di desa Kedungpane. Program ini diberikan karena
banyaknya jumlah anak-anak yang ada di Kelurahan Kedungpane
sehingga membuat TIM KKN berinisiatif untuk menggerakkan anak-anak
di desa Kedungpane agar anak-anak tersebut dapat mengasah kemampuan
mereka baik dari bidang akademik maupun non akademik.
Melalui kegiatan Kedungpane Ceria, TIM KKN akan membuatnya
menjadi sebuah lomba yang menyenangkan dan tidak menegangkan
sebagaimana mestinya lomba serta dikarenakan adanya bidang akademik
dan non akademik dalam lomba membuat anak-anak di Kedungpane dapat
mengikuti berbagai macam lomba tersebut.

c. Child Health Education (CHE)


Child Health Education (CHE) atau Pendidikan Kesehatan Anak adalah
suatu program yang diberikan berupa bimbingan atau tuntunan kepada
seseorang atau anak didik tentang kesehatan. Dapat pula diartikan sebagai
segala bentuk upaya sengaja dan terencana untuk mencakup kombinasi
metode untuk memfasilitasi perilaku untuk beradaptasi yang kondusif bagi
kesehatan. Pendidikan Kesehatan Anak diselenggarakan karena banyak anak-
anak usia SD yang umumnya relatif mengabaikan masalah kesehatannya.
Kesehatan gigi pada anak merupakan penentu pertumbuhan dan
perkembangan rongga mulut karena gigi susu anak akan menentukan gigi
tetap dari anak tersebut. Bila seorang anak memiliki gigi yang tidak sehat
maka anak tersebut akan kesulitan ketika mencerna makanan sehingga dapat
menyebabkan anak mengalami gangguan terhadap pertumbuhannya, akibatnya
anak menjadi sering sakit. Gosok gigi adalah upaya untuk menjaga dan
memelihara kesehatan gigi dengan mencegah kerusakan gigi dan gusi,
membersihkan sisa makanan yang menempel di gigi dan gusi serta agar nafas
tetap segar. Gosok gigi yang baik dilakukan 2 kali dalam sehari yaitu pagi
setelah makan dan malam sebelum tidur. Kegiatan ini memang terbilang
sepele dan sederhana tetapi anak-anak jarang sekali yang melakukannya
bahkan ada yang tidak mau menggosok gigi karena malas.
Kebiasaan kurang hygiene menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan
anak terutama munculnya penyakit diare. Hal tersebut disebabkan rendahnya
kesadaran anak untuk selalu cuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas.
Cuci tangan merupakan kegiatan membersihkan tangan dan jari jemari dengan
menggunakan air ataupun cairan lainnya dengan tujuan untuk menjadi bersih.
Manfaat cuci tangan yaitu antara lain untuk mencegah resiko tertular penyakit
seperti flu dan diare. Cuci tangan dilakukan sebelum dan sesudah makan,
setelah buang air besar dan buang air kecil, setelah membuang sampah, setelah
menyentuh binatang dan lain-lain.
Dengan minimnya kesadaran dan kurangnya pengetahuan oleh anak-anak
mengenai kesehatan untuk dirinya, maka dari itu kami selaku Tim KKN di
Kelurahan Kedungpane, Kecamatan Mijen, Kota Semarang akan mengadakan
sosialisasi tentang Child Health Education yang mencakup bagaimana cara
merawat gigi yang baik dan benar serta memberikan pemahaman kepada
anak-anak tentang pentingnya cuci tangan bagi kesehatan kita. Dalam
Kegiatan Sosialisasi ini akan dilakukan dalam bentuk sosialisasi ke SD/MI
terdekat di Kelurahan Kedungpane, Kecamatan Mijen. Tujuan dari progam ini
adalah untuk mengetahui manfaat dari gosok gigi dan cuci tangan. Dan
memiliki manfaat agar siswa dapat menggosok gigi dengan benar dan rutin,
serta mencuci tangan dengan baik dan sungguh-sungguh.

2.1.2 Bidang Ekonomi


a. Manajemen Pemasaran (MAMAS)
Strategi pemasaran tidak hanya menitikberatkan pada produk ataupun
keindahan tempat pariwisata. Namu bagaimana cara kita memasarkan produk
dan tempat pariwisata tersebut merupakan salah satu hal penting yang harus
dipikirkan. Banyak cara yang saat ini bisa kita tempuh untuk memasarkan
produk yang ingin di jual dan memamerkan pariwisata yang dimiliki suatu
daerah. Salah satu cara untuk memasarkannya adalah menggunakan media
berbasis online atau melalui sosial media. Penggunaan media sosial
diharapkan dapat memperluas kawasan pemasaran produk dan pariwisata yang
dikembangkan di kelurahan Kedungpane. Tim KKN tidak hanya ingin
mengembangkan produk dan tempat pariwisata saja, namun juga menjadikan
produk dan tempat pariwisata tersebut dikenal oleh banyak orang.
Sebagai salah satu strategi pemasaran, tentunya media sosial memiliki
kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu sebagai upaya untuk mengurangi
hal-hal yang tidak diinginkan selama pemasaran berlangsung kita harus cermat
dalam memanfaatkan media dengan cara sebagai berikut:
1. Menentukan target dan jenis media yang akan digunakan
Kalangan yang menjadi target kita dalam memasarkan produk Jahe Bubuk
Instant dan Opak Singkong adalah kalangan umum karena kedua produk ini
merupakan produk makanan yang cakupan pasarnya cukup luas. Sementara
program pariwisata yang akan dikembangkan Kelurahan Kedungpane
difokuskan pada kalangan umum juga karena pariwisata di Kelurahan
Kedungpane berbasis alam perbukitan.
Selain memutuskan kalangan mana yang akan dijadikan target, kita juga
harus fokus memilih media sosial mana yang cocok untuk memasarkan
produk kita. Tim KKN menggunakan media sosial yang memiliki banyak
pengguna yaitu Facebook dan Instagram. Namun untuk langkah awal kita
fokuskan pada Facebook, selain karena banyak yang menggunakan media
tersebut, juga lebih mudah dan lebih efisien digunakan kalangan orang tua.
2. The Power of Creative Content
Konten yang seru dan kreatif menjadi salah satu kunci kesuksesan
pemasaran melalui media sosial. Konten yang seru akan membuat para
pengguna internet tertarik untuk selalu mengikuti informasi yang kita berikan.
Pilihlah konten yang unsur viralnya (unsur share) tinggi. Pengguna internet
akan merasa tertarik untuk membagikan informasi yang menarik.
Kesempatan yang diperoleh dari share tersebut bisa membuat pengguna
internet lainnya mulai mengenal informasi dan produk bisnis kita. Dan
usahakan untuk membuat konten yang singkat, padat namun menarik agar
pengguna internet tak merasa malas untuk membacanya.
3. Menjalin Komunikasi Efektif secara Personal
Memanfaatkan bantuan dari orang-orang sekitar kita untuk membantu
memasarkan produk melalui sosial media mereka kepada kerabat maupun
teman-teman mereka merupakan salah satu strategi penting memperluas
wilayah pemasaran produk dan persebaran memamerkan wisata yang dimiliki
Kelurahan Kedungpane.
4. Menjalin Hubungan Kerjasama dengan Influencer
Influencer atau orang yang dengan pembawaan dan gaya yang menarik
dalam menyampaikan informasi sangat penting dalam strategi pemasaran
berbasis media sosial. Mereka dapat memberikan informasi keunggulan
produk dan tempat wisata yang dikembangkan. Sehingga semakin banyak
orang yang tertarik ingin mencoba produk dan mendatangi tempat wisata di
Kelurahan Kedungpane.

b. Packaging Product (PACPRO)


Packaging atau kemasan merupakan salah satu strategi pemasaran yang
berfungsi sebagai alat komunikasi antara produsen dan konsumen berkaitan
dengan produk yang dipasarkan mulai dari jenisnya, bahan yang digunakan,
dan manfaat produk semuanya dapat tersampaikan melalui kemasan produk.
Fungsi lain dari kemasan atau packaging adalah untuk menarik perhatian
konsumen terhadap produk yang akan di pasarkan. Semakin menarik bentuk
kemasan, warna yang digunakan, dan desain kemasan maka konsumen akan
semakin tertarik ingin membeli produk yang dipasarkan.
Di Kelurahan Kedungpane terdapat dua produk unggulan yang sering
dipasarkan melalui event-event khusus antara lain Jahe bubuk instant dan Opak
Singkong. Namun kekurangan dari produk ini adalah kemasan yang digunakan
masih kurang menarik dan belum efisien. Dalam hal ini Kelompok KKN kami
ingin membantu memberikan solusi pemberian kemasan pada produk tesebut.
Tujuannya supaya warga kelurahan Kedungpane dapat meningkatkan nilai
jual, menambah efisiensi produk dan memperluas target pemasaran. Sehingga
warga Kelurahan Kedungpane tidak hanya membuat produk dan menjualnya di
event tertentu saja, tetapi dapat mempercantik produk melalui kemasan untuk
menarik lebih banyak konsumen untuk membeli produk tersebut.

c. Pelatihan Pembuatan Kripik Labu (KRIBU)


Kelurahan Kedungpane adalah kelurahan yang mempunyai desa
tematik labu. Dimana tumbuhan labu menjadi icon yang ada di Kelurahan
Kedungpane. Dengan tematik labu Kelurahan Kedungpane membuat desa
wisata Kampung Labu. Letak Kampung Labu berada di kawasan RW 02 dan
tepatnya berada di kawasan RT 05.
Suatu kelurahan dikatakan maju dan berkembang tentunya tidak bisa
jauh-jauh dari keberhasilan kelurahan dalam mengelola kegiatan
perekonomian yang di kelurahan tersebut dengan baik dan efesien. Untuk
mengembangkan perekonomian yang maju tentu perlu adanya dukungan dari
masyarakat sekitar. Masyakarat yang kreatif dan inovatif akan menunjang
keberhasilan perekonomian yang ada disuatu kelurahan tersebut.
Kurang afdol jika dalam Kampung Labu belum terdapat bentuk olahan
dari tumbuhan labu itu sendiri yang dibuat langsung oleh masyarakat sekitar
atau masyarakat yang terdapat di Kelurahan Kedungpane. Maka dari itu, TIM
KKN bermaksud untuk mengadakan pelatihan tentang pembuatan keripik
labu yang dapat mebuat keripik labu tersebut sebagai makanan oleh-oleh dari
Kampung Labu. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengembangkan sifat
kreatif dan inovatif yang ada pada diri masyarakat Kelurahan Kedungpane
dalam bentuk kegiatan kewirausaan dan diharapkan dapat membantu
perekonomian masyarakat sekitar dengan membuat makanan khas Kampung
Labu Kelurahan Kedungpane.

2.1.3 Bidang Kesehatan


a. Tes Kesehatan (TESKES)
Dalam kehidupan bermasyarakat, mahasiswa dituntut untuk dapat
menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitar melalui kegiatan yang positif,
selain bersinergi dengan program yang telah ada diberbagai tingkat. Untuk
mewujudkan kegiatan positif tersebut, TIM KKN Kelurahan Kedungpane
mengadakan Tes Kesehatan di Desa Kedungpane Kecamatan Mijen Kota
Semarang.
Setiap orang ingin mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan dalam
hidup, mulai dari kesejahteraan ekonomi, sosial, pendidikan dan kesehatan.
Pada dasarnya memperoleh kesehatan merupakan hak dasar bagi setiap orang
tanpa memandang status ekonomi dan sosial dari masyarakat itu sendiri.
Namun dalam praktiknya, pelayanan kesehatan bagi masyarakat masih
ditemui banyak kendala. Pelayanan kesehatan belum mampu menjangkau
seluruh warga Negara, terlebih pelayanan kesehatan bagi masyarakat kurang
mampu. Selain itu, keterbatasan bagi masyarakat umum dalam mengakses
informasi terkait isu kesehatan masih sangat sulit. Hal inilah yang menjadi
dasar pemikiran bagi kami untuk menyelanggarakan tes kesehatan melalui
kegiatan KKN.
Kegiatan tersebut kami ditujukan seluruh masyarakat yang berada di desa
kedungpane. Kami harapkan dengan kegiatan tersebut dapat mewujudkan
masyarakat yang sehat. Dan nantinya tujuan akhir dari acara tes kesehatan
menjadikan kerukunan umat beragama untuk merajut kebersamaan.

b. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan sebuah rekayasa sosial yang
bertujuan menjadikan sebanyak mungkin anggota masyarakat sebagai agen
perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku sehari-hari dengan
tujuan hidup bersih dan sehat. Manfaat PHBS yang paling utama adalah
terciptanya masyarakat yang sadar akan kesehatan dan memiliki bekal,
pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga
kebersihan serta memenuhi standar kesehatan.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ini merupakan salah satu
pengabdian ilmu yang dapat dilakukan dalam rangkaian program KKN.
Melalui kegiatan ini, peserta KKN berharap semoga kegiatan ini dapat
bermanfaat bagi anak-anak, para orangtua, serta masyarakat yang terlibat di
dalamnya.

c. Jalan Sehat Bersama Masyarakat (JAHAT BERAT)


Jalan sehat merupakan kegiatan olahraga yang murah dan terjangkau
tetapi sangat besar manfaatnya karena dengan jalan sehat dan berolahraga
badan akan terasa sehat dan jauh dari penyakit. Kemasan kegiatan ini
membawa nuansa yang sederhana namun ramai peserta yang terdiri dari
warga masyarakat desa Kedungpane, bukan hanya sebuah lancarnya acara
yang menjadi tujuan utama tetapi sebuah wadah silahturahmi dan keakraban.
Selain itu dengan adanya kegiatan jalan sehat ini berarti telah berusaha untuk
mengajak agar masyarakat senantiasa mempunyai pola hidup sehat yaitu
dengan cara berolahraga. Dengan berolahraga, kulit, otot, hingga organ-organ
dalam tubuh merasakan manfaatnya. Otot dan kulit menjadi kencang,
tulangpun menjadi kuat, dan jantung memompa darah sehingga peredaran
darah lancar. Efeknya, otak segar, semangat pun membuncah.
Sebagian besar orang menyadari pentingnya olahraga, namun kurang
diperhatikan oleh masyarakat. Kegiatan tersebut mengajak serta masyarakat
untuk selalu hidup sehat melalui olahraga jalan dan menjadikan olahraga
sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Oleh karena itu, perlu adanya suatu
bentuk kegiatan yang dapat meningkatkan kepedulian masyarakat untuk
hidup sehat. Maka dari itu, TIM KKN Kelurahan Kedungpane bermaksud
membuat acara Jalan Sehat bersama masyarakat di Kelurahan Kedungpane.
Kegiatan tersebut kami ditujukan untuk seluruh masyarakat yang berada
di Kelurahan Kedungpane. Kami harapkan dengan kegiatan tersebut dapat
mewujudkan masyarakat yang sehat.

d. Donor Darah (DONDAR)


Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara
sukarela untuk disimpan di bank darah sebagai stok darah yang kemudian
digunakan untuk tranfusi darah. Adapaun salah satu manfaat dari donor darah
adalah dapat menjaga kesehatan jantung dimana saat rutin mendonorkan
darah maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil.
Kegiatan Donor Darah belum pernah dilakukan di Kelurahan
Kedungpane. Maka kami TIM KKN Kelurahan Kedungpane berinisiatif
mengadakan kegiatan donor darah yang akan dilaksanakan serangkaian
dengan acara jalan sehat.
Kegiatan Donor Darah ini merupakan salah satu pengabdian yang dapat
dilakukan dalam rangkaian program KKN. Melalui kegiatan ini, peserta KKN
berharap semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi anak-anak, para orang
tua, serta masyarakat yang terlibat didalamnya, karena satu tetes darah kita
berharga bagi yang membutuhkannya.

2.1.4 Bidang Lingkungan


a. Mempercantik Kelurahan (CANTIK LUR)
Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di
bawah kecamatan. Sebagai kelurahan yang berada dekat dengan waduk
jatibarang ini, kelurahan Kedungpane termasuk kedalam kelurahan yang
memiliki potensi menjanjikan dari segi wisata maupun ekonominya. Melihat
juga kondisi alam Kelurahan Kedungpane yang potensial menjadi desa
wisata, pengembangan Desa Wisata Kedungpane bertujuan untuk
memberdayakan dan mengarahkan masyarakat untuk dapat mengoptimalkan
pengelolaan lokasi wisata Kelurahan Kedungpane sangat diperlukan sehingga
mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Pada ranah infrastruktur
serta keindahan Kelurahan Kedungpane perlu pengadaan penghijauan pada
lingkungan sekitar kantor kelurahan.
Berdasarkan kondisi lingkungan di wilayah Kedungpane maka solusi
yang kami tawarkan adalah mengembalikan sistem penghijauan pada sekitar
kantor kelurahan. Kelurahan sebagai tempat aktifitas berinteraksinya
masyarakat Kelurahan Kedungpane, bahkan ketika orang-orang yang ingin
berkunjung dan mencari informasi terkait Kelurahan Kedungpane akan
bertanya ke kelurahan. Namun kondisi lingkungan atau halaman kelurahan
yang gersang dan belum tertata rapi membuat kelurahan sebagai tempat
paling utama atau muka dari kelurahan perlu adanya perubahan dari segi
tampilannya. Tim KKN bermaksud untuk membuat taman di depan dan
sekitar Kelurahan Kedungpane untuk membuat kelurahan lebih segar tidak
tandus dan menjadi kelurahan terbersih dan indah. Dari bangunan kelurahan
maupun gedung serbaguna kelurahan ada sisi-sisi gedung yang perlu adanya
perbaruan cat di didingnya. Tim KKN bermaksud untuk mengecat ulang
bagian-bagian tertentu dari gedung Kelurahan Kedungpane untuk membuat
kelurahan lebih menarik lagi. Serta pembuatan mural. Mural merupakan cara
menggambar atau melukis di atas media dinding atau permukaan luas yang
bersifat permanen. Pembuatan mural sendiri dapat menggunakan media cat
tembok, cat kayu ataupun pewarna yang dapat menghasilkan gambar.

b. Mapping Desa (MAPDES)


Desa atau Kelurahan dipandang sebagai titik awal pemberdayaan potensi
daerah, penyelesaian masalah dalam masyarakat, dan komunitas terkecil yang
harus diperhatikan kesejahteraannya. Di Kelurahan Kedungpane, telah
banyak terdapat potensi wisata. Dan juga, para wisatawan dari luar desa
tersebut pun sudah banyak yang berdatangan. Namun ada permasalahan yang
mendasar, yaitu para wisatawan tersebut harus bertanya kepada warga sekitar
terlebih dahulu untuk mengetahui lokasi tempat wisata yang akan dikunjungi,
dan hal ini sangat menyulitkan wisatawan yang berkunjung ke Kelurahan
Kedungpane.
Oleh karena itu, TIM KKN bermaksud membuat Peta Kelurahan. Dengan
dimilikinya Peta Kelurahan maka para wisatawan tidak akan kesulitan lagi
dalam berkunjung ke lokasi wisata yang ada di Kelurahan Kedungpane.
Selain mempermudah wisatawan, juga berguna untuk memetakan potensi
desa mana saja yang bisa dikembangkan, dan mana saja yang perlu diperbaiki
ke depannya. Selain itu, dengan adanya Mapping ini, maka akan lebih
mempercantik dan memperindah tampilan lingkungan Kelurahan
Kedungpane.
Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mempermudah baik warga
masyarakat desa kedungpane sendiri maupun wisatawan yang datang ke desa
tersebut untuk mengetahui dengan lebih jelas mengenai peta potensi wisata
yang ada di Desa Kedungpane tersebut. Selain itu, program tersebut juga
dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk menarik pengunjung dan
mempercantik desa tersebut.

c. Penanaman Labu (PENABU)


Kelurahan Kedungpane adalah kelurahan tematik labu, yang berada di
RW 02 sehingga sering disebut dengan kampung labu, kampung dimana
banyak tanaman labu disana, ketika kita ingin masuk dalam kampung labu ini
akan di sambut gapura dengan hiasan labu di atasnya membuat tambah
menarik kampung labu ini. Namun dalam realitanya tanaman labu yang ada
di RW 02 ini yang di juluki kampung labu sudah minim tanaman labunya
karena letaknya tidak tepat sehingga tidak bisa tumbuh atau mati tidak hanya
itu kepedulian masyarakat unuk merawatnnya masih kurang. Untuk itu tim
KKN akan melakukan penanaman labu kembali untuk menghidupkan
kampung tematik yang sudah mati.
Tujuannya untuk mengembalikan ciri dari kampung tematik Kelurhan
Kedungpane yaitu kampung labu serta memiliki manfaat ekonomis untuk
masyarakat sekitar dari pariwisatannya ataupun dari pemanfaatan labu yang
banyak di temukan di Kelurahan Kedungpane.

d. Penyuluhan Pupuk Organik (PUKORNIK)


Saat ini masyarakat sangat peduli terhadap alam dan kesehatan, maka
munculah teknologi alternatif lain yang dikenal dengan pertanian organik
usaha organik dan pertanian alami atau usaha tani berkelanjutan masukan
rendah. Pengertian tersebut pada dasarnya mempunyai prinsip dan tujuan
yang sama yaitu untuk melukiskan sistem pertanian yang bergantung pada
produk-produk organik dan alami serta total tidak termasuk penggunaan
bahan-bahan sintetik.
Salah satu bahan alami yang tidak meninggalkan residu sehingga aman
untuk digunakan adalah pupuk organik. Pupuk organik dapat dibuat dari
berbagai bahan dari alam. Misalnya seperti daun, sisa sayuran, kotoran hewan
dll. Pupuk organik baik digunakan untuk usaha pertanian karena mengandung
mikroba yang dapat menyuburkan tanah. Tanah yang subur akan
mengghasilkan hasil panen yang optimal. Akan tetapi saat ini masyarakat
belum menggunakan pupuk tersebut untuk lahan pertaniannya sehingga hasil
panennya belum dapat maksimal.
Permasalahan diatas sebenarnya dapat diatasi dengan adanya warga
peterak sapi di kelurahan kedungpane khususnya RW 03 dan 04. masih
banyaknya yang memelihara sapi sehingga kotoran yang dihasilkan pun
masih banyak. Akan tetapi belum dapat dimanfaatan oleh warganya dan
kotoran tersebut hanya dibuang begitu saja.
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan diatas maka solusi yang
ditawarkan TIM KKN adalah pelatihan pembuatan pupuk organik dari
kotoran sapi. Agar nantinya masyarakat dapat memanfaatkan kotoran sapi
menjadi pupuk organik yang dapat digunakan di ladang mereka untuk
meningkatkan hasil pertanian. Kelebihan pupuk organik dibandingkan
dengan pupuk urea yaitu lebih ramah lingkungan sehingga dapat menjaga
kesuburan tanah.

e. Grand Design (GD)


Kelurahan Kedungpane memiliki potensi yang sangat besar khususnya
dari sektor usaha jasa dan perdagangan, serta pariwisata sebagai salah satu
potensi yang bisa menjadi pemasukan ekonomis untuk masyarakat Kelurahan
Kedungpane juga belakangan ini baru dibangkitkan sebagai sumber ekonomi
masyarakat setempat. Pengembangan sektor tersebut merupakan aset
Kelurahan yang sangat besar serta berpengaruh pada tingkat kemakmuran
masyarakat. Kegiatan KKN ini memberikan pendidikan, pelatihan, dan
pendampingan untuk mengembangkan program yang terbagi menjadi empat
sektor yaitu pendidikan, ekonomi, kesehatan serta lingkungan.
Melihat juga kondisi alam di Kelurahan Kedungpane, kegiatan KKN ini
memiliki tujuan untuk mengembalikan ciri khas Kelurahan Kedungpane yang
dikenal dengan julukan Kampung Labu dan mengoptimalkan pengembangan
kelurahan melalui wisatanya. Untuk itu tim KKN akan melakukan kegiatan
bartajuk grand design, melalui kegiatan ini yang akan dirancang oleh tim
KKN sehingga dapat mengembalikan ciri khas dari Kelurahan Kedungpane.
Grand design merupakan rencana besar yang dapat diteruskan dari generasi
ke generasi, dengan kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi kekurangan
dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh Kelurahan Kedungpane dan
memberdayakan serta mengarahkan masyarakat agar dapat mengelola lokasi
wisata Kelurahan Kedungpane sehingga mampu meningkatkan
perekonomian masyarakat.
Berdasarkan kondisi di wilayah Kedungpane dan mengacu pada empat
bidang program pemberdayaan masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Allternatif 2B Kelurahan Kedungpane, maka solusi yang kami
tawarkan adalah Grand Mapping Design. Grand Mapping Design ini
bertujuan untuk pembuatan peta berskala besar ditujukan untuk Rw 01 dan
Rw 02 yang memiliki potensi dibidang pariwisata. Grand Mapping Design
ini diharapkan bisa membantu para wisatawan untuk mempermudah
pencarian letak lokasi wisata yang ada di Kelurahan Kedungpane tepatnya di
Rw 01 dan Rw 02.
Dengan adanya Grand Mapping Design ini Kelurahan Kedungpane tidak
hanya dikenal dengan sebutan kampung labu tetapi juga bisa dikenal sebagai
desa wisata Kedungpane. Kondisi lingkungan yang memadai presentase
capaian kegiatan ini cukup besar dan dapat terus berlangsung dari generasi ke
generasi, sehingga julukan desa wisata Kedungpane dapat dipertahankan
melalui kegiatan ini.

2.2 KHALAYAK SASARAN PROGRAM

Bidang Program Kerja Khalayak Sasaran

a. Pendidikan Karakter Anak-anak SDN 1


(PENDEKAR) Kedungpane

b. Kedungpane Ceria Anak-anak Kelurahan


(PaneNceri) Kedungpane

Pendidikan
c. Child Health Education Anak-anak SDN 2
(CHE) Kedungpane

Ekonomi a. Manajemen Pemasaran Ibu-ibu PKK dan


(MAMAS) pemuda Kelurahan
Kedungpane RW 01 dan
RW 02

b. Packaging Product UMKM Jahe instan dan


(PACPRO) UMKM Opak singkong

c. Pelatihan Pembuatan Kripik Ibu-ibu PKK dan


Labu (KRIBU) pemuda Kelurahan
Kedungpane RW 01 /
RW 02 dan atau RW 03

a. Tes Kesehatan (TESKES) Masyarakat sekitar di


RW 02 dan RW 03

b. Prilaku Hidup Bersih dan Masyarakat sekitar di


Kesehatan Sehat (PHBS) RW 03

c. Jalan Sehat Bersama Masyarakat kelurahan


Masyarakat (JAHE BERAT) Kedung pane

d. Donor Darah (DONDAR) Masyarakat kelurahan


Kedung pane

a. Mempercantik Kelurahan Kelurahan Kedungpane


(CANTIK LUR)

b. Mapping Desa (MAPDES) Kelurahan Kedungpane

c. Penanaman Labu (PENABU) Kampung Labu Wilayah


RW 03
Lingkungan
d. Penyuluhan Pupuk Organik Kelompok ternak dan
(PUKORNIK) tani di RW 03

e. Grand Design (GD) Waduk Jatimulyo RW


01 dan Waduk Jamalsari
RW 02

2.3 TARGET LUARAN


Target luaran dari progam yang telah di rencanakan adalah:
1 Meningkatkan dan mengembangkan karakter kebangsaan pada anak usia
sekolah dasar.
2 Mengasah kemampuan anak-anak usia TK sampai SD dalam bidang
akademik maupun non akademik.
3 Meningkatkan keterampilan psikomotor dan sosial anak sekolah dasar.
4 Menghasilkan masyarakat Kedungpane yang memiliki keterampilan
pemasaran dengan baik dan akhirnya akan menarik pasar yang lebih luas.
5 Meningkatkan nilai jual untuk produk dengan melalui pembaharuan
kemasan yang dirancang secara menarik.
6 Menghasilkan produk produk olahan lokal Desa Kedungpane melalui
program pelatihan pembuatan kripik labu.
7 Terbentuknya masyarakat Kedungpane yang sehat melalui program
Posyandu Tes Kesehatan Penyuluhan PHBS Senam Jalan sehat Donor
darah.
8 Mengembalikan kampung tematik yang sudah mulai luntur yaitu kampong
labu dengan progam penanaman labu.
9 Menghasilkan masyarakat yang bisa memanfaatkan limbah kotoran ternak
unruk dijadikan pupuk organik dengan progam penyuluhan pembuatan
pupuk.
10 Terwujudnya kelurahan yang bersih dan menarik melalui progam
Pembuatan Taman & Mural di kelurahan
11 Terbentuknya Mapping Desa untuk meningkatkan kualitas infrastruktur
sehingga mendukung potensi wisata di kelurahan Kedungpane.

BAB 3 METODE PELAKSANAAN

3.1 METODE PELAKSANAAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama 45 hari, di mana sebelum pelaksanaan
program kerja terlebih dahulu disusun pembagian wilayah kerja dan rencana
kegiatan selama tujuh minggu. Pelaksanaan program KKN ini melalui
langkah-langkah sebagai berikut :
A. Persiapan
Tahap ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Analisis situasi dan kondisi masyarakat di Kelurahan Kedungpane.
b. Perizinan dan perencanaan kegiatan KKN.
c. Melakukan pengamatan lanjutan ke kelurahan tujuan kegiatan KKN.
d. Konsultasi dan penyelarasan presepsi proram kerja antara kelompok KKN
dengan Kelurahan Kedungpane.
e. Mempersiapkan segala macam perlengkapan yang dibutuhkan untuk
menunjang kegiatan KKN di Kelurahan Kedungpane.

B. Pelaksanaan
1. Bidang Pendidikan
1.1 Pendidikan Karakter (PENDEKAR)
1) Tim KKN meminta izin dan berkoordinasi dengan Kepala Sekolah SD N
Kedungane 1.
2) Tim KKN musyawarah untuk menentukan waktu dan tempat kegiatan.
3) Tim KKN melakukan kegiatan pendidikan karakter di SD N Kedungane 1.

1.2 Kedungpane Ceria (PaneNceri)

Pelaksanaan : Pada pelaksanaan kegiatan Kedungpane ceria, Tim KKN


membuat berbagai macam lomba dari bidang akademik maupun non akademik
yang bertujuan untuk mengasah kemampuan anak-anak di Kelurahan
Kedungpane.

1.3 Child Health Education (CHE)


1) Tim KKN meminta izin dan berkordinasi dengan Kepala Sekolah SDN
Kedungpane 2.
2) Tim KKN musyawarah untuk menentukan waktu kegiatan.
3) Tim KKN musyawarah tentang materi yang diberikan.
4) Tim KKN melakukan kegiatan Child Health Education yang mencakup
penyuluhan tentang bimbingan gosok gigi dan cuci tangan yang baik dan
benar.

2. Bidang Ekonomi
2.1 Manajemen Pemasaran (MAMAS)
1) Tim KKN berkoordinasi dengan pihak UMKM dan pariwisata
POKDARWIS berkaitan dengan pembuatan akun sosial media (Facebook)
untuk memasarkan produk dan pariwisata.
2) Tim KKN membantu pihak UMKM dan pariwisata POKDARWIS
membuat akun sosial media (Facebook) dan membuat tampilan akun
tersebut lebih menarik.
3) Tim KKN mengkonfirmasi kepada pihak UMKM dan pariwisata
POKDARWIS dan memberikan akses ke akun sosial media (Facebook).
4) Tim KKN berkoordinasi dengan pihak UMKM dan pariwisata
POKDARWIS mengelola akun sosial media (Facebook)

2.2 Pelatihan Pembuatan Kerajinan Tulang Daun (KERA TUNDA)


Program kerja ini merupakan suatu program pemberdayaan masyarakat
melalui pelatihan pembuatan produk dari tulang daun.Program ini bertujuan
untuk meningkatkan keterampilan masyarakat Kelurahan Kedungpane
khususnya ibu-ibu. Selain itu, dari segi ekonomi produk dari tulang daun
memiliki daya jual yang tinggi sehingga dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat Kelurahan Kedungpane, pada kegiatan ini juga akan meminta
pendapat dari seorang yang memang ahli dalam hal seni sehingga produk
handcraft tersebut layak untuk dipasarkan. Sasaran program ini masyarakat
Kelurahan Kedungpane khususnya ibu-ibu PKK. Maka dari itu tim KKN akan
berkoordinasi dengan pengurus PKK di kelurahan Kedungpane

2.3 Packaging Product (PACPRO)


1) Tim KKN meminta izin dan meidentifikasi jenis produk UMKM yang ada
di Kelurahan Kedungpane.
2) Tim KKN musyawarah untuk menentukan konsep dari packagingnya serta
strategi promosi produk. Dalam hal ini tim KKN menentukan dua langkah
yang harus ditempuh, antara lain:
a. Pembuatan desain kemasan produk. Desain kemasan terdiri dari desain
wajah dan desain punggung kemasan menggunakan bahan utama kertas
stiker glossy yang nanti akan ditempelkan pada kemasan utama. Desain
wajah kemasan terdiri dari logo produk (Jahe Bubuk Instant dan Opak
Singkong), kalimat singkat yang menarik, berat bersih produk, dan
nomor atau sosial media yang dapat dihubungi untuk memesan produk.
Sedangkan desain punggung kemasan terdiri dari bahan utama
pembuatan produk, manfaat produk, lama waktu konsumsi poduk,
Barcode (jika ada), dan kode BPOM (jika ada)
b. Menentukan kemasan yang digunakan untuk membungkus produk. Tim
KKN mengusulkan konsep kemasan yang berbeda pada setiap produk,
antara lain untuk kemasan produk Jahe Bubuk Instant menggunakan
kemasan Paper Klip yang ditempeli stiker desain kemasan dengan
manfaat mengurangi penggunaan plastik juga mempermudah konsumen
memanfaatkan dan menggunakan produk. Sedangkan untuk produk
Opak Singkong yang notabene adalah makanan ringan, tim KKN
mengusulkan penggunaan Paper Klip yang ditempeli stiker desain
kemasan dengan sebelumnya produk dibungkus dengan plastik tipis
untuk menambah keawetan produk.
3) Tim KKN bersama pelaku UMKM melakukan packaging terhadap produk
dan mempromosikan produk berbasis offline (tatap muka atau reseller)
maupun online ( melalui web kelurahan atau social media lainnya).

2.4 Pelatihan Pembuatan Kripik Labu (KRIBU)


Program kerja ini merupakan suatu program pemberdayaan masyarakat
melalui pelatihan pembuatan produk olahan dari labu yaitu kripik labu.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat
Kelurahan Kedungpane khususnya ibu-ibu. Selain itu, kripik labu dan
menjadi makanan khas atau oleh-oleh dari Kampung labu di Kelurahan
Kedungpane. Maka dari itu tim KKN akan berkoordinasi dengan pengurus
PKK di kelurahan Kedungpane.

3. Bidang Kesehatan
3.1 Tes Kesehatan (TESKES)
Pelaksanaan : Program kerja ini merupakan program kerja di bidang
kesehatan yang dilaksanakan sekali dalam sebulan. Dengan sasaran
masyarakat umum Kelurahan Kedungpane. Dilaksanakan di posyandu atau di
posko KKN. Menggunakan alat kesehatan dan bekerjasama dengan puskesmas
terdekat.

3.2 Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Pelaksanaan : Program Kerja ini berupa edukasi yang dilaksanakan melalui
pendekatan kepada pemuka atau pimpinan masyarakat seperti ibu-ibu PKK,
pembinaan suasana, sosialisasi pada saat pertemuan-pertemuan RW,
sosialisasi dan juga pemberdayaan masyarakat dengan tujuan kemampuan
mengenal dan tahu masalah kesehatan.

3.3 Jalan Sehat Bersama Masyarakat (JAHE BERAT)


1) Melakukan perizinan tempat, keamanan
2) Berkoordinasi dengan pemuda, tokoh setempat dan kelurahan
3) Promosi Kegiatan dilaksanakan H-4 di beberapa desa dan media promo
(spanduk, dll)
4) Melaksanakan kegiatan jalan sehat

Pelaksanaan : Jalan sehat adalah progam di bidang Kesehatan dan progam


penutup dari tim KKN guna untuk memeriahkan suasana Kelurahan
Kedungpane serta masyarakat bisa berkumpul jadi satu dalam suatu acara.
Jalan sehat ini di tambah dengan adanya hadiah-hadih menarik melau kupon.
Kegiatan jalan sehat ini titik kumpulnya berada di lapangan RW 02.

3.4 Donor Darah (DONDAR)


Pelaksanaan : Program ini berupa kegiatan yang bekerja sama dengan UTD
Kota Semarang ataupun UTD Provinsi Jawa Tengah. Adapun sasaran program
ini adalah warga kelurahan Kedungpane baik remaja maupun orangtua yang
memenuhi syarat donor darah. Banyak manfaat setelah menjadi seorang
pendonor dan juga salah satu sarana untuk mengetahui apakah terdapat
penyakit yang membahayakan atau tidak.

4. Bidang Lingkungan
4.1 Mempercantik Kelurahan (CANTIK LUR)
Pelaksanaan : Pembuatan taman dan moral ini diawali dengan melihat dan
merencanakan bentuk taman yang akan dibuat bersama-sama dengan pihak
kelurahan, dan mendesain mural yang di buat di dinding kelurahan atau di
dinding gedung serba guna yang telah mulai ngelupas cat temboknya.
Pelaksanaan akan di kerjakan dalam waktu 5-7 hari. Serta kita kerjakan secara
bersama-sama dengan petugas kelurahan dan warga sekitar yang ingin
membantu.

4.2 Mapping Desa (MAPDES)


1) Survey kelurahan Kedungpane secara keseluruhan (mulai dari potensi
wisata, kantor-kantor pemerintah, dll).
2) Pembuatan Design Peta kelurahan Kedungpane.
3) Finalisasi Perancangan desain dan eksekusi menggunakan aplikasi
komputer.
4) Pemasangan hasil print out peta kelurahan di tempat yang strategis bagi
pengunjung kelurahan Kedungpane.
Pelaksanaan : pertama kita akan melakukan survei daerah lingkungan
Kelurahan Kedungpane dan memetakan serta mendesain peta lokasi
Kelurahan Kedungpane lalu di letakan di depan Kelurahan Kedungpane agar
mudah di baca semua orang.

4.3 Penanaman Labu (PENABU)


Pelaksanaan : penanaman labu kita laksanakan di RW 02 di kampun labu
dengan warga setempat, untuk menhidupakan kembali kampong labu yang
dulunya banyak labu di tanam disana. Tim KKN akan berkoordinasi dengan
pokdarwis rw 02 mengenai tempat, jumlah, dan waktu penanaman.

4.4 Penyuluhan Pupuk Organik (PUKORNIK)


Pelaksanaan : Langkah awal yang harus dilakukan sebelum melakukan
pembuatan pupuk adalah mengumpulkan kotoran sapi dan mengeringkannya
hingga mencapai kadar air 65%. Kotoran sapi yang telah dikeringkan
kemudian dikayak agar partikel yang didapatkan lebih halus. Selanjutnya
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan seperti pengaduk,
dekomposer, ember, air dll. Pelatihan akan dilaksanakan bersama dengan
bapak-bapak dan ibu-ibukelompok ternak dan tani di RW 03.

4.5 Grand Design (GD)


1) Tim KKN meminta izin dan berkoordinasi dengan pengurus lokasi wisata
yaitu pokdarwis RW 01 dan RW 02.
2) Tim KKN musyawarah untuk menentukan desain.
3) Tim KKN melakukan kegiatan Grand Mapping Design

3.2 BERKELANJUTAN PROGRAM


Tim KKN akan melaksanakan beberapa kegiatan paska pelaksanaan program
untuk mendukung keberlanjutan program setelah KKN alternatif selesai.
Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Monitoring berkala keberlanjutan pemanfaatan kotoran ternak di
kelompok ternak dan tani perkembangan UMKM dan kegiatan Ibu-ibu
PKK Kelurahan Kedungpane serta keberlanjutan kampung labu.
2. Melakukan publikasi melalui media online berupa Jejaring Sosial
Kelurahan Kedungpane dengan segala potensi yang dimiliki.
3. Saling menjaga silaturahmi dan komunikasi antara tim KKN alternatif
dengan masyarakat Kelurahan Kedungpane.
BAB 4 PEMBIAYAAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM

Dalam pelaksanaan KKN di Kelurahan Kedungpane, mahasiswa Tim


KKN UNNES 2019 melaksanakan beberapa program dalam empat bidang, yaitu
bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lingkungan. Program kerja ini
diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kelurahan
Kedungpane. Adapun daftar program kerja yang telah melalui proses rapat
koordinasi adalah sebagai berikut.
Pelaksana/ Waktu Pelaksanaan Pendanaan
No Nama Progam Penanggung
Besaran
Jawab 1 2 3 4 5 6 Sumber
(Rp)

Koordinasi
1 persiapan teknis Ilham, Amilia √ Iuran Anggota 225.000

dan sosialisasi
Pendidikan
2 Karakter Arrum √ Iuran Anggota 500.000
(PENDEKAR)

Kedungpane
3 Ceria Anggi √ √ Iuran Anggota 650.000
(PaneNceri)

Child Health
4 Education Didin √ Iuran Anggota 300.000
(CHE)

Manajemen
5 Pemasaran Ulum √ √ Iuran Anggota 300.000
(MAMAS)

Packaging
6 Product Alia √ √ Iuran Anggota 400.000
(PACPRO)

Pelatihan
Pembuatan
7 √ Iuran Anggota 600.000
Kripik Labu Amilia
(KRILAB)

Tes Kesehatan
8 Rudi √ Iuran Anggota 250.000
(TESKES)

9 Perilaku Hidup Isfina √ Iuran Anggota 500.000


Bersih dan Sehat
(PHBS)

Jalan Sehat
Bersama
10 Masyarakat Lukman √ Iuran Anggota 1.500.000
(JAHAT
BERAT)

Donor Darah
11 Kamila √ Iuran Anggota 200.000
(DonDar)

Mempercantik
12 Kelurahan Annas √ √ Iuran Anggota 700.000
(CANTIK LUR)

Mapping Desa
13 Alfa √ √ Iuran Anggota 1.000.000
(MAPDES)

Penanaman Labu
14 Ilham √ √ Iuran Anggota 500.000
(PENABU)

Penyuluhan
15 Pupuk Organik Seyla √ Iuran Anggota 400.000
(PUKORNIK)

Grand Design
16 Muthia √ √ √ Iuran Anggota 200.000
(GD)
DAFTAR PUSTAKA

Aprilia.2018.Pemasaran Online Menggunakan Media


Sosial .http://alyaonlin.blogspot.com/p/pemasaran-onlin-menggunakan.html,
diakses pada 02 April 2019 pukul 14.05.

Bima.2018.Memahami Pengertian dan Fungsi Packaging.


https://ramesia.com/pengertian-dan-fungsi-packaging/, diakses pada 02 April
2019 pukul 13.33.

Fadillah, Muhammad. 2012. Desain Pembelajaran PAUD: Tinjauan Teoritik &


Praktik. Jogjakarta: Ar.Ruzz Media.

Kelurahan Kedungpane.2018.LaporanProfil Desa dan Kelurahan 2018. Bagian


Tata Pemerintahan Sekretariat : Kota Semarang.

Majid.2018. Pemasaran Melalui Media Sosial Jadi Lebih Efektif Dengan Trik Ini.
https://www.maxmanroe.com/pemasaran-melalui-media-sosial-jadi-lebih-
efektif-dengan-trik-ini.html, diakses pada 02 April 2019 pukul 13.40.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Tim Pelaksana

NO NAMA NIM PRODI FAKULTAS KET.


1. Mohammad Ilham 1401416249 PGSD FIP Ketua
Amilia Putri
2. 1401416178 PGSD FIP Sekretaris
Widyowati
3. Isfina Amalia 7101416233 Pend. Ekonomi FE Bendahara
Bimbingan
4. Arrum Fachridatul 1301416001 FIP Anggota
Konseling
5. Alia Pryzqy 1401416159 PGSD FIP Anggota
Pend. Bahasa
6. Bakhril Ulum 2201416082 FBS Anggota
Inggris
Innaz Muthia
7. 2401416004 Pend. Seni Rupa FBS Anggota
Aghnia
8. Annas Ardyansah 24014160011 Pend. Seni Rupa FBS Anggota
Ramadhani Kasih
9. Anggreini 4001416058 Pend. IPA FMIPA Anggota

10. Seyla Anggraeni 4001416062 Pend. IPA FMIPA Anggota


11. Imaddudin Ikhsan 4201416059 Pend. Fisika FMIPA Anggota
Pend. Teknik
12. Rudi Hartono 5201416026 FT Anggota
Mesin
Pend. Teknik
13. Alfa Zainul Alim 5301416003 FT Anggota
Elektro
Kamila Zahra
14. 7101416037 Pend. Ekonomi FE Anggota
Afqori
Mohammad
15. 7101416288 Pend. Ekonomi FE Anggota
Lukmanul Hakim
Lampiran 2.Peta Lokasi
Lampiran 3.Surat Ijin dari Desa
Lampiran 4.Form Tematik Desa
FORMAT REVISI PROGRAM KERJA KKN ALTERNATIF

Kelurahan : Kedungpane

Kecamatan : Mijen

Kabupaten : Semarang
Waktu
Nama Penanggu Sasaran Luaran Pendanaan
NO Uraian Program Lokasi Pelaksanaan
Program ngjawab
1 2 3 4 5 6 Sumber Besaran
Pendidikan karakter
adalah suatu sisitem
penanaman nilai-nilai
Pendidika karakter kepada warga Anak-
Dapat
n sekolah yang meliputi SDN 1 anak
meningkatkan Iuran
1. Karakter komponen Arrum Kedung √ SDN 1 500.000
moral dan akhlak Anggota
(PENDE pengetahuan, pane Kedungp
bagi siswa.
KAR) kesadaran atau ane
kemauan dan tindakan
untuk melaksanakan
nilai-nilai tersebut.
Diharapkan anak-
Kedungpane Ceria Anak- anak dapat
Kedungp merupakan suatu anak mengasah
RW 01
ane Ceria program lomba yang Keluraha kemampuan Iuran
2. Anggi dan RW √ √ √ √ √ 650.000
(PaneNce dikhususkan untuk n mereka baik Anggota
02
ri) anak-anak di desa Kedungp bidang akademik
Kedungpane. ane maupun non
akademik
3. Child Pnyuluhan yang Didin SDN 2 Anak- Untuk mengetahui Iuran 300.000

Health ditujukan untuk anak- Kedung anak manfaat dari Anggota
Educatio anak dengan langsung pane SDN 2 gosok gigi dan
n (CHE) mencoba Kedungp cuci tangan. Dan
mempraktikkan ane memiliki manfaat
bagaimana cara gosok agar siswa dapat
gigi danmencuci menggosok gigi
tangan dengan benar dengan benar dan
rutin, serta
mencuci tangan
dengan baik dan
sungguh-sungguh.
Pelatihan manajemen Manajemen
pemasaran yang baik Ibu-ibu pemasaran dan
guna menunjang PKK dan packaging yang
Manajem
produk lokal pemuda baik, diharapakan
en Kelurah
Kelurahan Keluraha dapat meningkat
Pemasara an Iuran
4. Kedungpane menjadi Ulum √ √ n kaulitas produksi 300.000
n Kedung Anggota
lebih terkenal di Kedungp dan daya saing
(MAMAS pane
kalangan masyarakat ane RW UMKM yang ada
)
luas dengan cara 01 dan di
memanfaatkan media RW 02 keurahanKedungp
social yang ada. ane.
Warga kelurahan
UMKM
Kedungpane dapat
Packagin Membantu Jahe
RW 01 meningkatkan nilai
g Product memberikan solusi instan Iuran
5.. Alia dan RW √ √ jual, menambah 400.000
(PACPR pemberian kemasan dan Anggota
02 efisiensi produk
O) pada produk tesebut. Opak
dan memperluas
singkong
target pemasaran.
6. Pelatihan Mengadakan pelatihan Amilia RW 02 √ Masyara Meningkatkan Iuran 600.000
untuk memanfaatkan kesadaran
Pembuata Labu yang diolah kat RW masyarakat untuk
n Kripik menjadi Kripik Labu, 02 atau berwirausaha dan
Labu yang membuatnya bisa dari ibu jiwa Anggota
(KRILAB menjadi salah satu PKK kreativitas serta
) oleh-oleh dari RW 02 inovasi
kampong labu. masyarakat
Memberikan
Cek Kesehatan Masyara pelayanan
Tes
merupakan upaya kat kesehatan yang
Kesehata RW 02
preventif untuk sekitar di murah, mudah, Iuran
7. n Rudi dan RW √ 250.000
mengetahui RW 02 dan dapat Anggota
(TESKES 03
resikopenyakit yang dan RW menjangkau
)
mampu menyerang. 03 seluruh
masyarakat.
8. Perilaku Penyuluhan upaya Isfina RW 03 Masyara Masyarakata agar Iuran 500.000

Hidup untuk mencegah kat mengetahu Anggota
Bersih penyakit, memelihara sekitar di bagaimana
dan Sehat kesehatan, dan RW 03 menjaga perilaku
(PHBS) meningkatkan derajat hidup bersih dan
kesehatan individu,
keluarga, dan sehat.
masyarakat.
Jalan sehat merupakan
Jalan kegiatan jalan santai
Masyara
Sehat (fun walk) yang Masyarakat
Kelurah kat
Bersama dilakukan secara Kelurahan
an keluraha Iuran 1.500.00
9. Masyarak bersama-sama dengan Lukman √ Kedungpane lebih
Kedung n Anggota 0
at keluarga dari ibu, ayah terbiasa dengan
pane Kedung
(JAHAT dan anak oleh seluruh berolahraga.
pane
BERAT) warga Kelurahan
Kedungpane
10. Donor Donor darah Kamila Kelurah Masyara Berharap semoga Iuran 200.000

Darah merupakan kegiatan an kat kegiatan ini dapat Anggota
(DonDar) proses pengambilan Kedung keluraha bermanfaat bagi
darah dari seseorang pane n anakanak, para
secara sukarela atau Kedung orang tua, serta
pengganti untuk pane masyarakat yang
disimpan di bank terlibat
darah sebagai stok didalamnya,
karena satu tetes
darah untuk kemudian darah kita
digunakan untuk berharga bagi
transfusi darah. yang
membutuhkannya.
Membuat taman,
Untuk mengecat
membuat mural di
ulang bagian-
Memperc GSG, di depan dan
bagian tertentu
antik sekitar kelurahan Kelurah
dari gedung
Keluraha kedung pane untuk an Keluraha Iuran
11. Annas √ √ Kelurahan 700.000
n membuat keurahan Kedung n Anggota
Kedungpane untuk
(CANTIK lebih segar tidak pane
membuat
LUR) tandus dan menjadi
kelurahan lebih
kelurahan ter bersih
menarik lagi
dan indah.
12. Mapping Pembuatan petunjuk Alfa Kelurah Keluraha Mempermudah Iuran 1.000.00

Desa daerah an n masyarakat untuk Anggota 0
(MAPDE Kedung Kedungp mendapatkan
S) pane ane informasi, yang
kedua
mempermudah
masyarakat
mencari tempat
wisata dan fasilitas
umum Kelurahan
Kedungpane
13. Penanam Penanaman labu Ilham Kampun Masyara Untuk Iuran 500.000
√ √
an Labu kembali untuk g Labu kat RW mengembalikan Anggota
(PENAB menghidupkan Wilayah 03 ciri dari kampung
U) kampung tematik yang RW 03 tematik Kelurahan
sudah mati. Kedungpane yaitu
kampung labu
serta memiliki
manfaat ekonomis
untuk masyarakat
sekitar dari
pariwisatannya
ataupun dari
pemanfaatan labu
yang banyak di
temukan
pelatihan pembuatan
pupuk organik dari
kotoran sapi. Agar
Penyuluh nantinya masyarakat Kelompo Masyarakat dapat
an Pupuk dapat memanfaatkan k ternak memanfaatkan
Iuran
14. Organik kotoran sapi menjadi Seyla RW 03 √ dan tani kotoran sapi 400.000
Anggota
(PUKOR pupuk organik yang di RW menjadi pupuk
NIK) dapat digunakan di 03 organic
ladang mereka untuk
meningkatkan hasil
pertanian.
Grand design
merupakan rencana
besar yang dapat
diteruskan dari
generasi ke generasi, Membantu para
dengan kegiatan ini wisatawan untuk
diharapkan dapat mempermudah
Grand mengurangi RW 01 Warga pencarian letak
Iuran
15. Design kekurangan dan Muthia dan √ √ √ Masyara lokasi wisata yang 200.000
Anggota
(GD) mengoptimalkan RW02 kat ada di Kelurahan
potensi yang dimiliki Kedungpane
oleh Kelurahan tepatnya di Rw 01
Kedungpane dan dan Rw 02.
memberdayakan serta
mengarahkan
masyarakat agar dapat
mengelola lokasi
Semarang, 13 Mei 2019
Kormades

(Mohammad Ilham)
NIM 1401416249
Lampiran 6. Format Instrumen Mapping

A. INSTRUMEN POTENSI DESA/KELURAHAN

Desa/Kelurahan : KEDUNGPANE
Dusun : JATIBARANG RT/RW : 02/01
Kecamatan : MIJEN Kabupaten/Kota : SEMARANG
RESPONDEN 1

Nama Sertakan Gambar Mohammad Lilis


Responden

Umur 51
Jenis Kelamin Laki-laki

SLTA
Pendidikan Terakhir
Tokoh/Jabatan di masyarakat KETUA RW 01

Mata Pencaharian Utama BURUH

Nomor KTP/SIM*(bila ada) 3374141609680002

RESPONDEN 2

Nama Sertakan Gambar Rubian /Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS)


Responden

Umur
Jenis Kelamin Laki-laki

SLTP
Pendidikan Terakhir
Tokoh/Jabatan di masyarakat KETUA KELOMPOK SADAR WISATA RW 01 (POKDARWIS)

Mata Pencaharian Utama Wiraswasta

Nomor KTP/SIM*(bila ada) 3374140706790001

Desa/Kelurahan : KEDUNGPANE
Dusun : STUMBU RT/RW : 04/02
Kecamatan : MIJEN Kabupaten/Kota : SEMARANG

RESPONDEN 1

Nama Sertakan Gambar BAPAK YATIMIN


Responden

Umur 56
Jenis Kelamin Laki-Laki

SD
Pendidikan Terakhir
Tokoh/Jabatan di masyarakat KETUA RW 02

Mata Pencaharian Utama PEDAGANG

Nomor KTP/SIM*(bila ada) 3374142309630003

RESPONDEN 2

Nama Sertakan Gambar BAPAK SUMARNO


Responden

Umur 48
Jenis Kelamin Laki-Laki

SMA
Pendidikan Terakhir
Tokoh/Jabatan di masyarakat KETUA KELOMPOK SADAR WISATA RW 02 (POKDARWIS)

Mata Pencaharian Utama WIRASWASTA

Nomor KTP/SIM*(bila ada) 3374140904700001

Desa/Kelurahan : KEDUNGPANE
Dusun : DASWUNG RT/RW : 04/03
Kecamatan : MIJEN Kabupaten/Kota : SEMARANG
RESPONDEN 1

Nama Sertakan Gambar BAPAK SUNGKONO


Responden

Umur 60 TAHUN
Jenis Kelamin Laki-Laki

SLTP
Pendidikan Terakhir
Tokoh/Jabatan di masyarakat KETUA RW 03

Mata Pencaharian Utama SERABUTAN

Nomor KTP/SIM*(bila ada) 3374141005600001

1. Daya Tarik Wisata

Unsur Lokasi (sertakan Gambar) Deskripsi

Keunikan Sumber Daya ALam dan Budaya:

RT 02/RW 01 Akses jalan masih berupa


tanah, rencana akan dibuat
akses jalan agar lebih
WADUK memadai
RT 04-RT05/RW02 Lokasi di Argowisata
jamalsari, kampung labu .
bukit cinta dan waduk
jatibarang rt 04/05
RW 03 Baru pengembangan dan
JALUR OFROAD
perencanaan
Kepekaan Sumberdaya alam
NYADRAN RW 02 Bersih-bersih makam
sebelum bulan puasa,
dilanjutkan dengan
mendoakan leluhur dan
makan bersama disepanjang
jalan makam
RW 03 Nyadran di laksanakan
di makam sasono loyo untuk menyambut bulan
Ramadhan, acaranya di
makam sasono loyo
acaranya meiputi khataman
alquran,bersih makam,
tahlil, tausiyah, dan di tutup
khajatan atau makan
bersama.

RW 03 APITAN
di makam sasono langgeng DILAKSANAKAN 1 tahun
sekali di bulan apit menurut
kalender jawa bertempat di
APITAN
makam sasono langgeng
dan biasanya di akhiri
dengan pertunjukan wayang

Variasi Kegiatan Wisata/Atraksi Wisata:


KIRAB BUDAYA Kelurahan Kedungpane Kirab budaya dilakukan di
tahun 2016. Acara tersebut
berupa serangkaian kegiatan
yang diikuti oleh seluruh
warga Kelurahan
Kedungpane. Acara ini juga
diikuti oleh pecinta alam
perguruan tinggi se-Kota
Semarang dan relawan-
relawan. Kirab dilakukan
dari balai desa sampai ke
waduk.
Acara ini merupakan agenda
LOMBA MEMANCING SE- tahunan dan dilaksanakan di
JAWA TENGAH waduk Kelurahan
Kedungpane
Kerajinan/Kearifan Lokal
RW 01, RW 02, RW 03 Opak merupakan makanan
MAKANAN OPAK khas yang terbuat dari
singkong yang sudah turun
temurun di wariskan.
Kebersihan Lokasi
RW 01, RW 02, RW 03 Bersih dan masih asri di
dekat waduk RW 01 karena
belum dibuka untuk umum,
namun pada waduk di RW
Kebersihan Lokasi wisata dan
02 kurang lebih karena
rumah tempat tinggal
perawatan dan kebersihan
masyarakat
yang kurang maksimal,
untuk daerah keseluruhan
kedungpane sudah bersih
karena sampah kebanyakan
langsung di buang ke TPA.
Keamanan
Pencurian, penyakit, rawan RW 01 Keamanan terkendali,
bencana namun terdapat satu kendala
yaitu sering terjadi
pencurian di masjid
RW 02 Lingkungan aman dari
pencurian, tidak pernah
terkena penyakit secara
massal, dan tidak rawan
longsor.
RW 03 Lingkungan aman dari
pencurian, tidak pernah
terkena penyakit secara
masal, dan tidak rawan
longsor.
Kenyamanan
RW 01 Bau terkadang dari TPA
yang ada di kelurahan
Jatibarang yang berdekatan
langsung dengan rw 01,
tidak ada lalu lintas umum
yang mengganggu karena
masuk gang di RT 02, dan
Bebas bau, Tidak ada lalu
udaranya masih sejuk
lintas umum yang RW 02 Bau tidak ada, tidak ada lalu
mengganggu, Udara sejuk lintas umum yang
mengganggu karena masuk
gang di RT 04 & RT 05, dan
udaranya masih sejuk
RW 03 Bau ada jika ada angin dari
TPA yang berada di RW 04,
tidak ada lalu lintas umum,
dan udaranya masih sejuk

2. Aksesibiliti

Unsur Lokasi (sertakan Gambar) Deskripsi

Gang RT 02 RW 01 Sudah baik/ 500 m


Kondisi dan jarak jalan Gang kampung labu RT 04- Sudah baik/ 200 m
RT 05/ RW 02
Gang RT 02 RW 01 Aspal, paving dan tanah
Tipe jalan Gang kampung labu RT 04- Aspal, paving dan tanah
RT 05/ RW 02
Waktu tempuh dari pusat kota Jalan Kedungpane-jatibarang 45 menit sampai 1 jam

3. Akomodasi
Unsur Lokasi (sertakan Gambar) Deskripsi

Jumlah penginapan Di RW 01 dan RW 02 Kontrakan rumah

4. Sarana Prasarana Penunjang

Unsur Lokasi (sertakan Gambar) Deskripsi

Jar air minum RW 01, RW 02, RW03 Kebutuhan air tercukupi,


terdapat mata air yang
dibendung selanjutnya
dialirkan ke sumur warga di
RW 01, namun di RW 01
juga ada yang menggunakan
air sumur dan bor seperti
warga RW 02 dan RW 03.
Rumah Makan Warung- warung kecil siap
saji di RW 01, RW 02, RW
03. Seperti SOTO, Gendar
pecel, dan warung mateng
lainnya.

Indomaret & Alfamaret RW 02 Terdapat 1 indomaret &


Alfamaret di RW 02

5. Kriteria Penilaian Ketersediaan Air Bersih

Unsur Lokasi (sertakan Gambar) Deskripsi

Volume RW 01, RW 02, RW03 Tidak pernah kesulitan air


karena sudah mengunakan
sumur bor dan sumber air
alami, namun khusus di RT
01 RW 01 yang masih
membeli air bersih karena
sumurnya tidak layak untuk
dikonsumsi.
Jarak sumber air terhadap RW 01, RW 02, RW03 Dekat karena setiap rumah
obyek mempunyai sumur sendiri
Kemudahan air dialirkan RW 01, RW 02, RW03 Mudah di alirkan karena
setiap rumah mempunyai
sumur sendiri
Kelayakan Konsumsi RW 01, RW 02, RW03 Layak kecuali di RT 01 RW
01
Kontinuitas RW 01, RW 02, RW03 Air terus bisa di gunakan
setiap hari

IDENTITAS RESPONDEN 1

Nama/Jenis Usaha Ibu Wariamah/ OPAK

Umur 62
Jenis Kelamin Perempuan

SD
Pendidikan Terakhir

Mata Pencaharian Utama Buruh Tani/Perkebunan

Nomor KTP/SIM*(bila ada) 3374144910490001

Jumlah Tanggungan Keluarga 1 orang

Lokasi Survey (RT/RW/Dusun) RT 04/RW 01/Jatibarang

B. INSTRUMEN BIDANG EKONOMI


*Foto close-up responden dan foto rumah

II. PERTANYAAN
No. Komponen Jawaban

a Profil usaha
 Kapan mulai berdiri 1990
 Jumlah pekerja 0
 Lokasi produksi Rumah
 No Telp 081575422357

b Proses Produksi
 Bahan baku Singkong
 Sumber bahan baku Kebun sendiri
 Harga Bahan Baku dan peralatan Rp 50.000-Rp 100.000
 Peralatan yang digunakan Panci, alat penggulung
 Lama Proses Produksi 3 jam
 Jumlah Produksi per waktu 6-7 ikat (1 ikat 80 lembar)
 Biaya produksi Rp 50.000

c Pemasaran
 Harga jual produk Rp 20.000
 Omset Rp 3.000.000
 Keuntungan
 Label dan kemasan Rp 120.000
 Area pemasaran Belum ada
 Ijin P-IRT Daerah Kedungpane
Belum ada

D Rencana Ke Depan Produk bisa dikenal lebih luas serta adanya label
pada kemasan

E. Permasalahan Usaha Pembuatan masih menggunakan alat-alat


tradisional

IDENTITAS RESPONDEN 2

Nama/Jenis Usaha Ibu Warti / Jahe Instan

Umur 54 tahun
Jenis Kelamin Perempuan

Pendidikan Terakhir SD

Mata Pencaharian Utama Ibu Rumah Tangga

Nomor KTP/SIM*(bila ada) 3374145104540001

Jumlah Tanggungan Keluarga 2 orang

Lokasi Survey (RT/RW/Dusun) RT 04/RW II/ Jamalsari

*Foto close-up responden dan foto rumah

II. PERTANYAAN
No. Komponen Jawaban

a Profil usaha Hs
 Kapan mulai berdiri
2015
 Jumlah pekerja
3 orang
 Lokasi produksi
RT 04/RW II
 No Telp
085640754850
b Proses Produksi BJ
 Bahan baku Jahe
 Sumber bahan baku Sebagian beli sebagian dari ladang warga
 Harga Bahan Baku dan 85.000/kg
peralatan Parut, saringan, baskom, mesin penggiling
 Peralatan yang digunakan 3 jam
 Lama Proses Produksi 2 kg
 Jumlah Produksi per waktu 300.000
 Biaya produksi
c Pemasaran
 Harga jual produk 25.000/200 gram
 Omset -
 Keuntungan -
 Label dan kemasan Plastik
 Area pemasaran Hanya ketika ada event
 Ijin P-IRT -

d Rencana Ke Depan -promosi yang lebih baik


-membuat kemasan yang menarik
-pemasaran yang lebih sistematis

e Permasalahan Usaha -kemasan yang belum baik


-pemasaran yang belum sistematis
C. INSTRUMEN BIDANG KEMASYARAKATAN

IDENTITAS RESPONDEN 1

Nama/Kelompok IBU SITI SAMSIYAH/ PKK RW 01


Umur 53
Jenis Kelamin Perempuan

SLTA
Pendidikan Terakhir

Mata Pencaharian Utama IBU RUMAHTANGGA

Nomor KTP/SIM*(bila ada) 3374144508640002

Jumlah Tanggungan Keluarga 1

Lokasi Survey (RT/RW/Dusun) RT 01/RW O1/DUSUN JATIBARANG

*Foto close-up responden dan foto rumah


II. PERTANYAAN
No. Komponen Jawaban

a Profil Lembaga - PKK di RW 01 sudah berdiri sejak lama ibu Siti


 Kapan mulai berdiri Samsiyah sebagai narasumber yang pendatang
 Jumlah Anggota di RW tersebut, mengatakan sejak beiau pindah
 Alamat di sana tahun 90an PKK sudah ada.
 No Telp - Anggota PKK sebanyak 47 orang
 AD/ART - No. Tlpn ibu Siti Samsiyah 085290072412
 pertemuan kelompok - Pertemuan kelompok 1 bulan sekali
 Jadwal Pertemuan kelompok - Jadwal pertemuan kelompok 1 bulan sekali

Se PROGRAM - Progam pertemuan rutin untuk menyampaikan


 Program-program informasi-informasi seputar RW 1 bulan sekali
 rutin mingguan, bulanan - Kegiatan insidentalnya di adakan platihan-
 Insidental pelatihan di lain hari pertemuan rutin tapi masih
jarang tingkat pelaksanaannya.
c Pendidikan Kelembagaan - Pkk pRW 01 pernah melakukan pelatihan seperti
 Pelatihan-pelatihan yang sering pembuatan bandeng presto, kerajinan limbah
dilakukan atau di ikuti botol, pemusalah jenazah.
 Pelatihan yang pernah diikuti

D Rencana Ke Depan - Peningkatan dalam hal kegiatan-kegiatan bagi


anggota PKK
E. Permasalahan Kelompok - Sudah baik tidak ada permasalahan
IDENTITAS RESPONDEN 2

Nama/Kelompok Rubian /Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) RW 01

Umur
Jenis Kelamin Laki-laki

SLTP
Pendidikan Terakhir

Mata Pencaharian Utama Wiraswasta

Nomor KTP/SIM*(bila ada) 3374140706790001

Jumlah Tanggungan Keluarga 5 orang

Lokasi Survey (RT/RW/Dusun) RT 02/RW 01/Jatibarang

*Foto close-up responden dan foto rumah

II. PERTANYAAN
No. Komponen Jawaban
a Profil Lembaga
 Kapan mulai berdiri 2018
 Jumlah Anggota 45
 Alamat RW 01
 No Telp 082138529001
 AD/ART
 Pertemuan kelompok 3 bulan sekali
 Jadwal Pertemuan kelompok Setiap minggu

S PROGRAM
 Program-program Pembuatan akses jalan menuju waduk Jatibarang
 rutin mingguan, bulanan
 Insidental

c Pendidikan Kelembagaan
 Pelatihan-pelatihan yang sering -
dilakukan atau di ikuti
 Pelatihan yang pernah diikuti

D Rencana Ke Depan - Peningkatan kesadaran anggota untuk berperan


aktif dalam kegiatan organisasi
E. Permasalahan Kelompok - Akses jalan menuju daerah wisata yang masih
buruk
- Masalah keanggotaan
IDENTITAS RESPONDEN 3

Nama/Kelompok BAPAK SUMARNO/KELOMPOK SADAR WISATA


RW 02
Umur 48 Tahun
Jenis Kelamin Laki-Laki

SMA
Pendidikan Terakhir

Mata Pencaharian Utama Ketua Desa Wisata

Nomor KTP/SIM*(bila ada) 3374140904700001

Jumlah Tanggungan Keluarga 1 orang

Lokasi Survey RT 05/RW II/Jamalsari


(RT/RW/Dusun)

*Foto close-up responden dan foto rumah


II. PERTANYAAN
No. Komponen Jawaban

a Profil Lembaga
 Kapan mulai berdiri 2015
 Jumlah Anggota 50 orang
 Alamat RT 05/RW II/ Jamalsari
 No Telp 081329777015
 AD/ART -
 pertemuan kelompok 1 bulan sekali
 Jadwal Pertemuan kelompok Saat pelatihan

b PROGRAM
 Program-program Pelatihan-pelatihan dari dinas kota semarang
 rutin mingguan, bulanan
 Insidental
c Pendidikan Kelembagaan
 Pelatihan-pelatihan yang sering Pelatihan pembuatan telur asin
dilakukan atau di ikuti
 Pelatihan yang pernah diikuti
D Rencana Ke Depan Kegiatan yang lebih baik

E. Permasalahan Kelompok Anggota yang seringkali tidak menghadiri


pelatihan

D. INSTRUMEN BIDANG PENDIDIKAN


IDENTITAS RESPONDEN 1

Nama/Kelompok IBU TITIK/TK PERTIWI 22 DAN POS PAUD TUNAS


BANGSA

Umur 51 Tahun
Jenis Kelamin Perempuan

SLTA
Pendidikan Terakhir

Pekerjaan GURU TK dan Pos Paud

Kepala sekolah TK Pertiwi 22 dan pos paud Tunas


Jabatan bangsa

Telepon dan Email 0813909835069

Lokasi Survey RT /RW 02/ DUSUN STUMBU


(RT/RW/Dusun)

*Foto close-up responden dan foto rumah

II. PERTANYAAN
No. Komponen Jawaban
a Profil Lembaga Pendidikan - Alamat: jl. Jatibarang kel. Kedungpane kode
 Alamat pos 50211
 No. Telp/EMail - Ibu titik : 085865913050
 Jumlah Guru - Jumlah guru : 2
 Jumlah Siswa - Jumlah siswa : TK pertiwi 22 ada 34 siswa,
 JUmlah Guru Bersertifikasi Pos Paud Tunas bangsa ada 18 siswa
 JUmlah Guru Honorer
 Jumlah Siswa tidak mampu

b Sarana & Prasarana


 Jumlah Kelas - Jumlah kelas ada 2
 Kondisi Perpustakaan - Kekurangan ruang
 Kondisi sarana-prasarana - Media pembelajaran cukup
 Media pembelajaran

c Akademik
 Kualitas lulusan Sudah baik namun belum semua.
 Nilai UAS

D Rencana Ke Depan
Harapannya da penambahan luas dan ruang
belajar mengajar

E. Permasalahan
Kurangnya ruang kelas dan tempat meletakan
media pembelajaran dan perlengkapan-
perlengkapan lainnya.

IDENTITAS RESPONDEN 2

Nama/Kelompok BAPAK PURNAMA/ SD NEGERI KEDUNGPANE 02


Umur 52
Jenis Kelamin Laki-Laki
S1
Pendidikan Terakhir

Pekerjaan GURU

KEPALA SEKOLAH SD NEGERI


Jabatan KEDUNGPANE 02

Telepon dan Email BAPAK PURNAMA : 081325670094/


@purnamawonolopo.gmail.com

Lokasi Survey RT /RW 02/DUSUN STUMBU


(RT/RW/Dusun)

*Foto close-up responden dan foto rumah


II. PERTANYAAN
No. Komponen Jawaban

a Profil Lembaga Pendidikan - Alamat: jl. Jatibarang kel. Kedungpane kode


 Alamat pos 50211
 No. Telp/EMail - sekolah : 0247711246
 Jumlah Guru - Jumlah guru : 8 sudah termasuk kepala
 Jumlah Siswa sekolah
 JUmlah Guru Bersertifikasi - Jumlah siswa : 163 siswa
 JUmlah Guru Honorer - Semua guru sudah bersertifikasi
 Jumlah Siswa tidak mampu - Jumlah siswa tidak mampu kurang lebih 30
siswa
b Sarana & Prasarana
 Jumlah Kelas - Jumlah kelas ada 6
 Kondisi Perpustakaan - Kondisi perpustakaan baik
 Kondisi sarana-prasarana - Media pembelajaran baik
 Media pembelajaran
c Akademik - Di papan tengah ata di tengah-tengah dari
 Kualitas lulusan rata-rata se kecamatan
 Nilai UAN
D Rencana Ke Depan
- Diadakan pemadatan materi
- Mengefektifkan pembelajaran di kelas
- Meningkatkan sarana dan prasarana
E. Permasalahan Banyaknya guru yang sudah sepuh yang
kurang kemampuan dalam bidang penggunaan
teknologi

IDENTITAS RESPONDEN 3
Nama/Kelompok IBU TRI WAHYUNI/SD NEGERI KEDUNGPANE01
Umur 54
Jenis Kelamin Perempuan

S2
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan GURU

KEPALA SEKOLA SD NEGERI KEDUNGPANE


Jabatan 01

Telepon dan Email 085865913050

Lokasi Survey Rt 04/RW 03/DUSUN DAWUNG


(RT/RW/Dusun)

*Foto close-up responden dan foto rumah

II. PERTANYAAN
No. Komponen Jawaban

a Profil Lembaga Pendidikan - Alamat: jl. Dawung RT 04/RW 03


- Ibu tri wahyuni : 085865913050
 Alamat - Jumlah guru ada 10 orang
 No. Telp/EMail - Jumah siswa ada 190 siswa
 Jumlah Guru - Jumlah guru yang bersertifikasi 6 orang
 Jumlah Siswa - Jumlah gur yang honorer 4 orang
 Jumlah Guru Bersertifikasi
- Siswa tuidak mampu ada 25 orang
 Jumlah Guru Honorer
 Jumlah Siswa tidak mampu
b Sarana & Prasarana - Jumlah kelas ada 6 kelas
 Jumlah Kelas - Belum mempunyai perpustakaan
 Kondisi Perpustakaan - Kurang untuk kamar mandi,
 Kondisi sarana-prasarana perpustakaan, dan ruang uks
 Media pembelajaran - Medi pembelajaran cukup
c Akademik
 Kualitas lulusan - Sudah cukup bagus namun belum bisa
 Nilai UAN semua
- Masih di bawah rata-rata untuk lingkup
kecamatan
D Rencana Ke Depan - Pembinaan karakter
- Menanamkan rasa nasionalisme
E. Permasalahan
- Kurang perhatian orang tua
- Karakter anak yang masih tidak baik,
pernah tawuran dengan SD yang lain.

E. INSTRUMEN BIDANG ORGANISASI

IDENTITAS RESPONDEN 1
Nama Mohammad Lilis
Umur 51
Jenis Kelamin Laki-laki

SLTA
Pendidikan Terakhir

Mata Pencaharian Utama BURUH

Nomor KTP/SIM*(bila ada) 3374141609680002

Jabatan KETUA RW 01

Lokasi Survey (RT/RW/Dusun) 02/01/JATIBARANG

IDENTITAS RESPONDEN 2

Nama BAPAK YATIMIN

Umur 56
Jenis Kelamin Laki-Laki

SD
Pendidikan Terakhir

Mata Pencaharian Utama PEDAGANG

Nomor KTP/SIM*(bila ada) 3374142309630003

Jabatan KETUA RW 02

Lokasi Survey (RT/RW/Dusun) 01/02/STUMBU

IDENTITAS RESPONDEN 3

Nama BAPAK SUNGKONO

Umur 60 TAHUN
Jenis Kelamin Laki-Laki

SLTP
Pendidikan Terakhir

Mata Pencaharian Utama SERABUTAN


Nomor KTP/SIM*(bila ada) 3374141005600001

Jabatan KETUA RW 03

Lokasi Survey (RT/RW/Dusun) 04/03/DAWUNG

II. ORGANISASI WILAYAH


a. Struktur Organisasi Pemerintahan Tingkat RW Kelurahan Kedungpane

RW Alamat
Nama No. Telp
Pengurus

RW 01

RT 02/RW 01
Ketua RW Mohammad Lilis 085713384699

Sekretaris Supriyono 0895320600828 RT 01/RW 01

Bendahara Regison 081391180968 RT 03/RW 01

Bidang Keamanan Rubian 085865227198 RT 02/RW 01

RW 02

Ketua RW YATIMIN 081391814440 RT

Sekretaris SUMAARNO - RT 5

- RT 4
Bendahara SUPADIANTO

Bidang Keamanan KASDI - RT 2

Bidang umum 1 SUGI - RT 5

Bidang umum 2 SUGIHARTONO - RT 4

RW 03

Ketua RW SUNGKONO 081226899471 RT 04

Sekretaris HARIYANTO 081325610384 RT 05


Bendahara WIDODO 081226526913 RT 04

Bidang Sosial RT 05
SENO AJI 085741480947
Masyarakat

Bidang Rohani MOH. RONDI - RT 04

Bidang pemuda & - RT 05


RIO
olahraga

Bidang Seni & - RT 5


SARNO
Budaya

Bidang - RT 4
JUNAIDI
Pembangunan

b. Ketua RT Di Wilayah Desa/Kelurahan Kedungpane

Profil Pekerjaan
Nama No. Telp
RT

rw 01

1 jumawan setyono - pns

2 yanto 089532060828 buruh

3 daryono 081326316099 satpam

4 rio 082221439840 karyawan

rw 02

1 sugino - guru

2 daryono - karyawan swasta

3 wiwoho - wirasyawasta
4 kaswan - karyawan swasta

5 paino - karyawan swasta

6 suroko - wirausaha

rw 03

1 muspii - petani

2 kusman - karyawan swasta

3 suyanto - karyawan swasta

4 supaham - petani

5 moh. juwanto - karyawan swasta

- KARYAWAN
6 MOH. HALIM
SWASTA

- KARYAWAN
7 SAMUEL
SWASTA

III. ORGANISASI KEMASYARAKATAN

Wilayah dalam membangun masyarakatnya didukung oleh organisasi-organisasi


kemasyarakatan yang secara formal tumbuh dan berkembang bersama masyarakat.
Organisasi-organisasi tersebut adalah:
a. Organisasi Kemasyarakatan Di Desa/Kelurahan Kedungpane
No Nama Deskripsi Organisasi Jumlah Lokasi/sekretariat Status
. Organisasi
1 PKK Pemberdayaan dan Masing- Sekretariatan di aktif
Kesejahteraan keluarga masing kelurahan dan
atau PKK adalah RW ada rumah RW
organisasi di tingkat dan ada masing-masing
Kelurahan yang PKK namun tempat
memberdayakan wanita tingkat perkumpulan rutin
untuk ikut serta dalam kelurah gantian tiap warga
upaya pembangunan.
Kader PKK tersebar pada
masing-masing RW
2 Posyandu Organisasi yang bergerak Setiap Sekretariatan di aktif
di bidang kesehatan RW ada kelurahan dan
Balita. rumah RW
masing-masing.
5 Karang Organisasi kepemudaan Tingkat Tidak mempunyai Tidak
Taruna yang bertujuan mewadahi keluraha aktif
pengembangan generasi n
muda
6 Pokdarwis Kelompok sadar wisata, Ada di tempat Untuk
bertujuan untuk mengelola RW 01 perkumpulan rutin RW
potensi wisata yang ada di dan 02 gantian tiap 02
sekitar kelurahan dengan anggota atau di aktif,
pariwisat tempat tokoh untuk
a waduk setempat. RW
jatibaran 01
g sudah
mulai
di
aktifk
an 1
tahun
terakh
ir
(masih
baru)
7 Kelompok Kelompok petani dan Cuma Sudah aktif
tani dan peternah di RW 02 ada di mempunyai
ternak RW 03 sekretariat di RT
04

IV. SARANA DAN PRASARANA UMUM


a. Pendidikan

Tingkat Sekolah
Jumlah/total Keterangan
Negeri Swasta
Paud Tunas Bangsa
PAUD/TK - 2 2
dan TK Pertiwi 22
SD Negeri
Kedungpane 01 dan
SD/MI 2 2
SD Negeri
Kedungpane 02
SMP - - - -
1 SMK Palapa
SMA - 1
Semarang
Akademi/PT - - - -
Pondok -
- - -
pesantren
b. Prasarana Umum
Nama Lokasi Jumlah Keterangan
Lapangan Olah Raga - Sepak bola RW 01 - Sepak bola 2 Lapangan ini
Sepak bola, Voli, dan RW 03 tempat digunakan untuk
Bulu Tangkis - Tenis meja RT 04 - Tenis meja 1 warga dalam
RW 03 tempat aktivitas olahraga
- Voli RT 04 - Voli 1 tempat
Badminton RT 03 & Badminton 2
RT 05 RW 03 tempat
IPAL - - -
Jalan desa RW 01, RW 02 RW Satu jalan desa Kondisinya baik
03 kedungpane-
jatibarang dan
banyak gang-
gang tiap RW
Masjid, mushola RW 01 Masjid 1 Masjid 1 di RT 02,
Mushola 1 Mushola di RT
4 Ada 1 masjid dan 3
RW 02 mushola, Masjid di
RT 2
Mushola di RT 1,
RT , RT 05, RT 06

6 - Masjid RT 02
RW 03 - Mushola RT 01,
RT 04, RT 05,
RT 07
- Masjid
jamiasalam
- Mushola di 04
ada 2, mushola
al- gusron & al-
muhajirin
Gereja 2 Ada 2 Gereja
Di RT 1 & RT 04
RW 02

Rumah Pintar 1 Tingkat kelurahan,


(Rumpin) berisi posyandu,
Kelurahan/pos Paud pos paud, dan bina
Kelurahan keluarga
Kedungpane RW 02 balita/BKB

V. Industri Kecil/Home Industri

Jenis Industri Nama Usaha (branding) dan


Lokasi/Alamat No. Telp
(Sertakan Foto) Pemilik

Pembuatan OPAK Ibu Jatibarang, RT 081575422357


Wariamah 04/RW 01/
Jatibarang,
Pembuatan Jahe Instan Ibu RT 04/RW 085640754850
Warti II/Jamalsari

VI. LINGKUNGAN
Jumlah Taman, dan jenis tanaman yang Taman toga di RT 01 RW 03 (oleh ibu-ibu
dominan PKK RW 03) dan jenis tanaman di
pekarangan warga kebanyakan tanaman buah
seperti rambutan atau mangga.

Upaya masyarakat melestarikan BAIK


lingkungan

Tempat pembuangan sampah sementara Tidak ada ada TPS langsung ke TPA di
(TPS) kelurahan Jatibarang atau di RW 04
Kelurahan Kedungpane

Permasalahan lingkungan (pencemaran, Bau yang di akibatkan karena TPA di


timbulan sampah dll) kelurahan jatibarang yang sampai ke RW 01
kelurahan Kedungpane dan TPA yang berada
di RW 04 sampai ke RW 03 Kelurahan
KEdungpane

Kepemilikan jamban Setiap rumah sudah memiliki jamban di


dalam rumah masing-masing

Gambaran menonjol lokasi Waduk Jatibarang dan Opak

Program, Sarana yang berhubungan kerja bakti hari-hari tertentu dan penjentikan
dengan Lingkungan
VII. DATA BANTUAN YANG DI PEROLEH

Bantuan yang sudah ada/sudah pernah

SUMBER DANA
BIDANG KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
CSR
- - -
Pendidikan
- - -
Kesehatan
- - -
Ekonomi

- - -
Infrastruktur

- - -
Lingkungan

VIII. PERUMUSAN PROGRAM (PROGRAM JANGKA PANJANG)

Kondisi dan pengembangan program yang dapat dilaksanakan di masyarakat

BIDANG KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN


BKB ini berkegiatan untuk memantau
perkembangan balita dan memberi masukan
Pendidikan Bina Keluarga Balita
untuk ibunya yang harus selalu juga memantau
perkembangan balita jika di rumah.
Kegiatan rutin bulanan yang dilakukan di
Kesehatan Posyandu Balita
setiap RW dalam Kelurahan Kedungpane.
Pelatihan manajemen pemasaran yang baik
Ekonomi
guna menunjang produk lokal Kelurahan
Manajemen Pemasaran Kedungpane menjadi lebih terkenal di
kalangan masyarakat luas dengan cara
memanfaatkan media social yang ada.
Membantu memberikan solusi pemberian
Packaging Product kemasan pada produk tesebut.
Pembuatan petunjuk daerah
Infrastruktur Mapping Desa

Grand Design Grand design merupakan rencana besar yang


dapat diteruskan dari generasi ke generasi,
dengan kegiatan ini diharapkan dapat
mengurangi kekurangan dan mengoptimalkan
potensi yang dimiliki oleh Kelurahan
Kedungpane dan memberdayakan serta
mengarahkan masyarakat agar dapat
mengelola lokasi wisata Kelurahan
Kedungpane sehingga mampu meningkatkan
perekonomian masyarakat.
Penanaman labu kembali untuk menghidupkan
Lingkungan Penanaman Labu kampung tematik yang sudah mati.

IX. BAGIAN KEAMANAN

Vari Questions/Pertanyaan Jawaban/Keterangan


able
Kejadian perkelahian massal
 1  Tidak ada
selama setahun terakhir
 Pendekatan individu kepada pemuda-pemuda dan
Upaya penyelasaian
 2 Pringatan kepada warga jika ada yang berani
perkelahaian
bertengkar di keluarkan dari RW 03
 3 Agen Pengarah TKW  Tidak ada
Banyak lokasi berkumpul anak-  Ada beberapa namun dari warga luar Kedungpane,
 4
anak jalanan dan masih bersifat wajar
 5 Lokasi tempat mangkal PSK  Tidak ada
Kegiatan warga untuk menjaga
 6  Ronda malam
keamanan lingkungan
 RW 01: Ada 2 di RT 01 dan RT 02
RW 02: Ada 3 pos aktif dan 1 pos kampling baru
proses pembangunan
 7 Sarana keamanan (pos kamling) RW 03: Ada 11 pos kampling ( RT 1, RT 02 ada 2
pos, RT 03 ada 2 pos, RT 04, RT 05 ada 3 pos, RT
06, dan di RT 07) dan di RW 03 sudah menggunakan
HT tiap posnya yang saling terhubung
 8 Jumlah anggota linmas Tidak di ketahui/ kurang aktif

F. INSTRUMEN KETOKOHAN/ORANG YANG BERPENGARUH


Nama Kelurahan/Desa : Jatibarang RT/RW : 04/01 Dusun/Lingk : Jatibarang
Kecamatan : Mijen
Kabupaten/Kota : Semarang
KUADRAN I
No Nama Tokoh Jabatan Pengaruh Bidang Nomor HP/Telepon
.
1 Mohammad Lilis KETUA UMUM
RW 01
2 Rubian Ketua Wisata
Pokdarwis
RW 01

KUADRAN II
No Nama Tokoh Jabatan Pengaruh Bidang Nomor HP/Telepon
.
1 Imran Ramdani Takmir keagamaan
masjid
2 H. Muslih Ustadz keagamaan

Nama Kelurahan/Desa : Kedungpane RT/RW/ dusun : RT 01/RW 02/stumbu


Kecamatan : Mijen
Kabupaten/Kota : semarang
KUADRAN I
No Nama Tokoh Jabatan Pengaruh Bidang Nomor HP/Telepon
.
1 YATIMIN KETUA UMUM
RW
2 SUMARNO Ketua Wisata
Pokdarwis
RW 02

KUADRAN II
No Nama Tokoh Jabatan Pengaruh Bidang Nomor HP/Telepon
.
1 DARJITO KARYAWAN AGAMA
SWASTA
2 NUGRAHA PENDETA AGAMA
PANCA SUSENA
3 AGUS SUDIBJO PERNAH UMUM
BEKERJA DI
LPMK
4 HARNO WIRAUSAHA UMUM
5 YULI WIRAUSAHA UMUM
6 MUGIAR WIRAUSAHA UMUM

Nama Kelurahan/Desa : Kedungpane RT/RW : 04/03/Dawung


Kecamatan : Mijen
Kabupaten/Kota :Semarang
KUADRAN I
No Nama Tokoh Jabatan Pengaruh Bidang Nomor HP/Telepon
.
1 SUNGKONO Ketua RW UMUM 081226899471
03

KUADRAN II
No Nama Tokoh Jabatan Pengaruh Bidang Nomor HP/Telepon
.
1 KH. Ansroni Takmir masjid AGAMA
2 Surono Seksi keamanan rt UMUM
03 & bekerja
sebagai polisi
polsek mijen
(kanid reserse)
3 Prayitno Staff kelurahan UMUM
pesantren
4 Sukiyono Lurah UMUM
karanganyar tugu

Keterangan:
Kuadran I = Tokoh sangat berpengaruh di masyarakat
Kuadran II = Tokoh berpengaruh di masyarakat
Kuadran III = Tokoh cukup berpengaruh di masyarakat
Kuadran IV = Tokoh Kurang berpengaruh di masyarakat
Petugas
(TIM KKN UNNES)

Variable Questions/Pertanyaan Jawaban/Keterangan

I.        Bagian Keterangan Umum Desa/Kelurahan

1.1 Nama Kelurahan Kedungpane


Alamat Kantor Kelurahan jl. Jatibarang kel.
1.2 Kedungpane kode pos 50211

1.3 No. Telp +62247711292


1.4 Email/Website
1.5 Struktur kepengurusan Kelurahan/BPD/LKMD
1.6 Nama Lurah Dra. Rina Sugimurwani, M.Si
1.7 No. Telp/Email
Satuan lingkungan Setempat (SLS) terkecil dibawah RT
desa/kelurahan:
1.8 1=RT 2=RW/RK 3=Jorong 4=Korong
5=Kampung 6=Lingkungan
7=Banjar 8=Dusun 9=Lainnya 0=Tidak ada
Lokasi desa/kelurahan: Hamparan
1.9
1=Puncak 2=Lereng 3=Lembah 4=Hamparan
Kemiringan lahan: Sedang (15-25 derajat)
1=Landai (kurang dari 15 derajat)
1.10
2=Sedang (15-25 derajat)
3=Curam(lebih dari 25 derajat)
   
II.      Bagian Kependudukan dan Ketenagakerjaan
 
Variable Questions/Pertanyaan
R401A Jumlah penduduk laki-laki 3978 orang
R401B Jumlah penduduk perempuan 3982 orang
R401C Jumlah keluarga 2505 KK
R401E Jumlah keluarga petani
R403A Sumber penghasilan utama sebagian besar
penduduk :
1=Pertanian 487 orang
2=Pertambangan dan penggalian -
3=Industri pengolahan (pabrik, kerajinan, dll) 512 orang
4=Perdagangan besar/eceran dan rumah makan 118 orang
5=Angkutan, pergudangan, komunikasi -
6=Jasa 322 orang
7=Lainnya (air, gas, listrik, konstruksi, perbankan, 36 0rang
dll)
   
III.    Bagian Perumahan dan Lingkungan Hidup
 
Variable Questions/Pertanyaan
R501A Keluarga pengguna listrik PLN
R501B Keluarga pengguna listrik Non-PLN
R504 Tempat buang air besar sebagian besar keluarga : Jamban sendiri
1=Jamban sendiri 2=Jamban bersama
3=Jamban umum 4=Bukan jamban
R505A Tempat buang sampah sebagian besar keluarga: Tempat sampah, kemudian
1=Tempat sampah, kemudian diangkut diangkut
2=Dalam lubang/dibakar
3=Sungai/saluran irigasi
4=Drainase (got/selokan)
5=Lainnya
R505B Tempat penampungan sampah sementara (TPS) : Tidak ada
1=Ada 2=Tidak ada
R506AK2 Apakah ada SUNGAI di wilayah desa/kelurahan: Tidak
1=Ada 2=Tidak
R506B1K2 Apakah SUNGAI digunakan untuk MANDI: Tidak
1=Ya 2=Tidak
R506B2K2 Apakah SUNGAI digungakan untuk MINUM: Tidak
1=Ya 2=Tidak
R506B3K2 Apakah SUNGAI digungakan untuk Tidak
PENGAIRAN/IRIGASI LAHAN PERTANIANl:
1=Ya 2=Tidak
R506B4K2 Apakah SUNGAI digungakan untuk Tidak
PARIWISATA/KOMERSIL:
1=Ya 2=Tidak
R506B5K2 Apakah SUNGAI digungakan untuk TRANSPORTASI: Tidak
1=Ya 2=Tidak
R506AK3 Apakah ada SALURAN IRIGASI di desa/kelurahan: Tidak
1=Ada 2=Tidak
R508A Jika ada sungai, apakah ada permukiman di Tidak
bantaran sungai :
1=Ada 2=Tidak
R508B Jumlah permukiman di bantaran sungai -
R508C Jumlah bangunan rumah di bantaran sungai -
R508D Jumlah keluarga di permukiman bantaran sungai -
R510A Apakah ada permukiman kumuh (bangunan padat, Tidak ada
tidak layak huni, sanitasi buruk) :
1=Ada 2=Tidak ada
R510B1 Jumlah permukiman kumuh -
R510B2 Jumlah bangunan rumah di permukiman kumuh -
R510B3 Jumlah keluarga di permukiman kumuh -
R511AK2 Apakah ada pencemaran AIR: Tidak
1=Ada 2=Tidak
R511AK3 Sumber pencemaran lingkungan yang paling Limbah lainnya
utama:
1=Limbah keluarga 2=Limbah pabrik
3=Limbah lainnya
R511AK4 Apakah ada pengaduan masyarakat ke aparat Tidak
desa:
1=Ada 2=Tidak
R511BK2 Apakah ada pencemaran TANAH: Tidak
1=Ada 2=Tidak
R511BK3 Sumber pencemaran lingkungan yang paling Limbah lainnya
utama:
1=Limbah keluarga 2=Limbah pabrik
3=Limbah lainnya
R511BK4 Apakah ada pengaduan masyarakat ke aparat Tidak
desa:
1=Ada 2=Tidak
   
IV.    Bagian Bencana dan Penanganan Bencana
 
Variable Questions/Pertanyaan
R60101K2 Apakah pernah kejadian TANAH LONGSOR: Tidak
1=Ada 2=Tidak
R60101K3 Banyaknya kejadian TANAH LONGSOR -

R60101K4 Banyaknya korban jiwa akibat TANAH LONGSOR -

R60101K5 Kerugian materi (Rp) akibat TANAH LONGSOR -

R60102K2 Apakah pernah kejadian BANJIR: Tidak


1=Ada 2=Tidak
R60102K3 Banyaknya kejadian BANJIR -

R60102K4 Banyaknya korban jiwa akibat BANJIR -

R60102K5 Kerugian materi (Rp) akibat BANJIR -

R60103K2 Apakah pernah kejadian BANJIR BANDANG: Tidak


1=Ada 2=Tidak
R60103K3 Banyaknya kejadian BANJIR BANDANG -

R60103K4 Banyaknya korban jiwa akibat BANJIR BANDANG -

R60103K5 Kerugian materi (Rp) akibat BANJIR BANDANG -

R60104K2 Apakah pernah kejadian GEMPA BUMI: Tidak


1=Ada 2=Tidak
R60104K3 Banyaknya kejadian GEMPA BUMI -

R60104K4 Banyaknya korban jiwa akibat GEMPA BUMI -

R60104K5 Kerugian materi (Rp) akibat GEMPA BUMI -

R60109K2 Apakah pernah kejadian KEBAKARAN Tidak


1=Ada 2=Tidak
R60109K3 Banyaknya kejadian KEBAKARAN -

R60109K4 Banyaknya korban jiwa akibat KEBAKARAN -

R60109K5 Kerugian materi (Rp) akibat KEBAKARAN -

R60110K2 Apakah pernah kejadian KEKERINGAN: Tidak


1=Ada 2=Tidak
R60110K3 Banyaknya kejadian KEKERINGAN -

R60110K4 Banyaknya korban jiwa akibat KEKERINGAN -

R60110K5 Kerugian materi (Rp) akibat KEKERINGAN -

R602A Jenis bencana alam apakah yang paling -


berdampak paling buruk (korban jiwa dan materi
terbanyak):
01=Tanah longsor 02=Banjir
03=Banjir bandang 04=Gempa
bumi
05=Tsunami 06=Gelombang pasang laut
07=Angin puyuh/puting beliung/topan
08=Gunung meletus
09=Kebakaran hutan
10=Kekeringan (lahan)
R602B01K2 Apakah ada bantuan dari Warga desa/kelurahan -
ini:
1=Ada 2=Tidak
R602B01K3 Jenis bantuan yang utama dari Warga -
desa/kelurahan ini:
1=Tenda darurat 2=Perahu karet
3=Makanan dan minuman 4=Sandang
5=Dapur umum 6=Pengobatan gratis
7=Lainnya
R602B02K2 Apakah ada bantuan dari Pemerintah -
Desa/Kelurahan:
1=Ada 2=Tidak
R602B02K3 Jenis bantuan yang utama dari Pemerintah -
Desa/Kelurahan:
1=Tenda darurat 2=Perahu karet
3=Makanan dan minuman 4=Sandang
5=Dapur umum 6=Pengobatan gratis
7=Lainnya
R602B03K2 Apakah ada bantuan dari Pemerintah -
Kabupaten/Kota:
1=Ada 2=Tidak
R602B03K3 Jenis bantuan yang utama dari Pemerintah -
Kabupaten/Kota:
1=Tenda darurat 2=Perahu karet
3=Makanan dan minuman 4=Sandang
5=Dapur umum 6=Pengobatan gratis
7=Lainnya
R602B04K2 Apakah ada bantuan dari Pemerintah Provinsi: -
1=Ada 2=Tidak
R602B04K3 Jenis bantuan yang utama dari Pemerintah -
Provinsi:
1=Tenda darurat 2=Perahu karet
3=Makanan dan minuman 4=Sandang
5=Dapur umum 6=Pengobatan gratis
7=Lainnya
R602B05K2 Apakah ada bantuan dari Pemerintah Pusat: -
1=Ada 2=Tidak
R602B05K3 Jenis bantuan yang utama dari Pemerintah Pusat: -
1=Tenda darurat 2=Perahu karet
3=Makanan dan minuman 4=Sandang
5=Dapur umum 6=Pengobatan gratis
7=Lainnya
R602B06K2 Apakah ada bantuan dari Partai Politik: -
1=Ada 2=Tidak
R602B06K3 Jenis bantuan yang utama dari Partai Politik: -
1=Tenda darurat 2=Perahu karet
3=Makanan dan minuman 4=Sandang
5=Dapur umum 6=Pengobatan gratis
7=Lainnya
R602B07K2 Apakah ada bantuan dari LSM (dalam negeri): -
1=Ada 2=Tidak
R602B07K3 Jenis bantuan yang utama dari LSM (dalam -
negeri):
1=Tenda darurat 2=Perahu karet
3=Makanan dan minuman 4=Sandang
5=Dapur umum 6=Pengobatan gratis
7=Lainnya
R602B08K2 Apakah ada bantuan dari dompet bencana dari -
masyarakat:
1=Ada 2=Tidak
R602B08K3 Jenis bantuan yang utama dari dompet bencana -
dari masyarakat:
1=Tenda darurat 2=Perahu karet
3=Makanan dan minuman 4=Sandang
5=Dapur umum 6=Pengobatan gratis
7=Lainnya
R602B09K2 Apakah ada bantuan dari perusahaan swasta: -
1=Ada 2=Tidak
R602B09K3 Jenis bantuan yang utama dari perusahaan swasta: -
1=Tenda darurat 2=Perahu karet
3=Makanan dan minuman 4=Sandang
5=Dapur umum 6=Pengobatan gratis
7=Lainnya
R602B10K2 Apakah ada bantuan dari lembaga -
kemasyarakatan/kelompok masyarakat/kelompok
keagamaan:
1=Ada 2=Tidak
R602B10K3 Jenis bantuan yang utama dari lembaga -
kemasyarakatan/kelompok masyarakat/kelompok
keagamaan:
1=Tenda darurat 2=Perahu karet
3=Makanan dan minuman 4=Sandang
5=Dapur umum 6=Pengobatan gratis
7=Lainnya
R602B11K2 Apakah ada bantuan dari bantuan asing: -
1=Ada 2=Tidak
R602B11K3 Jenis bantuan yang utama dari bantuan asing: -
1=Tenda darurat 2=Perahu karet
3=Makanan dan minuman 4=Sandang
5=Dapur umum 6=Pengobatan gratis
7=Lainnya
R602B12K2 Apakah ada bantuan dari TNI/Polri: -
1=Ada 2=Tidak
R602B12K3 Jenis bantuan yang utama dari TNI/Polri: -
1=Tenda darurat 2=Perahu karet
3=Makanan dan minuman 4=Sandang
5=Dapur umum 6=Pengobatan gratis
7=Lainnya
R602B13K2 Apakah ada bantuan dari lainnya: -
1=Ada 2=Tidak
R602B13K3 Jenis bantuan yang utama dari lainnya: -
1=Tenda darurat 2=Perahu karet
3=Makanan dan minuman 4=Sandang
5=Dapur umum 6=Pengobatan gratis
7=Lainnya
R602BK4 Pembari bantuan yang paling banyak berperan: -
1=Warga desa/kelurahan ini
2=Pemerintah Desa/Kelurahan
3=Pemerintah Kabupaten/Kota
4=Pemerintah Provinsi
5=Pemerintah Pusat
6=Partai politik
7=LSM (dalam negeri)
8=Dompet bencana dari masyarakat
9=Perusahaan swasta
10=Lembaga kemasyarakatan/kelompok
masyarakat/kelompok keagamaan
11=Bantuan asing
12=TNI / POLRI
13=Lainnya
R603A1 Apakah ada Sistem peringatan dini tsunami: -
0=Bukan wilayah berpotensi tsunami 1=Ada
2=Tidak ada
R603A2 Apakah ada Perlengkapan keselamatan (perahu -
karet, tenda, masker, dsb):
3=Ada 4=Tidak
R603A3 Apakah ada Gotong royong warga untuk antisipasi -
bencana:
5=Ada 6=Tidak
R603A4 Apakah ada Penyuluhan keselamatan (termasuk -
simulasi bencana):
7=Ada 8=Tidak ada
R603A5 Lainnya : -
1=Ada 2=Tidak ada
R603B1 Jika ada fasilitas antisipasi bencana, apakah ada -
sumber bantuan untuk mengantisipasi bencana
alam berasal dari Warga desa/kelurahan ini:
1=Ada 2=Tidak ada
R603B2 Jika ada fasilitas antisipasi bencana, apakah ada -
sumber bantuan untuk mengantisipasi bencana
alam berasal dari Pemerintah Desa/Kelurahan:
3=Ada 4=Tidak ada
R603B3 Jika ada fasilitas antisipasi bencana, apakah ada -
sumber bantuan untuk mengantisipasi bencana
alam berasal dari Pemerintah Kabupaten/Kota:
5=Ada 6=Tidak ada
R603B4 Jika ada fasilitas antisipasi bencana, apakah ada -
sumber bantuan untuk mengantisipasi bencana
alam berasal dariPemerintah Provinsi:
7=Ada 8=Tidak ada
R603B5 Jika ada fasilitas antisipasi bencana, apakah ada -
sumber bantuan untuk mengantisipasi bencana
alam berasal dari Pemerintah Pusat:
1=Ada 2=Tidak ada
R603B6 Jika ada fasilitas antisipasi bencana, apakah ada -
sumber bantuan untuk mengantisipasi bencana
alam berasal dari Partai politik:
3=Ada 4=Tidak ada
R603B7 Jika ada fasilitas antisipasi bencana, apakah ada -
sumber bantuan untuk mengantisipasi bencana
alam berasal dari LSM (dalam negeri):
5=Ada 6=Tidak ada
R603B8 Jika ada fasilitas antisipasi bencana, apakah ada -
sumber bantuan untuk mengantisipasi bencana
alam berasal dariDompet bencana dari
masyarakat:
7=Ada 8=Tidak ada
R603B9 Jika ada fasilitas antisipasi bencana, apakah ada -
sumber bantuan untuk mengantisipasi bencana
alam berasal dari Perusahaan swasta:
1=Ada 2=Tidak ada
R603B10 Jika ada fasilitas antisipasi bencana, apakah ada -
sumber bantuan untuk mengantisipasi bencana
alam berasal dari Lembaga
kemasyarakatan/kelompok masyarakat/kelompok
keagamaan:
3=Ada 4=Tidak ada
R603B11 Jika ada fasilitas antisipasi bencana, apakah ada -
sumber bantuan untuk mengantisipasi bencana
alam berasal dari Bantuan asing:
5=Ada 6=Tidak ada
R603B12 Jika ada fasilitas antisipasi bencana, apakah ada -
sumber bantuan untuk mengantisipasi bencana
alam berasal dari TNI/POLRI:
7=Ada 8=Tidak ada
R603B13 Jika ada fasilitas antisipasi bencana, apakah ada -
sumber bantuan untuk mengantisipasi bencana
alam berasal dari Lainnya:
1=Ada 2=Tidak ada
   
V.      Bagian Pendidikan dan Kesehatan
 
Variable Questions/Pertanyaan
R701AK2 Jumlah TK Negeri -
R701AK3 Jumlah TK Swasta 5
R701AK4 Jarak terdekat ke TK (km) 0
R701BK2 Jumlah SD Negeri 2
R701BK3 Jumlah SD Swasta 3
R701BK4 Jarak terdekat ke SD (km) 0
R701CK2 Jumlah SMP Negeri -
R701CK3 Jumlah SMP Swasta 2
R701CK4 Jarak terdekat ke SMP (km) 2
R701DK2 Jumlah SMU Negeri -
R701DK3 Jumlah SMU Swasta 1
R701DK4 Jarak terdekat ke SMU (km) 2
R701EK2 Jumlah SMK Negeri -
R701EK3 Jumlah SMK Swasta 1
R701EK4 Jarak terdekat ke SMK (km) 0
R701FK2 Jumlah PT Negeri -
R701FK3 Jumlah PT Swasta -
R701GK2 Jumlah SLB Negeri -
R701GK3 Jumlah SLB Swasta -
R701HK3 Jumlah PonPes Swasta -
R701IK3 Jumlah Madrasah diniyah Swasta 5
R701JK3 Jumlah Seminari Swasta -
R704AK2 Apakah ada Rumah Sakit: Tidak
1=Ada 2=Tidak
R704AK3 Jumlah rumah sakit -
R704AK4 Jarak ke rumah sakit terdekat -
R704AK5 Kemudah untuk mencapai rumah sakit: -
1=Sangat mudah 2=Mudah 3=Sulit 4=Sangat sulit
R704BK2 Apakah ada Rumah Sakit bersalin: -
1=Ada 2=Tidak
R704BK3 Jumlah rumah sakit bersalin -
R704BK4 Jarak ke rumah sakit bersalin terdekat -
R704BK5 Kemudah untuk mencapai rumah sakit bersalin: -
1=Sangat mudah 2=Mudah 3=Sulit 4=Sangat sulit
R704CK2 Apakah ada poliklinik/balai pengobatan: -
1=Ada 2=Tidak
R704CK3 Jumlah poliklinik/balai pengobatan -
R704CK4 Jarak ke poliklinik/balai pengobatan terdekat -
R704CK5 Kemudah untuk mencapai poliklinik/balai -
pengobatan:
1=Sangat mudah 2=Mudah 3=Sulit 4=Sangat sulit
R704DK2 Apakah ada puskesmas: Tidak
1=Ada 2=Tidak
R704DK3 Jumlah puskesmas -
R704DK4 Jarak ke puskesmas terdekat -
R704DK5 Kemudah untuk mencapai puskesmas: -
1=Sangat mudah 2=Mudah 3=Sulit 4=Sangat sulit
R704EK2 Apakah ada puskesmas pembantu: -
1=Ada 2=Tidak
R704EK3 Jumlah puskesmas pembantu -
R704EK4 Jarak ke puskesmas pembantu terdekat -
R704EK5 Kemudah untuk mencapai puskesmas pembantu: -
1=Sangat mudah 2=Mudah 3=Sulit 4=Sangat sulit
R704FK2 Apakah ada tempat praktek dokter: Ada
1=Ada 2=Tidak
R704FK3 Jumlah tempat praktek dokter 2
R704FK4 Jarak ke tempat praktek dokter terdekat 0,5 km
R704FK4 Kemudah untuk mencapai tempat praktek dokter: Mudah
1=Sangat mudah 2=Mudah 3=Sulit 4=Sangat sulit
R704GK2 Apakah ada tempat praktek bidan: Ada
1=Ada 2=Tidak
R704GK3 Jumlah tempat praktek bidan 1
R704GK4 Jarak ke tempat praktek bidan terdekat 0,5 km
R704GK5 Kemudah untuk mencapai tempat praktek bidan: Mudah
1=Sangat mudah 2=Mudah 3=Sulit 4=Sangat sulit
R704HK3 Apakah ada poskesdes: Tidak
1=Ada 2=Tidak
R704HK3 Jumlah poskesdes -

R704HK4 Jarak ke poskesdes terdekat -

R704HK5 Kemudah untuk mencapai poskesdes: -


1=Sangat mudah 2=Mudah 3=Sulit 4=Sangat sulit
R704IK2 Apakah ada polindes: -
1=Ada 2=Tidak
R704IK3 Jumlah polindes -

R704IK4 Jarak ke polindes terdekat -

R704IK4 Kemudah untuk mencapai polindes: -


1=Sangat mudah 2=Mudah 3=Sulit 4=Sangat sulit
R704JK2 Apakah ada posyandu: -
1=Ada 2=Tidak
R704JK3 Jumlah posyandu -

R704KK2 Apakah ada apotek: -


1=Ada 2=Tidak
R704KK3 Jumlah apotek -

R704KK4 Jarak ke apotek terdekat -

R704KK5 Kemudah untuk mencapai polindes: -


1=Sangat mudah 2=Mudah 3=Sulit 4=Sangat sulit
R704LK2 Apakah ada toko khusus obat/jamu: -
1=Ada 2=Tidak
R704LK4 Jarak ke toko khusus obat/jamu terdekat -

R704LK5 Kemudah untuk mencapai ke toko khusus -


obat/jamu:
1=Sangat mudah 2=Mudah 3=Sulit 4=Sangat sulit
R707A1 Jumlah dokter pria yang tinggal di desa/kelurahan 4 orang
R707A2 Jumlah dokter wanita yang tinggal di 10 orang
desa/kelurahan
R707B Jumlah dokter gigi yang tinggal di desa/kelurahan -
R707C Jumlah bidan yang tinggal di desa/kelurahan -
R707D Jumlah tenaga kesehatan lainnya yang tinggal di 16 orang
desa/kelurahan
R707E Jumlah dukun bayi yang tinggal di desa/kelurahan -
R708AK2 Apakah ada kasus Muntaber selama setahun Tidak
terakhir
1=Ada 2=Tidak
R708AK3 Jumlah penderita kasus Muntaber -
R708AK4 Jumlah penderita yang meninggal karena -
Muntaber
R708BK2 Apakah ada kasus Demam Berdarah selama Ada
setahun terakhir
1=Ada 2=Tidak
R708BK3 Jumlah penderita kasus Demam Berdarah Sedikit
R708BK4 Jumlah penderita yang meninggal karena Demam -
Berdarah
R708CK2 Apakah ada kasus Campak selama setahun -
terakhir
1=Ada 2=Tidak
R708CK3 Jumlah penderita Campak -
R708CK4 Jumlah penderita yang meninggal karena Campak -
R708DK2 Apakah ada kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut -
(ISPA) selama setahun terakhir
1=Ada 2=Tidak
R708DK3 Jumlah penderita kasus Infeksi Saluran Pernapasan -
Akut (ISPA)
R708DK4 Jumlah penderita yang meninggal karena Infeksi -
Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
R708EK2 Apakah ada kasus Flu Burung selama setahun -
terakhir
1=Ada 2=Tidak
R708EK3 Jumlah penderita kasus Flu Burung -
R708EK4 Jumlah penderita yang meninggal karena Flu -
Burung
R708FK2 Apakah ada kasus Tuberculose (TB) selama -
setahun terakhir
1=Ada 2=Tidak
R708FK3 Jumlah penderita kasus Tuberculose (TB) -
R708FK4 Jumlah penderita yang meninggal karena -
Tuberculose (TB)
R708GK2 Apakah ada kasus Lainnya:_____ selama setahun Tidak
terakhir
1=Ada 2=Tidak
R708GK3 Jumlah penderita kasus Lainnya:_____ -
R708GK4 Jumlah penderita yang meninggal karena -
Lainnya:_____
R709 Jumlah penderita gizi buruk selama 3 tahun -
terakhir
R713A Sumber air untuk minum/memasak sebagian Sumur dan Mata air
besar keluarga berasal dari:
1=Air kemasan 2=PAM/PDAM
3=Pompa listrik / tangan 4=Sumur
5=Mata air 6=Sungai/danau/kolam
7=Air hujan 8=Lainnya:
R713B Jika R713a berkode 2 s.d 8, jenis penggunaan Sumur sendiri-sendiri, mata air
fasilitas (instalasi) air minum : (bisa lebih dari 1 bersama
jawaban):
1=Sendiri 2=Bersama 4=Umum 8=Lainnya
R713C Waktu tempuh ke sumber air: (menit PP) Kurang dari 5 menit
R713D Apakah ada keluarga di desa/kelurahan ini Ada
membeli air untuk minum/memasak:
1=Ada 2=Tidak ada
R713E Cara membeli air untuk minum/memasak: Berlangganan dan eceran
1=Berlangganan 2=Eceran 3=Berlangganan dan
eceran
   
VI.    Bagian Sosial Budaya
 
Variable Questions/Pertanyaan
R803A Jumlah Masjid di desa/kelurahan 7 buah
R803B Jumlah Surau/Langgar di desa/kelurahan 9 buah
R803C Jumlah Gereja Kristen di desa/kelurahan 3 buah
R803D -
Jumlah Gereja Katolik di desa/kelurahan
R803E -
Jumlah Kapela di desa/kelurahan
R803F -
Jumlah Pura di desa/kelurahan
R803G -
Jumlah Vihara di desa/kelurahan
R803H -
Jumlah Klenteng di desa/kelurahan
R805A Jumlah tunanetra (buta) -

R805B Jumlah tunarungu (tuli) -

R805C Jumlah tunawicara (bisu) -

R805D Jumlah tunarungu-wicara (tuli-bisu) -

R805E Jumlah tunadaksa (cacat tubuh) -

R805F Jumlah tunagrahita (cacat mental) -

R805G Jumlah tunalaras (eks sakit jiwa) -

R805H Jumlah cacat eks sakit kusta -

R805I Jumlah cacat ganda (cacat fisik-mental) -

   
VII.  Bagian Hiburan dan Olah Raga
 
Variable Questions/Pertanyaan
R903AK2 Apakah ada Lapangan sepak bola: Ada
1=Ada 2=Tidak ada
R903BK2 Lapangan bola voli Ada
R903CK2 Lapangan bulu tangkis Ada
R903DK2 Lapangan bola basket -
R903EK2 Lapangan tenis (lapangan) Ada
R903FK2 Lapangan futsal -
   
VIII.            Bagian Angkutan, Komunikasi dan Informasi
 
Variable Questions/Pertanyaan
8.1 Darat
Lalu Lintas Desa (Darat/air)
8.2 Aspal dan Paving
Jenis Permukaan jalan (aspal, paving, beton)
8.3 Baik
Kondisi Jalan
8.4 -
Jumlah Jembatan
8.5 -
Kondisi Jembatan
8.6 -
Keluarga yang berlangganan telp kabel
8.7 -
BTS Telepon selular
8.8 -
Wartel
8.9 -
Warung Internet
8.10 -
Kantor Pos
8.11 ada
Pusat Informasi Masyarakat (Papan Pengumuman)
 
 
IX.    Bagian Ekonomi
 
Variable Questions/Pertanyaan
R1205A Jumlah pasar dengan bangunan permanen/semi ada
permanen:
R1205B Jika tidak ada pasa, maka jarak ke pasar terdekat 5 km
adalah (km):
R1206 Jumlah lokasi pasar tanpa bangunan (termasuk -
pasar terapung):
R1207 Jumlah minimarket di desa/kelurahan: 2
R1208 Jumlah toko/warung kelontong di desa/kelurahan: 118 unit
R1209 Jumlah warung/kedai manakan minuman di -
desa/kelurahan:
R1210 Jumlah restoran/rumah makan di desa/kelurahan: -
Industri Kecil dan Mikro
 
R1211 -
Industri dari kulit (Tas, sepatu, sandal)
-
Industri dari kayu (meubel dll)
R1212
R1213 -
Industri logam (perabot, perhiasan)
-
Industri anyaman (rotan, rumput, mendong.dll)
R1214
R1215 Industri gerabah (keramik, batubata, genteng, -
porselin dll.)
-
Industri kain tenun (konveksi dll)
R1216
R1217 ada
Industri makanan dan minuman
-
Koperasi
R1218

X. Bagian Keamanan
Variable Questions/Pertanyaan

Kejadian perkelahian massal selama setahun -


 
terakhir
Pendekatan warga
  Upaya penyelasaian perkelahaian
-
  Agen Pengarah TKW
ada
  Banyak lokasi berkumpul anak-anak jalanan
-
  Lokasi tempat mangkal PSK
Kegiatan warga untuk menjaga keamanan Ronda malam
 
lingkungan
Baik
  Sarana keamanan (pos kamling)
-
  Jumlah anggota linmas

XI. Otonomi Desa dan Program Pemberdayaan Masyarakat


Variable Questions/Pertanyaan

-
  PAD
-
  Bantuan
Program Pemberdayaan Masyarakat 3 tahun -
 
terakhir
Pembangunan perbaikan infrastruktur pendidikan, -
 
jalan, pemukiman, kesehatan
-
  Peningkatan kapasitas perekonomian
-
  Peningkatan kapasitas sosial kemasyarakatan

XII. Penggunaan Lahan


Variable Questions/Pertanyaan

Pertanian, perkebunan, hutan,


  Jenis penggunaan lahan
fasilitas umum
24 Hektar
  Penggunaan lahan pertanian
-
  Alih Fungsi lahan selama 3 tahun terakhir
583,06 Hektar
  Luasan
4,12 persen
  Prosentase

Anda mungkin juga menyukai