Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN AKHIR

KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN DAN PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT (KKN-PPM)

MENGANGKAT POTENSI DESA BANJAR BALAM MENJADI


PRODUK UNGGULAN DAERAH DI KECAMATAN LIRIK
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Desa : Banjar Balam


Kecamatan : Lirik
Kabupaten : Indragiri Hulu

LAPORAN AKHIR
KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
LEMBAGA PENELITIAN (KKN-PPM)
DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LPPM)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDRAGIRI
LAPORAN
(STIE AKHIRLAPOKHIR
INDRAGIRI ) RENGAT
KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN
2017 DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT (KKN-PPM)

1
LAPORAN AKHIR
KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT (KKN-PPM)

MENGANGKAT POTENSI DESA BANJAR BALAM MENJADI PRODUK


UNGGULAN DAERAH DI KECAMATAN LIRIK
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

DISUSUN OLEH :
NO. N A M A NIM KONSENTRASI
1. CICI MENTARI 14.10.089.530.067 M.SDM
2. ENDANG RAWAT LESTARI 14.10.089.530.108 M.KEU
3. ERPINA 14.10.089.530.109 M.KEU
4. IDROES NAHARUDIN 14.10.089.530.145 M.KWR
5. LENI ANGGELINA 14.10.089.530.186 M.KEU
6. LINA SUTRIANA 14.10.089.530.191 M.KEU
7. MAYA OKTA BELA 14.10.089.530.212 M.SDM
8. MUHAMAD ARIF 14.10.089.530.226 M.SDM
9. RANDY PRATAMA 14.10.089.530.294 M.SDM
10. RIZKY GUSTIRANDA 14.10.089.530.332 M.SDM
11. SRI ANI 14.10.089.530.371 M.KEU
12. VETA SHINTIA R 14.10.089.530.405 M.KEU
13. WENI NOPIANTI 14.10.089.530.412 M.KEU

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LPPM)


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDRAGIRI
(STIE INDRAGIRI ) RENGAT
2017

2
LEMBARAN PENGESAHAN

Laporan Akhir KKN-PPM ini telah diketahui oleh Kepala Desa, disetujui
dan disahkan oleh Dosen Pembimbing Lapangan ( DPL ) pada tanggal 15 April
2017.

Banjar Balam, 15 April 2017


Mengetahui,

KEPALA DESA DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN

ARIFIN PUSPA DEWI,SE.MM


NIDN: 1015126601

Disahkan oleh Kecamatan

Suhadi, SE.MM
NIP: 196008301981031003

Menyetujui
Ketua LPPM STIE-I Rengat

Yusnedi, SH.M.Hum
NIDN.1015085901

3
KATA PENGANTAR
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan KKN-PPM
merupakan bagian kurikulum wajib di STIE-I Rengat yang bertujuan untuk
mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah kepada kegiatan riil
masyarakat di pedesaan.
Laporan Akhir Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan
KKN-PPM disusun berdasarkan pada kegiatan yang dilaksanakan selama dua
bulan, yang dijadikan dasar keberhasilan KKN-PPM.
Semoga dengan adanya Laporan Akhir KKN-PPM ini, dapat dijadikan
dasar pertimbangan kelulusan kami.
Rengat, 15 April 2017
Penyusun
Ketua Posko Desa

IDROES NAHARUDIN

4
DAFTAR ISI

BAB. I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang (Gambaran Wilayah)
1.2. Tujuan dan Manfaat
1.3. Kalender Kerja Kegiatan Mahasiswa
1.4. Lokasi dan waktu

BAB. II PELAKSANAAN KKN-PPM


2.1 Mekanisme Kerja Kelompok Dalam Pelaksanaan KKN-PPM
2.2 Pelaksanaan Pemetaan Sosial Per Aspek
2.2.1 Aspek Politik/Pemerintahan
2.2.2 Aspek Ekonomi dan Mata Pencaharian
2.2.3 Aspek Pendidikan
2.2.4 Aspek Kesehatan
2.2.5 Aspek Kehidupan agama masyarakat
2.2.6 Aspek Budaya Masyarakat

BAB. III HASIL PELAKSANAAN KKN-PPM


3.1 Deskripsi Hasil Pemetaan Sosial Per Aspek
3.1.1 Aspek Politik/Pemerintahan
3.1.2 Aspek Ekonomi dan Mata Pencaharian
3.1.3 Aspek Pendidikan
3.1.4 Aspek Kesehatan
3.1.5 Aspek Kehidupan agama masyarakat
3.1.6 Aspek Budaya Masyarakat
3.2 Temuan Kondisi Masyarakat
3.2.1 Potensi Masyarakat
3.2.2 Permasalahan Masyarakat
3.3 Blog Desa
3.3.1 Identitas Blog Desa
3.3.2 Gambaran Isi Blok Desa
3.4 Respon Masyarakat Terhadap KKN-PPM
BAB.IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT
1.1 Kesimpulan
1.2 Rekomendasi Tindak Lanjut
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN

5
BAB. I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata


Desa Banjar Balam merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan
Lirik Kabupaten Indragiri Hulu. Berdasarkan topografinya, Desa Banjar Balam
terletak di daerah dataran rendah. Desa Banjar Balam memiliki luas wilayah
dengan rincian penggunaan lahan sebagai berikut : Lahan pertanian bukan
sawah, lahan non pertanian, lapangan bola kaki, pemakaman, jalan. Kondisi
iklim tidak menentu yang dirasakan secara global juga terjadi di desa Banjar
Balam. Namun, secara umum suhu di wilayah ini sekitar 22C - 33C dengan
tingkat kelembaban udara sedang. Desa Banjar Balam terdiri atas 5 RW dan 11
RT ditambah dengan badan pemberdayaan desa (BPD). Jumlah penduduk dapat
dikelompokkan berdasarkan keadaan sosial ekonomi, tingkat pendidikan, dan
mata pencaharian. Data selengkapnya dapat dilihat pada halaman lampiran.
Berdasarkan analisis tersebut serta mengacu Empat Pilar Program Kerja
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM)
yakni pendidikan, ekonomi, kesehatan, infrastruktur, dan lingkungan hidup,
maka Kegiatan KKN-PPM di Desa Banjar Balam mengacu pada empat kegiatan
pokok sesuai dengan empat pilar tersebut.

1.2 Tujuan dan Manfaat


1.2.1 Tujuan Umum
1. Terbentuknya sarjana yang mampu menghayati masalah yang sangat
komplek yang dihadapi oleh masyarakat dalam pembangunan dan
belajar memecahakan masalah - masalah tersebut secara pragmatis
dan indisipliner.
2. Mendekatkan lembaga pendidikan tinggi pada masyarakat dan lebih
meningkatkan relevansi kurikulum pendidikan tinggi dengan tuntutan
kebutuhan masyarakat.
3. Membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa tertinggal.

6
4. Mengembangkan kerjasama antar disiplin ilmu dan antar perguruan
tinggi.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Membantu pelaksanaan pembagunan dan mengawal percepatan
perwujudan kesejahteraan masyarakat desa di Kabupaten Indragiri
Hulu serta membantu merumuskan formula pengembangan Binaan
pembangunan daerah, khususnya di Kabupaten Indragiri Hulu
2. Membantu dalam menformulasikan arah dan tujuan pembangunan
berdasarkan potensi, permasalahan, dan keterbatasan daerah, serta ikut
serta mengawal hasil-hasil pembagunan yang telah dilakukan
pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu

1.2.3 Manfaat Kegiatan


1. Data dari kegiatan ini dijadikan dasar untuk perencanaan intervensi
yang tepat.
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan screening
permasalahan yang ada di masyarakat
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam merencanakan program
yang sesuai dengan permasalahan
4. Sebagai dasar Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hulu dalam
penentuan kebijakan

1.3 Kalender Kerja Kegiatan Mahasiswa


Berdasarkan Pemetaan atau Orientasi wilayah dan Orientasi
Pemerintahan, didapatkan hasil sebagai berikut :

1.3.1 Aspek Kegiatan Masyarakat - Aktivitas


Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan selama satu minggu
pertama, aktivitas/kegiatan masyarakat yang umumnya menjadi mata
pencaharian warga didesa Banjar Balam didominasi oleh kegiatan bertani.
Adapun aktivitas lainnya adalah berkebun dengan hasil bumi yang

7
bermacam-macam, Beternak, PNS, Guru, Bidan Desa, Pedagang, Karyawan
Perusahaan, Pemerintah Desa. Hal inilah yang mewarnai kegiatan harian
desa Banjar Balam pada umumnya.
Kegiatan bertani yang dilakukan oleh warga Desa Banjar Balam sebagian
besar adalah petani karet dan petani sawit, namun yang lebih dominan adalah
tani karet. Hasil pertanian yang diperoleh selama ini dijual kepada tengkulak
dalam bentuk mentah (getah karet). Sedangkan petani sawit sebagian besar
mengerjakan lahan milik perusahaan dan untuk hasil penjualannya dikelola oleh
Koperasi Unit Desa (KUD) yang ada di Desa Banjar Balam.
Kegiatan berkebun sangat umum dilakukan oleh warga Desa Banjar
Balam. Warga memanfaatkan lahan kosong disekitar rumah untuk berkebun
dan menanam berbagai jenis tanaman seperti pisang, cabai, durian, coklat dan
serai. Dan untuk hasilnya kebanyakan di konsumsi sendiri.
Peternakan di Desa Banjar Balam terbagi menjadi skala rumah tangga dan
skala usaha. Komoditas ternaknya terdiri dari Ayam, dan kambing. Yang
termasuk skala usaha adalah kambing, sedangkan ayam termasuk ke dalam skala
rumah tangga.
Beberapa warga Desa berprofesi sebagai guru, salah satu contohnya
adalah guru SD, SMP, dan MDA.Guru-guru yang yang ada sebagian besar
adalah warga dari luar Desa Banjar Balam, sedangkan yang warga aslinya hanya
beberapa saja.
Warga desa juga ada yang berprofesi sebagai pedagang, sebagai contoh
adalah pedagang sayur, pedagang sembako, pedagang makanan keliling. Jenis
kegiatan wirasusaha yang paling banyak digeluti oleh warga Desa
Banjar Balam adalah usaha bengkel dan rumah makan, usaha ini cocok dengan
lokasi desa yang terletak di jalan lintas. Selain itu ada usaha lain seperti penjahit,
pangkas rambut, cucian motor dan usaha bunga hias.
Selain profesi diatas ada juga warga yang bekerja di perusahaan yang
lokasinya berada di Desa Banjar Balam.Warga yang bekerja diperusahaan itupun
sebagian ada yang merangkap menjadi perangkat desa.
Terdapat beberapa kegiatan yang rutin dilakukan oleh warga Desa Banjar
Balam. Salah satunya adalah kegiatan pengajian dan arisan bulanan yang

8
dilakukan Ibu-ibu PKK. Pengajian yang terdapat di desa ini juga bermacam-
macam, ada pengajian ibu-ibu, pengajian anak sekolah,dan pengajian umum.

1.3.2 Aspek Kelembagaan Atau Pranata

Terdapat banyak lembaga atau organisasi yang terdapat dalam masyarakat


yang berkaitan dengan beberapa bidang kehidupan. Dalam bidang ekonomi,
terdapat Koperasi yang tersebar di dalam desa Banjar Balam. Dalam bidang
kepemudaan, terdapat organisasi pemuda. Adapun kelembagaan lain adalah
Ibu-Ibu PKK.

Tabel I.1
Kelembagaan yang ada di desa Banjar Balam

No. Nama Lembaga Keterangan


1. Majlis Talim Aktif
2. Karang Taruna Aktif
3. PKK Aktif
JUMLAH
Sumber Data : Hasil Survei Pemetaan sosial, 2017
Secara umum dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya dalam
gerakan kepemudaan, kegiatan kepemudaan Desa Banjar Balan dapat dikatakan
aktif. Hal itu dapat dilihat dari rutinnya para pemuda melakukan kegiatan
olahraga, baik itu bermain volley dan bermain sepak takraw.
Secara umum, kegiatan kelembagaan lokal yang ada di Desa Banjar
Balam sudah berjalan dengan baik walaupun ada beberapa permasalahan yang
biasa terjadi di setiap kelembagaan contohnya volume kehadiran anggota.
Namun, kegiatan kelembagaan dikatakan berjalan dengan baik setelah kami
melihat dari beberapa sisi.
Pada subkelompok majelis talim, kelompok ini merupakan kelompok
pengajian yang melakukan kegiatan di bidang keagamaan. Kelompok majelis
talim yang masih aktif di Desa Banjar Balam khususnya dusun II, sedangkan
untuk di dusun I masih dalam proses pengaktifkan kembali dengan cara
membentuk pembentukan kader majelis talim baru..

9
Kegiatan di lembaga PKK di Desa Banjar Balam adalah mengadakan
arisan bulanan diisi dengan kegiatan pengajian dan kegiatan tambahan seperti
pelatihan membuat kerajinan tangan,dan membuat kue. Kegiatan tambahan yang
dilakukan memiliki tema yang berbeda-beda setiap bulannya. Disamping itu
anggota PKK sedang giatnya membentuk Dasa wisma di masing-masing RT
yang ada di Desa Banjar Balam.
Lembaga kesehatan yang ada di Desa Banjar Balam adalah Poskesdes,
Pusat Pelayanan Terpandu (posyandu), serta kader kesehatan. Peran dan fungsi
kelembagaan ini sudah berjalan dengan baik.

10
1. Kalender Kerja Kegiatan Mahasiswa (K3M)
Tabel I.2
Kalender Kegiatan Kerja Mahasiswa (K3M)

KECAMATAN : Lirik

DESA : Banjar Balam

WAKTU(
VOLU BENTUK PENAGGUNG
NO JENIS KEGIATAN SASARAN Minggu REALISASI
ME KEGIATAN JAWAB
ke-)
1 2 3 4 5 6 7 8
SOSIALISASI KEGIATAN
Perkenalan Tim KKN-PPM dengan
Aparatur 1X Aparatur Pemerintah I Ramah-tamah TIM KKN-PPM
A
pemerintah desa dan masyarakat Desa&Kadus/RW/RT Terlaksana
Aparatur Pemerintah
Presentasi Program Kerja 1X I Diskusi TIM KKN-PPM
Desa&Kadus/RW/RT Terlaksana
PROGRAM UTAMA
BIDANG EKONOMI
A.Program Non Fisik
Penyuluhan Manajeman keuangan
B keluarga 1X Kelompok Usaha V Penyuluhan IDROES NAHARUDIN Tidak
Terlaksana
Survey kebutuhan pasar di desa 2X Masyarakat II & IV Survey RISKY GUSTIRANDA Terlaksana
B.Program Fisik
Pembentukan Sentra Produksi 2X Masyarakat V & VI SRIANI Terlaksana

11
Pemanfaatan Kain Puring 1X PKK & Remaja V Pelatihan Merawis WENY NOPIANTI Terlaksana
TIM KKN-PPM dan
Kerajinan Tangan 1x PKK III Merajut dompet PKK Terlaksana
Penanaman Jambu Madu 1X Masyarakat VII Penanaman Bibit TIM KKN-PPM Belum
PROGRAM PENUNJANG
1.BIDANG LINGKUNGAN
Pemanfaatan lahan Mengolah lahan
kosong/pekarangan 4X Lahan Tidur IV tidur RANDY PRATAMA Terlaksana
Penanaman dan perawatan apotik
hidup 4X Masyarakat III Menyiram RANDY PRATAMA Terlaksana
Penanaman bunga ENDANG RAWAT
Penghijauan 2X Kantor Desa IV pagar LESTARI Terlaksana
Pengadaan Tong
Penambahan fasilitas umum 1x Fasilitas Umum VI Sampah Umum TIM KKN-PPM Terlaksana

C 2. BIDANG KESEHATAN
A.Program Non Fisik
Pemberian Tim ENDANG RAWAT
Membantu kegiatan di posyandu 4X Ibu-Ibu PKK/Arisan III, VIII untuk bayi LESTARI Terlaksana
B.Program Fisik
II, III,
Gerakan Minggu Bersih (GMB) 5X Fasilitas Umum IV,V,VI Gotong Royong ERPINA Terlaksana
Penyuluhan tata cara TIM KKN-PPM dan
Gerakan Banjar Balam's smile day 1X Siswa/i SD III menggosok gigi Puskesmas Terlaksana
V,VI,VII,
Senam Jantung Sehat 4X Ibu PKK dan Staf Desa VIII Senam Bersama SRI ANI Terlaksana
3. BIDANG PENDIDIKAN

12
A.Program Non Fisik
ENDANG RAWAT
Bimbingan Belajar 10X Siswa SD II Belajar mengajar LESTARI Terlaksana
Penyuluhan Narkoba & Lalu lintas TIM KKN-PPM dan
(lantas) 1X Masyarakat III, VI Penyuluhan Polsek Lirik Terlaksana
Progam pengajian mingguan Program pengajian,
(membaca yasin, ceramah agama) 6X Anak SD/PDTA III, V, VII membaca Yasin RISKY GUSTIRANDA Terlaksana
B.Program Fisik
Pengadaan Papan
Mushaf, dan poster ENDANG RAWAT
Pengadaan Alat Ibadah 3X Masjid, Mushola IV, V, VI keagamaan LESTARI Terlaksana
4.BIDANG PEMERINTAHAN
Memperbaiki ADM
Membantu Kegiatan di Kantor desa 9X Kantor Desa IV, V, VI Kantor Desa TIM-KKN PPM Terlaksana
Aparatur Membuat Struktur
Membantu memperbaiki profil desa 1X Pemerintahan desa 52 Desa LENI ANGGELINA Terlaksana
TIM KKN-PPM dan
Pembuatan Papan Skor Volly 1X Karang taruna IV Gotong Royong Karang Taruna Terlaksana

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ketua POSKO Desa

PUSPA DEWI, SE.MM IDROES NAHARUDIN


NIDN. 1015126601 NIM :14100895301

Yusnedi, SH.M.HUM
NIDN.1015085

13
1.4 Lokasi dan waktu
Pengumpulan data dasar pada KKN - PPM STIE-I I ini dilaksanakan
sekitar 7 hari, mulai tanggal 28 7 Maret 2017. Praktek pengumpulan data
dasar ini dilaksanakan di Desa Banjar Balam, Kecamatan Lirik Kabupaten
Indragiri Hulu.

14
BAB. II

PELAKSANAAN KKN-PPM

2.1 Mekanisme Kerja Kelompok Dalam Pelaksanaan KKN-PPM


Sesuai dengan prisip dasar ilmu manajemen, mekanisme kerja kelompok
mengandung unsur planning, organizing, actuating, dan controlling. Planning
sangat penting untuk dilakukan karena fungsi planing merupakan rujukan untuk
kemudian digunakan sebagai dasar dalam tahap pengambilan keputusan. Dalam
hal ini, proses plannning dilakukan dengan merencanakan segala kegiatan dari
tahap awal seperti pemilihan desa, survey mandiri, survey kelompok, hingga
tahap penyuluhan bersama dosen pembimbing lapangan. Di tahap ini juga kami
melakukan sesi brainstorming untuk memperkaya bahan rujukan dan membuat
setiap individu menjadi lebih berpartisipasi. Tahap planning sendiri kami
laksanakan dari sebelum KKN-PPM dilaksanakan hingga minggu pertama KKN-
PPM di desa Banjar Balam.
Tahap selanjutnya adalah organizing. Dalam tahap ini kami menentukan
sumber daya manusia seperti apa yang kami butuhkan untuk memenuhi tujuan
yang sudah ada dalam proses perencanaan. Sumber daya manusia yang ada
kemudian kami kombinasikan berdasarkan pertimbangan budaya, kemampuan
individu, cara komunikasi, dan kebutuhan kegiatan. Dari penentuan tersebut, kami
kemudian memberiksn jobdesk sesuai dengan kapabilitas individu tersebut agar
dapat bertindak secara lebih efisien dan setiap individu diharapkan mengetahui
dan bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang dimilikinya. Tahap organizing
juga sangat krusial karena Kelompok KKN-PPM kami terdiri dari individu yang
memiliki berbagai macam latar belakang budaya atau bisa disebut dengan
kelompok multi kultural. Untuk mengatasi hal ini solusi yang kami lakukan
adalah mengkombinasikan individu dengan budaya asing dengan individu yang
memiliki kedekatan dengan budaya lokal sehingga nantinya interaksi yang
diharapkan sesuai dengan tujuan KKN-PPM, yaitu belajar dari warga dan individu
yang berlatar belakang budaya cukup beda dengan budaya lokal dapat dibantu
oleh individu yang memiliki kedekatan dengan budaya lokal. Hal ini terutama

15
dilakukan pada saat pemberlakuan survey mandiri dan survey subgroup yang
terdiri dari 2 - 3 orang.
Setelah tahap organizing selesai, dalam tahap actuating kami
mengimplementasikan segala rencana dan rancangan organisasi yang sudah kami
rumuskan sebelumnya. Seluruh sumber daya manusia yang ada kami integrasikan
untuk mencapai tujuan organisasi atau tujuan KKN-PPM. Mengingat akan
kompleksnya latar belakang budaya dan karakter setiap individu, kami meyakini
bahwa, keharmonisan dari setiap sub sistem organisasi kami sangat dibutuhkan,
hal ini sangat mempengaruhi kerja sama tim dalam mencapai melaksanakan
kegiatan selama proses KKN-PPM. Selain itu, tahapan ini cukup strategis dalam
kelangsungan efektifitas dan efisiensi suatu organisasi. Dalam tahap actuating,
kami melakukanya secara berkala antara survey individu, survey subgroup, dan
survey anggota secara keseluruhan. Harapannya ialah setiap individu memiliki
pengalaman tersendiri dalam proses belajar di KKN-PPM ini dan individu yang
aktif dapat memaksimalkan kemampuannya saat melakukan pembelajaran mandiri
sedangkan individu yang kurang begitu aktif dapat tertolong dengan adanya
survey subgroup dan group secara keseluruhan. Harus diakui bahwa pada
kenyataannya tidak sedikit proses perencanaan yang disesuaikan dengan kondisi
nyata lapangan dan inipun sebenarnya sesuai dengan prinsip manajemen
contingential yang menyatakan bahwa proses manajemen haruslah beradaptasi
dengan kondisi lapangan demi mencapai hasil yang lebih optimal.
Pada tahap terakhir atau tahap controlling, kami melakukan peninjauan
kembali tentang seberapa berhasilkah kami dalam melaksanakan segala kegiatan
dan program yang sebelumnya kami rencanakan dan rumuskan. Hal ini dilakukan
dengan cara evaluasi dan diskusi mengenai kesalahan yang mungkin terjadi
sehingga dapat meningkatkan performa kami kedepannya. Dalam prosesnya hal
ini dilaksanakan melalui penyampaian laporan pertanggungjawaban secara lisan
dan tulis oleh para individu yang melakukan tugasnya kepada seluruh anggota
KKN-PPM. Ini dilakukan karena kami sangat menginginkan adanya transparansi
sehingga dapat juga melakukan penilaian kinerja individu tersebut secara
langsung. Selain itu dalam rapat evaluasi yang berbentuk diskusi ini anggota yang

16
lain dapat berpartisipasi secara langsung dalam menyampaikan pendapat dan
saran yang membangun. Proses controlling juga kami lakukan melalui penilaian
indikator indikator kunci dalam pelaksanaan setiap kegiatan seperti, jumlah
warga yang datang, tokoh masyarakat, kredibilitas informan, dan penerimaan dari
masyarakat.
Kesimpulannya, diharapkan setelah melalui proses; planning, organizing,
actuating, dan controlling, kelompok kami dapat bekerja lebih optimal. Selain itu
keempat proses tersebut terbukti membantu kinerja kelompok kami agar lebih
teratur sehingga tidak terjadi pelemparan tanggung jawab terutama dengan adanya
tahap organizing. Tahap planning sangat bermanfaat dalam penentuan tujuan dan
rencana kerja kelompok kami. Sedangkan tahap controlling dipergunakan sebagai
proses cermin diri agar dapat bekerja lebih baik sehingga kesalahan yang sama
tidak terulang kembali.

2.2 Pelaksanaan Pemetaan Sosial


Seiring dengan berjalannya kegiatan yang berlatarkan orientasi tiap
aspeknya, kami juga melakukan kegiatan Pemetaan Sosial sesuai dengan
petunjuk yang diberikan pada saat pembekalan. Pemetaan sosial yang berupa
pengumpulan informasi, yang kemudian akan sangat berguna untuk
menggambarkan tentang potensi, peluang dan permasalahan yang terdapat di
Desa Banjar Balam ini. Dengan menyesuaikan keberadaan desa, kami kemudian
melakukan metode pendekatan sosial secara Participatory Apraisal dengan
menambahkan metode Wawancara untuk melengkapi data-data yang diperlukan.
Namun, dalam pelaksanaannya masih terdapat hambatan yang kami hadapi,
seperti menempatkan posisi sebagai fasilitator yang mana kemampuan yang
dimiliki/bidang ahli yang kami pelajari tidak sesuai dengan kebutuhan
masyarakat secara khususnya. Namun, kami berusaha semampunya agar mampu
memenuhi setiap tekniknya yang terdiri dari: Pemetaan (Peta Desa), Penyusuran
Wilayah (Transek), Sejarah Desa, Perubahan dan Kecendrungan, Kalender
Musim, Analisa Pola Penggunaan Waktu, Analisa Mata Pencarian dan Diagram
Venn.

17
Beberapa prinsip PRA yang perlu diperhatikan dalam praktek dan
penerapannya :Belajar dari masyarakat(saling belajar dan saling berbagi
pengetahuan), Masyarakat sebagai pelaku utama, Pemandu berasal dari berbagai
latar belakang yang berbeda, Pelaksanaan yang flexible/luwes/tidak kaku, Santai
informal dan kekeluargaan dan Informasi yang optimal, Rujuk-silang informasi,
Keterlibatan semua kelompok masyarakat, Belajar dari kesalahan, Pengkajian
hasil di lapangan dan Keberlanjutan
Tabel II.1
Bagan Kecenderungan dan Perubahan
Desa Banjar Balam Kecamatan Lirik
Kabupaten Indragiri Hulu

1. Aspek Geografi
2015 2016 2017
Luas Wilayah 9..800 ha 9.800 ha 9.800 ha
Luas lahan pertanian bukan 9.587 ha 9587 ha 9587 ha
sawah
Luas non pertanian 213 ha 213 ha 213 ha

2015 2016 2017


Laki-Laki - 596 596
Perempuan - 552 552

2. Aspek Ekonomi
Komoditas Sayuran 2015 2016 2017
Kacang Panjang - - -
Padi Sawah - - -
Ubi Kayu - Ada Ada
Tomat - Ada -
Cabe - Ada Ada
Mentimun - - -

Komoditas Hewan 2015 2016 2017


Ayam Ada Ada Ada
Kambing Ada Ada Ada
Kerbau - - -
Burung - - -
Kucing Ada Ada Ada
Anjing Ada Ada Ada
Bebek Ada Ada Ada
Sumber Data : Hasil Survei Pemetaan Sosial, 2017

18
Analisa Pola Penggunaan Waktu
Dalam rangka mendalami pemetaan wilayah, salah satu teknik yang bisa
digunakan adalah Participatory Rural Apraisal yang diantaranya terdiri atas pola
penggunaan waktu. Penelitian ini dilakukan di Desa Banjar Balam Kecamatan
Lirik Kabupaten Indragiri Hulu Dalam penelitian ini mengambil beberapa
sampel dari masing-masing dusun yang terdapat di Desa Banjar Balam.
Berikut adalah data mengenai banyaknya waktu yang digunakan untuk
kegiatan produktif masyarakat yang meliputi kegiatan usaha ekonomi
Waktu / Minggu
Dusun PNS Karyawan Bertani/Berkebun Berdagang
Swasta
Dusun 20-24 70-91 jam 40-42 jam 78-81 jam
Satu jam
Dusun Dua 20-24 60-80 jam 40-42 jam 80-85 jam
jam

Mayoritas pegawai desa Banjar Balam menggunakan waktu luangnya untuk


bekerja kembali, seperti bertani, berkebun dan berdagang (warung). Dan untuk
anak-anak usia sekolah, selepas sekolah mereka melakukan kegiatan rutin harian
seperti mengaji, bermain dan berolahraga.

19
DIAGRAM VENN
DESA BANJAR BALAM KECAMATAN LIRIK KABUPATEN INDRAGIRI HULU

20
Tabel II.1
Kajian Mata Pencarian Pokok
Desa Banjar Balam Kecamatan Lirik
Kabupaten Indragiri Hulu

TENAGA KERJA
JENIS PEKERJAAN PEMASARAN BAHAN BAKU KEPEMILIKAN MASALAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN
100 Tengkulak, Milik Sendiri dan Harga, cuaca
Bertani 142
Peron, PT milik orang tua
9 Pasar, konsumsi - - Harga, cuaca
Berkebun 10
sendiri
- - - Milik sendiri Penyakit
Beternak 5
musiman
PNS 2 1 - - - -
Guru 2 - - - - -
Kesehatan (bidan desa) - 1 - - - -
- Lingkungan - Milik sendiri modal
Pedagang 10
desa dan kota
Karyawan Perusahaan 50 6 - - - -
Pemerintah Desa 28 2 - - - -
Wirausaha 3 2 - - - -
JUMLAH 252 121

21
2.2.1 Aspek Politik/Pemerintahan
Dilihat dari aspek politiknya, pemegang jabatan pemerintahan desa Banjar
Balam sebagian besar masih memiliki ikatan keluarga dengan kepala desa,
sehingga Kepala Desa setiap mengambil keputusan sedikit banyaknya
terpengaruh dengan saran dan masukan dari sanak keluarga yang menjabat di
pemerintahan desa. Kepala desa yang menjabat sekarang ini sudah menjabat
sebanyak tiga (3) periode, hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat masih
percaya dengan kinerja Kepala Desa yang di nilai baik oleh masyarakat
Kegiatan perpolitikan secara umum seperti pemilu calon legislatif, bupati,
kabupaten, provinsi hingga presiden rutin dilakukan dilakukan di desa Banjar
Balam dan mayoritas sudah paham akan haknya untuk memilih saat pemilu
hingga 70% masyarakat desa Banjar Balam telah menggunakan hak pilihnya.
Di desa Banjar Balam terdapat kantor cabang partai PERINDO, yang
berguna untuk menyalurkan aspirasi yang tidak dapat ditampung oleh aparatur
desa.
Di Desa Banjar Balam terdapat Empat lembaga yang turut serta dalam
pemerintahan desa. Lembaga-lembaga tersebut adalah Badan Pemberdayaan
Masyarakat (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga (PKK), Karang Taruna.
Dari segi pemerintahan, pemerintahan di Desa Banjar Balam dapat
dikatakan sudah maju, tampak dari aktifnya pengurus kantor desa baik staff
maupun perangkat desa lain yang selalu aktif melayani kebutuhan administrasi
desa dan masyarakat, dengan aktifnya jadwal piket di kantor desa menunjukkan
bahwa aparat-aparat desa juga turut andil dalam pembangunan desa. sehingga
informasi yang diperlukan untuk urus-mengurus administrasi mudah di dapat.

2.2.2 Aspek Ekonomi dan Mata Pencaharian


Berdasarkan laporan profil desa yang kami peroleh, masyarakat Desa Banjar
Balam merupakan desa yang mayoritas hidup dan menghidupi keluarga dari
hasil perkebunan karet dan sawit, dari keselurahan jumlah masyarakat desa

22
Banjar Balam, sebanyak 242 orang adalah petani dan 19 orang lainnya adalah
berkebun atapun buruh tani.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, masyarakat desa Banjar Balam
menghabiskan waktu dari pagi hingga sore hari untuk menyadap pohon karet.
Semua pekerjaan bertani dan berkebun mayarakat desa Banjat Balam sangat
tergantung kepada cuaca. Apabila cuaca menguntungkan seperti hari cerah, tidak
panas, tidak hujan, angin berhembus sepoi-sepoi, kalau bahasa Banjar Balamnya
haghi lomak menakik, maka petani dapat menyadap karet sampai selesai.
Namun apabila cuaca sering hujan, dan mendung, petani urung untuk pergi
menakik. Apabila hari mendung, petani tak mau pergi untuk menakik, takut-
takut kalau hujan nanti getahnya hancur, sia-sia menakik. Tanah pun licin
sehingga resiko juga tinggi. Apabila cuaca sedang tidak bersahabat, masyarakat
memilih untuk menghabiskan waktunya untuk berkumpul dengan tetangga dan
sanak saudara. Selepas menakik, ada sebagian warga yang memanfaatkan waktu
luangnya dengan bercocok tanam di sekitar pekarangan rumah, seperti menanam
cabai, sayuran, tanaman obat.
Dikarenakan desa Banjar Balam merupakan dataran tinggi, dan tidak
memiliki banyak pengairan untuk menanam tanaman padi dan sejenisnya, jenis
tanah yang tidak memungkinkan untuk menanam sayur-sayuran membuat
sebagian warga memilih menanam tanaman cabai didalam polybag karena dapat
menjaga nutrisi tanaman dan tanaman juga dapat tumbuh dengan baik.
Untuk masalah teknis penjualan getah dari masyarakat sampai ke PT,
Masyarakat desa Banjar Balam tidak menjual langsung ke PT, melainkan
mengumpulkan dan menjualnya ke penampung tau toki gotah ( lalubahasa
Banjar Balamnya). Lalu didistribusikan ke Peron/ Pabrik getah di Rengat yaitu di
PT Tirta Sari.

23
Gambar1. Kebun karet warga Banjar Balam
Toki gotah yang ada di Banjar Balam sangat banyak dan bervariasi, mulai
dari cara menilai kualitas getah yang dihasilkan warga sampai penentuan harga.
Tergantung kepada masyarakat yang memilih mau menjual getah ke toke getah
yang mana, tapi apabila ada warga yang memiliki tanggungan hutang kepada
salah satu toke getah, ia tidak bebas memilih untuk menjual getahnya.
Karena biasanya akan ada potongan tertentu, entah itu harga yang
dikurangi maupun harga tetap tapi dipotong untuk menyicil tanggungan sesuai
kesepakatan bersama.
Masyarakat mengumpulkan dan menjual getah pada hari-hari tertentu,
seperti hari Kamis dan Jumat. Untuk menyiasati harga getah karet yang tidak
stabil, warga merendam getah yang sudah di bangkit dari ladang ke dalam kolam
khusus getah karet agar beratnya bertambah dan tidak susut timbangannya.

24
Gambar2. Tempat Pengumpulan getah karet
Harga getah karet di setiap daerah selalu berubah-ubah, sama halnya
disini, biasanya harga turun ketika akan ada PEMILU, menjelang Ramadhan.
Harga yang tidak stabil mempengaruhi pendapatan warga, dan dapat merusak
atau menghambat planning atau rencana apabila tiba-tiba harga getah turun.
Harga getah karet pada saat kami pertama kali datang di Banjar Balam,
harga cukup memuaskan, yaitu Rp. 10.000/kg. Namun, seperti yang sudah
dikatakan diatas, harga getah karet tidak stabil, menjelang minggu kedua kami
berKKN, harga sudah berangsur turun hingga saat ini dihargai sekitar Rp. 8000-
Rp.7000 tergantung kepada toke getah.
Aktifitas lain masyarakat adalah mendodos sawit, aktifitas ini juga akan
terganggu apabila musim hujan tiba, tanah menjadi licin, sehingga jalan yang
dilalui untuk mendodos jadi berbahaya untuk dilalui, karena salah-salah nanti
malah membawa malapetaka.

25
Gambar.3. Kebun Sawit Warga
Baik pemilik lahan sawit pribadi maupun milik orang, penjualannya
bergantung pemilik sawit, ada yang ke tengkulak, peron, maupun PT. Tetapi
mayoritas masyarakat desa Banjar Balam menjual sawit di peron.
Beternak juga menjadi aktifitas masyarakat, tapi tidak untuk tujuan di jual,
hanya sebagai hobi dan /untuk konsumsi sendiri. Seperti ternak ayam, bebek,
yang jumlahnya relatif sedikit kalau untuk tujuan di jual.

2.2.3 Aspek Pendidikan


Di desa Banjar Balam terdapat beberapa Sekolah yang menunjang
pendidikan anak-anak di antaranya terdapat satu (1) Sekolah Dasar, MDA satu
SMP, 2 PAUD, yang salah satu PAUDnya masih baru membuka pendaftaran.
Letak SD bersebelahan langsung dengan kantor desa Banjar Balam. Siswa-siswi
yang ada di SD tersebut sebagian berasal dari luar desa Banjar Balam, di

26
karenakan dibatasinya jumlah penerimaan siswa di Lirik, maka sebagian orang
tua siswa-siswi dari Desa lain seperti Redang Seko, Mekar Sari, dan desa lainnya
memasukkan anaknya ke SDN di Banjar Balam. Hal tersebut menyebabkan
kurangnya jumlah ruangan kelas dan tenaga pengajar, sehingga untuk kelas tiga
harus ada pembagian kelas pagi dan siang, sementara untuk kelas satu terbagi
menjadi tiga kelas.
Staff dan karyawan Guru sulit untuk menolak siswa-siswi yang mendaftar,
mereka mengakui kasihan dengan masa depan calon siswa-siswi apabila sekolah
tersebut membatasi jumlah pendaftaran.

Gambar.5. Foto bersama guru dan staff SDN 010 Banjar Balam

Pendidikan lainnya yaitu MDA yang bertempat di SDN 010 Banjar Balam,
kegiatan belajar mengajar dilaksanakan setiap hari senin sampai rabu dan yang
menjadi santrinya adalah siswa-siswi dari kelas 3 SD sampai kelas 6 selesai
shalat zuhur. Hal tersebut disesuaikan dengan keadaan siswa-siswi yang
sebagian besar jarak rumahnya jauh dari SD. Karena lokasi SD berada di jalan

27
lintas, transportasi yang di gunakan siswa-siswi tersebut bermacam-macam ada
yang menggunakan mobil pick up, bus sekolah yang disediakan oleh pihak PT,
dan sepeda motor.

Gambar.6. kegiatan belajar di SDN 010 Banjar Balam


Selain itu ada SMPN 03 Banjar Balam yang menurut pengamatan kami
sudah berkembang dan maju. Terbukti dengan megahnya bangunan SMP dan
fasilitas belajar mengajar yang lengkap. Namun tentunya masih memiliki
kekurangan-kekurangan yang harus di perbaiki.

28
Gambar.7. Foto bersama Guru SMPN 3 Lirik

Rata-rata siswa-siswi yang telah menyelesaikan pendidikan SMA memilih


melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi di Pekanbaru. Namun ada juga
yang memilih untuk bekerja dan merantau.

2.2.3 Aspek Kesehatan


Masyarakat di Desa Banjar Balam memiliki 2 alternatif yang tersedia untuk
masalah kesehatan yang sering mereka hadapi sehari-hari. Dua alternatif tersebut
yang pertama yaitu pergi ke warga setempat yang memeliki ilmu tersendiri untuk
menyembuhkan penyakit yang diderita, seperti yang biasa di lakukan oleh
seorang tetangga kami yang bernama Ibu Dimas, warga yang datang biasanya
mengeluhkan seperti pusing-pusing, sakit gigi dan keteguran. Cara
pengobatannya pun sangat sederhana, cukup sediakan air hangat ke dalam
sebuah gelas atau cangkir, dan sepotong kunyit. Kemudian akan dibacakan doa-
doa ke dalam air hangat tersebut, doa memohon kesembuhan bagi si sakit. Air
yang sudah dibacakan doa-doa tersebut harus di minum sesuai arahan Ibu
Dimas, biasanya tiga kali teguk air. Sedangkan untuk kunyitnya di oleskan pada

29
sepanjang dahi atau kening lalu potongan kunyit yang tersisa diselipkan di sela-
sela daun telinga.
Untuk alternatif lainnya, masyarakat pergi berobat ke Bidan Desa. Bidan
yang membuka Praktek disini selalu siap sedia melayani ibu-ibu yang
mengalami masalah-masalah kesehatan seperti masalah kandungan, kesehatan
anak, memang sudah menjadi tanggung jawab dan kewajiban seorang Bidan
untuk dapat mengabdi kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan disaat
yang di perlukan dan harus meninggalkan ego pribadi maupun keluarga.
Pengalaman Ibu Atmira selaku Bidan desa yaitu diminta tolong persalinan ibu
hamil pada jam 02.00 WIB dini hari.
Di setiap bulannya, di adakan Posyandu di Dusun I dan Dusun II, Lokasi
posyandu di Dusun I bertempat di Kantor Desa Banjar Balam. Namun partisipasi
masyarakat kurang di daerah dusun I ini, karena sebagian dari mereka masih
enggan untuk memeriksakan anak-anak maupun balitanya, mereka enggan untuk
menyuntikkan anaknya melalui posyandu karena masih lekat dengan budaya
yang mereka anut.

Gambar.8. kegiatan posyandu di dusun II


Untuk posyandu di Dusun II, warga sangat antusias dengan adanya kegiatan
bulanan ini, mereka berbondong-bondong membawa anaknya ke posyandu,
namun yang sangat di sayangkan adalah fasilitas bangunan posyandu yang

30
ketika kami anggota KKN-PPM pertama kali membantu kegiatan posyandu
sangat memprihatinkan. Letak bangunan posyandu yang tidak strategis membuat
posyandu ini bagai rumah kosong tak berpenghuni, letak posyandu bersebelahan
dengan sungai dan lapangan sepak bola , ketika hujan lebat mengguyur wilayah
Banjar Balam, Posyandu ini terkena imbasnya, yaitu kebanjiran. Kurangnya
perhatian Kader posyandu di dusun II membuat gedung posyandu tetutup oleh
tanaman pohon pisang dan tebu yang hidup bebas di depan bangunan posyandu.
Dari pengamatan yang kami amati, Masyarakat disini pada umumnya sama
dengan masyarakat lain-lainnya, yaitu kebiasaan merokok yang tidak lepas dari
kehidupan masyarakat. Rokok disini tidak hanya dinikmati oleh kaum bapak-
bapak dan pemuda, kami juga mendapati bahwa rokok disini dinikmati oleh
kaum ibu-ibu walapun jumlah penikmatnya tidak sebanyak kaum bapak-bapak
dan pemuda. Untuk penikmat rokok dikalangan Ibu-ibu cenderung mengarahkan
Ibu-ibu yang sudah lanjut usia.

2.2.4 Aspek Kehidupan Agama Masyarakat


Dalam kehidupan beragama di masyarakat Desa Banjar Balam, masyarakat
Desa Banjar Balam umumnya sama dengan masyarakat desa lainnya. Untuk
aktivitas keagamaan di Dusun I, masyarakat kurang kesadaran dalam hal
meramaikan masjid, seperti contoh kualitas suara azan di masjid yang tidak di
imbangi dengan kondisi desa yang berada di jalan Lintas Timur yang setiap saat
selalu dilalui kendaraan baik sepeda motor, mobil, truk, dan kendaraan-
kendaraan besar lainnya, hal tersebut bagi penduduk baru menjadi kendala untuk
mengingat bahwa waktu sholat telah tiba, biasanya waktu shalat tertentu yang
tidak terdengar suara azan seperti waktu shalat zuhur dan ashar mungkin
disebabkan oleh ramainya kendaraan yang lalu lalang.
Untuk keaktifan di Masjid Nurul Iman Dusun I dapat dinilai kurang, seperti
contoh tidak adanya kegiatan ibadah menjelang shalat isya di mushola yang pada
umumnya ada di setiap desa untuk menghidupkan masjid seperti kegiatan
magrib mengaji. Namun itu bukan berarti di daerah Dusun I vakum dari aktifitas
keagamaan, ada aktifitas pengajian lain yang serupa dengan kegiatan magrib

31
mengaji yang biasa dilakukan di masjid atau mushola seperti kegiatan belajar
mengaji yang berlangsung di kediaman Bapak Johari selaku RW 001. Kegiatan
tersebut dilaksanakan setiap hari dengan jumlah murid yang tidak dapat
dipastikan, murid yang belajar mengaji berasal dari sekitar warga yang tinggal di
Dusun I.
Ada dua klasifikasi atau bagian murid yang datang belajar mengaji,
klasifikasi pertama yaitu belajar mengaji untuk tingkat iqro dengan tidak
memandang usia dan pendidikan. Klasifikasi yang kedua yaitu mengaji Al-
quran. Mengapa dikatakan tidak memandang usia dan pendidikan, dikarenakan
ada beberapa murid yang sudah belajar mengaji sejak umur 4 tahun di tempat
Bapak Johari sehingga ketika memasuki pendidikan SD ia sudah mampu
membaca Al-quran meskipun masih terbata-bata.

Gambar. 9. Kegiatan Belajar Mengaji Di Kediaman Bpk. Johari

Untuk rutinitas pengajian yang dilakukan oleh warga Dusun I satu juga
kurang, hal tersebut kami lihat dari sisi kurangnya tingkat kehadiran baik
kehadiran kader maupun anggota. Menurut Pengakuan Ibu Saripa Aini selaku
Ketua Majlis Talim memang susah untuk mengumpulkan anggota, karena
berbagai faktor, misalnya kesibukan, kurangnya minat masyarakat sekitar untuk

32
bergabung dan terkadang ikut-ikut teman. Hal tersebut yang menyebabkan
Majlis Talim di Dusun I satu Banjar Balam tidak aktif selama kurang lebih satu
tahun.

Gambar.10. Rapat Pembentukan Kepimpinan Majlis Talim baru

Namun, hal tersebut tidak menyurutkan semangat Ketua PKK selaku ketua
majlis talim. Beliau melakukan berbagai pengamatan bagaimana sebaiknya agar
majlis talim yang ia pimpin dapat berjalan, setidaknya dengan jumlah anggota
yang tetap meskipun tidak banyak tapi selalu aktif . dalam hal ini majlis talim di
Dusun I masih dalam Tahap pengaktifan kembali.
Beda Dusun I, berbeda pula Dusun II. Majlis talim di Dusun II aktif
melakukan kegiatan pengajian seperti membaca yasinan setiap hari sabtu sore.
Majlis talim ini di pimpin oleh Ibu Farida. Meskipun dengan jumlah anggota
yang tidak lebih dari 30 orang, dan ada beberapa anggota yang berasal dari desa
Redang Seko yang ikut aktif menjadi anggota. Meskipun mayoritas anggota
tetap adalah ibu-ibu, namun ada beberapa anak-anak usia sekolah yang aktif
mengikuti majlis talim tersebut walaupun tidak termasuk anggota.
Untuk kegiatan pengajian di Dusun II dilakukan di rumah Imam Masjid
Nurul Hidayah yaitu Bapak Paham selepas shalat magrib dan di kediaman Bapak
Imra.

33
2.2.5 Budaya Masyarakat
Menurut pengamatan dan hasil wawancara yang kami lakukan dengan
beberapa narasumber seperti ibu Nuriah selaku Ibu dari Bapak Kepala Desa,
menuturkan bahwa budaya yang berkembang di masyarakat desa Banjar Balam
masih mengikuti budaya Nenek moyangnya terdahulu.
Contohnya seperti tradisi Mandi Limau yang masih berkembang di
masyarakat sampai saat sekarang ini. Mandi Limau ini dilakukan oleh semua
warga desa Banjar Balam, baik laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda
dan anak-anak maupun dewasa.

Gambar.11. Limau Mentimun


Mandi Limau ini biasa dilakukan pada saat-saat tertentu, seperti pada saat
sehari sebelum bulan Ramadhan dan pada pagi hari Hari Raya Idul Fitri Maupun
Idul Adha. Ada juga mandi limau yang dikhususkan untuk wanita yaitu ketika

34
wanita selesai haid dan selesai Nifas.
Makna dari Mandi Limau itu sendiri adalah mandi dengan menggunakan air
perasan buah yang masyarakat menyebutnya dengan sebutan buah Limau
Mentimun. Buah limau ini mirip dengan jeruk nipis, hanya saja ukurannya yang
lebih besar. Di desa Banjar Balam ini setiap rumah memiliki tanaman Limau
Mentimun.
Tradisi Mandi Limau memiliki makna tersirat yang dapat diartikan dengan
mandi yang membersihkan badan dan hati, serta untuk kebaikan dunia dan
akhirat.
Berikut cara pelaksanaan Mandi Limau,
a. sediakan 1 buah limau mentimun
b. potong menjadi 5 bagian.
c. Setelah itu peras ke dalam sebuah gelas, sambil di bacakan doa.
d. Diberi air secukupnya
e. Diminum sekitar dua tetes atau tiga tetes
f. Lalu sisanya dipakai untuk mandi dengan cara disiramkan keseluruh
rambut dan tubuh.

35
BAB III
HASIL PELAKSANAAN KKN-PPM

3.1 Deskripsi Hasil Pemetaan Sosial

3.1.1 Aspek Politik/Pemerintahan


3.1.1.1 Perangkat Desa
Perangkat desa merupakan lembaga dibawah Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia yang mengelola dan melaksanaan kegiatan administratif
maupun non-administratif suatu desa. Setiap kegiatan yang ada di desa,
difasilitasi dan dilaksanakan dengan sepengetahuan perangkat desa. Perangkat
desa bekerja sama dan berkoordinasi dengan lembaga pemerintahan yang ada di
desa lainnya, yakni Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga
Pembangunan Masyarakat (LPM), Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK),
dan Karang Taruna.

Foto 3.1 Foto bersama antara Kepala Desa, Sekretaris Desa , Karang Taruna
dan mahasiswa KKN-PPM

36
Diagram 3.2 Struktur Pemerintah Desa Banjar Balam

Badan Permusyawaratan Desa (BPD)


BPD pada awalnya merupakan singkatan dari Badan Perwakilan Desa.
Namun, pada saat ini berubah menjadi Badan Permusyawaratan Desa, sehingga
setiap permasalahan dan kegiatan yang ada di desa dimusyawarahkan antara
perangkat desa dan BPD. Kerja dari BPD dapat disesuaikan dengan kondisi sosial
budaya masyarakat desa setempat. Pembentukan pemerintah desa dan Badan
Permusyawaratan Desa dilakukan oleh masyarakat desa dengan mekanisme
pemilihan umum (pemilu) atau musyawarah.
Badan Permusyawaratan Desa berfungsi sebagai :
1. Mengayomi yaitu menjaga kelestarian adat istiadat yang hidup dan
berkembang di Desa Banjar Balam untuk menunjang kelangsungan
pembangunan
2. Legislasi yaitu menyusun, merumuskan, dan menetapkan peraturan desa
bersama-sama pemerintah desa

37
3. Pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan
desa, anggaran pendapatan, dan belanja desa.
4. Menampung aspirasi masyarakat yaitu menangani dan menyalurkan
aspirasi yang diterima dari masyarakat kepada pejabat/instansi yang
berwenang
5. Melakukan penjaringan dan penyaringan bakal calon Kepala Desa
6. Menetapkan calon Kepala Desa terpilih
Calon anggota Badan Permusyawaratan Desa berasal dari masyarakat
seperti adat, golongan profesi dan unsur-unsur pemuka masyarakat lainnya
yang memenuhi persyaratan. Jumlah anggota Badan Permusyawaratan Desa
ditetapkan berjumlah ganjil atau sekurang-kurangnya lima orang anggota.
Pimpinan Badan Permusyawaratan Desa dipilih dari dan oleh anggota.
Anggota dan pimpinan Badan Permusyawaratan Desa ini tidak boleh
merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan perangkat desa. Didalam
pelaksanaan tugasnya, pimpinan Badan Permusyawaratan Desa dibantu oleh
sekretariat Badan Permusyawaratan Desa dipimpin oleh seorang sekretaris
yang diangkat oleh Kepala Desa atas persetujuan pimpinan Badan
Permusyawaratan Desa dan bukan dari perangkat desa.

38
Diagram 3.3 Struktur Badan Permusyawatan Desa (BPD) Desa Banjar Balam

Lembaga Pembangungan Masyarakat (LPM)

Ketua : Nurdin
Sekretasris : Supri
Bendahara : Yusman
Anggota : Ahmat

Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)


Pembinaan Kesejahteraan Keluarga atau PKK merupakan lembaga
kemasyarakatan yang bertujuan memberdayakan masyarakat Desa Banjar Balam
agar turut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia. PKK ini diketuai oleh ibu
Saripa Aini selaku Ibu kepala desa. Organisasi yang beranggotakan ibu-ibu yang
tersebar di Dusun I dan Dusun II yang disatukan menjadi satu ikatan
kekeluargaan, sebenarnya seluruh Ibu-ibu di desa Banjar Balam adalah anggota
PKK, namun dalam pelaksanaan di lapangan anggota yang terdaftar aktif
mengikuti kegiatan PKK berjumlah 36 Orang.

39
Tujuan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Banjar Balam
Mewujudkan keluarga sejahtera yang menikmati ketenangan, ketentraman
dan kesejahteraan hidup lahir maupun batin dalam tata kehidupan masyarakat
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Organisasi/lembaga ini dapat menjadi
penggerak dalam setiap kegiatan yang ada di lingkungan masyarakat.
PKK desa Banjar Balam memiliki slogan yang diberi nama HATINYA
PKK.
H= HALAMAN
A = ASRI
T = TERATUR
I = INDAH
NYA= NYAMAN

10 Program Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Banjar


Balam
1. Penghayatan dan pengamalan Pancasila
2. Gotong royong
3. Pangan
4. Sandang
5. Perumahan dan tata laksana rumah tangga
6. Pendidikan dan keterampilan
7. Kesehatan
8. Mengembangkan kehidupan berkoperasi
9. Kelestarian lingkungan
10. Perencanaan sehat

40
Foto 3.2 Kegiatan antara PKK Desa Banjar Balam dan mahasiswa KKN-PPM
Membuat dasawisma desa

Tugas dan Fungsi Kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa


Banjar Balam
Kader PKK dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Kader umum
Berfungsi sebagai menggerakan masyarakat
2. Kader khusus
Mengelola dan menjalankan program pokok PKK10 program PKK
tersebut akan dijabarkan menjadi beberapa kelompok kerja (pokja), diantaranya
pokja I, pokja II, pokja III, pokja IV.
1. Pokja I, menjalankan program Keagamaan. Kegiatannya adalah Pengajian.
2. Pokja II, menjalankan program Pendidikan dan keterampilan. Kegiatannya
adalah menyelenggarakan kegiatan penyuluhan-penyuluhan keterampilan
rumah tangga.

41
3. Pokja III, menjalankan program pangan, sandang, perumahan dan tata
laksana rumah tangga.
4. Pokja IV, menjalankan Program Kesehatan.

Diagram 3.4 Struktur Organisasi TP PKK DESA BANJAR BALAM

3.1.2 Aspek Ekonomi dan Mata Pendaharian


Desa Banjar Balam, Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu berada di
Jalan Lintas Timur. Luasnya lahan-lahan di Desa Banjar Balam menjadikan Desa
ini sebagai desa pertanian. Meskipun letak desa di jalan lintas timur, namun
mayarakat desa diarahkan untuk mengelola lahan mereka menjadi lahan
perkebunan sawit dan karet. Mayoritas masyarakat memang menggeluti bidang
tersebut. Hal tesebut di karenakan faktor jenis tanah dan jenis dataran yang tidak
cocok untuk lahan persawahan pertanian sejenis sayur-sayuran, untuk memenuhi
kebutuhan sendiri, masyarakat berinisiatif menanam tanaman tanaman sayur-
sayuran dan cabai ke dalam polybag.

42
Gambar. 13. Tanaman cabai warga

Meskipun secara umum pertanian merupakan mata pencaharian utama


warga Desa Banjar Balam, banyak warga yang memiliki mata pencaharian lain
seperti pengrajin, pedagang, buruh, PNS, dukun terlatih, dan lain sebagainya.
Namun seiring perkembangan zaman beberapa mata pencaharian seperti dukun
terlatih mulai hilang keberadaannya.
Untuk mata pencaharian sebagai petani, perputaran uang dapat dikatakan
relatif, dikarenakan hasil kebun yang mereka usahakan seperti getah karet harus
menunggu beberapa hari untuk dapat dijual dan menghasilkan uang, apabila
cuacanya baik dan cerah selama seminggu, maka masyarakat bisa menghasilkan
lebih banyak hasil kebun karet dan perputaran uang menjadi cepat dibandingkan
apabila cuaca hujan selama seminggu, maka getah karet tidak ada yang bisa dijual
untuk menghasilkan uang dan perputaran uang akan menjadi kurang.
Untuk hasil kebun sawit, perutaran uang bergantung pada baik atau tidaknya
perawatan, baik pupuk, cuaca dan bibit yang di gunakan. Apabila semua faktor

43
yang disebut tadi mendukung maka perputaran uang akan baik, namun apabila
tidak maka yang terjadi adalah sebaliknya, perputaran menjadi lambat, misalnya
karena cuaca paceklik, sehingga jumlah buah yang dihasilkan sedikit.

Kondisi Ekonomi Desa Banjar Balam


Kondisi Sosial Ekonomi masyarakat Desa Banjar Balam Kecamatan Lirik,
Kabupaten Indragiri Hulu yaitu:
1. Keluarga Prasejahtera = 10 KK
2. Keluarga Prasejahtra I = 232 KK
3. Keluarga Sejahtera II = 69 KK
4. Keluarga Sejahtera III = 0 KK
5. Keluarga Sejahtera III+ = 10 KK

Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Pokok :

Bertani 242 Orang


Berkebun 19 Orang
Beternak 5 Orang
PNS 3 Orang
Guru 2 Orang
Kesehatan (bidan desa) 1 Orang
Pedagang 10 Orang
Karyawan Perusahaan 56 Orang
Pemerintah Desa 30 Orang
Wirausaha 5 Orang

Dari data yang diperoleh baik dari data sekunder maupun berdasarkan
wawancara dengan narasumber, kami memetakan permasalahan terkait dengan
orientasi ekonomi dengan menggunakan teknik PRA (Participatory Rural
Appraisal) metode Analisa Mata Pencaharian dan Bagan Alur Produksi dan
Pemasaran.
Analisis Mata Pencaharian
Teknik ini digunakan untuk merekam dan menganalisa aspek-aspek mata
pencaharian masyarakat, dan kondisi kehidupan ekonomi rakyat. Secara umum
analisa ini ditujukan untuk mengetahui jenis-jenis pekerjaan masyarakat;
mengetahui masalah, potensi, dan peluang secara umum dari sejumlah mata

44
pencaharian. Pada tingkatan rumah tangga untuk mengetahui penghasilan dan
pengeluaran keluarga dari berbagai kelompok sosial, mengetahui jenis-jenis
pekerjaan yang dilakukan anggota rumah tangga.
Berikut ini disajikan tabel Analisis Mata Pencaharian masyarakat Desa
Banjar Balam, Kecamatan Lirik, Indragiri Hulu. Sektor pertanian merupakan
sektor utama mata pencaharian masyarakat Desa Banjar Balam.

45
Tabel III.1
Kajian Mata Pencarian Pokok
Desa Banjar Balam Kecamatan Lirik
Kabupaten Indragiri Hulu

TENAGA KERJA
JENIS PEKERJAAN PEMASARAN BAHAN BAKU KEPEMILIKAN MASALAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN
`100 Tengkulak, Milik Sendiri dan Harga, cuaca
Bertani 142
Peron, PT milik orang tua
9 Pasar, konsumsi - - Harga, cuaca
Berkebun 10
sendiri
- - - Milik sendiri Penyakit/
Beternak 5
viru
PNS 2 1 - - - -
Guru 2 - - - - -
Kesehatan (bidan desa) - 1 - - - -
- Lingkungan - Milik sendiri modal
Pedagang 10
desa dan kota
Karyawan Perusahaan 50 6 - - - -
Pemerintah Desa 28 2 - - - -
Wirausaha 3 2 - - - -
JUMLAH 252 121

46
3.1.3 Aspek Pendidikan
Desa Banjar Balam merupakan desa dengan jumlah penduduk sebanyak
1.148 orang dan terdiri dari 2 dusun. Berdasarkan sumber informasi yang
diperoleh dari Profil Desa, mayoritas warga Desa Banjar Balam merupakan
tamatan SD (Sekolah Dasar), tamat SMP ( Sekolah Menengah Pertama), SMA
(Sekolah Menengah Atas)., tamat Diploma dan Sarjana. Desa Banjar Balam
memiliki 2 sarana pendidikan formal, yaitu:
1. SDN 010 Banjar Balam
2. SMPN 03 Lirik
Sementara untuk sarana pendidikan informalnya, Desa Banjar Balam
memiliki 3 sekolah, yaitu:
1. TK Islam Raudhatul Athfal
2. Madrasah Diniyah Awaliyah
3. PAUD

Karena hanya tersedia sarana pendidikan sampai tingkat SMP, maka


masyarakat Desa Banjar Balam harus melanjutkan jenjang pendidikan
selanjutnya (SMA atau MA) di kota besar.
Namun, meskipun di desa sudah ada TK, SD dan SMP, anak-anak usia
sekolah ada yang memilih bersekolah di luar Banjar Balam, seperti ke Lirik.

SDN 010 Banjar Balam


SDN 010 Banjar yang saat ini di Pimpin oleh Bapak Ahmad Rubaini,
S.Pd.I memiliki tenaga pengajar sebanyak 13 orang, yang sebagian staf pengajar
masing-masing bertanggung jawab sebagai wali kelas sekaligus guru untuk
setiap mata pelajaran di kelas yang dipegangnya.dengan jumlah ruang belajar
sebanyak 8 ruang, yang salah satu ruang digunakan untuk ruang perpustakaan.
Dan terdapat satu mushola di lingkungan SD tersebut.
SD tersebut membuka pendaftaran siswa baru sebanyak 100 orang,
namun terkadang yang mendaftar lebih dari kapasitas yang diperkirakan. Hal
tersebut membuat para pengajar kewalahan untuk mengajar dan kurangnya

47
tenaga pengajar menyebabkan sekolah harus membuat jadwal kelas pagi dan
siang. Untuk kegiatan ekstrakulikuler di SDN bergantung kepada guru wali kelas
yang mengajar.
SMPN 03 Lirik di resmikan pada tahun 2003, dengan jumlah murid
sebanyak 365 orang, dan jumlah pengajar sebanyak 20 orang, dengan jumlah
ruang belajar sebanyak 6 ruang. Fasilitas pendidikan yang menunjang kegiatan
belajar dan mengajar di SMP seperti perpustakaan, ruang serbaguna dan
lapangan olahraga.
TK Islam Raudhatul Athfal
TK ini berdiri di Dusun II, Tepatnya di belakang masjid Nurul Hidayah.
Jumlah muridnya sebanyak 15 orang, dengan jumlah pengajar 3 orang. Dan
ruang belajar mengajar sebanyak dua ruangan
Madrasah Diniyah Awaliyah
Kegiatan belajar mengajar di MDA ini dilakasanakan di SDN 010 Banjar
Balam, yang siswa-siswanya berasal dari murid SDN 010 Banjar Balam mulai
dari kelas 3 sampai kelas 6. Kegiatan ini dilaksanakan sehabis shalat zuhur.
Selesai anak-anak SD pulang sekolah.
PAUD
PAUD didesa Banjar masih dalam tahap pembukaan, pada tahun ini
merupakan tahun ajaran pertama bagi PAUD tersebut. Untuk prosedur
pendaftarannya dilaksanakan di kantor desa Banjar Balam, petugas penerimaan
siswa PAUD baru adalah Ibu Ayu Anggraini.

3.1.4 Aspek Kesehatan


Tingkat kesehatan masyarakat menjadi salah satu faktor produktivitas
masyarakat. Jumlah penduduk berbanding lurus dengan resiko terjadinya
penurunan angka kesehatan masyarakat. Desa Banjar Balam memiliki jumlah
penduduk mencapai 1.148 orang. Hal tersebut yang menjadikan perlunya
dukungan pola hidup sehat di masyarakat. Desa Banjar Balam memiliki tenaga
medis yakni bidan.
Masalah kesehatan yang sering terjadi di masyarakat yakni : batuk,

48
dermatitis, panas, diare, dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Penyakit
tersebut dipengaruhi oleh kebiasaan dan pola hidup masyarakat Desa Banjar
Balam. Selain itu, yang terjadi di masyarakat usia ibu melahirkan dengan usia 17
tahun untuk yang paling muda dan 49 tahun untuk yang paling tua dengan angka
kelahiran bayi tinggi, sekitar 5 10 kelahiran bayi setiap bulan, serta rata-rata
usia menikah yaitu usia 17 - 18 tahun. Data tersebut dapat menunjukkan bahwa
kesadaran penduduk tentang usia ibu hamil, jumlah anak, dan usia menikah
belum seperti yang diharapkan.
Hal tersebut akan berimbas ke tingkat kesehatan ibu dan anak yang
dilahirkan. Apabila seseorang menikah di usia yang terlalu muda, akan
berbahaya bagi kesehatan reproduksi yang secara biologis menjadi pemicu
penyakit bagi calon ibu. Bidan Desa bekerja sama dengan Kader-kader PKK
yang merangkap sebagai kader kesehatan secara aktif membantu masyarakat
dengan mengadakan penyuluhan dan kegiatan lainnya. Contohnya : Penyuluhan
Kanker Serviks, Penyuluhan KB, dan sPenyuluhan PHBS. Kegiatan penyuluhan
tersebut diimbangi dengan pemantauan lebih lanjut, sehingga diharapkan dapat
membantu meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Biaya berobat di Desa
Banjar Balam untuk ke bidan desa termasuk relative murah yaitu Rp 15.000,00 -
Rp 20.000,00 untuk penyakit ringan. Dan terkadang warga tidak perlu membayar
apabila dirasa warganya kurang mampu.
Pemerintah desa mendukung program kesehatan dengan menyediakan
sarana prasarana penunjang kegiatan kesehatan yaitu Puskesmas Pembantu,
Posyandu, poskesdes dan Praktik Bidan Desa. Namun, sarana tersebut masih
dirasa kurang mumpuni sehingga apabila tidak dapat ditangani di desa, maka di
rujuk Puskesmas dan ke Rumah Sakit Kabupaten (Induk).
Program pemerintah untuk menciptakan masyarakat sehat yaitu :
1. Check Up dilakukan secara berkala, pada hari ke 3, ke 7 dan ke 20.
2. Imunisasi setiap bulan di Posyandu
3. Jamkesmas dan BPJS

49
3.1.5 Aspek Kehidupan agama masyarakat
Desa Banjar Balam memiliki jumlah penduduk sebanyak 1148 orang
yang terdiri dari 596 orang laki-laki dan 552 orang perempuan. Jumlah
penduduk tersebut, semua beragama Islam. Sarana prasana disediakan untuk
mendukung kegiatan peribadatan seperti masjid dan mushola. Selain itu, adanya
program pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu untuk wajib lulus Madrasah
Diniyah Taklimiyah yang setara dengan Sekolah Dasar menjadikan Desa Banjar
Balam lebih islami di kalangan generasi muda. Sarana ibadah yang ada di desa
Banjar Balam:
1. Masjid Nurul Iman
2. Masjid Nurul Hidayah.

Kegiatan keagamaan di Desa Banjar Balam yaitu :


Kegiatan belajar mengaji di dusun I dan Magrib Mengaji di Dusun II
Kegiatan mengaji di Dusun I dilakukan di rumah Bapak Johari.Untuk
kegiatan pengajian di Dusun II dilakukan di rumah Imam Masjid Nurul Hidayah
yaitu Bapak Paham selepas shalat magrib dan di kediaman para guru mengaji
ikhlas dan sukarela mengajar murid-murid tersebut, namun orang tua murid
memberikan uang sebagai ucapan terimakasih seikhlasnya.
Pengajian
Gotong Royong
Sarana kemajuan daerah dari uang iuran atau kas gotong royong
dimasukkan ke sarana keagamaan. Misalnya borong cangkul, pindah
rumah, dan sebagainya dimasukkan untuk iuran keagamaan.
Pesantren Kilat di Bulan Ramadhan
Taraweh
Kultum

3.1.6 Aspek Budaya Masyarakat


Untuk tradisi dan adat warga Banjar Balam, jika ada warga yang meninggal
dilakukan yasinan sampai malam ke tujuh berturut, lalu dilanjutkan pada hari ke

50
14, hari ke 40, dan hari ke 100 tergantung kemampuan warga tersebut.. Untuk
hidangan kue-kuenya berbeda-beda disetiap malamnya sesuai ketentuan adat
istiadat yang berlaku.
Setiap pada malam yasinan dari hari pertama sampai hari ke 7 diberikan
sedekah kepada imam pembaca Yassin, berupa beras dan telur.
Untuk hidangan kue malam ke tiga, kue yang dihidangkan adalah kue
doling-doling yang terbuat dari bahan tepung pulut, dicampur tepung beras,
kelapa, gula merah.
Untuk malam ke tujuh, hidangannya khususnya adalah Lomang, bahannya
Pulut, santan kelapa, bambu dan daun pisang.
Pada malam ke empat belas atau hari manduo kali, kuenya sansabai
(serabi). Dengan bahan-bahan tepung beras, tepung pulut sedikit.

Hari ke empat puluh di sebut juga hayi menambak, yaitu hari meninggikan
tanah kuburan, kalau pada zaman dahulu menggunakan batu, sekarang
menggunakan papan, bagi yang mampu kuburan bisa di keramik. Kue yang
dihidangkan adalah kue Apam (Apem). Bahan-bahannya nio(kelapa), topung boi
(tepung beras), Induk aghi (ragi), aye (air).

Hari ke seratus ( satus ayi/ meatus). Kuenya onde-onde pulut, dan kue
wajik.
Cerita orang-orang dulu doling-doling untuk ganti cincin untuk membangun
rumah di akhirat. Lomang sebagai tongkik ( tongkat ) sebagai penyangga rumah.

51
3.2 Temuan Kondisi Masyarakat
3.2.1 Potensi Masyarakat
Siapa sih yang gak kenal dengan di bawah ini?

Buah yang sangat familiar di telinga baik di desa Banjar Balam khususnya,
dan seluruh pelosok negeri dan bahkan dunia pada umumnya pasti mengenal
dengan buah pisang, meskipun dengan jenis dan ukuran yang berbeda-beda,
namun tetap saja kita tidak asing dengan buah yang satu ini.
Di desa Banjar Balam, terdapat berbagai komoditas tanaman buah-buahan
yang dapat kita nikmati. Diantaranya adalah komoditas Durian dan Komoditas

52
Pisang. Dua jenis tanaman inilah yang sangat mendominasi tanaman buah-
buahan yang ada di desa Banjar Balam. Namun sayangnya, musim durian baru
saja usai, jadi kami tidak bisa deh merasakan pesta durian, menyedihkan bukan?
Tapi tenang, jangan khawatir, kami masih bisa menikmati buah pisang yang
buahnya tidak bergantung musim, sehingga jumlahnya juga tidak terbatas, tidak
harus menunggu musim ke musim, hahai.
Dari satu rumah ke rumah lain, pasti ada segerombolan (sekumpulan) pisang
di sekitar pekarangan rumah warga. Bukan satu ataupun dua batang pohon,
bahkan ada rumah warga dan fasilitas umum desa yang tertutup oleh rimbunnya
tanaman pisang.
Selama dua bulan kami di Banjar Balam ini, tiap minggu pasti ada saja yang
mengantar pisang ke posko kami, sampai kami bosan mengkonsumsi pisang
tersebut, tapi sayang bangetkan kalau harus di buang, mubaze (mubazir).
Untuk menyiasati hal tersebut kami mencari-cari informasi bagaimana cara
mengolah pisang agar di jadikan sebagai Potensi desa Di Banjar Balam.
Setelah memperoleh informasi yang cukup, kami mulai mempraktekkannya,
meskipun beberapa percobaan yang kami lakukan gatot (gagal total). Mulai dari
yang tekstur adonan terlalu keras, terlalu lembek, rasa yang kurang ini kurang itu
dan sebagainya. Namun kami tetap semangat mencoba, kalau kata bahasa daerah
Banjar Balamnya ala biso karno biaso. Dan akhirnya kami meneemukan resep
yang cocok dan pas untuk di jadikan potensi desa, Horeee! We did it.
Selama ini yang kita tau, nugget biasanya bahan utama yang digunakan
adalah daging, baik ayam maupun daging hewan lainnya. Untuk kali ini kami
menghadirkan kreasi baru yaitu nugget dengan bahan baku pisang.
Penasaran kan? Harus dong. Tentu rasanya masih ada ciri khas dengan rasa
pisang, namun kami berusaha mengolah agar bagaimana rasa pisang tidak terlalu
dominan.
Agar tak semakin penasaran mari kita lihat bagaimana cara dan apa-apa saja
yang kita butuhkan untuk membuat nugget pisang.

53
Kupas pisang , letakkan di wadah lalu lumatkan dengan garpu/pengaduk
mixer

Tambahkan SKM, telur, garam, tepung terigu dan tapioka, aduk rata

Siapkan Loyang, olesi margarine/minyak dan tuang adonan


Panaskan kukusan beri kain di Penutupnya agar uap air tidak menetes ke
adonan, kukus adonan selama kurang lebih 30 menit
Bila sudah matamg dan padat, angkat, tunggu sampai dingin lalu potong-

54
potong. siapkan putih telur dan tepung panir.

Celupkan nugget ke putih telur dan balurkan ke tepung psnir lskukan


sampai adonan habis
Simpan nugget dikulkas, bila ingin makan tinggal di goreng.
Nugget pisang siap dinikmati

55
3.2.2 Permasalahan Masyarakat
Permasalahan masyarakat Desa Banjar Balam yaitu :
1. Aspek wilayah, jauhnya jarak yang di tempuh masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan dapur sehingga warga harus pergi ke luar daerah
untuk melengkapi kebutuhan dapur seperti pergi ke pasar desa Redang
Seko dan ke Pasar Lirik.
2. Aspek politik/pemerintahan, fungsi dari setiap lembaga yang kurang
optimal, perlu adanya upgrading pengurus setiap lembaga di Desa Banjar
Balam yakni pelatihan IT untuk meningkatkan kinerja.
3. Aspek ekonomi, kurangnya keterampilan warga untuk menambah
penghasilan selain dari berkebun, bertani dan berdagang.
4. Aspek pendidikan, kurangnya jumlah pengajar dan ruangan kelas. Kurang
pengetahuan mengenai dampak buruk dari anak-anak sekolah bila
ketergantungan dengan handphone maupun smartphone.
5. Aspek pola hidup sehat, masyarakat masih ada yang memilih mandi di
sungai daripada membuat tempat penampunagn air bersih.
6. Aspek kehidupan agama masyarakat, kurangnya aktifitas pengajian yang
dilakukan di masjid-masjid setempat.
7. Aspek budaya masyarakat, kesadaran masyarakat yang masih rendah,
khususnya generasi muda untuk melestarikan kebudayaan dan kesenian
khas daerah di Desa Banjar Balam.
3.3 Blog Desa
Blog Desa adalah sarana promosi dan juga sarana untuk mengenal desa
lebih dekat lagi dengan berbagai orientasi desa yang dituliskan kedalam blog
desa. Blog Desa Banjar Balam di isi dengan postingan-postingan yang
merupakan rangkaian kegiatan yang ada di Desa Banjar Balam dan Kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN-PPM STIE-I.
Demi mengikuti perkembangan teknologi dan informasi blog desa pun
dibuat berdasarkan teknologi dan informasi yang up-date setiap saatnya. Blog
desa yang memadai akan menjadi wadah sekaligus sumber berita yang dapat di
akses oleh warga terlebih lagi sudah terkoneksi dengan jaringan internet.

56
3.3.1 Identitas Blog Desa
Identitas Blog Desa akan tergambar pada Profil Desa, gambaran
menyeluruh tentang karakter desa yang meliputi potensi sumber daya alam,
sumber daya manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana serta orientasi
diberbagai bidang lainnya.
Data Dasar Keluarga adalah gambaran menyeluruh potensi dan
perkembangan keluarga yang meliputi potensi sumber daya manusia,
perkembangan kesehatan dan pendidikan, penguasaan asset ekonomi dan sosial
keluarga, partisipasi anggota keluarga dalam proses pemerintahan, pembangunan
dan kemasyarakatan serta berbagai permasalahan kesejahteraan keluarga dan
perkembangan keamanan dan ketertiban di lingkungannya.
Potensi Desa adalah keseluruhan sumber daya yang dimiliki atau
digunakan oleh desa baik sumber daya manusia, sumber daya alam dan
kelembagaan maupun prasarana dan sarana untuk mendukung percepatan
kesejahteraan masyarakat.

3.3.2 Gambaran Isi Blok Desa

3.4 Respon Masyarakat Terhadap KKN-PPM


Ibu Saripa Aini ( Ketua PKK)
Gak terasa ya udah dua bulan aja kalian disini, padahal rasanya baru kemarin
kalian dating kesini, ini udah mau pulang aja. Besok kalau tak sibuk main-main
ke rumah ibuk, kalau mau ke Pekanbaru singgah dulu tempat ibuk. Jangan
kapok-kapok kesini ya.
Ibu Dimas ( pemilik rumah Posko KKN)
Pasti bakal sepi kalau kalian udah pulang nanti, gak ada yang ketawa-ketawa
,malam-malam, kalian udah ibu anggap anak sendiri, ibu bakal kesepian lagi,
semoga kalian bisa lulus dengan nilai yang baik, bisa buat orang tua dan

57
keluarga bangga. Jangan lupa main-main kesini.
Ibu Ayu Anggraini ( Sekretaris PKK)
Ya semoga nanti kalau udah sukses, jangan lupakan kami yang disini, kan
dekat Lirik, Kalau mau ke pekanbaru bisa singgah dulu. Cepat rasanya kalian
disini, sepilah desa kami nanti. Belum puas kami kenal sama kalian ini udah mau
pulang aja.
Abang andro mieke maneldi ( Ketua Karang Taruna)
Ya semoga kalian selama disini dapat ilmu yang mungkin gak kalian dapat di
kampus, cara menghadapi masyarakat gimana, mengetahui permasalahan yang
ada di masyarakat, jadi meskipun besok kalian udah lulus pasti bakal turun ke
masyarakat dulu, jadi gak bakal canggung lagi, kan kita nanti ujung-ujungnya
turun ke masyarakat juga. Ya semoga ilmu yang kalian dapat disini dan kalian
berikan disini bisa kita manfaatkan bersama untuk kemajuan kita bersama.
Besok-besok kalau lewat Banjar-Balam kan kalau ada apa-apa bisa hubungi
kami yang disini, misalnya kendaraan rusak, atau kehujanan bisa mampir ke
tempat kami.
Bapak Andri RT 003
Semoga kalian bisa sukses bisa menjadi wanita yang hebat dan sukses
Suci ( siswa SD)
Kakak KKN jangan pergi kenapa kami mau di ajar sama kakak, kakak kalau
udah pulang jangan lupain kami ya. Sering-sering main kesini lagi.

58
BAB. IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT

1.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata
Pembelajaran dan Pemberdayaan masyarakat (KKN-PPM) di Desa Banjar Balam
Kecamatan Lirik Kabupaten Indragiri Hulu Propinsi Riau yang dilaksanakan dari
tanggal 23 Februari sampai dengan 20 April 2017 antara lain:
1. Program Kerja Fisik dan Non Fisik KKN-PPM Desa Banjar Balam
dapat terlaksanakan dengan baik dan masyarakatnya sangat kooperatif.
2. Secara umum faktor-faktor yang mendukung jalannya program-program
kerja kami antara lain:
a. Kerja sama antar anggota tim KKN Desa Banjar Balam yang sangat
baik dalam pelaksanaan program.
b. Pihak kepala desa beserta jajaranya, dan ketua RW dan RT Desa
Banjar Balam yang senantiasa memberi masukan dan dukungan
terhadap terlaksanakannya progam kerja kami.
c. Masyarakat Desa Banjar Balam yang sangat mendukung adanya
program KKN-PPM akan dijalankan di desanya.
d. Rasa ingin menambah pengetahuan yang besar dari masyarakat
Desa Banjar Balam.
e. Kegiatan KKN-PPM di Desa Banjar Balam mendapat sambutan
yang baik dari masyarakat setempat yaitu dengan dukungan moril
maupun materi demi kelancaran pelaksanaan kegiatan KKN-PPM.
Untuk melaksanakan kegiatan KKN PPM selanjutnya, sebaiknya bantuan
dana yang diberikan baik dari pihak pemeritahan ataupun universitas lebih di
tingkatkan lagi, karena dana akan digunakan untuk mengembangkan potensi-
potensi yang ada di masyarakat tersebut. Selain itu, perlu adanya tindak lanjut
dari kegiatan PPM segingga masyarakat dapat mengembangkan hasil dari
program kerja tim KKN PPM.

59
Desa Banjar Balam merupakan desa yang terletak jalan lintas timur di
daerah Kecamatan Lirik, yang sebagian besar warga bermata pencaharian
sebagai petani. Masyarakat di desa ini memiliki beberapa permasalahan di
bidang ekonomi, pendidikan dan budaya. Secara umum, permasalahan tersebut
adalah:
1. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam aturan berlalu lintas;
2. Rendahnya keterampilan masyarakat untuk menambah nilai ekonomi
suatu barang.
3. Rendahnya kesadaran generasi muda untuk menghargai kebudayaan
nasional;
4. Rendahnya kesadaran orang tua untuk membatasi jumlah waktu anak
bermain handphone maupun smartphone.
Melalui KKN ini, dijalankan program-program yang bertujuan untuk
memberdayakan masyarakat sebagai salah satu pilar kekuatan bangsa.
Program-program yang dijalankan tersebut adalah:
1. Program Penyuluhan Lantas & Narkoba
2. Program Memanfaatkan fasilitas umum desa yang tidak terwa
3. Program Pendidikan Anak-anak SD
Melalui pelaksanaan program-program kerja tersebut, telah diperoleh
hasi-hasil sebagai berikut:
1. Meningkatnya kesadaran penduduk Desa Banjar Balam terhadap
pentingnya kesalamatan lalu lintas dan keselamatan keluarga dari
Narkoba.
2. Meningkatnya kesadaran masyarakat desa untuk memanfaatkan fasilitas
umum yang telah disediakan oleh pemerintah
3. Tidak terbengkalainya siswa-siswi SD yang disebabkan oleh kurangnya
tenaga pengajar di SD dikarenakan banyak Guru yang Cuti melahirkan.

1.2 Rekomendasi Tindak Lanjut


Setelah melaksanakan kegiatan KKN-PPM ini, kami memiliki beberapa
rekomendasi yang ingin disampaikan, baik itu kepada Lembaga Penelitian dan

60
Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIE-I Rengat sebagai penyelenggara
kegiatan, maupun kepada aparat pemerintahan Desa Banjar Balam sebagai
sasaran subyek dari kegiatan KKN-PPM yang kami lakukanBerikut adalah
rekomendasi-rekomendasi tersebut:
1. Rekomendasi bagi Pihak LPPM STIE-I Rengat
a. Untuk kegiatan selanjutnya, materi-materi dalam diklat KKN-PPM
bisa diberikan dengan lebih jelas dan mendalam, tidak hanya materi
yang bersifat umum saja;
b. Materi yang diberikan dalam diklat sebaiknya bersifat lebih teknis,
sehingga akan memudahkan penerapannya di lapangan;
c. Pihak LPPM STIE-I Rengat lebih aktif berpartisipasi dalam
membimbing peserta KKN-PPM ketika pelaksanaan KKN-PPM
berlangsung.
2. Rekomendasi bagi Pihak Aparat Pemerintahan Desa Banjar Balam
a. Perlunya perhatian terhadap keselamatan berlalu lintas warga desa
Banjar Balam
b. Mengaktifkan kembali fasilitas umum untuk menunjang kemajuan
desa Banjar Balam
c. Mengadakan Bimbingan belajar kepada anak-anak yang kurang
perhatian dari orang tua, karena apbila hanya mengharapkan guru
di sekolah, anak-anak akan lambat berkembang ilmu
pengetahuannya.

Tindak Lanjut Program


Program-program kerja yang telah kami laksanakan, ada yang bersifat
rintisan dan melanjutkan. Seperti program penyuluhan Lantas dan
Narkoba yang tindak lanjutnya adalah mengadakan pengajaran kembali
oleh baik para aparat desa maupun orang tua untuk senantiasa
mengingatkan keluarganya akan keselamatan pribadi dan keluarga dari
bahaya narkoba.

61
Selain itu, kami mengajukan kepada Aparat desa untuk terus merawat
dan memelihara fasilitas umum yang ada agar dapat berjalan secara
efektif dan bermanfaat.
Mengadakan tempat bimbingan belajar di setiap dusun untuk
menambah waktu anak-anak melakukan kegiatan yang bermanafaat.

62
Daftar Pustaka

Sudjana. 2004, Pendidikan Nonformal. Bandung: Falah Production Pemerintah

Desa Banjar Balam. 2015, Profil Desa Banjar Balam

63

Anda mungkin juga menyukai