Secara umum kondisi sosial-ekonomi masyarakat di Dusun Lebak Jawa Desa Cilembu berada
pada zona kuning dan hijau. Namun, interaksi sesama warga sangat sedikit dikarenakan tidak
ada ruang atau media yang memfasilitasi terciptanya percakapan publik. Warga jarang sekali
kumpul-kumpul mimbicarakan kemajuan lingkungannya.
Terlebih pasca pemilihan kepala desa pada tahun 2013 juga meninggalkan perpecahan antar
warga. Warga terpisah dan menurunkan nilai-nilai kebersamaan.
Kelembagaan masyarakat yang sudah ada seperti RT, RW, Karang Taruna, DKM Masjid
cenderung tidak mejalankan roda keorganisasiannya serta tidak memiliki program kerja
kemasyarakatan.
Masalah lain yang hampir sama terjadi disetiap daerah yaitu adanya praktek riba oleh
renternir/bank keliling yang menjerat warga khususnya para petani. Hal ini disebabkan bukan
karena kurangnya pemahaman agama mealinkan tidak adanya akses permodalan yang lain,
yang lebih mudah selain melalui bank keliling.
Terpisahnya warga disebabkan tidak adanya kelembagaan yang dapat menyatukan semuanya
terutama tokoh-tokoh yang berpengaruh di lingkungan dusun.
Para petani tidak pernah mendapatkan penyuluhan seputar pertanian dari UPT/BPP terkait
karena tidak adanya kelembagaan petani.
SEKTOR KEAGAMAAN
Kondisi Awal
Pembinaan keagaaman masyarakat di lingkungan dusun maupun desa cukup baik. Hal ini
dapat dilihat dari adanya lembaga pendidikan pesantren dan majelis taklim yang secara ruting
mengadakan pengajian. Akan tetapi, kebanyakan materi agama yang sering dibahas hanya
mencakup penguatan aqidah dan ibadah sedangakan keilmuan tentang fiqih muamalah jarang
sekali dibahas. Sehingga kebanyakan warga kurang bengitu memahami tentang akad-akad
syari dalam bermuamalah. Khusunya muamalah yang sering dilakukan setiap hari seperti jual
beli.
PembinaanKemampuan anak-anak remaja dalam membaca al-quran cukup rendah. Hal ini
dikarenakan pembinaan keilmuan agama anak-anak hanya dilakukan sebatas di
Madrasah/TPA saja.
Kondisi sekarang
Tingkat pengetahuan dan kemampuan anak-anak remaja dalam membaca iqra & al-quran
juga mengalami peningkatan. Pembinaan dilakukan melalui program Magrib Mengaji yang
diinisiasi di Saung Cahaya yang saat ini sudah melibatkan salah satu Ustad setempat sebagai
kader lokal disektor keagamaan.
SEKTOR KESEHATAN
Kondisi Awal
Sejak Tahu 2018, Desa Cilembu merupakan salah satu desa yang mendapat perhatian khusus
terkait kasus stunting.
Kasus Stunting di Desa Cilembu mengalami penurunan. Salah satu peran serta adanya
Program Desa Cahaya yaitu memfungsikan sepenuhnya Saung Cahaya sebagai tempat
kegiatan warga dan pihak-pihak yang mengurusi kesehatan masyarakat (Posyandu, Bidan
desa, Puskesmas) dalam melakukan upaya penurunan angka stunting. Kegiatan yang rutin
dilakukan yaitu penimbangan balita, pengukuran antrometri bayi balia, pemberian vitamin A,
Praktek Emo-Demo Pencegahan Stunting. Saung Cahaya dijadikan sebagai pusat edukasi dan
informasi masyarakat terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui kegiatan
penyuluhan.
SEKTOR PENDIDIKAN
Kondisi awal
Para petani jarang sekali mendapatkan penyuluhan/pelatihan dan informasi seputar
perkembangan teknologi inovasi pertanian. Sehingga tidak ada kemajuan dalam berusahatani.
SEKTOR EKONOMI
Kondisi Awal
Selain berusahatani, ada banyak maasyarakat juga memelihara ternak domba sebagai usaha
sampingannya. Hal ini terlihat dari adanya kandang-kandang domba di dekat rumahnya.
Namun kondisi yang terjadi kandangnya ada tapi dombanya kosong. Sejak tahun 2018
masyarakat menjual dombanya untuk memenuhi kebutuhan hidup atau modal usaha.
Belum ada kegiatan pemberdayaan kaum ibu-ibu khususnya dalam menciptakan usaha
bersama.
Para petani tidak kesulitan lagi mendapatkan modal untuk menjalankan usahataninya karena
adanya program Rumah Pembiayaan Pertanian di Saung Cahaya. Hadirnya program RPP
secara perlahan dapat melepaskan para petani dari terjeratnya renternir.
Potensi yang ada yaitu berupa kandang domba dapat dimaksimalkan dengan adanya program
peternakan domba. Masyarakat yang biasa beternak kini bisa kembali melakukan usahaternak
sebagai usaha sampingannya. Sedikitnya sudah ada 10 peternak yang sudah merasakan hasil
dari penjualan ternak milik KSM.
Terbentuknya kelompok wanita tani sebagai wadah bagi ibu-ibu dalam menciptakan usaha
bersama yang tujuannya untuk menambah pengetahuan & keterampilan serta menciptakan
pendapatan tambahan bagi keluarganya melalui usaha pengolahan keripik.