PENDAHULUAN
Negara Indonesia saat ini sedang giat membangun disegala bidang salah satunya
mencakup bidang perekonomian. Adapun hal ini dilakukan agar Bangsa Indonesia agar
dapat mewujudkan pembangunan yang adil dan merata serta sesuai dengan Pancasila
sektor pelaku ekonomi yaitu : Koperasi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), maka peran aktif masyarakat dapat disalurkan
melalui ketiga sektor tersebut. Pelaku ekonomi tersebut harus dapat bekerja sama dalam
mengelola dan menjalankan usahanya sebagai mitra yang saling mendukung untuk
hal ini diharapkan bisa dijadikan pedoman dalam melaksanakan pembangunan untuk
ditegaskan bahwa: “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang -seorang
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
merupakan kumpulan orang bukan kumpulan modal. Hal ini tidak berarti bahwa peran
modal diabaikan, tetapi modal diperlukan untuk kelangsungan hidup koperasi, dimana
kesejahteraan anggotanya. Koperasi yang tumbuh karena senasib atau seprofesi dalam
bidangnya yang biasa kita sebut sebagai koperasi pegawai negeri, Koperasi angkatan
laut dan lain-lain. Dalam perkembangan koperasi fungsional ini umumnya tergantung
2
pada usaha yang ada pada perusahaan itu sendiri, akan tetapi tidak menutup
kemungkinan koperasi tersebut berdiri sendiri secara mandiri dalam usahanya maupun
manajemennya.
badan usaha yang sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Dasar 1945 diberi
sesungguhnya sebagai wadah ekonomi rakyat. Untuk itu dalam upaya mewujudkan cita-
cita tersebut perlu kita ciptakan suatu sistem kerja yang baik antar pengurus dengan
karyawan.Kerjasama yang baik antar pengurus dan karyawan akan tercipta apabila
dalam hal ini pengurus atau pihak koperasi memperhatikan hal-hal yang menjadi
kebutuhan karyawan sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik dan disiplin.
Koperasi harus dapat membenahi dirinya baik dalam aspek organisasi, manajemen, dan
usaha sehingga koperasi mampu membuktikan sebagai suatu lembaga ekonomi yang
Salah satu cara untuk mengukur berjalannya motivasi kerja yang baik sesuai
dengan yang diharapkan yaitu memotivasi diri agar lebih baik, meningkatkan motivasi
sangatlah penting, karena motivasi mempengaruhi mutu dan kualitas output organisasi
tersebut. Untuk mendapat sumber daya manusia yang diharapkan oleh organisasiagar
3
tujuannya, setiap karyawan diharapkan memiliki motivasi kerja yang tinggi sehingga
nantinya akan meningkat prestasi kerja yang baik. Motivasi merupakan hal yang sangat
penting untuk diperhatikan oleh pihak manajemen apabila mereka menginginkan setiap
dengan memotivasi seorang karyawan akan memiliki semangat yang tinggi dalam
melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya sehigga kinerja karyawan itu bagus.
Tanpa motivasi, karyawan tidak dapat memenuhi tugasnya sesuai standar atau bahkan
melampaui standar karena apa yang menjadi motiv dan motivasi dalam bekerja,
Motivasi kerja karyawan yang tinggi, karyawan akan lebih giat melaksanakan
pekerjaanya. Sebaliknya dengan motivasi kerja yang rendah karyawan tidak mempunyai
kegiatan secara antusias, berorientasi pada tujuan yang telah dicanangkan organisasi,
dan meiliki target – target kerja baik secara individual maupun kelompok. Didalam
dunia kerja biasanya motivasi biasanya diberikan oleh pimpinan kepada bawahannya.
karyawan tersebut semakin baik. Sebaliknya jika karyawan tidak termotivasi dalam
suatu pekerjaan maka prestasi kerja karyawan tersebut rendah. Untuk memotivasi
lebih menarik, menjadi pendengar yang baik, memberi tantangan, serta menolong tetapi
tidak melakukan sesuatu bagi orang lain yang sebenarnya dapat dilakukan oleh dirinya
sendiri. Motivasi akan mendorong karyawan unruk dapat menyelesaikan semua bahan
Untuk menghasilkan motivasi kerja pegawai yang optimal pada Koperasi Serba
informasi secara umum dan luas, dalam domain Kognitif, (2) kemampuan
menerjemahkan dan mengubah informasi ke dalam suatu informasi, konsep, teori atau
persoalan sehingga berbagai bentuk media (angka, kalimat, gambar), (3) kemampuan
mengaplikasikan mudah dipahami, (5) kemampuan sintesis dalam berfikir, dan (6)
kemampuan melakukan penilaian berdasarkan suatu kriteria yang baku dengan metode
ilmiah.
atau fenomena masalah yang berkaitan dengan Motivasi kerja pegawai pada Koperasi
Serba Usaha Tandangsari Sumedang dengan indikasi atau fenomena masalah sebagai
berikut:
tupoksinya.
kerja karyawan di pengaruhi oleh prestasi kinerja karyawan di Koperasi Serba Usaha
karyawannya. Hal tersebut terjadi karena menurunnya semangat kerja karyawan dalam
menjalankan tugas yang diberikan oleh atasannya sehingga kerja pun kurang optimal,
pencapain target pekerjaanan yang belum optimal (belum stabil), kualitas kerja belum
optimal, perlunya pembinaan pada karyawan yang kurang baik/malas dalam bekerja
sehingga masih ada saja tugas / pekerjaan yang tidak selesai tepat waktu,sebesar 100%.
suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan
seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuam tertentu. Juga
merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikomfirmasikan kepada pihak
dengan visi yang diemban suatu organisasi/perusahaan serta mngetahui dampak positif
dan negatif dari suatu kebijak operasional, Bagi perusuhaan, penilaian kerja karyawan
merupakan salah satu tugas manajer yang penting dalam perusahaan. Diakui bahwa
banyak kesulitan penilaian kerja dialami dalam menangani secara memadai, karena tidak
mudah untuk menilai prestasi kerja seorang karyawan secara akurat. Sifat maupun cara
penlaian kerja terhadap karyawan cukup banyak tergantung pada bagaimana SDM
Table 1.1
Target dan realisasi Pendapatan
Koperasi Serba Usaha Tandangsari
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa penjualan, jasa dan pendapatan lain
– lain, dari rencana anggaran yang ditentukan pada tahun 2020 yang terlealisasi 97%,
kemudian dari rencana anggaran pada tahun 2021 terealisasi 93,89%, dan pada tahun
2022 hanya terelealisasi 86,72%, dari data tersebut menunjukan bahwa rencana anggaran
tidak terealisasi sepenuhnya karena kualitas pekerjaanya yang kurang tercapai oleh
karyawan dan masih terdapat karyawan yang kurang dalam masalah kehadiran. Kondisi
tersebut juga diduga salah satunya disebabkan karena motivasi kerja karyawan Koperasi
realisasi. Fenomena yang terjadi yaitu bahwa motivasi karyawan sangat rendah sehingga
atau fenomena masalah yang berkaitan dengan prestasi kerja karyawan pada
1. Kurangnya pencapaian prestasi kerja yang dimiliki oleh para karyawan. Hal ini
Hal ini dapat dilihat masih banyaknya karyawan dalam ketidakjelasan kerja.
diberikan. Hal ini dapat dilihat rendahnya tanggung jawab karyawan karena
Serba
3. Adakah hubungan motivasi kerja karyawan dengan prestasi kerja Koperasi Serba
Usaha Tandangsari Tanjungsari Sumedang?
4. Adakah pengaruh motivasi kerja karyawan dengan prestasi kerja Koperasi Serba
Usaha Tandangsari Tanjungsari Sumedang?
Tanjungsari Sumedang.
8
Berdasarkan rumusan masalah yang ada di atas maka tujuan penelitian ini adalah :
Tanjungsari sumedang.
Tanjungsari Sumedang.
Adapun manfaat peneliti ini baik secara teoritis maupun secara praktis sebagai
berikut:
1. Bagi Pengguna
pengetahuan yang lebih dalam mengenai penelitian dilapangan dan kesesuaian dengan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan pemikiran
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna dalam
motivasi karyawan.
skripsi ini.
10
Tabel 1.2
TINJAUAN PUSTAKA
pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Berikut ini adalah definisi manajemen sumber daya manusia menurut para
11
12
sumber daya manusia dalam suatu organisasi kedalam sbeuah desain tertentu yang
produktuf orang – orang yang ada dalam satu perusahaan. Melalui sejumlah cara
yang bertanggung jawab secara strategis, etis dan social. Tujuan manajemen
sumber daya manusia ini menuntut studi dan praktik manajemen sumber daya
1. Fungsi Manajerial
a. Perencanaan (planning)
b. Pengorganisasian (organizing)
c. Pengarahan (directing)
d. Pengendalian (controlling)
2. Fungsi Operasional
a. Pengadaan tenaga kerja
b. Pengembangan • Kompensasi
c. Pengintegrasian
d. Pemeliharaan
2.2 Motivasi
langsung (indirect), uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang
diberikan kepada perusahaan. Motivasi berasal dari kata movere yang berarti
prilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang
tetapi yang penting mereka giat bekerja dan berkeinginsn untuk mencapai hasil
Rivai (2019 : 607) motoivasi adalah serangkaian sikap dan nilai – nilai
yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan
tujuan individu.
suatu organisasi, karena motivasi inilah yang menentukan perilaku rang – orang
bekerja atau dengan kata lain perilaku merupakan cerminan yang paling sederhana
dan motivasi.
“Suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja
secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi
sekaligus tercapai”.
2. Menurut Hasibuan (2020:148) Motivasi juga bisa diberikan dalam bentuk
pemberian tanggung jawab dan kesempatan yang luas bagi karyawan dalam
melaksanakan tugas berdasarkan atas dasar minat dan kemampuan karyawan,
maka dengan pencapaian tersebut karyawan akan memperoleh kepuasan dari
hasil kerjanya dan akan termotivasi untuk terus meningkatkan prestasi kerjanya.
Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi adalah suatu
Maslow dalam Anwar Prabu mangkunegara mengacu pada lima kebutuhan pokok
adalah penting, bahwa apa yang mereka lakukan ada artinya, bahwa
mereka mempunyai kontribusi pada lingkungan sekitarnya.
5. Kebutuhan untuk mewujudkan diri (self Actualization Needs)
Kebutuhan ini merupakan tingkat kebutuhan yang paling tinggi. Sondang
P. Siagian (2020 : 287) menyatakan bahwa kebutuhan ini antara lain
perasaan bahwa pekerjaan yang dilakukannya adalah penting, dan ada
keberhasilan atau prestasi yang ingin dicapai. Setiap orang ingin
mengembangkan kapasitas kerjanya dengan baik. Hal ini meerupakan
kebutuhan untuk mewujudkan segala kemampuan (kebolehan) dan
seringkali nampak pada hal – hal yang sesuai untuk mencapai citra dan cita
diri seseorang.
Pemberian motivasi sebenarnya terkandung makna bahwa setiap manusia
perilaku kearah pencapaian tujuan yang merupakan siklus yang terdiri dari tiga
elemen, yaitu adanya kebutuhan dorongan untuk berbuat dan bertindak, dan tujuan
atau tugas dengan sebaik – baiknya. Dengan demikan juga mampu memelihara
dan meningkatkan moral, semangat dan gairah kerja, karena dirasakan sebagai
pekerjaan yang menantang. Program dengan cara ini suatu organisasi dapat
akan memacu tumbuh dan berkembangnya persaingan yang sehat antar individu /
oleh beberapa faktor. Faktor – faktor tersebut dapat dibeda – bedakan atas faktor
1. Faktor Intern
Keinginan untuk dapat hidup merupakan kebutuhan setiap manusia yang hidup
dimuka bumi ini. Untuk mempertahankan hidup ini orang yang mau
mengerjakan apa saja, apakah pekerjaan itu baik atau jelek. Apakah halal atau
haram, dan sebagainya. Keinginan untuk dapat hidup meliputi kebutuhan untuk :
mau melakukan pekerjaan. Hal ini banyak kita alami dalam kehidupan kita
sehari – sehari, bahwa keinginan yang keras untuk dapat memiliki itu dapat
dihormati oleh orang lain. Untuk memperoleh status sosial yang lebih tinggi,
orang yang mau mengeluarkan uangnya, untuk memperoleh uang itu pun ia
harus bekerja keras. Jadi harga diri, nama baik, kehormatan yang ingin
memperbaiki nasib, mencari rezeki, sebab status untuk diakui sebagai orang
Keinginan untuk berkuasa akan mendorong seseorang untuk bekerja. Kadang – kadang
keinginan untuk berkuasa ini dipenuhi dengan cara – cara tidak terpuji, namun cara – cara
Walaupun kadar kemampuan kerja itu berbeda – beda untuk setiap orang,
tetapi pada dasarnya ada hal – hal yang umum yang harus dipenuhi untuk
terdapatnya kepuasan kerja bagi para karyawan, karyawan akan merasa dapat puas
1. Hak otonomi,
2. Faktor Eksternal
yang ada ditempat tersebut. Lingkungan kerja yang baik dan bersih, mendapat
cahay yang cukup, bebas dari kebisingan dan gangguan, jrlas akan memotivasi
tersendiri bagi para karyawan dalam melakukan pekerjaan dengan baik. Namun
lingkungan kerja yang buruk, kotor, gelap, pengap, dan sebagainya akan
merupakan alat motivasi yang paling ampuh bagi perusahaan untuk mrndorong
para karyawan bekerja dengan baik. Adapun kompensasi yang kurang memadai
akan membuat mereka kurang tertarik untuk bekerja keras, dan memungkikan
20
mereka bekerja tidak tenang, dari sini jelas bahwa besar kecilnya kompensasi
membimbing kerja para karyawan, agar dapat melaksanakan kerja dengan baik
para karyawan, dan selalu menghadapi para karyawan dalm melaksanakan tugas
sehari – sehari. Bila supervisi yang dekat dengan karyawan ini menguasi liku –
liku pekerjaan dan penuh dengan sifat – sifat kepemimpinan, maka suasana kerja
angkuh mau benar sendiri, tidak mau mendengarkan keluhan para karyawan,
yang ada pada dirinya untuk perusahaan, kalau bersangkutan merasa ada
bukan untuk hari ini saja, tetapi mereka berharap akan bekerja sampai tua
cukup dalam satu perusahaan saja, tidak usah sering kali pindah. Hal ini
untuk masa depan, baik jaminan akan adanya promosi jabatan, pangkat,
karyawan.
kompensasi semata, tetapi pada suatu masa mereka juga berharapa akan
Sistem dan prosedur kerja ini dapat kita sebut dengan peraturan yang
berlaku dan bersifat mengatur dan melindungi para karyawan. Semua ini
karyawan untuk bekerja kebih baik. Hal ini terlihat dari banyak perusahaan
bentuk pemberian tanggung jawab dan kesempatan yang luas bagi karyawan
kepuasan dari hasil kerjanya dan akan termotivasi untuk terus meningkatkan
1. Model Tradisonal
23
motivasi kerja kan meningkat pula. Jadi otivasi karyawan adalah untuk
Ada dua metode motivasi yaitu langsung dan tidal langsung. Hasibuan
(2020:149).
1. Motivasi positif
dan non material) dari hasil kerjanya, semakin bergairah seseorang untuk
motivasi.
4. Teori X dan Y
Prestasi kerja juga termasuk kedalam fungsi sumber daya manusia yaitu
kerja disebut juga sebagai kinerja atau dalam bahasa inggrisnya dengan
performance. Pada prinsipnya, ada istilah lain yang lebih menggambarkan pada
prestasi dalam bahasa inggris yaitu kata achievement. Tetapi karena kata tersebut
berasal dari kata to achieve yang berarti mencapai maka dalam bahasa indonesia
Menurut Edy Sutrisno (2019:149) prestasi kerja adalah sebagai hasil kerja
yang telah dicapai seseorang dari tingkah laku kerjanya dalam melaksanakan
aktivitas kerja
Menurut Hasibuan (2019:94) prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai
oleh seseorang dalam melaksanakan tugas – tugas yang dibebankan kepadanya
yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.
kesediaan dan tingkat kemampuam tertentu. Juga merupakan suatu kondisi yang
tingkat pencapaiain hasil suatu organisasi dihubungkan dengan visi yang diemban
suatu organisasi/perusahaan serta mngetahui dampak positif dan negatif dari suatu
satu tugas manajer yang penting dalam perusahaan. Diakui bahwa banyak
kesulitan penilaian kerja dialami dalam menangani secara memadai, karena tidak
28
mudah untuk menilai prestasi kerja seorang karyawan secara akurat. Sifat maupun
cara penlaian kerja terhadap karyawan cukup banyak tergantung pada bagaimana
prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh seseorang karyawan sesuai
dengan standar dan criteria yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu.
Menurut Keith Davis yang dikutip oleh Mangkunegar (2019 : 67) yang
merumuskan bahwa :
yang memiliki IQ diatas rata – rata (110 – 120) dengan pendidikan yang
yang sesuai dengan keahlian (the right man on the right place, the right
b. Faktor Motivasi
utama, dan target kerja yang ingin dicapai, mampu menfaatkan dan
suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik – baiknya agar mampu mencapai prestasi
kerja yang predikat terpuji. Berdasarkan pendapat Clellan tersebut, karyawan akan
mampu mencapai kinerja maksimal jika ia memiliki motiv berprestasi yang tinggi.
Motif berprestasi yang perlu dimiliki karyawan harus ditumbuhkan dari dalam diri
sendiri saelain dari lingkungan kerja hal ini karena motiv berprestasi yang
ditumbuhkan dalam diri sendiri akan membentuk suatu kekuatan diri dan jika
situasi lingkungan kerja ikut menunjang maka pencapaian tujuan akan lebih
mudah.
penilaian pegawai adalah suatu proses penilaian prestasi kerja pegawai yang
ditugaskan kepadanya.
hasil kerja nyata dengan standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap
karyawan.
mengevaluasi hasil kerja karyawan. Penilaian kerja yang dilakukan dengan benar
akan bermanfaat bagi karyawan, manajer departemen SDM, dan pada akhirnya
bagi perusahaan sendiri. Penilaian kerja diperngaruhi berbagai faktor yang ada
dan nilai dari seorang karyawan oleh orang – orang yang diberi wewenang
kerja serta komunikasi yang telah dilakukan oleh atasan dan bawahan sehingga
dalam penilaian kinerja yang bisa dipergunakan, namun secara garis besar dibagi
menjadi dua jenis, yaitu past oriented appraisal methoods atau penilaian kinerja
yang berorientasi pada masa lau; dan futur oriented appraisal methoods atau
31
penilaian kinerja yang berorientasi kemasa depan. Past based ,ethoods adalah
penilaian kinerja atas kinerja seseorang dari pekerjaan seseorang dari pekerjaan
yang telah dilakukannya. Kelebihannya adalah jelas dan mudah diukur, terutama
secara kuantitatif. Kekurangannya adalah kinerja yang diukur tidak dapat diubah
sehingga kadang – kadang justru salah menunjukan seberapa besar potensi yang
dimiliki oleh seseorang. Selain itu, metode ini kadang -kadang sangat subyektif
dan mimili banyak biasanya. Teknik teknik penilaian berorientasi maasa lalu
mencakup:
1. Rating Scale
kinerja karyawan dengan sekala tertentu dari rendah sampai tinggi, dan evaluasi
atasan langsung dengan menandai tanggapan yang paling sesuai untuk setiap
dengan nilai – nilai numerik agar memungkinkan skor rata – rata dihitung,
hanya sedikit, tidak memakan waktu dan dapat digunakan terhadap jumlah
kerja, dan apabila kalau formulir akan digunakan untuk semua pekerja;
2. Checklist
pada metode ini menggunakan kalimat – kalimat atau kata – kata yang
tinggal memilihnya. Pada checklist ini, terdapat item – item yang masing – masing
memberikan suatu gambaran prestasi kerja yang secara akurat, walaupun metode
ini praktis dan terstandardisasi, tapi didalam penggunaan kalimat – kalimat yang
catatan penilaian yang memperhatikan perilaku karyawan yang sangat baik atau
sangat jelek didalam hal pada saat pelaksanaan kerja. Berbagai peristiwa tersebut
kesalahan yang pernah dilakukan. Kelemahannya, bahwa para atasan sering tidak
bersifat subyektif.
Pada meode ini, dimana tenaga ahli yang diwakilkan dari personalia turun
kelapangan dan membantu para atasan langsung dalam penilaian mereka. Tenaga
ahli dari personalia mendapatkan informasi khusus dari atasan langsung tentang
prestasi kerja karyawan. Kemudian tenaga ahli ini mempersiapkan evaluasi atas
dasar informasi tersebut. Evaluasi dikirim kepada atasan untuk review, perubahan,
persetujuan dan pembahasan dengan karyawan yang dinilai. Tenaga ahli personalia
dapat mencatat penilaian pada tipe formulir penilian apapun yang digunakan
perusahaan.
dari pada penilaian kelompok ini untuk pengambilan keputusan naikan upah,
antara lain :
Penilaian prestasi kerja dapat bertujuan untuk menilai prestasi kerja setiap
individu dalam organisasi dinilai prestasi kerjanya, bagi karyawan yang memilik
34
pelatihan.
3. Pemeliharaan Sistem
Berbagai sitem yang ada dalam organisasi. Setiap subsistem yang ada
saling berkaitan antara satu subsistem lainnya. Jika salah satu subsistem tidak
berfungsi akan mempengaruhi subsistem lain. Oleh karena itu, perlu diadakannya
pemeliharaan.
4. Dokumentasi
Penilaian prestasi kerja akan memberi manfaat sebagai dasar tindak lanjut
merupakan sebuah proses formal untuk melakukan peninjauan kembali dan evaluasi
a. Kualitas
Kualitas kerja adalah seberapa baik seseorang karyawan mengerjakan
apa yang harus dikerjakan.
b. Kuantitas
Kuantitas kerja adalah seberapa lama seseorang karyawan bekerja
dalam satu harinya. Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja
karyawan itu masing – masing.
c. Pelaksanaan Tugas
Pelaksanaan tugas adalah seberapa jauh karyawan mampu melakukan
pekerjaannya dengan akurat atau tidak ada keslahan.
d. Tanggung Jawab
Tanggung jawab terhadap pekerjaan adalah kesadaran akan kewajiban
karyaawan untuk melaksanakan pekerjaan yang diiberikan perusahaan.
Prestasi kerja merupakan suatu aspek yang penting bagi perusahaan karena
apabila tenaga kerja dan perusahaan mempunyai prestasi kerja yang tinggi, maka
35
akan terjamin. Untuk meningkatkan prestasi kerja perlu adanya tenaga kerja yang
memiliki keterampilan dan keahlian bekerja karena apabila tenaga kerja tidak
memiliki keahlian dan keterampilan akan berakibat menurunnya prestasi kerja dan
merugikan perusahaan.
adalah faktor kemampuan dan faktor motivasi. Motivasi merupakan hal yang
sesuai standar atau bahkan melampaui standar karena apa yang menjadi motiv dan
kemampuan operasional yang baik bila tidak memiliki motivasi dalam bekerja,
mengenal maslah motivasi karyawan dalam bekerja ialah melakukan usaha dengan
bekerja akan tetap terjaga. Untk motivasi karyawan pimpinan perusahaan harus
mengetahui motif dan motifasi yang diinginkan oleh para karyawan. Satu hal yang
harus dipahami bahwa orang mau bekerja karena mereka ingin memenuhi
yang layak dan adil, pemberian penghargaan dan sebagainya. Hal ini dimaksudkan
36
agar apapun yang menjadi kebutuhan karyawan dapat terpenuhi lalu diharapkan
pada karyawan dapat bekerja denagn baik dan merasa senang dengan
pekerjaannya, para karyawan akan saling menghargai hak dan kewajiban sesama
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, dan ini berarti prestasi kerjalah yang
akan ditunjuk oleh para karyawan, karena motivasi dalam melaksanakan tugasnya
persaingan yang kuat dalam dunia usaha. Beberapa sektor usaha yang ada
terkadang mematikan kegiatan usaha tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan badan
usaha yang berperan untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
yang mengutamakan kesejahteraan bersama, dan bentuk usaha yang sesuai dengan
Moh. Hatta (1994) dalam buku DR. Subandi (2020:18) Koperasi didirikan sebagai
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut
maju, adil dan makmur berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
badan hukum yang berdasarkan atas asas kekeluargaan yang anggotanya terdiri
anggotanya, dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap
Gambar 2.1
Struktur organisasi sebagai suatu sistem sosio ekonomi
38
2. X adalah kegiatan tujuan atau kepentingan ekonomi yang sama dari setiap
berarti aktivitas pengadaan oleh koperasi dan arus barang/jasa keluar berarti
mekanisme pasar.
8. Pesaing koperasi, yang juga dapat melayani anggota koperasi karena anggota
a. Pendidikan perkoperasian.
a. Koperasi Konsumen
b. Koperasi Produsen
sarana produksi dan prasana produksi yang dihasilkan anggoga dan non anggota. c.
Koperasi Jasa
modal untuk menjalankan usahanya, tanpa modal maka suatu organisasi tidak
modal yang memadai maka koperasi dapat bersaing dengan jenis – jenis usaha
lainnya.
a. Modal sendiri
a) Simpanan Pokok
Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai
dengan uang ynag diterima dari pihak lain yang bersifat hibah. Hibah
juga dapat diartikan pemberian dan tidak meningkat.
b. Modal pinjaman
a) Anggota
Pinjaman yang diperoleh anggota, termasuk calon anggota yang
memenuhi syarat.
b) Koperasi Lainnya atau Anggotanya
Pinjaman dari koperasi dan/atau anggotanya didasari dengan
perjanjian kerjasama antar koperasi.
c) Bank dan lembaga Keuangan Lainnya
Pinjaman dari bank dan lemabaga keuangan lainnya dilakukan
berdasarkan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
d) Penerbitan Obligasi dan Surat Hutang Lainnya
Pinjaman dari penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya dilakukan
berdasarkan peraturan perundang – undangan yang
berlalu.
e) Sumber Lain yang Sah
Pinjaman dari bukan anggota yang dilakukan tidak melalui penawaran
secara umum.
dengan giat guna memenuhi kenutuhannya. Hal ini ditentukan oleh motvasi kerja
yang dimiliki masing – masing karyawan dan lingkungan atau iklim perusahaan,
keinginan dan kebutuhan karyawan secara umum dan tidak merugikan perusahaan.
Kemampuan prestasi yang rendah dapat merupakan hasil dari motivasi yang
42
Prabu Mangkunegara (2020:67) Prestasi merupakan hasil kerja secara kualitas dan
juga bisa dilakukan dengan mengakui kebutuhan sosial karyawan dan membuat
mereka merasa berguna dan penting, seperti dengan memberikan kebebasan dalam
pemberian tanggung jawab dan kesempatan yang luas bagi karyawan dalam
maka dengan pencapaian tersebut karyawan akan memperoleh kepuasan dari hasil
Menurut Hasibuan (2019:148) model – model motivasi itu ada tiga, yaitu :
1. Model Tradisional
sistem insentif dalam bentuk uang atau barang kepada pegawai yang
(uang/barang) saja.
mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan
Pegawai di motivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang atau barang tapi
juga kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti. Menurut model ini
menyelesaikan pekerjaan.
Dengan adanya motivasi yang diberikan oleh atasan baik berupa pemberian
kesempatan kerja yang lebih luas. Maka dengan hal tersebut karyawan akan
yang ideal dan diharapkan oleh perusahaan. Dan dengan lingkungan kerja yang
melaksanakan setiap tugas – tugasnya sehingga akan selesai tepat waktu dan akan
tercapai kuantitas kerja yang tingggi. Dengan kualitas dan kuantitas kerja yang
baik akan berpengaruh juga pelaksanaan tugas dang tanggung jawab, atasan juga
5. Kualitas
Kualitas kerja adalah seberapa baik seseorang karyawan mengerjakan apa yang
seharusnya dikerjakan.
6. Kuantitas
Kuantitas kerja adalah seberapa lama seseorang karyawan bekerja dalam satu
harinya. Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap karyawan
7. Pelaksanaan Tugas
8. Tanggung Jawab
45
Tanggung jawab terhadap pekerjaan adalah kesadaran akan kewajiban karyawan untuk
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
Manajemen Koperasi
Manajemen SDM
Organisasi
Motivasi
46
Prestasi Kerja
serta tinjauan pustaka, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut