Lokasi Pelaksanaan Kuliah Kerja Mandiri (KKM) dari Universitas Bina
Mandiri Gorontalo untuk Tahun 2021 salah satunyan berlokasi di Desa Milangodaa Kecamatan Tomini Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Provinsi Sulawesi Utara. Analisis situasi yang dilaksanakan merupakan upaya untuk menggali informasi, potensi dan kendala yang ada sebagai bahan acuan untuk merumuskan program kegiatan yang akan dilakukan oleh Kelompok KKM, dari analisis situasi maka langkah awal yang diambil sebelum pelaksanaan program kerja KKM di lapangan, mahasiswa terlebih dahulu melakukan observasi guna mengetahui keadaan lokasi KKM yang berada di Desa Milangodaa. pengamatan secara langsung kelapangan dilakukan dengan cara berdialog atau wawancara dengan pihak-pihak terkait dimasyarakat dan mengamati keadaan yang menyangkut fisik maupun non fisik. Desa Milangodaa tergolong datar dengan kemiringan 2-20% dan ketinggian 400 meter di atas permukaan laut. Desa milangodaa memiliki luas 8.900 Ha yang terletak 0.5 km ke arah timur dari ibu kota kecamatan dan berjarak 43 km dari Ibu kota Kabupaten. Iklim desa Milangodaa hampir sama dengan desa diseluruh wilayah Indonesia, sebagaimana desa-desa lain diwilayah Indonesia mempunyai iklim panas dan iklim hujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Milangodaa dan jumlah penduduk di Desa Milangodaa yakni berjumlah 1.149 Jiwa dengan Jumlah Kepala Keluarga sebanyak 307 KK yang tersebar di empat dusun yakni dusun 1, dusun 2, dusun 3 dan dusun 4 yang mayoritas pekerjaannya yakni sebagai Petani, Nelayan dan Pedagang. Umumnya masyarakat desa milangodaa kurang pemahaman terkait pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta kondisi pengelolaan BUMDes yang kurang maksimal memotivasi kami mahasisa KKM untuk melaksanakan beberapa program baik terkait kesehatan maupun BUMDes untuk memperbaiki kondisi perekonomian masyarakat desa milangodaa. Setiap sebulan sekali dilaksanakan kegiatan posyandu untuk balita maupun ibu hamil dan menyusui. namun masih banyak Ibu Hamil serta orang tua yang memiliki Bayi Balita yang tidak mendatangi atau menghadiri Pelayanan Posyandu yang di sebabkan kurangnya Pemahaman Masyarakat terhadap Kesehatan Ibu Hamil dan Bayi Balita. Maka dari itu kami akan memberikan penyuluhan tentang seberapa penting peran posyandu terhadap kesehatan ibu hamil dan balita. Kegiatan posyandu ini tentunya melibatkan beberapa orang yang menyebabkan kerumunan. Dimana melihat kondisi sekarang yang masih pandemi tidak menutup kemungkinan masyarakat yang terlibat dalam kegiatan ini akan tertular virus Covid-19. Sehingga penting sekali melakukan vaksinasi yang mana sudah diprogramkan disetiap desa termasuk desa milangodaa. Akan tetapi masih banyak masyarakat yang tidak melakukan vaksinasi karena kurangnya pemahaman mengenai pentingnya vaksinasi di masa pandemi ini. Maka dari itu kami memberikan penyuluhan tentang vaksinasi agar masyarakat memahami seberapa penting vaksinasi dalam melindungi tubuh kita dari virus Covid-19. Selanjutnya, masyarakat di Desa Milangodaa khususnya perempuan sebagian besar adalah sebagai Ibu Rumah Tangga yang hanya fokus pada mengurus rumah tangga, tetapi masih banyak perempuan di Desa Milangodaa yang belum memahami seberapa penting kedudukan perempuan dalam rumah tangga dan belum memahami cara untuk meningkatkan status, posisi, dan kondisi perempuan agar dapat mencapai kemajuan yang setara dengan laki-laki untuk mendidik anak yang sehat, cerdas, ceria, dan bertaqwa serta terlindungi. Oleh karena itu kami melakukan penyuluhan pemberdayaan perempuan guna membantu meningkatkan pendapatan rumah tangga, kesejahteraan keluarga dan menghasilkan keturunan yang sehat dan cerdas. Kemudian, pelaksanaan posyandu yang dilakukan sebulan sekali menjadi peran penting dalam pemberian gizi pada balita dan ibu hamil, namun masih banyak ibu hamil maupun ibu yang menyusui belum ada yang memahami betapa pentingnya pemberian gizi untuk ibu hamil dan balita, meskipun permasalahan stunting yang ada di Desa Milangodaa sudah tidak ada lagi, tetapi demi menjaga agar tidak ada lagi stunting di Desa Milangodaa, maka dari itu perlu diperhatikan makanan yang akan diberikan kepada balita dan ibu hamil. Desa Milangodaa juga Terdapat Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dengan Nama Bumdes Harapan, setelah kami Mahasiswa melakukan wawancara dengan pihak pengelola Bumdes bahwa salah satu dari masalah yang dihadapinya adalah minimnya tenaga atau orang yang mengelola Bumdes, pengelola Bumdes hanya 3 Orang sehingga dapat mempengaruhi kinerja dalam menjalankan pengelolaan Bumdes. Bumdes Harapan Menjalankan 2 (dua) usaha unit Bumdes yakni usaha simpan pinjam dan semabako, sehingga masih minimnya ide untuk berinovasi atau ide Kreatifitas dalam menjalankan unit usaha dari Bumdes yang akan mempengaruhi Peninggkatan Pendapatan dari Bumdes Harapan. Selanjutnya kondisi lingkungan di Desa Milangoodaa sudah terlihat bersih, dengan adanya program jum’at bersih yang dilaksanakan oleh pihak desa, akan tetapi masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya membuang sampah pada tempatnya, maka dari itu terjadi penumpukkan sampah di satu tempat. Untuk menjaga kebersihan lingkungan di Desa Milangodaa kami dan masyarakat Desa Milangodaa membuat tempat sampah agar sampah tidak berserakan kemana-mana dan tidak terjadi penumpukkan sampah.