Disusun oleh :
Eki Herawati (130120180003)
Fakultas Kedokteram Program Studi Magister Ilmu Kedokteran Dasar
Universitas Padjadjaran
2019
Morfologi, Struktur, Karakteristik, Dan Klasifikasi Fungi
■ Fungi merupakan salah satu Kingdom dalam klasifikasi makhluk hidup.
Ciri-ciri umum kingdom Fungi:
1. Eukariotik.
2. Uniselular dan multiselular.
3. Heterotrof.
4. Tidak berklorofil.
5. Dinding sel tersusun atas kitin.
6. Penghasil spora.
7. Tubuh bertalus.
8. Hidup di daerah lembap/mengandung zat organik
■ Fungi ada yang bersifat parasit dan ada pula yang bersifat saprofit.
■ saprofit apabila memperoleh makanan dari benda yang telah mati dan
tidak merugikan benda yang ditumpanginya.
■ .Fungi tumbuh dalam kisaran temperatur yang luas, dengan temperatur optimal
berkisar antara 22-30 ⁰C.
■ Hampir semua sel fungi mempunyai dinding sel kaku yang mengandung khitin dan atau
selulosa
■ dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu fungi uniseluler yang disebut
ragi atau khamiratau ‘yeast’ dan fungi multiseluler yaitu kapang atau
‘moulds’.
Khamir (Yeast
■ Khamir merupakan fungi uniseluler
■ Sel khamir dapat berbentuk bola, oval atau silindris dengan ukuran diameter bervariasi
antara 3-5 μm.
■ Khamir tidak dilengkapi flagel atau organ-organ penggerak lainnya. Sel khamir jauh lebih
besar dari bakteri
■ Kebanyakan sel khamir memperbanyak diri dengan cara membentuk tunas (budding)
■ Meskipun demikian ada sebagian kecil sel khamir yang dapat memperbanyak diri dengan
membelah diri (binary fission).
Kapang
■ Kapang atau moulds merupakan fungi multiseluler berbentuk koloni
dari suatu filamen atau benang
■ Koloni tersebut dibangun oleh suatu struktur dasar berupa tubulus
berbentuk silinder yang bercabang-cabang dengan diameter bervariasi
anatar 2 - 10 μm dan disebut hifa
■ Hifa mengabsorbsi nutrien dari lingkungannya dan juga berperan dalam
reproduksi dengan membentuk hifa reproduksi yang mengandung spora.
■ Hifa ini juga berfungsi menjaga menjaga agar kapang tersebut dapat
melekat atau menempelkan dirinya pada substrat yang tersedia
■ Hifa mempunyai dinding sel yang terdiri dari khitin, selulosa dan polisakarida
■ Kumpulan dari hifa disebut miselium
Kapang dapat dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan
struktur hifa, yaitu:
■ atau mitosis dalam sel vegetatif dapat bersamaan dengan budding sel
untuk menghasilkan sel anak. Ini sangat umum pada ragi. Ada banyak
jenis spora aseksual, masing-masing dengan namanya sendiri.
Sporangiospora
■ Struktur tubuh vegetatif/aseksual ini memiliki hifa senositik dan dimiliki oleh
divisi Zygomycota.
■ Rhizoid bentuk hifa yang menyerupai akar digunakan untuk menembus
subtrat dan menyerap makanan.
■ Stolon, bentuk hifa yang berada di permukaan substrat.
■ Sporangiofor, bentuk hifa berupa tangkai, terdapat sporangium di ujungnya.
■ Sporangium (columella), adalah kotak tempat spora aseksual dimatangkan,
Sporangiospora (aplanospora), merupakan spora aseksual Zygomycota.
■ Contoh Fungi dengan sporangiospora: Rhizopus oryzae (pembuatan tempe),
Mucor javanicus (pembuatan tape), Rhizopus stolonifer (pada roti basi).
Konidiospora atau konidia
■ Konidiospora atau konidia merupakan spora yang dibentuk di
ujung atau di sisi suatu hifa, memiliki konidia kecil dan bersel
satu yang disebut dengan mikrokonidia.
■ Sedangkan konidia besar dan bersel banyak disebut
makrokonidia.
■ Struktur tubuh vegetatif/aseksual ini memiliki hifa bersepta dan
dimiliki oleh divisi Ascomycota dan Basidiomycota.
■ Pada Ascomycota, dinding sel terdiri dari zat tambahan berupa
glukan dan selulosa.
■ Pada Basidiomycota, ciri yang membedakan adalah ukurannya
yang besar , fungi uniseluler (khamir), spora yang dibentuk
berupa blastospora macam-macam konidiofor
a. Konidiofor
■ Konidiofor adalah bentuk hifa
berupa tangkai, terdapat konidia
di ujungnya. Konidia, adalah
kotak tempat spora aseksual
dimatangkan dan Konidiospora,
merupakan spora aseksual
Ascomycota & Basidiomycota.
■ Merupakan fungi tingkat rendah atau fungi primitif dalam skala evolusi
■ hifa bersepta.