Anda di halaman 1dari 64

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cimex sp yang disebut juga kepinding atau tinggi (bahasa Jawa)

termasuk serangga ektoparasit ordo Hemiptera. Di dalam ordo ini terdapat

dua famili penting yang berperan dalam kesehatan manusia yaitu

Cimicidae dan Reduviidae (Shaleha 2015)

Ada dua spesies Cimex sp (Cimex) yang umum menyerang

manusia yaitu Cimex lectularius di negara-negara beriklim sedang dan

Cimex hemipterus di negara-negara beriklim panas. Cimex lectularius

secara alami juga terdapat pada ayam, kelinci, dan kelelawar (Khan dan

Rahman 2012).

Penelitian tentang Cimex sp di Indonesia oleh Sumanto dan

Alhamidy (2010), menunjukkan bahwa Cimex terdapat pada 70% tempat

tidur di rumah warga di Desa Gebang Sukodono Sragen. Emmanuel

(2014) meyatakan bahwa Cimex sp terdapat di 86 (14,3%) rumah di

Gboko, Benue State, Nigeria.

Gigitan Cimex sp meliputi bentol berwarna merah pada kulit disertai

dengan dan rasa gatal yang hebat dan berkepanjangan serta peradangan

(Potter, 2012). Selain menimbulkan rasa gatal dan kemerahan, Cimex sp

juga dapat mengakibatkan anemia pada anak-anak jika Cimex sp dalam

1
2

jumlah yang besar menggigit setiap malam. Cimex sp bisa berperan

sebagai vektor Tripanosomiasis Amerika (oleh Tripanosoma cruzi), dan

Bartonella quintana (B. quintana) sebab telah dibuktikan bakteri itu bisa

hidup di usus Cimex sp (Zorrilla-Vaca dkk, 2015)

Cimex sp aktif mencari makanan pada malam hari, mengisap darah

manusia atau mamalia yang dibutuhkannya untuk memproduksi telur.

Pada waktu siang hari hewan ini bersembunyi di celah-celah kayu,

lubang-lubang kecil yang ada di tempat tidur atau di dinding. Cimex

menyebar dengan mudah dari rumah ke rumah melalui pakaian atau

barang-barang lainnya (Soedarto, 2011).

Cimex sp biasanya hidup berkelompok dan sering ditemukan dalam

jumlah besar di tempat-tempat yang memungkinkan mudah memperoleh

darah hospes, misalnya asrama, rumah sakit, dan hotel. Tempat tinggal

yang disukai oleh Cimex sp adalah di dalam celah, retakan dinding,

furnitur (kursi dan ranjang tempat tidur), di belakang kertas pelapis

dinding, tempat tidur, panel kayu, atau di bawah karpet. Cimex sp

biasanya aktif pada malam hari (nocturnal), namun saat lapar di siang hari

Cimex sp juga bisa muncul dan mendekati inangnya (Khan dan Rahman

2012).

Kampung Jombang yang berada di Desa Cempaka, Kecamatan

Warung Gunung, Kabupaten Lebak, Banten merupakan suatu pemukiman

warga yang masih terbelakang. Di desa itu banyak ditemukan rumah-

rumah panggung yang lantai dan dindingnya terbuat dari gedeg (anyaman
3

bambu). Cimex sp sering kelihatan di kasur bahkan di lantai yang terbuat

dari bambu atau warga sekitar menyebutnya sebagai amben. Struktur

bangunan rumah warga mayoritas masih menggunakan kayu dan

beralaskan sasak atau bambu dan ada juga yang masih beralaskan tanah.

Kebanyakan warga juga masih menggunakan tempat tidur dari kayu dan

masih banyak peralatan-peralatan rumah tangga lainnya yang terbuat dari

kayu. Sepanjang pengetahuan penulis belum pernah dilakukan penelitian

di lokasi itu tentang seberapa tinggi angka keberadaan Cimex sp pada

rumah kediaman penduduk Kampung Jombang RT 11/RW 04, Desa

Cempaka, Kecamatan Warung Gunung, Kabupaten Lebak, Banten.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

Keberadaan Cimex di Kampung Jombang RT 11/RW 04, Desa Cempaka,

Kecamatan Warung Gunung, Kabupaten Lebak, Banten.

B. Identifikasi Masalah

1. Disamping bisa sebagai vektor penyakit, gigitan Cimex sp akan

menimbulkan bekas yang berwarna merah dan terasa gatal.

2. Cimex sp umumnya tinggal di rumah yang bahan bangunanya

kebanyakan penduduk terbuat dari kayu atau bambu, serta masih

banyaknya penduduk yang menggunakan kasur berbahan kapuk.

3. Keadaan rumah penduduk di Kampung Jombang RT 11/RW 04,

sebagian adalah rumah-rumah panggung yang terbuat dari kayu atau


4

bambu sehingga diduga di perkampungan penduduk di daerah itu

terdapat Cimex sp.

4. Sebab itu perlu dilakukan penelitian terhadap angka keberadaan

Cimex sp di rumah kediaman penduduk Kampung Jombang RT 11/RW

04, Desa Cempaka, Kecamatan Warung Gunung, Kabupaten Lebak,

Banten.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini masalah yang diteliti dibatasi hanya pada

penentuan keberadaan Cimex sp ruangan tidur kediaman penduduk dan

hubugannya dengan perilaku kebersihan ruangan tidur di Kampung

Jombang RT 11/RW 04, Desa Cempaka, Kecamatan Warung Gunung,

Kabupaten Lebak, Banten.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Berapa besar angka keberadaan Cimex sp di rumah kediaman

penduduk Kampong Jombang RT 11/RW 04, Desa Cempaka,

Kecamatan Warung Gunung, Kabupaten Lebak, Banten?

2. Dibagian rumah mana saja ditemukan Cimex sp?

3. Spesies apa saja yang didapatkan di rumah kediaman tersebut?


5

4. Adakah hubungan antara perilaku kebersihan ruangan tidur dengan

keberadaan Cimex sp di Kampung Jombang RT 11/RW 04, Desa

Cempaka, Kecamatan Warung Gunung, Kabupaten Lebak, Banten?

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui keberadaan Cimex sp di rumah kediaman

penduduk Kampung Jombang RT 11/RW 04, Desa Cempaka,

Kecamatan Warung Gunung, Kabupaten Lebak, Banten dan

hubungannya dengan perilaku kebersihan ruangan tidur.

2. Tujuan khusus

a. Menentukan angka keberadaan Cimex sp di rumah kediaman

penduduk di Kampung Jombang RT 11/RW 04, Desa Cempaka,

Kecamatan Warung Gunung, Kabupaten Lebak, Banten.

b. Menentukan spesies Cimex sp yang ditemukan.

c. Menentukan bagian rumah sebagai habitat Cimex sp tersebut.

d. Menentukan hubungan antara perilaku kebersihan dengan angka

keberadaan Cimex sp.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi berkenaan

dengan keberadaan Cimex sp di Kampung Jombang RT 11/RW 04,


6

Desa Cempaka, Kecamatan Warung Gunung, Kabupaten Lebak,

Banten.

2. Bagi Peneliti

Diharap dapat menambah wawasan berfikir dan pengalaman di bidang

parasitologi.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan referensi dan masukan untuk pengembangan penelitian

selanjutnya berkenaan pemeriksaan identifikasi Cimex sp.


BAB II

TINJUAN PUSTAKA

A. Cimex sp

1. Klasifikasi Cimex sp

Klasifikasi Cimex sp adalah Integrated Taxonomic Information

System (ITIS) tahun 2013 adalah :

Kingdom : Animalia

Phylum : Atrhropoda

Class : Insecta

Ordo : Hemiptera

Superfamily : Cimicoidea

Family : Cimicidae

Genus :Cimex

Spesies : Cimex lectularius

Cimex hemipterus

Famili Cimicidae tidak bersayap, hanya tampak sisa sayap

depan. Bentuk dewasa berbadan lonjong, pipih dorsoventral. Tubuh

tertutup oleh rambut–rambut pendek. Disebut Cimex sp atau Bed bugs

karena dapat mengeluarkan bau yang khas dan banyak terdapat pada

celah-celah tempat tidur.(Natadisatra dan Agoes, 2009).

7
8

2. Morfologi

Cimex dewasa berukuran 4,0-5,5 mm. Bentuk badannya oval,

pipih, bersegmen, terdiri atas kepala, thorax, dan abdomen, berwarna

kuning coklat pada larva dan coklat merah pada imago. Cimex betina

sedikit lebih besar dari pada yang jantan. Cimex tidak bersayap, hidup

pada sela-sela perabot rumah tangga seperti kursi, tempat tidur juga

pada sela dinding (Natadisatra dan Agoes, 2009).

a. Bagian kepala.

Pada kepala terdapat sepasang antena bersegmen 4,

sepasang mata faset dan probosis berbentuk penusuk dan

penghisap; jika tidak digunakan dapat dilipat ke bagian ventral.

Probosis terdiri atas segmen-segmen, terdapat alat-alat mandibula,

maxilla, labial groove, labium, labrum epifaring, akar mandibula,

dan maxilla.

b. Bagian toraks.

Toraks terdiri dari prosternum, mesosternum, metasternum,

mesopleuron dan hemelytra. Terdapat 3 pasang kaki,yang terdiri

atas coxa, trochanter, femur, tibia, tarsus, kuku. Pada toraks

segmen terakhir terdapat stink glands yang bermuara pada coxa

kaki terakhir. Stink glands adalah ciri khas bau Cimex sp

(Natadisatra, Djaenudin. 2005).


9

c. Bagian abdomen

Bentuk abdomen pipih dan melebar. Abdomennya terdiri

atas 9 ruas yang jelas. Jantan dan betina dibedakan pada segmen

terakhir. Segmen terakhir betina berbentuk simetris bilateral (ada

organ berlese) dan pada segmen ke-8 terdapat gonopodia,

sedangkan pada jantan, segmen abdomen terakhir (ke-9) asimetris,

karena adanya adeagus.

Seluruh tubuhnya tertutup oleh rambut-rambut kasar (seta)

dan beberapa rambut halus. Tibia kaki panjang dan tarsinya

mempunyai tiga ruas. Cimex sp dewasa mempunyai sepasang

kelenjar bau di ventral toraks, dan yang muda mempunyai kelenjar

serupa di dorsal abdomen. Labrumnya kecil dan tidak dapat

digerakkan. Labium membentuk suatu tabung yang terdiri atas 4

ruas, dan mengandung stilet maksila dan mandibula yang berguna

untuk menusuk dan mengisap. Dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1
Perbedaan abdomen Cimex sp jantan dan betina
(Sumber Natadisatra, Djaenudin. 2005)
10

3. Siklus hidup

Siklus hidup Cimex sp adalah metamorphosis tidak lengkap

(incomplete metamorphosis), yaitu terdiri dari bentuk telur, nimfa dan

dewasa (Soedarto, 2011). Cimex sp betina mampu memproduksi

sebanyak 150-200 butir telur selama hidupnya dengan frekuensi

bertelur setiap harinya 3-4 butir. Telurnya berwarna putih krem,

panjangnya 1 mm dan mempunyai operkulum. Dalam waktu 3-14 hari

pada suhu 23o C, telur akan menetas menjadi nimfa. Nimfa pertama

akan berganti kulit menjadi nimfa ke-2, 3, demikian seterusnya sampai

nimfa kemudian berganti kulit lagi menjadi instar terakhir.

Banyaknya pergantian kulit berbeda-beda tergantung jenis

makanan dan suhu. Rata-rata adalah 5 kali pergantian kulit. Laju

perkembangan juga tergantung makanan dan suhu. Pada suhu yang

sesuai, stadium dewasa dicapai dalam waktu 8-13 minggu setelah

menetas. Cimex sp dewasa dapat hidup lama yaitu sekitar 6-12 bulan

dan dapat bertahan hidup tanpa makan selama 4 bulan (Hadi, 2010).

Siklus hidup Cimex sp bisa dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2Siklus hidup Cimex sp


(Sumber : Centers for Disease Control and Prevention, 2013)
11

4. Gejala Klinis

Belum diketahui dengan pasti bahwa Cimex sp dapat

menularkan penyakit, yang jelas sangat mengganggu bagi manusia.

Pengaruh gigitan Cimex sp bervariasi antara masing-masing individu.

Beberapa individu tidak bereaksi terhadap gigitan Cimex sp,

sedangkan sebagian individu yang lain merasa tidak nyaman oleh

gigitan tersebut karena mengganggu waktu tidur. Cimex sp cenderung

menggigit di permukaan yang terbuka seperti pada wajah, leher,

lengan, tangan, dan bahu.

Gigitan Cimex sp sebenarnya tidak menyakitkan karena air liur

Cimex sp mengandung zat anastesi, akan tetapi adanya antikoagulan

atau kandungan pengencer darah di dalam air liur Cimex sp dapat

menyebabkan sebagian orang mengalami reaksi alergi pada kulitnya.

Reaksi alergi yang umumnya muncul akibat gigitan Cimex sp meliputi

bentol berwarna merah pada kulit disertai dengan dan rasa gatal yang

hebat dan berkepanjangan serta peradangan (Potter & Perry, 2012).

Anak yang peka terhadap air ludah Cimex sp jika digigit

serangga ini dapat mengalami urtikaria sistemik atau asma bronkial

(Soedarto, 2011). Pada infestasi berat dapat terjadi kehilangan darah

yang signifikan dan akhirnya menyebabkan anemia, terutama pada

anak-anak yang kurang gizi (Potter & Perry,2012).


12

5. Pengendalian Cimex sp

Pengendalian Cimex sp pada umumnya dilakukan secara fisik

atau mekanik. Perpindahan Cimex sp dari satu tempat ke tempat

lainnya, baik pada stadium pra dewasa atau dewasa, yang dapat

terjadi melalui pakaian, koper dan tempat tidur. Perpindahan ini mudah

terjadi tanpa diketahui sehingga infestasi Cimex sp menjadi masalah

yang meluas. Pengendalian fisik yang dapat dilakukan adalah

menghilangkan tempat persembunyian Cimex sp seperti mengeringkan

atau menjemur dan membersihkan kasur, bantal, guling atau sofa yang

terinfestasi Cimex sp (Septiane, E, 2015)

Pengendalian kimiawi adalah dengan penggunaan insektisida.

Insektisida adalah senyawa kimia yang digunakan pada pengendalian

serangga hama. Insektisida kimia terdiri dari empat golongan yaitu

organoklorin, organofosfat, karbamat dan piretroid sintetik.

Penggunaan insektisida piretroid semakin meningkat setelah

insektisida golongan organofosfat dan organoklorin resisten dalam

beberapa tahun terakhir. Namun pada saat ini cara yang dianggap

paling efektif dalam pengendalian Cimex sp adalah dengan fumigasi

menggunakan sulfur fumigan, karena gas fumigan ini dapat

mengendalikan Cimex sp yang bersembunyi di dalam celah-celah yang

sulit dijangkau (Septiane, 2015)


13

B. Sanitasi Lingkungan Rumah

Sanitasi lingkungan merupakan usaha kesehatan masyarakat untuk

menjaga dan mengawasi faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi

derajat kesehatan. Sanitasi lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal

atau asrama yang dapat dilakukan dengan cara membersihkan jendela

atau perabotan, menyapu dan mengepel lantai, mencuci peralatan makan,

membersihkan kamar, serta membuang sampah. Lingkungan perlu dijaga

kebersihannya dimulai dari halaman,saluran pembuangan air dan jalan di

depan asrama.(Djuanda, 2010).

Kebersihan tempat tinggal merupakan salah satu bagian dari upaya

kesehatan lingkungan. Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 2014

tentang Kesehatan Lingkungan menyatakan bahwa kesehatan lingkungan

adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari

faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat

baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial. Lingkungan sehat

mencakup lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta

tempat dan fasilitas umum, harus bebas dari unsur-unsur yang

menimbulkan gangguan (Kementerian Kesehatan RI. 2015)

Rumah sehat adalah rumah yang memiliki kriteria minimal akses air

minum, akses jamban sehat, lantai, pencahayaan, dan ventilasi sesuai

dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI (Kepmenkes) (Kementerian

Kesehatan RI. 2015).


14

Menurut Kepmenkes RI No. 829/MENKES/SK/VII/1999 tentang

Persyaratan Kesehatan Perumahan, ketentuan rumah yang memenuhi

persyaratan kesehatan sebagai berikut:

1. Bahan bangunan

a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan bahan yang dapat

membahayakan kesehatan.

b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tempat tumbuh dan

berkembangnya mikroorganisme patogen.

2. Komponen dan penataan ruangan rumah

a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan

b. Dinding rumah memiliki ventilasi, di kamar mandi dan kamar cuci

kedap air dan mudah dibersihkan

c. Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan

kecelakaan.
15

C. Kerangka Berfikir

Habitat Cimex sp

Perilaku kebersihan ruangan Angka keberadaan Cimex sp di


tidur rumah kediaman
1. Frekuensi
membersihkan kamar
tidur
2. Frekuensi
membersihkan tempat
tidur
3. Frekuensi menjemur
kasur
4. Frekuensi membuka
jendela
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Desain penelitian

adalah survei potong lintang.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kampung Jombang RT 11/RW 04, Desa

Cempaka, Kecamatan Warung Gunung, Kabupaten Lebak, Banten.

Penelitian ini berlangsung pada tanggal 27-31 Agustus 2019.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah seluruh bangunan rumah kediaman penduduk di

Kampung Jombang RT 11/RW 04, Desa Cempaka Kecamatan Warung

Gunung Kabupaten Lebak, Banten, yang jumlahnya 70 sampel. Sampel

adalah total populasi. Unit sampel adalah ruangan di rumah kediaman

beserta isinya.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah angka keberadaan Cimex

sp di ruangan tidur penduduk Kampung Jombang RT 11/ RW 04, Desa

Cempaka, Kecamatan Warung Gunung, Kabupaten Lebak, Banten.

2. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perilaku penduduk

16
17

Kampung Jombang RT 11/ RW 04, Desa Cempaka Kecamatan

Warung Gunung, Kabupaten Lebak, Banten, yang meliputi :

a. Sumber keberadaan Cimex sp

b. Frekuensi membersihkan kamar tidur

c. Frekuensi membersihkan tempat tidur

d. Frekuensi menjemur kasur

e. Frekuensi membuka jendela

E. Definisi Operasional Variabel


Tabel 1
Definisi Operasional Variabel

Skala
Variabel Definisi Operasional Alat ukur Hasil ukur
ukur
Cimex sp Anggota Famili Cimicidae Pemeriksaan 1. Positif Nominal
tidak bersayap, hanya langsung dan (ditemukan
tampak sisa sayap depan. Mikroskopis Cimex sp)
Bentuk dewasa berbadan 2. Negatif (tidak
lonjong, pipih ditemukan
dorsoventral. Tubuh Cimex sp)
tertutup oleh rambut–
rambut pendek
Habitat Cimex sp Sumber keberadaan Pemeriksaan 1. Positif Nominal
Cimex sp langsung dan (ditemukan
1. Kasur Mikroskopis Cimex sp)
2. Bale-bale / Amben 2. Negatif
(Tidak
ditemukan
Cimex sp)
Perilaku kebersihan 1. Upaya melepaskan Kuesioner 1. 2x Sehari Oridinal
ruangan tidur dan mengeluarkan 2. 1x Sehari
1. Frekuensi semua kotoran 3. 2x seminggu
membersihkan termasuk debu yang 4. Setiap
kamar tidur melekat pada kamar minggu
tidur
2. Upaya melepaskan 1. Setiap hari
2. Frekuensi dan mengeluarkan 2. 2x seminggu
tempat tidur semua kotoran 3. 1x seminggu
termasuk debu yang / lebih
melekat pada tempat
tidur
18

Skala
Variabel Definisi Operasional Alat ukur Hasil ukur
ukur
3. Upaya memperoleh 1. Setiap hari
3. Frekuensi cahaya dan 2. 2x seminggu
menjemur kasur kehangatan dari luar 3. 1x seminggu
dan mengenai kasur / lebih
yang dipakai untuk
tidur.
4. Upaya memperoleh 1. Setiap hari
4. Frekuensi cahaya dan 2. Tidak setiap
membuka kehangatan dari hari
jendela lingkungan luar 3. Tidak pernah
memasuki kamar
tidur.

F. Cara Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan tahapan-tahapan

sebagai berikut:

1. Persiapan

a. Menyusun kuesioner.

b. Melakukan survei orientasi ke lokasi pengambilan spesimen

c. Mengajukan permohonan izin pengambilan spesimen kepada pihak

Program Studi Anlalis Kesehatan Universitas MH Thamrin.

d. Mengajukan surat permohonan izin kepada ketua di Kampung

Jombang RT 11/RW 04, Desa Cempaka, Kecamatan Warung

Gunung, Kabupaten Lebak, Banten.

e. Setelah mendapatkan izin, melakukan sensus penduduk dan

bangunan rumah dilokasi penelitian.


19

2. Pelaksanaan

a. Pengambilan spesimen Cimex

1) Alat dan bahan pengambilan spesimen di lapangan :

a) Alat Pelindung Diri

b) Pinset

c) Botol spesimen

d) Alat penyedot debu

e) Label

f) Alkohol 70%

2) Prosedur pengambilan spesimen di lapangan :

a) Sebelum pengambilan spesimen terlebih dahulu dipakai alat

pelindung diri seperti masker, sarung tangan.

b) Kasur dikeluarkan dari kamar tidur dan di letakan di luar

rumah lalu diamati ada tidaknya Cimex sp atau kotoran

Cimex sp. Pengambilan spesimen menggunakan pinset.

c) Bila ada Cimex sp yang ditemukan baik diam atau berjalan,

diambil dengan pinset.

d) Spesimen yang didapatkan dimasukan kedalam botol yang

telah diisi oleh alkohol 70%

e) Sampel disimpan sementara dan dibawa ke Laboratorium

Universitas MH. Thamrin untuk diperiksa pada hari

berikutnya.
20

b. Prosedur pemeriksaan spesimen di laboratorium

1) Alat dan bahan di laboratorium :

a) Alat pelindung diri

b) Spesimen tubuh Cimex sp. yang diawetkan di dalam botol

yang berisi alkohol 70%

c) Pinset

d) Mikroskop

e) Kaca benda

f) Kaca penutup

2) Prosedur pemeriksaan spesimen di laboratorium :

a) Sebelum melakukan pemeriksaan spesimen terlebih dahulu

dipakai alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan.

b) Cimex sp dikeluarkan dari botol pengawetan menggunakan

pinset dan diletakan diatas kaca benda.

c) Kemudian diteteskan ke atas spesimen diteteskan alkohol

70%.

d) Kemudian ditutup dengan kaca tutup.

e) Diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran 10×40

untuk identifikasi spesies, jenis kelamin, dan stadium.

f) Hasil dinyatakan positif bila ditemukan stadium dewasa,

limfa, telur.
21

G. Interprestasi Hasil

1. Positif : jika ditemukan Cimex sp dalam sampel pada pemeriksaan

mikroskopis dan ditemukannya Cimex sp pada pemeriksaan

makroskopis.

2. Negatif : tidak ditemukan Cimex sp dalam sampel yang dilakukan pada

pemeriksaan makroskopis.

H. Analisis Data

1. Persentase keberadaan Cimex sp di rumah kediaman penduduk

Kampung Jombang RT 11/ RW 04, Desa Cempaka, Kecamatan

Warung Gunung, Kabupaten Lebak, Banten, dihitung dengan rumus :

Jumlah rumah yang positif TDR


Angka keberadaan = 𝑥 100%
Jumlah rumah yang diperiksa

2. Untuk mengetahui hubungan keberadaan Cimex sp dengan perilaku

kebersihan rumah, data dianalisis denga uji Chi-Square menggunakan

SPSS versi 16. Untuk menghitung nilai Chi-Square.

  2 
   
2
  
   

Keterangan :

O = Frekuensi yang diamati (Observed)

E = Frekuensi yang diharapkan (Expected)

X2 = Hasil presentase
22

Batas penerimaan Chi-square adalah 0,05 (P=0,05). Apabila nilai

P <0,05 berarti ada hubungan antara dua variabel yang diujidan

sebaliknya bila P>0,05, tidak ada hubungannya antara dua variabel yang

diuji.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

Kampung Jombang atau RT 11/ RW 04, merupakan pemukiman

warga yang masih terbelakang, di desa itu terdapat 70 rumah yang

sebagian besar rumah-rumah panggung yang berlantai tanah dan

dindingnya terbuat dari gedeg (anyaman bambu), dan sebagian rumah

modern. Kampung ini berada di Desa Cempaka, Kecamatan Warung

Gunung, Kabupaten Lebak, Banten. Luas perumahan tersebut sekitar 1×1

km, penduduknya hampir suku asli sunda, penduduk sering duduk di bale-

bale rumahnya.

B. Hasil

1. Angka Keberadaan Cimex sp

Di antara 70 rumah warga Kampung Jombang RT 11/RW 04,

Desa Cempaka, Kecamatan Warung Gunung, Kabupaten Lebak,

Banten, yang diperiksa, didapatkan hasil 43 (61,4%) rumah

ditemukan Cimex sp dan 27 (38,52%) rumah tidak ditemukan Cimex

sp (Gambar 1). Itu berarti bahwa besarnya angka keberadaan Cimex

sp adalah 61,4% (43/70).

23
24

39%
61%

Positif Negatif
Gambar 3
Diagram keberadaan Cimex sp

Pada 43 rumah yang terdapat Cimex sp tersebut, sumber

keberadaan Cimex sp adalah 30 (69,7%) berupa kasur dan 13

(30,2%) berupa bale-bale (Tabel 2).

Tabel 2
Jumlah yang positif Cimex sp menurut bagian rumah
Bagian rumah Jumlah Presentase
Kasur 30 69,77
Bale-bale / amben 13 30,23
Jumlah 43 100

Dari 43 rumah yang positif tersebut ditemukan 80 ekor Cimex

sp yang terdiri dari 42 (52,5%) betina, 36 (45%) jantan, dan 2 (2,5%)

telur Cimex sp (Tabel 3).

Tabel 3
Stadium Cimex sp yang ditemukan pada rumah kediaman
Stadium Cimex sp Jumlah Presentase
Telur 2 2,5
Dewasa Jantan 36 45
Dewasa Betina 42 52,5
Jumlah 80 100

Spesies Cimex dewasa yang ditemukan terdiri dari 43 (55,1%)

Cimex lectularius dan 35 (44,9%) Cimex hemipterus.


25

Tabel 4
Spesies Cimex yang ditemukan pada rumah penduduk di Kampung
Jombang RT 11/ RW 04, Desa Cempaka, Kecamatan
Warung Gunung, Kabupaten Lebak, Banten 2019.
Spesies Jumlah Presentase
Cimex lectularius 43 55,1
Cimex hemipterus 35 44,9
Jumlah 78 100

Gambar spesies Cimex yang ditemukan dapat dilihat pada

Gambar 4 sampai Gambar 9.

Gambar 5
Gambar 4 Cimex hemipterus
Cimex lectularius

Gambar 6 Gambar 7
Cimex lectularius jantan Cimex lectularius betina
26

Gambar 9
Gambar 8
Cimex hemipterus jantan
Cimex hemipterus betina

2. Hubungan perilaku kebersihan rumah dengan angka keberadaan

Cimex sp

Berdasarkan perilaku membersihan kamar tidur, yang positif

Cimex sp pada kamar tidur yang dibersihkan 2x sehari adalah 100%

(1/1), yang dibersihkan 1x sehari 90% (9/10), yang 2x seminggu

43,5% (10/23), dan yang setiap minggu 63,9% (23/36) seperti tertera

pada Tabel 4. Dengan Chi-square tidak ada hubungan antara kedua

variable tersebut (P> 0,05).

Tabel 5
Jumlah yang positif Cimex sp menurut perilaku frekuensi
membersihkan kamar tidur di rumah penduduk Kampung Jombang
RT 11/ RW 04, Desa Cempaka, Kecamatan Warung Gunung,
Kabupaten Lebak, Banten 2019.
Frekuensi
membersihkan Positif Negatif Jumlah Nilai P
kamar tidur
2x sehari 1 (100%) 0 1 (100%)
1x sehari 9 (90%) 1 (10%) 10 (100%)
0,063
2x seminggu 10 (43,5%) 13 (56,5%) 23 (100%)
Setiap minggu 23 (63,9%) 13 (36,1%) 36 (100%)
43 27 70
27

Pada Tabel 6 diperlihatkan perilaku membersihkan tempat tidur,

dimana didapatkan bahwa yang positif rumah yang frekuensi

dibersihkan tempat tidurnya adalah 66,7% (2/3) pada kategori setiap

hari, 41,2% (7/17) pada kategori 2x seminggu, dan 68% (34/50) pada

kategori 1x seminggu / lebih, dengan Chi-square terbukti bahwa tidak

ada hunungan antara frekuensi membersihkan tempat tidur dengan

keberadaan Cimex sp (P>0,05)

Tabel 6
Jumlah rumah yang positif Cimex sp menurut perilaku frekuensi
membersihkan tempat tidur di rumah kediaman Kampung Jombang
RT 11/ RW 04, Desa Cempaka, Kecamatan Warung Gunung,
Kabupaten Lebak, Banten 2019.
Frekuensi
membersihkan Positif Negatif Jumlah Nilai P
tempat tidur
Setiap hari 2 (66,7%) 1 (33,3%) 3 (100%)
2x seminggu 7 (41,2%) 10 (58,8%) 17 (100%) 0,063
1x seminggu / lebih 34 (68%) 16 (32%) 50 (100%)
Jumlah 43 27 70

Pada Tabel 7 diperlihatkan perilaku menjemur kasur, dimana

didapatkan bahwa yang positif Cimex sp pada rumah yang frekuensi

dijemur kasur setiap hari adalah 50% (1/2), pada rumah dengan

frekuensi dijemur kasur 2x seminggu 12,5% (1/8), dan pada rumah

dengan frekuensi 1x seminggu/lebih adalah 68,3% (41/60). Dengan

uji Chi-square, ada hubungan antara frekuensi menjemur kasur

dengan keberadaan Cimex sp (P<0,05).


28

Tabel 7
Jumlah rumah yang positif Cimex sp menurut perilaku frekuensi
menjemur kasur di rumah penduduk Kampung Jombang RT 11/ RW
04, Desa Cempaka, Kecamatan Warung Gunung,
Kabupaten Lebak, Banten 2019.
Frekuensi menjemur
Positif Negatif Jumlah Nilai P
kasur
Setiap hari 1 (50%) 1 (50%) 2 (100%)
2x seminggu 1 (12,5%) 7 (87,5%) 8 (100%) 0,009
1x seminggu / Lebih 41 (68,3%) 19 (31,7%) 60 (100%)
Jumlah 43 27 70
.
Sebagai mana diperlihatkan pada Tabel 8, terhadap perilaku

frekuensi membuka jendela, yang positif Cimex sp pada rumah yang

frekuensi jendelanya dibuka setiap hari adalah 50% (17/34), yang

frekuensinya jarang-jarang adalah 66,7% (16/24), dan yang

frekuensinya tidak pernah adalah 83,3% (10/12). Dengan uji Chi-

square, tidak ada hubungan antara frekuensi membuka jendela

dengan keberadaan Cimex sp (P>0,05)

Tabel 8
Jumlah rumah yang positif Cimex sp menurut perilaku frekuensi
membuka jendela pada rumah kediaman penduduk di Kampung,
Jombang RT 11/ RW 04, Desa Cempaka, Kecamatan Warung Gunung,
Kabupaten Lebak, Banten 2019.
Frekuensi membuka
Positif Negatif Jumlah P.Value
jendela
Setiap hari 17 (50%) 17 (50%) 34 (100%)
Jarang-jarang 16 (66,7%) 8 (33,3%) 24 (100%) 0,101
Tidak pernah 10 (83,3%) 2 (16,7%) 12 (100%)
Jumlah 43 27 70
29

C. Pembahasan

Hasil penelitian yang dilakukan di 70 rumah warga Kampung

Jombang RT 11/RW 04, Desa Cempaka, Kecamatan Warung Gunung,

Kabupaten Lebak, Banten, menunjukan bahwa 43 (61,43%) rumah

ditemukan Cimex sp. Dengan perkataan lain, besarnya angka keberadaan

Cimex pada rumah kediaman penduduk di Kampung Jombang RT 11/ RW

04, Desa Cempaka, Kecamatan Warung Gunung, Kabupaten Lebak,

Banten adalah 61,43% (43/70). Bagian rumah tempat keberadaan Cimex

sp, ke 43 rumah yang terdapat Cimex sp tersebut terdiri dari 30 (69,77%)

dari kasur dan 13 (30,33%) dari bale-bale / amben. Angka keberadaan

Cimex sp 61,43% ini lebih rendah daripada hasil yang diperoleh Sumanto

dan Alhamidy, 2010 dalam survei keberadaan serangga Cimex sp pada

lingkungan rumah tangga dikaitkan dengan kadar hemoglobin penghuni

rumah di Desa Gebang Sukodono Sragen Kota Semarang, Jawa Tengah.

Dari 30 tempat tidur yang diamati ternyata 21 tempat tidur (70%) positif

Cimex sp. Perbedaan hasil penelitian ini kemungkinan disebabkan oleh

perbedaan lokasi, personal hygiene dan sanitasi lingkungan serta

kelembaban.

Kasur merupakan bagian rumah yang terbanyak diperoleh Cimex

sp dibandingkan dengan bale-bale / amben masing-masing 69,77% dan

32,23%. Itu menunjukan bahwa kasur merupakan tempat yang paling

disenangi oleh Cimex sp karena ‘strategis’ bagi Cimex sp untuk

mendapatkan darah sebagai makanannya. Bale-bale hanya pada waktu-


30

waktu tertentu saja diduduki penghuni rumah sehingga lebih kecil

kesempatannya bagi Cimex sp menghisap darah.

Stadium Cimex sp yang ditemukan pada rumah penduduk dalam

penelitian ini adalah stadium dewasa betina 52,5%, stadium dewasa

jantan 45%, dan stadium telur 2,5%. Perbandingan jantan dan betina ini

tidak selalu sama dalam suatu lokasi. Di Nigeria ditunjukan bahwa jumlah

jantan dan betina bisa saling berbeda di beberapa lokasi (Emmanuel,

2014)

Spesies yang ditemukankan pada rumah penduduk pada penelitian

ini adalah Cimex lectularius sebanyak 55,13% dan Cimex hemipterus

sebanyak 44,87%. Kedua spesies itu biasanya adalah Cimex lectularius di

daerah tropis dan subtropis, dan Cimex hemipterus di daerah belahan

Timur.

Persentase keberadaan Cimex sp menurut perilaku kebiasaan

membersihan kamar tidur didapatkan hasil kebiasaan membersihkan

kamar tidur 2x sehari positif 1 (100%) rumah terdapat Cimex sp, 1x sehari

9 (90%) rumah terdapat Cimex sp, 2x seminggu 10( 43,5%) rumah

terdapat Cimex sp, dan setiap minggu 23 (63,9%) rumah terdapat Cimex

sp. Dari hasil uji statistic menggunakan analisis Chi-square kebiasaan

membersihkan kamar tidur tidak memiliki hubungan dengan keberadaan

Cimex sp (p>0,05).

Kamar tidur memang tidak akan menjadi masalah jika ditangani

dengan baik, tetapi akan menjadi masalah yang sangat buruk terutama
31

untuk kesehatan jika tidak rutin dilakukan pembersihan terhadapnya.

Berbagai vektor akan menjadi ancaman yang serius terhadap kesehatan

penghuninya. Dari berbagai vektor yang ada, Cimex sp merupakan vektor

yang sulit untuk dibasmi karena ukurannya yang kecil dan biasanya

berada di sela lipatan yang kecil, seringkali tidak disadari gangguannya

karena biasanya orang akan mengira bukan karena itu melainkan karena

gigiitan nyamuk dan semancamnya. Oleh karena itu perlu adanya

pengendalian terhadap Cimex sp karena selain “kegemarannya”

menghisap darah, juga karena akan meninggalkan bau yang sangat

menyengat ketika dibunuh (Yudhastuti, 2011).

Perilaku membersihkan tempat tidur didapatkan kebiasaan

membersihkan tempat tidur setiap hari ditemukan 2 (66,7%) rumah

terdapat Cimex sp, 2x seminggu 7(41,2%) rumah, dan 1x seminggu/lebih

34 (68%) rumah terdapat Cimex sp. Dari hasil uji statistic menggunakan

analisis Chi-square kebiasaan membersihkan tempat tidur tidak memiliki

hubungan dengan keberadaan Cimex sp (p>0,05)

Aktifitas ini dilakukan dengan alasan untuk membuang debu dan

menghindari rasa gatal pada kulit saat tidur serta hanya membersihkan

bagian permukaan alas tidur saja yang dilakukan dengan sapu dari bahan

lidi daun kelapa. Perilaku membersihkan alas tidur ini bila dikaitkan

dengan upaya mengurangi populasi serangga Cimex sp pada tempat tidur

memang tidak ada pengaruhnya sama sekali karena memang tidak


32

bertujuan untuk menghilangkan ataupun mengusir serangga. (Sumanto,

2010)

Berdasarkan perilaku menjemur kasur didapatkan kebiasaan

menjemur kasur setiap hari ditemukan 50% rumah terdapat Cimex sp, 2x

seminggu 12,5% rumah, dan 1x seminggu/lebih 68,3% rumah terdapat

Cimex sp. Dari hasil uji statistk menggunakan analisis Chi-square

kebiasaan menjemur kasur memiliki hubungan dengan keberadaan

Cimex sp (p<0,05)

Cimex sp menyukai tempat yang relatif gelap dan lembab serta

tidak dapat bertahan hidup dalam panas matahari langsung. Apabila

masyarakat mengetahui kelemahan ini sebenarnya sangat mudah untuk

mengurangi populasi Cimex sp pada tempat tidur atau perabot lainnya,

yaitu dengan sering menjemurnya di sinar matahari langsung. Cimex sp

yang terkena sinar matahari langsung akan melemah dan akhirnya mati.

Penjemuran tempat tidur ini sebenarnya sangat efektif untuk membunuh

Cimex sp yang hidup di sela sela sambungan tempat tidur. Dengan

pemanasan sinar matahari langsung serangga akan merasa kepanasan

dan keluar dari persembunyiannya. (Sumanto, 2010)

Berdasarkan perilaku membuka jendela didapatkan kebiasaan

membuka jendela setiap hari ditemukan 17 (50%) rumah terdapat Cimex

sp, jarang-jarang 16 (66,7%) rumah, dan tidak pernah membuka jendela

10 (83,3%) rumah terdapat Cimex sp. Dari hasil uji statistik menggunakan
33

analisis Chi-square kebiasaan membuka jendela tidak memiliki hubungan

dengan keberadaan Cimex sp (p>0,05)

Cara paling efektif adalah melakukan tindakan pengendalian Cimex

sp adalah beberapa warga yang terkena kutu busuk melakukan tindakan

pengendalian seperti menyemprotkan sejenis insektisida atau dengan

cara lainnya seperti membakar kasur, menggunakan air garam atau rinso

bubuk yang ditaburkan kemudian disikat pada seluruh bagian kasur.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hasil penelitian yang dilakukan di 70 rumah warga Kampung Jombang

RT 11/RW 04, Desa Cempaka, Kecamatan Warung Gunung,

Kabupaten Lebak, Banten, didapatkan hasil 43 (61,43%) ditemukan

Cimex sp.

2. Spesies Cimex sp yang ditentukan adalah Cimex lectularius 55,1%

(43/78), Cimex hemipterus 44,9% (35/78), yang stadium terdiri dari

telur 2,5% (2/80), dewasa jantan 45% (36/80) Cimex sp, dan dewasa

betina Cimex sp sebanyak 52,5% (42/80).

3. Didapatkan dari 43 rumah bagian rumah ditemukan adalah kasur

69,8% atau (30/43), dan bale-bale 30,2% atau (13/43).

4. Tidak ada hubungan antara perilaku frekuensi membersihkan kamar

tidur, frekuensi membersihkan tempat tidur, dan frekuensi membuka

jendela dengan keberadaan Cimex sp, tetapi perilaku frekuensi

menjemur kasur, berhubungan dengan keberadaan Cimex sp.

34
35

B. Saran

1. Untuk masyarakat

a. Responden yang memiliki perkakas rumah dari bahan kayu atau

bambu hendaknya secara rutin melakukan pencucian dan

pembersihan perkakas tersebut untuk mengendalikan populasi

Cimex sp.

b. Rutin membersihkan kamar, membersihkan tempat tidur dan

menjemur kasur.

2. Untuk penelitian selanjutnya

Dilakukan penelitian lebih lanjut dengan topik yang sama

dengan menambahkan beberapa variabel seperti kelembaban

ruangan, serta kepadatan penghuni sehingga dapat lebih melengkapi

dan menjadi kontrol bagi hasil penelitian ini.


36

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, R dan D. Natadisastra. 2009. Parasitologi Kedokteran Ditinjau


Dara Organ Tubuh Yang Di Serang. EGC. Jakarta

Centers for Disease Control and Prevention, 2013. Bed Bugs. DPDx -
Laboratory Identification of Parasites of Public Health Concern

Djuanda. 2010. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin :Penerbit FKUI : Jakarta

Emmanuel O.I.,Cyprian A and Agbo O,E.2014. A survey of Bedbug


(Cimex lectularius) difestation in squre Ikomes auditatels in
Gboko,Beuce State,Nigeria. Hindawi Publishing Corporation
Psyche

Hadi UK, Soviana S. 2010. Ektoparasit Pengenalan, Identifikasi Dan


Pengendalian Institut Pertanian Bogor (ID) :IPB pr

Kementerian Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia tahun 2015.


Jakarta: Kementerian Kesehatan RI 2015. Diperoleh dari:
http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/handle/123456789/327

Khan HR, Rahman MDM. 2012. Morphology and biology of the bedbug
Cimex hemipterus (Hemiptera: Cimicidae) in the laboratory. Dhaka
Uni J Biol Sci. 21(2): 125-130.

Natadisatra, Djaenudin. 2005. Parasitologi kedokteran dituju dari


orang tubuh yang di serang. EGC : Jakarta.

Potter, P.A & Perry A.G. 2012. Fundamental Of Nursing. Jakarta : EGC

Shaleha, F. 2015. Pengetahuan, Sikap, Dan Praktik Mahasiswa Di


Asrama Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor
Terkait Infestasi Cimex Sp Cimex hemipterus (Hemiptera:
Cimicidae) (Skripsi). Bogor: Institusi Pertanian Bogor.

Septiane, E. (2015). Studi Infestasi Dan Resistensi Cimex sp, Cimex


Hemipterus (Hemiptera: Cimicidae) Terhadap Tiga Golongan
Insektisida Di Bogor. 1–49.

soedarto. 2011. Buku ajar Parasitologi kedokteran. Jakarta: Sagung seto.

Sumanto, D., Alhamidy, F., Semarang, U. M., Kedokteran, F., &


Semarang, U. M. (2010). Survei Keberadaan Serangga Cimex p.
pada Lingkungan Rumah TanggaDikaitkan dengan Hemoglobin
Penghuni Rumah di Desa Gebang Sukodono Sragen.
Isbn;978,979.704.88.9, 42–48.
37

Yudhastuti, Ririh. 2011. Pengendalian Vektor dan Rodent. Surabaya :


Pustaka Melati

Zorrilla-Vaca dkk. (2015). Bedbugs, Cimex spp.: Their current world


resurgence and healthcare impact. Asian Pacific Journal of Tropical
Disease, 5(5), 342–352. https://doi.org/10.1016/S2222-
1808(14)60795-7
38

Lampiran 1
Surat Tugas

Gambar 10
Surat Tugas
39

Lampiran 2
Surat Izin Pengambilan Sampel

Gambar 11
Surat Izin Pengambilan Spesimen
40

Lampiran 3
Surat peminjaman Laboratorium
41

Gambar 12
Surat peminjaman Laboratorium
42

Lampiran 4
Surat Keterangan Selesai Penelitian

Gambar 13
Surat Keterangan Selesai Penelitian
43

Lampiran 5
Foto Dokumentasi

Gambar 14
Pengambilan spesimen disalah satu rumah

Gambar 16
Telur Cimex sp yang dilihat menggunakan
mikroskop pembesaran 10x

Gambar 15
Telur Cimex sp yang masih
menempel di kasur
44

Gambar 18
Cimex Hemipterus

Gambar 17
Proses pemeriksaa

Gambar 19
Cimex lectularius
45

Lampiran 6
Kartu Konsultasi

Gambar 20
Kartu Konsultasi.
46

Lampiran 7
KUESIONER

PENELITIAN KEBERADAAN CIMEX SP DI RUMAH KEDIAMAN PENDUDUK


KAMPUNG JOMBANG RT 11/RW 04, DESA CEMPAKA, KECAMATAN
WARUNG GUNUNG, KABUPATEN LEBAK, BANTEN

1. No. urut rumah: ………


2. Nama pemilik rumah: ……………………………….
3. Luas rumah: ………………M2
4. Bentuk rumah:
a. Rumah panggung.
b. Rumah biasa.
5. Seberapa sering Ibu/Bapak/Saudara membersihkan kamar tidur?
Kamar tidur 1 Kamar tidur 2 Kamar tidur 3 Kamar tidur 4

a. 2× sehari a. 2× sehari a. 2× sehari a. 2× sehari


b. 1× sehari b. 1× sehari b. 1× sehari b. 1× sehari
c. 2× c. 2× c. 2× c. 2×
seminggu seminggu seminggu seminggu
d. Setiap d. Setiap d. Setiap d. Setiap
minggu minggu minggu minggu

6. Seberapa sering Ibu/Bapak/Saudara membuka jendela kamar tidur?


Kamar tidur 1 Kamar tidur 2 Kamar tidur 3 Kamar tidur 4

a. Setiap hari, a. Setiap hari, a. Setiap hari, a. Setiap hari,


lama-nya ...... lama-nya ...... lama- nya lama-nya
jam jam ...... jam ...... jam
b. Tidak setiap b. Tidak setiap b. Tidak setiap b. Tidak
hari, lamanya hari, lamanya hari, setiap hari,
...... jam ...... jam Lamanya lamanya
c. Tidak pernah c. Tidak pernah ...... jam ...... jam
c. Tidak pernah c. Tidak
pernah
47

7. Seberapa sering ibu/bapak/saudara membersihkan tempat tidur ?


Kamar tidur
Kamar tidur 1 Kamar tidur 2 Kamar tidur 3 4

a. Setiap
hari
a. Setiap hari a. Setiap hari a. Setiap hari b. 2x
b. 2x Seminggu b. 2x Seminggu b. 2x Seminggu Semingg
c. 1x seminggu / c. 1x seminggu / c. 1x seminggu u
lebih lebih / lebih c. 1x
semingg
u / lebih

8. Seberapa sering ibu/bapak/saudara menjemur kasur atau bantal?

Kasur 1 Kasur 2 Kasur 3 Kasur 4

a. Setiap
hari
a. Setiap hari a. Setiap hari a. Setiap hari b. 2x
b. 2x Seminggu b. 2x Seminggu b. 2x Seminggu Semingg
c. 1x seminggu c. 1x seminggu / c. 1x seminggu u
/ lebih lebih / lebih c. 1x
semingg
u / lebih
48

Lampiran 8
Tabel 9
Jawaban Hasil Kuesioner
Membersihkan Membersihkan Menjemur Membuka
No Hasil
Kamar Tidur Tempat Tidur Kasur jendela
1x Seminggu / 1x Seminggu
1 Setiap minggu Setiap hari Positif
Lebih / Lebih
1x Seminggu / 1x Seminggu
2 1x Sehari Tidak pernah Negatif
Lebih / Lebih
1x Seminggu / 1x Seminggu
3 2x Seminggu Setiap hari Negatif
Lebih / Lebih
1x Seminggu / 1x Seminggu
4 1x Sehari Setiap hari Positif
Lebih / Lebih
5 2x Seminggu 2x Seminggu Setiap hari Setiap hari Positif

6 2x Seminggu Setiap hari Setiap hari Tidak pernah Negatif


1x Seminggu
7 1x Sehari Setiap hari Tidak pernah Positif
/ Lebih
1x Seminggu / 1x Seminggu
8 Setiap minggu Setiap hari Positif
Lebih / Lebih
1x Seminggu / 1x Seminggu
9 Setiap minggu Setiap hari Positif
Lebih / Lebih
1x Seminggu / 1x Seminggu
10 2x Sehari Tidak pernah Positif
Lebih / Lebih
1x Seminggu / 1x Seminggu
11 Setiap minggu Setiap hari Positif
Lebih / Lebih
Tidak setiap
12 2x Seminggu 2x Seminggu 2x Seminggu Negatif
hari / jarang
1x Seminggu / 1x Seminggu
13 1x Sehari Tidak pernah Positif
Lebih / Lebih
14 2x Seminggu 2x Seminggu 2x Seminggu Setiap hari Negatif
1x Seminggu
15 1x Sehari Setiap hari Tidak pernah Positif
/ Lebih
16 2x Seminggu 2x Seminggu 2x Seminggu Setiap hari Negatif
1x Seminggu /
17 Setiap minggu 2x Seminggu Setiap hari Positif
Lebih
1x Seminggu / 1x Seminggu Tidak setiap
18 Setiap minggu Positif
Lebih / Lebih hari / jarang
1x Seminggu / 1x Seminggu
19 Setiap minggu Setiap hari Positif
Lebih / Lebih
Tidak setiap
1x Seminggu
20 2x Seminggu 2x Seminggu hari / jarang Positif
/ Lebih
49

Membersihkan Membersihkan Menjemur Membuka


No Hasil
Kamar Tidur Tempat Tidur Kasur jendela
1x Seminggu / 1x Seminggu
21 Setiap minggu Tidak pernah Positif
Lebih / Lebih
1x Seminggu / 1x Seminggu
22 Setiap minggu Setiap hari Positif
Lebih / Lebih
1x Seminggu
23 2x Seminggu 2x Seminggu Setiap hari Negatif
/ Lebih
1x Seminggu / 1x Seminggu
24 Setiap minggu Setiap hari Positif
Lebih / Lebih
1x Seminggu / 1x Seminggu
25 Setiap minggu Setiap hari Positif
Lebih / Lebih
1x Seminggu / 1x Seminggu
26 Setiap minggu Setiap hari Negatif
Lebih / Lebih
1x Seminggu / 1x Seminggu
27 2x Seminggu Tidak pernah Positif
Lebih / Lebih
1x Seminggu / 1x Seminggu Tidak setiap
28 2x Seminggu Negatif
Lebih / Lebih hari / jarang
1x Seminggu / 1x Seminggu Tidak setiap
29 1x Sehari Positif
Lebih / Lebih hari / jarang
1x Seminggu / 1x Seminggu
30 Setiap minggu Setiap hari Positif
Lebih / Lebih
1x Seminggu / 1x Seminggu Tidak setiap
31 1x Sehari Positif
Lebih / Lebih hari/ jarang
1x Seminggu / 1x Seminggu Tidak setiap
32 2x Seminggu Negatif
Lebih / Lebih hari / jarang
1x Seminggu / 1x Seminggu
33 2x Seminggu Setiap hari Positif
Lebih / Lebih
Tidak setiap
34 2x Seminggu 2x Seminggu 2x Seminggu Negatif
hari / jarang
1x Seminggu
35 1x Sehari 2x Seminggu Tidak pernah Positif
/ Lebih
36 Setiap minggu 2x Seminggu 2x Seminggu Setiap hari Negatif
1x Seminggu / 1x Seminggu Tidak setiap
37 Setiap minggu Positif
Lebih / Lebih hari/ jarang
1x Seminggu / 1x Seminggu Tidak setiap
38 Setiap minggu Positif
Lebih / Lebih hari / jarang
1x Seminggu / 1x Seminggu
39 Setiap minggu Setiap hari Negatif
Lebih / Lebih
1x Seminggu / 1x Seminggu
40 Setiap minggu Setiap hari Positif
Lebih / Lebih
1x Seminggu
1x Seminggu / Tidak setiap
41 2x Seminggu / Lebih Positif
Lebih hari / jarang
50

Membersihkan Membersihkan Menjemur Membuka


No Hasil
Kamar Tidur Tempat Tidur Kasur jendela
1x Seminggu / 1x Seminggu
42 2x Seminggu Setiap hari Negatif
Lebih / Lebih
1x Seminggu / 1x Seminggu Tidak setiap
43 2x Seminggu Negatif
Lebih / Lebih hari / jarang
1x Seminggu Tidak setiap
44 2x Seminggu 2x Seminggu Positif
/ Lebih hari / jarang
1x Seminggu / 1x Seminggu
45 Setiap minggu Setiap hari Negatif
Lebih / Lebih
1x Seminggu / 1x Seminggu Tidak setiap
46 Setiap minggu Negatif
Lebih / Lebih hari / jarang
1x Seminggu / 1x Seminggu
47 1x Sehari Setiap hari Positif
Lebih / Lebih
1x Seminggu
48 2x Seminggu 2x Seminggu Tidak pernah Positif
/ Lebih
1x Seminggu / 1x Seminggu Tidak setiap
49 Setiap minggu Positif
Lebih / Lebih hari/ jarang
1x Seminggu / 1x Seminggu
50 Setiap minggu Setiap hari Negatif
Lebih / Lebih
1x Seminggu / 1x Seminggu
51 Setiap minggu Setiap hari Negatif
Lebih / Lebih
1x Seminggu / 1x Seminggu Tidak setiap
52 Setiap minggu Positif
Lebih / Lebih hari/ jarang
1x Seminggu / 1x Seminggu Tidak setiap
53 Setiap minggu Positif
Lebih / Lebih hari/ jarang
1x Seminggu
54 Setiap minggu 2x Seminggu Setiap hari Negatif
/ Lebih
1x Seminggu Tidak setiap
55 2x Seminggu 2x Seminggu Positif
/ Lebih hari / jarang
1x Seminggu / 1x Seminggu
56 Setiap minggu Setiap hari Positif
Lebih / Lebih
1x Seminggu / 1x Seminggu
57 Setiap minggu Setiap hari Negatif
Lebih / Lebih
1x Seminggu Tidak setiap
58 1x Sehari 2x Seminggu Positif
/ Lebih hari/ jarang
1x Seminggu / 1x Seminggu
59 Setiap minggu Tidak pernah Positif
Lebih / Lebih
1x Seminggu Tidak setiap
60 Setiap minggu 2x Seminggu Negatif
/ Lebih hari/ jarang
1x Seminggu / 1x Seminggu Tidak setiap
61 2x Seminggu Positif
Lebih / Lebih hari / jarang
1x Seminggu / 1x Seminggu
62 Setiap minggu Setiap hari Positif
Lebih / Lebih
51

Membersihkan Membersihkan Menjemur Membuka


No Hasil
Kamar Tidur Tempat Tidur Kasur jendela
1x Seminggu / 1x Seminggu
63 2x Seminggu Setiap hari Negatif
Lebih / Lebih
1x Seminggu / 1x Seminggu Tidak setiap
64 2x Seminggu Positif
Lebih / Lebih hari / jarang

65 2x Seminggu 2x Seminggu 2x Seminggu Setiap hari Negatif

1x Seminggu / 1x Seminggu
66 Setiap minggu Tidak pernah Positif
Lebih / Lebih
Tidak setiap
67 Setiap minggu 2x Seminggu 2x Seminggu Negatif
hari / jarang
1x Seminggu / 1x Seminggu Tidak setiap
68 Setiap minggu Positif
Lebih / Lebih hari / jarang
1x Seminggu / 1x Seminggu
69 Setiap minggu Setiap hari Negatif
Lebih / Lebih
1x Seminggu / 1x Seminggu
70 Setiap minggu Tidak pernah Negatif
Lebih / Lebih
52

Lampiran 9
Hasil Perhitungan SPSS
BersihkanKamar * Hasil Crosstabulation
Hasil
positif negatif Total
BersihkanKamar 2x sehari Count 1 0 1
% within BersihkanKamar 100,0% 0,0% 100,0%
% within Hasil 2,3% 0,0% 1,4%
% of Total 1,4% 0,0% 1,4%
1x sehari Count 9 1 10
% within BersihkanKamar 90,0% 10,0% 100,0%
% within Hasil 20,9% 3,7% 14,3%
% of Total 12,9% 1,4% 14,3%
2x seminggu Count 10 13 23
% within BersihkanKamar 43,5% 56,5% 100,0%
% within Hasil 23,3% 48,1% 32,9%
% of Total 14,3% 18,6% 32,9%
setiap minggu Count 23 13 36
% within BersihkanKamar 63,9% 36,1% 100,0%
% within Hasil 53,5% 48,1% 51,4%
% of Total 32,9% 18,6% 51,4%
Total Count 43 27 70
% within BersihkanKamar 61,4% 38,6% 100,0%
% within Hasil 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 61,4% 38,6% 100,0%

Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 7,293a 3 ,063
Likelihood Ratio 8,265 3 ,041
Linear-by-Linear
,749 1 ,387
Association
N of Valid Cases 70
a. 3 cells (37,5%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,39.
53

BersihkanTempatTidur * Hasil Crosstabulation


Hasil
positif negatif Total
BersihkanTempatTidur setiap Count 2 1 3
hari % within
66,7% 33,3% 100,0%
BersihkanTempatTidur
% within Hasil 4,7% 3,7% 4,3%
% of Total 2,9% 1,4% 4,3%
2x Count 7 10 17
seminggu % within
41,2% 58,8% 100,0%
BersihkanTempatTidur
% within Hasil 16,3% 37,0% 24,3%
% of Total 10,0% 14,3% 24,3%
1x Count 34 16 50
seminggu % within
/lebih 68,0% 32,0% 100,0%
BersihkanTempatTidur
% within Hasil 79,1% 59,3% 71,4%
% of Total 48,6% 22,9% 71,4%
Total Count 43 27 70
% within
61,4% 38,6% 100,0%
BersihkanTempatTidur
% within Hasil 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 61,4% 38,6% 100,0%

Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 3,889a 2 ,143
Likelihood Ratio 3,810 2 ,149
Linear-by-Linear
1,899 1 ,168
Association
N of Valid Cases 70
a. 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 1,16.
54

MenjemurKasur * Hasil Crosstabulation


Hasil
positif negatif Total
MenjemurKasur setiap hari Count 1 1 2
% within MenjemurKasur 50,0% 50,0% 100,0%
% within Hasil 2,3% 3,7% 2,9%
% of Total 1,4% 1,4% 2,9%
2x seminggu Count 1 7 8
% within MenjemurKasur 12,5% 87,5% 100,0%
% within Hasil 2,3% 25,9% 11,4%
% of Total 1,4% 10,0% 11,4%
1x seminggu/lebih Count 41 19 60
% within MenjemurKasur 68,3% 31,7% 100,0%
% within Hasil 95,3% 70,4% 85,7%
% of Total 58,6% 27,1% 85,7%
Total Count 43 27 70
% within MenjemurKasur 61,4% 38,6% 100,0%
% within Hasil 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 61,4% 38,6% 100,0%

Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 9,401a 2 ,009
Likelihood Ratio 9,630 2 ,008
Linear-by-Linear
5,702 1 ,017
Association
N of Valid Cases 70
a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,77.
55

Membukajendela * Hasil Crosstabulation

Hasil

Positif Negatif Total

Membukajendela Setiap hari Count 17 17 34

% within Membukajendela 50.0% 50.0% 100.0%

% within Hasil 39.5% 63.0% 48.6%

% of Total 24.3% 24.3% 48.6%

Tidak setiap hari Count 16 8 24


/ Jarang % within Membukajendela 66.7% 33.3% 100.0%

% within Hasil 37.2% 29.6% 34.3%

% of Total 22.9% 11.4% 34.3%

Tidak Pernah Count 10 2 12

% within Membukajendela 83.3% 16.7% 100.0%

% within Hasil 23.3% 7.4% 17.1%

% of Total 14.3% 2.9% 17.1%


Total Count 43 27 70

% within Membukajendela 61.4% 38.6% 100.0%

% within Hasil 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 61.4% 38.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


Value df sided)

Pearson Chi-Square 4.582a 2 .101


Likelihood Ratio 4.851 2 .088
Linear-by-Linear Association 4.517 1 .034
N of Valid Cases 70

a. 1 cells (16.7%) have expected count less than 5. The minimum


expected count is 4.63.
56

KEBERADAAN CIMEX SP DI RUMAH KEDIAMAAN PENDUDUK DAN


HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU KEBERSIHAN RUANGAN
TIDUR DI KAMPUNG JOMBANG RT 11/ RW 04, DESA
CEMPAKA, KECAMATAN WARUNG GUNUNG,
KABUPATEN LEBAK, BANTEN

KARYA TULIS ILMIAH


Untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar
Ahli Madya Analis Kesehatan

OLEH :
ALMAIDAH SAKHIYAH
NIM : 1010161161

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MH. THAMRIN
JAKARTA
2019
57

ABSTRAK

Cimex sp selain mengganggu kenyamanan manusia karena


menggigit dan menghisap darah. Cimex sp juga sudah terbukti sebagai
vektor beberapa jenis penyakit. Cimex sp senang tinggal di celah-celah
rumah yang terbuat dari kayu atau bambu.Angka keberadaan Cimex sp
yang pernah dilaporkan besarnya 70% di Sragen, dan 14,3% di Gboko,
Benue State, Nigeria. Desa itu adalah suatu daerah yang dihuni oleh
penduduk asli yang rumahnya masih rumah panggung yang terbuat dari
bambu dan kayu, sehingga diduga Cimex sp banyak ditemukan
dikampung itu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya angka
keberadaan Cimex sp pada kediaman penduduk di Desa itu dan
hubungannya dengan kebersihan ruangan tidur. Unit sampel adalah
seluruh rumah di Kampung Jombang, RT 11/RW 04, Desa Cempaka,
Kecamatan Warung Gunung, Kabupaten Lebak, Banten. Yang jumlahnya
70 rumah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain
survei potong lintang. Data dikumpulkan dengan cara observasi terhadap
berbagai ruangan tidur dalam rumah untuk menemukan Cimex sp. Juga
pemilik rumah untuk mengetahui perilaku membersihkan ruangan tidur.
Hasil menunjukan bahwa besarnya angka keberadaan Cimex sp di
Kampung Jombang, RT 11/RW 04, Desa Cempaka, Kecamatan Warung
Gunung, Kabupaten Lebak, Banten adalah 63,4% (43/70). Kebanyakan
berasal dari kasur 69,7% (30/70). Jumlah seluruh Cimex sp yang
ditemukan adalah 80 ekor dimana 43 (55,1%) merupakan Cimex
lectularius dan 35 (44,9%) merupakan Cimex hemipterus. Diantara 4
perilaku membersihkan ruangan tidur, 3 perilaku (frekuensi membersihkan
kamar tidur, frekuensi membersihkan tempat tidur, dan frekuensi
membuka jendela) tidak berhubungan dengan angka keberadaan Cimex,
tetapi frekuensi menjemur kasur berhubungan.
Disimpulkan bahwa angka keberadaan Cimex sp di Kampung
Jombang, RT 11/RW 04, Desa Cempaka, Kecamatan Warung Gunung,
Kabupaten Lebak, Banten 63,4% (43/70) yang sebagian besar berasal
dari kasur, dan spesies terbanyak adalah Cimex lectularius. Frekuensi
menjemur kasur berhubungan dengan angka keberadaan Cimex sp
tersebut. Disarankan agar perlu penyuluhan untuk menyadarkan
penduduk.

Kata kunci : Cimex sp


Kepustakaan : 15
Tahun : 2005 – 2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkat dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang

berjudul ”Pemeriksaan pitiriasis versikolor Pada Pemulung Di TPA

Bantargebang Kota Bekasi ”.

Karya Tulis Ilmiah ini dibuat untuk melengkapi syarat-syarat dalam

menyelesaikan Program Studi Diploma III Analis Kesehatan Fakultas

Kesehatan Universitas MH. Thamrin Jakarta.

Pada kesempatan ini penulis ucapkan terimakasih kepada semua

pihak telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, terutama

penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Sediarso, M.Farm, Apt, selaku ketua Program Studi Diploma III

Analis Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas MH. Thamrin.

2. Drh. Sahat Ompusunggu, M.sc selaku dosen pembimbing materi yang

telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan Karya

Tulis Ilmiah ini.

3. Ayu Wulandari, S.Kom selaku pembimbing teknis yang telah

memberikan dorongan dan bimbingan dalam penulisan Karya Tulis

Ilmiah ini.

4. Staf Program Studi Diploma III Analis Kesehatan Fakultas Kesehatan

Universitas MH. Thamrin yang telah membantu pembuatan Karya Tulis

Ilmiah ini.

5. Ayah dan ibu yang selalu memberi semangat dan tak lupa doa.

i
6. Warga Kampung Jombang RT 11/RW 04, Desa Cempaka,

Keabupaten Lebak Banten yang bersedia dalam proses penelitian.

7. Teman-teman Ocha, Sadut, Indah, Andre, Eggi, Amri, Nessy, dan

Wisnu yang selalu memberi semangat untuk menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah.

8. Teman seperjuangan Ruyatul Amin dan Tri Wahyudi.

9. Semua teman-teman angkatan tahun 2019 yang telah bersama-sama

berjuang sampai saat ini untuk mencapai sukses dan semua pihak

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari dengan keterbatasan yang ada, Karya Tulis Ilmiah

ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi materi dan teknik

penulisannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi lebih

baik lagi dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada masa yang akan

datang.

Jakarta, 27 September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ..................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................ 3
C. Pembatasan Masalah ..................................................... 4
D. Perumusan Masalah....................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ............................................................ 5
F. Manfaat Penelitian .......................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Cimex sp ........................................................................ 7
B. Sanitasi Lingkungan Rumah ......................................... 13
C. Kerangka Berfikir ......................................................... 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Jenis Penelitian ........................................................... 16
B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................... 16
C. Populasi dan Sampel................................................... 16
D. Variabel Penelitian....................................................... 16
E. Definisi Operasional Variabel ....................................... 17

iii
F. Cara pengumpulan Data ............................................. 18
G. Interprestasi Hasil ........................................................ 21
H. Analisa Data ................................................................ 21

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Lokasi Penelitian ....................................... 23
B. Hasil ............................................................................. 23
C. Pembahasan ................................................................ 29

BABV KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ................................................................... 34
B. Saran ............................................................................ 35

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR TABEL

Tabel halaman
Naskah

1 Definisi Operasional Variabel .......................................... 17

2 Jumlah yang positif Cimex sp menurut bagian rumah..... 24

3 Stadium Cimex sp yang ditemukan pada rumah kediaman 24

4 Spesies Cimex yang ditemukan pada rumah penduduk di


Kampung Jombang RT 11/ RW 04, Desa Cempaka,
Kecamatan Warung Gunung, Kabupaten Lebak, Banten
2019. .............................................................................. 25

5 Jumlah yang positif Cimex sp menurut perilaku frekuensi


membersihkan kamar tidur di rumah penduduk Kampung
Jombang RT 11/ RW 04, Desa Cempaka, Kecamatan
Warung Gunung, Kabupaten Lebak, Banten 2019. ........ 26

6 Jumlah rumah yang positif Cimex sp menurut perilaku


frekuensi membersihkan tempat tidur di rumah kediaman
Kampung Jombang RT 11/ RW 04, Desa Cempaka,
Kecamatan Warung Gunung, Kabupaten Lebak, Banten
2019. ............................................................................... 27

7 Jumlah rumah yang positif Cimex sp menurut perilaku


frekuensi menjemur kasur di rumah penduduk Kampung
Jombang RT 11/ RW 04, Desa Cempaka, Kecamatan
Warung Gunung, Kabupaten Lebak, Banten 2019. ........ 28

8 Jumlah rumah yang positif Cimex sp menurut perilaku


frekuensi membuka jendela pada rumah kediaman
penduduk di Kampung, Jombang RT 11/ RW 04, Desa
Cempaka, Kecamatan Warung Gunung, Kabupaten
Lebak, Banten 2019. ....................................................... 28

Lampiran

9 Jawaban Hasil Kuesioner................................................ 48

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman
Naskah

1 Perbedaan abdomen Cimex sp jantan dan betina .......... 9


2 Siklus hidup Cimex sp ..................................................... 10
3 Diagram keberadaan Cimex sp ....................................... 24
4 Cimex lectularius ............................................................. 25
5 Cimex hemipterus ........................................................... 25
6 Cimex lectularius jantan .................................................. 25
7 Cimex lectularius betina .................................................. 25
8 Cimex hemipterus betina ................................................ 26
9 Cimex hemipterus jantan ................................................ 26

LAMPIRAN
10 Surat Tugas .................................................................... 38
11 Surat Izin pengambilan Spesimen................................... 39
12 Surat peminjaman Laboratorium ..................................... 40
13 Surat Keterangan Selesai Penelitian............................... 42
14 Pengambilan spesimen disalah satu rumah .................... 43
15 Telur Cimex sp yang masih menempel di kasur ............. 43
16 Telur Cimex sp yang dilihat menggunkaan mikroskop
pembesaran 10x10 ......................................................... 43
17 Proses pemeriksaan ....................................................... 44
18 Cimex hemipterus ........................................................... 44
19 Cimex lectularius ............................................................. 44
20 Kartu Konsultasi. ............................................................. 45

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran halaman
1 Surat Tugas .................................................................... 38
2 Surat Izin pengambilan Spesimen................................... 39
3 Surat peminjaman Laboratorium ..................................... 40
4 Surat Keterangan Selesai Penelitian............................... 42
5 Foto Dokumentasi ........................................................... 43
6 Kartu Konsultasi. ............................................................. 45
7 Kuesioner ........................................................................ 46
8 Jawaban Hasil Kuesioner................................................ 48
9 Hasil Perhitungan SPSS ................................................ 52

vii

Anda mungkin juga menyukai