Anda di halaman 1dari 12

KESESUAIAN HASIL ANTIGEN COVID-19 DENGAN PCR DI RUMAH

SAKIT HAJI JAKARTA

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Ahli Madya Analis Kesehatan

Oleh :

NUR HAMDANI IMSAK

NIM : 1010191080

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MH THAMRIN

JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I.......................................................................................................................3

PENDAHULUAN...................................................................................................3

A. LATAR BELAKANG...................................................................................3

B. PERMASALAHAN.......................................................................................4

C. TUJUAN.........................................................................................................5

D. MANFAAT PENELITIAN...........................................................................5

BAB.........................................................................................................................6

II TINJAUAN KLINIS..........................................................................................6

A. VIRUS COVID-19.........................................................................................6

B. RAPID ANTIGEN.........................................................................................6

C. PCR.................................................................................................................7

D. PERBEDAAN TES ANTIGEN DAN PCR.................................................7

BAB III METODELOGI PENELITIAN.............................................................7


BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
WHO pertama kali menerima pemberitahuan tentang klaster pneumonia
dengan etiologi yang belum diketahui di Wuhan, Republik Rakyat Tiongkok, pada
tanggal 31 Desember 2019. Virus ini pada awalnya diberi nama sementara 2019
novel coronavirus (2019- nCoV). Setelah itu, International Committee of
Taxonomy of Viruses (ICTV) menamai virus ini SARS-CoV-2. COVID-19
adalah nama penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2. SARS-CoV-2
diklasifikasikan di bawah genus Betacoronavirus (subgenus Sarbecovirus) dari
famili Coronaviridae [11]. Virus ini merupakan virus berselubung (enveloped)
dengan asam ribunonukleat untai tunggal sense positif dengan genom 30 kb.

Virus ini memiliki mekanisme proofreading yang menjaga laju mutasinya


relatif rendah. Genom virus ini mengodekan protein-protein nonstruktural
(beberapa protein ini diperlukan untuk membentuk kompleks transkripterase
replikase), empat protein struktural (spike (S), selubung (E), membran (M),
nukleokapsid (N)) dan protein aksesori putatif. Virus ini menempel pada reseptor
enzim pengubah angiotensin 2 (ACE2) untuk memasuki sel. Penyakit vi7rus
corona (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-
CoV 2.

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan jenis penyakit baru


yang teridentifikasi pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan
SARS-CoV-2. Angka mortalitas yang disebabkan oleh SARS-COV-2 (3,8%), hal
ini lebih rendah dari angka mortalitas yang disebabkan oleh infeksi coronavirus
sebelumnya, yaitu SARS-COV (10%) dan MERS-COV (37,1%). Namun, angka
penularan dari SARS-COV-2 jauh lebih tinggi, yaitu 10 kali lipat bersifat lebih
infeksius. Hal ini dapat dijadikan sebagai penjelasan penyebab dari mewabahnya
virus yang terjadi secara mendadak. Infeksi SARS-COV-2 terjadi
melalui droplets, kontak dengan cairan tubuh pasien yang terinfeksi, benda-benda
yang terkontaminasi. COVID-19 dapat menimbulkan tanda dan gejala yang
bervariasi. (WHO-2019-nCOV) Infeksi ini dapat menyebabkan gejala ISPA
ringan hingga berat bahkan sampai terjadi Acute Respiratory Distress
Syndrome (ARDS), sepsis dan syok septik. Dalam melakukan diagnosis
diperlukannya pemeriksaan yang memiliki tingkat sensitifitas dan spesifisitas
yang tinggi. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan mencakup pemeriksaan
radiologis, dan pemeriksaan laboratorium (uji antigen, antobodi, serologi dan
molekuler).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti telah melakukan


penelitian dengan judul “Kesesuaian Hasil Antigen Covid-19 dengan PCR di
Rumah Sakit Haji Jakarta”.

B. PERMASALAHAN

1. Identifikasi Masalah

Tes rapid antigen ini biasanya digunakan untuk mendiagnosis patogen


pernapasan, seperti virus influenza dan respiratory syncytial virus (RSV).
Sementara itu, PCR adalah metode yang dilakukan untuk mendeteksi virus dan
dianggap lebih akurat daripada pemeriksaan lainnya. Tes ini dilakukan dengan
mengambil sampel dari saluran pernapasan dengan teknik swab nasofaring untuk
mengetahui adanya infeksi.

Sebagian besar orang yang tertular COVID-19 akan mengalami gejala


ringan hingga sedang dan akan pulih tanpa penanganan khusus. Namun sebagian
orang akan mengalami sakit parah dan memerlukan bantuan medis.

Pemerintah saat ini mengeluarkan aturan yaitu mengharuskan rapid tes


antigen maupun PCR untuk perjalanan, baik menggunakan transportasi umum
maupun pribadi ataupun memasuki area yang memerlukan rapid tes antigen
maupun PCR.

2. Rumusan Masalah

Jumlah data kesesuaian hasil pemeriksaan rapid antigen cov-19 dengan


PCR di Rumah Sakit Haji Jakarta.

3. Batasan Masalah

Dari beberapa masalah yang terdapat pada identifikasi masalah maka


penulis membatasi hanya pada kesesuaian hasil pemeriksaan rapid antigen cov-19
dengan PCR.

C. TUJUAN
Untuk mengetahui kesesuaian hasil pemeriksaan rapid antigen cov-19
dengan PCR di Rumah Sakit Haji Jakarta

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Peneliti

Mengetahui kesesuaian data pemeriksaan rapid tes antigen dengan PCR.

2. Bagi Mahasiswa

Sebagai tambahan informasi ataupun dapat dijadikan acuan untuk


penelitian selanjutnya.
BAB

II TINJAUAN KLINIS

A. VIRUS COVID-19
COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis
coronavirus yang baru ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya
ini tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember
2019. COVID-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak
negara di seluruh dunia. Gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam,
kelelahan, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami sakit dan nyeri,
hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Gejala-gejala ini bersifat
ringan dan terjadi secara bertahap. Namun, beberapa orang yang terinfeksi tetapi
tidak menunjukkan gejala apa pun dan tak merasa tidak enak badan. Kebanyakan
orang (sekitar 80%) pulih dari penyakit tanpa perlu perawatan khusus.

Sekitar 1 dari setiap 6 orang yang mendapatkan COVID-19 sakit parah


dan mengalami kesulitan bernapas. Orang yang lebih tua, dan mereka yang
memiliki masalah medis seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung atau
diabetes, lebih mungkin terkena penyakit serius. Orang dengan demam, batuk dan
kesulitan bernapas harus mendapat perhatian medis. Menurut WHO, virus corona
COVID-19 menyebar orang ke orang melalui tetesan kecil dari hidung atau mulut
yang menyebar ketika seseorang batuk atau menghembuskan nafas. Tetesan ini
kemudian jatuh ke benda yang disentuh oleh orang lain. Orang tersebut kemudian
menyentuh mata, hidung, atau mulut.

B. RAPID ANTIGEN
Rapid test antigen adalah salah satu pengujian virus corona dengan
mendeteksi protein virus (antigen) yang menggunakan sampel lendir yang diambil
dari dalam hidung ataupun tenggorokan, dan metode yang digunakan adalah tes
usap atau swab test saluran antara hidung dan tenggorokan (nasofaring), atau
saluran antara mulut dan tenggorokan (orofaring).

Rapid test antigen umumnya hanya dilakukan untuk pemeriksaan awal


(skrining), dan sampel yang digunakan tergantung pada penyakit yang ingin
dideteksi. Antigen adalah zat asing yang dapat memicu sistem kekebalan tubuh
untuk membentuk reaksi perlawanan berupa antibodi.

Lama waktu yang dibutuhkan untuk mendeteksi virus Corona aktif melalui
rapid test antigen adalah 20 hingga 30 menit. Sedangkan akurasi pemeriksaan ini
cukup akurat karena sensitivitas pemeriksaan ini hingga 80%.

C. PCR
Polymerase Chain Reaction atau PCR adalah salah satu metode
pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi virus corona dalam tubuh.
Pemeriksaan PCR bekerja dengan cara memperbanyak (amplifikasi) DNA invitro
secara enzimatis.

Salah satu metode pengambilan sampel untuk pemeriksaan PCR yaitu


melalui tes usap atau swab test. Tes usap bisa dilakukan pada hidung, saluran
antara hidung dan tenggorokan (nasofaring), atau saluran antara mulut dan
tenggorokan (orofaring).

D. PERBEDAAN TES ANTIGEN DAN PCR


Tes usap atau swab antigen dan PCR merupakan tes yang sering
dimanfaatkan dalam mendeteksi Covid-19. Tes swab antigen bertujuan untuk
mendeteksi keberadaan antigen virus tertentu yang selanjutnya dapat menunjukan
adanya infeksi virus. Sedangkan, PCR merupakan metode pemeriksaan dengan
teknik swab nasofaring untuk mendeteksi adanya infeksi. PCR dianggap sebagai
metode yang lebih akurat dari pemeriksaan lainnya. Spesimen yang digunakan
dalam melakukan uji diagnostic COVID-19 yaitu :
1. Spesimen saluran napas atas : swab nasofaringeal, swab orofaringeal
2. Spesimen saluran napas bawah : sputus (jika sputum terproduksi),
aspirasi endoktrakeal, ataupun bronkoaleolar lavage (BAL) pada
pasien dengan tingkat keparahan penyakit respiratori yang berat.

Berikut beberapa perbedaan uji pemeriksaan pada COVID-19 :

a. Uji Antigen
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mendeteksi presensi dari protein
virus (antigen) COVID-19 pada sampel yang berasal dari saluran
pernapasan seseorang. Jika konsentrasi antigen sasaran pada sampel
cukup, antigen tersebut akan mengikat antibody yang terdapat pada
strip uji dan akan menghasilkan tanda visual, hasil biasanya didapatkan
dalam waktu 30 menit. Antigen yang terdeteksi hanya bisa
diekspresikan saat virus aktif bereplikasi. Oleh karena itu, tes ini
paling baik digunakan untuk mengidentifikasi infeksi pada fase akurat
atau tahap awal infeksi.

Tes ini merupakan teknologi membrane nanopartikel koloidal


emas yang menggunakan antibody monoclonal untuk mendeteksi
presensi dari nucleoprotein antigen virus SARS-CoV dan SARS-CoV-
2.
BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Definisi Operasional Variable


Agar Definisi operasional variable lebih jelas maka dilakukan penelitian :

1. Pasien Penderita Covid-19 dengan rekam medis di RS HAJI


JAKARTA.
2. Pasien yang melakukan pemeriksaan rapid tes antigen dan PCR
dalam satu waktu di RS HAJI JAKARTA.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan di Laboratorium RS HAJI JAKARTA pada
bulan Desember 2021-Febuari 2022.

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien penderita Covid -19
di RS HAJI JAKARTA pada periode Bulan Desember 2021 sampai
Febuari 2022.
2. Sampel penelitian ini adalah data pasien penderita Covid-19 yang
melakukan pemeriksaan Tes Rapid Antigen dan PCR dengan medical
record pada bulan periode Desember sampai Febuari 2022.

D. Teknik Pengambilan Data


Penelitian ini dilakukan dengan cara pengumpulan data sekunder
dari instalasi patologi klinik RS HAJI JAKARTA dengan tahapan :

1. Melakukan observasi dan penyerahan prosedur izin pengambilan


data pada bagian dari instansi patologi klinik RS HAJI JAKARTA.
2. Mengajukan izin pengambilan data ke bagian laboratorium dengan
membawa surat izin pengambilan data dari pihak akademik.
3. Melakukan pengambilan data di instalasi patologi klinik RS HAJI
JAKARTA.
4. Mencatat hasil pemeriksaan pada computer dari instalasi patologi
klinik RS HAJI JAKARTA.
5. Mencatat data-data pendukung seperti nama, usia, jenis kelamin
dan riwayat penyakit.

E. Teknik Analisa Data


Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah secara deskriptif
dalam

bentuk presentase dan disajikan dalam bentuk table disertai dengan narasi.

A ❑
X 100 % ¿ X %
B

Keterengan :

A = Jumlah variable yang akan dihitung

B = Jumlah total sampel

X% = Persentase hasil variable yang dihitung


DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai