“Corynebacterium sp.”
Dosen pembimbing:
Risa Wahyuningsih, S.ST., M.Si
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nyalah sehingga kami mampu menyelesaikan makalah mata kuliah
Bakteriologi II ini dengan sebaik-baiknya. Dalam pengerjaan makalah ini,
terdapat beberapa kesulitan yang kami alami. Terimakasih juga tak lupa kami
tuturkan kepada Ibu Risa Wahyuningsih, S.ST., M.Si sebagai dosen mata kuliah
Bakteriologi II yang telah memberikan bimbingan dalam berbagai hal. Kami
berharap makalah ini berguna dalam rangka mengetahui tentang bakteri
Corynebacterium sp.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata atau terdapat kata yang kurang berkenan. Tak ada
gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah ini yang masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa sarana yang membangun.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................. 2
BAB II ................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3
2.1Definisi Corynebacterium sp. .................................................................................... 3
2.2 Morfologi Corynebacterium sp. .......................................................................... 3
2.3 Pemeriksaan Corynebacterium sp. ...................................................................... 4
2.4 Uji Biokimia Corynebacterium sp. ..................................................................... 7
2.5 Identifikasi Corynebacterium sp. ........................................................................ 8
BAB III ................................................................................................................................ 10
PENUTUP ........................................................................................................................... 10
3. 1 Kesimpulan ....................................................................................................... 10
3. 2 Saran ................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
4. Bagaimanakah uji biokimia dari bakteri Corynebacterium sp. ?
5. Bagaimanakah identifikasi dari bakteri Corynebacterium sp. ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu bakteri Corynebacterium sp.
2. Untuk mengetahui bagaimana morfologi dari Corynebacterium sp.
3. Untuk mengetahui bagaimana pemeriksaan dari bakteri Corynebacterium
sp.
4. Untuk mengetahui bagaimana uji biokimia dari bakteri Corynebacterium
sp.
5. Untuk bagaimana identifikasi dari bakteri Corynebacterium sp.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kehitaman. Pada agar darah menurut Mc. Leod, koloni abu- abu sampai
hitam.
4
Hasil pengamatan secara mikroskopis
Pengamatan Pewarnaan Granula Pewarnaan
Albert Neisser Gram
Bentuk Batang Batang Batang
Warna batang Biru Kehijauan Kuning coklat Ungu
Granula Ungu tua Biru tua/ungu -
Susunan Seperti huruf cina atau membentuk Tersebar
huruf V, L, T
5
Sub spesies Koloni pada Setelah diinkubasi
Corynebacterium Agar Telurit
diphtheria
Kecil, gepeng,
Corynebacterium diphtheria kering, kelabu
Tipe intermedius dengan hitam,
bagian
tengah lebih tinggi
3. Tes Virulensi
Tes virulensi dilakukan untuk mengetahui apakah suatu jenis
Corynebacterium diphtheriae dapat membuat toksin difteria atau tidak.
Maka untuk mengetahuinya digunakan dua macam tes yaitu tes virulensi in
vivo dengan binatang percobaan dan tes virulensi in vitro pada lempeng
agar.
a. In Vivo, dengan cara menyuntikkan suspensi bakteri yang berhasil
diisolasi pada hewan percobaan.
Cara kerja tes virulensi in vivo yaitu :
- Tanamlah kedua kuman yang diperiksa pada tabung agar miring
Loeffler pada 37˚ C selama 24 jam. Buatlah suspensi kuman
tersebut di dalam 3-5 mL kaldu.
- Ambil dua marmot (A dan B) dengan berat badan kira-kira 250
6
gram. Cukurlah rambut pada masing-masing marmot pada satu sisi.
- Suntikanlah 500 satuan antitoksin difteria pada marmot A sebelum
12-24 jam tes dimulai.
- Suntikanlah 0,1-0,2 mL suspensi kuman pada sisi yang telah
dicukur.
- Setelah 3-4 jam, suntikanlah 30-50 satuan antitoksin difteria pada
marmot B untuk mencegah kematian binatang percobaan.
- Bila kuman yang diperiksa adalah pembentuk toksin maka marmot
A tidak akan memperlihatkan reaksi apapun pada tempat
penyuntikan. Sedangkan, marmot B akan mendapatkan eritema
pada tempat penyuntikan setelah 24 jam disuntik. Eritema akan
menjadi nekrotik setelah 2-3 hari.
7
Bakteri Glukosa Sukrosa Amylum
Corynebacterium diphtheria + - +
Tipe gravis
Corynebacterium diphtheria + - -
Tipe mitis
Corynebacterium diphtheria + - -
Tipe intermedius
Corynebacterium xerosis + + -
Corynebacterium - - -
pseudodiphteriricum
1. Tellurite Blood Agar - di mana tellurite 0,4% menghambat bakteri lain, basil
difteri mengurangi telurium menjadi telurium logam yang tergabung dalam
koloni yang memberi koloni berwarna abu-abu atau warna hitam.
Corynebacterium diphtheria –
agar Tellurite
8
2. Tinsdale agar ( TIN ) digunakan untuk isolasi utama dan identifikasi
Corynebacterium diphtheriae . Media yang menunjukkan Corynebacterium
diphtheriae penyebab difteri yang di saluran pernapasan atas. Ini mengandung
L-sistein dan natrium tiosulfat yang merupakan indikator H2S.
Corynebacterium diphtheriae
9
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Bakteri Corynebacterium diphtheriae menyebabkan penyakit difteria.
Difteria merupakan salah satu penyakit yang sangat menular (contangius
disease) melalui kontak hubungan dekat, melalui udara yang tercemar oleh carier
atau penderita yang akan sembuh, juga dapat melalui batuk dan bersin
penderita.
Corynebacterium diphtheriae merupakan bakteri anaerobik fakultatif,
Gram positif (+) batang, berukuran panjang/pendek, besar/kecil, tidak berspora,
tidak berkapsul, tidak bergerak, bergranula yang terletak di salah satu atau kedua
ujung badan bakteri. Corynebacterium diphtheriae terdiri dari 3 sub spesies
yaitu gravis, mitis, dan intermedium. Bakteri ini bersifat patogen karena toksin
yang dihasilkan. Maka diperlukan pemeriksaan bakteri ini di laboratorium
mikrobiologi sebagai penunjang diagnosa klinik. Pemeriksaan Corynebacterium
diphtheriae dapat dilakukan berdasarkan pemeriksaan mikroskopik, pembiakan
atau isolasi, uji biokimia dan uji Virulensi dimana sampel didapat dari hapusan
tenggorok, hapusan hidung atau bahan pemeriksaan lainnya.
3. 2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat mengetahui cara
pemeriksaan bakteri Corynebacterium diphtheriae yang dapat bersifat patogen
secara spesifik sehingga dapat melakukan pencegahan sedini mungkin.
10
DAFTAR PUSTAKA
11