Anda di halaman 1dari 8

PENGEMBANGAN WISATA CANDI NGEMPON

MELALUI PENINGKATAN KUALITAS SDM DAN PROMOSI


WISATA DI KELURAHAN NGEMPON

Dedy Setiawan, Nico Aryo Pradita, R. Mochammad Rayhan R., Krisna Yogi
Pratama, Safitri, Pramudita Ardi R., Septiana Dita Sari, Riko Putra
Prasetya, Emir Tri Handoko, Risal Satrio Wicaksono, Muhammad Ari,
Bachrul Luthfi Al Firdaus, Novi Esyananta, Senja Ismi Fiyara, Ika
Septyaningsih
Universitas Negeri Semarang

Abstrak

Kelurahan Ngempon merupakan salah satu kelurahan yang ada di


Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang dengan 6 RW dan 31 RT menjadi salah
satu lokasi pengabdian atau KKN Alternatif Tahap 1 Tahun 2019 UNNES.
Mayoritas mata pencaharian masyarakat di Kelurahan Ngempon merupakan
pekerja industri karena Kelurahan Ngempon sendiri merupakan wilayah dengan
kawasan industri. Kelurahan Ngempon dengan kesibukan industrinya mempunyai
potensi wisata sejarah yang dapat dikembangkan berupa situs candi yang bernama
Candi Ngempon. Namun, keberadaan Candi Ngempon belum terlalu dikenal oleh
masyarakat karena terkendala oleh perizinan, publikasi serta akses menuju ke
lokasi yang belum optimal. Tim KKN mengusulkan untuk mengadakan kegiatan
untuk dapat meningkatkan kualitas SDM dan promosi wisata Candi Ngempon
untuk mengembangkan wisata Candi Ngempon yang mana program kegiatan ini
akan membutuhkan partisipasi dari masyarakat. Harapannya kegiatan ini akan
berkelanjutan sehingga dapat membantu masyarakat dalam mengembangkan
potensi wisata dan menjadi Desa Wisata yang dapat dikenal lebih luas dan dapat
menjadi lahan untuk meningkatkan perekonomian warga.

Kata Kunci : wisata sejarah, infrastruktur, kualitas SDM

1
A. PENDAHULUAN
Pada era sekarang tidak dapat dipungkiri bahwa masalah dalam
pemberdayaan masyarakat mengenai sadar akan alam dan lingkungan
menurun seiring berkembangnya zaman yang lebih condong memasuki
zaman modern. Padahal harusnya dapat di sadari bahwa alam terutama
lingkungan masyarakat di Kelurahan Ngempon memiliki keindahan alam
juga sejarah yang harusnya dapat dilestarikan, sehingga dapat memajukan
serta dapat menjadi jalan berkembangnya wilayah Kelurahan Ngempon.
Kelurahan Ngempon terdapat wisata alam sejarah yaitu Candi Ngempon.
Namun, keberadaan Candi Ngempon sebagai salah satu potensi wisata
belum terkelola dengan baik. Seharusnya, jika dikelola akan memberikan
pemasukan bagi warga maupun kelurahan.
Kelurahan Ngempon merupakan wilayah yang cukup akan
keasrian lingkungannya, sumber daya alamnya pun juga banyak, namun
wilayah tersebut banyak didirikan pabrik yang digunakan sebagai salah
satu mata pencaharian bagi warga sekitar maupun dari luar daerah. Hal
tersebut membuat warga kurang memperdulikan potensi yang ada di
wilayah mereka salah satunya Candi Ngempon. Candi Ngempon sempat
ramai dikunjungi oleh warga sekitar, namun sekarang sudah jarang sekali
yang berkunjung. Banyak masyarakat luar yang belum mengenal
keberadaan candi. Maka dari itu Tim KKN UNNES mengadakan program
pengembangan wisata Candi Ngempon dibidang publikasi, yaitu berupa
pelatihan sablon, muralisasi serta pembuatan plang menuju ke lokasi
candi. Dengan adanya program tersebut masyarakat bisa menerapkan dan
melanjutkan program demi kemajuan wilayah mereka khususnya dalam
pengembangan potensi wisata Candi Ngempon.
Candi Ngempon atau disebut juga Candi Muncul adalah salah satu
dari candi Hindu yang berada di wilayah Kabupaten Semarang. Candi
Ngempon terletak di Kelurahan Ngempon, Kecamatan Bergas, Kabupaten
Semarang, berjarak sekitar dua kilometer dari Pasar Karangjati. Candi
Ngempon terdiri atas sembilan candi, namun hanya empat saja yang telah

2
direkonstruksi atau dibangun. Sepintas candi-candi tersebut tampak sama,
namun ada satu candi yang berukuran lebih besar. Di area sekitar candi
dahulu diyakini merupakan pusat penggemblengan para kasta brahmana
untuk dididik sebagai mpu, atau empu, baik di bidang, olah kanuragan,
sastra budaya maupun kerohanian. Oleh karena itu, tempat situs candi
tersebut berada dikenal dengan nama Ngempon, yang berasal dari kata
empu atau ngempu. Sejarah Penemuan Candi ini ditemukan secara tidak
sengaja tahun 1952 oleh seseorang yang bernama Kasri. Saat itu dia
sedang mencangkul di sawah bersama kakeknya. Pada awal penemuan
hanya ditemukan batu andesit polos berukuran 40 m2, tetapi setiap
mencangkul ditemukan batu lebih banyak lagi. Selain itu juga ditemukan
sepuluh buah patung, antara lain Durga, Ganesha, Kinara Kinari, dan
nandi. Arca-arca tersebut berukuran satu meteran. Arca-arca tersebut kini
disimpan di Museum Ronggowarsito Semarang. Saat ditemukan, batu-batu
candi dalam keadaan bubrah karena terkena longsoran tanah. Pada tahun
1952 Dinas Purbakala menyusun sebuah candi dari reruntuhan tersebut.
Dalam perkembangannya, pada tahun 2006 Balai Pelestarian Peninggalan
Purbakala Jawa Tengah menyusun lagi sebuah candi yang ukurannya lebih
kecil dari yang pertama. Ditempat ini ditemukan 9 titik pondasi candi,
tetapi saat ini baru 4 candi saja yang sudah selesai direkonstruksi. Candi
ini pun sudah diruwat oleh Parisada Hindhu Dharma Indonesia. Latar
belakang sejarah pembangunan Candi Ngempon belum dapat diketahui
secara pasti. Berdasarkan ciri arsitektural bangunannya, Candi Ngempon
dibangun pada abad VIII-IX M yang memiliki latar belakang agama
Hindu. Candi Ngempon terdiri dari 4 buah candi yang sudah dipugar
terdiri dari dari 1 buah Candi Induk dan 3 buah Candi Perwara. Candi
Induk berukuran 3,77 m x 3,87 m dengan tinggi 4,45 m. Candi perwara
berjumlah 3 buah dengan ukuran masing-masing 2,85 m x 2 85 m dengan
tinggi 4,15 m. Susunan batu lepas sebanyak 9 buah dengan ukuran rata-
rata 2,5 m x 2,5 m tinggi 60 cm. Susunan batu lepas yang lain berbentuk

3
memanjang berukuran 16,4 m x 1,3 m dan tinggi 45 cm. Candi Ngempon
pertama kali ditemukan dalam keadaan runtuh dan rusak.

B. PELAKSANAAN DAN METODE


Kegiatan yang kami usulkan untuk dapat menunjang pemberdayaan
masyarakat untuk pengembangan wisata candi yaitu dengan pelatihan
sablon. Kegiatan pelatihan sablon diadakan sekaligus untuk sarana
promosi wisata Candi Ngempon karena design yang dibuat yaitu gambar
Candi Ngempon. Waktu pelaksanaan pelatihan yaitu 21 Februari 2019
yang bertempat di Gedung Pertemuan Kelurahan Ngempon dengan
sasaran anggota Karang Taruna dan warga Kelurahan Ngempon.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam rangka mewujudkan Kelurahan Ngempon untuk menuju
wilayah yang mandiri dan sejahtera diperlukan pemberdayaan yang
mampu membantu masyarakat agar dapat membangun usaha dan berperan
aktif dalam mengembangkan wilayah mereka. Di Kelurahan Ngempon
sendiri potensi ekonominya sudah lumayan, seperti halnya pertanian, dan
mayoritas warganya berprofesi sebagai pekerja industri. Karena di wilayah
mereka masih terdapat persawahan dan bangunan pabrik yang lumayan
banyak.
Candi Ngempon sebagai salah satu potensi wisata, dapat
dikembangkan sebagai salah satu daya tarik yang ada di Kelurahan
Ngempon. Menurut wawancara dengan pihak pengelola yang diutus
langsung dari Dinas Cagar Budaya yang kantor pusatnya ada di Magelang
menyatakan bahwasannya memang dari dinas tidak mempunyai niatan
untuk menjadikan Candi Ngempon sebagai objek wisata dan lebih
memfokuskan pada perawatan situs candi tersebut.
Untuk menjaga kelestarian Candi Ngempon sebagai cagar budaya,
telah dilakukan usaha-usaha seperti pemugaran dan penataan lingkungan
dengan harapan bangunan tersebut dapat dimanfaaatkan secara optimal

4
untuk berbagai kepentingan. Adapun kegiatan pemugaran telah dilakukan
oleh BPCB Jawa Tengah pada tahun 2006 dan 2009 sedangkan
pemanfaatan lingkungan sekitar oleh masyarakat setempat telah membuat
daerah di sekitar Candi Ngempon menjadi lebih hidup dengan
dibangunnya berbagai fasilitas penunjang seperti tempat parkir, toilet,
warung makan, dan tempat hiburan anak-anak. Usaha pelestarian tidak
hanya berhenti sampai pada tahap pemugaran dan penataan lingkungan
saja, namun perlu didukung dengan pemeliharaan. Pemeliharaan dilakukan
dengan cara perawatan rutin yang dilakukan oleh juru pelihara setempat.
Perawatan rutin dilakukan secara manual menggunakan peralatan
tradisional. Kegiatan tersebut harus ditunjang dengan kegiatan konservasi
agar cagar budaya lebih terjaga keawetannya. Konservasi terhadap Candi
Ngempon sudah pernah dilaksanakan pada tahun 2011. Tidak jauh dari
lokasi Candi Ngempon juga terdapat Petirtaan Kuno yang berada di
Kelurahan Derekan Kabupaten Semarang. Petirtaan Kuno tersebut berupa
pemandian air hangat yang sekarang banyak dikunjungi oleh wisatwan
lokal terlebih lagi saat menjelang puasa atau yang sering dikenal
masyarakat dengan sebutan “Padusan“. Lokasi atau Rute Menuju Candi
Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang dari arah Semarang,
Ambarawa maupun Salatiga langsung menuju dan berpusat di satu jalur
Semarang – Solo atau Semarang – Yogya, berhenti di depan Pasar
Karangjati Kabupaten Semarang. Bersebelahan dengan Pasar Karangjati
ada kantor Polsek Karangjati disitu ada pertigaan, yang dari Semarang
belok kekiri sedangkan dari Salatiga, Ambarawa belok kekanan. Jalan
menuju ke timur atau jalan menuju Pringapus. Setelah 2 KM dari Kantor
Polsek Karangjati ada pertigaan dan belok kanan sampai menemukan
papan nama Candi Ngempon. Belok kiri dan tidak jauh dari papan nama
tersebut ada gapura kecil masuk mengikuti jalan cor beton untuk sampai di
lokasi Candi Ngempon.
Candi Ngempon perlu sistem tanda untuk pengunjung karena akses
untuk menuju Wista Candi Ngempon tersebut sulit dan sukar ditemukan.

5
Maka perlunya sign system atau sistem tanda yang konsisten agar hasil
menjadi baik dan mudah dipahami oleh pengunjung. Untuk itu, TIM KKN
juga sudah membuatkan tanda untuk warga atau wisatawan agar dapat
menemukan lokasi dengan lebih mudah. Harapan kedepan bahwa perlu
diterapkannya Sign system yang mana tidak hanya menunjukkan arah jalan
namun juga sebagai informasi yang ada di lokasi Wisata Candi Ngempon.
Dalam perancangan sign system untuk objek Wisata Candi Ngempon
harus konsisten agar pengunjung mudah memahami.
Dalam rangka pemberdayaan masyarakat untuk menunjang
promosi Candi Ngempon, Tim KKN juga mengadakan pelatihan sablon
untuk pemuda dengan harapan dapat menjadi salah satu media promosi
Candi Ngempon dan membuka lapangan usaha yang dapat menambah
keberagaman dan kemajuan industri didaerah Ngempon. Promosi lewat
media sosial dan melalui gambar atau mural ditempat sekitar candi juga
dilakukan untuk lebih mengenalkan candi ke masyarakat luas. Desain
mural diterapkan ditembok pabrik sebelum menuju lokasi candi yang
sekaligus sebagai petunjuk arah.
Perlunya perbaikan fasilitas pada lokasi Candi Ngempon menjadi
target utama agar pengunjung semakin nyaman. Selain melakukan
perbaikan juga harus adanya sosialisasi untuk promosi Wisata Candi
Ngempon pada Kabupaten kota-kota lain untuk mendorong peningkatan
pengunjung.

D. PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Kelurahan
Ngempon terdapat potensi wisata yang menarik yang dapat dijadikan
sebagai salah satu sumber untuk dapat meningkatkan kemajuan
wilayah Kelurahan Ngempon.
2. Saran

6
Untuk bisa menjadi Desa Wisata hendaknya diperhatikan aspek-aspek
yang harus dilaksanakan untuk menunjang wisata tersebut dan tetap
dengan memperhatikan kualitas lingkungan atau alam sekitar. Situs
candi harus tetap dilestarikan dan dikembangkan karena dapat menjadi
sarana belajar bagi instansi pendidikan diseluruh wilayah. Kesadaran
masyarakat akan pentingnya perawatan akan situs sejarah dan
kesadaran potensi wisata sangat diharapkan untuk dapat ikut serta
dalam melestarikan situs bersejarah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA
https://sclm17.blogspot.com/2018/01/candi-ngempon.html. Diakses pada tanggal
16 Maret 2019.
http://www.semarangplus.com/candi-ngempon-kecamatan-bergas-kabupaten-
semarang/. Diakses pada tanggal 16 Maret 2019.
Kusumowati, Sugesti dkk. (___). Perancangan Sign System pada Objek Wisata
Candi Ngempon.___.

Anda mungkin juga menyukai