KELOMPOK
08
Oleh
Abdurrohim Hamidi (1720801006)
ii
1. Prof. Dr. H. M. Sirozi, Ph.D selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)
Raden Fatah Palembang.
2. Rian oktiansyah S.pd, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN
Terintegrasi LP2M.
3. Ruliansyah, M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah
Palembang.
4. Muhammad Lufika Tondi, M.Sc selaku Ketua Program Studi Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah
Palembang.
5. Hasan Marzuki, S.Pd, M.T, selaku Ketua Program Studi Kimia Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah
Palembang.
6. Muhammad Irman S.STp,M.Si, selaku Kepala Kecamatan Sematang Borang
serta seluruh perangkat yang telah menerima Peserta KKN Terintegrasi
LP2M Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden
Fatah Palembang.
7. Ten Ramanda, ST selaku Lurah Srimulya serta serta seluruh perangkat yang
telah banyak membantu suksesnya KKN Mandiri Saintek Angkatan II
Membangun Kemandirian Masyarakat Dengan produk Unggulan Lokal
Berbasis Keagamaan
8. Imron Halim, S.IKOM selaku Sekretaris Kelurahan Srimulya yang telah
memberikan ayoman serta motivasi kepada peserta selama pelaksanaan KKN
Mandiri Saintek Angkatan II Membangun Kemandirian Masyarakat Dengan
produk Unggulan Lokal Berbasis Keagamaan.
9. Seluruh pengurus RW, RT, Kader PKK, LP2M dan Karang Taruna yang telah
membantu peserta selama pelaksanaan KKN.
10. Masyarakat Kelurahan Srimulya yang telah menerima dan bekerjasama dengan
peserta selama pelaksanaan KKN Mandiri Saintek Angkatan II Membangun
Kemandirian Masyarakat Dengan produk Unggulan Lokal Berbasis
Keagamaan
iii
11. Rekan-rekan anggota kelompok KKN Terintegrasi LP2M Kelurahan
Sukamulya yang telah bekerjasama dengan baik selama melaksanakan KKN
Mandiri Saintek Angkatan II Membangun Kemandirian Masyarakat Dengan
produk Unggulan Lokal Berbasis Keagamaan
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak hal-
hal yang harus diperbaiki dan jauh dari kesempurnaan. Dengan demikian, kami
mengharapkan atas kritik dan saran yang membangun semua pihak dalam
penyusunan laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................... v
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu proses yang harus dilalui
oleh sebagian besar mahasiswa. Masa KKN sebagai bentuk pembuktian mahasiswa
agar mampu berkomunikasi, bermasyarakat, serta berkolaborasi di tengah-tengah
perbedaan disiplin ilmu, agama, serta suku di daerah tertentu. Mengabdi merupakan
amanah dari salah satu Tridharma Perguruan Tinggi agar dapat memberikan
pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat di luar
kampus yang secara langsung bersama masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menangani masalah lingkungan dan pembangunan sosial ekonomi yang dihadapi di
daerah setempat.
1
1.2 Profil Lokasi KKN
1.2.1 Profil Singkat Kecamatan Sematang Borang
Sematang Borang adalah sebuah kecamatan di Kota Palembang,
Sumatera Selatan, Indonesia. Kecamatan ini terbentuk pada tanggal 08 Agustus
2007. Kecamatan Sematang Borang merupakan pemekaran dari Kecamatan
Sako. Kecamatan Sematang Borang memiliki 4 kecamatan, yaitu Karya Mulya,
Lebong Gajah, Srimulya, Sukamulya.
Tabel 1.1 berikut merupakan profil kecamatan Sematang Borang.
Kecamatan Sematang Borang
Negara : Indonesia
Provinsi : Sumatera Selatan
Kota : Palembang
Luas : 51,46 km2
Jumlah Penduduk : 39.502 jiwa
Kepadatan Penduduk : 767,53 Kiwa/Km2
Kelurahan : 4
2
c. Sebelah Selatan : Kecamatan Kalidoni
d. Sebelah Barat : Kelurahan Lebung Gajah
Sedangkan jarak antara kelurahan dengan pusat pemerintahan dapat
dirinci sebagai berikut:
a. Jarak ke pusat pemerintahan kecamatan 1 km.
3
1.3 Profil Potensi Lokal
1.3.1 Pemerintahan
a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur
Adapun data jumlah penduduk berdasarkan umur di kelurahan
Srimulya pada bulan November 2019 dapat dilihat pada tabel 1.2.
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur
Laki-laki 7333
Perempuan 7376
4
Tabel 1.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Islam 14393
Katolik 28
Budha 17
b. Lembaga Kemasyarakatan
Dikelurahan Srimulya mempunyai beberapa kelembagaan antara
lain seperti, Posyandu, PKK, RT, RW, Kelompok Gotong Royong, dan
sebagainya. Kelurahan Srimulya memiliki 35 Rukun Tangga/RT dan 7
RW. Struktur organisasi Rukun Warga dan Rukun Tetangga dapat
dilihat pada gambar 1.2.
6
Gambar 1.2 Struktur organisasi Rukun Warga dan Rukun Tetangga Kelurahan
Srimulya.
Tempat Keterangan
Apotek Ada
d. Sarana Pendidikan
Adapun jumlah sarana pendidikan di kelurahan Sukamulya
kecamatan Sematang Borang kota Palembang Tahun 2019 dapat dilihat
pada tabel 1.7.
Tabel 1.7 Sarana Pendidikan
SD Negeri 3
SD Swasta 1
SMP Negeri 3
7
SMP Swasta 1
e. Pelayanan Umum
Pelayanan Umum dikelurahan Srimulya kecamatan Sematang
Borang kota Palembang Tahun 2019 dapat dilihat pada tabel 1.8.
Tabel 1.8 Pelayanan Umum Kelurahan Srimulya
Tempat Keterangan
PLN Ada
PDAM Ada
1.3.3 Ekonomi
a. Mata Pencaharian
Adapun jumlah mata pencarian penduduk di kelurahan
Sukamulya kecamatan Sematang Borang Kota Palembang Tahun 2018
dapat dilihat pada tabel 1.9.
Tabel 1.9 Mata Pencarian Penduduk di Kelurahan Srimulya
PNS 173
ABRI 89
Swasta 831
BUMN 45
Pensiunan 181
Tani 67
Dagang/Jasa 275
Pelajar/Mahasiswa 3246
Wiraswasta 371
1.3.4 Budaya
Kebudayaan masyarakat kelurahan Srimulya dapat terlihat yaitu kegitan
8
gotong, setiap hari minggu Ramah Tamah.
10
BAB II
a. Definisi Serai
b. Karakterisitik Serai
Serai merupakan rumput tahunan tinggi 50-100 cm. Batang tidak berkayu,
beruas-ruas pendek, putih, daun tunggal, lanset, berpelepah, pangkal pelepah
memeluk batang, ujung runcing, tepi rata, panjang 25-75 cm, lebar 5-15 mm,
pertulangan sejajar, hijau. Bunga majemuk, bentuk malai, karangan bunga
berseludang, terletak dalam satu tangkai, butir kecil, benang sari berlepasan, kepala
putik muncul dari sisi putih. Buah bulat panjang, pipih, putih kekuningan. Biji bulat
panjang dan berwarna coklat. Akar serabut dan berwarna putih kekuningan
(Gadahusada, 2004).
c. Manfaat Serai
Batang dan daun yang sering digunakan untuk bumbu masak, minyak wangi,
bahan pecampur jamu dan juga dibuat minyak atsiri. Ramuan serai dapat
dimanfaatkan sebagai pengusir pengendalian serangga, contonya nyamuk sebagai
vektor (pembawa) penyakit. Kandungan kimia tanaman serai lebih banyak terdapat
pada batang dan daun. Batang dan daun serai yang dihaluskan, lalu di campur
dengan pelarut akan menghasilkan minyak atsiri yang mengandung senyawa sitrat,
sitronela, geraniol, mirsena, nerol, farsenol methil heptenon, dan dipentena
(Imansyah, 2003).
12
Tanaman serai terutama batang dan daun bisa dimanfaatkan sebagai pengusir
nyamuk karena mengandung zat-zat seperti geraniol, metil heptenon, terpen,
alkohol, asam-asam organik, dan terutama sitronelal sebagai obat nyamuk semprot.
Minyak serai diperoleh dari hasil penyulingan batang atau akar tumbuhan serai.
Minyak serai merupakan sumber senyawa geraniol dan sitronela. Senyawa inilah
yang dapat digunakan sebagai insect repellent dengan memberikan perlindungan
terhadap gigitan nyamuk. Geraniol, 3,7-dimethyl-2,6-octadien-l-ol atau sering
disebut juga sebagai hodinol adalah salah satu senyawa monoterpenoid dan alkohol
dengan formula C10H18O merupakan komponen utama dari minyak rose dan serai.
Geraniol dijumpai juga pada tanaman geranium dan jeruk. Senyawa ini tidak dapat
larut dalam air, tetapi larut dalam bahan pelarut organik yang umum. Baunya
menyengat dan sering digunakan sebagai parfum (Ainil, 2009).
Kandungan kimia serai lebih banyak terdapat pada batang dan daun, yaitu
senyawa sitrat, sitronela, geraniol, mirsena, nerol, farsenol methil heptenon, dan
dipentena. Kandungan yang paling besar adalah sitronela yaitu sebesar 35% dan
geraniol sebesar 35-40%. Serai mengandung senyawa berbentuk padat dan berbau
khas. Salah satu senyawa yang dapat membunuh nyamuk adalah sitronela. Sitronela
mempunyai sifat racun (desiscant) (Harjono, 2012).
13
Tabel 2.1 Proses Pembuatan Spray Anti Nyamuk
14
No Cara Kerja Gambar
3. Setelah dipotong potong, bilas
dan cucilah serai tadi hingga
bersih .
15
No Cara Kerja Gambar
5. Setelah diblender tadi, diamkan
hasilnya tadi kurang lebih 12
jam , Lalu saring
Langkah pertama yang dilakukan untuk membuat spray anti nyamuk adalah
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Adapun bahannya adalah tanaman
serai sebanyak 2 ikat dan air (500 ml). Untuk alatnya adalah pisau, kompor, panci,
saringan, dan botol spray
16
Gambar 2.1 Alat dan Bahan
2. Proses Penghalusan
17
4. Memasukkan Spray Ke Botol Spray
Langkah terakhir adalah memasukkan spray ke dalam botol spray dan spray
anti nyamuk pun siap digunakan.
18
a. Gotong Royong
b. Pembersihan Masjid
c. Kunjungan ke Kampung Iklim
4 Sosial dan Budaya Kunjungan ke Pabrik Tempe
e. Sosialisasi Dampak Negatif
Gadget
f. Menjaga KIA di Kecamatan
Sematang Borang
19
2.4.1 Bentuk Kegiatan
2.4.2 Kegiatan Non Fisik
Kegiatan non fisik merupakan suatu kegiatan yang di lakukan dengan
fokus utamanya untuk memberdayakan potensi-potensi yang dimiliki. Dalam
hal ini mengenai cara Pembuatan Gel Pengharum Ruangan Alami dari Ekstrak
Jeruk Nipis Di Kelurahan Srimulya.
2.4.3 Kegiatan Fisik
Kegiatan fisik ialah bentuk kegiatan dalam bentuk real atau secara nyata
yang dapat dilihat. Dalam hal ini sosialisasi mengenai cara Pembuatan Gel
Pengharum Ruangan Alami dari Ekstrak Jeruk Nipis Di Kelurahan Srimulya
Kemudian warga Kelurahan Srimulya dapat melihat dan
mempraktikannya. Berikut merupakan sosialisasi Pembuatan POC berbahan
dasar Air Cucian Beras dengan penambahan Molase Di Kelurahan Srimulya.
20
Gambar 2. Sosialisasi Pembuatan Produk Spray Anti Nyamuk Di Kelurahan Srimulya
No Kegiatan Foto
Mengajar di SD
1 Negeri 247
Palembang
Mengajar di SMP
2 Negeri 23
Palembang
21
Perlombaan
Memperingati Hari
3
Pahlawan dan
Sumpah Pemuda
4 Identifikasi Boraks
Pengenalan
5
Microsoft Office
6 Mengajar Ngaji
22
Memperingati
7 Maulid Nabi
Muhammad SAW
Acara Olahraga
8
Bersama Milo
9 Senam
10 Gotong Royong
23
Pembersihan
11
Masjid
Kunjungan ke
12
Pabrik Tempe
Kunjungan ke
13
Kampung Iklim
Proses Pembuatan
14
Pupuk
2.5 Keberlanjutan Program
Program ini berlanjut karena cara pembuatannya yang cukup sederhana telah
diajarkan kepada warga, sehingga tidak perlu khawatir jika sewaktu-sewaktu spray
habis, karena bisa dibuat kembali dengan cara yang sama. Dengan adanya program ini,
diharapkan dapat membantu para warga Desa Harjo Mulyo Jaya.
25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tanaman serai terutama batang dan daun bisa dimanfaatkan sebagai pengusir
nyamuk karena mengandung zat-zat seperti geraniol, metil heptenon, terpen, alkohol,
asam-asam organik, dan terutama sitronelal sebagai obat nyamuk semprot.
3.2 Saran
26
DAFTAR PUSTAKA
27