Diusulkan Oleh :
Fahmy Dafa’ur Ramadhan Wijaya ( Ketua )
Nur Ahmad Baidhowi Ainul Muttaqin ( Anggota )
Lintang Lendrynastiti ( Anggota )
Anisa Nikmah Apriliana ( Anggota )
Diah Ajeng Rosa Wahidiana ( Anggota )
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
PUSAT PENDIDIKAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MALANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN
PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL PERTANIAN ROTI
MANIS SUBTITUSI UBI JALAR UNGU
Usaha Roti Manis “Agri Bakery” merupakan usaha yang bergerak dibidang
pengolahan. Usaha ini mengolah ubi jalar ungu menjadi roti manis. Roti Manis
merupakan produk yang tidak asing lagi bangi masyarakat Indonesia, oleh karena
itu kelompok kami memilih roti manis sebagai suatu peluang usaha, masyarakat
akan mendapatkan produk olahan makanan yang sehat, terjamin kuwalitasnya
karena kelompok kami menggunakan alat moderen dan higienis untuk proses
pengolahannya. Usaha ini direncanakan bertempat di Polbangtan Malang
Usaha roti manis “Agri Bakery” dipilih karena prospek pengolahan ubi
jalar menjadi roti manis cukup menjanjikan, kandungan gizi yang terkandung
didalamnya memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan manusia serta mudah
dalam pembuatanya. Ditambah keunikannya yaitu berbagai macam rasa dan
dikemas dengan wadah higienis.
Sasaran pasar poduk roti manis ini utamanya adalah mahasiswa Polbangtan
Malang serta masyarakat sekitar Polbangtan Malang. Tempat penjualannya di TK
AL MAARIF 02 Singosari, MI AL MAARIF 02 Singosari, MTs AL MAARIF 01
Singosari, MA MTs AL MAARIF 01 Singosari, dan Toko Yusuf Hadi Singosari.
Promosi dengan mendatangi sekolah secara langsung, menempel pamflet, media
sosial dan media internet sebagai sarana e-business.
Produk ini dapat dikonsumsi oleh semua golongan dari konsumen elite
hingga konsumen menegah bawah karena harganya yang relatif terjangkau serta
memiliki nilai kepuasan yang tinggi.
BAB I
PENDAHULUAN
Kabupaten Malang memiliki potensi produksi ubi jalar yang sangat besar,
namun produksi ubi jalar yang sangat besar tidak diimbangi dengan adanya
industri yang mengolah ubi jalar lebih lanjut. Di Kabupaten Malang hanya
terdapat beberapa industri yang mengolah ubi jalar untuk dijadikan produk
makanan olahan, Oleh karena itu ubi jalar dari Kabupaten Malang lebih banyak
dipasarkan ke daerah lain.
Komoditas ubi jalar merupakan sumber penghasilan dan memberikan
konstribusi yang baik terhadap perekonomian di Kabupaten Malang. Namun
melimpahnya komoditas ubi jalar dan tingginya kontribusi terhadap
perekonomian di Kabupaten Malang tidak diimbangi dengan kesejahteraan petani
ubi jalar. Hal ini disebabkan petani hanya mampu menjual ubi jalar dalam bentuk
bahan baku, selain itu minimnya informasi dan jaringan pemasaran bagi petani
memaksa petani ubi jalar menjual hasil panen kepada pengepul. Selain itu, belum
banyak masyarakat yang mampu mengolah ubi jalar menjadi suatu produk yang
bernilai tinggi dan menghasilkan nilai tambah.
Selain melihat dari sisi potensi komoditas unggulan yang dhasilkan, usaha
yang dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah terhadap produk ubi jalar yaitu
dengan melihat adanya peluang pasar mengenai makanan-makanan yang
tergolong makanan “zaman dulu” dan mulai banyak dicari dengan varian rasa dan
tampilan yang lebih menarik.
Proses Produksi
1. Diagram Alir ( Flow Chart )
2. Proses Pembuatan
Alat : Timbangan, Oven, Kompor, Loyang, Clipper, baskom,
Mangkok, sendok, Mixer Planetary,sendok, Solet.
Bahan : Tepung Terigu, Ubi jalar ungu, gula, garam, Ragi, Mentega, Air,
Susu Bubuk, Telur.
1. Persiapkan alat dan bahan.
2. Pemasukan bahan kering ( tepung ,gula, susu bubuk, ubi jalar ungu)
kedalam planetary , mixer, hingga tercampur rata.
3. Pemasukan bread Improver dan ragi ± 5 menit.
4. Pemasukan bahan cair ( air es dan telur ) secara bertahap sampai
tercampur.
5. Pemasukan mentega dan garam hingga adonan memiliki tekstur yang
elastis.
6. Pendiaman selama ± 15 menit.
7. Pembulatan adonan / rounding dengan berat 50 gram.
8. Proses proofing selama ± 15 menit.
9. Pemberian isi dan pembentukan adonan.
10. Proses proofing selama ± 30 menit.
11. Pemanggangan dengan oven selama ± 10- 15 menit pada suhu 150°C.
12. Pendinginan setelah dikeluarkan dari oven.
13. Pengemasan dan pelabelan roti manis.
Kami menawarkan suatu produk makanan sehat dengan harga yang ekonomis
dan rasa yang bervariasi. Kelompok kami memilih roti manis sebagai suatu
peluang usaha, masyarakat akan mendapatkan produk olahan makanan yang sehat,
terjamin kuwalitasnya karena kelompok kami menggunakan alat moderen dan
higienis untuk proses pengolahannya agar cita rasa dapat terjaga sehingga dapat
menjadikan kepuasan tersendiri bagi konsumen.
2.3 Pemasaran
Strategi dalam memasarkan produk ubi jalar “Agri Bakery” yang dilakukan
adalah penjualan dalam strategi pemasaran offline dalam lingkup kampus
Polbangtan Malang yaitu adanya kerja sama dengan pihak kantin asrama/rumah
makan kampus Polbangtan Malang sebagai snack yang dapat dikonsumsi
mahasiswa pada saat di rukan/bekal di kampus, dan Pemasaran melalui
marketplace menggunakan media online yang dapat mempermudah konsumen
dalam menjangkau produk yang diinginkan, dan juga untuk menjangkau pasar
yang lebih luas.
2.4. Keuangan
Analisa keuangan usaha roti manis terdiri dari biaya variabel biaya bahan
baku, dan biaya lain – lain dapat dilihat pada tabel berikut :
Jumlah
No Jenis Anggaran
Kementan Sub Total
1. Biaya Tetap
Peralatan
Mixer Dought
Rp. 7.500.000,-
Proffing box
Rp. 4.500.000,-
Oven
Rp. 1.000.000,-
Kompor Gas
Rp. 500.000,-
Tabung Gas
Rp. 150.000,-
Loyang
Rp. 200.000,-
Timbangan Digital
Rp. 100.000,-
Rolling Pin
Rp. 30.000,-
Mangkok
Rp. 30.000,-
Sendok
Rp. 12.000,-
Gelas Ukur
Rp. 10.000,-
Lap
Rp. 10.000,-
Kuas
Rp. 10.000,-
Clipper
Rp. 10.000,-
Plastik
Rp. 9.000,-
Solet
Rp. 6.000,- Rp. 14.077.000,-
2. Biaya Variabel
a. Bahan Baku
Tepung Terigu P.Tinggi Rp. 50.000,-
Tepung Terigu P. Sedang Rp. 8.000,-
Ubi Jalar Ungu Rp. 3.000,-
Ragi Instan Rp. 10.000,-
Gula Pasir Rp. 12.000,-
Mentega Rp. 24.000,-
Telur Rp. 24.000,-
Susu bubuk Rp . 15.000,-
Air es Rp. 2.000,-
Mesis Rp. 45.000,-
Sarung tangan Rp. 20.000,-
Kemasan Rp. 22.500,-
Label Rp. 49.500,-
Rp. 285.000,-
3. Biaya Lain-lain
Listrik Rp. 5.000,-
Gas Rp. 5.000,- Rp. 10.000,-
Total Rp. 14.372.000,-
2.5 Manajemen Bisnis
MANAGER
FAHMY DAFA
A. BIAYA PRODUKSI
Biaya Tetap = Rp. 2.405,6
Biaya Variabel = Rp. 285.000
Biaya Lain – Lain = Rp. 10.000 +
= RP. 297.500
Jumlah Produksi = 200
D. PENDAPATAN
PENDAPATAN = Jumlah Produksi x HJP
= 200 x Rp. 2.000
= Rp. 400.000
E. LABA KEUNTUNGAN
LABA = Pendapatan – Total Biaya Produksi
= Rp. 400.000 - Rp. 297.500
= Rp. 102.500
F. R/C RATIO
= Pendapatan : TBP
= Rp. 400.000 : Rp. 297.500
= 1,34
Jadi, R/C Ratio rupiah yang dikeluarkan untuk 1x produksi akan
menghasilkan 1,34 sehingga usaha ini lauak dikembangkan.
G. B/C RATIO
= Keuntungan : TBP
= Rp. 102.500 : Rp. 297.500
= 0,34
# BEP HARGA
BEP HARGA = Total Biaya
Jumlah Produksi
= Rp. 297.500
200
= 1.487
Harga Jual
= 1.487 x 200
Rp. 2.000
= 148,7
Pinjaman Kredit - -
Investasi
CASH FLOW
0 Rp. 14.372.000,- Rp. 14.372.000,-
Rp. 10.179.044,-
= 1,4
Jadi, berdasarkan perhitungan Pay Back Peroide diatas dapat dikatakan
usaha ini layak untuk dijalankan karena modal dapat kembali dlam jangka waktu
1 Tahun 4 Bulan
RINCIAN
BIAYA OPERASIONAL
A. BIAYA TETAP
B. BIAYA VARIABEL
G. PENDAPATAN
PENDAPATAN = Jumlah Produksi x HJP
= 200 x Rp. 2.000
= Rp. 400.000
H. LABA KEUNTUNGAN
LABA = Pendapatan – Total Biaya Produksi
= Rp. 400.000 - Rp. 297.500
= Rp. 102.500
I. R/C RATIO
= Pendapatan : TBP
= Rp. 400.000 : Rp. 297.500
= 1,34
Jadi, R/C Ratio rupiah yang dikeluarkan untuk 1x produksi akan
menghasilkan 1,34 sehingga usaha ini lauak dikembangkan.
J. B/C RATIO
= Keuntungan : TBP
= Rp. 102.500 : Rp. 297.500
= 0,34
# BEP HARGA
BEP HARGA = Total Biaya
Jumlah Produksi
= Rp. 297.500
200
= 1.487
Harga Jual
= 1.487 x 200
Rp. 2.000
= 148,7
= Biaya Tetap
= Rp.14.077.000
= Rp.14.077.000
= Rp.14.077.000
Rp. 513
= 27.440 unit
Jenis Bulan
No kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Survey Pasar
2 Perijinan
3 Proses pengolahan
4 Pengembangan
penjualan online
dan sekolah luar
kampus
Deskripsi Pengembangan Usaha PWMP
bulan ke -
KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Survey Pasar
2.Perijinan
3. Proses pengolahan
4. Pengembangan
penjualan online
5. Pengembangan
penjualan ke sekolah
luar kampus
6. Pengembangan cita
rasa produk
7. Pengembangan
jajanan baru
DAFTAR RIWAYAT HIDUP KETUA DAN ANGGOTA PROGRAM
PWMP
a. Identitas Diri
b. Riwayat Pendidikan
Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Penghargaan Tahu
1. Peserta webinar pengembangan bawang BPTP JAMBI 2020
putih lokal
b. Riwayat Pendidikan
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Penghargaan Tahun
1. Enterpreneur Muda Pertanian Bidang SMK PPN 2019-2020
Marketing TEGALAMPEL
BONDOWOSO
.a. Identitas Diri
b. Riwayat Pendidikan
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Penghargaan Tahun
4.
Pendidikan Praktek Kerja
Universitas Brawijaya 2018
Industri di Laboratorium THT
Peserta Bimbingan Teknis Trik
5.
& Trip Menghadapi Uji BBPP Binuang 2020
Kompetensi Penyuluhan
6. Peserta Bimbingan Teknis
BBPP Binuang 2020
Klasifikasi P4S
Univeresitas Ngudi
16. Peserta Webinar Kewirausahaan 2020
Waluyo
b. Riwayat Pendidikan
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Penghargaan Tahun
1. Peserta Pelatihan IPAL UNESA 2016
2. Peserta LKTI tingkat Nasional ITS/PPNS 2018
3. Peserta Tips and Tricks Tantangan Himpunan Alumni 2020
Marketer Sekolah Bisnis IPB
4. Peserta Pengembangan Ternak Perah Universitas Brawijaya 2020
serta Produk Olahan
5. Peserta Semnas Kuliah sambil Club Informasi Kerja 2020
berbisnis
6. Peserta Sinergi Institusi Pertanian Universitas Jember 2020
b. Riwayat Pendidikan
ARTI LOGO :
5 helai daun memiliki arti bahwa kelompok yang berjumlah 5 orang
5 batang tajam yaitu 4 bagian di sebelah kanan dan 1 bagian di sebelah kiri
memiliki arti bahwa 5 orang anggota kelompok yang terdiri dari 1 ketua
dan 4 anggota yang saling bekerja sama mempunyai jiwa pemberani dan
tanggung jawab dalam berwirausaha
Api menjulang keatas memiliki arti bahwa anggota kelompok memiliki
semangat yang tinggi dalam berwirausaha
3 bagian pada gambar roti memiliki arti bahwa selalu mengutamakan
kepuasan konsumen dengan selalu menjaga cita rasa produk dengan
bervariasi dan higenis