Anda di halaman 1dari 35

BUSSINESS PLAN HIBAH KOMPETITIF

YESS

PENGGEMUKAN SAPI POTONG “ROHMAN FARM”


DESA PUTUKREJO KECAMATAN
GONDANGLEGI KABUPATEN MALANG

Diusulkan oleh:
Nur Rohman

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
PERTANIAN
2024
LEMBAR PENGESAHAN BUSINESS PLAN

1. Judul Usaha : Penggemukan Sapi Potong “Rohman Farm”


2. Bentuk Usaha Mandiri : Usaha Kecil
3. Identitas Pemilik Usaha
a. Nama Lengkap : Nur Rohman
b. NIK 3507102605900003
c. No. IUMKM / SKDU :
d. Alamat Rumah : Jl. Sunan Ampel RT 004 RW 002
Desa Putukrejo Kecamatan Gondanglegi
Kabupaten Malang Jatim
e. No. Telp/HP 0838-9144-4229
f. Email :
4. Mentor
a. Nama Lengkap :
b. Alamat :
c. Jenis Usaha :
d. Nama Perusahaan :
e. No. Telp/HP :
f. Email :
5. Rencana Biaya
a. Hibah Kompetitif : Rp 100.000.000
b. Kredit Usaha : Rp -
c. Sumber lain (in-kind 30%) : Rp 48.935.908
6. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 - 6 bulan
7. Alamat Lokasi Usaha : Jl. Sunan Ampel RT 004 RW 002
Desa Putukrejo Kecamatan Gondanglegi
Kabupaten Malang Jatim

Malang, 15 Februari 2024


Calon Penerima Hibah

Nur Rohman
3507102605900003
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga penulis
dapat menyusun Business Plan sebagai acuan dan rencana kegiatan yang diajukan dalam
program Youth Entrepreneurship and Employment Support Service Programme (YESS)
Kementerian Pertanian. Business Plan yang disusun adalah tentang usaha penggemukan sapi
potong yang dilaksanakan di Desa Putukrejo Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada:

1. Kementerian Pertanian Republik Indonesia atau National Project Management


Unit (NPMU) sebagai pengelola program YESS yang berada di tingkat pusat.
2. Politeknik Pembangunan Pertanian Malang atau Province Project
Implementation (PPIU) sebagai pengelola program YESS di tingkat Provinsi.
3. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Malang atau District
Implementation Team (DIT) sebagai pelaksana program YESS di tingkat
Kabupaten
4. Semua pihak yang telah membantu baik Fasilitator, mobilizer maupun mentor
dalam penyusunan dan pelaksanaan kegiatan Youth Entrepreneurship and
Employment Support Service Programme (YESS).

Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Service Program (YESS)


diharapkan mampu memberikan peluang usaha dan membuka lapangan pekerjaan bagi para
pemuda di bidang pertanian. Melalui program ini semoga bisa mewujudkan cita-cita
pemerintah dalam terwujudnya pertanian yang Maju, Mandiri, dan Modern serta dapat
mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan Indonesia serta sebagai upaya menjadikan
Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045.

Malang, Februari 2024


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................


DAFTAR ISI ...................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................................
1.2. Visi ....................................................................................................
1.3. Misi ...................................................................................................

BAB II. GAMBARAN KEGIATAN USAHA


2.1 Gambaran Produk..............................................................................
2.2 Aspek Teknis Produksi......................................................................
2.3 Model Bisnis Canvas..........................................................................

BAB III KEGIATAN USAHA YANG BERJALAN


3.1 Kegiatan Usaha....................................................................................
4.2 Kondisi Analisis Usaha Penggemukan Sapi Potong yang Berjalan.......

BAB IV ASET DAN ANALISIS USAHA


4.1 Kepemilikan Aset Usaha Sendiri ..........................................................
4.2 Analisis Usaha .....................................................................................

BAB V PENUTUP ............................................................................................. LAMPIRAN


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan manusia tidak lepas dari yang namanya sandang, pangan dan papan.

Pangan merupakan kebutuhan yang tidak bisa dihindari setiap harinya, setiap orang

membutuhkan makan tiga kali dalam satu hari. Makanan mengandung berbagai unsur mulai

dari karbohidrat, protein, sumber serat, vitamin dan lain sebagainya. Protein itu sendiri juga

bersumber dari bermacam-macam jenis makanan salah satunya adalah daging sapi. Maka

dari itu pemenuhan daging sapi sangatlah penting bagi pemenuhan gizi setiap masyarakat.

Media massa nasional menyebutkan bahwa kebutuhan akan daging sapi pada tahun 2024

mengalami peningkatan dan kebutuhannya mencapai 700.000 ton atau setara dengan 3,6 juta

ekor sapi, sedangkan produksi dalam negeri sebanyak 400.00 ton. Hampir setengah dari

kebutuhan nasional pemerintah harus mengimpor guna mencukupi kebutuhan secara

nasional. Pemanfaatan limbah dari sisa produksi pertanian juga bisa menjadi modal dalam

mendukung pengembangan proses produksi sapi. Melihat beberapa peluang-peluang yang

terbuka menjadikan usaha ternak sapi potong berpotensi untuk dikembangkan untuk

menghasilkan profit. Berangkat dari keluarga dan basic pendidikan yang selaras pada bidang

pertanian maka menjadi kebiasaan dan pengalaman untuk bergerak pada bidang pertanian

dan spesifik pada bidang peternakan. Berdasarkan uraian di atas maka dalam program Hibah

Kompetitif Youth Entrepreneurship and Employment Support Service Programme (YESS)

Kementerian Pertanian adalah pada bidang penggemukan sapi potong.


1.2 Visi :

Terwujudnya pertanian yang unggul, berkualitas dan memberikan manfaat.

1.3 Misi :

1. Meningkatkan kualitas produk pertanian berbasis teknologi

2. Mengembangkan dan mengoptimalkan sumberdaya alam dan sumberdaya

manusia lokal

3. Menjadi daya tarik bagi pemuda untuk bergerak pada bidang pertanian

4. Menyediakan sapi potong secara kontinyu dan berkualitas


BAB II

GAMBARAN KEGIATAN

USAHA

2.1 Gambaran Produk

Usaha yang dilaksanakan adalah budidaya penggemukan sapi potong dengan

jangka waktu penggemukan paling cepat 4 sampai 6 bulan atau dengan menyesuaikan

performa dari sapi itu sendiri. Waktu yang singkat ini berpotensi untuk mempercepat arus

kas usaha. Pola budidayanya menggunakan sistem intensif atau di kandangankan. Jenis

sapi yang digunakan adalah jenis sapi yang banyak berkembang di Indonesia yakni

seperti jenis sapi limousin, sapi simental, sapi pegon, sapi angus dan lain sebagainya

tergantung dengan potensi sapi untuk di gemukkan dan menghasilkan produk yang baik.

Sapi yang digunakan adalah sapi yang berusia sekitar dua tahun dan sudah tanggal gigi

seri susunya menjadi gigi seri tetap. Hal tersebut dapat mempercepat dalam proses

budidaya dan berpotensi maksimal dalam kenaikan bobot harian. Bobot harian di

asumsikan mengalami kenaikan sebesar 1.25kg/ekor/hari dimana ini merupakan standar

pertumbuhan ternak dan masih berpotensi lebih dari itu. Sapi bakalan yang siap

digemukkan di dapatkan dari pasar hewan atau peternak langsung. Pengembangan produk

selain dari sapi siap potong adalah toko sarana produksi peternakan yang menyediakan

pakan konsentrat, sumber pakan alternatif, vitamin, premix, mineral, probiotik serta bahan

bahan lain yang di perlukan dalam menunjang proses produksi ternak sapi potong. Produk

yang dihasilkan adalah sapi potong hidup baik dijual secara sistem jogrog (tafsir hidup),

sistem jual daging karkas bekerjasama dengan jagal, sistem timbang bobot hidup.
2.2 Aspek Teknis Produksi

2.2.1 Perkandangan

Kandang yang digunakan kapasitas sampai 6 ekor sapi dengan lantai cor dan

tempat pakan masih dari kayu dan untuk tempat minum dari ember plastik. Atap

menggunakan genting dengan kemiringan mencapai 45 derajat. Lantai di desain

miring dimana lantai depan lebih tinggi dari lantai bagian belakang agar

mempermudah dalam proses sanitasi. Sirkulasi udara dibuat bebas tanpa ada

penghalang, di sekitar kandang dikelilingi pagar beton tinggi sehingga keamanan

terjaga.

2.2.2 Bakalan

Bakalan adalah sapi yang siap digemukkan untuk proses produksi. Sapi bakalan

di dapatkan dari pasar hewan di sekitar kabupaten Malang, peternak langsung

maupun lainnya yang berpotensi untuk di jadikan mitra dalam proses produksi.

Ketentuan harga bisa menggunakan sistem jogrog atau tafsir dan juga bisa

menggunakan sistem timbangan bobot hidup ternak dengan kesepakatan harga antara

penjual dan pembeli. Usia sapi yang digunakan adalah berkisar usia 2 sampai 3 tahun

dan juga sudah memasuki gigi seri tetap atau poel. Sapi jantan adalah jenis sapi yang

digunakan dalam proses produksi. Ciri-ciri sapi yang dijadikan bakalan adalah

sebagai berikut:

a. Sapi dalam kondisi yang sehat, tidak cacat fisik, makan dan minum normal,

nafas normal.

b. Jenis sapi limousin, sapi simental, sapi pegon atau sapi peranakan ongole

yang berpotensi untuk menjadi gemuk.

c. Usia ternak adalah dua sampai tiga tahun atau berkisar bobot di atas

500kg serta gigi sudah seri tetap.


d. Postur ternak tegak, kaki kokoh, mata sehat, bulu sehat.

e. Ekor bergerak normal, kaki mampu menopang badannya dengan baik.

2.2.3 Pakan

Pakan merupakan unsur yang terpenting bagi ternak sapi, jenis rumput yang

digunakan untuk pakan adalah rumput odot, rumput gajah (Pennisitum purpureum)

dan juga limbah-limbah sisa produksi pertanian seperti tebon jagung, pucuk tebu,

jerami padi, rumput pematang ladang dan lain-lain. Sebagai penguat juga diberikan

pakan bersumber protein tinggi seperti indigofera (Indigofera Sp). Tidak jarang juga

menggunakan rumput lapang sebagai pakan tambahan. Di samping pakan hijauan

sebagai sumber serat juga di tambahkan pakan penguat seperti konsentrat yang

pemberiannya sekitar 1.5 sampai 2 persen dari perkiraan bobot badan.

2.2.4 Kesehatan

Pola manajemen dalam kesehatan adalah ketika awal sapi datang maka wajib

di berikan obat cacing hati selama 2 kali. Pertama adalah saat sapi baru datang dan

juga 3 minggu setelah pemberian pertama yang bertujuan untuk membunuh telur dari

sisa penyuntikan pertama. Di samping itu pemberian vitamin b complex, vitamin

a,d,e,k dan atau b12 rutin diberikan selama 2 bulan sekali. Menjaga kebersihan

kandang merupakan salah satu upaya dalam mencegah bakteri maupun parasit atau

jamur yang bersifat merugikan (Patogen) kesehatan ternak. Pemberian jamu juga

dapat dijadikan pilihan dalam mencegah maupun mengobati ternak secara alami.

2.3 Model Bisnis Canvas

1. Value Propotion

Nilai yang ditawarkan dari produk kami adalah kualitas, karena banyak
peternak atau pengusaha ternak sapi yang hanya berorientasi pada profit atau

keuntungan. Secara umum memang usaha di jalankan untuk mendapatkan profit

tetapi kami juga menawarkan produk yang dijamin aman, sehat, utuh dan halal

(ASUH) karena di tunjang dengan pakan baik hijauan maupun konsentrat dan

beberapa tambahan bahan pakan lain yang sepesifik lokasi sehingga juga mampu

memanfaatkan limbah dengan baik. Kualitas adalah nilai yang akan menjadi hal yang

diutamakan dalam farm kami. Nutrisi yang terkandung dalam 100 gram daging sapi:

 Kalori (kilokalori) 250.

 Lemak 15 gram.

 Lemak jenuh 6 gram.

 Lemak trans 1,1 gram.

 Protein 26 gram.

 Kalsium 18 miligram.

 Zat besi 2,6 miligram.

 Vitamin D 7 IU.

 Vitamin B6 0,4 miligram

 Vitamin B12 2,6 µg.

 Magnesium 21 miligram.

Sumber : https://www.halodoc.com/artikel/nutrisi-yang-terkandung-dalam- daging-

sapi-dan-daging-kambing

2. Costumer Segments

Sasaran dan hasil produk yang kami hasilkan adalah pasar secara luas, jika hari

biasa target pasar adalah blantik, maupun jagal. Segmentasi lainnya adalah ketika musim

pernikahan maka bisa membuka pasar bagi pencari hewan sapi untuk hajatan.

Segmentasi pasar ketika musim kurban dari berbagai


kalangan yang akan menunaikan ibadah kurban. Segmentasi pasar kelas hobi ditujukan

pada penggemar sapi dengan melihat kondisi fisik secara spesifik ternak dengan melihat

kelebihan kondisi dari sapi tersebut. Segmentasi dari diversifkasi produk yakni toko

sapronak peternakan dan sasaran pasarnya mencakup warga sekitar atau siapa saja yang

membutuhkan untuk menunjang produksi peternakan.

3. Costumer Relationship

Bentuk Costumer Relationship dari pemilik adalah memberikan nilai lebih yang

jarang ditemukan dari kompetitor sehingga menjadikan nilai lebih bagi pelanggan.

Bentuknya adalah perawatan ternak secara baik dan benar sesuai dengan Good Farming

Practice (GFP) serta pemenuhan kebutuhan baik pakan, tempat yang layak bagi ternak

untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi ternak sehingga memberikan kualitas

daging yang baik.

4. Channels

Nilai value yang dihadirkan oleh pemilik adalah, pemilik berencana untuk

membuat biogas dalam pemanfaatan kotoran ternak, dari gas kotoran ternak harapannya

dapat di ubah menjadi energi listrik yang dapat digunakan oleh warga sekitar yang di rasa

sangat membutuhkan dan juga bisa digunakan penerangan jalan sehingga banyak

dirasakan manfaatnya oleh banyak orang. Dari segi pemasaran saluran yang di jadikan

media adalah sarana komunikasi media massa seperti Facebook, Instagram, Website atau

media promosi lainnya. Bentuk kerjasama dengan unicorn atau umkm startup seperti

TaniHub, atau toko penyedia daging sapi juga menjadi sasaran pemasaran. Proses

produksi hingga pemasaran ada suatu hal penting yang perlu di perhatikan yakni

branding produk agar nantinya bisa dikenal oleh masyarakat atau konsumen. Salah satu

langkah agar brand bisa muncul adalah dengan mengikuti kontes sapi yang diadakan
oleh Instansi baik daerah maupun pusat seperti Pemerintah Daerah (pemda) melalui Dinas

Peternakan dan Kesejahteraan Hewan. Harapannya adalah sapi yang diikutsertakan dalam

kontes dapat menjuarai kontes tersebut sehingga secara tidak langsung konsumen dapat

mengetahui dan mengenal dari Farm atau peternakan kami secara kualitas dari ternak

sapi itu sendiri.

5. Revenue Stream

Arus pendapatan yang di dapatkan oleh pemilik adalah dari hasil Farm atau

peternakan dan toko sapronak (jangka menengah), namun pemilik harus mengatur

manajemen agar biaya produksi bisa di dapatkan secara rutin yang akan membuat usaha

tetap bisa terus berjalan. Perawatan selama minimal 4 sampai dengan 6 bulan merupakan

salah satu cara dalam mengatur arus kas baik masuk maupun keluar agar tercipta arus kas

yang sehat. Diversifikasi produk dalam layanan toko sapronak juga merupakan salah satu

upaya untuk menjaga stabilitas keuangan dalam suatu usaha.

6. Key Partners

Menjalankan suatu usaha tidak terlepas dari yang namanya kerjasama. Maka dari

itu kerjasama antar sektor atau lembaga baik swasta maupun negeri sangat dibutuhkan

demi tercapainya suatu tujuan. Pemilik usaha di sini memiliki rencana untuk menjalin

kerjasama dari 2 (dua) sisi yakni dari sisi produksi dan sisi kelembagaan. Sisi produksi

pemilik usaha akan menggandeng beberapa hal yang bersifat menunjang kegiatan

produksi seperti pabrik pakan ternak atau konsentrat, unit dagang penyedia bahan baku

pakan ternak, mantri hewan atau tenaga kesehatan hewan, petugas PPL wilayah setempat

dan pihak lainnya yang dapat membantu meningkatkan dari segi proses produksi. Akses

permodalan dan juga lembaga atau unit-unit lain yang dapat menunjang keberhasilan

tujuan produksi juga diperlukan dalam pengembangan usaha ini.


7. Key Process / Key Activities

Aktivitas yang di jalankan dalam menjalankan usaha meliputi;

1. Pagi pukul 06.00 di lakukan sanitasi kandang

2. Pagi pukul 08.00 di berikan komboran atau konsentrat

3. Pagi pukul 10.00 di berikan pakan hijauan atau pakan sumber serat

4. Siang pukul 12.00 di berikan pakan tambahan (kondisional)

5. Sore pukul 15.00 di lakukan sanitasi kandang

6. Sore pukul 16.00 diberikan komboran atau konsentrat

7. Sore pukul 17.00 di berikan pakan hijauan atau pakan sumber serat

8. Malam pukul 19.00 dilakukan kontrol

Hal- hal di atas merupakan kegiatan yang bersifat teknis dan juga bisa berubah

disesuaikan dengan kondisi ternak dan hal hal lainnya, kegiatan lain dalam menunjang

keberhasilan produksi adalah dengan melakukan;

1. Branding usaha baik secara online atau offline

2. Menjalankan kerjasama dengan beberapa lembaga

3. Mengikuti program-program yang dirasa dapat memberikan manfaat untuk

meningkatan produksi

8. Key Resources

Sumber daya terbagi menjadi dua yakni sumber daya manusia dan sumber daya

alam maupun fisik. Sumber daya manusia diantaranya;

a. Petugas harian kandang

b. Mantri kesehatan, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL)

Sedangkan sumber daya alam maupun fisiknya diantaranya;

a. Bangunan kandang 11 x 12 meter

b. Kandang inti 9 x 6 meter kapasitas 6 ekor


c. Gudang pakan 2 x 2 meter

d. Mesin chopper 1 unit

e. Ternak sapi 6 ekor

9. Risk

Proses produksi atau beternak sapi tidak jarang menemui risiko baik dari dalam

ternak itu sendiri maupun dari luar. Resiko yang sering ditemui dari dalam adalah kondisi

penyakit baik virus, jamur, bakteri ata parasit hingga kematian ternak. Sedangkan dari

luar adalah kondisi pasar yang membuat harga tidak bisa stabil dan monopoli harga oleh

pedagang juga menjadi salah satu permasalahan pasar yang terjadi selama ini. Upaya

yang dilakukan agar resiko usaha terjadi sangat minim adalah dengan menerapkan

dudidaya yang baik dan benar dengan cara menjaga kesehatan ternak dengan rutin

pemberian vitamin, menjaga kebersihan kandang, dan lain sebagainya. Selanjutnya untuk

mengantisipasi resiko usaha dari segi pemasaran adalah menggunakan sistem penjualan

kiloan atau juga bisa jual ke jagal langsung dengan hitungan harga beli daging sapi di

pasar.
Analisis SWOT

Diagram Matriks SWOT

ALI Kekuatan ( S ) Kelemahan (W)


1. Potensi pakan hijauan 1. Modal usaha
dan limbah pertanian terbatas
melimpah. 2. Jejaring pasar
2. Tersedia untuk belum kuat
ALE pengembangan usaha.
3. Sumber daya
manusia ( SDM )
mendukung

Peluang (O) SO WO
1. Adanya program 1. Optimalisasi program 1 Mengakses permodalan
YESS YESS untuk fasilitas usaha
2. Pasar masih usaha 2.Meningkatkan kualitas,
tersedia cukup 2. Melakukan pengolahan kuantitas dan
luas pakan limbah dan kontinyuitas produksi.
3. Perkembangan pengawetan hijauan
teknologi 3. Meningkatkan kualitas
budidaya sapi potong
untuk menangkap
peluang pasar
Ancaman ( T ) ST. WT
1. Impor daging sapi 1. Pemanfaatan pakan 1. Sanitasi kandang dengan
2. Penyakit ternak. hijauan dan limbah baik untuk pengendalian
pertanian untuk pakan penyakit
ternak 2. Melaksanakan
2. Meningkatkan pencegahan dan
teknologi produksi pengendalian penyakit
agar memiliki daya
saing.
3. Penerapan teknik
budidaya yang baik
Urutan Skala Prioritas

1. Optimalisasi program YESS Kementan

2. Penerapan teknik budidaya yang baik dan benar

3. Meningkatkan kualitas teknik budidaya sapi potong untuk

memanfaatkan peluang pasar

4. Meningkatkan kualitas, kuantitas dan kontinyuitas produksi.

5. Melaksanakan pencegahan dan pengendalian penyakit dengan tepat


BAB III

KEGIATAN USAHA YANG BERJALAN

3.1 Kegiatan Usaha

Kegiatan usaha yang dijalankan saat ini adalah penggemukan sapi potong.Modal

usaha berasal dari modal pribadi, dan juga keluarga yang dikelola secara mandiri.

Kegiatan atau letak kandang usaha yang dijalankan berada di RT 20, RW 06 Dusun

Krajan, Desa Sukoanyar Kecamatan Wajak Kabupaten Malang. Kegiatan usaha

penggemukan sudah berjalan mulai bulan juli tahun 2020 sampai dengan saat ini Februari

tahun 2024 dengan kapasitas usaha sejumlah 2 ekor sapi potong penggemukan. Pola

pemeliharaan dengan menerapkan pemeliharaan secara intensif dengan standart yang

sudah di paparkan sebelumnya.

Perkadangan yang dijadikan sebagai tempat usaha dengan menggunakan

kandang permanen dan tempat pakan masih dari kayu. Pemeliharaan sapi pengemukan

dilakukan selama paling cepat adalah 4 bulan sampai 6 bulan atau disesuaikan dengan

kondisi ternak. Pembelian sapi pada saat memulai usaha di beli dengan harga 16 juta

rupiah dan dirawat selama 4 – 5 bulan dengan keuntungan 1.5 juta atau dibeli dengan

harga 18.5 juta dan dikurangi biaya produksi maka di dapatkan keuntungan 1.5 juta

rupiah. Pembelian ternak yang kedua atau yang saat ini dirawat dibeli masih pedet atau

kecil dengan harga 15 juta rupiah jika saat ini dijual maka diperkirakan akan laku dengan

harga sekitar 19 sampai 20 juta rupiah. Pembelian sapi yang ketiga pada awal bulan April

dengan harga 19 juta rupiah dengan kondisi sapi sudah hampir poel dan jika dijual

pada saat sekarang laku sekitar 21 juta rupiah. Setiap


pembelian ternak dari pertama sampai pembelian yang ketiga memiliki kelemahan dan

keunggulan masing-masing sehingga, dari proses yang sebelumnya dapat dijadikan

pembelajaran dan sebagai rencana pengembangan usaha disampaikan pada proposal ini.

Berikut ini merupakan analisis usaha dalam pelaksanaan usaha penggemukan sapi potong

yang telah dilaksanakan.

3.2 Kondisi Analisis Usaha Penggemukan Sapi Potong yang Berjalan

Analisis usaha dihitung berdasarkan aliran keuangan bahan baku dan

pemeliharaan (biaya variabel). Biaya penyusutan kandang, sarana prasarana tidak

dihitung, karena menggunakan kandang dan peralatan yang sudah tersedia. Analisis

usaha dilakukan pada pemeliharaan penggemukan (fattening) di asumsikan selama 180

hari.

Analisis Usaha Yang Sudah Berjalan

NO Nama Frekuensi Harga Total


1 Bakalan sapi 2 ekor 17.000.000 34.000.000
2 Pakan hijauan (180) 30kg/ekor/hari 100 1.080.000
hari
3 Pakan konsentrat 4 kg/ekor/hari 3.200 4.608.000
(180) hari
PK 9-15%
TDN > 65%
4 Obat cacing 1 Jurigen 40.000 40.000
5 Mineral 2 Bungkus 15.000 30.000
6 Garam 20 Kg 2.000 40.000
7 Tetes 2 jurigen 25.000 50.000
8 Probiotik 2 botol 20.000 40.000
9 Vitamin 1 paket 25.000 25.000
10 Obat lalat 1 botol 10.000 10.000
Jumlah 39.923.000

*kegiatan usaha diasumskan selama 180 hari


Perkiraan pendapatan usaha

No Uraian Harga Total


1 2 ekor sapi potong (Perkiraan bobot badan 45.000 51.300.000
ternak rata rata
570 kg)
Jumlah 51.300.000

Keuntungan Usaha

Profit usaha = Pendapatan – (Total Biaya Produksi)

= Rp. 51.300.000 – (Rp. 39.923.000)

= Rp. 11.377.000

Revenue Cost Ratio (R/C Ratio)

R/C Ratio = Rp. 51.300.000 / (Rp. 39.923.000)

= 1.28

R/C > 1 berarti usaha penggemukan sapi potong ini dinyatakan layak untuk dilakukan.
BAB IV

ASET DAN ANALISIS USAHA

4.1 Kepemilikan Aset Usaha Sendiri

Aset usaha pribadi yang dijadikan pendukung kegiatan usaha penggemukan

sapipotong adalah sebagai berikut;

Aset

No Nama Rincian Keterangan


1 Bangunan kandang Kapasitas 6 ekor Milik pribadi
2 Lahan HPT (Hijauan Pakan a. Sudah tertanami seluas Milik pribadi
Ternak) 300m2
b. Pengembangan lahan
HPT 120m2

4.2 Analisis Usaha

Kegiatan usaha penggemukan sapi potong yang akan dilaksanakan adalah

sebanyak 4 ekor sapi potong dengan pola pemeilharaan secara intensif dalam waktu 4 – 6

bulan. Berikut merupakan perencanaan keuangan usaha.

Kebutuhan Biaya Tetap

No Nama Frekuensi Harga Total


1 Sekop 1 90.000 90.000
2 Cangkul 2 100.000 200.000
3 Artco 1 350.000 350.000
4 Pengasah 1 25.000 25.000
5 Sabit 2 75.000 150.000
6 Pisau 2 75.000 150.000
7 Terpal 6x4 2 150.000 300.000
8 Drum 5 180.000 900.000
9 Bak plastik 4 25.000 100.000
10 Sapu lidi 2 5.000 10.000
11 Chopper 1 3.500.000 3.500.000
Jumlah 5.775.000
Penyusutan Biaya Tetap

No Nama Periode Harga Freku Harga Sisa Total


Pemakai Jual ensi (Harga Beli
an – Harga
jual
1 Sekop 6 5.000 1 14.166 14.166
2 Cangkul 6 5.000 2 15.833 31.666
3 Artco 6 10.000 1 56.666 56.666
4 Pengasah 4 0 1 6.250 6.250
5 Sabit 6 5.000 2 11.666 23.333
6 Pisau 6 5.000 2 11.666 23.333
7 Terpal 6x4 10 0 2 15.000 30.000
8 Drum 10 25.000 5 15.500 77.500
9 Bak plastik 4 0 4 6.250 25.000
10 Sapu lidi 2 0 2 2.500 5.000
11 Chopper 10 1.000.000 1 250.000 250.000
12 Kandang 20 5.000.000 1 500.000 500.000
Jumlah 1.042.914

*Dalam 1 periode selama 6 bulan atau 180 hari

Biaya tidak tetap

NO Nama Frekuensi Harga Total


1 Bakalan sapi 4 ekor 22.500.000 90.000.000
2 Pakan hijauan (180) 40 kg/ekor/hari 100 2.880.000
hari (28.800 kg)
3 Pakan konsentrat 6 kg/ekor/hari 3.400 14.688.000
(180) hari (4.320 kg)
PK 9-15%
TDN > 65%
4 Obat cacing 3 Jurigen 40.000 120.000
5 Mineral 5 Bungkus 15.000 75.000
6 Garam 100 Kg 2.000 200.000
7 Tetes 5 jurigen 25.000 125.000
8 Probiotik 5 botol 20.000 100.000
9 Vitamin 5 paket 25.000 125.000
10 Obat lalat 3 botol 10.000 30.000
11 Obat cacing 4 paket 400.000 400.000
Jumlah 108.743.000
Pendapatan

No Uraian Harga Total


1 Bobot badan ternak 725 kg x 4 Rp.45.000 130.500.000
ekor
Jumlah 130.500.000

Pendapatan
Profit Usaha = Pendapatan – (Total Biaya tidak tetap + Penyusutan biaya tetap)

= Rp 130.500.000 – (Rp. 108.743.000 + Rp. 1.042.914)

= Rp 130.500.000 - Rp 109.785.914

= Rp 20.714.086

Break Event Point (BEP)

a. Break Event Point (BEP) harga, titik impas harga (tidak untung dan

tidakrugi)

= Total Biaya : Jumlah Produksi

= Rp 108.743.000 : 2.900 kg (4 ekor)

= Rp 37.497

Usaha penggemukan ini layak dilaksanakan karena BEP harga Rp

37.497,-/kg lebih rendah dari pada harga jual Rp 45.000,-/ kg, (usaha tidak

layak apabilaBEP harga lebih tinggi dari pada harga jual).

b. Break Event Point (BEP) produksi, titik impas produksi (jumlah

produksiminimal agar tidak untung dan tidak rugi).

= (BEP Harga : Harga Jual) x Jumlah Produksi

= (Rp 37.497 : Rp 45.000 ) x 2.900 kg (4 ekor)

= 2.416 kg
Usaha penggemukan sapi potong mencapai titik impas pada jumlah

produksi 2.416 kg bobot ternak, sedangkan produksi sebanyak 2.900 kg,

(usaha tidak layak apabila BEP produksi lebih tinggi dari pada jumlah

produksi).
ROAD MAP PENGEMBANGAN USAHA TAHUN 2022 - 2024

Tahun I Tahun II Tahun III


Semester I Semester II Semester I Semester II Semester I Semester II
Kapasitas 4 ekor Kapasitas 4 ekor Kapasitas 6 ekor Kapasitas 6 ekor Kapasitas 10 ekor Kapasitas 15 ekor
Perluasan kandang Perluasan kandang
Penambahan HPT Penambahan HPT Penambahan HPT
Pengaksesan sumber
modal KUR
Pembuatan toko
sapronak
Pemasaran produk
sapronak
Meningkatkan
pemasaran produk
sapronak
Pemasaran ternak Pemasaran ternak Pemasaran ternak Pemasaran ternak Pemasaran ternak Pemasaran ternak
BAB V

PENUTUP

Penumbuhan wirausahawan muda di pedesaan melalui program Youth

Entrepreneurship and Employment Support Service Programme (YESS) Kementerian

Pertanian diharapkan mampu memberikan ruang bagi para petani muda untuk mau dan

mampu dalam menjalankan dan melanjutkan estafet pertanian Indonesia. Program ini agar

dapat menjadi contoh sehingga kebutuhan pangan dalam negeri dapat tercukupi dan

mengurangi impor bahan pangan, sehingga kesejahteraan petani dapat tercapai. Petani desa

diharapkan menjadi agen perubahan atau Agent Of Change bagi masyarakat sekitar

utamanya pemuda setempat untuk menjalankan usaha pertanian sehingga mampu membuka

lapangan pekerjaan seluas luasnya dan menjadikan Indonesia yang daulat akan pangan.
PROYEKSI ARUS KAS TAHUN 2023
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES
A. PENERIMAAN
ASET (KANDANG) 15.000.000
MODAL HIBAH YESS 100.000.000
MODAL MANDIRI 12.000.000
PENDAPATAN USAHA 130.500.000 130.500.000
KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)
TOTAL PENERIMAAN 127.000.000 130.500.000 130.500.000
B. PENGELUARAN
PEMBELIAN BAKALAN 45.000.000 45.000.000 90.000.000
PEMBELIAN HIJAUAN 240.000 480.000 480.000 480.000 480.000 480.000 480.000 480.000 480.000 480.000 480.000 480.000
PEMBELIAN KONSENTRAT 1.152.000 2.304.000 2.304.000 2.304.000 2.304.000 2.304.000 2.304.000 2.304.000 2.304.000 2.304.000 2.304.000 2.304.000
PENYUSUTAN SARANA PRAS 175.500 175.500 175.500 175.500 175.500 175.500 175.500 175.500 175.500 175.500 175.500 175.500
TENAGA KERJA 1.250.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000
PEMBELIAN KEPERLUAN PRODUKSI 4.475.000 200.000 0 0 0 0 1.175.000 0 0 0 0 0
PERLUASAN HPT 1.000.000
PERLUASAN KANDANG 10.000.000
BIAYA TAK TERDUGA 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000
TOTAL PENGELUARAN 53.792.500 49.909.500 4.709.500 4.709.500 4.709.500 4.709.500 105.884.500 4.709.500 4.709.500 4.709.500 4.709.500 4.709.500
C. SELISIH KAS 73.207.500 49.909.500 4.709.500 4.709.500 4.709.500 125.790.500 105.884.500 4.709.500 4.709.500 4.709.500 4.709.500 125.790.500
Biru Positif
Keterangan Merah Negatif
Uraian Harga Bulan Jumlah sapi
Harga bakalan/ekor 22.500.000 Januari 2 ekor
Biaya Konsentrat/ekor/bulan 576.000 Februari 4 ekor
Biaya Hijauan/ekor/bulan 120.000 Juni 4 ekor
Biaya pendukung/ekor/bulan 487.500
RAB Pengajuan Modal Usaha dan Modal Kerja

Modal usaha yang diajukan dalam program Youth Entrepreneurship and

Employment Support Service Programme (YESS) Kementerian Pertanian, sebagaimana

ditunjukakan dengan tabel Rencana Modal Usaha berikut;

A. Rencana Pengajuan Modal Usaha

Jumlah (Rp)
No Jenis Anggaran
Kementan Kredit Usaha Modal Pribadi Sub Total
1 Modal Investasi
a. Sarana Prasarana
1. Kandang permanen 15.000.000 15.000.000
2. Penanaman Hijauan 1.000.000 1.000.000
3. Nilai lahan (HPT) 10.000.000 10.000.000
b. Peralatan
1. Sekop 90.000 90.000
2. Cangkul 200.000 200.000
3. Artco 350.000 350.000
4. Pengasah 25.000 25.000
5. Sabit 150.000 150.000
6. Pisau 150.000 150.000
7. Terpal 6x4 300.000 300.000
8. Drum 900.000 900.000
9. Bak plastik 100.000 100.000
10.Sapu lidi 10.000 10.000
11.Chopper 3.500.000 3.500.000
2 Biaya tetap penyusutan
nilai sarana prasarana
dan alat (per 6 bulan)
1. Kandang 500.000 500.000
2. Sekop 14.160 14.160
3. Cangkul 31.666 31.666
4. Artco 56.666 56.666
5. Pengasah 6.250 6.250
6. Sabit 23.333 23.333
7. Pisau 23.333 23.333
8. Terpal 6x4 30.000 30.000
9. Drum 77.500 77.500
10.Bak plastik 25.000 25.000
11.Sapu lidi 5.000 5.000
12.Chopper 250.000 250.000
3 Modal kerja (biaya
variabel per 6 bulan)
a. Bahan baku
1. 4 ekor sapi potong 90.000.000 90.000.000
bakalan
b. Gaji Karyawan
1. 1 orang 7.500.000/6bln 7.500.000
c. Operasional
1. Pakan hijauan 2.880.000 2.880.000
2. Pakan konsentrat 10.000.000 4.688.000 14.688.000
(2941 kg) (1.379 kg) 4.320kg
68,1% 31,9% 100%
3. Obat cacing 120.000 120.000
4. Tetes 125.000 125.000
5. Mineral 75.000 75.000
6. Garam 200.000 200.000
7. Obat lalat 30.000 30.000
8. Obat cacing 400.000 400.000
9. Probiotik 100.000 100.000
100.000.000 48.935.908 148.935.908
Jumlah

B. Perkiraan Pendapatan

Jenis Produk Jumlah Harga Pokok Harga Jual Profit (per ekor)
Sapi potong hasill 1 ekor 27.449.000/ekor 32.625.000/ekor 5.176.000/ekor
penggemukan bobot 4 ekor 130.500.000 20.704.000
725 kg
Jumlah 20.704.000

C. Saldo Akhir
1. Saldo Akhir = B – A : Pendapatan – (biaya penyusutan + biaya variabel)
: 130.500.000 – (1.420.550 + 116.118.000)
: 130.500.000 – 117.538.550 = Rp 12.961.450
2. Untuk Cicilan Utang :-
3. Untuk Investasi : Rp 12.961.450

Mengetahui, Yang Mengajukan,


Mentor Penerima Manfaat

(................................................) (Nur Rohman)

Disahkan oleh PPK Proyek PPIU


SURAT PERNYATAAN PESERTA PROGRAM YESS

Yang bertanda tangan di bawah ini; Nama


: Nur Rohman
NIK 3507102605900003
Alamat : Jl. Sunan Ampel RT 004 RW 002

Desa Putukrejo Kecamatan Bululawang Kabupaten


Malang Jatim
Nama Mobilizer :
No Telp Mobilizer

Dengan ini menyatakan bahwa saya benar benar adalah peserta program YESS yang sudah
mengikuti pelatihan:
PROPOSAL BISNIS
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar- benarnya.

Malang, 15 Februari 2024


Yang Membuat Pernyataan,

Nur Rohman
NIK.3507102605900003

Mengetahui,
Mobilizer
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nur Rohman


NIK 3507102605900003
Tempat, Tanggal Lahir : Malang, 26-05-1988
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki Laki
No. Telepon 0838-9144-4229
Alamat : Jl. Sunan Ampel RT 004 RW 002

Desa Putukrejo Kecamatan Bululawang Kabupaten


Malang Jatim

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa saya:


1. Tidak berkedudukan sebagai Calon PNS atau PNS, prajurit TNI, anggota POLRI,
pegawai BUMD/BUMN dan pegawai perusahaan/pabrik.
2. Tidak menjadi anggota atau pengurus partai politik atau terlibat politik praktis.
3. Sehat jasmani dan rohani.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya, apabila dikemudian hari
ditemukan data yang tidak benar, maka saya menerima keputusan panitia membatalkan
keikutsertaan/kelulusan saya. Atas perhatian Bapak/Ibu, diucapkanterima kasih.

Malang, 15 Februari 2024


Yang membuat pernyataan,

(Nur Rohman)
SURAT PERNYATAAN PESERTA PROGRAM YESS

Yang bertanda tangan di bawah ini;


Nama : Nur Rohman
NIK 3507102605900003
Alamat : Jl. Sunan Ampel RT 004 RW 002

Desa Putukrejo Kecamatan Bululawang


Kabupaten Malang Jatim
Dengan ini menyatakan bahwa saya benar benar adalah peserta program YESS dan
yang rencana akan saya pekerjakan di usaha saya adalah;.
Nama : Mudliatus Saniyah
NIK 350710600490001
Alamat : Jl. Sunan Ampel RT 004 RW 002

Desa Putukrejo Kecamatan Bululawang


Kabupaten Malang Jatim

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar- benarnya.
Malang, 15 Februari 2024
Yang Membuat Pernyataan,

Nur Rohman

Mengetahui,
Mobilizer

Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai