Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

Ilmu dan Manajemen Ternak Pedaging

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ir. Kuswati,Ms., IPM., AS

disusun oleh :

Alya Wahyu Oktaningrum (225050100111011)


Defa Wahyu Pratama (225050107111102)
Fadella Yansiska Muswardani (225050107111297)

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
1.1. Latar Belakang..............................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................4
1.3 Tujuan.............................................................................................................................4
BAB II PROFIL USAHA........................................................................................................6
2.1 Lokasi Kandang..............................................................................................................6
2.2 Komoditas yang dipilih..................................................................................................6
2.3 Sistem Produksi..............................................................................................................7
2.4 Animal Welfare..............................................................................................................7
2.5 Perkandangan.................................................................................................................8
BAB III PENUTUP................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sapi perah merupakan komoditas di bidang peternakan yang sangat menguntungkan,


mengingat kebutuhan konsumsi susu nasional masih jauh dari cukup. Saat ini produksi Susu
Segar Dalam Negeri (SSDN) sebanyak 947,7 ribu ton, sementara permintaan untuk konsumsi
susu di masyarakat Indonesia pada tahun 2020 mencapai angka sekitar 16,27 kilogram per
kapita/tahun. Artinya kebutuhan susu saat ini mencapai 4,3 juta ton per tahun dan kontribusi
susu dalam negeri terhadap kebutuhan susu nasional sekitar 22,7% sehingga harus impor
untuk memenuhi kebutuhan yang masih sangat banyak.
Pengembangan usaha sapi perah merupakan salah satu opsi untuk memenuhi
kebutuhan protein masyarakat dan mengurangi ketergantungan nasional terhadap impor susu.
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya mulai dari hulu hingga hilir, seperti
meningkatkan populasi, meningkatkan produktivitas dengan memperbaiki mutu genetik
ternak, mengembangkan jenis sapi perah baru, memperluas wilayah, dan memberikan
pendampingan bagi peternak pemula, serta meningkatkan kualitas produk susu.
Perkembangan usaha sapi perah nasional memberikan peningkatan jumlah populasi
susu dari tahun ke tahun. Menurut Badan Pusat Statistika (BPS) populasi sapi perah di
Indonesia sebanyak 592.897 ekor pada tahun 2022 dan mengalami kenaikan sebesar 0,02%
dibandingkan pada tahun 2021 yaitu sebanyak 582.169 ekor. Berdasarkan wilayahnya,
populasi sapi perah paling banyak terdapat di provinsi Jawa Timur yaitu dengan jumlah
314.385 ekor pada tahun 2022.
Untuk mencapai produksi optimum sesuai dengan potensi genetik sapi perah di
daerah tropis, salah satu faktor yang sangat penting untuk diperhatikan adalah bagaimana
meningkatkan ketahanan terhadap cekaman panas dan menciptakan lingkungan yang
kondusif bagi ternak.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana layout kandang sapi perah?


2. Bagaimana sistem produksi pada kandang sapi perah?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui gambaran layout kandang sapi perah


2. Untuk mengetahui sistem produksi pada kandang sapi perah
BAB II

PROFIL USAHA

2.1 Lokasi Kandang

Pemilihan lokasi merupakan salah satu aspek yang penting dalam mendirikan sebuah
peternakan. Pemilihan lokasi yang tepat akan memudahkan peternak dalam menjalankan
bisnis peternakan tersebut. Pada project kali ini lokasi yang digunakan untuk beternak sapi
perah yaitu berada di wilayah Galengdowo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang,
Jawa Timur. Alasan pemilihan daerah tersebut untuk beternak sapi perah yaitu :
a. Lokasi pembangunan kandang sapi perah berada di daerah yang jauh dari pemukiman
penduduk
b. Dekat dengan lahan yang dapat dimanfaatkan untuk penanaman hijauan dan
penyediaan bahan pakan (dekat dengan sumber pakan)
c. Dekat dengan area infrastruktur sehingga dapat menyalurkan listrik dalam kandang
d. Terdapat suplai air bersih
e. Lokasi memiliki akses yang dapat dijangka kendaraan.
f. Lahan yang digunakan untuk pembangunan kandang sapi perah memiliki tipe tanah
yang subur dan suhu yang sesuai.

2.2 Komoditas yang dipilih

Pada project kali ini komoditas yang digunakan yaitu sapi perah. Dengan target
produksi susu untuk memenuhi permintaan masyarakat yang banyak. Saat ini usaha
pemerintah untuk memenuhi kebutuhan susu sapi masih harus impor.
2.3 Sistem Produksi

Peternakan merupakan salah satu sektor mata pencaharian yang mempunyai peranan
penting dalam pembangunan nasional. Sapi perah merupakan hewan ternak yang utamanya
menghasilkan susu. Hal terpenting dalam peternakan sapi perah adalah produksi susu. Lebih
dari 95% susu yang diproduksi di Indonesia berasal dari sapi perah. Peningkatan jumlah sapi
perah tidak hanya meningkatkan produksi susu tetapi juga meningkatkan produktivitas.
● Produk : susu segar yang baik,halal, aman, utuh dan sehat (HAUS)
● Pemasaran : pemasaran dijual langsung ke konsumen
● Promosi : Bisa dilakukan pemasangan iklan baik melalui media elektronik maupun
media cetak.

2.4 Animal Welfare

Memperlakukan hewan ternak sebagaimana mestinya dari aspek fisik maupun psikis
hewan ternak serta layak dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya dan mencakup kebahagiaan,
kemakmuran, kecukupan dalam kesehatan atau keberhasilan suatu ternak kondisi kecukupan
dari aspek fisik dan mental (psikis) yang memperhatikan kebutuhan dasar hewan ternak.
Kebutuhan hewan ternak dalam peternakan meliputi sebagai berikut :
1. Kondisi nyaman dan perlindungan yang layak.
2. Kecukupan air yang bersih dan pakan untuk menjaga kesehatan.
3. Kebebasan dalam bergerak.
4. Kebebasan untuk berinteraksi dengan hewan lain.
5. Kesempatan untuk beraktivitas sesuai dengan perilaku alaminya.
6. Pencahayaan yang cukup.
7. Lantai yang baik dan tidak rusak.
8. Pencegahan atau diagnosa berkala, pengobatan dari yang buruk, perlukaan, infestasi
parasit dan penyakit.
9. Pencegahan dari pemotongan yang tidak beralasan.
2.5 Perkandangan

a. Tata Letak Kandang

b. Desain Perkandangan
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pengembangan usaha sapi merupakan salah satu opsi untuk memenuhi kebutuhan
protein masyarakat dan mengurangi ketergantungan nasional terhadap impor susu maupun
daging. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya mulai dari hulu hingga hilir, seperti
meningkatkan populasi, meningkatkan produktivitas dengan memperbaiki mutu genetik
ternak, mengembangkan jenis sapi baru, memperluas wilayah, dan memberikan
pendampingan bagi peternak pemula, serta meningkatkan kualitas produk susu maupun
daging.
Pemilihan lokasi yang dapat diakses oleh kendaraan meliputi mobil, truck, maupun
motor. Lahan yang digunakan untuk pembangunan kandang sapi perah memiliki tipe tanah
yang subur dan suhu yang sesuai. Pada project kali ini komoditas yang digunakan yaitu sapi
perah.

DAFTAR PUSTAKA

Bouk, G., G. A. O. Citrawati dan H. Y. Sikone. 2022. Performa Produksi Sapi Perah (Friesian
Holstein) Pada Daerah Lahan Kering di Kecamatan Raimanuk Kabupaten Belu.
Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia. 7(1) : 26-32
Ditjen PKH, (Direktorat Peternakan Kesehatan Hewan). 2021. Statistik Peternakan dan
Kesehatan Hewan. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Kementrian
Pertanian, RI, Jakarta.
Erlina, T. 2017. Sistem Pemantauan Suhu, Kelembaban Dan Gas Amonia Pada Kandang Sapi
Perah Berbasis Teknologi Internet of Things (Iot). JITCE. Jurnal Teknologi Informasi
dan Teknik Komputer. 1 (01):1-7.

Anda mungkin juga menyukai