Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL

PERMINTAAN DANA
PT AYAM BERSAUDARA

1q

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD FARID WADJDI

PENDIDIKAN

PROVINSI SULAWESI SELATAN

KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN DINAS

2022
BIOGRAFI PENYUSUN

Muhammad Farid wadjdi, lahir di Segeri, Kabupaten Pangkep, Provinsi

Sulawesi Selatan pada tanggal 28 Agustus 2005. Penulis merupakan anak

kedua dari pasangan H. Nurdin dan Hj. Baderiah memiliki seorang adik

bernama Aqilah qadriyah dan seorang kakak yang bernama Lukmanul Hakim

Penulis bertempat tinggal Tanjonge Kecamatan Segeri, Kabupaten Pangkep.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 1 segeri pada

tahun 2017. Kemudian melanjutkan pendidikan di tingkat menengah pertama di

SMP Negeri 1 Segeri, dan lulus pada tahun 2020. Dan saat ini, penulis sedang

menempuh pendidikan tahun terakhir di tingkat menengah atas di SMA Negeri

2 Pangkep. Semua tempat pendidikan penulis berlokasi di daerah Kabupaten

Pangkep, Sulawesi Selatan.


BIOGRAFI USAHA

Usaha ini didirikan pada tanggal 2 Agustus 2022, berlokasi

diKecamatan Segeri, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan.

Usaha ini bergerak di bidang peternakan ayam petelur yang

menghasilkan telur ayam yang berkualitas. Usaha ini dikelola oleh

kelompok usaha dan dibantu oleh 10 orang karyawan. Peternakan

petelur ini dimulai dari pemeliharaan bibit DOC (Day Old Chick) sampai

waktu panen sekitar 6 bulan dengan perawatan yang intensif.


DAFTAR ISI

BIOGRAFI PENYUSUN .......................................................................... i

BIOGRAFI USAHA .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................ iii

RINGKASAN PROPOSAL ...................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4

C. Tujuan ........................................................................................... 4

D. Manfaat Usaha ............................................................................. 4

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA .................................... 5

A. Kelayakan Usaha .......................................................................... 5

B. Analisis Pemasaran....................................................................... 6

C. Kelangsungan Usaha ................................................................... 6

D. Evaluasi ........................................................................................ 7

BAB III METODE PELAKSANAAN ....................................................... 10

A. Pemilihan Lokasi Usaha ............................................................. 10

B. Penyiapan Sarana dan Prasarana .............................................. 11

BAB IV JADWAL PELAKSANAAN DAN BIAYA ................................... 16

A. Anggaran Biaya .......................................................................... 16

B. Jadwal Pelaksanaan ................................................................... 16

C. Lampiran ..................................................................................... 17
RINGKASAN PROPOSAL

A. MANAJEMEN PERUSAHAAN

Nama Perusahaan : PT. AYAM BERSAUDARA

Nama Direktur : Muhammad farId wadjdi

Bidang Usaha : Peternakan Ayam Petelur

Jumlah Tenaga Kerja : 10 Orang

Email Perusahaan : ayambersaudara@gmail.com


B. PEMASARAN

Produk yang Dipasarkan : Ayam Petelur

Sasaran : Pengusaha telur ayam, masyarakat,

rumah makan, pasar-pasar

Wilayah Pemasaran : Daerah Sulawesi Selatan

Penetapan Harga Jual : Rp. 50.000/rak


C. DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENGELOLA

Nama : Muhammad farid wadjdi

Tempat dan Tanggal Lahir : Segeri, 28 Agustus 2005

Agama : Islam

Alamat Rumah : Tanjonge kec segeri

Alamat Tempat Usaha : Kec. Segeri, Kab.pangkep


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wirausaha adalah sebuah kegiatan usaha atau suatu bisnis mandiri yang

setiap sumber daya dan kegiatannya dibebankan kepada pelaku usaha atau

wirausahawan terutama dalam hal membuat produk baru, menentukan

bagaimana cara produksi baru, maupun menyusun suatu operasi bisnis dan

pemasaran produk serta mengatur permodalan usaha. Wirausaha memiliki

tujuan untuk menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi.

Salah satu usaha yang cukup potensial dan menguntungkan adalah

usaha peternakan ayam petelur. Pemasaran ayam petelur di Indonesia cukup

tinggi dan bagus. Dari tahun ke tahun permintaan telur ayam semakin

meningkat. Secara otomatis juga usaha beternak ayam petelur akan tetap

berpeluang cukup besar. Di samping itu, resiko kerugiannya bisa dibilang

minim jika memang segala aspek bisnisnya dijalankan dengan baik.

Ayam petelur adalah salah satu ternak yang dapat memenuhi kebutuhan

protein hewani, selain daging, tentunya telur yang dihasilkan dapat dikonsumsi

oleh manusia. Ternak ayam petelur menggunakan ayam betina dewasa yang

dapat menghasilkan telur setiap hari, yang kemudian telurnya dikumpulkan

dan disortir, lalu dijual. Pelaku usaha ayam petelur tidak perlu membeli bibit

lagi karena ayam-ayam itu bisa menghasilkan telur berulang kali. Lain halnya

dengan peternak ayam pedaging yang kemudian harus membeli bibit lagi

setelah tiba waktunya ayam-ayamnya disembelih.


Usaha peternakan ayam petelur telah tersebar luas baik sebagai

peternakan rakyat maupun sebagai perusahaan peternakan. Beberapa hal

yang menyebabkan kemajuan tersebut adalah adanya perbaikan teknologi

pengolahan ayam petelur yang berupa: bibit unggul, pakan yang berkualitas,

perkandangan, sanitasi, pengendalian penyakit dan pelaksanaan teknis

pemeliharaan ayam petelur lainnya. Tujuan perkembangan usaha peternakan

ayam petelur adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat

pada sektor rumah tangga oleh pihak konsumen. Tujuan lain yang ingin

dicapai oleh pihak produsen dalam mengusahakan peternakan ayam petelur

adalah untuk mendapatkan keuntungan guna mencukupi kebutuhan hidup dan

meningkatkan usahanya.

Pengembangan usaha ternak ayam ras petelur di Indonesia memiliki

prospek yang bagus, terutama bila di tinjau dari aspek masyarakat akan

kebutuhan gizi. Sesuai standar nasional, konsumsi protein per hari per kapita

ditetapkan 55 g yang terdiri dari 80% protein nabati dan 20% protein hewani.

Pemenuhan gizi ini, khusunya protein hewani dapat diperoleh dari protein

telur. Sehingga dengan demikian, usaha ternak layer ini memiliki potensi yang

baik untuk dikembangkan.

Keberhasilan usaha ternak ayam petelur ini semakin mudah dicapai

mengingatbanyaknya faktor penunjang atau pendukung. Faktor yang paling

menentukan dalam usaha peternakan terutama peternakan ayam ada tiga hal

yaitu pembibitan (breeding), makanan ternak/pakan (feeding) dan pengelolaan

usaha peternakan (management). Selain itu, di Indonesia, faktor-faktor

pendukung keberhasilan usaha ternak ayam petelur ini antara lain adalah:
1. Tersedianya bahan baku pakan ternak berupa jagung dan hasil produk

pertanian, misalnya katul, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, bungkil

kacang kedelai, dan lain sebagainya.

2. Semakin berkembangnya pabrik makanan ternak siap pakai dan obat-

obatan yang semakin tersebar di berbagai provinsi.

3. Semakin berkembangnya industri pembibitan ayam berupa ayam-ayam

parent stock atau grandparent stock di negara kita, yang memproduksi

DOC tingkatan final stock guna menyuplai para peternak.

Keuntungan yang diterima oleh peternakan telah memberikan kepuasan

yang berarti bagi kemajuan usaha yang dijalankan, akan tetapi keuntungan

yang besar tidak menjamin bahwa usaha ayam petelur tersebut sudah

dikatakan berhasil, sehingga perlu untuk dianalisa lebih lanjut mengenai

faktor-faktor yang menyebabkan ketidak-berhasilan suatu usaha peternakan,

baik berasal dari biaya produksi yang dikeluarkan maupun dari hutang

perusahaan. Besar kecilnya keuntungan yang diperoleh dapat dijadikan salah

satu tingkat efisiensi suatu usaha


B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kelayakan usaha ternak ayam petelur ?

2. Berapa biaya produksi yang dibutuhkan ?

3. Bagaimana analisis perencanaan usaha ternak ayam petelur ?

C. Tujuan

Tujuan dari usaha ini adalah untuk mengembangkan potensi peternakan

ayam petelur sehingga mampu memciptakan lapangan kerja baru untuk

masyarakat yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraan hidup, serta dapat melatih kerja sama dan menanamkan rasa

tanggung jawab.

D. Manfaat Usaha

Manfaat dari usaha peternakan ini adalah :

1. Meningkatkan potensi peternakan ayam petelur

2. Membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat

3. Melatih kerja sama dan kemampuan manajemen usaha

4. Memperoleh pendapatan atau penghasilan

Membantu memenuhi kebutuhan pangan (telur) di pasaran


BAB II

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

A. Kelayakan Usaha

Usaha bidang peternakan ayam petelur ini sangat layak untuk

dikembangkan mengingat telur merupakan salah satu kebutuhan pokok

pangan masyarakat. Untuk kebutuhan lauk sendiri, bisa dibayangkan betapa

banyaknya permintaan setiap harinya. Selain itu, potensi daerah juga sangat

mendukung baik dari segi SDA maupun SDM.

Wilayah Segeri ini termasuk wilayah yang strategis, dilihat dari masih

minimnya usaha-usaha besar penghasil telur. Maka hal inilah yang

menjadikan usaha ternak ayam petelur PT. Ayam Bersaudara -+

memiliki peluang yang sangat besar. Selain mendapat keuntungan, usaha ini

juga dapat memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan

(telur).

Demi kelancaran dan terciptanya kesinambungan usaha, maka kelompok

usaha kami sangat membutuhkan dukungan dana untuk memacu semangat

kami dalam berwirausaha, lebih kreatif, dan

produktif.
B. Analisis Pemasaran

Untuk pemasarannya, pada tahap awal hasil telur akan dipasarkan

langsung ke pasar-pasar tradisional, supermarket dan rumah makan yang ada

disekitar daerah peternakan dengan survei pasar untuk mengetahui berapa

kebutuhan telur ayam dipasaran. Selain itu, hasil telur juga dapat dipasarkan

langsung ke masyarakat sekitar atau warung-warung yang membutuhkan

telur untuk usahanya. Untuk selanjutnya, diharapkan usaha peternakan ayam

petelur ini dapat mempunyai pelanggan tetap ataupun mitra usaha sendiri.

C. Kelangsungan Usaha

Kelangsungan Usaha PT. AYAM BERSAUDARA yakni partisipan aktif

dalam melakukan kegiatan rutin di peternakan, dengan melakukan pencatatan

data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer diperoleh dari

mengikuti kegiatan rutin di peternakan, melakukan wawancara langsung baik

dengan pimpinan perusahaan ataupun karyawan, dan pihak terkait lain

mengenai manajemen pakan seperti bahan baku pakan, bentuk pakan, cara

pemberian pakan, dan teknis penyimpanan pakan. Selain itu, evaluasi nutrien

juga rutin dilakukan dengan menghitung kebutuhan nutrien dan konsumsi

nutrien.

Data sekunder diperoleh dari data perusahaan yang meliputi keadaan

umum perusahaan dan peternakan, biosecurity kandang dan biosecurity

karyawan, jadwal dan teknis pemberian vaksin, penanganan ternak sakit,

pemeliharaan ayam broiler, dan perkandangan. Serta pengamatan aspek

bobot badan dan jumlah pemberian pakan ternak setiap minggu.


D. Evaluasi

Strategi Pemasaran :

1. Bekerja sama dengan tokoh atau pengusaha lain

Melihat tingginya tingkat permintaan pasar akan telur, menjalin kerja

sama dengan penjual telur, warung-warung ataupun usaha rumah makam

yang menjadikan telur ayam sebagai salah satu bahan jualannya akan

sangat menguntungkan usaha ternak ayam petelur ini.

2. Bekerja sama dengan kesehatan dalam memberikan vaksin

Ayam sangat rentan terhadap penyakit. Untuk menghindari

terjangkitnya virus mematikan dan berbahaya seperti virus flu babi atau flu

burung, maka kita menjalin kerjasama dengan dinas kesehatan agar kita

rutin mendapatkan informasi dan penyuluhan mengenai vaksin.

3. Jual secara eceran

Menjual secara eceran juga dapat dilakukan dalam

memasarkan telur-telur ayam ini. Biasanya para pembeli eceran ini adalah

ibu-ibu rumah tangga yang hanya memerlukan sedikit telur ayam saja dan

harganya juga lebih murah dibanding harga pasar.


4. Memanfaatkan sosial media

Hampir semua orang dari berbagai latar belakang yang berbeda,

sangat aktif menggunakan sosial media. Dengan media sosial,

perusahaan dapat menjalin interaksi secara luas dengan berbagai

kalangan, dengan biaya yang murah. Sosial media juga memungkinkan

perusahaan untuk memilih komunitas yang sesuai untuk memasarkan

produk mereka.

5. Menjalin komunikasi yang baik dengan pebisnis ayam lainnya

Walau kompetisi dan persaingan itu ada namun komunikasi dan relasi

baik tetap perlu dijaga. Dengan menjalin hubungan yang baik dengan

pengusaha ayam yang lain, banyak hal yang bisa didapatkan, mulai dari

informasi tentang perawatan dan kesehatan ternak, bahkan juga untuk

belajar dari mereka yang sudah berpengalama.

6. Perawatan yang baik

Tentu, semua mengharapkan ayam yang sehat dan kondisinya bagus.

Untuk itu, perawatan adalah hal yang penting. Kesehatan ayam dan

kebersihan kandang adalah hal yang perlu diperhatikan. Pakan dan

suplemen juga menjadi poin penting untuk selalu dipertimbangkan.


7. Harga yang sesuai dengan yang di pasaran

Para konsumen yang ingin membeli telur dalam jumlah yang besar,

biasanya mencari produsen telur dengan harga murah. Selain itu, karena

bisnis jualan telur sangat menggiurkan pastinya ada pesaing dengan

bisnis yang sama, oleh karena itu kita perlu menyesuaikan harga jual

dengan harga pasaran dan tetap menjaga mutu dari telur.


BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Pemilihan Lokasi Ternak

Lokasi merupakan salah faktor yang sangat menentukan keberhasilan

bisnis budidaya ayam petelur. Berikut pertimbangan yang dapat dilakuakn

dalam memilih lokasi yang tepat, antara lain:

1. Lokasi Yang Jauh Dari Keramaian/Perumahan Penduduk

Bukan tanpa alasan mengingat dampak lingkungan yang disebabkan

oleh peternakan ayam petelur tentu akan menganggu masyarakat sekitar.

Sebut saja bau kotoran yang menyengat hingga limbah yang dihasilkan

yang notabene sangat menganggu. Oleh karena itu, pemilihan lokasi yang

jauh dari pemukiman sangat diperlukan.

2. Lokasi Mudah Dijangkau Dari Pusat-Pusat Pemasaran

Hal ini berkaitan dengan biaya transportasi yang haruslah ditekan

seminimal mungkin. Lokasi yang dekat dengan pasar tentu akan

memenimalkan biaya transportasi yang pada akhirnya akan meningkatkan

keuntungan.
3. Lokasi Terpilih Bersifat Menetap Atau Tidak Berpindah-Pindah

Suatu usaha akan sulit berhasil jika sering berpindah-pindah tempat

karena dapat meresahkan konsumen atau stakeholders. Sebaiknya

peternakan dibuat menetap dengan bangungan yang semipermanen atau

permanen.

B. Penyiapan Sarana dan Peralatan

1. Kandang

Persiapan Kandang adalah salah satu faktor pendukung suksesnya

ternak ayam petelur. Sistem perkandangan yang ideal untuk ayam petelur,

meliputi :

a. Suhu kandang berkisar antara 32°C - 35°C

b. Kelembaban berkisar antara 60-70%

c. Penerangan dan pemanasan kandang sesuai dengan aturan

d. Tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak

melawan arah mata angin kencang.

e. Model kandang disesuaikan dengan umur ayam, untuk anakan sampai

umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam

remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yang

dibesarkan dan untuk

ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun kandang baterai.


2. Peralatan

Cara budidaya ayam petelur selanjutnya yaitu dengan melengkapi

peralatan yang ada pada kandang ayam. Peralatan tersebut meliputi :

a. Tempat makan atau ransum

b. Tempat minum

c. Sistem penerangan

d. Tempat bertelur

e. Tempat bertengger

3. Penyiapan Bibit Day Old Chicken (DOC)

Cara budidaya ayam petelur yang paling awal dan yang perlu

diperhatikan adalah pemilihan bibit unggul. Hal ini bertujuan untuk

menghasilkan produksi telur yang tinggi serta kualitas telurnya pun juga

tinggi. Syarat penyiapan bibit meliputi :

a. DOC ayam harus sehat dan tidak cacat fisik

b. Pertumbuhan dan perkembangan normal

c. Ayam petelur berasal dari bibit yang jelas


4. Pedoman Teknis Pemilihan Bibit DOC

a. Berasal dari induk yang sehat

b. Bulu tampak halus, penuh dan baik pertumbuhannya

c. Tidak terdapat cacat tubuh

d. Mempunyai nafsu makan yang baik

e. Ukuran berat badan antara 35-40 gram

f. Tidak ada letakan tinja di duburnya


5. Pemeliharaan Ayam Petelur

Seperti yang sudah di paparkan diatas bahwa pemeliharaan ayam

petelur tergolong mudah. Cara ternak ayam petelur tidak jauh berbeda dari

ayam jenis lainnya walau secara tujuan berbeda.

Beberapa tahap pemeliharaan ayam petelur, antara lain:

a. Sanitasi dan Tindakan Preventif

Kebersihan lingkungan kandang dan areal peternakan menjadi usaha

preventif paling penting dalam menjamin keberlanjutan usaha budidaya

ayam petelur. Tindakan yang dapat dilakukan seperti pemberian vaksin,

pembersihan kandang secara berkala hingga perawatan ternak.

b. Pemberian Pakan

Pemberian pakan perlu dibedakan antara fase starter dan fase

finisher. Fase starter adalah DOC yang berumur 0-4 minggu, sedangkan

fase finisher adalah ayam yang berumur 4-6 minggu. Berikut formula

makanan ayam petelur agar cepat bertelur, antara

lain:

Fase Starter (0-4 minggu), pada fase starter dibutuhkan sebesar 1.520

gram pakan per ekornya hingga berumur 4 minggu. Fase Finisher (4-6

minggu), pada fase Finisher membutuhkan


3.829 gram per ekornya.

c. Pemberian Suplemen Dapat Meningkat Hasil Panen

Pemberian Suplemen (vitamin) secara berkala sangat dibutuhkan

untuk mencegah timbulnya penyakit yang dapat merugikan usaha

budidaya ayam petelur. Suplemen yang sangat direkomendasikan untuk

ternak ayam adalah suplemen organik.

d. Masa Produktif Ayam Petelur

Umur ayam petelur dalam menghasilkan telur termasuk

Panjang yaitu 1,5 – 2 tahun. Namun perlu pula dicatat umur setiap ayam

yang ada di kandang karena semakin tua ayam tersebut akan semakin

menurunkan produktivitasnya.

Ada baiknya dilakuan pergantian indukan ayam petelur jika dirasa

umur ayam petelur tersebut sudah mendekati akhir masa produktifnya.

Untuk memperpanjang masa produktifnya, disarankan untuk

menambahkan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan.


BAB IV

BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN

A. Anggaran Biaya

1. Biaya Tetap : Rp.161.676.000,-

2. Biaya Variabel : Rp. 76.180.000,-

B. Jadwal Pelaksanaan

No Kegiatan Bulan ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persiapan

Lokasi
2 Persiapan

Peralatan

3 Persiapan

Bahan Baku

4 Pemeliharaan

Bahan Baku

5 Produksi

6 Pemasaran

7 Promosi

1. Biaya Tetap

Biaya tetap atau biaya tidak langsung (Fixed cost) adalah biaya yang

tidak mengalami penambahan dalam jumlah totalnya walaupun volume

penjualan atau kuantitas produksi berubah. Biaya tetap tidak tergantung

terhadap banyaknya produk yang dihasilkan maupun jumlah penjualan.

No Nama Jumlah Harga Satuan Harga Total

1 Biaya Rp. 39.619.000,-

Pembuatan - -

Kandang

2 Tempat pakan 20 buah @Rp 10.000,- Rp. 200.000,-

ayam

3 Tempat minum 20 buah @Rp 5.000,- Rp 100.000,-

ayam
4 Bohlam lampu 20 buah @Rp 25.000,- Rp. 500.000,-

Total Rp. 40.419.000,-

Total pengeluaran untuk biaya tetap sebanyak 4 kandang yaitu :

Rp. 40.419.000 x 4 = Rp.161.676.000,-

2. Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang berubah secara proporsional dengan

kuantitas volume produksi atau penjualan. Jika kuantitas produksi

bertambah maka biaya variabel akan ikut bertambah dengan biaya bahan

baku, tenaga kerja, dan margin penjualan.

No Nama Jumlah Harga Satuan Harga Total

1 DOC 202 (100


15 dos @Rp 515.000,-
ekor) Rp. 7.725.000,-

2 Pakan

pembibitan 10 sak @Rp 300.000,- Rp. 3.000.000,-

3 Pakan

perawatan 20 sak @Rp 300.000,- Rp. 6.000.000,-

4 Vitamin 20 dos @Rp 66.000,- Rp. 1.320.000,-

5 Obat-obatan - - Rp. 300.000,-

6 Biaya pajak Perbulan - Rp. 200.000,-


7 Biaya listrik Perbulan - Rp. 150.000,-

8 Biaya air Perbulan - Rp. 150.000,-

9 Biaya tidak - -

terduga Rp. 200.000

Total Rp. 19.045.000,-

3. Biaya Tidak Tetap

Biaya tidak tetap adalah pengeluaran bisnis atau usaha yang bergantung

pada tingkat barang atau jasa yang dihasilkan oleh bisnis tersebut dalam

waktu yang ditentukan.

No Nama Jumlah Harga Satuan Harga Total

1 DOC 202 (100


15 dos @Rp 515.000,-
ekor) Rp. 7.725.000,-

2 Pakan

pembibitan 10 sak @Rp 300.000,- Rp. 3.000.000,-

3 Pakan

perawatan 20 sak @Rp 300.000,- Rp. 6.000.000,-

4 Vitamin 20 dos @Rp 66.000,- Rp. 1.320.000,-

5 Obat-obatan - - Rp. 300.000,-

6 Biaya pajak Perbulan - Rp. 200.000,-


7 Biaya listrik Perbulan - Rp. 150.000,-

8 Biaya air Perbulan - Rp. 150.000,-

9 Biaya tidak - - Rp. 200.000

terduga

Total Rp. 19.045.000,-

Total pengeluaran untuk biaya tidak tetap sebanyak 4 kandang yaitu : Rp.

19.045.000 x 4 = Rp. 76.180.000,-

4. R/C Ratio

Revenue Cost Ratio atau R/C Ratio adalah suatu analisis yang

digunakanuntuk mengetahui keuntungan yang relatif pada usahatani. R/C

Ratio dapatdicari dengan menggunakan perbandingan antara

penerimaan denganbiaya produksi yang dikeluarkan. Secara

matematik dapat dinyatakansebagai berikut:

R/C = PQ . Q / (TFC+TVC)

Keterangan:

R = penerimaan

C = biaya

PQ = harga output

Q = output

TFC = biaya tetap (fixed cost)


TVC = biaya variabel (variable cost)

Ada tiga kriteria dalam R/C ratio, yaitu:

1.R/C rasio > 1, maka usaha tersebut efisien dan menguntungkan

2.R/C rasio = 1, maka usahatani tersebut BEP

3.R/C rasio < 1, maka tidak efisien atau merugikan

Adapun cara untuk mendapatkan RCR dari usaha ini yaitu :

Pendapatan

Total Biaya Tetap + Total Biaya Variabel

Diasumsikan : 1 kandang = 1.500 ekor ayam

1 ekor ayam = 30 telur perbulan (1 rak)

1 rak telur = Rp. 50.000,-

Hasil penjualan telur = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑙𝑢𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑛𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑥 40.000

= 1.500 𝑥 40.000

= Rp. 60.000.000

Hasil Penjualan Telur = 𝐑𝐩. 60.000.000,− Total Biaya

Tetap = 𝐑𝐩. 40.419. 𝟎𝟎𝟎, −

Total Biaya Variabel = 𝐑𝐩. 19.𝟎45.𝟎𝟎𝟎, −

Maka,
Rp.60.000.000

R/C Ratio =

Rp.40.419.000 + Rp.19.045.000

Rp. 60.000.000

R/C Ratio = = 1,009

Rp.59.464.000

5. B/C Ratio

Benefit Cost Ratio merupakan sebuah perbandingan antara semua

nilai benefit terhadap semua nilai pengorbanan atau biaya. Secara

matematis, dapat dituliskan melalui persamaan sebagai berikut :

Present Value dari manfaat

𝐵𝐶𝑅 =

Present Velue dari pengorbanan atau biaya

Nilai sekarang atau present value adalah berapa nilai uang saat ini untuk nilai

tertentu di masa yang akan datang. Nilai present value ini dapat dihitung

menggunakan persamaan sebagai berikut :

Fn

𝑃𝑉 =

(1 + r)n

Dimana :
Fn = Future value (nilai pada akhir tahun ke n) PV

= Nilai sekarang (nilai pada tahun ke 0) r =

Suku bunga n = Jumlah waktu (tahun)

Sedangkan pengambilan keputusan terhadap kelayakan dapat dilihat dari

nilai B/C ratio yang ditentukan sebagai berikut :

• Jika BCR > 1, maka dikatakan bahwa benefit dari proyek tersebut lebih

besar daripada pengorbanan yang dikeluarkan. Sehingga proyek

tersebut dapat diterima atau layak (feasible).

• Sebaliknya, jika BCR < 1, maka dikatakan bahwa benefit dari proyek

tersebut lebih kecil daripada pengorbanannya atau proyek tersebut tidak

layak (not feasible).

Adapun cara untuk mendapatkan BCR dari usaha ini yaitu :

Pendapatan

Biaya Tetap + Biaya Variabel

Rp.240.000.000

B/C Ratio =

Rp.161.676.000 + Rp.76.180.000

Rp.240.000.000

B/C Ratio = = 1,009

Rp.237.856.000
BCR dari usaha ayam petelur ini menyatakan angka 1,009 yang

berarti BCR > 1, sehingga usaha ayam petelur ini layak untuk dilanjutkan.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai