Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG

Sebagai bahan makanan, telur tentu mempunyai beberapa kelebihan. Telur


mengandung semua zat gizi yang diperlukan tubuh, rasanya enak, mudah dicerna,
menimbulkan rasa segar dan kuat pada tubuh serta dapat diolah menjadi berbagai
macam produk makanan. Dalam telur itik khususnya, protein lebih banyak
terdapat pada bagian kuning telur, 17 persen, sedangkan bagian putihnya 11
persen. Protein telur terdiri dari ovalbumin (putih telur) dan ovavitelin (kuning
telur). Protein
tubuh untuk

telur mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan


hidup sehat.

Pada suatu penelitian dengan menggunakan tikus percobaan, diketahui


bahwa telur mempunyai nilai kegunaan protein (net protein utilization) 100
persen, bandingkan dengan daging ayam (80%) dan susu (75%). Berarti jumlah
dan komposisi asam aminonya sangat lengkap dan berimbang, sehingga hampir
seluruh bagiannya dapat digunakan untuk pertumbuhan maupun penggantian selsel yang rusak. Hampir semua lemak dalam sebutir telur itik terdapat pada bagian
kuningnya, mencapai 35 persen, sedangkan di bagian putihnya tidak ada sama
sekali. Lemak pada telur terdiri dari trigliserida (lemak netral), fosfolipida
(umumnya berupa lesitin), dan kolesterol. Fungsi trigliserida dan fosfolipida bagi
tubuh adalah sebagai sumber energi, satu gram lemak menghasilkan 9 kilokalori

energi. Lemak dalam telur berbentuk emulsi (bergabung dengan air), sehingga
menjadi lebih mudah dicerna, baik oleh bayi, anak-anak, maupun golongan lanjut
usia.
Bahan makanan lain yang mengandung banyak protein selain telur adalah
ikan, termasuk ikan lele. Ikan lele merupakan bahan makanan yang bergizi dan
mudah dihidangkan sebagai lauk. Kandungan gizi ikan lele sebanding dengan ikan
lainnya. Beberapa jenis ikan, termasuk ikan lele mengandung protein lebih tinggi
dibandingkan dengan daging hewan. Oleh sebab itu, kami berinisiatif untuk
membuat bisnis kecil dalam bidang penjualan telur bebek dan ikan lele. Dalam
usaha ini kami sangat memperhatikan kebutuhan konsumen tanpa melupakan
kesehatan dari konsumen. Dengan memperhatikan takaran pakan bebek yang
sesuai dengan aturan, itulah salah satu keunggulan dari usaha kami. Meskipun ini
termasuk usaha kecil, kami sangat memperhatikan kesehatan dari konsumen.
Sehingga para calon konsumen kami akan menjadi pelanggan setia kami.
Konsumen pun tidak akan ragu-ragu dan takut untuk membeli produk kami.

1.2.

Tujuan
Dewasa ini kebutuhan akan telur bebek semakin meningkat, setelah

adanya isu flu burung yang mematikan usaha peternakan ayam . Masyarakat
cenderung memelihara bebek dan mentok sebagai alternatif. Untuk itu usaha ini
sangat menjanjikan karena konsumsi masyarakat semakin meningkat, apalagi
usaha kuliner yang berbasis telur bebek semakin bervariasi seperti martabak, telur

asin, usaha jamu dan lain - lain. Berikut ini akan kami jelaskan tentang jenis
usaha, ,rincian modal usaha serta pengembangan usaha yang mungkin dilakukan.
Usaha ini adalah usaha peternakan bebek yang terletak di Daerah Bojong
Gede, Bogor, Jawa Barat. Lahan yang dipakai adalah lahan sendiri seluas 200
meter. Tetapi yang digunakan untuk usaha peternakan hanya sekitar 25 meter.
Usaha ini adalah usaha peternakan bebek yang ditujukan untuk bebek petelur.
Dalam usaha ini bebek yang dibeli adalah yang sudah berumur 5-6 bulan ,yaitu
bebek yang sudah siap untuk bertelur. Ketika sudah mulai bertelur, bebek akan
bertelur setiap hari dan berhenti setelah 8-9 bulan. Bebek yang dipelihara ada 100
ekor. Setiap hari nya bebek bebek tersebut menghasilkan telur sekitar 70 80
buah untuk seekor bebek masing-masing 1 telur. Telur yang dihasilkan
dikumpulkan. Setelah 3 hari telur telur tersebut didistribusikan ke usaha usaha
kecil dan menengah seperti usaha martabak, usaha jamu, juga didistribusikan ke
pasar untuk dijual. Pemeliharaan bebek ini tergolong mudah, jadi kami tidak
membutuhkan banyak pegawai. Dalam pemeliharaan bebek, kami mempekerjakan
satu orang pegawai untuk memberi makan bebek bebek setiap harinya, memberi
vaksinasi dan vitamin serta membersihkan kandang. Setelah bebek bebek
tersebut sudah tidak produktif, dijual ke pasar kemudian membeli bibit bebek lagi
untuk dipelihara.
Pengembangan usaha yang mungkin dilakukan adalah peternakan ikan
lele. Kami memanfaatkan kotoran yang dihasilkan bebek bebek untuk dijadikan
pakan bagi ikan lele. Kolam lele terletak disebelah kandang bebek sehingga
memudahkan proses pemindahan kotoran bebek ke dalam kolam ikan lele. Akan

tetapi pakan ikan lele tidak hanya berasal dari kotoran bebek, kami juga memberi
makan pellet agar dapat menghasilkan ikan lele yang berkualitas baik. Kami
memelihara sekitar 1000 bibit ikan lele. Ikan lele yang kami beli adalah ikan lele
yang masih berumur 1 bulan atau sekitar 5-10 cm. Setelah 3-4 bulan, ikan lele
dapat dipanen kemudian didistribusikan ke restoran atau rumah makan yang
menyediakan menu ikan lele serta didistribusikan ke pasar untuk dijual.
Keuntungan lain yang didapat dengan pengembangan usaha ternak ikan lele ini
adalah tidak mencemarkarkan lingkungan disekitar lokasi usaha akibat kotoran
bebek.
Dalam perencanaan usaha ini, modal yang digunakan adalah hasil
patungan dari anggota kelompok kami sekitar Rp. 2.500.000 per orang. Kemudian
keuntungan yang diperoleh disimpan dan digunakan untuk pengembangan usaha.
Setelah usaha ini berkembang baik dan sudah berjalan selama 3-4 bulan,
keuntungan yang didapat bisa dibagi rata.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.

PRODUK YANG DIBERIKAN OLEH PERUSAHAAN


Penjualan telur bebek merupakan sektor usaha di bidang perdagangan

yang memasarkan berbagai kemudahan dalam memenuhi kebutuhan pangan.


Makanan merupakan kebutuhan primer manusia untuk tumbuh dan berkembang.
Makanan sehat dan bergizi tentu sangat berperan dalam membantu pertumbuhan
yang baik dan sehat, terutama protein. Khususnya bagi mahasiswa yang memiliki
segudang aktifitas. Pencapaian keinginan tersebut kurang bisa terealisasikan
karena belum terdapat tempat penjualan telur bebek yang sehat dan ikan lele yang
segar sebagai sumber protein. Berdasarkan uraian tersebut, kami ingin memjual
telur yang sehat dan ikan lele yang segar. Kami yakin dunia pasar akan
membutuhkan produk ini. Dengan demikian usaha ini akan tumbuh dan
berkembang dengan baik.

2.2.

KONDISI PASAR DAN STRATEGI PEMASARAN


Kami membuat bisnis telur bebek ini karena, kami melihat bahwa pangsa

pasar dalam bidang ini sangat menjanjikan. Bisnis ini adalah bisnis yang tak
pernah kering. Bebek yang dipelihara akan bertelur setiap harinya minimal 70%
dari jumlah telur dan ikan lele akan panen sekitar 3 - 4 bulan sekali. Karakter telur
yang sehat dan ikan lele yang segar serta harga yang terjangkau, membuat produk

ini selalu dicari orang. Telur bebek banyak dicari pengusaha pengusaha kecil
seperti pengusaha martabak, jamu, telur asin dan lain lain. Selain itu kami juga
mendistribusikannya ke pasar untuk dijual. Sedangkan ikan lele banyak dicari
oleh restoran-restoran atau rumah makan yang menggunakan ikan lele sebagai
menu nya. Oleh karena itu kondisi pasar sangat kami perhitungkan, sehingga kecil
kemungkinan bagi kami untuk berhenti melakukan bisnis tersebut.
Untuk memasarkan produk tersebut, kami memberi informasi kepada
masyarakat dari mulut ke mulut tentang perusahaan, baik menyangkut produk,
manajemen dan sebagainya, yang membuat memiliki citra (image) baik terhadap
perusahaan. Selain itu kami juga melakukan survei harga dipasaran dan
menetapkan harga dibawah harga pasar agar konsumen dapat beralih ke
perusahaan kami.

2.3.

KONDISI MANAJEMEN DAN STRATEGI MANAJEMEN


Dalam usaha ini, kami hanya merekrut satu orang pegawai untuk

memelihara ternak, member makan dan membersihkan kandang. Akan tetapi kami
juga ikut bekerja dan melakukan serta memiliki tanggung jawab sesuai bagiannya
masing - masing. Berikut adalah struktur organisasi perusahaan :
Pimpinan Utama (Penanggung Jawab Perusahaan) : Rizki Dwi Aryanto
Bagian Produksi dan Pemasaran

: Sarayudha Armadi

Bagian Keuangan

: Dwi Muji Ajeng

Penasehat

: Lassana Farnesia

Tanggung jawab penuh terhadap pekerjaan nya masing sangat dibutuhkan


dalam membangun sebuah usaha. Kerjasama dan sharing kepada semua pegawai
juga dibutuhkan agar tidak terjadi kesalahpahaman antar sesama pegawai atau
yang

lebih

dikenal

sebagai

miskomunikasi.

Hal

ini

disebabkan

oleh

ketidakpahaman satu sama lainnya. Pembagian kerja yang terkadang kurang


efisien juga mengakibatkan masalah. Oleh karena itu, diharapkan semua memiliki
inisiatif atau paling tidak bertanggung jawab penuh terhadap tugas masingmasing. Dengan begitu, usaha yang dilakukan akan berjalan lancar dan tidak ada
masalah yang terjadi dalam manajemen perusahaan.

2.4.

KONDISI KEUANGAN DAN STRATEGI KEUANGAN


Dalam membangun usaha ini, modal utama yang digunakan adalah

semangat dan kejujuran. Selain itu, kami juga mengumpulkan modal dari masing
masing anggota kelompok yang jumlahnya sekitar Rp. 2.500.000,00. Dari
modal tersebut kami tidak perlu menyewa tempat atau membeli lahan untuk
tempat usaha. Karena lahan yang digunakan adalah lahan sendiri. Modal tersebut
kami gunakan untuk membuat kandang dan kolam lele yang sederhana serta
membeli bibit dan pakan untuk ternak.
Setelah usaha berjalan, kejujuran selalu tetap dipertahankan, reputasi
semakin baik maka hubungan dengan relasi juga akan terjalin baik. Dalam usaha
ini, kami melakukan hubungan relasi dengan toko yang menjual kebutuhan
peternakan untuk membeli kebutuhan pakan ternak. Relasi inilah yang biasanya
sangat dominan menunjang perkembangan suatu usaha. Para relasi dapat

membantu bahan, barang yang dibuthkan, bahkan uang kontan pun dapat
dipinjamkannya. Inilah sumber sumber modal yang dapat diharapkan setelah
usaha berjalan. Apabila perusahaan sudah berkembang baik dan ingin memajukan
usahanya, kami merencanakan untuk berhubungan dengan bank. Melalui bank
kita bisa memperoleh modal yang dibutuhkan dan dapat menyimpan uang
sementara sebelum digunakan.
Kami melakukan strategi keuangan dengan mengambil utang sesuai
dengan kemampuan mencicil, tidak mengambil utang besar dengan bunga yang
tinggi. Selain itu kami juga meningkatkan volume penjualan dan tidak
menggunakan uang perusahaan dengan seenaknya.

2.5.

KONDISI OPERASIONAL DAN STRATEGI OPERASIONAL


Kami memiliki satu pegawai untuk membantu usaha kami dalam

memelihara ternak, memberi makan dan vaksinasi serta membesihkan ternak.


Pendistribusian barang kepada konsumen dilakukan oleh kami sendiri dan tidak
menyuruh orang untuk mendistribusikan barang. Selain itu, masing masing
pegawai juga harus bekerja secara efektif dan bertanggung jawab penuh atas
pekerjaannya. Kerjasama yang baik serta komunikasi antar pegawai yang efektif
diharapkan dapat strategi operasional yang baik juga bagi perusahaan.

2.6.

STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN DI MASA MENDATANG

Strategi yang kami gunakan untuk pengembangan usaha kami di masa


mendatang yaitu dengan menambah modal untuk terus memperbaiki proses
produksi dan pendistribusian produk kami. Memperbaiki atau meningkatkan
kualitas kandang, atau kolam yang masih sederhana, menambah bibit bibit yang
akan dipelihara dan membeli bibit bibit unggul agar output yang dihasilkan juga
berkualitas unggul. Selain itu kami juga akan memperbaiki kondisi manajemen
dan menambah jumlah pegawai agar dapat bekerja lebih efektif lagi sesuai dengan
bagiannya masing masing.dengan strategi yang demikian, diharapkan usaha
kami akan tetap tumbuh dan berkembang baik.

2.7.

RINCIAN BIAYA YANG DIPERLUKAN

1. Modal Tetap

Kandang Bebek 12m x 2m, untuk 100 ekor

- Bambu besar 10 m, 10 bh x @ Rp. 9.000,00

Rp. 90.000,00

- Bambu kecil 10 m, 10 bh x @ Rp. 7.000,00

Rp. 70.000,00

- Bilik bambu 2 m x 2 m, 7 bh x @ Rp. 32.000,00

Rp.

224.000,00
- Asbes 2m x 1 m , 12 bh x @ Rp. 38.000,00

Rp.

460.000,00
- Jet PAM

Rp.450.000,00

- 2 Tukang + laden 7 hari x @ Rp. 70.000,00

Rp.

800.000,00
______________ +
Rp.
2.094.000,00

Kolam Ikan lele 6 m x 2 m, untuk 1000 ekor

- Bambu besar 10 m, 5 bh x @ Rp. 9.000,00


- Terpal 6 m x 2 m, 2bh x @ Rp. 50.000,00

Rp. 45.000,00
Rp.

100.000,00
- 1 Tukang + laden 3 hari
400.000,00

Rp.

______________+
Rp. 545.000,00

2. Modal Berjalan

Bebek
Bebek

@ Rp. 30.000,00 x 100 ekor

3.000.000,00
- Makanan bebek untuk 1 bulan :

Rp.

Gabah 300 kg @ Rp 125.000,00

Rp.

750.000,00
Konsentrat

(vitamin)

50

kg

Rp.

250.000,00
-

Biaya

Perawat

Bebek

(Pegawai)

Rp.

300.000,00
- Listrik

Rp. 50.000,00

_______________+
Rp. 4.350.000,00

Ikan Lele

- Ikan Lele 50 kg x @ Rp.8.000,00

Rp.

400.000,00
- Pelet untuk 1 bulan, 50 kg

Rp. 55.000,00
_______________+

Rp.455.000,00
Total Seluruh Biaya

2.8.

Rp.7.444.000,00

HARGA JUAL

2.8.1. Harga Jual Telur Bebek


Dalam sehari bebek bisa menghasilkan telur sekitar 80 90 telur dari 100
ekor bebek. Masing masing telur dijual dengan harga Rp. 1.400,00. Jadi dalam
sehari kami bisa mendapatkan uang dari penjualan bebek sekitar Rp.112.000,00.
Dan pendapatan per bulan kami kurang lebih sebesar Rp. 3.360.000,00.

2.8.2. Harga Jual Ikan Lele


Dalam 4 bulan sekali kami bisa menghasilkan ikan lele sekitar 1000 ekor.
Masing masing ikan lele dijual dengan harga Rp.10.000,00 per kilo. Dalam
sehari kita bisa menjual lele kurang lebih 10 kilo dengan total pendapatan Rp.
100.000,00. dan pendapatan per bulannya kurang lebih sebesar Rp. 3.000.000,00.

2.9.

KEUNTUNGAN
Keuntungan yang kami peroleh adalah hasil penjualan telur bebek

ditambah dengan hasil penjualan dari ikan lele kemudian dikurangi biaya untuk
pemeliharaan ternak dan gaji satu orang pegawai sebesar Rp. 300.000,00 per

bulan. Jika dalam 1 tahun bisa berjalan lancar, usaha ini dapat di ambil alih
pemodal dengan kompensasi pemberian modal usaha untuk pengembangan usaha
ini ,dengan menambah kapasitas atau menambah usaha pendukung. Usaha ini bisa
berjalan paling cepat 1,5 bulan dari pemberian modal untuk persiapan kandang
dan pemesanan bibit untuk mendapat yang unggul.

BAB III

KESIMPULAN
3.1.

KESIMPULAN

Usaha ini adalah usaha peternakan bebek dan

yang terletak di

Desa

Bulusan, Tembalang , semarang Jawa Tengah Lahan yang dipakai adalah lahan
sendiri seluas 200 meter. Tetapi yang digunakan untuk usaha ini hanya sekitar 25
meter.Usaha iniadalah usaha peternakan bebek yang ditujukan untuk bebek petelu
r. Dalam usaha bebek, bebek yang kami beli adalah bebek yang sudah berumur 56 bulan, yaitu bebek yang sudah siap untuk bertelur. Ketika sudah mulai bertelur,
bebek akan bertelur setiap hari dan akan berhenti setelah 8-9 bulan. Bebek yang
kami peliharaada 100 ekor bebek. Setiap harinya

bebek-bebek

tersebut

menghasilkan telur sekitar 70-80 butir telur yang untuk setiap 1 ekor bebeknya
menghasilkan 1 butir telur
akan didistribusikan

per

harinya.setelah 3 harinya telur-telur

ke usaha-usaha

martabak, usaha jamu, juga

kecil dan menengah

seperti

tersebu
usaha

didistribusikan ke pasar untuk dijual. Dalam

pemeliharaan bebek ini, kami mempekerjakansatuorang pegawai untuk memberi


makan dan membersihkan kandang bebek setiapharinya, serta memberi vaksinasi
dan vitamin kepada bebek-bebek tersebut.

LAMPIRAN

PROPOSAL
USAHA PETERNAKAN ITIK PETELUR DAN LELE

Disusun oleh:
Rizki Dwi Aryanto

23040113190007

ROGRAM STUDI S-1 AGRIBISNIS


FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2011

Anda mungkin juga menyukai