Anda di halaman 1dari 5

BERTERNAK SAPI

Dasar Mengapa Usaha Ternak Sapi

Indonesia merupakan Negara yang termasuk ke dalam salah satu negara dengan jumlah penduduk
terbesar di dunia. Setelah Amerika Serikat, India, dan Tiongkok persediaan makanan yang
dibutuhkan sangat besar. Salah satunya yaitu kebutuhan daging sapi.

Dari hasil yang dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik konsumsi daging sapi di Indonesia sangatlah
tinggi dan sesuai dengan jumlah penduduk yang sangat besar. Terutama pada saat menjelang hari
raya Idul fitri maupun Idul Adha. Pada tahun 2021 kebutuhan sapi bakalan Nasional dari Australia
berkisar 600.000 ekor, dengan kebutuhan daging sapi impor sebesar 185.000 ton. Berdasarkan
fakta dan data yang ada, permintaan yang tinggi dari masyarakat terhadap daging sapi tidak
bersamaan dengan persediaan barang yang ada.

Sampai saat ini pasokan daging sapi untuk kebutuhan masyarakat di Indonesia masih sangat kurang
mencukupi, Di Indonesia masih mampu untuk memenuhi kebutuhan daging sapi dengan cara
menggalakkan ternak sapi di berbagai wilayah dan didukung usaha ternak sapi secara maju
mengikuti alur zaman modern. Penggemukan sapi dapat dilakukan secara perorangan maupun
secara perusahaan dalam sekala besar, namun ada pula yang berternak secara berkelompok dalam
satu kandang.

Dari pernyataan diatas bisa disimpulkan bahwa ada sebuah peluang usaha ternak sapi yang sangat
menjanjikan dan untung lumayan besar yaitu usaha ternak sapi pemula sebagai rumahan
sebagai usaha sampingan maupun penghasilan utama. Keuntungannya yaitu dapat menghasilkan
untuk peternak dan juga dapat membantu pemerintah dalam program swasembada daging sapi.

Persaingan ketat di pasar ekonomi menjadikan sapi sebagai bahan baku untuk rebutan, sapi lokal
bersaing dengan sapi impor. Peternak sapi lokal yang mengembangkan usahanya sedang
berhadapan dengan berbagai ancaman pasar. Untuk itu, peternak sapi selain pandai beternak harus
memiliki pengetahuan yang mumpuni untuk melihat berbagai peluang yang ada saat bisnis ternak
sapi sedang dijalankan.

Bagi Anda yang merasa takut untuk memulai dan mengawali usaha ternak sapi, berikut beberapa
langkah awal bagi pemula untuk menjalankan usaha ternak hewan berkaki empat ini.

1. Memilih Jenis Sapi

Jenis-jenis sapi yang sudah lama terdpat di Indonesia dan telah berkembang secara turun
temurun dikenal dengan sebutan sapi local. Jenis-jenis sapi lokal ini tersebar dihampir
semua daerah di Indonesia. Adapun jenis sapi lokal yang dapat digunakan sebagai sapi
bakalan untuk usaha pengemukan adalah sebagai berikut :

1. Sapi Ongole 2. Sapi Limousin

 Sapi Limousin

3. Sapi Simental 4. Sapi Madura

5. Sapi Bali
6. Sapi Pegon Sapi Pego

Bagaimana melihat bakalan yang bagus dan sehat

1. Bentuk tubuh yang proporsional yaitu mempunyai rangka tubuh yang kokoh serta lebar.
2. Tinggi tubuh yang sama antara depan dan belakang serta tubuhnya memanjang.
3. Dada yang lebar, dengan mempunyai dada yang lebar akan membuat pertumbuhan daging di
daerah dada bisa maksimal.
4. Mempunyai bulu yang kering,
5. Bibit sapi yang bagus biasanya mempunyai pantat yang lebar serta perut kecil. Karena bibit
sapi yang mempunyai perut besar menandakan bahwa bibit sapi terkena penyakit cacingan.
6. Mempunyai kaki yang kokoh dan tulang kaki yang besar. Kaki yang kokoh pada bibit sapi
yang bagus akan menopang berat badan sapi yang semakin besar.
7. Bibit sapi mempunyai bentuk kaki yang normal serta lurus
8. memiliki nafas yang teratur dan jernih. Hindari membeli sapi yang nafasnya tersengal
sengal, tidak teratur dan seolah olah mengorok. Frekuensi napas teratur (20-30 kali/menit)
9. Bibit sapi mempunyai gerak yang aktif, karena bibit sapi yang lemas dan tiduran
menandakan bahwa bibit terkena penyakit.
10. Memilih jenis sapi berdasarkan turunanya, misal limaosin, simental, Brahman, SO,
11. Denyut nadi 50-60 kali/menit
12. Suhu tubuh normal 38,5 – 39 °C
13. Mata jernih dan tidak ada perubahan pada selaput lendir/kornea mata
14. Hidung lembab

2. Mempersiapkan Kandang
Kandang bagi sapi yang digemukkan tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal selama proses
pengemukan, tetapi juga pelindung dari berbagai aspek yg mungkin menganggu kenyamanan sapi.
Adapun beberapa fungsi kandang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Melindungi ternak dari berbagai perubahan cuaca atau iklim yang ekstrem (panas, hujan dan
angin)
2. Mencegah dan melindungi ternak dari binatang buas
3. Menjaga keamanan ternak dari pencurian
4. Mencegah dan melindungi ternak dari penyakit
5. Memudahkan pengelolaan ternak dalam proses produksi seperti pemberian pakan, minum, dan
perkawinan
6. Mempermudah dalam pengambilan, pengumpulan dan pembersihan kotoran (feses, urine dan sisa
pakan)
7. Meningkatkan efesiensi penggunaan tenaga kerja.

3. Pemeliharaan

 Kualitas pakan yang diberikan –> Pakan merupakan hal yang penting dalam beternak
sapi. Pakan yang bernutrisi, segar dan bebas zat kimia berbahaya merupakan pakan yang baik untuk
ternak sapi. Terutama yang bisa memenuhi kebutuhan pokok nutrisi seperti energi, protein dan serat
kasar. Berikut jenis jenis pakan sapi serta dosisi pemberiannya :
 Pakan Hijauan Rumput, daun jagung, Rumput Gajah, tebok pisang
 Pakan Kosentrat Komplit feed yg sudah diatur NUtrisinya, baik Protein, Karbohidrat, Serat,
Lemak Energi dll
 Pakan Tambahan pakan yg diberikan untuk menekan biaya agar efisien seperti ampas tahu,
ampas tempe, sisa2 singkong (gaplek), silase, kulit nanas, kulit pisang dll
 Perhitungan dasar pemberian pakan sapi itu berdasarkan bobot badan sapi, untuk kosentrat
rata-rata menggunakan 2,5% - 3% dari berat hidup sapi, untuk hijauan itu 1%-1,5% dari
bobot hidup, Contoh perhitugannga Misal berat sapi 350 kg maka jumlah pakan kosentrat
350 kg X 2,5% = 8,7 kg dan untuk hijauanya 350 kg X 1,5% = 5,2 kg maka total per hari
pakan adalah 13,9 kg
Jika pakan yang diberikan tidak sesuai, maka akan terjadi kekurangan gizi yang menyebabkan
target bobot tidak tercapai bahkan sapi mudah terserang penyakit.

 Kondisi dan kebersihan lingkungan –> Sirkulasi udara dan perubahan suhu lingkungan
merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan ternak. Perubahan suhu yang
ekstrim dapat mengakibatkan stres pada ternak. Selain itu, kondisi lingkungan kandang yang kotor
akan menjadi sarang bagi agen penyakit. Agen penyakit pun dapat menyebar di lingkungan melalui
berbagai media perantara. Untuk itu kebersihan lingkungan harus selalu dijaga.
 Menjaga Ternak Sapi agar Tetap Sehat
Agar sapi tetap sehat atau tidak mudah terserang penyakit dan cepat gemuk, hal-hal yang perlu
diperhatikan antara lain:

1. Memaksimalkan manajemen pakan

2. Lingkungan pemeliharaan yang nyaman

3. Monitoring bulanan

4. Penerapan program kesehatan

 Pemberian suplemen
 Pemberian obat cacing
 Pemeriksaan kesehatan Berkala

4. Panen
Pemanenan merupakan salah satu kegiatan yang menyempurnakan kegiatan budi daya. Seefisien
apapun pakan yang diberikan, sebaik apapun perlakuan peternak pada saat pemeliharaan, proses
panen akan menjadi penentu akhir dari pendapatan yang akan didapat oleh peternak. Karena angka-
angka estimasi yang sudah dihitung akan dibuktikan pada saat panen. Apakah hasilnya sesuai
dengan prediksi, atau malah meleset dari proyeksi yang telah dilakukan.Sebelum panen dimulai
penanggungjawab kandang harus memastikan ternak yang akan dipanen

Anda mungkin juga menyukai