Anda di halaman 1dari 11

Cara budidaya kucing Persia yang lengkap

1. Memilih bibit berkualitas


Jika anda ingin memulai ternak kucing Persia langkah pertama yang harus
dilakukan adalah memilih bibit yang berkualitas, karena bibit yang
berkualitas akan menentukan keturunan yang dihasilkan nanti.
Pilihlah indukan yang jantan dan betina, dan cara membedakannya adalah;
Indukan jantan mempunyai lubang kelamin yang jaraknya agak jauh
dengan anus, serta bentuk lubangnya bulat.
Sedangkan untuk indukan betina, lubang kelaminnya berbentuk celah
memanjang.
Kriteria bibit kucing persia yang berkualitas adalah sebagai berikut;
– Mata bulat, terbuka lebar, berwarna cerah, serta mempunyai sorot yang
tajam,
– Kaki pendek dan kokoh,
– Dada dan pundak lebar,
– Punggung rata dan perut kecil,
– Hidung kecil dan pendek,
– Muka besar melingkar,
– Susunan gigi rapi dan bersih,
– Ekor pendek, tebal serta tidak kaku,
– Bulu halus dan berwarna cerah,
– Sehat dan tidak cacat fisik.
Atau bisa juga dengan membeli bibit yang masih anakan, yaitu sekitar
umur 15-20 hari atau yang baru disapih induknya, dengan tujuan anak
kucing akan lebih cepat beradaptasi,dibanding dengan kucing dewasa.
Serta anda dapat memahami karakternya, dengan tingkahnya yang lucu
dan menggemaskan, selain itu anda juga bisa mengetahui
pertumbuhannya dan mengontrol kesehatannya.

2. Persiapan kandang
Setelah mendapatkan indukan yang bagus, langkah selanjutnya adalah
mempersiapkan kandang.
Kandang merupakan modal utama dalam ternak kucing Persia, buatlah
kandang senyaman mungkin, agar kucing betah dan merasa nyaman,
dengan suhu udara yang tidak terlalu panas atau sekitar 24 derajat celcius.
Jangan lupa di dalam kandang disediakan pasir yang halus, atau di ayak
terlebih dahulu supaya bersih, sebagai tempat dimana kucing membuang
kotoran.

3. Proses perkawinan
Hal terpenting yang harus diketahui adalah mengenai umur berapakah
kucing persia harus kita kawinkan, atau kucing sudah masuk usia
produktif?…
Biasanya kucing jantan akan masuk masa produktif sekitar umur 10-12
bulan, sedangkan kucing betina sekitar umur 6 bulan, tapi untuk
mendapatkan bayi kucing yang sehat, idealnya kucing dikawinkan saat
usianya mencapai 1 tahun lebih.
Adapun tanda-tanda musim kawin tiba yaitu apabila kucing saling
mengeluarkan suara-suara bising, yang kedengarannya mengganggu
telinga, biasanya sebagai cara untuk menarik lawan jenis.
Untuk mengawinkan kucing Persia ini agak sedikit rumit, berbeda
dengan cara mengawinkan kucing anggora atau kucing jenis lainnya.
Kucing persia harus dijodohkan terlebih dahulu, caranya yaitu dengan
menaruh kucing jantan dan kucing betina dikandang yang berbeda tetapi
tetap dalam satu ruangan, untuk jaraknya jangan terlalu jauh dan jangan
terlalu dekat.
Biarkan untuk beberapa hari agar kucing saling melihat dan mengenal, jika
kucing sudah saling mengenal, langkah selanjutnya adalah
mendekatkan/menempelkan kedua kandang.
Jika terlihat ada respon positif yaitu saling menempelkan tubuhnya,
mencium, atau menjilat, barulah kedua kandang dibuka, biarkan kucing
bermain didalam ruangan.
Jangan lupa sediakan makan dan minumnya, sampai kucing terlihat
melakukan perkawinan.

4. Masa hamil
Setelah kucing melakukan perkawinan, tiba saatnya masa hamil, yang
ditandai dengan berhentinya nafsu birahi, dan selalu menjauh apabila
berhadapan dengan lawan jenisnya.
Tanda-tanda kucing persia positif hamil yaitu;
Pada saat memasuki minggu ketiga setelah perkawinan, mulai terlihat ada
perubahan fisik pada kucing, seperti putting susu berubah warna pink serta
bulu-bulu disekitarnya rontok, nafsu makan terus bertambah, dan perut
kucing terus bertambah besar.
Jika kucing Persia sudah positif hamil, anda harus sering membawanya
kedokter hewan untuk memeriksa kesehatan kandungannya.
Masa kehamilan kucing Persia biasanya sekitar 60-70 hari setelah proses
perkawinan terakhir.

5. Pemberian pakan
Pemberian pakan untuk kucing Persia harus diberikan pakan yang
berkualitas, agar pencernaanya tidak mudah terganggu, karena lambung
kucing Persia sangat sensitif.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, kucing Persia bisa diberikan pakan
berupa pellet khusus kucing, atau bisa juga diberikan daging sapi dan
daging ayam mentah yang sudah digiling, tujuannya agar mudah dicerna.
Supaya kucing tetap sehat serta pertumbuhannya baik, usahakan
pemberian pakan jangan sampai telat, apalagi saat kucing hamil dan
menyusui.

6. Tips Perawatan
Kucing Persia yang dikenal mempunyai sifat pemalas, jadi diperlukan
kesabaran ekstra untuk merawatnya.

Cara merawat kucing Persia


– Memandikan kucing minimal 1 minggu sekali dengan menggunakan
shampoo khusus kucing,
– Memeriksakan kucing kedokter hewan minimal 1 bulan sekali,
– Memberikan kebebasan kucing untuk bermain,
– Merawat bulu kucing dengan cara menyisirnya,
– Membersihkan kandang serta pasir tempat kotoran setiap hari,
– Memberikan makanan yang bernutrisi, atau makanan khusus kucing,
– Menjemur dibawah sinar matahari setiap pagi hari.
Demikianlah panduan tentang budidaya kucing Persia, semoga bisa
membantu anda yang berminat usaha ternak kucing Persia.
Mari Belajar Beternak, TERIMAKASIH.
BUDIDAYA AYAM KAMPUNG
<div>Ayam kampung biasa dibudidayakan oleh peternak di Indonesia dengan cara
diumbar, atau ayam dibiarkan berkeliaran dan mencari makan sendiri. Namun cara
ini dipandang kurang memiliki nilai ekonomis jika tujuan pemeliharaan untuk profit
oriented. Pola pemeliharaan ayam kampung secara intensif merupakan cara yang
bisa mendatangkan keuntungan sebagai sebuah bisnis. Permintaan daging ayam
kampung yang cukup besar memberikan peluang bisnis yang menggiurkan untuk
budidaya ayam kampung secara intensif.
Perawatan ayam kampung yang dipelihara secara intensif memiliki sedikit
perbedaan dengan perawatan ayam kampung cara tradisional. Selain memerlukan
perhatian yang ekstra juga masalah pemberian makanan harus lebih diatur.
Memelihara ayam kampung secara intensif memiliki keungulan, yaitu lebih mudah
melakukan kontrol terhadap penyakit.

Agar dalam usaha budidaya ayam kampung super secara intensif ini bisa


berhasil, diperlukan manajemen dan tata kelola yang baik dan benar. Ada beberapa
faktor yang menjadi penentu keberhasilan usaha budidaya ayam kampung secara
intensif. Faktor-faktor yang penting diperhatikan dalam usaha budidaya ayam
kampung secara intensif antara lain :

A. PEMILIHAN BIBIT PADA AYAM KAMPUNG

Bibit ayam kampung atau lebih dikenal dengan DOC merupakan hal yang penting
untuk diperhatikan. Jika tujuan pemeliharaan ayam kampung untuk tujuan diambil
daging, maka memilih DOC dari keturunan ayam yang bertubuh besar dan
pertumbuhan yang cepat diprioritaskan. Selain itu waktu penetasan bibit ayam
kampung (DOC) harus tepat waktu(21 hari) tidak terlalu cepat atau terlalu lama.

Ciri-ciri DOC yang memiliki kualitas bagus antara lain berdiri tegap, sehat dan tidak
cacat, mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan mengkilap. Jangan
lupa memberikan vaksinasi sesuai usia DOC.

B. MASALAH PAKAN PADA AYAM KAMPUNG

Pakan pada ayam kampung memegang peranan yang cukup penting dalam


menentukan pertumbuhan ayam kampung. Meski demikian sebenarnya pakan untuk
ayam kampung tidaklah serumit pakan untuk ayam lain seperti broiler, ayam
petelur dan lain-lain.
Bahan pakan yang bisa diberikan antara lain : konsentrat, dedak, jagung. Selain
makanan pabrikan tersebut bisa juga diberikan pakan alternatif seperti sisa
dapur/warung, roti BS, mie instant remuk, bihun BS, dan lain sebagainya. Pakan
alternatif tersebut cukup bisa menghemat biaaya produksi sehingga keuntungan
usaha ayam kampung bisa meningkat.

Yang terpenting dalam menyusun ransum untuk ayam kampung harus


memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK)
sebesar 12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg. Untuk
Jumlah pakan yang diberikan untuk ayam kampung disesuaikan dengan usia ayam
kampung itu sendiri, seperti berikut:

 7 gram/per hari sampai umur 1 minggu


 19 gram/per hari sampai umur 2 minggu
 34 gram/per hari sampai umur 3 minggu
 47 gram/per hari sampai umur 4 minggu
 58 gram/per hari sampai umur 5 minggu
 66 gram/per hari sampai umur 6 minggu
 72 gram/per hari sampai umur 7 minggu
 74 gram/per hari sampai umur 8 minggu
Selain makanan, ayam kampung memerlukan minuman. Minuman diberikan secara
tidak terbatas, disediakan wadah untuk minuman, jika habis ditambahkan lagi.

Untuk mendukung keberhasilan budidaya ayam kampung, PT Natural Nusantara


(NASA) mengeluarkan serangkaian produk vitamin yang sangat bermanfaat bagi
peningkatan produktivitas peternakan ayam kampung, baik dari segi kualitas,
kuantitas, dan efektivitas. Produk tersebut di antaranya VITERNA, POC
NASA, HORMONIK. 

Viterna Plus merupakan suplemen khusus ternak dengan kandungan :

1. Mineral-mineral yang penting untuk pertumbuhan tulang, organ luar dan


dalam, pembentukan darah dan lain-lain.
2. Asam-asam amino utama seperti Arginin, Histidin, Isoleucine, Lycine,
Methionine , Phenylalanine, Threonine, Thryptophan, dan Valine sebagai penyusun
protein untuk pembentukan sel, jaringan, dan organ tubuh.
3. Vitamin-vitamin lengkap, yaitu A, D, E, K, C dan B Komplek untuk kesehatan
dan ketahanan tubuh.
Pemberian POC NASA yang mengandung berbagai mineral penting untuk
pertumbuhan ternak, seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta dilengkapi protein
dan lemak nabati, mampu meningkatkan pertumbuhan ternak ayam kampung,
ketahanan tubuh babi, mengurangi kadar kolesterol daging dan mengurangi bau
kotoran. Untuk hasil lebih optimal, pemberian POC NASA disarankan ditambahkan
dengan Hormonik. 
Hormonik berperan sebagai zat pengatur tumbuh, di mana keberadaannya akan
sangat penting dalam membantu meningkatkan pertumbuhan ternak babi. Sehingga
budidaya ternak ayam kampung bisa dilakukan dalam waktu lebih singkat tetapi
tetap mendapatkan hasil yang optimal.
Pemakaian VITERNA Plus, POC NASA, dan HORMONIK bisa dilakukan sebagai
campuran air minum yang diberikan sepanjang hari. Bisa pula dicampurkan sebagai
pembasah pada pakan konsentrat.

C. SISTEM KANDANG AYAM KAMPUNG

Ada tiga macam kandang, yakni kandang box, kandang postal dan kandang baterai.
Kandang box sebagai tempat pemeliharaan anakan ayam kampung unggulan atau
DOC. Disebut kandang box karena bentuknya yang memang kotak.

Dalam kadang box ukuran 1 x 1 m dapat diisi sebanyak 40 -45 DOC. Lama
pemeliharaan DOC dalam kandang box +- 20 hari. Untuk menjaga kehangatan
kandang diberikan lampu pada kandang box dengan suhu 30 – 32 derajat celcius.

Memasuki hari ke-21 ayam kampung dipindah ke kandang pembesaran atau


kandang postal. Ukuran kandang postal menyesuaikan dengan jumlah ayam
kampung yang dipelihara. Kandang postal ukuran 5 x 20 m bisa diisi sebanyak 1200
ekor ayam kampung unggulan. Lama pemeliharan dalam kandang postal ini adalah
ketika ayam kampung unggulan berumur 21 hari sampai waktu panen.

Untuk kandang baterai diperlukan sebagai kandang untuk indukan atau ayam


kampung petelur. Lokasi kandang yang ideal adalah memiliki jarak dengan
permukiman minimal 5 m, tidak lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan
sirkulasi udara cukup baik. Sebaiknya memilih lokasi yang agak rindang dan
terhalangi oleh bangunan atau tembok lain agar angin tidak berhembus langsung ke
dalam kandang. Sebelum kandang diisi dengan ayam kampung, perlu dilakukan
penyucihamaan dengan disinfektan yang tidak berbahaya bagi ayam.

D. PENGENDALIAN PENYAKIT AYAM KAMPUNG

Penyakit pada ayam kampung kerap kali menimbulkan masalah dan kerugian


yang besar. Karena itu pengendalian dan pencegahan penyakit penting untuk
dilakukan. Beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit antara
lain:

1. Menjaga sanitasi lingkungan kandang, peralatan kandang dan manusianya


2. Pemberian pakan yang fresh dan sesuai kebutuhan ternak
3. Melakukan vaksinasi secara teratur
4. Pemilihan lokasi peternakan di daerah yang bebas penyakit
5. Manajemen pemeliharaan yang baik
6. Kontrol terhadap binatang lain.
Bila ada serangan penyakit ayam ngorok atau cekreh, tidak perlu khawatir lagi
karena saat ini telah tersedia sebuah formula ampuh untuk mengatasi ayam
ngorok. Obat ayam ngorok ini bernama Prontech.

Dengan pemeliharaan ayam kampung secara intensif dapat meningkatkan


pemenuhan kebutuhan daging ayam kampung yang semakin meningkat.

Cara ternak jangkrik


yang efektif
BY SYAHRONI YUNUS

Jangkrik merupakan salah satu serangga yang sering dijadikan


pakan burung, ikan dan reptil. Permintaan akan jangkrik seiring
dengan naiknya minat untuk memelihara burung, ikan dan reptil.
Cara ternak jangkrik cukup mudah dilakukan baik untuk skala kecil
maupun besar.
Sebelum membahas tentang cara ternak jangkrik, ada baiknya kita
mengenal terlebih dahulu jenis dan sifat bintang ini. Nama ilmiah
jangkrik Gryllus Sp., termasuk dalam keluarga Gryllidae. Menurut
catatan terdapat lebih dari 1000 spesies jangkrik yang hidup di
daerah tropis.
Di Indonesia, setidaknya sudah dikenal 100-an spesies jangkrik.
Namun belum semuanya terpetakan secara lengkap. Jenis spesies
yang banyak dipelihara untuk ternak jangkrik komersial
adalah Gryllus mitratus dan Gryllus testaclus. Selain itu, masih
terdapat jangkrik yang diternakan untuk tujuan lain, seperti hobi
dan hewan aduan.
Jangkrik merupakan hewan herbivora. Di alam bebas serangga ini
memakan daun-daunan muda seperti rerumputan. Dalam lingkungan
budidaya, bisa diberi pakan sayuran hijau yang banyak mengandung
air seperti sawi, bayam, selada, mentimun dan daun pepaya.
Persiapan kandang
Langkah pertama untuk memulai ternak jangkrik adalah
menyiapkan kandang atau tempat budidaya jangkrik. Kandang
untuk ternak jangkrik bisa dibuat dari berbagai bahan seperti
kardus papan atau triplek. Pada kesempatan kali ini, kami akan
memberikan contoh pembuatan kandang jangkrik dari kayu dan
kasa.
Desain kandang untuk ternak jangkrik kotak seperti peti, bisa
terbuat dari papan atau tripleks. Berikut gambaran kandang
jangkrik kotak tunggal.
 Kotak terbuat dari papan atau tripleks dengan tulang dari kayu
kaso/kayu reng. Ukuran panjang 100 cm, lebar 60 cm dan tinggi 30-40 cm.
 Gunakan lem pada setiap sambungan dan sudut peti. Gunanya agar
jangkrik yang baru menetas tidak keluar lewat celah sambungan. Ukuran
jangkrik baru menetas sangat kecil.
 Permukaan bagian atas harus bisa dibuka tutup dengan
menggunakan engsel.
 Pada sisi muka dan belakang diberi lubang ventilasi. Ukuran lubang
ventilasi 50 x 7 cm, posisi lubang sekitar 10 cm dari atas (lihat gambar).
Ventilasi ditutup dengan kasa kawat ukuran halus agar jangkrik kecil
tidak bisa kabur.
 Pada sisi pinggir diberi celah atau cantelan untuk pegangan.
Gunanya untuk memudahkan mengangkat atau menggeser peti.
 Pada sekeliling sisi bagian dalam, kira-kira 10 cm dari atas, berikan
isolasi plastik. Gunanya agar jangkrik tidak merayap ke atas.
 Pasang kaki-kaki pada keempat sudut peti, kira-kira tingginya 10
cm. Keempat kaki-kaki tersebut nantinya diletakan pada mangkung yang
diisi air atau cairan lain. Gunanya untuk mencegah hama seperti semut
masuk ke dalam kandang.
Kandang jangkrik juga bisa dibuat bersusun, misalnya tiga susun
untuk menghemat tempat dan efisiensi budidaya. Kandang jangkrik
sebaiknya diletakkan di dalam ruangan yang gelap, tidak terkena
sinar matahari langsung.
Selain terlindung dari sinar matahari langsung, ternak jangkrik juga
membutuhkan ketenangan. Sebaiknya pilih ruangan yang memiliki
angin cukup, gelap, jauh dari hiruk pikuk dan lalu lalang pergerakan
manusia.
 
Persiapan bibit jangkrik
Seperti sudah diuraikan sebelumnya, bibit untuk ternak jangkrik
yang biasa diternakan dari jenis G. miratus dan G. testaclus. Bibit
bisa dibeli dari toko pakan yang menyediakan pakan hidup.
Sebenarnya jenis jangkrik lain bisa juga diternakan, ada beberapa
spesies yang memang sulit atau lambat perkembangbiakkannya.
Bibit atau indukan ternak jangkrik sebaiknya didapat dari tangkapan
alam. Atau kalau sulit, sekurang-kurangnya bibit jangkrik jantan
didapat dari alam. Karena biasanya indukan jantan hasil tangkapan
alam lebih agresif.
Ciri-ciri calon indukan jangkrik:
 Sungut atau antena masih panjang, seluruh anggota badan masih
lengkap, bisa melompat jauh dan gesit, badan berwarna mengkilap.
 Jangan pilih jangkrik yang bila dipegang mengeluarkan cairan baik
dari mulut maupun duburnya.
 Induk jantan mengeluarkan derikan yang keras. Permukaan sayap
atau punggungnya bergelombang dan kasar.
 Induk betina ada ovipositor pada bagian ekornya, ekornya ada tiga
bagian tengah merupakan ovipositor. Ukurannya besar.
Cara membedakan jangkrik jantan dan betina yang paling mudah
adalah melihat ekornya. Jangkrik jantan hanya memiliki dua helai
ekor sedangkan betina terlihat memiliki 3 helai ekor. Sebenarnya
ekor bagian tengah adalah ovipositor.
Cara ternak jangkrik
Kondisi kandang untuk ternak jangkrik harus memperhatikan
tingkat kelembaban dan binatang pengganggu. Kelembaban harus
terus dikontrol, terutama saat musim kemarau, Untuk menjaga
kelembaban bisa dilakukan dengan penyemprotan atau menutup
kandang dengan karung goni basah.
Musuh atau hama ternak jangkrik lumayan banyak, diantaranya
tikus, kecoa, semut dan laba-laba. Selain itu, jangkrik bisa menjadi
kanibal bila ketersediaan makanan dalam kandang tidak
mencukupi.
a. Mengawinkan jangkrik
Tempat untuk mengawinkan jangkrik sebaiknya terpisah dengan
tempat pembesaran anakan. Kondisi kandang untuk mengawinkan
sebaiknya dibuat aga mirip dengan habitat jangkrik di alam. Dinding
kandang bisa diolesi tanah liat, semen putih serta diberi daun-daun
kering, seperti daun jati, daun pisang atau serutan kayu.
Jangkrik yang akan dikawinkan harus berasal dari spesies yang
sama. Bila indukan jantan dan betina berbeda spesies, perkawinan
tidak akan terjadi. Untuk mengawinkan jangkrik masukan indukan
betina dan jantan dengan perbandingan 10:2.
Dalam kandang perkawinan, siapkan bak pasir atau tanah sebagai
tempat peneluran. Selama masa perkawinan jangkrik jantan akan
mengeluarkan suara derik terus menerus. Jangkrik betina yang
telah dibuahi akan bertelur. Telur biasanya diletakkan dalam pasir
atau tanah.
Selama masa perkawinan jangkrik harus mendapatkan asupan
pakan yang cukup. Contoh pakannya kubis, sawi, kangkung, bayam,
daun pepaya dan jenis sayuran hijau lainnya. Buang pakan yang
tersisa setiap hari, jangan sampai pakan membusuk di dalam
kandang.
Beberapa peternak ada yang memberikan ramuan khusus bagi
jangkrik yang sedang dikawinkan. Misalnya, bekatul, tepung ikan,
kuning telur bebek yang telah direbus dan dihaluskan, dan beberapa
vitamin. Katanya agar telur yang dihasilkan bisa banyak dan
berkualitas. Apakah hal tersebut efektif? belum ada ujinya hanya
berdasarkan dari pengalaman beberapa peternak saja.
b. Menetaskan telur
Telur jangkrik akan menetas setelah 7-10 hari, terhitung sejak
perkawinan. Maksimal 5 hari setelah induk betina bertelur (sebelum
menetas), pisahkan telur-telur tersebut. Hal ini untuk menghindari si
induk memakan telurnya sendiri.
Pindahkan ke dalam kandang penetasan telur yang juga sekaligus
pembesaran anakan. Warna telur yang telah dibuahi akan berubah
dari bening menjadi keruh. Setelah 4-6 hari biasanya telur menetas.
Pada masa penetasan, kelembaban kandang harus terus dijaga
dengan penyemprotan air, atau menutup kandang dengan karung
goni basah.
c. Pemberian pakan
Setelah telur menetas, langkah selanjutnya adalah memberikan
pakan. Jangkrik yang baru menetas, berumur 1-10 hari diberikan
pakan ayam (voor), yang terbuat dari kacang kedelai, beras merah,
dan jagung kering yang dihaluskan.
Setelah lewat 10 hari, anakan jangkring bisa dikasih makan sayur-
sayuran dan jagung muda. Selanjutnya pakan bisa ditambahkan
singkong, mentimun atau ubi.
d. Pemeliharaan kandang
Penting untuk menjaga kandang tetap higienis dan bersih, serta
terhindar dari gangguan hama. Hal lain yang perlu dijaga adalah
kondisi kandang agar tetap lembab dan gelap. Selain itu tetap jaga
agar makanan cukup tersedia, karena bila kurang jangkrik akan
kanibal, saling emmangsa di antara mereka.
Buang pakan yang tersisa setiap hari, jangan sampai membusuk di
dalam kandang. Kandang yang baru dibuat sebaiknya dicuci dahulu,
jangan sampai masih berbau vinil bila terbuat dari tripleks. Caranya,
lumuri permukaan kandang dengan lumpur sawah untuk dan dijemur
hingga kering.
Periksa air yang ada pada mangkuk atau kaleng pada kaki-kaki
kandang. Tambah atau ganti bila cairan sudah sedikit. Cairan yang
digunakan bisa air, minyak tanah, atau jenis cairan lain yang bisa
mencegah hama masuk ke dalam kandang.
e. Pemanenan
Ada dua output yang bisa dipanen dari ternak jangkrik, yaitu
jangkrik dewasa dan telur jangkrik. Telur jangkrik biasanya dijual
lebih mahal dari jangkrik itu sendiri. Telur biasanya dijual kepada
para peternak jangkrik pembesaran.
Ternak jangkrik sudah bisa dipanen setelah mencapai umur kurang
lebih 30 hari. Terhitung sejak telur mulai menetas

Anda mungkin juga menyukai