Anda di halaman 1dari 6

Nama: Hernita AlifviA

Nim : J1A117050
R-002 TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

Hukum Pacaran Dalam Islam


Pacaran Adalah Perbuatan Mendekati Zina “Dan janganlah kalian mendekati
perbuatan zina, sesungguhnya itu adalah perbuatan nista/keji dan sejelek-jelek
jalan.” Al-Isra`: 32

Dari Ibnu Abbas r.a. dikatakan: "Tidak ada yang ku perhitungkan lebih
menjelaskan tentang dosa-dosa kecil dari pada hadits yang diriwayatkan oleh
Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Allah telah menentukan bagi
anak Adam bagiannya dari zina yang pasti dia lakukan. Zinanya mata adalah
melihat (dengan syahwat), zinanya lidah adalah mengucapkan/berbicara
(dengan syahwat), zinanya hati adalah mengharap dan menginginkan
(pemenuhan nafsu syahwat), maka farji (kemaluan) yang membenarkan atau
mendustakannya." (HR. Al-Bukhari dan Imam Muslim)

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman:


“Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya;
yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka perbuat.”An-Nur ayat 30

“Jangan sekali-kali salah seorang kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali


bersama mahram.” (Muttafaq ‘alaih, dari Ibnu‘Abbas.R.A)

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan sekali-kali
dia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa disertai mahramnya, karena setan
akan menyertai keduanya.” (HR. Ahmad)

Dari beberapa hadist Rasulullah diatas, sudah jelaslah dan dapat ditarik
kesimpulan bahwa pacaran/hubungan antara laki laki dan perempuan yang
bukan mahramnya merupakan perbuatan mendekati perzinahan. karena ALLAH
SWT dan Rasulnya dengan jelas melarang kita berdua duaan dengan wanita
yang bukan muhrimnya. mendekati zina/pacaran saja ALLAH sebut dengan
perbuatan keji dan nista, bagaimana jika kita menyentuh dan akhirnya
terjerumus dalam zina. semoga kita diberi hidayah oleh ALLAH SWT.

Hukum Berbicara Dengan Wanita


“Maka janganlah kalian (para istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam)
berbicara dengan suara yang lembut, sehingga lelaki yang memiliki penyakit
dalam kalbunya menjadi tergoda dan ucapkanlah perkataan yang ma’ruf
(baik).” Al-Ahzab: 32

Seperti tertuang dalam ayat Al-Quran diatas, Allah SWT mengajarkan agar para
wanita tidak berbicara kepada laki laki dengan suara yang dilembutkan atau
dibuat lembut. jadi sebisa mungkin berbicaralah dengan suara biasa agar para
lelaki tidak tergoda dan akhirnya timbul nafsu syahwat dalam diri mereka.
pertanyaannya adalah apakah dalam pacaran sang wanita tidak bertutur kata
lembut ?

Hukum Memandang Wanita


“Dan jika kalian (para shahabat) meminta suatu hajat (kebutuhan) kepada
mereka (istri-istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam) maka mintalah
dari balik hijab. Hal itu lebih bersih (suci) bagi kalbu kalian dan kalbu
mereka.” Al-Ahzab ayat 53

Dari Jarir bin Abdullah r.a. dikatakan: "Aku bertanya kepada Rasulallah SAW
tentang memandang (lawan-jenis) yang (membangkitkan syahwat) tanpa
disengaja. Lalu beliau memerintahkan aku mengalihkan (menundukan)
pandanganku." (HR. Imam Muslim)

"Wahai Ali, janganlah engkau meneruskan pandangan haram (yang tidak


sengaja) dengan pandangan yang lain. Karena pandangan yang pertama
mubah untukmu. Namun yang kedua adalah haram." (HR. Abu Dawud, Ath-
Tirmidzi dan dihasankan oleh Al-Albani)

"Pandangan itu adalah panah beracun dari panah-panah iblis. Maka barang
siapa yang memalingkan (menundukan) pandangannya dari kecantikan seorang
wanita, ikhlas karena Allah, maka Allah akan memberikan di hatinya kelezatan
sampai pada hari Kiamat." (HR. Imam Ahmad)

Dari beberapa hadist Nabi diatas sudah sangat jelas bahwa memandang saja
kita tidak diperbolehkan. memandang wanita yang bukan muhrim apat
menimbulkan perasaan syahwat dan itu dilarang oleh ALLAH SWT karena
termasuk perbuatan mendekati dan bisa mengantarkan kita kepada perzinahan.
seperti yang kita ketahui bagaimana mungkin mereka yang berpacaran tidak
saling memandang. bahkan memandang hanyalah proses pertama sebelum
akhirnya menyentuh dan berujung pada perbuatan zina. semua kegiatan mulai
dari melihat, memandang dan sterusnya dilarang dan sangat jelas diharamkan
oleh ALLAH SWT. pertanyaannya adalah, apakah bisa anda berpacaran tanpa
memandang ?

Hukum Menyentuh/Bersentuhan dengan Wanita


"Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik dari
pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya." (Hadist Hasan, Thabrani
dalam Mu'jam Kabir 20/174/386)

"Sesungguhnya saya tidak berjabat tangan dengan wanita." (HR. Malik, Nasa'i,
Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad)

Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Tidak. Demi Allah, tidak pernah sama
sekali tangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyentuh tangan
wanita (selain mahramnya), melainkan beliau membai’at mereka dengan
ucapan (tanpa jabat tangan).” (HR. Muslim)

Jika Melihat wanita lain yang bukan mahramnya saja diharamkan, apalagi
degan menyentuhnya. Nabi Muhammad SAW sebagai panutan seluruh umat
telah mencontohkan bahwa sepanjang hidupnya ia tidak pernah bersentuhan
dengan wanita kecuali mahramnya. meski kita tidak mungkin bisa mengikuti
apa yang dilakukan Nabi secara sempurna, namun setidaknya kita wajib
mengetahui bahwa menyentuh sebagaimana yang ada dalam proses pacaran
tidak diperbolehkan dan sebisa mungkin menghidarinya. jikalau kita terjerumus,
maka segeralah bertobat dan berusaha menahan hawa nafsu kita agar ALLAH
SWT senantiasa meridhoi kita. pertanyaannya adalah mampukah anda untuk
tidak menyentuh pacar anda ?

Himbauan Untuk Para Wanita Muslim


Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah
mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami
mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau
saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau
putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-
budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar
diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian
kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. An-Nur
ayat 31

Salah satu sebab yang menyebabkan pacaran menjadi budaya dan terjadi pada
hampir seluruh anak anak kaum muslim adalah dikarenakan para wanita musim
kita tidak menerapkan syariat islam dalam berbusana. para wanita zaman
sekarang membuka aurat dan menunjukkan bagian tubuhnya sehingga membuat
para lelaki tergoda. para wanita yang menggoda dan lelaki tergoda sama sama
berdosa. sehingga dari terbukanya aurat wanita, ditambah dengan ahklak lelaki
yang buruk, terjadilah proses pacaran yang disertai dengan melihat, memegang,
bermesraan hingga hal hal lain yang dibenci oleh ALLAH SWT.

Godaan Wanita Merupakan Fitnah


“Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau (indah memesona), dan Allah
Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kalian sebagai khalifah (penghuni) di
atasnya, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala memerhatikan amalan kalian.
Maka berhati-hatilah kalian terhadap dunia dan wanita, karena sesungguhnya
awal fitnah (kehancuran) Bani Israil dari kaum wanita.” (HR. Muslim, dari
Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu)

“Tidaklah aku meninggalkan fitnah sepeninggalku yang lebih berbahaya


terhadap kaum lelaki dari fitnah (godaan) wanita.” (Muttafaqun ‘alaih, dari
Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma)

Rasulullah ditanya tentang hal Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke-
dalam neraka, beliau bersabda: "mulut dan kemaluan."(H.R. Turmudzi, ia
berkata: "hadist ini shahih gharib").

Dan memang Rasulullah telah mengingatkan dalam hadistnya akan bahaya dan
fitnah yang muncul dari wanita. sehingga jika para pria tidak berpegang teguh
pada ajaran ALLAH dan Rasulnya. maka ia akan terjerumus dalam fitnah
terbesar bagi ummat Nabi Muhammad, yaitu wanita.

Zina Termasuk Dosa Besar


“Seorang muslim yang bersyahadat tidak halal dibunuh, kecuali tiga jenis
orang: ‘Pembunuh, orang yang sudah menikah lalu berzina, dan orang yang
keluar dari Islam‘” (HR. Bukhari no. 6378, Muslim no. 1676)

“Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah,
maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir." (Al-Maidah: 44)

Ibnu Mas'ud pernah bertanya tentang dosa-dosa besar kepada Rasulullah


SAW : Aku berkata: "Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling besar disisi
Allah? Beliau bersabda: "engkau menjadikan bersama Allah sekutu yang lain,
padahal Dia menciptakanmu". Dia (Ibnu Mas'ud) berkata: "Kemudian apa?"
Beliau bersabda: "Engkau membunuh anakmu karena khawatir dia makan
bersamamu." Dia berkata: "kemudian apa?" Beliau bersabda: "Engkau berzina
dengan istri tetanggamu." (Mutafaqun ‘alaihi)

Dari hadits Rasulullah diatas bisa difahami bahwa zina termasuk dosa yang
sangat besar disisi ALLAH SWT dan bukan masalah sepele. bahkan
disejajarkan dengan seorang pembunuh dan orang yang telah keluar dari agama
islam/murtad. jadi para remaja dan muda mudi zaman sekarang yang berpacaran
ria dan lalu terjerumus dalam jurang perzinahan, mereka sebenarnya tanpa sadar
telah melakukan perbuatan yang keji dan berdosa disisi ALLAH SWT. 

Bersegeralah Menikah Untuk Menghindari Pacaran


Salah satu hal yang bisa mencegah kita dari godaan melakukan pacaran atau
hubungan diluar nikah adalah dengan segera melangsungkan pernikahan jika
dirasa telah mampu, siapa yang menunda nunda dan mempersulit perkawinan
maka ditakutkan ia akan terjerumus dalam perzinahan. dengan menikah
hubungan yang sebelumnya adalah dosa besar berubah menjadi ibadah, indah
bukan? berikut dalil tentang menyegerakan untuk menikah.

‫صلَّى‬َ ِ‫َع ْن َع ْب ِد هللاِ قَا َل قَا َل لَنَا َرسُو ُل هللا‬


‫ب َم ِن‬ِ ‫هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَا َم ْع َش َر ال َّشبَا‬
ُّ‫ا ْستَطَا َع ِم ْن ُك ُم ْالبَا َءةَ فَ ْليَتَ َز َّوجْ فَِإنَّهُ َأ َغض‬
‫ج َو َم ْن لَ ْم يَ ْستَ ِط ْع‬ ْ‫ر‬ َ ‫ف‬‫ل‬ْ ِ‫ص ُن ل‬
َ ْ‫ح‬ ‫ص ِر َوَأ‬َ َ ‫ب‬ ْ ِ‫ل‬
‫ل‬
ِ
‫فَ َعلَ ْي ِه بِالص َّْو ِم فَِإنَّهُ لَهُ ِو َجا ٌء * (رواه‬
)‫مسلم‬
“Dari Ibnu Mas’ud ra berkata, Rasulullah saw mengatakan kepada kami: Hai
sekalian pemuda, barang siapa diantara kamu yang telah sanggup melaksanakan
akad nikah, hendaklah melaksanakannya. Maka sesungguhnya melakukan akad
nikah itu (dapat) menjaga pandangan dan memlihar farj (kemaluan), dan
barangsiapa yang belum sanggup hendaklah ia berpuasa (sunat), maka
sesunguhnya puasa itu perisai baginya” (muttafaq alaih) 

Anda mungkin juga menyukai