Anda di halaman 1dari 5

Hati berbunga mekar dan merekah..bak mendapatkan sejuta sentuhan.

Mulut mungil jadi sering


senyum, bahkan kadang terus tersungging lebar, karena bahagia. Sementara mata, selalu nanar
berharap bisa terus memandangnya. Rasa kangen di dada juga kian membara, manakala si dia jauh
darinya. Itulah di antara orang yang sedang jatuh cinta

Cinta memang indah. Walau Cuma satu kata-yang terangkai dari huruf-huruf sederhana C-I-N-T-A-,
namun mampu mengubah dunia. Mampu membuat orang tertawa, tersenyum, menangis, kecewa,
bahkan gila karenanya. Sunggguh, Maha Besar Allah yang telah menciptakan cinta. Cinta benar-benar
menjadi penghias dunia.

Atas dasar cinta, selain takut dan harap, setiap insan beribadah kepada-Nya. Demikian pula karena cinta,
ditumbuhkan dalam hati manusia kesenangan terhadap dunia. Pada wanita, harta, anak-anak, dan yang
lainnya. Dan semua itu adalah bukti kebesaran-Nya.

Cinta Masa Remaja

Kalau kita bicara remaja, kiranya tak lepas dari bicara masalah cinta. Terkait cinta ini, masa remaja bisa
dibilang masa yang paling indah dalam merasakannya. Karena, saat itulah seseorang mulai jatuh cinta
atau tertarik pada lawan jenis. Kemudian mulai paham pentingnya kehadiran orang lain di luar ibu bapak
dan saudara-saudaranya. Mulai muncul rasa ingin diperhatikan, punya teman curhat, tempat berbagi,
dan yang lainnya. Serta mulai berkembang rasa ingin memiliki seorang yang dikasihi. Tentu ini akan
memberikan keindahan hidup tersendiri, yang sebelumnya tak dirasakan.

Tidak heran, bila dimasa ini muncul rasa simpati antara para pemuda dan pemudi terhadap lawan
jenisnya. Masa ini memang masa pubertas, di mana alat reproduksi seksual mulai aktif. Hormon-hormon
juga mulai tumbuh dan berkembang mempengaruhi kejiwaannya. Dan itu lumrah saja. Semuanya adalah
bagian dari fitrah manusia. Walaupun begitu, menjadi tidak lumrah manakala cinta tersebut disalurkan
pada jalur yang tidak benar. Seperti diobral, sekadar menuruti keinginan hawa nafsunya. Allah
menumbuhkan cinta dalam hati hamba agar bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Untuk semakin
dekat kepada-Nya, dan kian bersyukur terhadap nikmat-nimat-Nya. Bukan untuk bermaksiat.

Bisa Jadi Bumerang

Bicara rasa, semua orang insya Allah sepakat bahwa jatuh cinta itu indah dan nikmat. Di saat seperti itu,
keinginan (rasanya) Cuma ada dua, yaitu bisa bertemu dan selalu dekat dengan kekasihnya. Cinta
memang mampu mengubah segalahnya. Orang yang tadinya bersedih bisa berubah tertawa, dan orang
yang sebelumnya waras bisa berubah gila, semua karena cinta. Itulah kekuatan cinta. Namun cinta yang
selalu diobral (tanpa aturan), akan menghancurkan. Ia bisa membuat si pemiliknya binasa. Oleh karena
itu, kiranya pas bila cinta mesti dikelola dengan baik.

Bila melihat sekitar kita, sekarang akan banyak kita temui orang-orang yang menyalurkan cintanya bukan
pada jalur yang benar. Mereka menyalurkan cinta lewat pacaran, hubungan badan di luar nikah, dan
pergaulan bebas. Akibatnya “kecelakaan” dan kehinaan. Merebaklah kehamilan di luar nikah atau
hilangnya keperawanan. Bayi-bayi tanpa ayah pun banyak bermunculan. Itu semua akibat kecerobohan.
Cinta yang awalnya suci telah berubah menjadi nafsu birahi. Pacaran dan pergaulan bebas memang telah
merusak dan memakan banyak korban. Sayang, kebanyakan orang masih tidak sadar. Yang terjadi, malah
mereka asyik dengan semua itu. Padahal Allah Subhanahu waTa’la mengancam,

‫شنيمطاًنناً مفشهمو ملشه مقررينن‬ ‫ش معنن رذنكرر الررنحممرن شنمقيي ن‬


‫ض ملشه م‬ ‫موممنن مينع ش‬

Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Yang Maha Pemurah (Al Qur’an), Kami adakan baginya
syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya”. [Az-
Zukhruf:36]

Dan ancaman tersebut, kini terbukti. Mereka yang cuek terhadap tuntunan-Nya, dibiarkan oleh Allah
Subhanahu waTa’la terus terbuai dalam kemaksiatannya. Sampai mereka berperilaku layaknya binatang.
Mulai berpegangan tangan, berciuman, berpelukan, sampai berhubungan badan, tanpa rasa malu lagi.
Rasa malu telah dicerabut dari muka-muka mereka. Allah telah menghinakan mereka. Sungguh mereka
termasuk dalam orang-orang yang lalai. Setan telah benar-benar menguasai mereka. Kiranya remaja-
remaja yang masih terbuai dengan pacaran dan pergaulan bebas segera sadar. Paham bahwa mereka
sedang terjebak dalam maker setan.

Dalam ayat lain Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang setan dan godaannya kepada manusia,

‫شاًرء موأمنن متشقوشلوا معملىَ ر ر‬


{‫ا مماً مل متنعملشمون‬ ‫}إررنمماً ميأنشمشرشكنم رباًل س‬
‫سورء موانلمفنح م‬

“Sesungguhnya syaithan itu hanya menyuruh kamu berbuat buruk (semua maksiat) dan keji, dan
mengatakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah:169).

Ayat yang agung ini menunjukkan bahwa semua perbuatan maksiat yang dilarang dalam agama adalah
keburukan dan merupakan ajakan setan untuk memalingkan manusia dari jalan Allah Subhanahu wa
Ta’ala (Lihat kitab Tafsir Ibnu Ktsir, (hal. 1/63).

Pola Hubungan

Agama ini dengan gambling telah menjelaskan bagaimana cara berhubungan yang benar antara 2
manusia berlawanan jenis, dan bagaimana meretas hubungan cinta yang halal. Hanya dengan ikatan
perkawinan, aktivitas percintaan tersebut diperbolehkan. Selainnya dilarang keras. Islam juga telah
melarang pergaulan tanpa batas antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram. Karena semua itu
bisa menimbulkan kerusakan, seperti free sex, munculnya beragam penyakit kelamin, aborsi, dan
lainnya.

Khusus hubungan cinta, agama ini selalu menekankan, kalau memang sudah ada benih cinta dan
pemuda tersebut memiliki kemampuan menghidupi keluarga, maka hendaknya menikah saja. Namun
kalau belum mampu, hendaknya bersabar. Cinta yang ada, nanti saja diungkapkan bila sudah saatnya.
Yang perlu dilakukan sekarang adalah berpuasa untuk meredam gejolaknya.

Rasulullah shallallahu ‘alahi wassalam bersabda, “Wahai sekalian pemuda, barang siapa diantarkalian
mampu kawin, maka hendaklah dia menikah, karena pernikahan itu lebih mampu menahan pandangan
mata dan lebih menjaga kemaluan.” (HR. Bukhari)
Jaga Pandangan

Untuk menjaga diri dari perbuatan, khususnya pacaran, akan sulit dilakukan bila kita masih terbiasa
mengumbar pandangan. Karena dari pandangan semuanya berawal. Ibarat rumah, pandangan
merupakan pintu masuknya. Ia menentukan gerak langkah selanjutnya. Bila kita sembarangan dalam
melihat lawan jenis, seperti di pinggir jalan, di sekolahan, atau lainnya, maka akan sulit bagi hati kita
untuk bisa meredam hasrat. Sungguh pandangan ibarat panah beracun.

Rasulullah shallallahu ‘alahi wassalam bersabda, “Pandangan mata itu (ibarat) anak panah beracun dari
berbagai macam anak panah Iblis. Barang siapa menahan pandangannya dari keindahan-keindahan
wanita, maka Allah mewariskan kelezatan di dalam hatinya, yang akan dia dapatkan hingga hari dia
bertemu dengan-Nya.” (HR. Ahmad)

Disebutkan juga dalam hadits Jabir bin ‘Abdillah, Mengenai larangan memandang lawan jenis

ِ‫صررى‬
‫ف مب م‬
‫صرر م‬ ‫سول م ر ر‬
‫ معنن منمظرر انلفشمجاًمءرة مفأ ممممررنىَ أمنن أم ن‬-‫صلىَ ا عليه وسلم‬- ‫ا‬ ‫سأ منل ش‬
‫ت مر ش‬ ‫ م‬.

“Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang cuma selintas
(tidak sengaja). Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepadaku agar aku
segera memalingkan pandanganku.” (HR. Muslim no. 5770).

Hindari Sarana Lain:

Selain pandangan, ada beberapa perkara lain yang mesti diperhatikan dan dihindari. Perkara-perkara ini
umumnya lebih berbahaya dibanding sekadar pandangan di dalam mengantarkan seseorang terjerumus
ke lembah syahwat. Seperti:

1. Berduaan

Islam selalu menegaskan, janganlah 2 orang (laki-laki dan perempuan) berduaan tanpa
ditemani mahram-nya . Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alahi wassalam

“Waspadalah kalian (dari perbuatan) menemui perempuan (tanpa mahram)”. Ada yang
bertanya, “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam, bagaimana dengan Al-hamwu (ipar dan
kerabat suami lainnya)?” Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda, ‘Al-Hamwu adalah
kebinasaan.’ (HR. Bukhari (no. 4934) dan Muslim (no. 2172).

Artinya: fitnah yang ditimbulkannya lebih besar karena bisanya seorang perempuan menganggap biasa
jika berduaan dengan kerabat suaminya.” (Lihat kitab Fathul Baari, (9/332).

“Tidaklah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan kecuali setan akan menjadi
yang ketiga.” (HR. Tirmidzi (no. 2165) dan Ahmad (1/26), dinyatakan shahih oleh imam Tirmidzi dan
Syaikh Al-Albani.)
2. Bersentuhan

Berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam,

“Sungguh jika kepala seorang laki-laki ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik baginya dari pada dia
menyentuh seorang perempuan yang tidak halal baginya.” (HR ath-Thabarani dalam Al-Mu’jamul
Kabiir (no. 486 dan 487) dan Ar-Ruyani dalam Al-Musnad, (2/227), dinyatakan hasan oleh syaikh Al-
Albani dalam Silsilatul Ahaadiitsish Shahiihah, (no. 226).

Dari Umaimah bintu Ruqoiqoh dia berkata, ”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya aku tidak pernah menjabat tangan para wanita, hanyalah perkataanku untuk seratus
orang wanita seperti perkataanku untuk satu orang wanita.” (HR. Tirmidzi, Nasai, Malik dishohihkan
oleh Syaikh Salim Al Hilaliy)
Zina tangan adalah dengan menyentuh lawan jenis yang bukan mahrom sehingga ini menunjukkan
haramnya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ‫ك له همهحاَهلهة هفاَللهعليهناَزن ززهناَدههماَ اَلننهظدر هواَل ددذهناَزن ززهناَدههماَ اَلزلسزتهماَدع هواَلللهساَدن ززهناَهد اَللهكلهدم هواَللهيدد ززهناَهها‬
‫ك هذلز ه‬
‫صيدبده زمهن اَللزهنىَ دملدزر ك‬ ‫دكزت ه‬
‫ب هعهلىَ اَلبزن آهدهم هن ز‬
‫ل‬
‫صلددق هذلزهك اَللهفلردج هوديهكذدبده‬ ‫ب هيلههوىَ هوهيهتهمننىَ هودي ه‬ ‫ش هواَللرلجدل ززهناَههاَ اَللدخهطاَ هواَللهقلل د‬ ‫ل‬
‫اَللهبط د‬

“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa
tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah
dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan
melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti
akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim no. 6925)

3. Bercanda

Di kalangan remaja dianggap biasa bercanda dengan teman-teman sekolah. Laki-laki perempuan seakan
tiada batasnya. Ini sangat berbahaya. Wanita akan menjadi tak punya malu karenanya, dan laki-laki jadi
tak punya izzah. Dan saat bercanda kemudian dirasakan ada kecocokan, yang tadinya biasa tersebut akan
berubah menjadi benih cinta. Nah inilah bahayanya.

4. Bertelpon dan SMS ria

Tak jarang awalnya dari telepon dan sms biasa, kemudian berlanjut dengan rayuan gombal. Awalnya
hanya ngobrol biasa lama-kelamaan ada perhatian. Setelah itu, bangkitlah hasrat untuk memiliki dan
saling membutuhkan. Berikutnya, pacaran pun tak terhindarkan. Oleh karena itu, hendaknya berhati-hati
dalam menelpon lawan jenis. Janganlah telpon kalau memang tidak benar-benar ada kebutuhan.
Kalaupun harus menelpon, mesti dikontrol betul pembicaraannya. Tidak bicara kecuali kebutuhannya.
Juga, dihindari mengobrol lama atau bercanda ria.

5. Berteman dengan mereka

Pengaruh teman sangat besar pada seseorang. Umumnya, orang akan cenderung mengikuti jejak
temannya. Karenanya, hindari berteman dengan orang yang terbiasa mengumbar syahwatnya atau para
pelaku pacaran. Mungkin awalnya kita masih bisa keukeuh memegang prinsip tak mau pacaran. Namun
siapa yang bisa menjamin terus bertahan? Mungkin awalnya tidak berduaan, tapi cukup pandang-
pandangan. Akan tetapi berkat komporan si teman, jadilah berikutnya jalan bareng, dan seterusnya
pacaran betulan. Tentu berbahaya!

Anda mungkin juga menyukai