Anda di halaman 1dari 7

Tafsir al misbah surah al isra {17} ayat 32

۟ ‫َسبي ًل َو َسٓا َء ٰفَ ِح َشةً َكانَ نَّهۥُ ٱل ِّزن ٰ َٓى تَ ْق َرب‬


ۖ ‫ُوا َواَل‬ ‫ِإ‬ ِ
۟ ‫ٱلزن ٰ َٓى تَ ْق َرب‬
Makna kata ‫ُوا َواَل‬ ِّ menurut tafsir al misbah oleh M Quraish Shihab adalah Dan janganlah
kamu mendekati zina

Makna kata ُ‫ ٰفَ ِح َشةً َكانَ ِإنَّ ۥه‬menurut tafsir al misbah oleh Quraish Shihab adalah Sesungguhnya dia
itu adalah keji

Makna kata ‫ َسبِي ًل َو َسٓا َء‬menurut tafsir al misbah oleh Quraish Shihab adalah Dan suatu jalan yang
buruk

KESIMPULAN

Dalam Quran surah al isra ayat 32 dijelaskan bahwa al quran melarang walau hanya mendekati
zina,percampuran dan kerusakan nasab,wanita yang dikenal masyhur yan menjadi pelacur akan
dipandang buruk oleh laki laki.Perbuatan zina dapat menimbulkan berbagai penyakit yang
berbahaya serta merusak keturunan sebab perzinaan

Adapun ibroh yang dapat diambil dari QS Al Isra ayat 32:

*Perintah Allah menjauhi zina,zina itu termasuk perbuatan yang keji serta, zina merupakan
perilaku yang berbahaya bagi kesehatan.Berikut usaha untuk menjauhi zina:

*Membentengi anak dari penyimpangan

*Menjauhi zina

*Menghindari khalwat

*Menutup aurat

*Menjauhi tabarruj

*Menahan pandangan

*Segera menikah jika telah mencapai usia yang tepat

*Kendalikan nafsu dengan iman

*Melarang ikhtlat serta

*Mengajarkan langkah langkah membendung dorongan seks


Tafsir al misbah surah An-Nur {24 َ‫ } ِماَئة‬ayat

Jika ada pezina wanita yang berzina dengan pezina laki laki yang terbukti menurut hukum telah
melakukan perzinaan sedang dia masih gadis atau perjaka cambuklah masing--masing mereka
100/ seratus kali.(Sanksi ini sebenarnya lebih banyak merupakan ancaman,dan hampir tidak
dapat diterapkan.)

Tidak semua pergaulan bebas memperoleh ancaman seperti ini,tidak semua hubungan antara
pria dan wanita walaupun sampai pada hubungan seperti suami istri semua itu tidak serta
merta dijatuhi hukuman,baru dijatuhi hukuman jika ada 4 orang yang menyaksikan,itupun
menyaksian bukan menyaksikan tidur bersama,berpeluk-pelukan,bercumbu,melainkan melihat
masuknya hasyafah(alat kelamin laki laki) ke dalam farjinya orang perempuan secara
langsung.Dan saksinya harus 4 orang,jika hanya 3 orang yang melihat yang 1 orang berkata
‘’saya tidak melihat’’ maka yang dijatuhi hukuman adalah 3 orang yang menuduh tadi
sedangkan yang mendapat tuduhan dilepaskan.Baru jika pelaku datang dan mengakui secara
langsung seperti kisah perzinaan masa lalu ‘’wahai nabi saya mau taubat saya melakukan ini’’
itupun tidak serta merta nabi langsung menerimanya.

Pada surat ini Allah memerintahkan menyambuk mereka sebanyak 100 kali cambukan.Kata
jaldah berasa dari kata jildil yang artinya kulit,cambuklah mereka mengenai kullitnya jangan
sampai mengenai dagingnya,jangan menyambuk diluar batas kemanusiaan.Bahkan dikatakan
tidak boleh mengenai wajahnya.

Ada istilah rahmat dan ro’fat .Ro’fat itu kasih yang mencapai tingkat yang amat tingi melebihi
rahmat biasanya itu tercurah dari seorang yang mempunyai hubungan dengan yang lain.Pada
surah ini dijelaskan jangan sampai ro’fat kasih sayangmu yang berlebihan dengan adanya
hubungan antara kamu dengan yang terpidana mencegah kamu untuk melaksanakan perintah
Allah,jadi hukum tetap harus terlepas tapi itu tidak berarti terlepas dari rahmat.Kalau memang
percaya pada ALLAH dan nabinya tentu kita akan melaksanakan perintahnya.Dan hendaklah
sanksi yang dijatuhi itu disaksikan oleh sekelompok dari orang orang mu’min dengan tujuan
agar si pelaku mendapat rasa malu dan menyesal
Tafsir Qs.Al Hujurat ayat 10 oleh Syaikh Muhammad Bin Shalih Asy Syawi

‘’Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara.” Firman ini menunjukkan sebuah perjanjian
yang ditunaikan Allah di antara sesama orang-orang beriman. Siapapun orang yang berada di belahan
timur maupun barat yang beriman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, rasul-Nya, serta beriman kepada
hari akhir, maka mereka adalah saudara orang-orang yang beriman.

Tentu persaudaraan ini mengharuskan orang-orang mencintai saudara lainnya sebagaimana


mereka mencintai diri mereka sendiri. Oleh sebab itu Rasulullah Saw telah memerintahkan
umat muslim untuk bersaudara atas adasar keimanan. “ Janganlah kalian saling dengki, saling
menipu, saling marah dan saling memutuskan hubungan. Dan janganlah kalian menjual sesuatu
yang telah dijual kepada orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.
Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya, (dia) tidak menzalimi dan
mengabaikannya, tidak mendustakannya dan tidak menghinanya,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sementara itu dalam hadis lainnya disebutkan, “ Seorang mukmin bagi mukmin yang lain itu
seperti bangunan yang saling menguatkan satu dengan lainnya,” lalu beliau SAW menyilangkan
jari-jarinya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Allah dan Rasul-Nya memerintahkan kepada manusia untuk menunaikan hak-hak kaum mukmin
satu sama lain yang bisa mewujudkan persatuan, saling mencintai, dan saling menyambung di
antara mereka. Semua itu dimaksudkan untuk memperkokoh hak sesama manusia.Maka dari
itu apabila terjadi perpecahan di antara sesama muslim yang bisa menyebabkan perpecahan
hati, saling membenci, serta membelakangi satu sama lain, maka hendaklah kaum mukmin yang
lain mendamaikan saudara-saudaranya serta berusaha melenya[kan kedengkian di antara
mereka yang berperang.

Kemudian Allah memerintahkan mereka untuk bertakwa secara umum serta menyebutkan
kasih sayang sebagai akibat dari menunaikan ketakwaan serta hak-hak kaum mukminin.Allah
berfirman, “ supaya kamu mendapat rahmat.” Jika sudah mendapatkan rahmat, maka kebaikan
dunia dan akhirat pun didapatkan oleh mereka. Hal ini menunjukkan bahwa tidak menunaikan
hak-hak kaum mukmin merupakan salah satu penyebab terbesar terhalangnya rahmat.Cara
untuk mencapai tujuan bersama dengan saling mengenal orang dapat bertukar manfaat saling
mengenal dan saling mengisi.
Tafsir surah Al-Hujurat ayat 11

(Hai orang-orang yang beriman, janganlah berolok-olokan) dan seterusnya, ayat ini diturunkan
berkenaan dengan delegasi dari Bani Tamim sewaktu mereka mengejek orang-orang muslim
yang miskin, seperti Ammar bin Yasir dan Shuhaib Ar-Rumi. As-Sukhriyah artinya merendahkan
dan menghina (suatu kaum) yakni sebagian di antara kalian (kepada kaum yang lain karena
boleh jadi mereka yang diolok-olokkan lebih baik dari mereka yang mengolok-olokkan) di sisi
Allah (dan jangan pula wanita-wanita) di antara kalian mengolok-olokkan (wanita-wanita lain
karena boleh jadi wanita-wanita yang diperolok-olokkan lebih baik dari wanita-wanita yang
mengolok-olokkan dan janganlah kalian mencela diri kalian sendiri) artinya, janganlah kalian
mencela, maka karenanya kalian akan dicela; makna yang dimaksud ialah, janganlah sebagian
dari kalian mencela sebagian yang lain (dan janganlah kalian panggil-memanggil dengan gelar-
gelar yang buruk) yaitu janganlah sebagian di antara kalian memanggil sebagian yang lain
dengan nama julukan yang tidak disukainya, antara lain seperti, hai orang fasik, atau hai orang
kafir. (Seburuk-buruk nama) panggilan yang telah disebutkan di atas, yaitu memperolok-
olokkan orang lain mencela dan memanggil dengan nama julukan yang buruk (ialah nama yang
buruk sesudah iman) lafal Al-Fusuuq merupakan Badal dari lafal Al-Ismu, karena nama
panggilan yang dimaksud memberikan pengertian fasik dan juga karena nama panggilan itu
biasanya diulang-ulang (dan barang siapa yang tidak bertobat) dari perbuatan tersebut (maka
mereka itulah orang-orang yang lalim.)

Tafsir surah al hujurat ayat 12

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian
prasangka itu adalah dosa) artinya, menjerumuskan kepada dosa, jenis prasangka itu cukup
banyak, antara lain ialah berburuk sangka kepada orang mukmin yang selalu berbuat baik.
Orang-orang mukmin yang selalu berbuat baik itu cukup banyak, berbeda keadaannya dengan
orang-orang fasik dari kalangan kaum muslimin, maka tiada dosa bila kita berburuk sangka
terhadapnya menyangkut masalah keburukan yang tampak dari mereka (dan janganlah kalian
mencari-cari kesalahan orang lain) lafal Tajassasuu pada asalnya adalah Tatajassasuu, lalu salah
satu dari kedua huruf Ta dibuang sehingga jadilah Tajassasuu, artinya janganlah kalian mencari-
cari aurat dan keaiban mereka dengan cara menyelidikinya (dan janganlah sebagian kalian
menggunjing sebagian yang lain) artinya, janganlah kamu mempergunjingkan dia dengan
sesuatu yang tidak diakuinya, sekalipun hal itu benar ada padanya. (Sukakah salah seorang di
antara kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati?) lafal Maytan dapat pula dibaca
Mayyitan; maksudnya tentu saja hal ini tidak layak kalian lakukan. (Maka tentulah kalian
merasa jijik kepadanya) maksudnya, mempergunjingkan orang semasa hidupnya sama saja
artinya dengan memakan dagingnya sesudah ia mati. Kalian jelas tidak akan menyukainya, oleh
karena itu janganlah kalian melakukan hal ini. (Dan bertakwalah kepada Allah) yakni takutlah
akan azab-Nya bila kalian hendak mempergunjingkan orang lain, maka dari itu bertobatlah
kalian dari perbuatan ini (sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat) yakni selalu menerima
tobat orang-orang yang bertobat (lagi Maha Penyayang) kepada mereka yang bertobat.

Tafsir surah Al Hujurat ayat 13

sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan) yakni
dari Adam dan Hawa (dan Kami menjadikan kalian berbangsa-bangsa) lafal Syu'uuban adalah
bentuk jamak dari lafal Sya'bun, yang artinya tingkatan nasab keturunan yang paling tinggi (dan
bersuku-suku) kedudukan suku berada di bawah bangsa, setelah suku atau kabilah disebut
Imarah, lalu Bathn, sesudah Bathn adalah Fakhdz dan yang paling bawah adalah Fashilah.
Contohnya ialah Khuzaimah adalah nama suatu bangsa, Kinanah adalah nama suatu kabilah
atau suku, Quraisy adalah nama suatu Imarah, Qushay adalah nama suatu Bathn, Hasyim
adalah nama suatu Fakhdz, dan Al-Abbas adalah nama suatu Fashilah (supaya kalian saling
kenal-mengenal) lafal Ta'aarafuu asalnya adalah Tata'aarafuu, kemudian salah satu dari kedua
huruf Ta dibuang sehingga jadilah Ta'aarafuu; maksudnya supaya sebagian dari kalian saling
mengenal sebagian yang lain bukan untuk saling membanggakan ketinggian nasab atau
keturunan, karena sesungguhnya kebanggaan itu hanya dinilai dari segi ketakwaan.
(Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling
bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui) tentang kalian (lagi Maha Mengenal) apa
yang tersimpan di dalam batin kalian.

Tafsir surah Al Kahfi ayat 29

(Dan katakanlah) kepadanya dan kepada teman-temannya, bahwa Al-Qur'an ini (adalah benar
datang dari Rabb kalian, maka barang siapa yang ingin beriman, hendaklah ia beriman dan
barang siapa yang ingin kafir, biarlah ia kafir). Kalimat ayat ini merupakan ancaman buat
mereka. (Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu) yaitu bagi orang-orang
kafir (neraka, yang gejolaknya mengepung mereka) yang melahap apa saja yang dikepungnya.
(Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi
yang mendidih) seperti minyak yang mendidih (yang menghanguskan muka) karena panasnya,
jika seseorang mendekat kepadanya (seburuk-buruk minuman) adalah minuman itu (dan ia
adalah sejelek-jelek) yakni neraka itu (tempat istirahat). Lafal Murtafaqan sebagai lawan makna
yang telah disebutkan di dalam ayat yang lain sehubungan dengan gambaran surga, yaitu
firman-Nya, "Dan surga itu adalah tempat istirahat yang paling indah" (Q. S, 18 Al-Kahfi, 31).
Jika tidak diartikan demikian, maka tidaklah pantas neraka dikatakan sebagai tempat istirahat.

Tafsir al misbah surah Al kafirun ayat 1-6

Surah ini memerintahkan supaya kita berpegang teguh pada keyakinan serta berisi kewajiban
yang mengantar kita untuk menerapkann toleransi beragama.Ada seorang alim ulama
mengemukakan pendapat :setelah Rasulullah menyapaikan ajaran islam,ada tokoh kaum
musyrik yang berkata jika apa yang disampaikan ole Rasul dapat mengancsmm kepercayaan
mereka.Sehingga tokoh datng kepada nabi untuk berkompromi ,Kamu sembah apa yang kami
sembah dan kami akan menyembah apa yang kamu sembah,kamu beribadah sesuai agama
kami ,kami pun beribadah sesuai agamamu jadi kalau ada kesalahan kita bisa sama sama saling
menolong.’’Namun usul ini bertentangan denga logika,tidak mungkin 2 hal yang bertentangan
(islam dan kafir) dua duanya dibenarkan.Begitu muncul usulan ini lalu AllAH menururnkan
surah Al kafirun
Katakanlah Muhammad ‘’wahai orang orang kafir’’’ ( ,orang orang kafir yang dimaksud adalah
tokoh tokohnya saja).Jadi lafadz alkafirun bukan berarti semua orang kafir,hanya toko tokoh
yang terlibat

Saya tidak akan (sekarang dan akan datang ) menyembah apa yang kamu sembah (sekarang
dan saya juga tidak akan menyembah apa yang dulu kamu sembah)

Orang orang musyrikin pada zaman jahiliyah tuhannya selalu berganti ganti .Ada seorang
bernama Abu Raja Al athai berkata : dulu pada zaman jahiliyah saat dalam perjalanan tidak ada
berhala kami membuat bukit dari pasir kemudian mengambil unta yang kemudian disuruh
kencing di atas pasir tadi,kemudian bukit itu kita sembah,ada lgi saat kita dalam perjalanan kita
mengambil 4 batu dan dipilih mana yang paling bagus sedangkan sisanya dipakai sebagai
tumpuan,lalu kita sembah.Sehingga nabi berkata ‘’saya tidak sembah apa yang kamu sembah

lafadz ma dapat berarti apa yang disembah atau dapat juga berarti cara menyembah

Addin bisa memiliki 2 arti yaitu berarti agama dan dapat pula berarti balasan.

Al quran mengjarkan kita untuk membiarkan orang lain menjalankan agama atau
kepercayaannya sendiri dan meminta mereka membiarkan kita menjalankan ajaran agama kita
sendiri.Dalam konteks toleransi pada Al quran surah saba ayat 24 ,pada ayat ini mengajarkan
untuk tidak memvonis sesat kepada orang lain yang berbeda keyakinan dengan kita.

Anda mungkin juga menyukai