Anda di halaman 1dari 9

CTU152: ANALISA AYAT AL-QURAN

TAJUK : LARANGAN MENGUMPAT, MENGINTIP, HIKMAH ALLAH


MENJADIKAN MANUSIA BERBANGSA-BANGSA DAN BERPUAK-
PUAK

NAMA: NO. MATRIK:

1)MUHAMMAD NUFAIEL AIMAN BIN FAIZA 2020833118

2)ADAMS HAIQAL BIN OSMAN NAZIR 2020842594

3)MUHAMMAD SYAZWAN BIN ROSLAN 2020477882

4)ANWAR ZHARIF BIN AZHAR 2020496728

NAMA PENSYARAH:
MOHD AZARUL AIMAN BIN MOHD ROSLI
PENGENALAN :

Surah Al-Hujurat di atas terdiri daripada 18 ayat dan ia tergolong daripada


surah-surah Madaniyah. Ia diturunkan pada tahun 9 Hijrah (630 M) ketika
negara Islam yang baru lahir di bawah pimpinan Muhammad telah meluas ke
sebagian besar Arab. Surah Al-Hujurat ini diturunkan sesudah surah Al-
Mujaadilah. Dinamakan ‘Al-Hujurat’ iaitu bermaksud ‘kamar-kamar’,
bersempena dengan kalimah yang terdapat pada ayat ke-4 dalam surah ini[4].
Ayat tersebut mencela para sahabat yang memanggil Nabi Muhammad SAW
yang sedang berada di dalam kamar rumahnya bersama isteri Baginda SAW.
Para sahabat memanggil Nabi Muhamad SAW dengan cara dan dalam keadaan
yang demikian menunjukkan sifat kurang hormat dan mengganggu
ketenteraman Baginda SAW. Sebagaimana Firman Allah SWT:

ِ ‫اء ْال ُح ُجرا‬


٤﴿ ‫ت أ ْكث ُر ُه ْم ل ي ْع ِقلُون‬ ِ ‫﴾إِن الذِين يُنادُونك ِمن ور‬
Maksudnya: Sesungguhnya orang-orang yang memanggilmu dari luar bilik-
bilik (tempat ahlimu, wahai Muhammad), kebanyakan mereka tidak mengerti
(adab dan tata tertib).
MAKSUD AYAT BESERTA TERJEMAHAN:

AYAT 12 :

ً ‫ض ُكم ب ْع‬
‫ضا ۚ أي ُِحب‬ ُ ‫يرا ِمن ٱلظ ِن ِإن ب ْعض ٱلظ ِن ِإثْم ۖ ول تجس‬
ُ ‫سوا ول ي ْغتب ب ْع‬ ً ِ‫يَٰٓأيها ٱلذِين ءامنُوا ٱجْتنِبُوا كث‬
‫أحدُ ُك ْم أن يأ ْ ُكل لحْم أ ِخي ِه م ْيتًا فك ِر ْهت ُ ُموهُ ۚ وٱتقُوا ٱّلل ۚ إِن ٱّلل تواب ر ِحيم‬

(Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka,


sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa) artinya, menjerumuskan
kepada dosa, jenis prasangka itu cukup banyak, antara lain ialah berburuk
sangka kepada orang mukmin yang selalu berbuat baik. Orang-orang mukmin
yang selalu berbuat baik itu cukup banyak, berbeda keadaannya dengan orang-
orang fasik dari kalangan kaum muslimin, maka tiada dosa bila kita berburuk
sangka terhadapnya menyangkut masalah keburukan yang tampak dari mereka
(dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain) lafal Tajassasuu pada
asalnya adalah Tatajassasuu, lalu salah satu dari kedua huruf Ta dibuang
sehingga jadilah Tajassasuu, artinya janganlah kalian mencari-cari aurat dan
keaiban mereka dengan cara menyelidikinya (dan janganlah sebagian kalian
menggunjing sebagian yang lain) artinya, janganlah kamu mempergunjingkan
dia dengan sesuatu yang tidak diakuinya, sekalipun hal itu benar ada padanya.
(Sukakah salah seorang di antara kalian memakan daging saudaranya yang
sudah mati?) lafal Maytan dapat pula dibaca Mayyitan; maksudnya tentu saja
hal ini tidak layak kalian lakukan. (Maka tentulah kalian merasa jijik
kepadanya) maksudnya, mempergunjingkan orang semasa hidupnya sama saja
artinya dengan memakan dagingnya sesudah ia mati. Kalian jelas tidak akan
menyukainya, oleh karena itu janganlah kalian melakukan hal ini. (Dan
bertakwalah kepada Allah) yakni takutlah akan azab-Nya bila kalian hendak
mempergunjingkan orang lain, maka dari itu bertobatlah kalian dari perbuatan
ini (sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat) yakni selalu menerima tobat
orang-orang yang bertobat (lagi Maha Penyayang) kepada mereka yang
bertobat.
AYAT 13 :

ِ ‫شعُوبًا وقبا َٰٓ ِئل ِلتعارفُ َٰٓوا ۚ ِإن أ ْكرم ُك ْم ِعند‬


‫ٱّلل أتْقى ُك ْم ۚ ِإن‬ ُ ‫يَٰٓأيها ٱلن‬
ُ ‫اس ِإنا خل ْقن ُكم ِمن ذكر وأُنثى وجع ْلن ُك ْم‬
‫ٱّلل ع ِليم خبِير‬

(Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki


dan seorang perempuan) yakni dari Adam dan Hawa (dan Kami menjadikan
kalian berbangsa-bangsa) lafal Syu'uuban adalah bentuk jamak dari lafal
Sya'bun, yang artinya tingkatan nasab keturunan yang paling tinggi (dan
bersuku-suku) kedudukan suku berada di bawah bangsa, setelah suku atau
kabilah disebut Imarah, lalu Bathn, sesudah Bathn adalah Fakhdz dan yang
paling bawah adalah Fashilah. Contohnya ialah Khuzaimah adalah nama suatu
bangsa, Kinanah adalah nama suatu kabilah atau suku, Quraisy adalah nama
suatu Imarah, Qushay adalah nama suatu Bathn, Hasyim adalah nama suatu
Fakhdz, dan Al-Abbas adalah nama suatu Fashilah (supaya kalian saling kenal-
mengenal) lafal Ta'aarafuu asalnya adalah Tata'aarafuu, kemudian salah satu
dari kedua huruf Ta dibuang sehingga jadilah Ta'aarafuu; maksudnya supaya
sebagian dari kalian saling mengenal sebagian yang lain bukan untuk saling
membanggakan ketinggian nasab atau keturunan, karena sesungguhnya
kebanggaan itu hanya dinilai dari segi ketakwaan. (Sesungguhnya orang yang
paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui) tentang kalian (lagi Maha Mengenal)
apa yang tersimpan di dalam batin kalian.
SEBAB TURUN AYAT :

Ayat ke-12 :
Ayat ini merupakan lanjutan kepada ayat yang lalu. Ibnu al-Munzir
meriwayatkan daripada Ibnu Juraij bahawa, “Ayat ini diturunkan berkenaan
peristiwa yang menimpa Salman al-Farisi. Suatu ketika Salman tidur lalu
berdengkur, lantaran itu seseorang yang mengetahui perihal Salman itu
menceritakan keadaan makan dan minumnya di khalayak orang ramai.”

(As-Suyuti, “Lubab an-Nuqul fi Asbab an-Nuzul”)

Ayat ke-13 :

Ayat ini diturunkan tentang Abu Hindun. Inilah yang dituturkan oleh Abu Daud
dalam kitab Al Maraasil: Amr bin Utsman dan Katsir bin Ubaid menceritakan
kepada kami, keduanya berkata: Baqiyah bin Al Walid menceritakan kepada
kami, dia berkata: Az-Zuhri menceritakan kepada kami, dia berkata,
“Rasulullah SAW memerintahkan Bani Bayadhah untuk mengawinkan Abu
Hindun dengan seorang perempuan dari kalangan mereka. Mereka kemudian
bertanya kepada Rasulullah SAW, „(Haruskah) kami mengawinkan putri kami
dengan budak kami?

1) A. Mudjab Mahali, Asbabun nuzul; Studi Pendalaman Al-Qur‟an,


Jakarta:
Rajawali Pers, 1989, hlm. XI
2) Manna‟ Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu Qur‟an, diterjemahkan dari
Mabahisfi Ulumul Qur‟an, terj. Mudzakir AS., Bogor: Litera Antar Nusa,
2001, hlm. 110
3) Nashir bin Sulaiman al-Umar, Tafsir surat al-hujurat; Manhaj
Pembentukan
Masyarakat Berakhlah Islam, Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2001, hlm. 10
INTIPATI AYAT :

Ayat 12 surat Al-Hujarat berkenaan ‘Sangka Buruk’. Ayat sebelum ini tentang
perkara yang dilihat dengan mata. Sekarang Allah ‫ ﷻ‬beritahu punca manusia
rosak adalah sangkaan dia yang salah.

Ayat 13 surat Al-Hujarat terdapat larangan yang cukup tegas untuk tidak
membeda-bedakan orang lain. Larangan itu termasuk membeda-bedakan dari
segi suku, ras, bangsa, agama, hingga warna kulit. Manusia dilarang keras
merendahkan orang lain dan merasa dirinya paling unggul dibandingkan yang
lain.

HUKUM HAKAM YANG TERKANDUNG DALAM AYAT :

Hukum membuka aib dan mengumpat seperti yang ditunjuk dalam


Surah Al-Hujurat ayat 12 adalah h a r a m dan berdosa dan dimurkai
Allah SWT kepada sesiapa yang melakukannya. Dalam kitab Shafwah
At-Tafasir, As-Shabuniy mentafsirkan Surat Al-Humazahsebagai berikut:
(Celakalah bagi setiap pegumpat dan pencela), maksudnyaadalah
azab pedih dan kehancuranlah bagi orang yang suka membuka
aibmanusia, berbuat ghibah, dan menikamnya dari belakang atau mencela
manusia,baik terang-terangan mahupun sembunyi-sembunyi.

Juga sambungan tafsiran As-Shabuniy untuk Surat Al-Humazah:


(Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam [neraka]
huthamah), mereka tidakmembayangkan bahwa orang yang suka
mengumpat itu benar-benar menjadipenghuni neraka huthamah.

Buruknya dosa mengumpat (ghibah) sehingga ia digambarkan


seolah-olahmemakan daging saudara kita sendiri.3Daripada firman
Allah SWT, “Sukakahsalah seorang antara kamu memakan daging saudaranya
yang sudah mati?

Dalam ajaran Islam, terdapat larangan yang cukup tegas untuk tidak membeda-
bedakan orang lain. Larangan itu termasuk membeda-bedakan dari segi suku,
ras, bangsa, agama, hingga warna kulit.

Manusia dilarang keras merendahkan orang lain dan merasa dirinya paling
unggul dibandingkan yang lain. Larangan ini jelas tertulis dalam Surat Al
Hujurat ayat 13.

Surat Al Hujurat merupakan surat ke-49 yang terdiri dari 18 ayat serta tergolong
surat Madaniyah. Arti Al Hujurat sendiri adalah kamar-kamar, maksudnya
adalah kamar-kamar tempat kediaman Rasulullah SAW dengan istri-istri beliau.
Secara khusus, ayat 13 dari Surat Al Hujurat juga menegaskan bahwa manusia
diciptakan untuk saling mengenal. Laki-laki maupun perempuan tidak bisa
hidup sendirian karena membutuhkan bantuan orang lain
PENGAJARAN AYAT :

1. Kita perlulah menghidarkan diri daripada mengintip atau melihat sesuatu


perkara yang tidak sepatutnya dilihat tanpa izin tuannya.

2. Kita hendaklah ikhlas dalam mengenali seseorang tanpa menilai kaum,


latar belakang dan juga agama.
3. Kita sewajarnya mengelak dari mengumpat orang lain kerana perbuatan
tersebut dapat menjatuhkan maruah seseorang.

RUJUKAN :

1)https://en.wikipedia.org/wiki/Al-Hujurat
2)https://ibnothman.com/quran/surat-al-hujurat-dengan-terjemahan-dan-
tafsir/2
3)https://www.coursehero.com/file/77304968/Analisis-Ayat-ctudocx/
4)https://m.kumparan.com/amp/berita-hari-ini/tafsir-surat-al-hujurat-ayat-
13-larangan-membeda-bedakan-sesama-manusia-1vCRXcRYEiJ

Anda mungkin juga menyukai