ْ ۖ ين َأ ۡش َر ُك
وا َ وا ۡٱليَهُو َد َوٱلَّ ِذ َ اس َع ٰ َد َوةً لِّلَّ ِذ
ْ ُين َءا َمن ِ َّلَتَ ِج َد َّن َأ َش َّد ٱلن
“Sungguh, engkau akan dapati orang yang paling keras permusuhannya kepada kalian
adalah orang-orang Yahudi dan kaum musyrikin.” (al-Maidah: 82)
SEJARAH YAHUDI
Dimulai dari nabi Ibrahim AS. Beliau memiliki 4 istri yang bernama Sarah binti Alm
alkhalil, hajar binti Al qibthiyyah Al-mishriyyah, qanthurah binti yaqthan, dan Hajun
binti Al-Amin. Dari istri nya yang bernama Sarah binti Alm Alkhalil beliau dikaruniai
anak bernama Ishaq kemudian Ishaq menikah dengan seorang wanita mulia
bernama Rafqah binti batu’il dan di karuniai anak kembar bernama ishu dan ya’kub.
Ketika remaja ishu di perintahkan untuk berkelana di daerah Roma dan Ya’kub di
perintahkan oleh ayahnya (Ishaq) untuk pergi ke *fadan A’raam (tempat dulu nabi
Ibrahim beraktifitas) dan diminta untuk bertemu paman dari ibunya yg bernama
Laban, pamannya memiliki anak yg bernama Rahel dan kakaknya bernama layya.
Singkatnya ya’kub di perintahkanoleh ayahnya agar ayahnya dan pamannya Laban
bisa besanan. Ada sebuah riwayat mengatakan beliau di tawarkan untuk
menikahkan kakaknya layya terlebih dahulu, namun karena nabi ya’kub adalah
seseorang yang perasa, tidak ingin menyakiti orang lain dan lebih memilih untuk
cerita kepada Allah, beliau memilih menikahi keduanya (layya dan Rahel) pada saat
ini belum turun QS. An-nisa:23 tentang larangan menikahi kakak beradik. Pertama
menikai layya kemudian adiknya Rahel. Dari layya melahirkan 5 anak Rabil,
Syam’un, leui/Lewi, yahudza, idzaka, zabalun. Dan dari Rahel melahirkan 2 org anak
nabi Yusuf dan Bunyamin.
Karena nabi ya’kub memiliki sifat yang patuh, taat. Dan beliau disebut Israil (hamba
yang taat). Dan kumpulan anak” nabi ya’kubdi sebut Bani Israil. Asal nya anak” itu
di sebut Bani Israil agar terus mengikuti bapaknya selalu berbuat baik, taat jangan
menyimpang, di dalam Al-Qur’an juga banyak diksi yang menunjukkan “ya Bani
Israil..” untuk menyadarkan lagi bapak mereka baik jangan menodai cinta keluarga,
menyakiti bapak mereka. Setiap mereka menyimpang di ajak kembali lagi. Ada yang
mengatakan Yahudi muncul dari paham keagamaan ada yang mengatakan muncul
dari 12 keturunan nabi
Mereka adalah kaum yang dimurkai oleh Allah subhanahu wa ta’ala karena jeleknya
amal perbuatan mereka sehingga mendapat kemarahan, laknat, dan kemurkaan dari
Allah Ta’ala. Mereka terus berupaya agar ada di antara kelompok kaum muslimin
yang mengikuti mereka. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
1. Ghuluw
Ghuluw artinya melampaui batas. Adapun secara syariat, ghuluw artinya melampaui
batas dalam memuji dan mencela.
Ghuluw terjadi dalam masalah akidah, ibadah, muamalah, ataupun adat. Allah
subhanahu wa ta’ala berfirman,
ِّ وا فِي ِدينِ ُكمۡ غ َۡي َر ۡٱل َح
ق ِ َقُ ۡل ٰيََٓأ ۡه َل ۡٱل ِك ٰت
ْ ُب اَل ت َۡغل
“Katakanlah, ‘Hai ahli kitab, janganlah kalian berbuat ghuluw (melampaui batas)
dengan cara tidak benar dalam agama kalian’.” (al-Maidah: 77)
“Mereka menjadikan ulama dan ahli ibadah mereka sebagai rabb selain Allah.” (at-
Taubah: 31)
2. Men-tahrif Kalamullah
Tahrif maknanya memalingkan ucapan dari makna yang zahir kepada makna lain
yang tidak ditunjukkan oleh konteks kalimat, tanpa ada dalil yang menunjukkannya.
a. Mengubah harakat.
“Dan Allah telah berbicara kepada Musa secara langsung.” (an-Nisa: 164)
Misalnya, seperti tahrif yang dilakukan ahlul bid’ah terhadap kata ( استوىnaik di atas)
mereka tahrif menjadi ( استولىmenguasai).
Contohnya, tahrif yang mereka lakukan terhadap firman Allah subhanahu wa ta’ala,
Menjadi
“Di antara orang Yahudi ada yang mentahrif (menyelewengkan makna) firman Allah
dari makna yang benar.” (an-Nisa: 46)
Di antara sebab Allah melaknat Yahudi dan Nasrani adalah mereka menjadikan
kuburan sebagai masjid. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Allah melaknat Yahudi dan Nasrani karena mereka menjadikan kuburan nabi-nabi
mereka sebagai masjid.” (HR. Al-Bukhari no. 1330)
اللَّهُ َّم اَل تجْ َعل قَب ِْري َوثَنًا يُ ْعبَ ُد
“Ya Allah, janganlah Engkau jadikan kuburanku sebagai berhala yang disembah.”
(HR. Malik; Syaikh al-Albani menilainya sahih dalam Misykatul Mashabih no. 750)
وا ِم ۡنهُمۡ تُقَ ٰى ۗةً َويُ َح ِّذ ُر ُك ُم َ ينَ َو َمن يَ ۡف َع ۡل ٰ َذلِكَ فَلَ ۡي
ْ ُس ِمنَ ٱهَّلل ِ فِي َش ۡي ٍء ِإٓاَّل َأن تَتَّق ۖ ِاَّل يَتَّ ِخ ِذ ۡٱل ُم ۡؤ ِمنُونَ ۡٱل ٰ َكفِ ِرينَ َأ ۡولِيَٓا َء ِمن دُو ِن ۡٱل ُم ۡؤ ِمن
صي ُر ِ ٱهَّلل ُ ن َۡف َس ۗۥهُ َوِإلَى ٱهَّلل ِ ۡٱل َم
5. Sihir
“Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang
membenarkan apa (Kitab) yang ada pada mereka, sebagian orang-orang yang diberi
Kitab (Taurat) melemparkan Kitab Allah ke belakang (punggung)-nya, seolah-olah
mereka tidak mengetahui (bahwa itu adalah Kitab Allah). Dan mereka mengikuti apa
yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka
mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidaklah kafir
(tidak mengerjakan sihir). Hanya setan-setanlah yang kafir (mengerjakan sihir).
Mereka mengajarkan sihir kepada manusia.” (al-Baqarah: 101—102)
6. Beriman kepada sebagian ayat Allah dan mengingkari sebagian yang lain.
“Apakah kalian beriman kepada sebagian kitab dan mengingkari sebagiannya?” (al-
Baqarah: 85)
Mereka tidak beriman kecuali yang sesuai dengan hawa nafsu mereka. Padahal
keimanan mereka kepada sebagian ayat Allah subhanahu wa ta’ala tidaklah
bermanfaat bagi mereka jika mendustakan yang lainnya.
7. muslihat
Di antara amalan Yahudi yang tercela adalah melakukan hiyal dalam rangka menolak
ajaran para rasul serta menyelamatkan kekufuran dan kesesatan mereka. Mereka
melakukan tipu muslihat karena tidak mampu menolak secara terang-terangan.
Akhirnya, mereka melakukan makar secara tersembunyi. Allah subhanahu wa ta'ala
berfirman tentang mereka,
“Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu.
Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.” (Ali Imran: 54)