Anda di halaman 1dari 10

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬

“12 KARAKTER1 YAHUDI DALAM AL-QUR’AN”


Oleh: Faqih Aulia (14.3887)
MUQADDIMAH:
Sungguh fenomenal dan sangat menguras perhatian dunia, apabila mencermati sepak terjang bangsa Israel
/Israil dari zaman ke zaman. Banyak hal dari ‘tingkah polahnya’ yang menyebabkan bumi ini semakin panas,
ideologi perang yang selalu dikobarkannya membuat bumi ini berdarah-darah, tak terkecuali tempat-tempat suci
seperti Baitul Maqdis di Palestina.
Al-Qur’an mengisyaratkan, sungguh bangsa yang pernah dihinakan Allah Subhanahu Wata’ala ini; disebabkan
karena mereka menolak ayat-ayat Allah, membunuh para Nabi-Nya, mendurhakai-Nya dan banyak bersikap
melampaui batas. [QS. Al Imran/ 3:112].
‫ِه‬ ‫ِب ٍب ِم َّل ِه ِر‬ ‫ِم‬ ‫ِم َّل ِه‬ ‫ِق ِإ‬ ‫ِه ِّذ َّل‬ ‫ِر‬
‫ُض َبْت َعَلْي ُم ال ُة َأْيَن َم ا ُث ُف وا َّال َحِبْب ٍل َن ال َو َح ْب ٍل َن الَّناِس َو باُؤ َغَض َن ال َو ُض َبْت َعَلْي ُم‬
( ‫اْلَمْس َك َنُة ذِلَك ِبَأَّنُه ْم كاُنوا َيْك ُف ُر وَن ِبآياِت الَّلِه َو َيْق ُتُلوَن اَأْلْنِبياَء ِبَغِرْي َح ٍّق ذِلَك مِب ا َعَص ْو ا َو كاُنوا َيْع َتُد وَن‬
)113( ‫) َلْيُس وا َس واًء ِم ْن َأْه ِل اْلِكتاِب ُأَّم ٌة قاِئَم ٌة َيْتُل وَن آياِت الَّل ِه آناَء الَّلْي ِل َو ُه ْم َيْس ُج ُد وَن‬112
‫َن ِن اْل ْنَك ِر ساِر وَن يِف ا اِت ُأولِئ َك ِم‬ ‫ِم ُن وَن ِبالَّل ِه اْل ِم اآْل ِخ ِر ْأ وَن ِب اْل وِف‬
‫َن‬ ‫َو‬ ‫َخْل‬
‫رْي‬ ‫ُع‬ ‫ُم َو ُي‬ ‫َع‬ ‫َم ْع ُر َو َي ْو‬
‫َه‬‫ْن‬ ‫َو َي ُمُر‬ ‫َو َيْو‬ ‫ُيْؤ‬
)114( ‫الَّصاِحِلَني‬
Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama)
Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka
diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi
tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas. Mereka itu
tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada segolongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah

1
WATAK ATAU KARAKTER?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) watak merupakan sifat batin manusia yang memengaruhi segenap pikiran dan tingkah
laku; budi pekerti; tabiat. Sebagai contoh dalam sebuah kalimat; Dasar watak pencuri, meskipun sudah beberapa kali masuk penjara
ya tetap saja mencuri lagi.
Watak sudah ada sejak manusia lahir; sangat sulit untuk diubah; memengaruhi pola pikir dan perilaku manusia itu sendiri.
Jadi perilaku seseorang yang sudah ada sejak lahir dan memengaruhi pola pikiran dan tingkah laku orang tersebut baik dalam berkata
maupun dalam bersikap.
Pengertian karakter menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tabiat; sifat-sifat kejiwaan; akhlak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dengan yang lain; watak.
Jadi karakter itu merupakan tingkah laku seseorang yang terbentuk seiring dengan berjalannya waktu dan setiap orang memiliki
karakteristik yang berbeda-beda.
Jadi karakter merupakan suatu kualitas atau sifat yang terus menerus dan kekal yang dapat dijadikan untuk mengidentifikasikan
individu seseorang, sementara watak itu sendiri merupakan karakter yang lama sudah dimiliki dan sampai sekarang belum bisa
berubah.
Nah sudah terlihat perbedaan antara watak dengan karakter, jika watak seseorang itu sudah dimiliki sejak dia lahir dan sangat sulit
diubah terkecuali karena hidayah dari Allah Yang Maha Kuasa, sedangkan karakter ini bisa dibentuk seiring berjalannya waktu dalam
kehidupan seseorang tersebut dan ini adalah upaya kita para pendidik untuk dapat membentuk dan menguatkan karakter anak didik
untuk menjadi manusia yang berakhlah mulia dan berbudi pekerti luhur, menjadi orang yang bertanggungjawab serta disiplin. Namun
sebelum kita mendidik dan menguatkan karakter anak didik kita tentu saja sebagai pendidik harus memiliki karakter yang bagus yang
sesuai dengan harapan kita kepada anak didik kita sebagai goal tadi.

1
pada beberapa waktu di malam hari, sedangkan mereka juga bersujud (salat). Mereka beriman kepada Allah
dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan
bersegera kepada (mengerjakan) berbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh.

Keterangan:
Yang dimaksud adalah kaum mereka, walaupun Allah sendiri menyebutkan “laisuu sawaa-an min ahlil kitab”.
Tidaklah sama [di antara mereka] ada ummat yang komitmen dan tetap membaca ayat-ayat-Nya siang dan
malam, mereka bersujud, beriman pada Allah dan hari akhir, menegakkan kebaikan dan mencegah keburukan,
serta berlomba dalam kebaikan [Qs. Al- ‘Imran/3: 113 – 114].
Kalaulah ada Ahlul Kitab seperti dalam ayat tersebut, menurut para ahli Tafsier seperti halnya ‘Abdullah bin
Salam, Asad bin ‘Ubaid, Tsa’labah bin Tsu’bah dan lain-lainnya yang benar-benar membaca kitab Taurat yang
sebenarnya.
Ada banyak nama yang disematkan pada kaum ini, terkadang mereka dipanggil Bani Israil, Ahlul Kitab, Ibrani,
Yahudi dan juga Zionis yang lebih populer sejak masa-masa pendudukkan.
BANI ISRAIL:
Disebut Bani Israil, disandarkan pada Nabiyullah Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim yang mendapatkan gelar Israil
[bahasa Ibrani; israa: kekasih, hamba dan iil: Tuhan]. Maka dikatakan Bani Israil, adalah anak keturunan nabi
Ya’qub. Gelar serupa sama dengan “Khalilullaah” atau “Khalilurrahmaan” sebagai gelar Nabiyullah Ibrahim
[bahasa Arab; khaliel: kekasih, Rahmaan: Allah].
Adapun turunan Nabi Ya’qub memiliki empat orang istri dan dua belas anak;
1. Isteri pertama [Li’ah] melahirkan enam orang anak: Rawabin, Sami’un, Lawiyah, Yahudza, Badzakir dan
Dzambalan.
2. Isteri kedua [Rahil] melahirkan dua anak: Yusuf dan Benyamin.
3. Isteri ketiga [Zalifah] melahirkan dua anak: Za’ad dan Asyir, dan
4. Isteri keempat [Barihah] melahirkan anak: Dana dan Naftalia. [Lihat: “Yahudi Ahl al-Kitab”, Ulil Amri,
2004]
AHLUL KITAB:
Dalam Al-Qur’an ditemukan tidak kurang 31 kata Ahlul Kitab, yang secara mayoritas para ulama tafsir klasik
yang lebih berpegang pada teks-teks wahyu dan hadits nabi lebih memaknai dengan Yahudi dan Nashrani
sebagaimana dikuatkan At-Thabary, Al-Qurthuby, Ibnu Katsir dan lain-lain.
Bahkan Imam Syafi’i lebih menekankan Yahudi dan Nashrani dari kalangan Bani Israil. Sedangkan yang
beranggapan Ahlul Kitab itu termasuk selain Yahudi dan Nashrani [Majusi/ Zoroaster, Shabi’un, Hindu, Budha,
Kongfucu dan Shinto] hanyalah sebagian kecil dari “pemikir belakangan” seperti dipopulerkan Nurcholis
Madjid (dalam Islam Doktrin dan Peradaban) dan Huston Smith ketika menjelaskan agama-agama besar dunia.
[Lihat: The Religions of Man, ed. terj. 1991]
IBRANI:
Sebutan ini lebih disandarkan kepada datuknya yang kelima bangsa Yahudi bernama ‘A’bir, dan ini dipakai
oleh bangsa Palestina kuno. Ada pula yang menyandarkannya pada kota ‘Ibri yang dihubungkan dengan
peristiwa nabi Ya’qub keluar dari Iraq dan menyebrang melintasi Eufrat [kata aa baa raa, artinya melintas,
menyebrang].
Berikutnya, ada yang menyandarkan kepada nabi Ibrahim al-‘Ibrani, di mana keturunannya melakukan
perjalanan menuju Khuran Suriah yang dilanjutkan lawatannya ke negeri Kananiyah [2000 SM] dan menetap di
sana hingga melahirkan Ya’qub dan keturunannya. Dan kini, kata ‘Ibrani lebih disematkan pada masalah ras
dan bahasa.
YAHUDI:
Ada beberapa pandangan, mengapa mereka disebut Yahudi; Sebagian mufassir mengaitkannya dengan
peristiwa penyembahan anak sapi [Qs. Al-A’raf/7:156], pandangan lainnya menyandarkan pada ‘sikap gemetar’
mereka ketika membaca Taurat, dan yang paling populer pandangan yang menyebutkan bahwa kata Yahudi
disandarkan pada Yahudza [anak keempat nabi Ya’qub yang paling berpengaruh] sekalipun masih silang
pendapat karena perbedaan lafazh keduanya [yaitu Yahudi dan Yahudza].
2
Setelah wafatnya Sulaiman bin Dawud, keturunan Ya’qub ini terpecah menjadi dua golongan besar; Pertama,
kelompok Yahudza [kerajaan selatan] yang mendapat dukungan Yahudza dan Bunyamin. Kedua, kelompok
Israil [kerajaan utara] yang mendapatkan dukungan dari sepuluh keturunan lainnya dan disebut pula Samaria
sampai jatuhnya mereka ke tangan bangsa As-Syiria, walaupun akhirnya mereka bersatu kembali.

Malapetaka pengkhianatan pun terjadi [722 SM], mereka merubah Taurat menjadi Talmud, dan Talmud
kembali dirobah menjadi Protocolat. Watak mereka yang berani merubah ayat-ayat Allah dalam Taurat [Qs. Al-
Maidah/5:41] dan sikap penolakan keras terhadap kebijakan para Nabi [Qs. Al-Maidah/5: 20 – 26], begitu
sangat jelas dipaparkan dalam firman-Nya.
‫ا‬ ‫ُك‬‫ا‬ ‫َت‬‫آ‬ ‫ا‬ ‫ًك‬ ‫و‬‫ُل‬ ‫ُك‬‫َل‬ ‫ا‬ ‫ِب‬ ‫َأ‬
‫ْن‬ ‫ُك‬ ‫ي‬‫ِف‬ ‫ْذ‬‫ِإ‬ ‫ُك‬ ‫َل‬ ‫ِإْذ َقاَل و ى ِلَق ِم ِه ا ِم اْذُك وا ِن َة الَّل ِه‬
‫َو ْم َم ْمَل‬ ‫ْم َجَع َل ْم َي َء َو َجَع ْم ُم‬ ‫ْي‬ ‫َع‬ ‫ُر ْع َم‬ ‫ُم َس ْو َي َقْو‬ ‫َو‬
‫) َي ا َقْو ِم اْد ُخ ُل وا اَأْلْر َض اْلُم َق َّد َس َة اَّليِت َك َتَب الَّل ُه َلُك ْم َو اَل َتْر َت ُّدوا َعَلى‬20( ‫ُيْؤ ِت َأَح ًد ا ِم َن اْلَع اَلِم َني‬
‫) َقاُلوا َيا ُموَس ى ِإَّن ِفيَه ا َقْو ًم ا َج َّب اِر يَن َو ِإَّنا َلْن َنْد ُخ َلَه ا َح ىَّت ْخَيُر ُج وا ِم ْنَه ا‬21( ‫َأْد َباِر ُك ْم َفَتْنَق ِلُبوا َخ اِس ِر يَن‬
‫ِن ِم ِذ‬ ‫ِخ‬ ‫ِم‬
‫) َقاَل َرُج اَل َن اَّل يَن َخَياُفوَن َأْنَعَم الَّل ُه َعَلْيِه َم ا اْد ُخ ُلوا َعَلْيِه ُم اْلَب اَب‬22( ‫َفِإْن ْخَيُر ُج وا ْنَه ا َفِإَّنا َدا ُلوَن‬
‫) َقاُلوا َيا ُموَس ى ِإَّنا َلْن َنْد ُخ َلَه ا َأَبًد ا‬23( ‫َفِإَذا َدَخ ْلُتُم وُه َفِإَّنُك ْم َغاِلُبوَن َو َعَلى الَّلِه َفَتَو َّك ُلوا ِإْن ُك ْنُتْم ُمْؤ ِمِنَني‬
‫) َق اَل َر ِّب ِإيِّن اَل َأْم ِل ُك ِإاَّل َنْف ِس ي َو َأِخ ي‬24( ‫َم ا َداُموا ِفيَه ا َفاْذَه ْب َأْنَت َو َر ُّبَك َفَق اِتاَل ِإَّنا َه اُه َن ا َقاِع ُد وَن‬
‫ْأ‬ ‫َت‬ ‫اَل‬‫َف‬ ‫ِض‬ ‫ْر‬‫اَأْل‬ ‫) َق اَل َفِإَّنَه ا َحُمَّر َم ٌة َعَلْيِه ْم َأْر َبِعَني َس َنًة َيِتيُه وَن يِف‬25( ‫َف اْف ْق َبْيَنَن ا َبَنْي اْلَق ْو ِم اْلَف اِس ِق َني‬
‫َس‬ ‫َو‬ ‫ُر‬
)26( ‫َعَلى اْلَق ْو ِم اْلَف اِس ِق َني‬
“Dan [ingatlah], ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Hai kaumku, ingatlah ni’mat Allah atasmu ketika
Dia mengangkat nabi-nabi di antaramu, dan dijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya
kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorangpun di antara umat-umat yang lain”. Hai
kaumku, masuklah ke tanah suci [Palestina] yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari ke
belakang [karena takut kepada musuh], maka kamu menjadi orang-orang yang merugi. Mereka berkata: “Hai
Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali
tidak akan memasukinya sebelum mereka keluar daripadanya. Jika mereka keluar daripadanya, pasti kami
akan memasukinya.” Berkatalah dua orang di antara orang-orang yang takut [kepada Allah] yang Allah telah
memberi ni’mat atas keduanya: “Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang [kota] itu, maka bila kamu
memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu
benar-benar orang yang beriman”. Mereka berkata: “Hai Musa, kami sekali-sekali tidak akan memasukinya
selama-lamanya, selagi mereka ada di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan
berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja.” Berkata Musa: “Ya
Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami
dengan orang-orang yang fasik itu” Allah berfirman: “[Jika demikian], maka sesungguhnya negeri itu
diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, [selama itu] mereka akan berputar-putar kebingungan di
bumi [padang Tiih] itu. Maka janganlah kamu bersedih hati [memikirkan nasib] orang-orang yang fasik itu.”
(QS: Al-Maidah: 20-26)
ZIONIS:
Sejak diselenggarakannya Kongres Zionisme Internasional Pertama [1895] di Bassel Swiss, Theodore Hertzl
[1860 – 1904] menggunakan nama kebesaran “Israil [el]” untuk menyebut negara Yahudi dengan tendensi atas
kepentingan politik global yang dibangun di atas kebencian ras dan agama terumuskan dalam “dua puluh empat

3
pasal rahasia” dan dikenal dengan “Protocols of Zion” yang dunia mengenalnya dengan “ayat-ayat setan Zionis
Yahudi”.
Bermula dari bocornya ayat-ayat rahasia ini oleh seorang Prancis dan sampai ke tangan Sergyei A. Nilus
[pendeta ortodok Rusia], lAl- diterjemahkan dalam bahasa Rusia [1901]. Seiring dengan bocornya rahasia ini,
kalangan Yahudi memborongnya di pasaran Eropa Timur, namun sebuah naskah berhasil lolos oleh wartawan
Inggris Victor E. Marsden dan menyebar ke Eropa Barat [1917] yang kemudian diterjemahkan menjadi “ The
Protocols of The Learned of Zion”.
Berikutnya menyebar ke Amerika dan Jerman, serta diterjemahkan kepada lebih dari 21 terjemahan bahasa
dunia. [Lihat: “Blueprint Zionis Untuk Menguasai Dunia” [ed. 2014].
Namun tidak ada yang sulit bagi Allah Subhanahu Wata’ala untuk membuka topeng dan membongkar rencana
jahat mereka, karena Dialah Khairul Maakirin (Sebaik-baiknya Pembuat strategi).*/Teten Romly Q, Ketua
Bidang Kajian Ghazwul Fikri dan Harakah Haddamah Dewan Da’wah Pusat
WASPADA! INI 12 KARAKTER YAHUDI DALAM AL-QUR’AN:
Memang seperti apa karakter orang-orang Yahudi? Al-Qur’an banyak membicarakan orang-orang Yahudi, baik
dari kalangan Bani Israil maupun entitas Yahudi di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Yakni Yahudi
Bani Qainuqa, Bani Quraizhah, Bani Nadhir dan Yahudi Khaibar. Berikut ini 12 karakter Yahudi dalam Al-
Qur’an dan penjelasannya:
PERTAMA: Suka berbuat dosa dan permusuhan.
Di antara karakter Yahudi yang Allah abadikan dalam Al-Qur’an adalah suka berbuat dosa dan permusuhan.
. ‫َو َتَر ى َك ِثًريا ِم ْنُه ْم ُيَس اِر ُعوَن يِف اِإْلِمْث َو اْلُعْد َو اِن َو َأْك ِلِه ُم الُّس ْحَت َلِبْئَس َم ا َك اُنوا َيْع َم ُلوَن‬
Dan kamu akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan
dan memakan yang haram. Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka telah kerjakan itu. (QS. Al Maidah: 62)
Keterangan:
Ketika menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir mengatakan: “Mereka bersegera melakukan tindakan tersebut, yakni
mengerjakan semua hal yang berdosa dan hal-hal yang diharamkan serta menganiaya orang lain dan memakan
harta orang lain dengan cara yang batil.”
Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar menjelaskan bahwa kaum Yahudi mengerjakan segala dosa, termasuk suap,
korupsi, menipu, dan makan riba. Tafsir Al Misbah juga memiliki penjelasan senada. “Kalian akan melihat
kebanyakan mereka selalu bersegera dalam berbuat maksiat, menyakiti sesama dan memakan harta haram
seperti harta yang didapat dari suap dan riba. Sungguh amat buruk perbuatan jelek yang mereka lakukan itu.”
Sayyid Qutb menyampaikan penjelasan yang lebih menukik. “Bersegera di sini menggambarkan kaum itu
seakan-akan sedang berlomba-lomba melakukan dosa dan permusuhan serta makan barang haram,” tulisnya
dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an. “… Bahkan memakan barang haram ini sudah menjadi ciri kaum Yahudi pada
masa kapan pun.”
Kita lihat, Zionis Israel juga memiliki karakter ini. Di antara dosa mereka adalah menjajah Palestina dan
mengusir jutaan penduduknya. Pada 1948 saja, ketika Zionis mendeklarasikan berdirinya negara Israel, sekitar
750.000 warga Palestina terusir dari tanah air. Bagi Palestina, tahun itu disebut nakhba (malapetaka).
KEDUA: Penipu dan pendusta.
Karakter Yahudi berikutnya adalah penipu dan pendusta. Bukan hanya soal dunia, bahkan mereka berdusta
dalam masalah aqidah.
‫ِه‬
‫ُيَؤ ِّد ِإَلْي َك ِإاَّل َم ا ُدْمَت‬ ‫َو ِم ْن َأْه ِل اْلِكَت اِب َمْن ِإْن َتْأَم ْن ُه ِبِق ْنَط اٍر ُيَؤ ِّدِه ِإَلْي َك َو ِم ْنُه ْم َمْن ِإْن َتْأَم ْن ُه ِب ِد يَناٍر اَل‬
‫ِه ِذ‬ ‫ِه ِئ ِل ِب‬
. ‫َو ُه ْم َيْع َلُم وَن‬ ‫َعَلْي َقا ًم ا َذ َك َأَّنُه ْم َقاُلوا َلْيَس َعَلْيَنا يِف اُأْلِّمِّيَني َس ِبيٌل َو َيُقوُلوَن َعَلى الَّل اْلَك َب‬
Di antara Ahli kitab ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak,
dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu
dinar, tidak dikembalikannya kepadamu kecuali jika kamu selalu menagihnya. Yang demikian itu lantaran

4
mereka mengatakan: “tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi. Mereka berkata dusta terhadap
Allah, padahal mereka mengetahui. (QS. Ali Imran: 75)
Keterangan:
Pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, memang ada orang Yahudi yang jujur dan amanah seperti
Abdullah bin Salam hingga akhirnya masuk Islam. Namun, entitas (satuan yang berwujud) Yahudi sering kali
berdusta kepada beliau. Baik Yahudi Bani Qainuqa’, Bani Nadhir, maupun Bani Quraizhah. Maka bayangkan,
jika kepada Rasulullah saja mereka berani berdusta, apalagi kepada umatnya. Mereka juga suka menipu dan
merampas harta milik non-Yahudi.
“Mereka merasa kelas dan martabatnya lebih tinggi. Apalagi sebelum Bani Nadhir dan Bani Quraizhah dijatuhi
hukuman,” tulis Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar.
“Ini merupakan karakter Yahudi. Merekalah yang mengucapkan perkataan ‘tak ada dosa bagi kami terhadap
orang-orang ummi’ ini,” kata Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an. “Terhadap non Yahudi yang mereka
sebut ummi, tidak ada dosa bagi mereka merampas harta dan menipu.”
Syaikh Wahbah Az Zuhaili memberikan penjelasan serupa. “Yang mendorong mereka untuk bersikap seperti ini
adalah asumsi bahwa Taurat memperbolehkan kepada mereka merampas harta orang-orang Arab,” tulisnya
dalam Tafsir Al Munir. “Mereka memiliki paham rasialisme bahwa mereka adalah umat paling unggul
dibandingkan umat-umat lainnya. Oleh karena itu mereka memiliki pandangan bahwa non yahudi tidak
memiliki kehormatan, tidak bernilai dan tidak memiliki hak apapun.”
Kegemaran berdusta ini masih berlanjut hingga sekarang. Zionis Yahudi mengatakan bahwa saat diduduki,
Palestina merupakan wilayah tak berpenghuni. Padahal sejak abad 19, hasil pertanian Palestina telah diekspor
ke berbagai negara, termasuk Perancis. Zionis juga menyatakan warga Palestina pergi dengan suka rela untuk
meninggalkan kampung halamannya. Pengamat sejarah Illan Pappe dan Benny Morris, memberikan kesaksian
bahwa warga Palestina terusir dengan pemaksaan dan kekerasan.
Demikian pula dengan penipuan. Zionis Israel menipu dunia dengan mempropagandakan bahwa gerakan
perlawanan Palestina seperti Hamas adalah teroris. Padahal mereka adalah pejuang kemerdekaan. Zionis Israel
juga terus mengkampanyekan bahwa masalah Palestina tidak akan pernah bisa terselesaikan dengan menebar
kebencian. Padahal siapa di dunia ini yang tidak membenci tanah airnya dijajah?
KETIGA: Manipulatif.
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabadikan perbuatan Yahudi mengubah kitab Taurat. Jika kitab suci saja
dimanipulasi, bisa dibayangkan betapa manipulatifnya mereka.
‫ِم ِد‬ ‫ِه‬ ‫ِم‬ ‫ِم‬
‫َأَفَتْطَم ُع وَن َأْن ُيْؤ ُن وا َلُك ْم َو َقْد َك اَن َفِر يٌق ْنُه ْم َيْس َم ُعوَن َك اَل َم الَّل َّمُث َحُيِّرُفوَن ُه ْن َبْع َم ا َعَق ُل وُه َو ُه ْم‬
. ‫َيْع َلُم وَن‬
Apakah kamu (kaum muslimin) masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan
dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang
mereka mengetahui? (QS. Al Baqarah: 75)
Keterangan:
Imam Jalaluddin al-Mahalli dan Imam Jalaluddin as-Suyuthi menjelaskan ayat ini:
(Apakah masih kamu harapkan) hai orang beriman (bahwa mereka akan beriman) yakni orang-orang Yahudi itu
(kepadamu, sedangkan sebagian) atau satu golongan (di antara mereka) yakni pendeta-pendeta mereka
(mendengar firman Allah) yaitu Taurat (lalu mengubahnya) (setelah mereka memahaminya) (padahal mereka
mengetahui) bahwa sebenarnya mereka mengada-ada. Pertanyaan di sini berarti sanggahan terhadap orang-
orang beriman hingga berarti, “Tak usah kamu harapkan mereka akan beriman karena dulu mereka juga sudah
kafir!”.
Sedangkan dalam Tafsir Al Misbah dijelaskan, “Wahai orang-orang yang beriman, tidak seharusnya kalian
selalu berharap bahwa orang-orang Yahudi akan mempercayai agama kalian dan tunduk kepada kalian, karena
telah terkumpul bermacam keburukan dalam kelompok-kelompok mereka yang membuat mereka jauh dari
beriman kepada kebenaran. Sebenarnya salah satu kelompok mereka (kelompok pendeta Yahudi) mendengar

5
firman Allah yang ada pada Taurat dan benar-benar memahaminya. Kemudian mereka sengaja mengubahnya,
padahal mereka benar-benar tahu bahwa itu adalah kebenaran. Mereka juga tahu bahwa kitab-kitab Allah yang
diturunkan tidak boleh diubah.”
KEEMPAT: Suka menghina.
Karakter Yahudi yang keempat, mereka suka menghina. Jangankan manusia, Allah saja mereka hina. Maka
Allah pun melaknat mereka.
‫َو َقاَلِت اْلَيُه وُد َيُد الَّلِه َم ْغُلوَلٌة ُغَّلْت َأْيِد يِه ْم َو ُلِعُنوا َمِبا َقاُلوا‬
Dan orang-orang Yahudi berkata, “Tangan Allah terbelenggu.” Sesungguhnya tangan merekalah yang
dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu… (QS. Al Maidah: 64)

Keterangan:
“Orang Yahudi menyebut Allah miskim sedangkan mereka kaya. Juga menyebut Allah bakhil, terutama saat
mengalami krisis finansial disebabkan mendustakan Rasulullah,” terang Syaikh Wahbah Az Zuhaili
dalam Tafsir Al Munir. “Meskipun perkataan ini diucapkan sebagian orang Yahudi, ia dinisbatkan kepada
keseluruhan Yahudi karena adanya mutual agreement (hasil yang telah disepakati) dan joint liability (tanggung
jawab bersama) di antara mereka sebagai sebuah entitas.”
Saat ini, karakter negatif ini masih tampak jelas. Zionis Israel meyakini bahwa mereka adalah bangsa terpilih
sedangkan manusia di luar mereka tak lebih dari budak. Ajaran itu bahkan telah ditanamkan sejak dini, terekam
dalam sebuah video yang viral.
Pun dalam Perang Saif Al Aqsha 2021. Di saat mayoritas penduduk dunia mendukung Palestina dan menekan
Israel, ada netizen dari India menyatakan dukungannya kepada Zionis itu. Namun apa balasan Zionis? Mereka
justru menghina India dengan mengatakan tidak memerlukan dukungan dari negara yang kotor dan jorok.
KELIMA: Sangat keras memusuhi Islam.
Ini karakter Yahudi berikutnya. Allah menegaskan bahwa mereka adalah orang-orang yang paling keras
permusuhannya kepada kaum mukminin.
‫ي‬ ‫َّدًة ِلَّل ِذي َآ وا اَّل ِذ‬ ‫َأ‬ ‫َّن‬ ‫َل ِج َد َّن َأ َّد الَّناِس َد ا ًة ِلَّل ِذ ي َآ وا اْل و اَّل ِذ ي َأْش ُك وا َل ِج‬
‫َن‬ ‫ُن‬ ‫َم‬ ‫َن‬ ‫َو‬ ‫َم‬ ‫ْم‬ ‫ُه‬
‫َب‬ ‫ْق‬
‫َر‬ ‫َد‬ ‫َن َم ُن َيُه َد َو َن َر َو َت‬ ‫َع َو‬ ‫َش‬ ‫َت‬
. ‫َقاُلوا ِإَّنا َنَص اَر ى َذِلَك ِبَأَّن ِم ْنُه ْم ِقِّس يِس َني َو ُر ْه َباًنا َو َأَّنُه ْم اَل َيْس َتْك ُرِبوَن‬
Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang
beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling
dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya
kami ini orang Nasrani”. Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani)
terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan
diri. (QS. Al Maidah: 82)
Keterangan:
Di masa Rasulullah, klan-klan besar Yahudi di Madinah, semuanya memusuhi umat Islam. Bahkan klan
terbesar di jazirah Arab, Yahudi Khaibar, menyiapkan serangan besar untuk menghancurkan Madinah. Maka
Rasulullah pun tegas melawan mereka.
Zionis Israel di masa kini juga sangat keras permusuhannya kepada umat Islam. Mereka tidak rela umat Islam
memakmurkan Masjid Al Aqsha. Bahkan hanya berselang 12 jam sejak kesepakatan gencatan senjata, polisi
Zionis sudah menyerang kembali kaum muslimin di Masjid Al Aqsha.
KEENAM: Durhaka.
Karakter Yahudi berikutnya yang Al-Qur’an ungkap adalah durhaka. Durhaka kepada Allah, durhaka kepada
Nabi-Nya. Durhaka di hadapan kebenaran dan kebaikan. Karena kedurhakaan itulah, Allah menghukum
mereka.
6
‫َه اُدوا َح َّر ْم َن ا ُك َّل ِذ ي ُظُف ٍر َو ِم َن اْلَبَق ِر َو اْلَغَنِم َح َّر ْم َن ا َعَلْيِه ْم ُش ُح وَمُه َم ا ِإاَّل َم ا َمَحَلْت ُظُه وُر َمُها‬ ‫َّلِذ‬
‫َو َعَلى ا يَن‬
. ‫َم ا اْخ َتَلَط ِبَعْظٍم َذِلَك َجَز ْيَناُه ْم ِبَبْغِيِه ْم َو ِإَّنا َلَص اِدُقوَن‬ ‫َأِو اَحْلَو اَيا َأْو‬
Dan kepada orang-orang Yahudi, Kami haramkan segala binatang yang berkuku dan dari sapi dan domba,
Kami haramkan atas mereka lemak dari kedua binatang itu, selain lemak yang melekat di punggung keduanya
atau yang di perut besar dan usus atau yang bercampur dengan tulang. Demikianlah Kami hukum mereka
disebabkan kedurhakaan mereka; dan sesungguhnya Kami adalah Maha Benar. (QS. Al An’am: 146)
Keterangan:
Pada ayat ini diterangkan pula makanan yang diharamkan bagi kaum Yahudi saja, yaitu semua binatang yang
tidak berkuku. Maksudnya binatang-binatang yang jarinya tidak pernah terpisah antara yang satu dengan yang
lain, seperti: unta, itik, angsa, dan lain sebagainya. Diharamkan pula bagi mereka lemak sapi dan lemak
kambing, kecuali yang melekat di punggung atau di perut besar dan usus atau lemak yang bercampur dengan
tulang.
Semua makanan yang tersebut di atas diharamkan bagi kaum Yahudi saja sebagai hukuman atas kedurhakaan
mereka bukan karena makanan itu haram zatnya seperti haramnya babi dan bangkai. Yang mengharamkan
makanan itu bagi mereka, bukan syariat Nabi Muhammad, tetapi semua itu adalah haram menurut syariat
mereka. Nabi hanya menceritakan dengan perantaraan wahyu dari Allah (Al-Qur'an).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Al-Qur'an itu bukan karya Muhammad, tetapi wahyu dari Allah yang
disampaikan kepadanya. Sebab Nabi Muhammad sendiri takkan dapat mengetahui yang demikian, karena dia
tak tahu membaca dan menulis, sedangkan kaum musyrikin Mekah tak mengetahui pula hal yang demikian.
Kemudian Allah menekankan bahwa diharamkannya makanan-makanan itu bagi kaum Yahudi adalah sebagai
hukuman atas kedurhakaan mereka. Allah menegaskan bahwa Dia adalah Mahabenar dalam segala pemberitaan
dan tindakan-Nya.
KETUJUH: Suka berbuat zalim.
Orang-orang Yahudi mengaku sebagai kekasih Allah. Namun mereka tidak berani mengharap kematian karena
sebenarnya mereka bergelimang kezaliman. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

‫ َو اَل‬. ‫ُق ْل َي ا َأُّيَه ا اَّل ِذ يَن َه اُدوا ِإْن َزَعْم ُتْم َأَّنُك ْم َأْو ِلَي اُء ِلَّل ِه ِم ْن ُدوِن الَّناِس َفَتَم َّنُو ا اْلَم ْو َت ِإْن ُك ْنُتْم َص اِدِقَني‬
. ‫َيَتَم َّنْو َنُه َأَبًد ا َمِبا َقَّد َم ْت َأْيِد يِه ْم َو الَّلُه َعِليٌم ِبالَّظاِلِم َني‬
Katakanlah: “Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamu mendakwakan bahwa sesungguhnya
kamu sajalah kekasih Allah bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu
adalah orang-orang yang benar”. Mereka tiada akan mengharapkan kematian itu selama-lamanya disebabkan
kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui akan orang-
orang yang zalim. (QS. Al Jumu’ah: 6-7)
Keterangan:
“Selamanya tidak ada seorang pun dari mereka yang mengharap kematian oleh sebab kekafiran dan perbuatan
buruk mereka,” kata Quraish Shihab dalam Tafsir Al Misbah.
KEDELAPAN: Menghalangi manusia dari jalan Allah.
Di antara kezaliman besar yang orang-orang Yahudi lakukan adalah menghalangi manusia dari jalan Allah. Ini
sudah terjadi sejak zaman Nabi Musa ‘alaihis salam hingga masa Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam.
.‫َفِبُظْلٍم ِم َن اَّلِذ يَن َه اُدوا َح َّر ْم َنا َعَلْيِه ْم َطِّيَباٍت ُأِح َّلْت ُهَلْم َو ِبَص ِّد ِه ْم َعْن َس ِبيِل الَّلِه َك ِثًريا‬
Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas (memakan makanan) yang baik-baik
(yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan
Allah. (QS. An Nisa: 160)
Keterangan:
7
“Akibat kezaliman yang dilakukan orang-orang Yahudi, Allah pun menyiksa mereka dengan mengharamkan
sejumlah makanan yang baik-baik yang sebelumnya halal,” tulis Quraish Shihab dalam Tafsir Al Misbah. “Di
antara bentuk kezaliman itu adalah menghalangi manusia untuk masuk agama Allah.”
Karakter Yahudi tersebut masih melekat pada Zionis Israel saat ini. Maka kita lihat jamaah shalat tarawih di
Masjid Al Aqsha pun dihujani dengan peluru karet dan granat kejut. Masjid-masjid di Gaza menjadi sasaran
rudal. Hingga Pastor Katolik Manuel Musallam mengatakan, “Jika masjidmu dibom Israel, adzanlah di gereja-
gereja kami.”
KESEMBILAN: Pendengki.
Karakter Yahudi lainnya adalah hasad alias dengki. Sebelum diutusnya Rasulullah, orang-orang Yahudi
membangga-banggakan nabi terakhir. Namun setelah tahu bahwa nabi terakhir itu dari Bani Ismail, bukan Bani
Israil, mereka sangat membenci dan memusuhi. Itulah kedengkian besar Yahudi.
‫َأْم ْحَيُس ُد وَن الَّناَس َعَلى َم ا َآَت اُه ُم الَّل ُه ِم ْن َفْض ِلِه َفَق ْد َآَتْيَن ا َآَل ِإْبَر اِه يَم اْلِكَت اَب َو اِحْلْك َم َة َو َآَتْيَن اُه ْم ُمْلًك ا‬
.‫َعِظ يًم ا‬
ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya?
Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah
memberikan kepadanya kerajaan yang besar. (QS. An Nisa: 54)
Keterangan:
Hingga saat ini, Zionis Israel dengki dan benci dengan bangsa Arab. Tafsir Al Misbah menjelaskan kedengkian
itu. “Mengapa mereka selalu ingin melebihi bangsa Arab, agar Allah mengutus nabi dari kalangan mereka,
padahal Allah telah memberikan kepada Ibrâhîm dan keluarganya, kitab, kenabian dan kerajaan yang besar.
Dan Ibrahim adalah bapak kalian dan bapak mereka.”
KESEPULUH: Pengkhianat.
Ini karakter Yahudi yang terus melekat hingga kini. Dulu mereka mengkhianati Nabi Musa. Mereka juga
mengkhianati perjanjian dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Bahkan di saat genting ketika Madinah
menghadapi serangan pasukan Ahzab dari luar, Bani Nadhir menikam dari belakang.
‫اِض ِعِه َن وا ًّظا َّمِما ُذِّك وا ِبِه‬ ‫ْل ا ُلو َقاِس ًة ِّرُفوَن اْلَك ِل‬ ‫َّنا‬ ‫َل‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫َفِب ا ْق ِض ِه ِم‬
‫ُر‬ ‫َح‬ ‫َو ُس‬ ‫َو‬ ‫َم‬ ‫ْن‬ ‫َع‬ ‫َم‬ ‫َحُي‬ ‫َي‬ ‫ْم‬ ‫ُه‬
‫َب‬ ‫ُق‬ ‫َن‬ ‫َجَع‬ ‫ْم َو‬ ‫ُه‬ ‫َع‬ ‫ْم‬ ‫ُه‬
‫َق‬ ‫َث‬ ‫َم َن ْم‬
. ‫َو اَل َتَز اُل َتَّطِلُع َعَلى َخ اِئَنٍة ِم ْنُه ْم ِإاَّل َقِلياًل ِم ْنُه ْم َفاْع ُف َعْنُه ْم َو اْص َف ْح ِإَّن الَّلَه ِحُي ُّب اْلُم ْح ِس ِنَني‬
(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras
membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan
sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan
melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah
mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al Maidah:
13)
Keterangan:
Umat Islam yang hafal dengan karakter Yahudi ini, hendaklah waspada ketika mengadakan perjanjian dengan
mereka. Dan bukankah terlalu sering di masa modern ini juga, Zionis Israel mengkhianati janjinya? Bahkan
yang terbaru, baru 12 jam kesepakatan gencatan senjata dengan Palestina, Zionis Israel kembali melakukan
serangan di Masjid Al Aqsha. Tagar #IsraelStartsTheAttack dan #IsraelBreakTheTruce pun jadi trending
topic di Twitter.
KESEBELAS: Pengecut.
Di balik kezaliman dan kepongahannya, Yahudi sebenarnya adalah pengecut. Karakter ini Allah ungkap dalam
firman-Nya:
. ‫َقاُلوا َيا ُموَس ى ِإَّنا َلْن َنْد ُخ َلَه ا َأَبًد ا َم ا َداُموا ِفيَه ا َفاْذَه ْب َأْنَت َو َر ُّبَك َفَق اِتاَل ِإَّنا َه اُه َنا َقاِعُد وَن‬
8
Mereka berkata: “Hai Musa, kami sekali sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada
didalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami
hanya duduk menanti disini saja”. (QS. Al Maidah: 24)
Keterangan:
Inilah yang menjelaskan, mengapa Zionis Israel takut kepada pejuang Palestina terutama Hamas dan Izzuddin
Al Qassam, hingga tak berani melakukan serangan darat. Meskipun persenjataan mereka jauh lebih canggih dan
jumlah tentara mereka jauh lebih banyak. Ini pula yang menjelaskan, mengapa dalam Perang Saif Al Aqsha
2021 ini, mereka segera menyambut gencatan senjata yang diprakarsai Mesir. Padahal mereka memiliki rudal,
bom dan iron dome. Sedangkan Hamas hanya memiliki roket-roket murah.
KEDUA BELAS: Tamak.
Sejak dulu, karakter Yahudi ini masih ada. Ketamakan terhadap dunia. Sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah,
mereka menguasai ekonomi dengan sistem ribawi. Dengan penuh ketamakan, mereka melakukan penindasan
ekonomi kepada penduduk Yatsrib. Dominasi ekonomi mereka akhirnya hancur setelah Rasulullah hijrah.
Tampil pebisnis muslim yang sukses seperti Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf dengan sistem
ekonomi Islam tanpa riba.
‫َنٍة ا ُمِب ِز ِح ِه‬ ‫ٍة ِم ِذ‬ ‫ِج‬
‫َو َلَت َد َّنُه ْم َأْح َر َص الَّناِس َعَلى َحَيا َو َن اَّل يَن َأْش َر ُك وا َيَو ُّد َأَح ُد ُه ْم َلْو ُيَعَّم ُر َأْل َف َس َو َم ُه َو َزْح‬
. ‫ِم َن اْلَعَذ اِب َأْن ُيَعَّم َر َو الَّلُه َبِص ٌري َمِبا َيْع َم ُلوَن‬
Dan sungguh, engkau (Muhammad) akan mendapati mereka (orangorang Yahudi), manusia yang paling tamak
akan kehidupan (dunia), bahkan (lebih tamak) dari orang-orang musyrik… (QS. Al Baqarah: 96)
Keterangan:
Ketamakan Zionis Israel saat ini tampak nyata di Palestina. Pencaplokan tanah masih berlangsung hingga hari
ini. Termasuk upaya penggusuran di Sheikh Jarrah yang menjadi pemicu Perang Saif Al Aqsha 2021.
SUMBER PENULISAN:
https://hidayatullah.com/spesial/hidcompedia/2017/08/21/121859/bani-israel-ahlul-kitab-yahudi-dan-
zionis.html
https://hidayatullah.com/spesial/hidcompedia/2017/08/21/121859/bani-israel-ahlul-kitab-yahudi-dan-
zionis.html/2
https://bersamadakwah.net/karakter-yahudi/
https://www.gurusiana.id/read/wawattustiawati72/article/watak-atau-karakter-2261130
http://www.ibnukatsironline.com/2015/04/tafsir-surat-ali-imran-ayat-110-112.html
http://www.ibnukatsironline.com/2015/04/tafsir-surat-ali-imran-ayat-113-117.html
http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-al-maidah-ayat-20-26.html
https://kalam.sindonews.com/ayat/146/6/al-anam-ayat-146

9
SAUDARA KU…
PESAN KU UNTUK MU, JIKA KELAK KAU TIDAK MENDAPATI KU DI DALAM SURGA ALLAH,
MAKA CARI AKU DI NERAKA ALLAH, KEMUDIAN TARIK TANGAN KU DAN AJAK AKU
MEMASUKI SURGA ALLAH. SESUNGGUHNYA TANGAN ITU TELAH MENJADI SAKSI DI
HADAPAN ALLAH, BAHWA DAHULU TANGAN ITU PERNAH IKUT ANDIL DALAM MEMBELA
AGAMA ALLAH (MELALUI TULISAN YANG BERMANFAAT).

10

Anda mungkin juga menyukai