Anda di halaman 1dari 28

PERAN TAUHID

DALAM KEHIDUPAN

Nasikhin, M.Pd.I
Majelis Pendidikan Kader
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Limpung
PENTING !!!!

Dalam Materi Induk Pengkaderan Muhammadiyah, telah


dikenal “doktrin tauhid” yang dipersepsikan berhubungan
dengan doktrin tentang rahmat Allah yang diasumsikan
telah menjadi basis gerakan organisasi
DEFINISI TAUHID

Tauhid secara etimologi:


Kata “Tauhid” berasal dari akar kata bahasa Arab
(‫ توحيدا‬- ‫ )وّح د – يوّح د‬yang berarti “menjadikan sesuatu
satu atau esa”.
‫ توحيد اهلل‬berati menjadikan, mengakui dan meyakini
bahwa Allah Esa.

Tauhid secara terminologi:


“Tauhid” secara terminologi, maksudnya tauhid
sebagai sebuah disiplin ilmu.

3
Kata ‘tauhid’ dalam bahasa Arab adalah mashdar (kata
benda) yang berasal dari kata kerja:

‫َو َّح َد – ُيَو ِّح ُد – َتْو ِح ْيًد ا‬


wahhada – yuwahhidu –tauhîdan, artinya membuat sesuatu
menjadi satu. [Lihat Lisânul ‘Arab, Bâb wa ha da; At-Ta’rîfât,
hlm. 96; Al-Hujjah, 1/305, 306]

Adapun secara istilah agama, tauhid artinya mengimani


keberadaan Allâh, mengesakan Allâh Subhanahu wa Ta’ala
dengan rubûbiyah dan ulûhiyah, dan beriman kepada seluruh
nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya. [Lihat Lawâmi’ul Anwâr,
hlm. 57; Al-Qaulus Sadîd, hlm. 16; At-Tanbîhât as-Saniyyah,
hlm.9; dan Al-Qaulul Mufîd, 1/5]
‫‪DEFINISI TAUHID‬‬

‫‪Muhammad ‘Abduh:‬‬

‫التوحيد علم يبحث فيه عن وجود اهلل وما يجب أن يثبت له من صفاته‬
‫وما يجوز أن يوصف به وما يجب أن ينفي عنه وعن الرسل إلثبات‬
‫رسالتهم ومايجب أن يكونوا عليه وما يجوز أن ينسب إليهم وما يمتنع‬
‫أن يلحق بهم‪.‬‬
DEFINISI TAUHID
Muhammad ‘Abduh:

Ilmu yang membahas tentang wujud Allah, sifat-sifat yang


mesti ada padaNya, sifat-sifat yang boleh ada padaNya,
sifat-sifat yang tidak boleh ada padaNya, membahas tentang
para Rasul untuk menetapkan keutusan mereka, sifat-sifat
yang mesti dipertautkan kepada mereka, sifat-sifat yang
boleh dipertautkan kepada mereka,dan sifat yang tidak
mungkin ada pada mereka.
DEFINISI TAUHID

Secara ringkas Ilmu Tauhid


didefinisikan sebagai:

Ilmu yang membahas tentang wujud Allah dan


segala yang bertalian denganNya berdasarkan
dalil-dalil yang meyakinkan, agar manusia dapat
meng-esa-kan Allah.

7
‫ِة‬ ‫ِف‬ ‫ِد‬ ‫ِح‬ ‫ِم‬ ‫ِع‬
‫أَه ِّم َّيُة ْل الَّتْو ْي ي الَحَيا الُّد ْنَيا‬

URGENSI ILMU TAUHID


BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
KEDUDUKAN ILMU TAUHID
DI ANTARA SEMUA ILMU

Kemuliaan suatu ilmu tergantung pada kemulian tema yang


dibahasnya. Ilmu kedokteran lebih mulia dari teknik
perkayuan karena teknik perkayuan membahas seluk beluk
kayu sedangkan kedokteran membahas tubuh manusia.

Begitu pula dengan ilmu tauhid, ini ilmu paling mulia karena
objek pembahasannya adalah sesuatu yang paling mulia.
Adakah yang lebih agung selain Pencipta alam semesta ini?
Adakah manusia yang lebih suci daripada para rasul?

Adakah yang lebih penting bagi manusia selain mengenal Rabb


dan Penciptanya, mengenal tujuan keberadaannya di dunia,
untuk apa ia diciptakan, dan bagaimana nasibnya setelah ia
mati?
Apalagi ilmu tauhid adalah sumber semua ilmu-ilmu
keislaman, sekaligus yang terpenting dan paling utama.

Karena itu, hukum mempelajari ilmu tauhid adalah fardhu


‘ain bagi setiap muslim dan muslimah sampai ia betul-betul
memiliki keyakinan dan kepuasan hati serta akal bahwa ia
berada di atas agama yang benar.

Sedangkan mempelajari lebih dari itu hukumnya fardhu


kifayah, artinya jika telah ada yang mengetahui, yang lain
tidak berdosa
TAUHID ADALAH
AQIDAH BAWAAN MANUSIA

Manusia memiliki fitrah beriman kepada-Nya dan


mentauhidkan-Nya. Manusia itu dilahirkan dalam keadaan
mengimani keberadaan Allâh Azza wa Jalla bahwa tidak ada
yang berhak diibadahi selain Dia, dan tidak ada Rabb selain
Dia.

Seandainya manusia dibiarkan pada fitrahnya yang asli, dia pasti


tumbuh menjadi orang yang mentauhidkanNya. [Lihat: Tafsîr al-
Baghawi, 3/482; Tafsîr Ibni Katsîr, 3/688; dan Ma’ârijul Qabûl,
1/91, 93]
‫ي‬ ‫ اَل ِد‬ ۚ‫ ِفْط َت الَّلِه اَّلِتي َفَط الَّنا َعَل ا‬ ۚ‫َك ِللِّد يِن ِنيًف ا‬ ‫َفَأِق‬
‫َر َس ْيَه َتْب َل‬ ‫َر‬ ‫َح‬ ‫َو ْجَه‬ ‫ْم‬
‫ َٰذ ِلَك الِّد يُن اْلَق ِّيُم َو َٰلِكَّن َأْك َثَر الَّناِس اَل َيْع َلُم وَن‬ ۚ‫الَّلِه‬ ‫ِلَخ ْلِق‬
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama
Allâh; (tetaplah atas) fitrah Allâh yang telah menciptakan
manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada
fitrah Allâh. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui. [Ar-Rûm/30:30]

‫َل‬‫ا‬ ‫ا‬‫َف‬ ‫ي‬ ‫الَّش اِط‬ ‫َأ‬ ‫َّن‬‫ِإ‬ ، ‫َّل‬ ‫ُك‬ ‫ا‬ ‫َف‬ ‫ي‬ ‫ِد‬ ‫ا‬ ‫ِع‬ ‫ُت‬ ‫ْق‬‫َل‬ ‫َخ‬ ‫ي‬‫ِّن‬‫ِإ‬
‫َب ُح َن َء ُه ْم َو ُه ْم َتْتُه ُم َي ُن ْج َت ْتُه ْم‬ ‫َو‬
‫ِه‬‫َع ِد يِن‬
‫ْن ْم‬
Sesungguhnya Aku (Allâh) telah menciptakan hamba-
hambaKu semuanya hanif (lurus; muslim), dan
sesungguhnya setan-setan mendatangi mereka lalu
menyesatkan mereka dari agama mereka. [HR. Muslim, no.
2865]
‫َأْض ا ال ْه ِل ِبِعْلِم الَّت ِح ِد‬
‫ْو ْي‬ ‫َر ُر َج‬
BAHAYA AKIBAT JAHIL TERHADAP ILMU TAUHID
BAHAYA AKIBAT JAHIL TERHADAP
ILMU TAUHID

PERTAMA
Orang yang tidak mengenal Penciptanya seperti orang buta
di dunia ini, ia tidak tahu mengapa ia diciptakan, atau apa
hikmah (tujuan) keberadaannya di atas bumi ini.

Hidupnya berakhir dalam keadaan ia tidak tahu mengapa ia


memulai hidup. Ia keluar dari dunia tanpa tahu mengapa ia
dulu masuk ke dalamnya.
‫ِإَّن الَّلَه ُيْد ِخ ُل اَّلِذ يَن آَم ُنوا َو َعِم ُلوا الَّص اَحِلاِت َج َّناٍت ْجَتِر ي ِم ن ْحَتِتَه ا‬
‫َّنا‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫اَأْل‬ ‫ُك‬‫ْأ‬‫َت‬ ‫ا‬ ‫َك‬ ‫َن‬ ‫و‬‫ُل‬ ‫ُك‬‫ْأ‬ ‫َن‬ ‫و‬ ‫َّت‬ ‫وا‬ ‫َف‬ ‫َك‬ ‫ي‬ ‫ِذ‬‫َّل‬ ‫ا‬ ۖ ‫ا‬ ‫اَأْل‬
‫َو ُر‬ ‫ُم‬ ‫َع‬‫ْن‬ ‫َم ُل‬ ‫َي‬ ‫َو‬ ‫ُع‬ ‫َت‬
‫َي‬
‫ُر َو َن ُر َم‬ ‫َه‬‫ْن‬
١٢﴿ ‫﴾َم ْثًو ى ُهَّلْم‬

“Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin


dan beramal saleh ke dalam jannah yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai. dan orang-orang kafir
bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti
makannya binatang. dan Jahannam adalah tempat
tinggal mereka.” (QS. Muhammad: 12).
KEDUA

Siapa yang tidak beriman kepada hari akhir, maka ia ditipu


oleh dunia, ia jadikan semua cita-cita dan ambisinya adalah
bagaimana mewujudkan kepentingannya di dunia sebelum
mati, mengambil yang halal dan haram, tidak peduli apakah
itu membahayakan orang lain atau tidak karena yang
penting adalah kepentingannya.

Dengan sikap egois ini masyarakat menjadi cerai berai,


interaksi dan hubungan sesama anggota masyarakat menjadi
rusak, mereka saling membenci dan memerangi, tidak
seperti masyarakat yang beriman dan berpegang teguh
dengan agamanya.
KETIGA
Bila kejahilan terhadap ilmu tauhid ini merata di masyarakat,
maka aqidah atau keyakinan masyarakat akan rusak, lalu
amal pun akan rusak, maksiat dan dosa tersebar luas,
kemudian mengakibatkan turunnya hukuman Allah swt atas
umat Islam yang mengabaikan atau meninggalkan prinsip
agama mereka.

‫َظَه َر اْلَف َس اُد يِف اْلَبِّر َو اْلَبْح ِر َمِبا َك َس َبْت َأْيِد ي الَّناِس ِلُيِذ يَق ُه م‬
٤١﴿ ‫﴾َبْع َض اَّلِذ ي َعِم ُلوا َلَعَّلُه ْم َيْر ِج ُعوَن‬
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya
Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang
benar).” (QS. Ar-Ruum: 41).
PENGARUH ILMU TAUHID
DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM
PENGARUH ILMU TAUHID
DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM
PERTAMA
Orang yang bertauhid dan beriman kepada Allah dan rasul-
Nya pasti tahu mengapa Allah SWT menciptakannya sehingga
ia berada di atas jalan yang lurus, ia mengetahui dari mana
awal dan ke mana akhir hidupnya, jauh dari kebutaan dan
kesesatan

‫ِه ِه َأ َد ٰى َأَّم ن ْمَيِش ي ِو ًّيا َل ِص اٍط‬ ‫َل‬ ‫ا‬‫ًّب‬ ‫َأَف ن ْمَيِش ي ِك‬
‫َس َع ٰى َر‬ ‫ُم َع ٰى َو ْج ْه‬ ‫َم‬
﴾٢٢﴿ ‫ُّمْس َتِق يٍم‬
“Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas
mukanya itu lebih banyak mendapatkan petunjuk
ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang
lurus?” (QS. Al-Mulk: 22).
KEDUA
Tauhid menjadikan hati-hati manusia bersatu dengan Rabb
yang satu, satu kitab, satu risalah, dan satu kiblat, dan iman
juga menjadikan manusia saling mencintai dan bersaudara
seperti firman Allah SWT :

‫ُك‬‫َّل‬ ‫َل‬ ‫َّل‬ ‫ل‬‫ا‬ ‫وا‬ ‫َّت‬


‫ُق‬ ‫ا‬ ۚ ‫ُك‬ ‫َأ‬ ‫وا‬ ‫ِل‬ ‫َأ‬‫َف‬ ‫ٌة‬ ‫ِإ‬ ‫َن‬‫و‬ ‫ِإَمَّنا اْل ْؤ ِم‬
‫َه َع ْم‬ ‫ْخ َو ْص ُح َبَنْي َخ َو ْي ْم َو‬ ‫ُن‬ ‫ُم‬
﴾١٠﴿ ‫ُتْر ُمَحوَن‬

“Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. Sebab


itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua
saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu
mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujuraat: 10).
Rasulullah SAW bersabda:

‫اُطِف ِه َث ا ِد ِإَذا اْش َتَك ى ْنِم‬ ‫ِه‬ ‫اِمُح‬ ‫ا ِمِن يِف اِّدِه‬
‫ُه‬ ‫َم َثُل ُملْؤ َنْي َتَو ْم َو َتَر ْم َو َتَع ْم َم ُل َجلَس‬
‫ُعْض ٌو َتَد اَعى َلُه َس اِئُر اَجلَس ِد ِبالَّس َه ِر َو اُحلَّم ى (َرَو اُه ُمْس ِلٌم َعِن الُّنْع َم اِن ْبِن‬
.(‫َبِش ٍرْي رضي اهلل عنه‬

“Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling


mencintai, saling menyayangi dan saling bersikap lemah
lembut adalah seperti satu tubuh, jika salah satu
anggota tubuh merasakan sakit maka semua anggota
tubuh yang lain akan sulit tidur dan demam.” (HR.
Muslim dari An-Nu’man bin Basyir RA).
Masyarakat beriman adalah masyarakat yang ta’awun (saling
bekerja sama) dalam kebaikan dan taqwa dimana anggota
masyarakatnya saling melarang dari perbuatan dosa dan
permusuhan, semua berusaha untuk sukses menggapai ridha
Allah.

Individu - individu yang bertauhid merasa takut untuk berbuat


zhalim, mencuri, menipu, membunuh, berzina, menyuap atau
menerima suap, berdusta, dengki, ghibah atau perbuatan jahat lain
karena ia takut kepada Allah dan takut kepada hari di mana ia harus
berhadapan dengan Allah SWT untuk mempertanggungjawabkan semua
amalnya.
Dan ketika kaum muslimin berpegang teguh dengan tauhid
mereka menjadi orang-orang yang terbaik seperti firman-Nya:

‫ُك نُتْم َخ ْي ُأَّم ٍة ُأْخ ِر َج ْت ِللَّناِس َتْأُم وَن ِباْلَم ْع وِف َو َتْنَه ْو َن َعِن اْلُم نَك ِر‬
‫ُر‬ ‫ُر‬ ‫َر‬
‫و‬ ‫ِم‬ ‫ْل‬‫ا‬ ۚ ‫م‬ ‫ا‬
‫َن َخ ْيًر ُهَّل ِّم ْنُه ُم ُم ْؤ ُن َن‬ ‫ا‬ ‫َك‬‫َل‬ ‫ِب‬ ‫ا‬ ‫ِك‬‫ْل‬‫ا‬ ‫َأ‬ ‫آ‬
‫َو ْو َم َن ْه ُل َت‬ ‫َل‬ ۗ ‫ِه‬ ‫َّل‬ ‫ل‬ ‫ا‬‫ِب‬ ‫و‬ ‫ِم‬
‫َو ُتْؤ ُن َن‬
﴾١١٠﴿ ‫َو َأْك َثُر ُه ُم اْلَف اِس ُقوَن‬

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk


manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari
yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali-Imran:
110)
KETIGA
Bila iman telah menyebar luas di masyarakat, maka pastilah
akan membuahkan amal shalih yang diridhai Allah swt
sehingga membuka berbagai pintu kebaikan dan
mendatangkan pertolongan Allah dalam menghadapi
musuh-musuh mereka

‫َو َلْو َأَّن َأْه اْلُقَر ٰى آَم ُنوا َو اَّتَق ْو ا َلَف َتْح َنا َعَلْيِه م َب َك اٍت ِّم َن الَّس َم اِء َو اَأْلْر ِض‬
‫َر‬ ‫َل‬
﴾٩٦﴿ ‫َو َٰلِكن َك َّذ ُبوا َفَأَخ ْذ َناُه م َمِبا َك اُنوا َيْك ِس ُبوَن‬

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan


bertaqwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka
berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-
ayat kami) itu, maka kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya.” (QS. Al-A’raaf: 96)
PERAN DAN KEUTAMAAN
TAUHID DALAM KEHIDUPAN
Orang bertauhid kepada Allah akan dihapus
dosa-dosanya

Orang bertauhid akan mendapatkan petunjuk


yang sempurna, dan kelak di akhirat akan
mendapatkan rasa aman

Orang bertauhid akan dihilangkan kesulitan


dan kesedihannya di dunia dan akhirat.
KEUTAMAAN
TAUHID Orang bertauhid akan selalu cinta kpd Allah
sekaligus benci kepada kekafiran, kefasikan dan
kedurhakaan.

Tauhid satu-satunya sebab mendapatkan ridha


Allah, dan orang yang paling bahagia dengan
syafa’at Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa
sallam adalah orang yang mengatakan ‫َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا‬
dengan penuh keikhlasan dari dalam hatinya.
Orang bertauhid dijamin masuk syurga

Orang bertauhid akan mendapat pertolongan ,


kemenangan, kemuliaan dan kejayaan

Orang bertauhid akan diberikan kehidupan


yang baik dunia akhirat

KEUTAMAAN
TAUHID
Tauhid akan mencegah seoran muslim kekal di
neraka

Tauhid akan menjadikan amal sedikit bernilai


banyak dan lipatgandakan

Tidak bertauhid, akan selalu was-was, tidak


tenang, takut kepada hari sial, takut tentang
masa depan
Tauhid penentu diterima atau ditolaknya amal

Orang bertauhid akan diringankan dari


perbuatan yang tidak disukai dan dideritanya

Tauhid akan memerdekakan seseorang dari


segala penghambaan kpd selain Allah

KEUTAMAAN
TAUHID
Tauhid akan meringankan sesorang beramal
shalih dan meninggalkan segala kemaksiatan

Tauhid akan melapangkan dada seseorang dan


ikhlas menghadapi segala sesuatu

Orang yang mewujudkan tauhid dengan ikhlas,


jujur dan tawakkal kepada Allah dengan
sempurna, maka akan masuk surga tanpa hisab
dan adzab

Anda mungkin juga menyukai