Anda di halaman 1dari 2

DAMPAK GHAZWUL FIKRI DI MASA PANDEMI

(Deni Budiani Permana, S.Si., M.M.)

َ ٰ َّ‫نك ۡٱليَهُو ُد َواَل ٱلن‬


ِ ‫ص َر ٰى َحتَّ ٰى تَتَّبِ َع ِملَّتَهُمۡۗ قُ ۡل إِ َّن هُ َدى ٱهَّلل‬ َ ‫ض ٰى َع‬ َ ‫َولَن تَ ۡر‬
َ َ‫ك ِم َن ۡٱل ِع ۡل ِم َما ل‬
ِ ‫ك ِم َن ٱهَّلل‬ َ ‫هُ َو ۡٱلهُ َد ٰ ۗى َولَئِ ِن ٱتَّبَ ۡع‬
َ ‫ت أَ ۡه َوٓا َءهُم بَ ۡع َد ٱلَّ ِذي َجٓا َء‬
‫ير‬
ٍ ‫ص‬ ِ َ‫ِمن َولِ ٖ ّي َواَل ن‬
Artinya:
Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu
mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk
(yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah
pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong
bagimu [Al-Baqoroh, 2:120]

‫ب ۡٱل َج ِح ِيم‬ ‍ََٔٔۡ ُ‫ير ۖا َواَل ت‬


ۡ َ‫س ُل َع ۡن أ‬
ِ ‫ص ٰ َح‬ ٗ ‫يرا َونَ ِذ‬
ٗ ‫ق بَ ِش‬ َ َ‫إِنَّٓا أَ ۡر َس ۡل ٰن‬
ِّ ‫ك بِ ۡٱل َح‬
Artinya:
Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai
pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta
(pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka. [Al-Baqoroh, 2:119]

Menurut Muhammad Qutb:


“Ghazwul Fikri secara terminologis sebagai beragam sarana dan media selain invasi
militer yang secara masif dipropagandakan pasca kegagalan Perang Salib dengan tujuan
untuk menghapus nilai-nilai keislaman dalam kehidupan kaum muslimin dan untuk
memalingkan komitmen mereka terhadap Islam dengan menyebarkan virus akidah dan
hal-hal lain yang terkait dengannya, seperti pemikiran, adat-istiadat dan bahkan hingga
gaya hidup (lifestyle)”.

Sejarah Ghazwul Fikri sudah ada setua umur manusia, makhluk yang pertama kali
melakukannya adalah iblis laknatullah ketika dia berkata kepada Nabi Adam a.s.,
“Sesungguhnya Allah melarang kalian memakan buah ini supaya kalian berdua tidak
menjadi malaikat dan tidak dapat hidup abadi. “ [Q.S.Al-A’Raaf, 7:20].

Dalam perkataannya ini iblis tidak menyatakan bahwa “Allah tidak melarang kalian
(Nabi Adam a.s.)”, seperti yang telah dijelaskan ayat tersebut, tetapi iblis mengemas
dan menyimpangkan makna perintah Allah ‘azza wa jalla. Sesuai dengan keinginannya,
yaitu dengan menambahkan alasan pelarangan Allah yang dibuat sendiri. Iblis tahu
bahwa Nabi Adam a.s. tidak punya pengetahuan tentang sebab tersebut.

Abad ke-13 M merupakan akhir dari pengembangan ilmu pengetahuan dalam Islam.
Setelah itu kekacauan demi kekacauan terjadi dalam Islam.

Di antara kekacauan itu adalah :


1. Penjajahan bangsa Mongolia terhadap Islam pada 1218-1268 M
2. Meletusnya perang salib Konstatinopel Bizantium pada 1204.
3. Imprelialisme Prancis atas Timur Tengah pada 19 Mei 1798 yang dipimpin
Napoleon Bonaparte dengan membawa 38 ribu prajurit dan 400 kapal. Napoleon
mendaratkan 4.300 prajurit di Alexandria untuk merebut kota tersebut. Napoleon
membangun kerajaan di Mesir, kemudian ia membawa kaum intelektual serta
membangun sebuah perpustakaan yang penuh dengan literatur Eropa modern, dan
sebuah mesin cetak berhuruf Arab (Karen Amstrong:2002).
4. Bangsa Barat juga banyak menerjemahkan buku-buku ilmuwan Islam seperti karya
Ar Razi, Jabir, Ibnu Sina, dan lain-lain.Sebagaimana ilmuwan Islam terdahulu,
sewaktu mengadopsi ilmu pengetahuan dari peradaban kuno, ilmuwan Barat pun
ketika mengadopsi ilmu pengetahuan dari Islam tidak serta-merta mengambil
keseluruhan Ilmu Islam.

Ghazwul Fikri di masa Pandemi Covid-19:


1. Pemanfaatan teknologi guna menghancurkan generasi muda, seperti: Game online
(PUBG, Mobile Legend, dan lain-lain), gadget, dll.
2. Pengaburan akidah
3. Hatespeach yang banyak diarahkan kepada kaum muslimin
4. Labelisasi Radikal
5. Dll.

Bahaya Ghazwul Fikri:


1. Tasykik. Pendangkalan pemahaman ajaran agama, yaitu membuat umat ragu-ragu
terhadap agamanya
2. Tasywih. Pengaburan fakta kebenaran yang disampaikan oleh ajaran Islam.
3. Tadzwib. Penghilangan kepribadian dan marwah serta harga diri yang menjadi
identitas Islam.
4. Taghrib. Pemurtadan yang dilakukan cara mengikuti mereka secara menyeluruh
dalam berbagai aspek kehidupannya dengan menganut paham yang di luar ajaran
Islam dengan usaha westernisasi.

Cara menghadapi Ghazwul Fikri:


Allah SWT berfirman:
‫ون‬َ ‫يرا لَّ َعلَّ ُكمۡ تُ ۡفلِ ُح‬ ْ ‫وا َو ۡٱذ ُك ر‬
ٗ ِ‫ُوا ٱهَّلل َ َكث‬ َ ‫ٰيَٓأَيُّهَ ا ٱلَّ ِذ‬
ْ ُ‫ين َءا َمنُ ٓو ْا إِ َذا لَقِيتُمۡ فِئَ ٗة فَ ۡٱثبُت‬
ۚ ۡ ْ ‫ُوا ٱهَّلل َ َو َرسُولَهۥُ َواَل تَ ٰنَ َز ُع‬
‫ٱصبِر ُٓو ْا إِ َّن ٱهَّلل َ َم َع‬ ‫ب ِري ُح ُكمۡۖ َو‬َ َ‫وا َوتَ ۡذه‬
ْ ُ‫وا فَتَ ۡف َشل‬ ْ ‫َوأَ ِطيع‬
‫ين‬ َّ ٰ ‫ٱل‬
َ ‫صبِ ِر‬
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman apabila kalian memerang pasukan, maka berteguh
hatilah kalian, dan sebutlah nama-nama Allah sebanyak-banyaknya agar kamu
beruntung. Dan taatlah kepada Allah, dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-
bantahan yang menyebabkan kalian menyebabkan gentar dan hilang kekuatan
kalian bersabarlah. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar [Al-Anfal,
8:45- 46].

Secara sederhana, untuk menghadapi Ghazwul Fikri adalah dengan cara:


1. Mempelajari sejarah Islam
2. Memperbanyak dan memperkuat ilmu Islam.
3. Berkumpul dengan orang-orang shalih
4. Berdakwah di jalan Allah SWT.
5. Meninggalkan nafsu dan hubbud dunya.
6. Mempelajari Al-Qur’an dan Ash-Shunah

Anda mungkin juga menyukai