Anda di halaman 1dari 10

‫‪Edisi : 026/MT PDM Bantul/2024‬‬ ‫‪9 Februari 2024 M / 28 Rajab 1445 H‬‬

‫‪"Valentine's Day : Jalan Penghancuran Islam,‬‬


‫"‪bukan Hari Kasih Sayang‬‬
‫‪Khutbah Pertama‬‬
‫َ َ َ َ َ َ َ ُ َّ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ‬ ‫ْ َ ْ ُ َّ َّ‬
‫اﺬﻟي ﻫﺪاﻧﺎ لِﻬﺬا وﻣﺎ ﻛﻨﺎ ِﻨﻟﻬﺘ ِﺪي لﻮﻻ أن ﻫﺪاﻧﺎ‬ ‫� ِ‬ ‫اﺤﻟﻤﺪ ِ ِ‬
‫ْ َ ّ َ ُ ُ َ ْ ْ ُ ُ ْ َ َّ ُ‬ ‫َ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ُ ََ ْ َ َ ْ ُُ ُ‬
‫اﷲ ﻟﻘﺪ ﺟﺎءت رﺳﻞ ر�ِﻨﺎ ﺑِﺎﺤﻟ ِﻖ وﻧﻮدوا أن ﺗِﻠ�ﻢ اﺠﻟﻨﺔ‬
‫ُ ْ ُ ُ َ َ ُ ْ ُ ْ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ َ َّ ُ َ ْ َ ُ َ‬
‫ور�ﺘﻤﻮﻫﺎ ﺑِﻤﺎ ﻛﻨﺘﻢ �ﻌﻤﻠﻮن‪ .‬أﺷﻬﺪ أن ﻻ ِإﻪﻟ ِإﻻاﷲ وﺣﺪه ﻻ‬ ‫ِ‬ ‫أ‬
‫ﻪﻟ‪ .‬اَلﻠَّ ُﻬ ّﻢ َﺻ ّﻞ َو َﺳﻠّﻢْ‬ ‫ﻪﻟ َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ َّن ُ�َ َّﻤﺪا ً َ�ﺒْ ُﺪ ُه َو َر ُﺳ ْﻮ ُ ُ‬‫ﻚ َُ‬ ‫َ ْ َ‬
‫ﺮﺷ�‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ﺣ َﺴﺎن إ َﻰﻟ ﻳَﻮمِْ‬ ‫ََ ْ َ َُ ْ ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ّ‬ ‫َ َُ‬
‫آﻪﻟ ِوأﺻﺤﺎﺑِ ِﻪ وﻣﻦ ﺗ ِﺒﻌﻬﻢ ﺑِ ِﺈ‬ ‫َ‬
‫ﻰﻠﻋ �ﻤ ٍﺪ وﻰﻠﻋ ِ ِ‬
‫ٍ ِ‬
‫اﺪﻟﻳْﻦ‪.‬‬ ‫ّ‬
‫ﻻ َ� ُﻤ ْﻮ ُ�ﻦَّ‬‫َ َّ َ ْ ُ َ َ َ ُّ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ َّ ُ ْ َ َ َّ ُ َ َ َ‬
‫اﻣﺎ �ﻌﺪ‪� ،‬ﻴﺎا�ﻬﺎ الﻤﺴ ِﻠﻤﻮن‪ِ ،‬ا�ﻘﻮا اﷲ ﺣﻖ �ﻘﺎﺗِﻪ و‬
‫ْ َ ْ ََ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ َ‬ ‫َّ َ َ ْ ُ ْ ُ ْ ُ ْ َ َ َ‬
‫ِإﻻوأﻧـﺘﻢ مﺴ ِﻠﻤﻮن ﻗﺎل اﷲ �ﻌﺎﻰﻟ ِﻲﻓ ِﻛﺘﺎﺑِ ِﻪ اﻟﻜ ِﺮ� ِﻢ‪ :‬وﻻ‬
‫َ ْ َ ُ ِّ َ َّ ُ َ َ َ َ ً َ َ َ َ ً‬
‫ﺎﺣﺸﺔ وﺳﺎء ﺳ ِبﻴﻼ‬ ‫�ﻘﺮ�ﻮا الﺰﻧﺎ ِإﻧﻪ ﺎﻛن ﻓ ِ‬

‫‪1‬‬
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah  yang
telah melimpahkan banyak nikmat-Nya kepada
kita, sehingga pada siang ini kita masih diberi
kesempatan menjalankan ibadah Jumat.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah
kepada Rasulullah  beserta segenap keluarga,
para sahabat dan seluruh umatnya.
Mengawali khutbah Jum’at ini, selaku khatib
kami mengajak hadirin sekalian untuk
meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah,
dengan menjalankan perintah serta menjauhi
larangan-Nya;
Takwa merupakan hal yang harus
sepenuhnya kita usahakan tanpa henti. Dalam
takwa, jiwa dan raga harus bersama-sama
layaknya dua sisi mata uang yang saling
melengkapi satu dan lainnya. Demikian juga,
takwa merupakan suatu proses yang harus terus
diusahakan sampai datang ajal menjemput,
sebagaimana firman Allah :
َ َ ْ َ َّ َ َ َّ َ ْ ُ ْ َ
ُ�‫ﻚ ْاﻴﻟَﻘ‬
ِ ‫وا�ﺒﺪ ر�ﻚ ﺣﻰﺘ ﻳﺄ ِ�ﻴ‬

2
“Dan sembahlah tuhanmu sampai datang
kepadamu suatu kepastian (ajal)” (QS. al-Hijr:
99)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Saat ini kita berada di bulan Februari,
dimana sebagian orang merayakan hari yang
disebut dengan valentine’s day atau hari kasih
sayang. Hari tersebut dirayakan dengan
berbagai cara. Ada yang sekedar saling
mengirim ungkapan kasih sayang, baik berupa
kata-kata, bunga, cokelat atau yang lainnya,
kepada orang-orang yang mereka cintai. Pada
umumnya acara ini didominasi oleh para remaja
atau pemuda, yang lebih berorientasi kepada
bentuk pergaulan antar lawan jenis dan
membuka peluang terjadinya pergaulan bebas
dengan segala bentuk kemaksiatannya.
Bagaimana Islam memandang peristiwa
perayaan tersebut? Perayaan seperti ini jelas
bukan dari Islam. Islam tidak pernah
mengkhususkan hari dan tanggal tertentu untuk
menunjukan rasa kasih sayang kita kepada
sesama. Islam malah mewajibkan umatnya

3
untuk merayakan hari cinta kasih itu setiap hari
dan setiap saat. Bukankah di dalam Islam ada
tuntuntan untuk memulai segala sesuatu dengan
mengucapkan basmallah, bismillahirahmirrahim
yang berarti dengan menyebut nama Allah yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Perlu kita
ketahui bersama bahwa Majelis Ulama
Indonesia dalam fatwanya no. 3 tahun 2017
telah menegaskan bahwa haram bagi umat Islam
merayakan hari valentine.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Selanjutnya bagi kaum muslimin, sebaiknya
tidak ikut-ikutan dalam merayakan hari
valentine. Karena di dalamnya terdapat
beberapa kemaksiatan. diantaranya :
Pertama, merayakan valentine’s day
merupakan salah satu bentuk menyerupai
tradisi orang-orang kafir. Melirik dari sejarah
valentine’s day, terlihat jelas bahwa hal tersebut
merupakan salah satu upacara peribadatan
orang-orang kafir yang dipelopori oleh Paus
Glassium I. Dalam Islam kita diingatkan untuk
tidak mudah meniru kebiasaan orang kafir

4
dalam berperilaku, sebab hal itu hanya akan
menjerumuskan kepada kerusakan dan
kehancuran semata. Allah  berfirman :
ٌ َ ٌ ََ َ ْ ْ ُ َ َ َ َّ ُ ُّ َ َ َ َّ َّ ُ َ َ
‫﴾ ﻣﺘﺎع ﻗ ِﻠﻴﻞ‬١٩٦﴿ ‫اﺒﻟﻼ ِد‬
ِ ‫اﺬﻟﻳﻦ �ﻔﺮوا ِﻲﻓ‬
ِ ‫ﻻ �ﻐﺮﻧﻚ �ﻘﻠﺐ‬
ُ َ ْ َ ْ َ ُ َّ َ َ ْ ُ َ ْ َ َّ ُ
﴾١٩٧﴿ ‫�ﻢ ﻣﺄواﻫﻢ ﺟﻬﻨﻢ و�ِئﺲ ال ِﻤﻬﺎد‬
“Janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh
kebebasan orang-orang kafir bergerak
(bertingkah laku) di dalam negeri. Itu hanyalah
kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal
mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu
adalah tempat yang seburuk-buruknya.” (Qs. Ali
Imran: 196-197).

Nabi  begitu khawatir atas nasib generasi


sepeninggalnya yang melepaskan atribut dan
identitas keislamannya, dengan mengikuti
tradisi dan budaya yang bertentangan dengan
Islam itu sendiri. Hal ini sebagaimana sabda
Nabi ,
ً‫ﺧﺬ اﻟْ ُﻘ ُﺮون َ�ﺒْﻠَ َﻬﺎ ﺷ ْﺮﺒا‬ْ َ َّ ُ َ ُ ْ َ َّ َ ُ َ َّ ُ ُ َ َ
ِ ِ ِ ‫ﻻ �ﻘﻮم الﺴﺎﻋﺔ ﺣﻰﺘ ﺗﺄﺧﺬ أﻣ ِﻲﺘ ﺑِﺄ‬
َ َ َ ُّ َ َ َ َ َّ َ ُ َ َ َ َ َ ً َ َ ْ
‫ﺎرس والﺮومِ �ﻘﺎل‬ ِ ‫ا� ﻛﻔ‬ ِ ‫اع ﻓ ِﻘﻴﻞ ﻳﺎ رﺳﻮل‬ ٍ ‫ﺮﺒ و ِذراﺎﻋ ﺑِ ِﺬر‬
ٍ ‫� ِ ِﺸ‬
َ َ ُ َّ ُ َّ ْ َ َ
‫وﺌﻟﻚ‬ِ ‫وﻣﻦ اﻨﻟﺎس ِإﻻ أ‬
5
“Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku
mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal
demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Lalu ada
yang menanyakan pada Rasulullah , “Apakah
mereka itu mengikuti seperti Persia dan
Romawi?” Beliau menjawab, “Selain mereka,
lantas siapa lagi?“ (HR. Bukhari)
Nabi  secara tegas telah melarang kita
meniru-niru orang kafir (tasyabbuh). Beliau
bersabda,
ْ. ‫َﻣ ْﻦ � َ َﺸ ّﺒَ َﻪ ﺑ َﻘ ْﻮمٍ َ� ُﻬ َﻮ ﻣﻨْ ُﻬﻢ‬
ِ ِ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum,
maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR.
Ahmad dan Abu Daud)
Kedua, Perayaan hari valentine sering
terdapat ungkapan kasih sayang berlebihan
hingga menjerumuskan pemuda muslim dalam
pergaulan bebas. Sebab, inti dari perayaan
valentine’s day adalah pengungkapan rasa cinta
dan kasih sayang kepada lawan jenis yang belum
sah menjadi suami-istri. Sehingga banyak
dijumpai kasus perzinaan pada malam perayaan
hari valentine.
6
Allah  telah melarang semua jalan menuju
perzinaan, termasuk ucapan kasih sayang pada
lawan jenis yang bukan pasangan sah,
menyentuh yang bukan mahram, memeluk,
mencium, berduaan, hingga sampai kepada
perzinaan. Sebagaimana firman Allah  :
ٗ َ َ ٓ َ َ ٗ َ َ َ َ ُ َّ ٰٓ َ ّ ْ ُ َ ۡ َ َ َ
�‫حشة وساء سبِي‬ ِ ٰ � ‫لز� ۖ إِنهۥ �ن‬
ِ ‫و� �قر�وا ٱ‬
Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina)
itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan
yang buruk. (Q.S. Al-Isra’ : 32)
Islam memberikan solusi dalam mengatur
hubungan kasih sayang antar sesama manusia
dengan aturan yang sangat jelas, beradab, dan
manusiawi yaitu : Islam mengharamkan zina
dan menghalalkan pernikahan. Allah 
berfirman,
ُ َ ‫ٱلصلِح‬ َّ ‫َو‬ ُ َ َۡ ْ ُ ََ
‫� م ِۡن ع َِبادِ� ۡم‬ ِ ٰ ۡ‫ِن�م‬ ‫� م‬ ٰ َ ٰ ��‫�حوا ٱ‬ ِ ‫وأن‬
ُ�‫ٱ‬َّ َ ۡ َ ُ َّ ُ ۡ ُ
‫�غن ِ ِهم ٱ� مِن فضلِهِۗۦ و‬ َ‫�ونُوا ْ ُ� َق َرآء‬ُ َ ۡ ُ َٓ
‫�ما�ِ� ۚم إِن ي‬
ٞ ِ ‫َ� ٰ ِس ٌع َعل‬
‫يم‬
“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendiri
(bujangan) di antara kalian dan orang-orang

7
shaleh diantara para hamba sahayamu yang laki-
laki dan perempuan. Jika mereka dalam keadaan
miskin, Allah-lah yang akan menjadikan kaya
dengan karunia-Nya.” (QS. An-Nur: 32)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Ketiga, Ikut merayakan hari valentine
berarti menoleransi kemaksiatan atau
mendorong terjadinya kemaksiatan menjadi
perkara lumrah, biasa atau boleh dilakukan.
Begitu banyaknya bentuk kemaksiatan yang ada
dalam rangkaian perayaan valentine’s day sudah
cukup menjadi alasan bagi setiap muslim untuk
tidak ikut terlibat di dalamnya. Sebab, yang
wajib dilakukan oleh seorang muslim terhadap
sebuah kemunkaran adalah mengingkarinya.
Jika tidak mampu mengingkari dengan
tindakan atau nasehat lisan, maka harus
mengingkari dengan hati. Bukan justru malah
ikut terlibat didalamnya, atau bahkan ikut
proses viralisasi kemunkaran dalam valentine’s
day. Rasulullah  bersabda,

8
َ َ ْ َ ْ َ َْ ْ َ َ ُّْ َ ُْ َ ً َ ْ ُ ْ ُ ْ ََ ْ َ
، ‫ﻓ ِﺈن لﻢ �ﺴﺘ ِﻄﻊ ﻓ ِﺒ ِﻠﺴﺎﻧِ ِﻪ‬، ِ‫ﻣﻦ رأى ِﻣﻨ�ﻢ ﻣﻨﻜﺮا ﻓﻠﻴﻐ ِ�ه ِ�ﻴ ِﺪه‬
َ ْ َُ ْ َ َ ََ ْ َ َ ْ َ َْ َْ ْ َ
‫ﺎن‬
ِ ‫اﻹﻳﻤ‬
ِ ‫ وذلِﻚ أﺿﻌﻒ‬،‫ﻓ ِﺈن لﻢ �ﺴﺘ ِﻄﻊ ﻓ ِﺒﻘﻠ ِﺒ ِﻪ‬
“Barangsiapa di antara kalian melihat
kemunkaran, maka ubahlah ia dengan tangan,
jika tidak mampu, maka ubahlah dengan lisan,
jika tidak mampu, maka dengan hati, dan itulah
selemah-lemah iman.” (HR. Muslim)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Mari sayangi dan lindungi anak-anak kita
dari berbagai dampak negatif yang akan
merusak generasi Islam. Jika generasi muda ini
lemah, maka masyarakat ini akan mengalami
krisis kepemimpinan masa depan, dan mudah
dikuasai pihak asing. Menjaga generasi muda
dari kerusakan sungguh berarti kita sedang
menjaga masyarakat ini dari kerusakan. Semoga
Allah  senantiasa memberikan bimbingan
kepada kita, sehingga terhindar dari berbagai
dampak negatif pergaulan bebas di masyarakat.
Aamiin
ُ ََ ْ َ ُ ْ َ ْ ََ َ ٰ ْ َْ َُُْ
ْ َ‫ ﻓ‬،‫� ْﻢ‬
َ‫ إﻧَّ ُﻪ ُﻫﻮ‬،‫ﺎﺳﺘَ ْﻐﻔ ُﺮ ْو ُه‬
ِ ِ ‫أﻗﻮل ﻗﻮ ِ� ﻫﺬا وأﺳﺘﻐ ِﻔﺮ اﷲ ِﻲﻟ وﻟ‬
َّ ‫اﻟْ َﻐ ُﻔ ْﻮ ُر‬
ُ‫الﺮ ِﺣﻴْﻢ‬

9
‫‪Khutbah Kedua‬‬
‫ﺣ َﺪهُ‬ ‫َ ْ َ ْ ُ َّ َ ْ ً َ ْ ً َ َ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ َ َّ ُ َ ْ‬
‫� ﻤﺣﺪا ﻛ ِﺜ�ا ﻛﻤﺎ أمﺮ‪ .‬أﺷﻬﺪ أن ﻻ ِإﻪﻟ ِإﻻ اﷲ و‬ ‫اﺤﻟﻤﺪ ِ ِ‬
‫ﻪﻟ ‪ ،‬اَلﻠَّ ُﻬ َّﻢ َﺻ ِّﻞ َو َﺳﻠِّﻢْ‬ ‫ﻪﻟ َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ َّن ُ�َ ِّﻤ ًﺪا َ�ﺒْ ُﺪ ُه َو َر ُﺳ ْﻮ ُ ُ‬ ‫ﻚ َُ‬ ‫َ َ ْ َ‬
‫ﺮﺷ�‬
‫ﻻ ِ‬
‫ﺣ َﺴﺎن إ َﻰﻟ ﻳَﻮمِْ‬ ‫َ َ ْ ََ ْ َ َُ ْ ْ‬
‫آﻪﻟ وﺻﺤ ِﺒ ِﻪ وﻣﻦ ﺗ ِﺒﻌﻬﻢ ﺑِ ِﺈ‬
‫َ َ َ ِّ َ ُ َ َّ َ َ َ‬
‫ﻰﻠﻋ ﻧ ِبﻴﻨﺎ �ﻤ ٍﺪ وﻰﻠﻋ ِ ِ‬
‫ٍ ِ‬
‫َ‬ ‫ُ ْ ْ ُ ْ َ َّ َ َ ْ‬ ‫ِّ ْ َ َّ َ ْ ُ َ َ‬
‫ﷲ‪،‬‬
‫ﷲ‪ ،‬أو ِﺻﻴ�ﻢ و ِ�ﻳﺎي ﺑِﺘﻘﻮى ا ِ‬ ‫اﺪﻟﻳ ِﻦ‪ ،‬أﻣﺎ �ﻌﺪ؛ ِﻋﺒﺎد ا ِ‬
‫آﻣﻨُﻮاْ‬ ‫ﻲﺒ ﻳَﺎ أَ ُّ� َﻬﺎ َّاﺬﻟ ْ� َﻦ َ‬ ‫ِّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ ُّ ْ َ َ َ‬
‫ِ‬ ‫ِإن اﷲ ومﻼﺋِ�ﺘﻪ ﻳﺼﻠﻮن ﻰﻠﻋ اﻨﻟ ِ‬
‫َ ُّ ْ َ َ ْ َ َ ِّ ُ ْ َ ْ ْ ً َّ ُ َّ َ ِّ َ َ ُ َ َّ َ َ َ‬
‫آل‬ ‫ﺻﻠﻮا ﻋﻠﻴ ِﻪ وﺳﻠﻤﻮا �ﺴ ِﻠﻴﻤﺎ‪ .‬الﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﻰﻠﻋ �ﻤ ٍﺪ وﻰﻠﻋ ِ‬
‫َْ َْ ََ ْ ََ‬ ‫ُ َ َّ َ َ َ َّ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ‬
‫ﺎرك ﻰﻠﻋ‬ ‫آل ِإﺑﺮا ِﻫﻴﻢ‪ ،‬و� ِ‬ ‫�ﻤ ٍﺪ‪ ،‬ﻛﻤﺎ ﺻﻠﻴﺖ ﻰﻠﻋ ِإﺑﺮا ِﻫﻴﻢ وﻰﻠﻋ ِ‬
‫َ َ َ َْ َ ََ َْ َْ َ ََ‬ ‫َّ‬ ‫َُ‬ ‫ُ َ َّ َ َ َ‬
‫آل‬ ‫آل �ﻤ ٍﺪ‪ ،‬ﻛﻤﺎ ﺑﺎر�ﺖ ﻰﻠﻋ ِإﺑﺮا ِﻫﻴﻢ وﻰﻠﻋ ِ‬ ‫�ﻤ ٍﺪ وﻰﻠﻋ ِ‬
‫َ َ ْ َ َّ َ َ ْ ٌ َ ْ ٌ‬ ‫َ‬ ‫إﺑْ َﺮاﻫﻴْ‬
‫�ﻴﺪ ‪،‬‬ ‫ِ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻤﺣ‬
‫ِ‬ ‫ﻚ‬ ‫ﻧ‬ ‫إ‬
‫ِ ِ‬ ‫�‬ ‫ﻤ‬ ‫ﺎل‬ ‫اﻟﻌ‬ ‫ﻲﻓ‬ ‫‪،‬‬
‫ِ ِ ِ‬‫ﻢ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ ُْ ْ َْ َ ْ‬ ‫َ‬ ‫َّ ُ َّ ْ ْ ْ ُ ْ ْ َ َ ْ ُ ْ‬
‫ﺎت‪،‬‬ ‫ﺎت‪ ،‬والﻤﺴ ِﻠ ِﻤ� والﻤﺴ ِﻠﻤ ِ‬ ‫الﻠﻬﻢ اﻏ ِﻔﺮ لِﻠﻤﺆ ِﻣ ِﻨ� والﻤﺆ ِﻣﻨ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ٌ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ٌ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬
‫اﻷﺣﻴﺎ ِء ِﻣﻨﻬﻢ َواﻷم َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫ات‪.‬‬ ‫�ﻴﺐ اﺪﻟﻋﻮ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ﺐ‬ ‫�‬ ‫ﺮ‬
‫ِ‬ ‫ﻗ‬ ‫ﻊ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻤ‬
‫ِ‬ ‫ﺳ‬ ‫ﻚ‬ ‫ﻧ‬ ‫إ‬
‫ِ‬ ‫‪،‬‬ ‫ات‬
‫ِ‬ ‫ﻮ‬
‫َّ ُ َّ َ َ ْ َ َّ َ ًّ َ ْ ُ ْ َ ِّ َ َ ُ َ َ ْ َ َ َ ً‬‫َ‬
‫ﺎﻃﻼ‬ ‫ﺎﻃﻞ ﺑ ِ‬ ‫الﻠﻬﻢ أ ِرﻧﺎ اﺤﻟﻖ ﺣﻘﺎ وارز�ﻨﺎ ا�ﺒﺎﻋﻪ‪ ،‬وأ ِرﻧﺎ اﺒﻟ ِ‬
‫اﺟﺘﻨَﺎﺑَ ُﻪ‪َ .‬ر َّ�ﻨَﺎ َﻇﻠَ ْﻤﻨَﺎ أَ ْ� ُﻔ َﺴﻨَﺎ َو� ْن ل َ ْﻢ َ� ْﻐﻔ ْﺮ َﻨﻟَﺎ َوﺗَ ْﺮ َﻤﺣْﻨﺎَ‬ ‫َ َُْْ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫وارز�ﻨﺎ ِ‬
‫اﻵﺧﺮ ِةَ‬ ‫َ‬ ‫ُّ ْ َ َ َ َ ً‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ََ ُ َْ‬
‫ﺎﺮﺳ�ﻦ‪ .‬ر�ﻨﺎ آﺗِﻨﺎ ﻲﻓ اﺪﻟ�ﻴﺎ ﺣﺴﻨﺔ و� ِ‬ ‫ﻨﻟﻜﻮ�ﻦ ِﻣﻦ اﺨﻟ ِ ِ‬
‫اﺤﻟ َ ْﻤ ُﺪ َّ� َر ّب اﻟْ َﻌﺎلَﻤ�َ‬ ‫َ َ َ ً َ َ َ َ َ َّ َ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ﺎر‪ .‬و‬ ‫ﺣﺴﻨﺔ و ِﻗﻨﺎ ﻋﺬاب اﻨﻟ ِ‬
‫‪Oleh : Ust Joko Winarno‬‬
‫‪Group WhatsApp : https://chat.whatsapp.com/GJNGvigNHlS6A7BswEpHog‬‬

‫‪10‬‬

Anda mungkin juga menyukai