Dewasa ini, bukanlah hal yang baru lagi ketika kita melihat
pasangan remaja putera dan puteri dipinggir jalan, di kafe,
restoran, jembatan, atau di mana saja. Mereka nampak asyik
mengumbar yang katanya disebut sebagai sesuatu yang mesra itu.
Menunjukkan betapa bahagianya mereka saling memiliki satu sama
lain dibalik sebuah—yang katanya—jalinan hubungan
bernama pacaran.
Tidak segan oleh mereka berdua-duaan baik di tempat umum
bahkan di tempat yang jauh dari keramaian. Padahal, Rasulullah
SAW bersabda yang artinya;
Hubungan Mahram
Hubungan Non-mahram
1. Mendekati zina
“Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti
mengalaminya. Kedua mata zinanya melihat, kedua telinga zinanya
mendengar, lidah zinanya bicara, tangan zinanya memaksa
(memegang dengan keras), kaki zinanya melangkah (berjalan) dan
hati yang berhazrat dan berharap. Semua itu dibenarkan
(direalisasi) oleh kelamin atau digagalkannya.” (H. R Bukhari).
2. Melemahkan iman
Sudah dari akarnya bahwa pacaran itu dosa. Setiap orang yang
berbuat dosa, ada iblis yang menemaninya. Meniupkan berbagai
rayuan agar orang itu semakin terjerumus dalam dosa. Iming-
imingnya sangat banyak, padahal kesemuanya hanya pemuas nafsu
belaka. Bahkan, yang awalnya tidak tergoda pun bisa saja
terjerumus.
Akhirnya, banyak waktu dihabiskan hanya untuk sang Pacar. Cinta
setengah mati, katanya. Sampai-sampai cinta pada Sang Pemilik
Nyawa pun terabaikan. Setiap hari hanya mengingat wajah kekasih,
namun lupa pada Allah SWT. Naudzubillah, sungguh yang
demikian sudah menjadi orang yang tersesat.
3. Mengajarkan kepada kemunafikkan